Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISAI

A. Pengertian

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (Gail
W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu
percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu
yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah
dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping maladaptif (skizofrenia),
bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-
masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (Keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa
untuk peningkatan sosialisasi pada pada pasien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian
terapi aktifitas kelompok sosialisasi. Namun kenyataannya pada saat ini di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya pengaruh TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah
pasien dengan riwayat menarik diri masih relative banyak meskipun TAK sosialisasi sudah
dilakukan.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.

2. Tujuan Khusus

a. Pasien mampu memperkenalkan diri

b. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

c. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

d. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan


e. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain

f. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok

g. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAKS yang telah
dilakukan

C. Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristiknya klien dilibatkan
dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah keperawatan seperti resiko
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan, perilaku kekerasan, defisit perawatan diri,
isolasi sosial : menarik diri.

D. Masalah Keperawatan
 Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan,
 Perilaku kekerasan,
 Defisit perawatan diri,
 Isolasi sosial : menarik diri

E. Kriteria Evaluasi
 Evaluasi Struktur :
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk
berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

 Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
 Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan masalah yang dirasakan dengan jelas

F. PENGORGANISASIAN TAK
1 Terapis Peran dan Fungsi
Leader : 
Bertugas :
 Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan
situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan
perasaannya
 Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
 Koordinator, Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara memberi
motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan

 Co Leader :
Bertugas :
 Mendampingi leader jika terjadi blocking
 Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
 Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
 Membuka dan menutup acara
 Mengatur musik

Observer :
Bertugas :
 Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
 Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
 Mengobservasi perilaku pasien
 Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
 Mendampingi peserta TAK
 Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
 Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

Fasilitator :
Bertugas :
 Mendampingi pasien dalam pelaksanaan TAK
 Mengingatkan pasien tentang aturan permainan
 Mengikuti jalannya TAK

2. Seleksi pasien

a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.


b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK
pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
3. Nama-nama pasien yang ikut :

 Octavia
 Ribka
 Anggreina
 Asri
 Windi
 Debora

4. Waktu : 10.00 s/d 10.45 WIT


5. Tempat: KOST
6 . Alat-alat
1. Laptop
2. Musik/lagu
3. Bola Tennis
4. Buku catatan dan pulpen

G. Proses TAK
 Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“selamat sore, Bapak – ibu semuanya?”
 Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak – ibu di pagi hari ini?”
 Kontrak
“Bapak dan ibu, perkenalkan kami mahasiswa Akper Gunung Maria Tomohon, nama saya .........,
hari ini kami akan melaksanakan TAK yaitu melatih hal positif pada diri bapak ibu sekalian.
“Kita akan melaksanakan TAK ini selama 60 menit di ruang ini”.
“Tujuan dilaksanakan TAK ini yaitu supaya bapak dan ibu dapat bercakap-cakap tentang hal
positif yang ada di dalam diri bapak dan ibu sekalian. Jika bapak atau ibu ingin meninggalkan
tempat ini, bapak atau ibu harus meminta izin kepada saya, tetapi saya berharap bapak dan ibu
mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai selama 60 menit kedepan.”

 Tahap kerja
“Baiklah bapak dan ibu kegiatan ini kita mulai. Kami akan membagikan kertas pertama dan
spidol kepada bapak dan ibu, coba bapak dan ibu tuliskan pengalaman bapak dan yang tidak
menyenangkan yang pernah dialami”. “Bagus sekali bapak dan ibu karena sudah mengisi kertas
yang kami bagikan. dan sekarang kami akan membagikan kertas yang kedua. di kertas yang
kedua ini bapak dan ibu akan menuliskan hal positif dan kemampuan yang bapak dan ibu
miliki”.
“Karena bapak dan ibu sudah selesai menulis hal positif yang bapak atau ibu miliki, mari kita
mulai untuk membacakan hal positif yang sudah bapak dan ibu tulis, dimulai dari Bapak A yang
ada dikiri saya, (Secara bergantian). Terimakasih bapak dan ibu karena sudah membacakan hal
positif yang bapak dan ibu miliki, dan semua yang bapak dan ibu bacakan itu sangat bagus, tepuk
tangan buat bapak dan ibu semuanya”

 Tahap terminasi
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?”
Tindak lanjut
“Mungkin dari bapak dan ibu masih banyak memiliki hal positif yang belum ditulis, nanti setelah
acara ini selesai bapak dan ibu boleh menulisnya. Jika bapak/ ibu lagi tidak ada kegiatan, coba
bapak ibu baca hal positif pada diri anda agar bisa lebih percaya diri lagi.
Kontrak yang akan datang
“Bapak dan ibu sekalian tidak terasa ya sudah 1 jam kita disini, sesuai kesepakatan kita, acara
TAK ini kita akhiri ya bapak ibu, nanti akan dilanjutkan lagi besok jam 16.00 sore, diruangan ini
juga ya, karena besok kita akan bersama-sama mencoba melatih hal positif pada orang lain,
bagaimana ibu/bapak, apakah ibu bapak setuju? Ya sudah kalau semua setuju, sekarang kami
permisi dulu ya bapak ibu, selamat sore.

H. Antisipasi Masalah
a) Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas:
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
b) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1. Panggil nama klien
2. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
c) Bila klien lain ingin ikut
1. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
2. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut
3. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada
kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai