Anda di halaman 1dari 72

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA NY.

A DENGAN
MASALAH UTAMA GANGGUAN ALAM PERASAAN: ANSIETAS
(Memenuhi Tugas Praktik Klinik Internship)

Oleh :
TRI MUTHIA PARHANI

NIM. P2.06.20.1.17.037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATANTASIKMALAYA

2020
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

I. Masalah utama
Ansietas
II. Proses terjadinya Masalah
A. Pengertian
Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar
karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons
(penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu). Perasaan
takut dan tidak menentu sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa
peringatan tentang bahaya akan datang dan memperkuat individu
mengambil tindakan menghadapi ancaman. Kejadian dalam hidup
seperti menghadapi tuntutan, persaingan, serta bencana dapat
membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis (Yusuf,
Ah., Fitryasari, R., Nihayati, N., 2015)
Cemas (ansietas) merupakan sebuah emosi dan pengalaman
subjektif dari seseorang . suatu keadaan yang memberi seseorang tidak
nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan
(Kusumawati&Hartono,2012)

B. Tanda Gejala
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, taku akan pikirannya sendiri,
mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Taku sendirian, takut pada keramaian, takut pada banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menengangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan somatic misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,
pendengaran mendengung, berdebar debar sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.

(Videbck 2008 dalam Yusuf dkk 2015)

C. Penyebab masalah
1. Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal
ansietas :
a. Dalam pandangan psikoanalitik, ansietas adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan
superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif
seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani
seseorang dan dikendalikan oleh norma – norma budaya
seseorang. Ego atau Aku, berfungsi menengahi hambatan dari
dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah
mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan
takut terhadap tidak adanya penerimaan dari hubungan
interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan
perkembangan, trauma seperti perpisahan dan kehilangan,
sehingga menimbulkan kelemahan spesifik. Orang dengan
harga diri rendah mudah mengalami perkembangan ansietas
yang berat.
c. Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk
frustasi, yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Daftar
tentang pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa
dalam kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yang
berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan
selanjutnya.
d. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas
merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada
tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan
ansietas dengan depresi.
e. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor
khusus benzodiazepine. Reseptor ini mungkin membantu
mengatur ansietas penghambat dalam aminobutirik. Gamma
neuroregulator (GABA) juga mungkin memainkan peran utama
dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas
sebagaimana halnya endorfin. Selain itu telah dibuktikan
kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai
predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai
dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas
seseorang untuk mengatasi stressor.

2. Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau
eksternal. Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2
kategori:
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi
ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya
kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari - hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi
seseorang.
D. Akibat Masalah
Ansietas dapat mengakibatkan depresi, stomatoform (gangguan yang
memiliki gejala fisik , contoh mual dan pusing), skizofrenia simplek
(kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan).

III. A. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri sendiri,orang lain


dan lingkungan

Gangguan perilaku : kecemasan Core Problem

Koping individu tak efektif

B. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

No. Masalah Keperawatan Data yang perlu dikaji


1. Ansietas Ds:
1. Klien mengatakan dirinya
mudah gelisah dan tak
berdaya.
2. Klien mengatakan taku dan
cemas
3. Klien mengatakan susah tidur
DO:
1. klien terlihat sering
melamun dan murung
2. klien cenderung menyalahkan
orang lain

2. Risiko mencederai DS:


diri sendiri, 1. Klien mengatakan marah dan
lingkungan dan orang jengkel.
lain. 2. Klien mengatakan ingin
mencakar orang lain.
DO:
1. Mata klien terlihat merah.
2. klien tampak mengamuk.
3. Klien tampak melakukan
kekerasan pada lingkungan
sekitar
3. Koping individu tidak DS:
efektif 1. Klien mengatakan mudah
sedih.
2. Klien mengatakan jarang
bercerita kepada orang lain
tentang masalahnya.
DO:
1. Kontak Mata klien kurang
2. Klien tampak sedih dan
murung
3. Klien tampak lemah dan
lesu.
IV. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas
2. Risiko mencederai diri sendiri, lingkungan dan orang lain
3. Koping individu tidak efektif
V. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Ansietas TUM: klien dapat
menghilangkan rasa
cemasnya.
TUK 1 Setelah…x interaksi klien Bina hubungan saling percaya Bina hubungan saling
Klien dapat membina dapat menunjukan tanda dan gunakan prinsip percaya merupakan
hubungan saling percaya kepada perawat: terapeutik: dasar dalam
percaya a. Ekspresi wajah a. Sapa klien dengan ramah komunikasi
bersahabat b. Perkenalan nama
b. Adanya kontak mata c. Tanyakan masalah yang
c. Mau mengungkapkan dihadapi
masalah yang dihadapi d. Buat kontrak dengan jelas
e. Dengarkan dengan penuh
perhatian

TUK 2 Setelah…x interaksi klien a. Diskusikan dengan klien Mengidentifikasi


Klien dapat mengenali dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi dan cemas yang diderita
cemas a. Isi kondisi terjadinya cemas. klien akan
b. Waktu b. Diskusikan tentang apa mempermudah dalam
c. Frekuensi yang dirasakan memberikan asuhan
c. Diskusikan dengan klien keperawatan sesuai
d. Situasu dan kondisi apa yang dilakukan untuk dengan jenis cemas
cemas mengurangi cemas.

TUK 3 Setelah…x interaksi klien a. Kaji tingkat kecemasan Mengkaji tingkat


Cemas klien menurun mampu klien baik ringan sampai kecemasan agara
dan klien mempunyai a. Mengidentifikasi dan berat mengetahui sejauh
koping untuk mengungkapkan gejala b. Berikan kenyamanan dan mana tingkat
menghadapi cemas ketentraman hati kecemasan klien
kecemasan b. Klien mampu c. Berikan aktivitas yang sehingga memudahkan
mengidentifikasi dan dapat mengurangi penanganan dan
menunjukakan teknik kecemasan memberikan asuhan
mengontrol cemas d. Dorong klien untuk keperawatan
c. Ekspresi wajah klien megakui masalah dan
menunjukan mengekspresikan masalah
berkurangnya
kecemasan

TUK 4 Setelah…x interaksi klien a. Buat kontrak dengan Dukungaan dari


Klien dapat dukungan dan keluarga dapat keuarga untuk keluarga dapat
dari keluarganya menyebutkan penegrtian, pertemuan membantu klien dalam
dalam mengontrol tanda gejala, proses b. Diskusikan dengan mengontrol cemas.
cemas terjadinya cemas dan keluarga mengenai
pengendalian cemas pengertian dan tanda
cemas
c. Berikan informasi untuk
mengurangi rasa cemas
DAFTAR PUSTAKA

Direja, A.H. S. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Nuha Medika

Kusumawati,F., Hartono, Y. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:


Salemba Medika

Yusuf, Ah., Fitryasari, R., Nihayati, N. (2015). Keperawatan Kesehatan Jiwa.


Jakarta: Salemba Medika.
Pengkajian psikososial

I. Bio Data Pasien


a. Nama (inisial) : Ny. A
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Status Perkawinan : Kawin
d. Pendidikan : SLTP
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Alamat : Dsn. Cilagara 10/04 Payungsari
Kec.Panumbangan Kab.Ciamis

II. Masalah kesehatan sekarang dan yang lalu


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit yang diderita sekarang ini.

2. Pengobatan sekarang
Klien mengatakan tidak dalam masa pengobatan

3. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi

4. Riwayat Penyakit dan Perawatan di RS yang lalu


Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat dan tidak
memiliki penyakit serius.

III. Persepsi dan harapan pasien/keluarga


a. Persepsi Pasien Tentang Masalah
Klie mengatakan mengalami kesulitan, klie merasa resah dan cemas
karena suami klien biasanya berdagang ke kota sekarang sudah pulang
karena virus korona ini dan akhirnya ekonomi menurun.
b. Persepsi Keluarga Tentang Masalah
Klien mengataakan keluarga klien pun memiliki perasaan yang sama
seperti klien yaitu merasa kesulitan dan cemas terhadap virus korona
karena berdampak pada perekonomian.
c. Harapan Pasien Tentang Pemecahan Masalahnya
Klien mengatakan virus corona semoga cepat pulih dan pennyakit
segera terangkat dan tidak ada lagi dan kehidupan ingin seperti semula
lagi.
d. Harapan Keluarga Tentang Pemcahan Masalahnya
Klien mengatakan keluarga klien memiliki harapan yang sama seperti
klien yaitu kehidupan pulih seperti semula.

IV. Pengkajian psikologis


a. Status Emosi
Klien dapat mengatur emosinya dengan baik, klien hanya khawatir
virus corona ini tidak akan berakhir dalam waktu yang cepat.
b. Konsep Diri
1) Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
2) Identitas Diri
Klien mengatakan bahwa irinya merasa puas dan menerima
dirinya sebagai perempuan.
3) Peran
Klien mengatakan senang dengan perannya menjadi seorang ibu
rumah tangga.
4) Ideal Diri
Klien menginginkan rasa cemas dan bingung yang dirasakannya
segera hilang dan dapat menjalankan kehidupan seperti biasa.
5) Harga Diri
Pasien mengatakan tidak merasa malu dan dapat berinteraksi
dengan baik dengan tetangganya meskipun perekonomian di
keluarganya sedang menurun.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

c. Gaya Komunikasi
Klien dapat diajak berbicara dan kooperatif
d. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik, klien dapat berinteraksi dua arah ,
tidak hanya perawat yang sering kali bertanya tapi kadang klien
bertanya juga kepada perawat.

e. Pola Pertahanan
Klien mampu melakukan aktivitas mandiri bahkan bisa mengasuh dan
melakukan aktivitas menjadi ibu rumah tangga.
f. Hasil pengkajian kecemasan
Dari hasil pengkajian, klien tampak pucat dan gelisah, klien
mengatakan merasa khawatir dan cemas karena virus corona berdampak
pada perekonomian, klien tampak bingung dan lesu, nada suara klien
terdengar lemah.
V. Pengkajian social
a. Pendidikan Dan Pekerjaan
Klien mengatakan lulusan SLTP dan klien tidak bekerja hanya
menjadi Ibu Rumah Tangga
b. Hubungan Sosial
Klien mengaatakan berhubungan baik dengan tetangganya
b. Factor Sosial Budaya
Klien mengatakan keseharian memakkai Bahasa Sunda dan
berkebudayaan Suku Sunda
c. Gaya Hidup
Klien mengatakan gaya hidupnya sekarang lebih hemat agar
perekonomiannya tetap tercukupi, klien tidak merokok dan tidak
meminum minuman keras.

VI. Pengkajian kesehatan fisik ( data focus )


a. Tanda Tanda Vital
TD: 110/70 mmHg
P: 88 x/menit
R: 20x/menit
S: 36,8 C
b. Hasil pemfis Fokus
Klien tampak pucat, wayah klien tampak letih dan lesu

VII. Kebiasaan Kesehatan Sekarang


a. Penampilan Diri
Klien tampak rapi, menggunakan baju dan jilbab yang rapik, klien
tampak murung

b. Rokok
Klien mengatakan tidak pernah merokok

c. Minuman Keras
Klien menggatakan tidak pernah meminum minuman keras

d. Pola Tidur
Klien mengatakan jam tidur malamnya sedikit terganggu dan tidur
malam tidak menentu, klien mengatakan sekarang tidurnya 2-4 jam
pada malam hari. Klien jarang tidur siang

e. Pola Makan
Klien mengatakan makan 2x dalam sehari yaitu pada saat berbuka
puasa dan saat sahur. Klien mengatakan tidak
f. Pola Eliminasi
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dalam BAB atau BAK,
klien BAB 1xsehari dan BAK tidak menentu karena puasa.

g. Orientasi Terhadap Lingkungan


Orientasi klien terhadap lingkungan baik, klien dapat mengenali
tempat, waktu, keluarga, dan tetangganya.

h. Tingkat Aktivitas
Klien mengatakan aktivitas kesehariannya menurun, apalagi karena
adanya pandemik covid-19 klien mengatakan sering diam di rumah
dan tidak kemana-mana klien mengatakan aktivitasnya biasanya
mengasuh cucunya.

i. Tingkat Energy
Klien mengatakan tingkat energi menurun, klien mengerjakan
aktivitas secara mandiri

VIII. Status/Keadaan Mental


a. Kebenaran data
Klien kooperatif, klien berkata jujur, data dihasilkan dari
wawancara langsung dengan klien.
b. Status sensorik
Klien mampu mengekspresikan perasaannya baik visual maupun
panca indera dengan baik.
c. Status persepsi
Klien mengatakan sering berfikiran negatif tentang masa depannya
apalagi perekonomian sedang menurun.
d. Status motorik
Klien mempunyai kekuatan ekstermitas yang sangat baik.
e. Afek
Klien dapat berinteraksi dengan stimulus yang bebas, klien dapat
merespon dengan baik saat kondisi apapun.
f. Orientasi
Klien mampu mengenal tempat, waktu, lingkungan dan nama
semua anggota keluarga dengan baik.
g. Ingatan
Daya ingat klien baik, tidak ada masalah apapun, klien dapat
mengingat kejadian yang lalu.
h. Delusi
Klien mampu menyebutkan nama tempat dengan tepat.
i. Insight
Klien tidak mengalami gangguan terhadap penglihatannnya.
Masalah keperawatan : tidak ada
RENCANA KEPERAWATAN

I. Daftar Masalah Keperawatan


1. Ansietas
2. Insomnia

II. Analisa data

Data Masalah
Keperawatan
DS: - Klien mengatakan cemas
- Klien mengatakan resah
- Klien mengatakan perekonomiannya ANSIETAS

menurun karena dampak dari virus korona


- Klien mengatakan tidur berkurang

DO: - klien terlihat murung


- wajah tampak pucat
DS : -Klien mengatakan sulit tidur karena
banyak pikiran INSOMNIA
-Klien mengatakan tidurnya berkurang
sekitar 2-4 jam dan tidak menentu

Do : -Wajah klien tampak pucat


-Klien tampak letih
III. Pohon Masalah

Insomnia

Ansietas

Stressor (dampak tidak langsung Covid-19 suaminya tidak


bekerja)
IV. Nursing Care Plan

Tgl No Dx Perencanaan
Dx. Keperawat Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
an
1. Ansietas TUM:
Ansietas klien
berkurang atau
klien tidak
merasakan cemas

TUK
1. Klien
Dalam 1 kali Bina hubungan saling Dengan membina
dapat
interaksi klien percaya, dengan: hubungan saling percaya,
membina
menunjukkan tanda – a. Beri salam setiap masalah dapat terbina
hubungan
tanda percaya kepada interaksi lebih kooperatif sehingga
saling
perawat : b. Perkenalkan nama asuhan keperawatan bisa
percaya
a. Wajah cerah, perawat, nama dilaksanakan dengan baik.
tersenyum panggilan perawat
b. Mau dan tujuan perawat
berkenalan berkenalan.
c. Ada kontak c. Tanyakan nama dan
mata panggil kesukaan
d. Menerima klien.
kehadiran d. Tunjukan sikap
perawat. empati, jujur, dan
e. Bersedia menepati janji setiap
menceritakan kali berinteraksi.
perasaannya. e. Tanyakan perasaan
dan masalah yang
dihadapi klien.
f. Buat kontrak
interaksi yang jelas.
g. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan klien.
2. Klien Dalam 1 kali Bantu klien mengenal Mengenal ansietasnya
dapat interaksi klien ansietas dengan: sendiri merupakan hal
mengenal mampu mengenali a. Jelaskan pada klien penting bagi klien untuk
ansietas dengan menyebutkan tentang pengertian mencapai kesembuhannya.
atau menunjukkan ansietas
ansietasnya sendiri: b. Jelaskan pada klien
a. Pengertian tentang ciri – ciri
ansietas ansietas atau situasi
b. Ciri – ciri yang dapat
ansietas menimbulkan
c. Tanda dan ansietas.
gejala c. Jelaskan pada klien
ansietas tentang tanda dan
d. Akibat gejala ansietas atau
ansietas penyebab ansietas.
e. Cara d. Jelaskan pada klien
mengatasi tentang akibat dari
ansietas perilaku ansietas.
e. Jelaskan pada klien
tentang cara – cara
untuk mengatasi
ansietas
3. Klien Dalam 1 kali Ajarkan pada klien Tujuan teknik distraksi dan
dapat interaksi klien teknik distraksi dan nafas relaksasi nafas dalam
mengatasi mampu dalam, dengan: untuk mengurangi stress,
ansietas memperagakan dan a. Ciptakan lingkungan baik stress fisik maupun
melalui menggunakan yang tenang. emosional yaitu
tekhnik tekhnik distraksi dan menurunkan intensitas dan
distraksi latihan relaksasi b. Usahakan tetap menurunkan kecemasan
dan latihan nafas dalam untuk rileks dan tenang. (Smeltzer dan Hart, 2002)
relaksasi mengatasi ansietas c. Ketika klien mulai
nafas cemas lakukan
dalam teknik pengalihan
dengan membaca
buku, menonton
televisi,
mendengarkan
musik dll
d. Untuk teknik
relaksasi menarik
nafas dari hidung
dan mengisi paru –
paru dengan udara
melalui hidung
dalam 3 detik
e. Setelah itu perlahan
– lahan udara
dilepaskan melalui
mulut sambil
merasakan
ekstremitas atas dan
bawah rileks
f. Anjurkan bernafas
dengan irama normal
3 kali
g. Menarik nafas lagi
melalui hidung dan
menghembuskan
melalui mulut secara
perlahan – lahan.
h. Membiarkan telapak
tangan dan kaki
rileks.
i. Usahakan agar tetap
konsentrasi atau
sambil mata
terpejam
j. Pada saat
konsentrasi pusatkan
pada hal – hal yang
nyaman.
k. Anjurkan untuk
mengulangi prosedur
4. Klien Dalam 1 kali Melatih pasien prosedur Tujuan hipnosis 5 jari
dapat interaksi klien hipnosis 5 jari : adalah untuk membuat
mengatasi mampu a. Atur posisi klien klien memikirkan hal – hal
ansietas memperagakan dan senyaman mungkin yang positif dan rileks.
melalui menggunakan b. Pejamkan mata dan
hipnosis 5 hipnosis 5 jari untuk lakukan teknik nafas
jari dan mengatasi ansietas. dalam secara
spiritual perlahan sebanyak 3
kali. Minta pasien
untuk rileks.
c. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan ibu telunjuk
dan minta pasien
untuk
membayangkan
kondisi dirinya
ketika begitu sehat.
d. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan jari tengah,
minta pasien
membayangkan saat
dirinya mampu
melakukan hal yang
berarti dan mendapat
pujian
e. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan jari manis,
minta pasien
membayangkan
orang orang terdekat
pasien
f. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan kelingking,
kemudian minta
pasien
membayangkan satu
tempat yang paling
indah.
g. Tarik nafas, lakukan
perlahan sebanyak 3
kali.
h. Buka mata kembali.
2. Insomnia NOC : Dengan kriteria hasil: NIC :
Setelah dilakukan 1. Dapat tidur tepat Pengurangan kecemasaan 1. Agar pasien percaya
tindakan waktu tanpa 1. Gunakan pendekatan dan mau mendengarkan
keperawatan banyak pikiran yang tenang dan instruksi dari perawat.
selama 2 jam 2. Mengurangi meyakinkan. 2. Supaya klien merasa
diharapkan klien kebiasaan 2. Puji/kuatkan perilaku senang dan merasa
dapat begadang yang baik secara tepat baik.
memperbaiki 3. Waktu tidur 3. Intruksikan klien 3. Teknik relaksasi
kuantitas dan malam cukup. untuk menggunakan memberikan rasa
kualitas tidurnya. teknik relaksasi. tenang.
4. Dorong keluarga 4. Keluarga merupakan
untuk mendampingi koping utama yang
klien dengan cara memberikan kekuatan
yang tepat. positif.
Implementasi dan evaluasi

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Perawat : Tri Muthia Parhani

Nama Klien : Ny. A

Hari/tanggal : Selasa, 19 Mei 2020

Hari/ pertemuan ke- : 2/2

Fase : sp 1 Ansietas

Catatan Perkembangan Ansietas fase 1

IMPLEMENTASI EVALUASI

DS: Subjektif :
1. Klien mengatakan cemas 1. Klien mengatakan masih
2. Klien mengatakan resah merasa khawatir namun
3. Klien mengatakan perekonomiannya akan mempraktekan tentik
menurun karena dampak dari virus korona relaksasi dan distraksi jika
4. Klien mengatakan tidur berkurang kekhawatirannya muncul
Objektif :
DO:
2. Klien tampak mengulang
1. klien terlihat murung apa yang dikatakan perawat
2. wajah tampak pucat 3. Klien mampu
memperagakan Teknik
relaksasi dan distraksi
Diagnosa keperawatan : Analisis:

Ansietas Ansietas masih ada, klien


mampu memperagakan Teknik
distraksi dan relaksasi.
Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya Planning :
2. Mengindentifikasi dan menguraikan perasaan
klien 1. Evaluasi kegiatan latihan
3. Membantu klien mengenal ansietas sebelumnya
4. Mengidentifikasi penyebab ansietas 2. Latih cara mengatasi
5. Mengajarkan klen mengatasi ansietas dengan ansietas dengan hypnosis 5
relaksasi dan distraksi jari dan spiritual
6. Memperagarakan Teknik distraksi dan relaksasi
7. Memberi pujian atas kemampuan klien
Selasa, 19 Mei 2020

Rencana tindak lanjut :


1. Evaluasi kegiatan latihan sebelumnya
2. Latih cara mengatasi ansietas dengan hypnosis 5
jari dan spiritual
3. Anjurkan klien untuk melakukan Teknik
relaksasi dan distraksi jika ansietas muncul Tri Muthia Parhani
Hari / Tanggal IMPLEMENTASI EVALUASI

Selasa, 19 Mei 2020 Dx Keperawatan : Insomnia S:

Cilagara, 19 Mei 2020. Pukul 1. klien mengatakan bisa


09.50 Wib memulai tidur dengan
tenang
Pengurangan kecemasaan 2. klien mengatakan akan
1. Mengintruksikan klien melakukan apa yang
untuk menggunakan teknik diajarkan perawat.
relaksasi nafas dalam O:
sebelum tidur.
R : Klien siap 1. wajah klien tampak segar
melakukannya sebelum 2. klien memperagakan apa
tidur. yang didiskusikan
2. Menciptakan lingkungan bersama perawat
yang nyaman saat hendak
tidur. A : masalah Teratasi
R : klien akan P :Hentikan intervensi
menciptakan lingkungan
yang nyaman seperti
lampu tidur dimatikan
Selasa, 19 Mei 2020

Tri Muthia Parhani


CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Perawat : Tri Muthia Parhani

Nama Klien : Ny. A

Hari/tanggal : Rabu, 20 Mei 2020

Hari/ pertemuan ke- : 3/3

Fase : sp 2 Ansietas

Catatan Perkembangan Ansietas fase 2

IMPLEMENTASI EVALUASI

DS: Subjektif :
1. Klien mengatakan cemasnya berkurang 1. Klien mengatakan khawatir
2. Klien mengatakan melakukan apa yang menurun, jam tidurnya
diajarkan perawat bertambah dan akan
3. Klien mengatakan tidurnya sekarang mempraktekan apa yang
bertambah sekitar 5-6 jam diajarkan
2. Klien mengatakan selalu
DO: mendekatkan diri kepada
1. Klien tampak segar Allah SWT
2. Klien tampak ceria Objektif :
1. Klien tampak mengulang
Diagnosa keperawatan : apa yang dikatakan perawat
2. Klien mampu
Ansietas memperagakan teknik
hypnosis 5 jari dan spiritual
3. Klien tampak tenang
Tindakan keperawatan :
Analisis:
1. Bina hubungan saling percaya
Ansietas
2. Evaluasi kegiatan teknik relaksasi dan distraksi
3. Tanyakan kembali kepada klien perasaan yang masih ada, klien mampu
masih dirasakan setelah latihan Sp 1 memperagakan hypnosis 5 jari
4. Melatih klien untuk mengatasi ansietas dengan dan mendekatkan diri pada
cara hypnosis 5 jari dan spiritual Allah SWT, klien tampak
5. Memberi pujian atas kemampuan klien tenang.

Planning :
Rencana tindak lanjut : 1. Evaluasi kegiatan latihan
sebelumnya
1. Evaluasi kegiatan latihan sebelumnya 2. Anjurkan klien untuk
2. Anjurkan klien untuk mengatasi ansietas dengan mengatasi ansietas dengan
cara yang sudah diajarkan: relasasi, distraksi, cara yang sudah diajarkan:
hypnosis 5 jari dan spiritual relasasi, distraksi, hypnosis
3. Anjurkan klien untuk melakukan teknik jika 5 jari dan spiritual
ansietas muncul 3. Anjurkan klien untuk
melakukan teknik jika
ansietas muncul

Rabu, 20 Mei 2020

Tri Muthia Parhani


Tanggal
Tanda dan Gejala
19 20
Kognitif ( pikiran )
1. Konsentrasi terganggu 
2. Kebingungan 
3. Pemecahan masalah yang buruk
Afektif/ Emosional/Situasional
4. Otot tubuh mengalami kekakuan
5. Gelisah 
6. Gugup 
7. Cemas  
8. Khawatir  
9. Resah 
10. Adanya ketakutan dan kewaspadaan yang berlebih
Fisik
11. Peningkatan tekanan darah, nadi dan pernafasan
12. Gerakan kaku
13. Perut tidak nyaman/ nafsu makan terganggu  
14. Wajah pucat/tegang 
15. Panas dan dingin
16. Tremor
Perilaku
17. Penurunan produktivitas  
18. Insomnia 
19. Merasalemah 
20. Bingung
21. Tidak mampu mempertahankan gerak
Sosial
22. Menarikdiri
23. Takut/ tidak mau berinteraksi dengan orang lain
24. Tidak merasa aman bersama orang lain
25. Menyendiri
Jumlah (25 TandaGejala) :
DOKUMENTASI
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ANSIETAS

Nama Mahasisawa : Tri Muthia Parhani


Hari/ Tanggal : Selasa, 19 Mei 2019
Hari ke/ Pertemuan ke : 2/2
Sp/Dx : 1/Ansietas
Tempat : Rumah Ny. A
Nama Klien : Ny. A
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS:
a. Klie mengatakan cemas
b. Klien mengatakan bingung
c. Klien mengatakan sulit tidur

DO:

a. Klien tampak cemas


b. Wajah klien tampak lesu dan kebingungan
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi dan distraksi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi dan
distraksi untuk mengatasi ansietas.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu klie mengenal ansietas
c. Ajarkan klien cara mengatasi ansietas melalui Teknik relaksasi dan nafas
dalam
B. Strategi Pelaksanaan Terapeutik
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
”Assalamualaikum bu, apakah ibu masih mengenal saya? Baik kita
perkenalan kembali ya, nama sayan Tri panggil saja saya Tri. Ibu,
tujuan saya ke rumah ibu adalah memantau perkembangan
kesehatan ibu dan keluarga seperti yang sudah dikatakan kemarin,
saya akan datang mengunjungi rumah ibu sesuai keseoakatan dan
kesenggangan waktu ibu”.
b. Validasi
”Bagaimana perasaan ibu pagi ini? O, jadi ibu semalam
gelisah,tidak bisa tidur?”
c. Kontrak
”Baiklah, bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
tentang perasaan yang ibu rasakan? Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang selama 30 menit?” ”Kita berbincang-bincang
dimana bu? Baiklah kita akan berbincang-bincang di ruang ini”
2. Fase Kerja
Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu
ceritakan lebih lanjut
tentang perasaan ibu? apa yang ibu sedang pikirkan? Apa yang ibu
lakukan terkait
dengan perasaan tersebut? Apa yang terjadi sehingga ibu merasa
gelisah?”
”Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti sekarang
ini?”
”Jadi ibu sebelumnya sering juga mengalami perasaan gelisah seperti
sekarang ?”
“Apa masalah yang sebelumnya sering membuat ibu gelisah?”
“Selama ini, bila ibu punya masalah yang mengganggu, apa yang ibu
lakukan?”
”Jadi kalau ibu punya masalah, ibu akan memikirkan terus masalah itu
sehingga ibu
merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”
”Kalau ibu sedang tidak gelisah, bagaimana kebiasaan tidur dan makan
ibu?”
“Dalam keluarga ibu, apa yang biasanya dilakukan kalau ada
masalah ?”
“Oh, jadi dalam keluarga ibu, memang terbiasa cepat panik dalam
menghadapi masalah?”
“Bagaimana kebiasaan ibu dalam beribadah? Bagaimana dengan
kebiasaan beribadah
dalam keluarga ibu?”
“Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami pengalaman yang tidak
menyenangkan ?”
“Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta bantuan
untuk
menyelesaikan masalah kalau ibu merasa tidak mampu menyelesaikan
masalah tersebut?
Apakah ibu berhasil menyelesaikan masalah tersebut?”
“Wah, baik sekali, berarti dulu ibu pernah mampu menyelesaikan
masalah yang cukup berat, saya yakin sekali ibu sekarang juga akan
mampu menyelesaikan kecemasan yang ibu rasakan”
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi
kecemasan ibu dengan
latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah
satu cara untuk
mengurangi kecemasan yang ibu rasakan. Bagaimana kalau kita latihan
sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan
duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam
perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu
ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-
lahan. Nah, sekarang coba ibu praktikkan. Wah bagus sekali, ibu sudah
mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai
10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai”
“cara selanjutnya, saat ibu merasa cemas ibu bisa mengalihkan
perhatian ibu dengan membayangkan sesuatu yang ibu sukai dan itu
disebut pengalihan atau distraksi. Baik mari kita oraktekan ya bu”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah
yang ibu rasakan dan latihan relaksasi dan distraksi? Coba ibu
ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari, wah bagus sekali,
b. RTL
Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.
Latihan relaksasi dan distraksi ini hanya cara yang bisa digunakan
untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara lain
dengan latihanhipnosis 5 jari dan spiritual,
c. Kontrak
bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok pagi, jam
berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi di rumah ibu? Masih ada
yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu.
Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ANSIETAS

Nama Mahasisawa : Tri Muthia Parhani


Hari/ Tanggal : Rabu, 20 Mei 2019
Hari ke/ Pertemuan ke : 3/3
Sp/Dx : 2/Ansietas
Tempat : Rumah Ny. A
Nama Klien : Ny. A
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS
1. Klien mengatakan cemasnya berkurang
2. Klien mengatakan melakukan apa yang diajarkan perawat
3. Klien mengatakan tidurnya sekarang bertambah sekitar 5-6 jam
DO:
1. Klien tampak segar
2. Klien tampak ceria
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik hypnosis 5 jari dan
spiritual
4. Tindakan Keperawatan
Ajarkan klien cara mengatasi ansietas menggunakan teknik hypnosis 5 jari dan
spiritua
D. Strategi Pelaksanaan Terapeutik
4. Fase Orientasi
d. Salam terapeutik
”Assalamualaikum bu, apakah ibu masih mengenal saya? Baik kita
perkenalan kembali ya, nama sayan Tri panggil saja saya Tri. Ibu,
tujuan saya ke rumah ibu adalah memantau perkembangan
kesehatan ibu dan keluarga seperti yang sudah dikatakan kemarin,
saya akan datang mengunjungi rumah ibu sesuai kesepakatan dan
kesenggangan waktu ibu”.
e. Validasi
”Bagaimana perasaan ibu pagi ini? O, jadi gelisah sudah
berkurang?”
f. Kontrak
”Baiklah, bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
tentang perasaan yang ibu rasakan? Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang selama 10 menit?” ”Kita berbincang-bincang
dimana bu? Baiklah kita akan berbincang-bincang di ruang ini”
5. Fase Kerja

“Jadi ibu sekarang kita belajar cara mengatasi kecemasan dengan cara yang kedua
yaitu dengan hypnosis lima jari dan juga spiritual.nah nanti ibu harus merilekskan
pikiran ibu . pertama kita banyangkan dulu dalam keadaan tenang dengan tutup
mata , kemudian Tarik nafas selama 3-5 kali. Selanjutnya pertemukan ibu jari
tangan ibu dengan telunjuk, bayangkan Melatih pasien prosedur hipnosis 5 jari ibu
bisa menautkan ibu jari dengan ibu telunjuk dan minta pasien untuk
membayangkan kondisi dirinya ketika begitu sehat selajutnya ibumenautkan ibu
jari dengan jari tengah,bayangkan saat ibu mampu melakukan hal yang berarti dan
mendapatkan pujian. Selanjutnya tautkan ibu jari dengan jari manis, minta pasien
membayangkan orang orang terdekat. menautkan ibu jari dengan kelingking,
kemudian ibu bayangkan satu tempat yang paling indah. Ibu cobaTarik nafas,
lakukan perlahan sebanyak 3 kal. Buka mata kembali.”

Cara kedua yaitu dengan spiritual , ibu coba mendekatkan diri pada allah swt, dan
meminta agar diberikan kesehatan.Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya
akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya
ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-
tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan
tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara
perlahan-lahan. Nah, sekarang coba ibu praktikkan. Wah bagus sekali, ibu sudah
mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali
sampai ibu merasa relaks atau santai”

6. FaseTerminasi
d. Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah
yang ibu rasakan dan hypnosis 5 jari dan spiritual ? Coba ibu
ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari, wah bagus sekali,
e. RTL
Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.,
f. Kontrak
Kalo begitu cara mengatasi kecemasan sudah saja ajarkan. Saya
harap ibu melakukannya saat sedang cemas. Kalo begitu saya
pamit undur diri. Assalamualaikum
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANSIETAS (KECEMASAN)
(untuk memenuhi tugas praktik klinik internship)

Oleh :
TRI MUTHIA PARHANI
NIM. P2.06.20.1.17.037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TASIKMALAYA
2020
SATUAN ACUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)

Topik : Kecemasan (Ansietas)


Sub Topik : Cara mengatasi kecemasan
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Mei 2020
Waktu : 10.00-10.30 (30 menit)
Peserta : Nn. A
Tempat : Rumah Nn. A
Nama Penyuluh : Ayu Lestari

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, klien dan keluarga
mampu memahami dan mengetahui cara mengatasi kecemasan

B. Tujuan Khusus
Klien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian kecemasan
2. Menguraikan tingkatan kecemasan.
3. Menguraikan tanda dan gejala cemas.
4. Menguraikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress.
5. Mempraktikkan cara mengatasi kecemasan
6. Melakukan perawatan pasien di rumah

C. Materi
1. Pengertian Kecemasan
2. Tingkat Kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress
5. Cara mengatasi kecemasan
6. Cara melakukan perawatan pasien dirumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik

F. Strategi pendidikan kesehatan


No Kegiatan Pendidikan Kesehatan Waktu
Fasilitaror Peserta (klien)
1 Pembukaan: 1. Menjawab salam 5 menit
1. Memberi salam dan 2. Mengajukan pertanyaan
memperkenalkan diri 3. Menjawab pertanyaan
2. Memberikan pertanyaan 4. Menyimak
apersepsi
3. Mengkomunikasikan
pokok bahasan
4. Mengkomunikasikan
tujuan
2 Kegiatan Inti : 1. Menyimak 15 menit
1. Menjelaskan materi 2. Mengajukan pertanyaan
2. Memberi kesempatan 3. Memperhatikan dan
bertanya mengikuti saran yang
3. Menjawab pertanyaan diberikan
4. Memberikan 4. Melakukan
reinforcement redemonstrasi
5. Melakukan demonstrasi 5. Menyimak dan
menjawab pertanyaan
3 Penutup : 1. Menyimak 10 menit
1. Menyimpulkan materi 2. Menjawab pertanyaan
2. Melaksanakan evaluasi 3. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam
penutup

G. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan diakhir pendidikan
kesehatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : lisan
4. Jumlah soal :6
5. Jenis soal : Essay
6. Butir soal /pertanyaan :
a. Apakah yang dimaksud dengan kecemasan ?
b. Sebutkan tingkat kecemasan dan jelaskan?
c. Sebutkan tanda dan gejala dalam kecemasan ?
d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi?
e. Bagaimana cara mengurangi cemas?
f. Bagaimana cara merawat pasien dirumah?

H. Sumber
NANDA. 2010. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2009-2011.
Jakarta: EGC.
Stuart, G.W & Sundeen. 1990. Buku Saku Diagnosa Keperawatan
pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta.
Erwan Trisnanto. 2014. Satuan Acara Penyuluhan Ansietas.
https://www.academia.edu/9729276
/sap_ansietas. Diakses pada tanggal 27 April 2015.
Rizki Kurniadi. 2012. Penyuluhan Kesehatan Peran Keluarga Dalam

Penanganan Pasien Gangguan Jiwa.


http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/penyuluh
an-kesehatan-peran-keluarga.html
I. Lampiran
1. Materi Penyuluhan Ansietas

Materi Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan didukung
oleh situasi (Videbeck, 2008).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar
dialam dan terkait dengan perasaan ketidakpastian dan
ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan an ketidakamanan
juga hadir (Stuart, 2006)
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang
ditandai dengan perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam
dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas
(RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan
kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi
masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).

B. Tingkat Kecemasan
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek
membahayakan, yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas
yang dialami, dan seberapa baik individu melakukan koping terhadap
ansietas. Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008) ada empat tingkat
kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik.
Gambar Rentang Respon Ansietas (Stuart & Sundeen, 1990)

1. Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda


dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat
dan membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar,
menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan
melindungi diri sendiri. Menurut Videbeck (2008), respons dari
ansietas ringan adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik: ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan,
rileks atau sedikit gelisah, penuh perhatian dan rajin
b. Respon kognitif : lapang persepsi luas, terlihat tenang, percaya
diri, perasaan gagal sedikit, waspada dan memperhatikan
banyak hal, mempertimbangkan informasi, tingkat
pembelajaran optimal
c. Respons emosional : perilaku otomatis, sedikit tidak sadar,
aktivitas menyendiri, terstimulasi dan senang

2. Ansietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada


sesuatu yang benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau
agitasi. Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas sedang
adalah sebagai berikut :
a. Respon fisik : ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital
meningkat, pupil dilatasi, mulai berkeringat, sering mondar-
mandir, memukul tangan, suara berubah ; bergetar, nada suara
tinggi, kewaspadaan dan ketegangan menigkat, dan sering
berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung
b. Respons kognitif: lapang persepsi menurun, tidak perhatian
secara selektif, fokus terhadap stimulus meningkat, rentang
perhatian menurun, penyelesaian masalah menurun,
pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional : tidak nyaman, mudah tersinggung,
kepercayaan diri goyah, tidak sabar dan gembira

3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respons takut dan distress. Menurut Videbeck
(2008), respons dari ansietas berat adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak
mata buruk, pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat,
nada suara tinggi, tindakan tanpa tujuan dan serampangan,
rahang menegang, mengertakan gigi, mondar-mandir,
berteriak, dan meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif : lapang persepsi terbatas, proses berpikir
terpecah-pecah, sulit berpikir, penyelesaian masalah buruk,
tidak mampu mempertimbangkan informasi, hanya
memerhatikan ancaman, preokupasi dengan pikiran sendiri,
egosentris
c. Respons emosional : sangat cemas, agitasi, takut, bingung,
merasa tidak adekuat. menarik diri, penyangkalan dan ingin
bebas

4. Panik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang,


karena hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun
meskipun dengan perintah. Menurut Videbeck (2008), respons
dari panik adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : flight, fight, atau freeze, ketegangan otot
sangat berat, agitasi motorik kasar, pupil dilatasi, tanda-tanda
vital meningkat kemudian menurun, tidak dapat tidur,
hormon stress dan neurotransmiter berkurang, wajah
menyeringai, mulut ternganga
b. Respons kognitif : persepsi sangat sempit. pikiran tidak logis,
terganggu, kepribadian kacau, tidak dapat menyelesaikan
masalah, fokus pada pikiran sendiri, tidak rasional, sulit
memahami stimulus eksternal, halusinasi, waham, ilusi
mungkin terjadi
c.  Respon emosional : merasa terbebani, merasa tidak mampu,
tidak berdaya, lepas kendali, mengamuk, putus asa, marah,
sangat takut, mengharapkan hasil yang buruk, kaget, takut,
lelah

C. Tanda dan gejala kecemasan


1. Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri
dada, letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
2. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama
saraf simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis,
sesak nafas, diare, parestesia dll.
3. Khawatir: rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-
hal yang belum terjadi seperti mau mendapat musibah.
4. Kewaspadaan berlebihan.: kewaspadaan yang berlebihan meliputi
gejala tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak
bisa santai dll.

D. Faktor-faktor yang menimbulkan stress


1. Lingkungan yang asing
2. Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan
memerlukan bantuan orang lain
3. Berpisah dengan pasangan dan keluarga
4. Masalah biaya
5. Kurang informasi
6. Ancaman akan penyakit yang lebih parah
7. Masalah pengobatan

E. Cara mengatasi kecemasan


1. Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):
a. Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,
b. Tahan napas selama 3 detik
c. Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut
d. Ulangi selama 3 kali
2. Teknik guided imagery
a. Diri dalam keadaan rileks
b. Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi
verbal (bicara perlahan dan lembut)
c.  Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang
diinginkan oleh suara hatinya.
d. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai,
dan akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu
yang membebani, atau lebih siap menghadapinya.
e. Hindari kafein, alkohol dan rokok
f. Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan,
minuman, serta kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni.
Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi
yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang.
3. Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu
dianggap menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini,
para pakar juga menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena
cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif
sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20 hingga 30 menit
melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas.
4. Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi
emosi dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur
ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti
"Saya cemas karena...", "Saya nggak yakin kalau harus...', atau
"Saya takut ketika..."
5. Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau
tugas lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu
buat bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa
pula digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan
berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu
mengurangi rasa cemas.
6. Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik.
Karena dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan
membantu menjalani ritme hidup anda yang menyenangkan.

F. Cara melakukan perawatan pasien dirumah


Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan
lingkungan dalam merawat pasien di rumah antara lain :
1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal
sehari – hari
2. selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam
melakukan suatu kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja
bersama, bepergian dll.
3. meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien
mulai menyendiri atau berbicara sendiri
4. mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan
masyarakat, misalnya : pengajian, kerja bakti dll
5. berikan pujian, umpan balik  atau dukungan untuk ketrampilan
sosial yang dapat dilakukan pasien
6.  mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan
resep dokter
7. jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara
halus dan emapti. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan
trauma bagi pasien.
8. kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing
terjadinya marah
9.  mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala
kekambuhan
10.  segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku
yang menyimpang atau obat habis.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“KENALI VIRUS CORONA”
Memenuhi Praktik Klinik Internship

Disusun Oleh:

Tri Muthia Parhani

P2.06.20.1.17.037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TASIKMALAYA

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi penyuluhan : Kenali Virus Corona


Pokok bahasan : Kenali lebih dekat tentang Covid-19
Sasaran : Nn. A dan keluarga
Hari/ Tanggal : senin/18 Mei 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Nn. a

1. LATAR BELAKANG
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru
yaitu coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut
Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal
dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai
saat ini sudah dipastikan terdapat 29 negara yang telah terjangkit virus satu
ini. (Data WHO, 15 Februari 2020). Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan
meluas karena dapat menular melalui kontak dari manusia ke manusia.
Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi perhatian utama
semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19 yang
belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara
untuk mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah
baru COVID-19. Maka dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada
masyarakat seputar penyakit ini dan cara pencegahannya.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat
mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh
tentang COVID-19.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1) Defenisi Covid-19
2) Penyebab Covid-19
3) Tanda dan Gejala Covid-19
4) Cara pencegahan Covid-19

3. RENCANA KEGIATAN
1. Metode : Diskusi, dan Tanya jawab
2. Media dan Alat Bantu : Leaflet, brosur
3. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Puskesmas Sindangkasih
b. Hari/Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2020
4. Materi dan Pemateri : Tri Muthia Parhani
5. Peserta : Klien di Puskesmas Sindangkasih
6. Waktu : 30 menit

4. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 1. Diskusi
( 5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 2. Tanya jawab
3. Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan penyuluhan 3. Menyampaikan
4. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
peserta tentang materi yang materi yang
akan disampaikan disampaikan
Penyajian dan Menjelaskan - Memperhatikan 1. Diskusi
diskusi 1. Defenisi Covid-19 - Mendengarkan 2. Tanya jawab
( 20 menit) 2. Penyebab Covid-19 keterangan penyaji 3. Leaflet
3. Tanda dan Gejala Covid-19
4. Cara pencegahan Covid-19

Penutup 1. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya jawab


(5 menit) menanyakan kembali materi pertanyaan,
yang telah disampaikan pada memperhatikan dan
peserta menjawab salam
2. Menyimpulkan kembali
materi yang telah
disampaikan
3. Memberi salam penutup

5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya
dalam penyiapan leaflet.
c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan
klien di sekitar Puskesmas Sindangkasih.
2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan
dengan benar melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara
mencegahnya, dan perawatan covid-19 (75%).

6. MATERI PENYULUHAN (Lampiran 1)


7. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan


nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem


pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Pneumonia Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah peradangan


pada parenkim paru yang disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sindrom gejala klinis yang muncul beragam, dari
mulai tidak berkomplikasi (ringan) sampai syok septik (berat).

B. Penyebab

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu


kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar
kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan pneumonia.Ada dugaan bahwa
virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian
diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:


 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19.
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan.

C. Tanda dan Gejala

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya


mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan


seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

 Demam
 Batuk
 Sesak napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai


2 minggu setelah terpapar virus Corona.

D. Diagnosis Covid-19

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan


menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah
pasien bepergian ke wilayah endemik virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan
lanjutan berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

E. Pengobatan Covid-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:

 Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan
memberikan aspirin kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan
humidifier (pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar
rumah untuk mencegah penyebaran virus.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga
kadar cairan tubuh.

F. Komplikasi Covid-19

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

G. Pencegahan Covid-19

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:

 Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan


adanya penularan virus Corona.
 Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat
umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak
dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
 Rajin olahraga dan istirahat yang cukup

Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang
berbeda dengan yang digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
buang tisu ke tempat sampah.

·        
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel
coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health
Concern. The Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel
Coronavirus, Wuhan, China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues
Warning, Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.

https://www.kemkes.go.id

Susanto, AD., dkk. (2020). Pneumonia covid-19 Diagnosis dan Penatalaksanaan


di Indonesia. Jakarta : PDPI.

World Health Organization (2020). Coronavirus.


ANSIETAS 1. Gejala motorik, meliputi: gemetar,
Oleh :
muka tegang, nyeri otot, nyeri dada,
TRI MUTHIA PARHANI
letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
P2.06.20.1.17.037
2. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas
saraf otonomik terutama saraf simpatis
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK ditandai dengan gejala; palpitasi,
INDONESIA
hiperhidrosis, sesak nafas, diare,
APAKESEHATAN
POLITEKNIK ITU ANSIETAS ???
TASIKMALAYA
parestesia dll.
2020
3. Khawatir: rasa khawatir yang
berlebihan terutama mengenai hal-hal
Respon terhadap situasi yang penuh
yang belum terjadi seperti mau
dengan tekanan.
mendapat musibah.
Stres → sebagai suatu persepsi
4. Kewaspadaan berlebihan
ancaman terhadap suatu harapan
yang mencetuskan Cemas.
Ansietas atau kecemasan adalah PENYEBAB ANSIETAS
perasaan takut yang tidak jelas dan
didukung oleh situasi
1. Lingkungan yang asing
2. Kehilangan kemandirian sehingga
mengalami ketergantungan dan
memerlukan bantuan orang lain
TANDA DAN GEJALA
3. Berpisah dengan pasangan dan 2. Ansietas berat: cemas yang gejala kecemasan, anda bisa membantu
keluarga memungkinkan seseorang memusatkan mengurangi kecemasannya dengan
4. Masalah biaya pada hal yang membuat dia cemas dan mengalihkan pikirannya dari segala
5. Kurang informasi tidak bisa berkonsentrasi pada hal yang sesuatu yang membuatnya cemas.
6. Ancaman akan penyakit yang lebih lain. Misalnya dengan bercerita, berjalan-
parah 3. Panik : tingkatan tertinggi dari cemas jalan, bermain bersama, dan lain-lain.
7. Masalah pengobatan dimana seseorang mengalami ketakutan 2. Latihan Relaksasi
atau teror serta kehilangan kendali a. Nafas Dalam: jikalau keluarga anda
sehingga tidak mampu melakukan mengalami kecemasan, lakukan
apapun walaupun diberi bimbingan. tekhnik nafas dalam. Caranya:
dengan menarik nafas dari hidung
secara perlahan dan menahannya
selama 3 detik, kemudian keluarkan
TINGKAT ANSIETAS
melalui mulut secara perlahan
dengan mulut membentuk huruf
“O”.
Ansietas ringan : cemas yang normal yang
TEKNIK
menyebabkan seseorang menjadi waspada.
MENGATASI???
1. Ansietas sedang: cemas yang
b. Mengerutkan dan mengendurkan
memungkinkan seseorang untuk
1. Teknik Mengalihkan Situasi (Distraksi): otot : jikalau keluarga anda
memusatkan pada hal yang penting dan
Jikalau anda mendapatkan salah seorang mengalami kecemasan, lakukan
mengesampingkan yang lain.
anggota keluarga mempunyai tanda dan dengan cara mengerutkan dan
mengendurkan otot tubuh, seperti kelompok virus yang menginfeksi sistem
otot wajah, bahu, pinggang, tangan, pernapasan.

dan kaki. Lakukan sampai orang Akan tetapi, virus ini juga bisa
1. Gejala flu, seperti hidung berair dan
menyebabkan infeksi pernapasan berat,
yang mengalami cemas merasa meler.
seperti MERS, SARS, dan pneumonia. Ada
nyaman
2. Sakit kepala. dugaan bahwa virus Corona awalnya
3. Hipnosis 5 jari
ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
4. Spritual 3. Batuk.
kemudian diketahui bahwa virus Corona
4. Nyeri tenggorokan, dan demam;
juga menular dari manusia ke manusia.
atau
5. Gejala penyakit infeksi pernapasan
APA ITU VIRUS CORONA ???
berat, seperti demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak KOMPLIKASI
napas, dan nyeri dada.
Coronavirus adalah kumpulan virus
 Pneumonia
yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan.  Infeksi sekunder pada organ
PENYEBAB COVID- lain
Virus 2019 Novel Coronavirus
19 ???
(2019-nCoV) atau virus Corona adalah  Gagal ginjal
jenis baru dari coronavirus yang menular  Acute cardiac injury
ke manusia. Infeksi virus ini disebut
 Acute respiratory distress
COVID-19 dan pertama kali ditemukan
Infeksi virus Corona atau COVID-19
di kota Wuhan, Cina, pada akhir syndrome
disebabkan oleh coronavirus, yaitu
Desember 2019.  Kematian

TANDA DAN GEJALA


 Hindari bepergian ke Cina atau ke  Jaga kebersihan benda yang sering
negara lain yang telah ditemukan disentuh dan kebersihan lingkungan.
adanya penularan virus Corona.  Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
 Gunakan masker saat beraktivitas di
luar ruangan, terutama di tempat umum
atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan
PENCEGAHAN
sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol setelah
beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama
hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar
matang sebelum dikonsumsi.
KENALI VIRUS
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu CORONA
saat batuk atau bersin, kemudian buang
tisu ke tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan
hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang

yang sedang sakit.


LINK YOUTUBE UNTUK ASKEP PSIKOSOSIAL
PENGKAJIAN ASKEP PSIKOSOSIAL
https://youtu.be/dsbmXwXii4k
SP 1 ANSIETAS ASKEP PSIKOSOSIAL
https://youtu.be/9HYj8wYsdUA
SP 2 ANSIETAS ASKEP PSIKOSOSIAL
https://youtu.be/qHf9Rpe-ShQ
LAPORAN ASKEP PSIKOSOSIAL
https://youtu.be/I-_tfPG35Io

Anda mungkin juga menyukai