Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN JIWA II

“ Korban Trafficking”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Ferren Ch. Kastilong 18061048

Deandra Th. Kumontoy 18061007

Gabriela P. Lumintang 18061011

Christina. Popo 18061004

Gabriella. Mongdong 18061069

Grace. Andalangi 18061023

Novia. Roboth 18061053

Octavia D P Setia 17061071

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN

KORBAN TRAFFICKING

A. Definisi
Fenomena human trafficking (perdagangan manusia) merupakan salah
satu masalah kontemporer yang tengah mendapat perhatian serius.
Karakteristiknya bersifat represif dengan tujuan eksploitasi manusia (individu
atau kelompok). Luasnya pengaruh dan dampak ancaman yang ditimbulkan,
membuat isu human trafficking diklasifikasikan sebagai bentuk kejahatan luar
biasa (extra ordinary crime).
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) mendefenisikan human
traficcking sebagai tindakan perekrutan, penampungan, pengangkutan,
pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang. Modus sindikat
perdagangan manusia termanifestasi dalam beragam bentuk yaitu penculikan,
penggunaan kekerasan, penyekapan, penipuan, pemalsuan, penyalahgunaan
kekuasaan, memberi bayaran hingga penjeratan utang. Secara sederhana,
perdagangan manusia dapat dipahami sebagai suatu bentuk intimidasi
terhadap nilai dan kebebasan hak-hak dasar manusia. (Farhana 2010)

B. Tanda dan Gejala


Bagi korban trafficking mereka akan mengalami keadaan psikologis berikut :
1. Stress
2. Trauma
3. Depresi
4. Rasa takut akan sering muncul pada diri korban perdagangan manusia.
5. Korban terkadang berfikir untuk bunuh diri
6. Kepercayaan dan harga diri yang kurang\
7. Selalu merasa bersalah
8. Merasa takut
9. Merasa ketakutan sering mimpi buruk
10. Kehilangan harga diri. (Farhana 2010)

2
C. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Menyendiri Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik Diri Impulsif

Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme

Saling Ketergantungan

D. Pohon Masalah

Risiko Gangguan Persepsi


Sensori Halusinasi

Effect

Isolasi Sosial

Core problem

Harga Diri Rendah Kronik

Causa

3
E. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah :

1. Isolasi Sosial

2. Harga Diri Rendah Kronik

3. Risiko Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

4
Rencana Keperawatan Isolasi Sosial

Diagnosa Perencanaan
Intervensi Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria hasil
Isolasi Sosial 1. Klien dapat Ekspresi wajah Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya
membina bersahabat menunjukkan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik. merupakan dasar untuk
hubungan saling rasa senang, ada kontak a. sapa klien dengan ramah baik verbal maupun kelancaran hubungan interaksi
percaya mata, mau berjabat non verbal selanjutnya
tangan, mau menjawab b. perkenalkan diri dengan sopan
salam, klien mau duduk c. tanyakan nama lengkap klien dan nama
berdampingan dengan panggilan yang disukai klien
perawat, mau d. jelaskan tujuan pertemuan
mengutarakan masalah e. jujur dan menempati janji
yang dihadapi. f. tunjukkan sifat empati dari menerima klien
apa adanya.
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat Klien dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku Diketahui penyebab akan dapat
menyebutkan penyebab menarik diri menarik diri dan tanda-tandanya dihubungkan dengan faktor
penyebab yang berasal dari : 2. Beri kesempatan kepada klien untuk resipitasi yang dialami klien
menarik diri 1. Diri sendiri mengungkapkan perasaan penyebab menarik
2. Orang lain diri atau tidak mau bergaul

5
3. Lingkungan 3. Diskusikan bersama klien tentang perilaku
menarik diri tanda-tanda serta penyebab yang
muncul
4. Berikan pujian terhadap kemampuan klien
dalam menggunakan peraasaannya
3. klien dapat 1. klien dapat 1. kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan Klien harus dicoba berinteraksi
menyebutkan menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain secara bertahap agar terbiasa
keuntungan keuntungan 2. beri kesempatan dengan klien untuk membina hubungan yang sehat
berhubungan dengan berhubungan dengan mengungkapkan perasaan tentang dengan orang lain
orang lain dan orang lain keuntungan berhubungan dengan orang lain
kerugian tidak 3. diskusikan bersama klien tentang keuntungan
berhubungan dengan berhubungan dengan orang lain
orang lain 4. beri reinforcement positif terhadap
kemampuan pengungkapan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
2. klien dapat
menyebutkan 1. kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan
kerugian tidak kerugian tidak berhubungan dengan orang
berhubungan dengan lain Mengevaluasi manfaat yang
orang lain 2. beri kesempatan kepada klien untuk dirasakan klien sehingga timbul
mengungkapkan perasaan tentang kerugian motivasi berinteraksi
tidak berhubungan dengan orang lain

6
3. dikusikan bersama klien tentang kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
4. beri reinforcement positif terhadap
kemampuan pengungkapan perasaan tentang
kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain

4. klien dapat Klien dapat 1. kaji kemampuan klien membina hubungan


melaksanakan mendemontrasikan dengan orang lain
hubungan sosial hubungan sosial secara 2. dorong dan bantu klien untuk berhubungan
secara bertahap bertahap, antara : dengan orang lain melalui tahap :
K–P K–P
K–P–K K – P – P lain
K – P – Kel K – P – P lain – K lain
K – P – Klp K – P – Kel/Klp/Masy
3. beri reinforcement terhadap keberhasilan
yang telah dicapai
4. bantu klien untuk mengevaluasi manfaat
berhubungan
5. diskusikasi jadwal harian yang dapat
dilakukan bersama klien dalam mengisis
waktu

7
6. motivasi klien untuk mengikuti kegiatan
ruangan
7. beri reinforcement atas kegiatan klien dalam
ruangan
5. klien dapat 1. klien dapat 1. dorong klien untuk mengungkapkan
mengungkapkan mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang
perasaannya perasaannya setelah lain
setelah berhubungan dengan 2. diskusikan dengan klien tentang perasaan
berhubungan orang lain : manfaat berhubungan dengan orang lain
dengan orang lain - diri sendiri 3. beri reinforcement positif atas kemampuan
- orang lain klien mengungkapkan klien manfaat
berhubungan dengan orang lain.

6. klien dapat 1. keluarga dapat : 1. Bisa berhubungan saling percaya dengan Keterlibatan keluarga sangat
memberdayakan - menjelaskan keluarga : mendukung terhadap proses
sistem pendukung perasaannya - Salam, perkenalkan diri perubahan perilaku klien
atau keluarga - menjelaskan cara - Sampaikan tujuan
mampu merawat klien - Buat kontrak
mengembangkan menarik diri - Eksplorasi perasaan keluarga
kemampuan klien - mendemontrasikan 2. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
untuk cara perawatan klien - Perilaku menarik diri
berhubungan menarik diri - Penyebab perilaku menarik diri

8
dengan orang lain - berpartisipasi dalam - Akibat yang akan terjadi jika prilaku
perawatan klien menarik diri tidak ditanggapi
menarik diri - Cara keluarga menghadapi klien menarik
diri
3. Dorong anggota keluarga untuk memberikan
dukungan kepada klien untuk berkomunikasi
dengan orang lain
4. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan
bergantian menjenguk klien minimal satu
minggu sekali
5. Beri reinforcement atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga

9
DAFTAR PUSTAKA

Capernito, Lyda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed. 13. Jakarta :
EGC
Dalimoenthe, I. (2018). Pemetaan Jaringan Sosial dan Motif Korban Human
Trafficking pada Perempuan Pekerja Seks Komersial. Jupiis: Jurnal
Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 91.
https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8430
Damaiyanti, mukhripah dan iskandar. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Bandung : Refika Aditama
Farhana. 2010 . Aspek Hukum Perdagangan Orang di Indonesia. Jakarta : Sinar
Grafika
Gough, E. (2019). Identifying Victims of Human Trafficking on International and
Domestic Flights. UF Journal of Undergraduate Research, 20(1).
https://doi.org/10.32473/ufjur.v20i1.106165
Hume, D. L., & Sidun, N. M. (2017). Human Trafficking of Women and Girls:
Characteristics, Commonalities, and Complexities. Women and Therapy,
40(1–2), 7–11. https://doi.org/10.1080/02703149.2016.1205904
Kebendaan, P. J. (2017). Telaah yuridis perkembangan regulasi dan usaha
pergadaian sebagai pranata jaminan kebendaan, 2(35).
https://doi.org/10.23920/jbmh.v2n1.7
Psikologis, D., Manusia, P., & Timur, T. (2019). Motif, Dampak Psikologis dan
Dukungan pada Korban Perdagangan Manusia di Nusa Tenggara Timur,
(March). https://doi.org/10.24854/jpu02019-218
Soedirman, J. K. (2018). Jurnal Keperawatan Soedirman, Volume 13, No.1,
March 2018, 13(1), 27–31.

10
11

Anda mungkin juga menyukai