2. Klien dapat meng- 2.1. Kliendapat mengung- 2.1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan Dengan mengungkap-kan
identifikasi penyebab kapkan perasaannya perasaannya perasaannya klien dapat mengenal
perilaku kekerasan 2.1.2 Klien dapat mengungkapakan perasaanya perma-salahannya.
marahnya (diri, orang lain, lingkungan)
2.1.3 Dengarkan ungkapan rasa marah dan
perasaan bermusuhan klien dengan sikap
tenang.
3. Klien dapat meng- 3.1 Klien dapat menyimpul- 3.1.1 Observasi tanda dan gejala perilaku keke- Dengan mengenal perubahan fisik
identifikasi tanda dan kan tanda dan gejala saat rasan pada klien saat marah meningkat, maka klien
perilaku kekerasan marah dan jengkel 3.1.2 Simpulkan bersama klien tanda dan gejala akan mengedalikannya.
jengkel/marah yang dialami
4. Klien dapat meng- 4.1 Klien dapat mengung- 4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan Dengan mengetahui cara positif
identifikasi perilaku kapkan perilaku keke- perilaku kekerasan yang biasa dilakukan klien yang bisa dilakukan, maka klien
kekerasan yang dila- rasan yang dilakuannya (verbal, pada orang lain, pada lingku-ngan, akan cepat sehat
kukan dan diri sendiri).
4.2 klien dapat mengetahui 4.1.2 Bicarakan dengan klien, apakah dengan
cara positif yang bisa cara yang klien lakukan masalahnya akan
dilakukan untuk penye- selesai
lesaian masalahnya
5. klien dapat meng- 5.1 Klien dapat menjelaskan Dengan mengetahui akibat negatif
identifikasi akibat akibat dari cara yang 5.1.1 Bicarakan akibat / kerugian dari cara yang yang ditimbulkan,klien akan
perilaku kekerasan digunakan klien : terhadap dilakukan klien berusaha menghindari dirinya agar
diri, orang lain, 5.1.2 Bersama klien menyimpulkan akibat dari tidak marah
lingkungan cara yang dilakukan oleh klien
5.1.3 Tanyakan apakah ingin mempelajari cara
baru yang sehat
6. klien dapat mende- 6.1 Klien dapat menye-butkan Dengan cara positif yang bisa 20
monstrasikan cara cara verbal : meminta dan 6.1.1 Diskusikan cara yang baik dengan klien serta dilakukan, klien akan terhidar dari
lain dan cara sosial menolak dengan baik dan contoh yang bisa dipakai dalam kemarahan dan perilaku yang
untuk mence-gah benar serta berkomunikasi mengancam kea-manan diri, orang
perilaku kekera-san mengungkapkan 6.1.2 Minta klien untuk mengikuti contoh dari lain, dan lingkungan
perasaannya dengan baik petugas
7. Klien dapat mende- 7.1 Klien dapat menyebutkan Dengan kegiatan ibadah diharapkan
monstrasikan cara kegiatan ibadah yang biasa 7.1.1 Diskusikan dengan klien kegiatan ibadah klien akan mendapat pencerahan
spiritual untuk men- dilakukan yang pernah dilakukan secara rohani sehungga mempu
cegah perilaku keke- 7.2 Klien dapat mengedalikan dan menghilangkan
rasan mendemontrasikan cara 7.2.1 Bantu klien untuk melakukan, dan keinginannya untuk marah
beribadah meningkatkan kegiatan ibadah di ruangan
7.2.2 Minta klien mendemonstrasikan kegiatan
ibadah yang dilakukan
7.3.1 Validasi kemampuan kliendalam melaku-kan
ibadah
7.3.2 Beri pujian terhadap keberhasilan klien
8. Klien dapat mende- 8.1 Klien dapat menye-butkan Dengan minum obat secara teratur,
monstrasikan kepa- jenis, dosis, dan waktu 8.1.1 Diskusikan dengan klien tentang jenis, dosis, maka ketidak seimbangan hormone
tuhan minum obat minum obat serta manfaat dan waktu minum obat serta manfaat dari dopamine dan serotonin dalam
untuk mencegah dari obat yang obat yang diminumnya pusat pengontrol emosi klien akan
perilaku kekerasan diminumnya 8.1.2 Diskusikan dengan klien tentang manfaat mampu diatur dan dikembalikan
minum obat secara teratur : perbedaan dalam keadaan homestasis
perasaan saat minum dan setelah minum
obat, jelaskan akibat positif minum obat
8.2 Klien mendemonstrasikan
kepatuhan minum obat 8.2.1 Diskusikan tentang proses minum obat: klien
sesuai jadwal yang meminta obat kepada perawat, klien
ditetapkan memeriksa obat sesuai dosisnya, klien
meminum obat pada waktu yang tepat
8.3 Klien mengevaluasi
kemampuannya dalam 8.3.1 Klien mengevaluasikan pelaksanaan minum
mematuhi minum obat obat dengan mengisi jadwal minumobat
8.3.2 Validasi pelaksanaan minum obat kien
8.3.3 Beri pujian atas keberhasilan klien
Fase Terminasi
P : ok mas “T”, apa yang mas rasakan setelah kita bercakap-cakap tadi?
K : ya jadi lebih tahu mas kalau ternyata, hal yang saya lakukan salah,
dan akibatnya bisa sangat berat bagi saya mas.
P : Ya benar itu mas. Besok bagaimana kalau ketemu saya lagi mas?
Asaya akan bantu mas lagi untuk membeicarakan hal-hal lain yang
positif yang bisa mas lakukan ketika mas kesal dan mau marah atau
mau mengamuk?
K : Yam as, yang penting saya sehat lagi,
P : Ok mas. Besok kita ketemu di ruang TV ya sekitar jam 10.00 kira-
kira 15 -20 menit.
K : Yam as. Besok mas ya
29 Nov SP III Klien dapat dapt menyebutkan Pertahankan
2012 Pertahankan Hubungan Saling Percaya secara verbal cara yang baik utnuk Hubungan saling
10.10 1.6. Klien dapat mendemonstrasikan cara lain dan cara sosial untuk bisa menghindari diri supaya tidak percaya
mencegah perilaku kekerasan marah
1.7. Klien dapat mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah perilaku Klien darpat mendemonstrasikan Berikan waktu
kekerasan cara lain aygn baik untuk menahan klien untuk siap
marah dengan menarik napas mengerjakan shalat
Fase Oerientasi Klien dapat menyebutkan cara
P : Selamat Pagi Mas, bagaimana perasaan mas hari ini, dah lebih baik spiritual yang bisa dilakukan untuk Modifikasi TUK
mas? menhilangkan marah dan kesal 6,7,8
K : Selamat pagi mas faisal, ya lumayan mas dah lebih baik, serta perilaku kekerasannya
P : Baiklah mas, sesuai dengan janji kita kemarin. Hari ini kita akan Klien belum bisa diajak
membahas dan mendiskusikan tentang cara lain, cara social, serta cara mendemonstrasikan semua cara
spiritual yang biasa dilakukan untuk mencegah supaya tidak marah- spiritual yang bisa dilakukan untuk
marah mas. Kita akan bicara selama 15 menit ya. menghilangkan kesal dan marahnya
K : ya mas faisal, saya siap mendengarkan.
S: Saya kadang sedih mas kalau ingat
Fase Kerja yag dulu-dulu, nanti kalau saya kesal
P : ok mas, ada beberapa cara yang baik untuk bisa melampiaskan saat lagi dan mau marah saya akan tarik
kita marah, tidak perlu membanting barang, memukul orang apa lagi napas dalam seperti kata mas faisal.
sampe mau bunuh diri, pertama gini mas, kalo mas marah biasa pukul Saya mau sembuh mas, mau cari
bantal atau guling. Cara yang kedua klo mas marahjangan deket deket kerja
dengan orang dulu kemudian tarik nafas panjang 3 x. O: bercerita dengan serius dan agak
K : gimana mas, tarik nafas dalam lalu keluarkan pelan – pelan lewat emosi, pandangan mata sedih
mulut, ulang sampe 3 x mas. bercampur marah dan berubah setiap
P ; ya bagus mas, bias di demontrasikan lagi mas. saat mengikuti isi pembicaraannya.
K : ya mas. Saya coba mas. Memang lebih tenang mas. Pasien tetap kooperatif,
P : kemudian secara spiritual mas, mas harus belajar menerima dengan mendengarkan dengan baik, mau
ikhla akan nkejadian-kejadian lalau yang kungkin belum sesuai dengan mengikuti anjuran perawat, mau
keinginan mas. Ingat mas Allah tidak memberikan yang kita inginkan, berinteraksi dengan baik, menyetujui
tapi Dia menyediakann semua yang kita butuhkan. Diam sejenak dan kontrak baru yang akan dibuat,
kembalikan semua kepada Allah mas, Insya Allah akan ada jalan dan A : Masalah teratasi Sebagian
hikmah yang besar dibalik ini semua
K : ya mas, saya akan mencoba menerima semua ini, ini ujian mas. P : Lanjutkan TUK 8
P : Disini mas tidak pernah sholat kan??? Jadi coba lakukan shalat mas,
tidak hari ini mungkin kalau mas belum siap, tapi sejenak mari berpikir
yang bia menolong kita mas hanya Allah. Firman Allah, Jadikalnlah
Sabar dan shalat sebagai penolongmu. Jadi Shalat mas, biar cepat sehat
K : begitu mas ya,,,, nanti saya coba mas
Fase Terminasi
P : ok mas “T”, apa yang mas rasakan setelah kita bercakap-cakap tadi?
K : ya jadi lebih tahu mas cara lain untuk melampiasakn marah secara
positif, saya akan berlatih untuk melakukannya. Terima kasih mas..
P : Ya benar itu mas. Besok bagaimana kalau ketemu saya lagi mas?
Asaya akan bantu mas lagi untuk membicarakan cara yang baik dan
benar dalam minum obat supaya tidak seperti kemarin mas, gara-gara
telat minum obat sampeyang jadi masuk kesinin lagi khan?
K : Ya mas. Saya itu males mas yang mau minum. Mungkin bias
diberitahu gmn biar bias teratur.
P : Ok mas. Besok kita ketemu di ruang TV ya sekitar jam 10.00 kira-
kira 15 -20 menit.
K : Ya mas. Besok mas ya
30 Nov Resiko SP IV Klien dapat mengevaluasi Pertahankan
2012 mencedrai diri Pertahankan hubungan saling percaya kepatuhannya minum obat Hubungan saling
11.00 sendiri atau 1.8 Klien dapat mendemonstrasikan kepatuhan minum obat untuk mencegah Klien dapat menyebutkan percaya
orang lain perilaku kekerasan wektu dan jumlah obat yang
/amuk b/d Fase orientasi diminum
perilaku P : Selamat Pagi Mas, bagaimana perasaan mas hari ini, dah lebih baik Klien memperhatikan ssat Modifikasi TUK
kekerasan mas? dijelaskan akan pentingnya 6,7,8
K : Selamat pagi mas faisal, ya lumayan mas dah lebih baik, minum obat dan meminta obat
P : Baiklah mas, sesuai dengan janji kita kemarin. Hari ini kita akan secara mandiri kepada perawats
membahas jenis obat dan manfaatnya buat mas. Kita akan bicara
selama 15 menit ya. S:
Klien menyampaikan bahwa
K : ya mas faisal, saya siap mendengarkan. sebelumnya tidak tahu tentang
manfaat obat, sekarang dia tahu
Fase kerja bahwa manfaat obat juga penting
P : Mas tahu setiap hari harus minum obat berapa kali, berapa buat dirinya.
dosisnya, kapan harus diminum dan bagaimana manfaat obat O: bercerita dengan serius dan
tersebut? pandangan mata sedih bercampur
K: ya mas, 2 kali sehari, pagi jam 07.00 dan sore jam 15.00..!! marah dan berubah setiap saat
manfaatnya ya untuk meredakan supaya tidak marah atau ngamuk- mengikuti isi pembicaraannya.
ngamuk mas Pasien tetap kooperatif,
P : Nah klo gitu mari saya jelaskan..sebelumnya,Apa yang mas rasakan mendengarkan dengan baik, mau
sebelum minum obat ? mengikuti anjuran perawat, mau
K : tenang mas dan ada pusingnya sedikit mas..!!! berinteraksi dengan baik,
P : Mas nanti kan selama nih ada jadwal minum obat,mas harus menyetujui kontrak baru yang akan
meminum obat pada waktu yang tepat atau menanyakan pada dibuat,
perawat supaya rutin minum obatnya dan biar cepat sembuh..ya mas A : Masalah teratasi Sebagian
ya…
K : yam as, saya akan minum obatnya secara teratur. P : Modifikasi TUK 6, 7, 8
P : Ya, ok itu cara yang baik, semoga cepat sembuh ya mas. Mas juga
har4us belajar meminta obat itu sendiri kepada perawat.
Fase terminasi
P : ok mas “T”, apa yang mas rasakan setelah kita bercakap-cakap tadi?
K : ya jadi lebih tahu mas manfaat minum obat. Terima kasih mas..
P : Ya benar itu mas. Besok bagaimana kalau ketemu saya lagi mas?
saya akan bantu mas lagi untuk membicarakan cara yang baik dan benar
dalam minum obat supaya tidak seperti kemarin mas, telat minum
obatnya.
P : Ok mas. Besok kita ketemu di ruang TV ya sekitar jam 10.00 kira-
kira 15 -20 menit.
K : Ya mas. Besok mas ya
s
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA RASIONAL
VERBAL PERAWAT KLIEN
P: Selamat siang M P: Memandang K dan P: Merasa tenang dan siap K merasa senang dan tenang Kalimat pembuka dalam
tersenyum untuk membicarakan tentang memulai suatu percakapan dan
K: Tersenyum terminasi juga merupakan salah satu cara
K: Siang K merasa tenang membina hubungan saling
K: Tersenyum P merasa senang atas tanggapan percaya
P: Wah M sudah rapih, baru K K merasa senang atas perhatian
ganti baju ya, ? P: Memandang K dan dari perawat Perhatian merupakan salah satu
tersenyum P Merasa senang melihat K sikap untuk meningkatkan
K: Yang tadi basah ganti baju K merasa senang hubungan saling percaya
menandakan kita sungguh-
K: Memandang P P merasa senang karena K sungguh.
P: Bagus M, kalau baju M melakukan apa yang K merasa senang
basah memang harus diganti didiskusikan selama ini Menguatkan tindakan K
supaya tidak sakit P: Memandang K dan kontak P merasa tenang dan senang (reinforccement positif) supaya
mata dan tersenyum sekali K merasa senang K mau melakukannya lagi
K: Mengangguk-angguk dan Reinforcement positif itu
tersenyum menyenangkan
P: Oh, ya M seperti yang pak K tampak ingin mengatakan
mantri katakan dulu bahwa pak sesuatu Mengingatkan pada kontak
mantri akan merawat M selama P: Memandang K dan kontak awal sehingga K tidak kaget
9 minggu dan sekarang sudah 8 mata P merasa tenang dan mencoba saat perpisahan
minggu berarti tinggal minggu K: Memandang P dengan wajah tentang perpisahan dengan K
depan pak mantri sudah tidak sedih
disini.
P: Pak mantri harus sekolah K: Memandang P P ingin mencoba menjelaskan K tampak kecewa
lagi, baru bisa jadi perawat pada Klien Menjelaskan dengan maksud
sungguhan. agar K tidak merasa
P: Memandang K, kontak mata P mencoba menjelaskan pada K ditinggalkan karena tidak
dan tersenyum K merasa sedih dan belum dibutuhkan
K: Enggak kesini lagi K: Memandang P menerima
K dalam proses kehilangan
K: Memandang P P merasa enggak enak melihat K merasa agak tenang / kurang
P: M, kalau M mau cerita tatapan K. sedih
sesuatu, M bisa cerita sama pak Mengingatkan bahwa kontrak
mantri masih disini minggu P: Memandang K dan kontak P merasa tenang sebelumnya berakhir, masih ada
depan (kamis dan jumat) mata dan tersenyum kesempatan jika K masih ingin
K mengalihkan ke topik berbicara.
K: Pak mantri pulang ke rumah sebelum
Belum menrima akan
K: Memandang P dan P merasa senang melihat K perpisahan
P: Iya, Pak mantri pulang ke tersenyum kontak mata, tenang lebih santai K tampak tenang
rumah
P: Memandang K, kontak mata P merasa tenang Menjawab pertanyaan untuk
mempertahankan hubungan
K merasa mencari jalan saling percaya
K: Pak mantri, bawa M ikut ke pemecahan terhadap kehilangan
rumah K: Memandang P, kontak mata P merasa bahwa K belum bisa Usaha untuk menghindari
menerima kehilangan K merasa kecewa perpisahan
P: M, kalau pulang pak mantri
harus sekolah terus siapa yang P: Memandang K dan P merasa kalau K Menegaskan kembali dan
akan merawat M, kalau disini di menyentuh membutuhkan P mengingatkan bahwa masih ada
rumah sakit ada suster dan pundak K. P tetap tenang P lain yang dapat menolong K
dokter yang akan menolong M,
sampai M sembuh dan
dinyatakan pulang. K merasa kecewa
K: Mandi tiap hari pakai sabun, P merasa tenang dan senang K tampak tenang
sabun RRT, ganti baju tiap hari, K: Memandang P
gosok gigi, tetapi tadi pagi tidak
digosok karena mulut sakit. P merasa senang K tampak tenang
P: Memandang K dan kontak
mata
P: Coba pak mantri lihat, yang P merasa senang K tampak senang Menunjukan bahwa P tetap
mana yang sakit K: Memandang P K tampak senang memperhatikan K
K: Sekarang sudah enggak sakit P merasa senang sekali K tampak bahagia Menegaskan bahwa gosok gigi
lagi P: Memnadang K menceritakan pengalamannya itu harus dilakukan
K: Memgangguk-angguk dan
..P: Kalau begitu nanti sudah memandang P merasa sangat senang Memberitahukan P akan
bisa gosok gigi lagi K: Memandang P tindakan yang dilakukan
K: Pak mantri tadi pagi M K merasa senang memberi kepuasan bagi K
nyuci kain
P: Memandang K,
P: Wah hebat, begitu dong M, mengacungkan jempol dan P merasa tenang Reinforcement positif
mencuci baju sendiri tiap hari, tersenyum membuat seseorang senang
baju bersih dan M jadi cantik K: Memandang P dan K tampak tenang sehingga tingkah laku tersebut
karena bersih. tersenyum dapat diulangi.
.
P: M apa yang M katakan tadi, P merasa tenang
bagus sekali dan harus P: Memandang K dan kontak Menegaskan kembali bahwa
dipertahankan. Oh , ya mata P merasa tenang tindakan K benar dan
bagaimana dengan suara-suara K tampak tenang meneksplorsi diagnosa lain.
yang menganggu M ? apakah
M masih mendengarnya? K tampak tenang
K: Enggak ada P merasa senang sekali
K: Memandang P Mengkaji tindakan K terhadap
P: Bagus kalau begitu, tetapi diagnosa halusinasi
seandainya masih diganggu M P: Memandang K dan
masih ingat apa yang harus tersenyum
dilakukan ? K tampak tenang
K: Suruh pergi
K: Memandang P P merasa senang dan tenang
P: Iya, benar sekali M dan Reinforcement positif
jangan lupa lapor sama petugas P: Memandang K, kontak mata, K tampak tenang dan senang Menegaskan kembali tindakan
ruangan dan jangan sering tersenyum apa yang harus K lakukan.
melamun K: Memandang P