Anda di halaman 1dari 14

Tn.

K,45 th sudah 4 hari dirawat di RSMM Bogor,


ke RS di bawa oleh keluarga nya karena di rumah sering marah marah dan berusaha untuk
membunuh anaknya.
Selama di rawat Tn.K tidak pernah berinteraksi dengan yang lain,tidak pernah mengikuti
kegiatan yang ada di rumah sakit,serta tidakmempunyai inisiatif untuk melakukan kegiatan.
Keseharian Tn K hanya diamsendiri,melamun,kadang kadang berbicara sendiri dan mondar
mandir.
Selama interaksi kontak mata tidak ada,selalu berusaha menghindar,jawaban singkat
“ya”atau”tidak”.
Tampak jejas di langan kanan,sesekali tatapan tajam.
Selama dirawat di RS baru satu kali mandi,pakaian lusuh,kuku panjang dan kotor
TUGAS :
1. Buat analisa data (lengkapi data DO dan DS nya)
DATA DIAGNOSA
DS :
- keluarga klien mengatakan Tn.K di RESIKO PERILAKU
bawa ke RS oleh keluarga nya KEKERASAN
karena di rumah sering marah
marah dan berusaha untuk
membunuh anaknya
DO :
- Tn K sesekali tatapan tajam

DO :
- Selama di rawat Tn.K tidak pernah HARGA DIRI RENDAH
berinteraksi dengan yang lain,tidak
pernah mengikuti kegiatan yang
ada di rumah sakit,serta
tidakmempunyai inisiatif untuk
melakukan kegiatan
DO :
- Tampak jejas di langan kanan Tn RESIKO MENCEDRAI : DIRI
K sesekali tatapan tajam. SENDIRI, ORANG LAIN DAN
LINGKUNGAN

DO :
- Selama interaksi kontak mata tidak ISOLASI SOSIAL
ada,selalu berusaha
menghindar,jawaban singkat
“ya”atau”tidak”.
DO :
- Keseharian Tn K hanya HALUSINASI
diamsendiri,melamun,kadang
kadang berbicara sendiri dan
mondar mandir.
DO :
- Selama dirawat di RS baru satu DEFISIT PERAWATAN DIRI
kali mandi,pakaian lusuh,kuku
panjang dan kotor

Daftar masalah keperawatan


a. Resiko perilaku kekerasan
b. Harga diri rendah
c. Resiko mencedrai : diri sendiri, orang lain dan lingkungan
d. Isolasi sosial
e. Halusinasi
f. Defisit Perawatan diri

2. Buat prioritas masalah keperawatan


 Resiko perilaku kekerasan

3. Buat Pohon masalah berdasarkan prioritas masalah

Resiko mencedrai : diri


sendiri, orang lain dan
lingkungan ( EFEK)

Resiko perilaku kekerasan


(CORE PROBLEM)

halusinasi Isolasi sosial Defisit perawatan diri

Harga diri rendah ( PENYEBAB )


4. Buat intervensi pada masalah utama sesuai kasus (renpra) dalam bagan (sesuai SP)
Perencanaan Keperawatan

Klien dengan Gangguan Perilaku Kekerasan

TUJUAN KH INTERVENSI
TUM: 1.1. Klien mau membalas 1. Beri salam/panggil nama.
salam
Klien tidak mencederai a. Sebutkan nama perawat
diri 1.2. Klien mau menjabat
b. Jelaskan maksud
tangan
TUK: hubungan interaksi
1.3. Klien mau menyebutkan
1. Klien dapat membina c. Jelaskan akan kontrak
nama
hubungan saling percaya yang akan dibuat
1.4. Klien mau tersenyum
d. Beri rasa aman dan sikap
1.5. Klien mau kontak mata empati

1.6. Klien mau mengetahui e. Lakukan kontak singkat


nama perawat tapi sering
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat 2.1. Berikan kesempatan
mengidentifikasi mengungkapkan perasaannya. untuk mengungkapkan
menyebab resiko perilaku perasaannya
2.2 Klien dapat
kekerasan
mengungkapkan penyebab
perasaan jengkel/kesal (dari
2.2. Bantu klien untuk
diri sendiri)
mengungkapkan penyebab
perasaan jengkel/kesal
3. Klien dapat 3.1. Klien dapat 3.1.1. Anjurkan klien
mengidentifikasi tanda mengungkapkan perasaan mengungkapkan apa yang
dan gejala resiko perilaku jengkel/kesal dialami dan dirasakan saat
kekerasan marah/jengkel

3.1.2. Observasi tanda dan


3.2. Klien dapat menyimpulkan
gejala resiko perilaku
tanda dan gejala jengkel/kesal
kekerasan pada klien
yang dialaminya
3.2.1. Simpulkan bersama klien
tanda dan gejala jengkel/kesal
yang akan dialami
4. Klien dapat 4.1. Klien dapat 4.1.1. Anjurkan klien untuk
mengidentifikasi resiko mengungkapkan resiko mengungkapkan resiko perilaku
perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan yang biasa kekerasan yang biasa dilakukan
biasa dilakukan dilakukan klien (verbal, pada orang lain,
pada lingkungan dan pada diri
sendiri)
4.2. Klien dapat bermain peran
4.2.1. Bantu klien bermain
sesuai resiko perilaku
peran sesuai dengan resiko
kekerasan yang biasa
perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
dilakukan
4.3. Klien dapat mengetahui
cara yang biasa dilakukan
untuk menyelesaikan masalah 4.3.1. Bicarakan dengan klien,
apakah dengan cara yang klien
lakukan masalahnya selesai

TUJUAN KH INTERVENSI
5. Klien dapat 5.1 Klien dapat 5.1.1. Bicarakan akibat/kerugian dari
mengidentifikasi akibat menjelaskan akibat dari cara yang digunakan klien
resiko perilaku kekerasan cara yang digunakan klien:

a. Akibat pada klien sendiri


5.1.2. Bersama klien menyimpulkan
b. Akibat pada orang lain akibat dari cara yang dilakukan
klien
c. Akibat pada lingkungan
5.1.3 tanyakan kepeda klien “ Apakah
ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat”.
6. Klien dapat 6.1. Klien dapat 6.1.1. Diskusikan kegiatan fisik yang
mendemonstrasikan cara menyebutkan contoh biasa dilakukan klien
fisik untuk mencegah pencegahan resiko perilaku
6.1.2. Beri pujian atas kegiatan fisik
resiko perilaku kekerasan kekerasan secara fisik: klien yang biasa dilakukan

a. Tarik nafas dalam 6.1.3. Diskusikan dua cara fisik yang


palingt mudah dilakukan untuk
b. Pukul kasur atau bantal
mencegah perilaku kekerasan,
c. Kegiatan fisik lain yaitu: tarik nafas dalam dan
6.2. Klien dapat pukul kasur serta bantal.
mengidentifikasikan cara fisik
6.2.1. Diskusikan cara melakukan
untuk mencegah resiko
nafas dalam bersama klien
perilaku kekerasan
6.2.2. Beri contoh klien tentang cara
menarik nafas dalam

6.2.3. Minta klien mengikuiti contoh


yang diberikan sebanyak 5 kali

6.2.4. Beri pujian positif atas


kemampuan klien
mendemonstrasikan cara
menarik nafas dalam

6.2.5. Tanyakan perasaan klien

6.3. Klien mempunyai jadwal setelah selesai

untuk melatih cara pencegahan 6.2.6. Anjurkan klien menggunakan


fisik yang telah dipelajari cara yang telah dipelajari saat
sebelumnya. marah/jengkel

6.2.7. Lakukan hal yang sama


dengan

6.4. Klien mengevaluasi 6.2.1. sampai 6.2.6. untuk fisik lain


kemampuan dalam melakukan dipertemuan yang lain.
cara fisik sesuai jadwal yang
6.3.1. Diskusikan dengan klien
telah disusun
mengenai frekuensi latihan yang
akan dilakukan sendiri oleh
klien
6.3.2. Susun jadwal kegiatan untuk
melatih cara yang telah
dipelajari.

6.4.1. Klien mengevaluasi


pelaksanaan latihan, cara
pencegahan perilaku kekerasan
yang telah dilakukan dengan
mengisi jadwakl kegiatan harian
(self-evaluation)

6.4.2. Validasi kemampuan klien


dalam melaksanakan latihan

6.4.3. Berikan pujian atas


keberhasilan klien

TUJUAN KH INTERVENSI
6.4.4. Tanyakan kepada klien “apakah
kegiatan cara pencegahan perilaku
kekerasan dapat mengurangi perasaan
marah”.
7. Klien dapat 7.1. Klien dapat 7.1.1. Diskusikan cara bicara yang
mendemonstrasikan cara menyebutkan cara bicara baik dengan klien
sosial untu mencegah (verbal) yang baik dalam
7.1.2. Beri contoh cara bicara yang
resiko perilaku kekerasan mencegah perilaku
baik:
kekerasan.
 Meminta dengan baik
 Meminta dengan baik
 Menolak dengan baik
 Menolak dengan baik
 Mengungkapkan perasaan
 Mengungkapkan
dengan baik
perasaan dengan baik.

7.2. Klien dapat


mendemonstrasikan cara
verbal yang baik 7.2.1. Meminta klien mengikuti
contoh cara bicara yang baik.

 Meminta dengan baik


“Saya minta uang untuk
beli makan”

 Menolak dengan baik “


Maaf, saya tidak bisa
melakukan karena ada
kegiatan lain”.

 Mengungkapkan perasaan
dengan baik

“ Saya kesal karena permintaan saya


tidak dikabulkan” disertai dengan
suara nada rendah.

7.2.2. Minta klien mengulang sendiri

7.2.3. Beri pujian atas keberhasilan


7.3. Klien mempunyai
klien.
jadwal untuk melatih cara
bicara yang baik 7.3.1. Diskusikan dengan klien
tentang waktu dan kondisi cara
bicara yang dapat dilatih di
ruangan, misalnya: meminta
obat, baju, dll; menolak ajakan
merokok, tidur tidak tepat pada
waktunya, menceritakan
kekesalan pada perawat.
.
7.3.2. Susun jadwal kegiatan untuk
7.4. Klien melakukan melatih cara yang telah
evaluasi terhadap dipelajari.
kemampuan cara bicara
7.4.1. Klien mengevaluasi
yang sessuai dengan jadwal
pelaksanaan latihan cara bicra
yang telah disusun
yang baik dengan mengisi
jadwal kegiatan (self-
evaluation).

7.4.2. Validasi kemampuan klien


dalam melaksankan latihan.

7.4.3. Berikan pujian atas


keberhasilan klie

TUJUAN KH INTERVENSI
7.4.4. Tanyakan kepeda klien “
bagaimana perasaan imam setelah
latihan bicara yang baik? Apakah
keinginan merah berkurang?”..
8. Klien dapat 8.1 Klien dapat 8.1.1 . Diskusikan dengan klien
mendemonstrasikan cara menyebutkan cara bicara kegiatan ibadah yang pernah
sosial untu mencegah (verbal) yang baik dalam dilakukan.
resiko perilaku kekerasan mencegah perilaku
8.1.2. Bantu klien menilai kegiatan
kekerasan.
ibadah yang dapat dilakukan di
 Meminta dengan baik ruang perawat.

 Menolak dengan baik 8.1.3. Bantu klien memilih kegiatan


ibadah yang akan dilakukan
 Mengungkapkan
perasaan dengan baik.

8.2 klien dapat 8.2.1. Minta klien mendemonstrasikan


mendemonstrasikan cara kegiatan ibadah yang dipilih.
verbal yang baik
8.2.2 Beri pujian atas keberhasilan
klien.

8.2.3. Klien mengevaluasi pelksanaan


kegiatan ibadah dengan mengisi
jadwal kegiatan
8.5. Klien mempunyai
8.3.1. Susun jadwal kegiatan untuk
jadwal untuk melatih cara
melatihb kegiatan ibadah.
bicara yang baik

8.6. Klien melakukan


evaluasi terhadap 8.4.1. Klien mengevaluasi
kemampuan cara bicara pelaksanaan kegiatan ibadah
yang sessuai dengan jadwal dengan mengisi jadwal kegiatan
yang telah disusun harian

8.4.2. Validasi kemampuan klien


dalam melakukan validasi

8.4.3. Berikan pujian atas


keberhasilan klien

8.4.4 . Tanyakan kepeda klien “


bagaimana perasaan imam setelah
teratur melaksanakan ibadah? Apakah
keinginan merah berkurang?”.
9. Klien mendemons- 9.1. Klien dapat menyebutkan 9.1.1. Diskusikan dengan klien
trasiakan kepatuhan jenis, dosis, dan waktu minum tentang jenis obat yang
minum obat untuk obat serta manfaat dari obat itu diminumnya (nama, warna,
mencegah resiko perilaku (prinsip 5 benar: benar orang, besarnya); waktu minum obat
kekerasan dosis, waktu dan cara (jika 3 kali: pkl 07.00), 13.00,
pemberian) 19.00; cara minum obat)

9.1.2. Diskusikan dengan klien


manfaat minum obat secara
teratur:

 Beda perasaan sebelum


minum obat dan sesudah
minum obat.

 Jelaskan bahwa jenis obat


hanya boleh diubah oleh
dokter.

TUJUAN KH INTERVENSI
 Jelaskan mengenai
akibat minum obat yang
tidak teratur, misalnya
penyakitnya kambuh.

9.2.Klien mendemonstrasikan 9.2.1. Diskusikan tentang proses


kepatuhan minum obat sesuai minum obat:
jadwal yang ditetapkan.
 Klien meninta kepada
perawat (jika di RS)
kepada keluarga (jika di
Rumah).

9.3. Klien mengevaluasi  Klien memeriksa obat


kemampuannya dalam sesuai dosisnya.
mematuhi minum obat.
 Klien meminum obat
pada waktu yang tepat.

9.2.2. susun jadwal minum obat


bersama klien.

9.3.1. Klien mengevaluasi


pelaksanaan minum obta
dengan mengisi jadwal
kegiatan harian

9.3.2. Validasi pelaksanaan


minum obat klien

9.3.3. Beri pujian atas


keberhasilan klien

9.3.4. Tanyakan kepada klien “


bagaimana perasaan Imam
dengan minum obat secara
teratur? apakah keinginan
untuk marah berkurang?”.
10. Klien dapat mengikuti 10.1. Klien yang mengikuti 10.1.1. Anjurkan klien
TAK: stimulasi persepsi TAK: stimulasi persepsi untuk ikut TAK: stimulasi
pencegahan resiko pencegahan perilaku kekerasan persepsi resiko pencegahan
perilaku kekerasan perilaku kekerasan.

10.1.2. Klien mengikuti


TAK: stimulasi persepsi
pencegahan resiko perilaku
10.2. Klien mempunyai jadwal, kekerasan (kegiatan
klien melakukan evaluasi mandiri)
terhadap pelaksanaan TAK.
10.1.3. Diskusikan dengan
klien tentang kegiatan
selama TAK

10.1.4. Fasilitasi klien


untuk mepraktikkan hasil
kegiatan TAK dan beri
pujian atas keberhasilannya.

10.2.1. Diskusiakn dengan


klien tentang jadwal TAK

10.2.2. Masukkan jadwal


TAK dalam jadwal kegiatan
harian.

10.2.3. Beri pujian atas


kemampuan mengikuti
TAK.

10.2.4. Tanyakan klien:


bagaimana perasan setelah
ikut TAK?”,

Implementasi dan evaluasi

Implementasi Evaluasi
Data : S:
DS : - Klien mengatakan agak lebih tenaga
- keluarga klien mengatakan Tn.K di O:
bawa ke RS oleh keluarga nya - Pasien masih agak ketakutan, pasien
karena di rumah sering marah marah berbicara dengan nada tidak tinggi,
dan berusaha untuk membunuh tatapan sudah tidak tajam lagi, jejas
anaknya lengan sudah mulai pulih
DO : - Klien mampu membina hubungan
- Tn K sesekali tatapan tajam, Tampak Saling percaya dengan perawat
jejas di langan kanan Tn K - Klien mampu mengungkapkan aspek
negativ dari marah nya
Diagnosa Keperawatan - Klien mampu melakukan teknik
- RPK relaksasi napas dalam
A:
Tindakan Keperawatan - RPK ( + )
1. membina hubungan saling percaya P:
2. mengidentifikasi menyebab resiko - Anjurkan klien untunk memasukan
perilaku kekerasan kegiatan terjadwal kedalam jadwal
3. mengidentifikasi tanda dan gejala - Lanjutkan SP 2
resiko perilaku kekerasan
4. mengidentifikasi resiko perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
5. mengidentifikasi akibat resiko
perilaku kekerasan
6. mendemonstrasikan cara fisik untuk
mencegah resiko perilaku kekerasan
7. mendemonstrasikan cara sosial untu
mencegah resiko perilaku kekerasan
8. mendemonstrasikan cara sosial untu
mencegah resiko perilaku kekerasan
9. mendemons- trasiakan kepatuhan
minum obat untuk mencegah resiko
perilaku kekerasan
10. TAK: stimulasi persepsi pencegahan
resiko perilaku kekerasan

Rencana tindak lanjut


- Evaluasi SP 1
- Masukan dalam jadwal harian
- Latih Teknik pada SP 1
- Lanjut SP 2

DAFTAR PUSTAKA

Teori dan Aplikasi Praktik Klinik— Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai