A DENGAN
MASALAH UTAMA GANGGUAN ALAM PERASAAN: ANSIETAS
(Memenuhi Tugas Praktik Klinik Internship)
Oleh :
TRI MUTHIA PARHANI
NIM. P2.06.20.1.17.037
2020
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS
I. Masalah utama
Ansietas
II. Proses terjadinya Masalah
A. Pengertian
Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar
karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons
(penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu). Perasaan
takut dan tidak menentu sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa
peringatan tentang bahaya akan datang dan memperkuat individu
mengambil tindakan menghadapi ancaman. Kejadian dalam hidup
seperti menghadapi tuntutan, persaingan, serta bencana dapat
membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis (Yusuf,
Ah., Fitryasari, R., Nihayati, N., 2015)
Cemas (ansietas) merupakan sebuah emosi dan pengalaman
subjektif dari seseorang . suatu keadaan yang memberi seseorang tidak
nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan
(Kusumawati&Hartono,2012)
B. Tanda Gejala
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, taku akan pikirannya sendiri,
mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Taku sendirian, takut pada keramaian, takut pada banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menengangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan somatic misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,
pendengaran mendengung, berdebar debar sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.
C. Penyebab masalah
1. Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal
ansietas :
a. Dalam pandangan psikoanalitik, ansietas adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan
superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif
seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani
seseorang dan dikendalikan oleh norma – norma budaya
seseorang. Ego atau Aku, berfungsi menengahi hambatan dari
dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas adalah
mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan
takut terhadap tidak adanya penerimaan dari hubungan
interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan
perkembangan, trauma seperti perpisahan dan kehilangan,
sehingga menimbulkan kelemahan spesifik. Orang dengan
harga diri rendah mudah mengalami perkembangan ansietas
yang berat.
c. Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk
frustasi, yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Daftar
tentang pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa
dalam kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yang
berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan
selanjutnya.
d. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas
merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada
tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan
ansietas dengan depresi.
e. Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor
khusus benzodiazepine. Reseptor ini mungkin membantu
mengatur ansietas penghambat dalam aminobutirik. Gamma
neuroregulator (GABA) juga mungkin memainkan peran utama
dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas
sebagaimana halnya endorfin. Selain itu telah dibuktikan
kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai
predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai
dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas
seseorang untuk mengatasi stressor.
2. Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau
eksternal. Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2
kategori:
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi
ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya
kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari - hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan
identitas, harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi
seseorang.
D. Akibat Masalah
Ansietas dapat mengakibatkan depresi, stomatoform (gangguan yang
memiliki gejala fisik , contoh mual dan pusing), skizofrenia simplek
(kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan).
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Ansietas TUM: klien dapat
menghilangkan rasa
cemasnya.
TUK 1 Setelah…x interaksi klien Bina hubungan saling percaya Bina hubungan saling
Klien dapat membina dapat menunjukan tanda dan gunakan prinsip percaya merupakan
hubungan saling percaya kepada perawat: terapeutik: dasar dalam
percaya a. Ekspresi wajah a. Sapa klien dengan ramah komunikasi
bersahabat b. Perkenalan nama
b. Adanya kontak mata c. Tanyakan masalah yang
c. Mau mengungkapkan dihadapi
masalah yang dihadapi d. Buat kontrak dengan jelas
e. Dengarkan dengan penuh
perhatian
Direja, A.H. S. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Nuha Medika
2. Pengobatan sekarang
Klien mengatakan tidak dalam masa pengobatan
3. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi
c. Gaya Komunikasi
Klien dapat diajak berbicara dan kooperatif
d. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik, klien dapat berinteraksi dua arah ,
tidak hanya perawat yang sering kali bertanya tapi kadang klien
bertanya juga kepada perawat.
e. Pola Pertahanan
Klien mampu melakukan aktivitas mandiri bahkan bisa mengasuh dan
melakukan aktivitas menjadi ibu rumah tangga.
f. Hasil pengkajian kecemasan
Dari hasil pengkajian, klien tampak pucat dan gelisah, klien
mengatakan merasa khawatir dan cemas karena virus corona berdampak
pada perekonomian, klien tampak bingung dan lesu, nada suara klien
terdengar lemah.
V. Pengkajian social
a. Pendidikan Dan Pekerjaan
Klien mengatakan lulusan SLTP dan klien tidak bekerja hanya
menjadi Ibu Rumah Tangga
b. Hubungan Sosial
Klien mengaatakan berhubungan baik dengan tetangganya
b. Factor Sosial Budaya
Klien mengatakan keseharian memakkai Bahasa Sunda dan
berkebudayaan Suku Sunda
c. Gaya Hidup
Klien mengatakan gaya hidupnya sekarang lebih hemat agar
perekonomiannya tetap tercukupi, klien tidak merokok dan tidak
meminum minuman keras.
b. Rokok
Klien mengatakan tidak pernah merokok
c. Minuman Keras
Klien menggatakan tidak pernah meminum minuman keras
d. Pola Tidur
Klien mengatakan jam tidur malamnya sedikit terganggu dan tidur
malam tidak menentu, klien mengatakan sekarang tidurnya 2-4 jam
pada malam hari. Klien jarang tidur siang
e. Pola Makan
Klien mengatakan makan 2x dalam sehari yaitu pada saat berbuka
puasa dan saat sahur. Klien mengatakan tidak
f. Pola Eliminasi
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dalam BAB atau BAK,
klien BAB 1xsehari dan BAK tidak menentu karena puasa.
h. Tingkat Aktivitas
Klien mengatakan aktivitas kesehariannya menurun, apalagi karena
adanya pandemik covid-19 klien mengatakan sering diam di rumah
dan tidak kemana-mana klien mengatakan aktivitasnya biasanya
mengasuh cucunya.
i. Tingkat Energy
Klien mengatakan tingkat energi menurun, klien mengerjakan
aktivitas secara mandiri
Data Masalah
Keperawatan
DS: - Klien mengatakan cemas
- Klien mengatakan resah
- Klien mengatakan perekonomiannya ANSIETAS
Insomnia
Ansietas
Tgl No Dx Perencanaan
Dx. Keperawat Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
an
1. Ansietas TUM:
Ansietas klien
berkurang atau
klien tidak
merasakan cemas
TUK
1. Klien
Dalam 1 kali Bina hubungan saling Dengan membina
dapat
interaksi klien percaya, dengan: hubungan saling percaya,
membina
menunjukkan tanda – a. Beri salam setiap masalah dapat terbina
hubungan
tanda percaya kepada interaksi lebih kooperatif sehingga
saling
perawat : b. Perkenalkan nama asuhan keperawatan bisa
percaya
a. Wajah cerah, perawat, nama dilaksanakan dengan baik.
tersenyum panggilan perawat
b. Mau dan tujuan perawat
berkenalan berkenalan.
c. Ada kontak c. Tanyakan nama dan
mata panggil kesukaan
d. Menerima klien.
kehadiran d. Tunjukan sikap
perawat. empati, jujur, dan
e. Bersedia menepati janji setiap
menceritakan kali berinteraksi.
perasaannya. e. Tanyakan perasaan
dan masalah yang
dihadapi klien.
f. Buat kontrak
interaksi yang jelas.
g. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan klien.
2. Klien Dalam 1 kali Bantu klien mengenal Mengenal ansietasnya
dapat interaksi klien ansietas dengan: sendiri merupakan hal
mengenal mampu mengenali a. Jelaskan pada klien penting bagi klien untuk
ansietas dengan menyebutkan tentang pengertian mencapai kesembuhannya.
atau menunjukkan ansietas
ansietasnya sendiri: b. Jelaskan pada klien
a. Pengertian tentang ciri – ciri
ansietas ansietas atau situasi
b. Ciri – ciri yang dapat
ansietas menimbulkan
c. Tanda dan ansietas.
gejala c. Jelaskan pada klien
ansietas tentang tanda dan
d. Akibat gejala ansietas atau
ansietas penyebab ansietas.
e. Cara d. Jelaskan pada klien
mengatasi tentang akibat dari
ansietas perilaku ansietas.
e. Jelaskan pada klien
tentang cara – cara
untuk mengatasi
ansietas
3. Klien Dalam 1 kali Ajarkan pada klien Tujuan teknik distraksi dan
dapat interaksi klien teknik distraksi dan nafas relaksasi nafas dalam
mengatasi mampu dalam, dengan: untuk mengurangi stress,
ansietas memperagakan dan a. Ciptakan lingkungan baik stress fisik maupun
melalui menggunakan yang tenang. emosional yaitu
tekhnik tekhnik distraksi dan menurunkan intensitas dan
distraksi latihan relaksasi b. Usahakan tetap menurunkan kecemasan
dan latihan nafas dalam untuk rileks dan tenang. (Smeltzer dan Hart, 2002)
relaksasi mengatasi ansietas c. Ketika klien mulai
nafas cemas lakukan
dalam teknik pengalihan
dengan membaca
buku, menonton
televisi,
mendengarkan
musik dll
d. Untuk teknik
relaksasi menarik
nafas dari hidung
dan mengisi paru –
paru dengan udara
melalui hidung
dalam 3 detik
e. Setelah itu perlahan
– lahan udara
dilepaskan melalui
mulut sambil
merasakan
ekstremitas atas dan
bawah rileks
f. Anjurkan bernafas
dengan irama normal
3 kali
g. Menarik nafas lagi
melalui hidung dan
menghembuskan
melalui mulut secara
perlahan – lahan.
h. Membiarkan telapak
tangan dan kaki
rileks.
i. Usahakan agar tetap
konsentrasi atau
sambil mata
terpejam
j. Pada saat
konsentrasi pusatkan
pada hal – hal yang
nyaman.
k. Anjurkan untuk
mengulangi prosedur
4. Klien Dalam 1 kali Melatih pasien prosedur Tujuan hipnosis 5 jari
dapat interaksi klien hipnosis 5 jari : adalah untuk membuat
mengatasi mampu a. Atur posisi klien klien memikirkan hal – hal
ansietas memperagakan dan senyaman mungkin yang positif dan rileks.
melalui menggunakan b. Pejamkan mata dan
hipnosis 5 hipnosis 5 jari untuk lakukan teknik nafas
jari dan mengatasi ansietas. dalam secara
spiritual perlahan sebanyak 3
kali. Minta pasien
untuk rileks.
c. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan ibu telunjuk
dan minta pasien
untuk
membayangkan
kondisi dirinya
ketika begitu sehat.
d. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan jari tengah,
minta pasien
membayangkan saat
dirinya mampu
melakukan hal yang
berarti dan mendapat
pujian
e. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan jari manis,
minta pasien
membayangkan
orang orang terdekat
pasien
f. Minta pasien untuk
menautkan ibu jari
dengan kelingking,
kemudian minta
pasien
membayangkan satu
tempat yang paling
indah.
g. Tarik nafas, lakukan
perlahan sebanyak 3
kali.
h. Buka mata kembali.
2. Insomnia NOC : Dengan kriteria hasil: NIC :
Setelah dilakukan 1. Dapat tidur tepat Pengurangan kecemasaan 1. Agar pasien percaya
tindakan waktu tanpa 1. Gunakan pendekatan dan mau mendengarkan
keperawatan banyak pikiran yang tenang dan instruksi dari perawat.
selama 2 jam 2. Mengurangi meyakinkan. 2. Supaya klien merasa
diharapkan klien kebiasaan 2. Puji/kuatkan perilaku senang dan merasa
dapat begadang yang baik secara tepat baik.
memperbaiki 3. Waktu tidur 3. Intruksikan klien 3. Teknik relaksasi
kuantitas dan malam cukup. untuk menggunakan memberikan rasa
kualitas tidurnya. teknik relaksasi. tenang.
4. Dorong keluarga 4. Keluarga merupakan
untuk mendampingi koping utama yang
klien dengan cara memberikan kekuatan
yang tepat. positif.
Implementasi dan evaluasi
CATATAN PERKEMBANGAN
Fase : sp 1 Ansietas
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS: Subjektif :
1. Klien mengatakan cemas 1. Klien mengatakan masih
2. Klien mengatakan resah merasa khawatir namun
3. Klien mengatakan perekonomiannya akan mempraktekan tentik
menurun karena dampak dari virus korona relaksasi dan distraksi jika
4. Klien mengatakan tidur berkurang kekhawatirannya muncul
Objektif :
DO:
2. Klien tampak mengulang
1. klien terlihat murung apa yang dikatakan perawat
2. wajah tampak pucat 3. Klien mampu
memperagakan Teknik
relaksasi dan distraksi
Diagnosa keperawatan : Analisis:
Fase : sp 2 Ansietas
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS: Subjektif :
1. Klien mengatakan cemasnya berkurang 1. Klien mengatakan khawatir
2. Klien mengatakan melakukan apa yang menurun, jam tidurnya
diajarkan perawat bertambah dan akan
3. Klien mengatakan tidurnya sekarang mempraktekan apa yang
bertambah sekitar 5-6 jam diajarkan
2. Klien mengatakan selalu
DO: mendekatkan diri kepada
1. Klien tampak segar Allah SWT
2. Klien tampak ceria Objektif :
1. Klien tampak mengulang
Diagnosa keperawatan : apa yang dikatakan perawat
2. Klien mampu
Ansietas memperagakan teknik
hypnosis 5 jari dan spiritual
3. Klien tampak tenang
Tindakan keperawatan :
Analisis:
1. Bina hubungan saling percaya
Ansietas
2. Evaluasi kegiatan teknik relaksasi dan distraksi
3. Tanyakan kembali kepada klien perasaan yang masih ada, klien mampu
masih dirasakan setelah latihan Sp 1 memperagakan hypnosis 5 jari
4. Melatih klien untuk mengatasi ansietas dengan dan mendekatkan diri pada
cara hypnosis 5 jari dan spiritual Allah SWT, klien tampak
5. Memberi pujian atas kemampuan klien tenang.
Planning :
Rencana tindak lanjut : 1. Evaluasi kegiatan latihan
sebelumnya
1. Evaluasi kegiatan latihan sebelumnya 2. Anjurkan klien untuk
2. Anjurkan klien untuk mengatasi ansietas dengan mengatasi ansietas dengan
cara yang sudah diajarkan: relasasi, distraksi, cara yang sudah diajarkan:
hypnosis 5 jari dan spiritual relasasi, distraksi, hypnosis
3. Anjurkan klien untuk melakukan teknik jika 5 jari dan spiritual
ansietas muncul 3. Anjurkan klien untuk
melakukan teknik jika
ansietas muncul
DO:
3. FaseTerminasi
a. Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah
yang ibu rasakan dan latihan relaksasi dan distraksi? Coba ibu
ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari, wah bagus sekali,
b. RTL
Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.
Latihan relaksasi dan distraksi ini hanya cara yang bisa digunakan
untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara lain
dengan latihanhipnosis 5 jari dan spiritual,
c. Kontrak
bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok pagi, jam
berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi di rumah ibu? Masih ada
yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu.
Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ANSIETAS
“Jadi ibu sekarang kita belajar cara mengatasi kecemasan dengan cara yang kedua
yaitu dengan hypnosis lima jari dan juga spiritual.nah nanti ibu harus merilekskan
pikiran ibu . pertama kita banyangkan dulu dalam keadaan tenang dengan tutup
mata , kemudian Tarik nafas selama 3-5 kali. Selanjutnya pertemukan ibu jari
tangan ibu dengan telunjuk, bayangkan Melatih pasien prosedur hipnosis 5 jari ibu
bisa menautkan ibu jari dengan ibu telunjuk dan minta pasien untuk
membayangkan kondisi dirinya ketika begitu sehat selajutnya ibumenautkan ibu
jari dengan jari tengah,bayangkan saat ibu mampu melakukan hal yang berarti dan
mendapatkan pujian. Selanjutnya tautkan ibu jari dengan jari manis, minta pasien
membayangkan orang orang terdekat. menautkan ibu jari dengan kelingking,
kemudian ibu bayangkan satu tempat yang paling indah. Ibu cobaTarik nafas,
lakukan perlahan sebanyak 3 kal. Buka mata kembali.”
Cara kedua yaitu dengan spiritual , ibu coba mendekatkan diri pada allah swt, dan
meminta agar diberikan kesehatan.Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya
akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya
ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-
tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan
tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara
perlahan-lahan. Nah, sekarang coba ibu praktikkan. Wah bagus sekali, ibu sudah
mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali
sampai ibu merasa relaks atau santai”
6. FaseTerminasi
d. Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah
yang ibu rasakan dan hypnosis 5 jari dan spiritual ? Coba ibu
ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari, wah bagus sekali,
e. RTL
Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.,
f. Kontrak
Kalo begitu cara mengatasi kecemasan sudah saja ajarkan. Saya
harap ibu melakukannya saat sedang cemas. Kalo begitu saya
pamit undur diri. Assalamualaikum
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANSIETAS (KECEMASAN)
(untuk memenuhi tugas praktik klinik internship)
Oleh :
TRI MUTHIA PARHANI
NIM. P2.06.20.1.17.037
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, klien dan keluarga
mampu memahami dan mengetahui cara mengatasi kecemasan
B. Tujuan Khusus
Klien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian kecemasan
2. Menguraikan tingkatan kecemasan.
3. Menguraikan tanda dan gejala cemas.
4. Menguraikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress.
5. Mempraktikkan cara mengatasi kecemasan
6. Melakukan perawatan pasien di rumah
C. Materi
1. Pengertian Kecemasan
2. Tingkat Kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress
5. Cara mengatasi kecemasan
6. Cara melakukan perawatan pasien dirumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
G. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan diakhir pendidikan
kesehatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : lisan
4. Jumlah soal :6
5. Jenis soal : Essay
6. Butir soal /pertanyaan :
a. Apakah yang dimaksud dengan kecemasan ?
b. Sebutkan tingkat kecemasan dan jelaskan?
c. Sebutkan tanda dan gejala dalam kecemasan ?
d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi?
e. Bagaimana cara mengurangi cemas?
f. Bagaimana cara merawat pasien dirumah?
H. Sumber
NANDA. 2010. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2009-2011.
Jakarta: EGC.
Stuart, G.W & Sundeen. 1990. Buku Saku Diagnosa Keperawatan
pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta.
Erwan Trisnanto. 2014. Satuan Acara Penyuluhan Ansietas.
https://www.academia.edu/9729276
/sap_ansietas. Diakses pada tanggal 27 April 2015.
Rizki Kurniadi. 2012. Penyuluhan Kesehatan Peran Keluarga Dalam
A. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan didukung
oleh situasi (Videbeck, 2008).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar
dialam dan terkait dengan perasaan ketidakpastian dan
ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan an ketidakamanan
juga hadir (Stuart, 2006)
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang
ditandai dengan perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam
dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas
(RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan
kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi
masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).
B. Tingkat Kecemasan
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek
membahayakan, yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas
yang dialami, dan seberapa baik individu melakukan koping terhadap
ansietas. Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008) ada empat tingkat
kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik.
Gambar Rentang Respon Ansietas (Stuart & Sundeen, 1990)
3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respons takut dan distress. Menurut Videbeck
(2008), respons dari ansietas berat adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak
mata buruk, pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat,
nada suara tinggi, tindakan tanpa tujuan dan serampangan,
rahang menegang, mengertakan gigi, mondar-mandir,
berteriak, dan meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif : lapang persepsi terbatas, proses berpikir
terpecah-pecah, sulit berpikir, penyelesaian masalah buruk,
tidak mampu mempertimbangkan informasi, hanya
memerhatikan ancaman, preokupasi dengan pikiran sendiri,
egosentris
c. Respons emosional : sangat cemas, agitasi, takut, bingung,
merasa tidak adekuat. menarik diri, penyangkalan dan ingin
bebas
Disusun Oleh:
P2.06.20.1.17.037
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. LATAR BELAKANG
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru
yaitu coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut
Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal
dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai
saat ini sudah dipastikan terdapat 29 negara yang telah terjangkit virus satu
ini. (Data WHO, 15 Februari 2020). Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan
meluas karena dapat menular melalui kontak dari manusia ke manusia.
Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi perhatian utama
semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19 yang
belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara
untuk mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah
baru COVID-19. Maka dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada
masyarakat seputar penyakit ini dan cara pencegahannya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat
mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh
tentang COVID-19.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1) Defenisi Covid-19
2) Penyebab Covid-19
3) Tanda dan Gejala Covid-19
4) Cara pencegahan Covid-19
3. RENCANA KEGIATAN
1. Metode : Diskusi, dan Tanya jawab
2. Media dan Alat Bantu : Leaflet, brosur
3. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Puskesmas Sindangkasih
b. Hari/Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2020
4. Materi dan Pemateri : Tri Muthia Parhani
5. Peserta : Klien di Puskesmas Sindangkasih
6. Waktu : 30 menit
4. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 1. Diskusi
( 5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 2. Tanya jawab
3. Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan penyuluhan 3. Menyampaikan
4. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
peserta tentang materi yang materi yang
akan disampaikan disampaikan
Penyajian dan Menjelaskan - Memperhatikan 1. Diskusi
diskusi 1. Defenisi Covid-19 - Mendengarkan 2. Tanya jawab
( 20 menit) 2. Penyebab Covid-19 keterangan penyaji 3. Leaflet
3. Tanda dan Gejala Covid-19
4. Cara pencegahan Covid-19
5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya
dalam penyiapan leaflet.
c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan
klien di sekitar Puskesmas Sindangkasih.
2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan
dengan benar melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara
mencegahnya, dan perawatan covid-19 (75%).
B. Penyebab
Demam
Batuk
Sesak napas
D. Diagnosis Covid-19
E. Pengobatan Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:
Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan
memberikan aspirin kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan
humidifier (pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar
rumah untuk mencegah penyebaran virus.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga
kadar cairan tubuh.
F. Komplikasi Covid-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
G. Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
·
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel
coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health
Concern. The Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel
Coronavirus, Wuhan, China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues
Warning, Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.
https://www.kemkes.go.id
dan kaki. Lakukan sampai orang Akan tetapi, virus ini juga bisa
1. Gejala flu, seperti hidung berair dan
menyebabkan infeksi pernapasan berat,
yang mengalami cemas merasa meler.
seperti MERS, SARS, dan pneumonia. Ada
nyaman
2. Sakit kepala. dugaan bahwa virus Corona awalnya
3. Hipnosis 5 jari
ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
4. Spritual 3. Batuk.
kemudian diketahui bahwa virus Corona
4. Nyeri tenggorokan, dan demam;
juga menular dari manusia ke manusia.
atau
5. Gejala penyakit infeksi pernapasan
APA ITU VIRUS CORONA ???
berat, seperti demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak KOMPLIKASI
napas, dan nyeri dada.
Coronavirus adalah kumpulan virus
Pneumonia
yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Infeksi sekunder pada organ
PENYEBAB COVID- lain
Virus 2019 Novel Coronavirus
19 ???
(2019-nCoV) atau virus Corona adalah Gagal ginjal
jenis baru dari coronavirus yang menular Acute cardiac injury
ke manusia. Infeksi virus ini disebut
Acute respiratory distress
COVID-19 dan pertama kali ditemukan
Infeksi virus Corona atau COVID-19
di kota Wuhan, Cina, pada akhir syndrome
disebabkan oleh coronavirus, yaitu
Desember 2019. Kematian