Fase : Sp 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif :
terhadap pekerjaannya
2) klien tampak lebih sering berada dikamar saat tak ada aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Keperawatan
4. Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
masih ingat dengan saya? Lupa yah, perkenalkan Dil saya Galuh
berbincang-bincang.
b. Topik Umum
c. Validasi kontrak
“Dilah masih ingat kemarin kontrak kita tentang apa dan berapa
2. Fase Kerja
aktifitas apa saja? Coba tuliskan disini yah, nah dari 6 kegiatan itu
coba dilah pilih yang sering dilakukan sehari-hari yang mana. Berarti
tujuannya. Jadi, tujuan ini dari latihan ini agar kemampuan positif
kegiatan yang baik saat sudah pulang kerumah.” Sekarang kita latih
kegiatan 1 dulu yah, bagaimana kalau kita lihat tempat tidur Dilah.
Siapa yang membereskan? Bagaimana kalu dilah lakukan sendiri ya,
dikasur samping yah sebentar, lalu kita tarik sprainya yang baru dan
sarung bantalnya. Nuat simpul disetiap ujung sprai dan mulai dari
bagian atas lalu bagian kaki. Masukan kesela antara kasur. Nah
3. Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
bincang?”
Evaluasi Objektif
“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih
5. Kontrak
berapa? Untuk tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?
Sama seperti hari ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit
lagi pa. Karena waktunya sudah hampir habis kita akhiri saja
Assalamualaikum”
Fase : Sp 2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif :
b. Data objekrif :
2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Tujuan Keperawatan
dilakukan
4. Tindakan Keperawatan
masing 2x sehari
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Topik Umum
c. Evaluasi
“Sesuai konrak kemarin ya pak hari ini kita berbincang-bincang
2. Fase Kerja
Dil. Sekarang kita lakukan kegiatan yang kedua yaitu mencuci pakaian .
Dilah, sikat cuci dan juga sabun ya Dil untuk caranya isikan air ke
embernya, setelah itu ambil salah satu pakaian dilah ambil sikatnya
kemudian sikat dari mulai bagian atas sampai bawah yah Dil. Begitu
juga yang lainnya kalo sudah bilas dengan air hingga tidak
dengan baik dan benar kalau begitu kita masukkan ke jadwal harian ya
Dil.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih
d. Kontrak
untuk melatih kegiatan yang ketiga ya Dil. Dilah mau jam berapa?
seperti hari ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil.
Fase : Sp 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif
ke RSMM
ruangnnya
b. Data objektif
1) Sorot mata klien tampak tajam
kesal, senang)
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan keperawatan
dialaminya
4. Tindakan keperawatan
verbal, spiritual.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum selamat pagi. Masih ingat dengan saya Dil? Iya
b. Topik umum
c. Evaluasi
2. Fase kerja
sekarang? Pada saat penyebab marah itu ada, seperti ada yang gannguin,
ada yang berisik lagi tidur, atau ada yang jail ke Dilah,apa yang Dilah
cara lain yang lebih baik selain marah-marah? Maukah Abdilah belajar
mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? Ada
beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar
satu cara dulu, begini pak, kalau tanda- marah itu sudah Abdilah rasakan
Abdilah berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan
lagi pak dan lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali Abdilah sudah dapat
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
kemarahan Abdilah?
b. Evaluasi Objektif
marah?”
“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih sekarang
kegiatan yang kedua ya pak. Dilah mau jam berapa? Untuk tempatnya mau
disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari ini tidak akan lama
hanya sekitar 10-15 menit lagi pa. Karena waktunya sudah hampir habis
kita akhiri saja bincang-bincang hari ini ya pak saya pamit dulu
Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN
Fase : Sp 2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif
oleh temannya
langsung
b. Data objektif
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
teratur
4. Tindakan Keperawatan
B. Strategi Komunikasi
1. fase orientasi
a. Salam terapeutik
c. Evaluasi
2. Fase kerja
“Abdilah sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang
gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya THP agar rileks dan
tidak tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP rasa marah
jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut
sebelum minum obat ini Abdilah lihat dulu label di kotak obat apakah
benar nama Abdilah tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah
benar? Disini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah
benar obatnya. Jangan penah menghentikan minum obat sebelum
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
amarah Abdilah?
b. Evaluasi Objektif
marah?”
“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih
d. Kontrak
melatih kegiatan yang kedua ya Dil. Dilah mau jam berapa? Untuk
tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari
ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil. Karena
Fase : Sp 3
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif :
diajarkan.
b. Data Objektif
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
kedua
dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
latihan fisik : nafas dalam dan pukul bantal, dan minum obat
B. Strategi Komunikasi
1. fase orientasi
a. Salam terapeutik
c. Evaluasi
2. Fase kerja
marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau
pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan
baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan Abdilah tidak
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
amarah Abdilah?
b. Evaluasi Objektif
marah?”
“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih sekarang
d. Kontrak
melatih kegiatan yang kedua ya Dil. Dilah mau jam berapa? Untuk
tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari ini
tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil. Karena waktunya
sudah hampir habis kita akhiri saja bincang-bincang hari ini ya saya
Fase : Sp 4
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data Subjektif :
diajarkan.
b. Data Objektif
1) Klien tampak tenang
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
fisik dan verbal
b. Latihan beristighfar
4. Tindakan Keperawatan
latihan fisik : nafas dalam dan pukul bantal, obat, cara verbal
( beristighfar )
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
c. Evaluasi
2. Fase kerja
marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam kemudian
rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat”.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
amarah Abdilah?
b. Evaluasi Objektif
“coba bagaimana cara mengontrol marah Abdilah saat Abdilah
sedang marah?”
“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih
d. Kontrak
melatih kegiatan yang kedua ya Dil. Dilah mau jam berapa? Untuk
tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari
ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil. Karena
Fase : SP 1 Halusinasi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan dulu ia pernah mengalami halusinasi
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Keperawatan
a. Tujuan Umum
diajarkan.
b. Tujuan Khusus
halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan
dengan menghardik
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
dipanggil apa ?
b. Evaluasi /validasi
c. Kontrak
“Nah, Dilah tujuan dari perbincangan kita ini yaitu agar apa yang
2. Fase kerja
“Apa yang selalu Dilah lakukan apabila Halusinasi itu muncul ? apa
dengan cara itu suara tersebut hilang ?” nah, sekarang kita akan belajar
cara-cara mengontrol agar halusinasi itu tidak muncul lagi.” “nah
“Hari ini kita akan belajar cara mengontrol halusinasi dengan latihan
muncul lagi yakinkan dalam hati Dilah bawa halusinasi itu palsu dan
tidak nyata, lalu tutup telinga dan pejamkan mata ibu setelah itu
ucapkan “itu palsu, itu tidak nyata pergi....pergi..!” lakukan cara itu
“Coba sekarang Dilah peragakan apa yang tadi sudah saya ajarkan”
“Wah bagus Dilah sudah bisa melakukannya.” “Kalau begitu mari kita
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
b. Evaluasi objektif
d. Kontrak waktu
“Nah, Dil pertemuan kali ini saya cukupkan sekian, besok saya
Fase : SP 2 Halusinasi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data subjektif
b. Data objektif
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Keperawatan
4. Tindakan Keperawatan
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi
“Nah Dil, sesuai janji kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk
obat.”
2. Fase kerja
“ Dilah apakah Dilah punya obat? Apakah Dilah tahu itu obat apa?
tersebut?” “Nah Dil, Dilah tahu tidak apabila Dilah tidak atau malas
meminum obat ?” “Baik Dil, jika tidak atau malas meminum obat
maka halusinasi yang Dilah rasain itu akan selalu ada, tetapi jika Dilah
meminum obatnya.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
b. Evaluasi objektif
d. Kontrak
“Besok saya akan kembali lagi kesini ya Dil, untuk bercakap cakap
saja?”
ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan sering berada di dalam kamar saat tak ada aktivitas atau
bila tidak ada yang mengajaknya ngobrol klien memilih diam dikamar
tiduran
b. Data objektif
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Keperawatan
orang lain.
4. Tindakan Keperawatan
dekat dan yang tidak dekat dengan klien, serta apa penyebabnya.
i. Memberi klien pujian atas usaha dan tindakan yang telah dilakukan
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Nah Dil, hari ini kita akan bercakap – cakap tentang keluarga dan
2. Fase kerja
Baiklah Dil, kita mulai bercakap – cakapnya, saya mau tanya dengan
siapa Dilah tinggal di rumah? Siapa orang yang paling dekat dengan
Dilah? Mengapa Dilah dekat dengan orang tersbut? Siapa yang tidak
dekat dengan Dilah? Kenapa Dilah tidak dekat dengan orang tersebut/
bercakap – cakap dengan orang lain? Menurut Dilah, apa saja manfaat
kita memiliki teman dan kerugian bila kita tidak memiliki teman Dil?
Jadi lebih baik memiliki teman atau tidak Dil? Iya bagus sekali Dil.
lain Dil? Begini ya Dil, berkenalan dengan orang lain, kita ulurkan
tangan kita sambil menyebutkan nama kita, nama panggilan yang kita
sukai, alamat dan umur kita. Contohnya seprti ini Dil: perkenalkan
nama saya Muhamad Galuh Estu Putra senang dipanggil Asep, saya
berkrnalan dengan saya! Iya bagus, Dilah memang hebat. Nah, hari
ini saya membawa dua teman saya, coba Dilah berkenalan dengan
teman saya! Wah Dilah memang hebat! Setelah Dilah berkenalan,
Dil, bagaimana, Dilah paham? Nah sekarang kegiatan apa yang akan
kita lakukan sambil bercakap – cakap. Baik Dil mari kita lakukan
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
b. Evaluasi objektif
Sekarang coba Dilah jelaskan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi? Iya,
bagus Dil.
Untuk selanjutnya, apabila saya tidak ada, coba Dilah ingat – ingat lagi cara
berkenalan dengan orang lain, seperti yang telah kita pelajari tadi, dan coba
Bapak latih/ praktekkan dengan orang lain! Bagus Dil. Nah sekarang
d. Kontrak waktu
Baiklah Dilah, kita telah belajar cara berkenalan dengan orang lain, dan
hari senin kita bertemu dan bercakap – cakap lagi, nanti kita akan latihan lagi
untuk berkenalan dengan 3 orang. Bagaimana Dil? Iya bagus Dil. Untuk besok
kita bercakap – cakapnya mau jam berapa dan berapa lama? Tempatnya mau
dimana? Baik kalau begitu Dil, untuk pertemuan hari ini, saya cukupkan
sekian dulu ya, besok kita bertemu dan bercakap – cakap lagi sesuai kontrak
Link: https://www.youtube.com/watch?v=Yc55cApVU0U
A. IDENTITAS
Waktu : 30 menit
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Terlampir
D. METODE
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. Poster
F. PELAKSANAAN
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
b) Kontrak waktu
c) Persiapan SAP
2. Evaluasi Proses
A. Pengertian
Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan virus korona yang baru-baru ini
ditemukan. Virus dan penyakit baru ini baru diketahui setelah wabah ini menjangkit
1. Demam
2. Sesak nafas
3. Kelelahan
4. Batuk kering
5. Nyeri
6. Sakit tenggorokan
7. Hidung tersumbat
8. Pilek
9. Diare
C. Pencegahan
3. Tutup mulut ketika batuk atau bersin dengan siku atau tisu
4. Hindari tempat yang ramai dan kontak dekat dengan siapapun yang mengalami demam
atau batuk
1. LATAR BELAKANG
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease
2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat
29 negara yang telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020).
Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak
dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi
perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19
yang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara untuk
mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baru COVID-19. Maka
dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada masyarakat seputar penyakit ini dan
cara pencegahannya.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui dan
memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh tentang COVID-19.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
1) Defenisi Covid-19
2) Penyebab Covid-19
3) Tanda dan Gejala Covid-19
4) Cara pencegahan Covid-19
3. RENCANA KEGIATAN
1. Metode : Diskusi, dan Tanya jawab
2. Media dan Alat Bantu : Lembar Balik & Flyer
3. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Di rumah Ny.T
b. Hari/Tanggal : Rabu, 3 Juni 2020
4. Materi dan Pemateri : Muhamad Galuh Estu Putra
5. Peserta : Klien di Majenang
6. Waktu : 30 menit
4. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 1. Diskusi
( 5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 2. Tanya jawab
3. Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan penyuluhan 3. Menyampaikan
4. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
peserta tentang materi yang materi yang
akan disampaikan disampaikan
Penyajian dan Menjelaskan - Memperhatikan 1. Diskusi
diskusi 1. Defenisi Covid-19 - Mendengarkan 2. Tanya jawab
( 20 menit) 2. Penyebab Covid-19 keterangan penyaji 3. Leaflet
3. Tanda dan Gejala Covid-19
4. Cara pencegahan Covid-19
5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya dalam
penyiapan leaflet.
c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan klien di
sekitar Puskesmas Sindangkasih.
2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar
melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara mencegahnya, dan
perawatan covid-19 (75%).
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.
D. Diagnosis Covid-19
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah
endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis COVID-19,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
E. Pengobatan Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:
Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.
F. Komplikasi Covid-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
G. Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan
virus Corona.
Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau
keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.
https://www.kemkes.go.id
G. IDENTITAS
Waktu : 30 menit
H. TUJUAN INSTRUKSIONAL
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
Terlampir
J. METODE
3. Diskusi
4. Tanya Jawab
K. MEDIA
2. Poster
L. PELAKSANAAN
G. EVALUASI
4. Evaluasi Struktur
e) Kontrak waktu
f) Persiapan SAP
5. Evaluasi Proses
D. Pengertian
Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan virus korona yang baru-baru ini
ditemukan. Virus dan penyakit baru ini baru diketahui setelah wabah ini menjangkit
10. Demam
12. Kelelahan
14. Nyeri
17. Pilek
18. Diare
F. Pencegahan
10. Tutup mulut ketika batuk atau bersin dengan siku atau tisu
11. Hindari tempat yang ramai dan kontak dekat dengan siapapun yang mengalami
CUCI TANGAN
Media : Poster
Waktu : 15 menit
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Nn. N dan keluarga mampu mengetahui:
C. MATERI
dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun atau
sebaliknya
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
Link: https://www.youtube.com/watch?v=SGccsNPzQvM
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, klien dan keluarga mampu memahami
dan mengetahui cara mengatasi kecemasan
B. Tujuan Khusus
Klien dan keluarga mampu :
C. Materi
1. Pengertian Kecemasan
2. Tingkat Kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress
5. Cara mengatasi kecemasan
6. Cara melakukan perawatan pasien dirumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
H. Sumber
Stuart, G.W & Sundeen. 1990. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri. Jakarta.
Rizki Kurniadi. 2012. Penyuluhan Kesehatan Peran Keluarga Dalam Penanganan Pasien
Gangguan Jiwa.
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/penyuluhan-kesehatan-
peran-keluarga.html
I. Lampiran
A. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan didukung oleh situasi
(Videbeck, 2008).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar dialam dan terkait
dengan perasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan an
ketidakamanan juga hadir (Stuart, 2006)
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak
mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu
tetapi masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).
B. Tingkat Kecemasan
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek membahayakan,
yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas yang dialami, dan seberapa baik
individu melakukan koping terhadap ansietas. Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008)
ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik.
1. Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan
perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu
memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak,
merasakan, dan melindungi diri sendiri. Menurut Videbeck (2008), respons dari
ansietas ringan adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik: ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks atau sedikit
gelisah, penuh perhatian dan rajin
b. Respon kognitif : lapang persepsi luas, terlihat tenang, percaya diri, perasaan
gagal sedikit, waspada dan memperhatikan banyak hal, mempertimbangkan
informasi, tingkat pembelajaran optimal
c. Respons emosional : perilaku otomatis, sedikit tidak sadar, aktivitas menyendiri,
terstimulasi dan senang
2. Ansietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi. Menurut Videbeck
(2008), respons dari ansietas sedang adalah sebagai berikut :
a. Respon fisik : ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat, pupil
dilatasi, mulai berkeringat, sering mondar-mandir, memukul tangan, suara
berubah ; bergetar, nada suara tinggi, kewaspadaan dan ketegangan menigkat,
dan sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung
b. Respons kognitif: lapang persepsi menurun, tidak perhatian secara selektif, fokus
terhadap stimulus meningkat, rentang perhatian menurun, penyelesaian masalah
menurun, pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional : tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri goyah,
tidak sabar dan gembira
3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan
respons takut dan distress. Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas berat
adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak mata buruk,
pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat, nada suara tinggi, tindakan tanpa
tujuan dan serampangan, rahang menegang, mengertakan gigi, mondar-mandir,
berteriak, dan meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif : lapang persepsi terbatas, proses berpikir terpecah-pecah, sulit
berpikir, penyelesaian masalah buruk, tidak mampu mempertimbangkan
informasi, hanya memerhatikan ancaman, preokupasi dengan pikiran sendiri,
egosentris
c. Respons emosional : sangat cemas, agitasi, takut, bingung, merasa tidak adekuat.
menarik diri, penyangkalan dan ingin bebas
4. Panik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena hilangnya
kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. Menurut
Videbeck (2008), respons dari panik adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : flight, fight, atau freeze, ketegangan otot sangat berat, agitasi
motorik kasar, pupil dilatasi, tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun,
tidak dapat tidur, hormon stress dan neurotransmiter berkurang, wajah
menyeringai, mulut ternganga
b. Respons kognitif : persepsi sangat sempit. pikiran tidak logis, terganggu,
kepribadian kacau, tidak dapat menyelesaikan masalah, fokus pada pikiran
sendiri, tidak rasional, sulit memahami stimulus eksternal, halusinasi, waham,
ilusi mungkin terjadi
c. Respon emosional : merasa terbebani, merasa tidak mampu, tidak berdaya,
lepas kendali, mengamuk, putus asa, marah, sangat takut, mengharapkan hasil
yang buruk, kaget, takut, lelah
8. LATAR BELAKANG
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease
2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat
29 negara yang telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020).
Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak
dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi
perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19
yang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara untuk
mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baru COVID-19. Maka
dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada masyarakat seputar penyakit ini dan
cara pencegahannya.
9. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui dan
memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh tentang COVID-19.
d. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
5) Defenisi Covid-19
6) Penyebab Covid-19
7) Tanda dan Gejala Covid-19
8) Cara pencegahan Covid-19
6. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar
melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara mencegahnya, dan
perawatan covid-19 (75%).
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.
K. Diagnosis Covid-19
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah
endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis COVID-19,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
L. Pengobatan Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:
Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.
M. Komplikasi Covid-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
N. Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan
virus Corona.
Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau
keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.
https://www.kemkes.go.id
CUCI TANGAN
Link: https://www.youtube.com/watch?v=2HCwbR-KqCY
Sasaran : Tn.A
Media : Poster
Waktu : 15 menit
D. Tujuan Umum
E. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Nn. N dan keluarga mampu mengetahui:
F. MATERI
m. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
n. Gosok kedua telapak dan sela - sela jari
p. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
16. TUJUAN
e. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui dan
memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh tentang COVID-19.
f. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
9) Defenisi Covid-19
10) Penyebab Covid-19
11) Tanda dan Gejala Covid-19
12) Cara pencegahan Covid-19
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.
R. Diagnosis Covid-19
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah
endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis COVID-19,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
S. Pengobatan Covid-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:
Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.
T. Komplikasi Covid-19
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
U. Pencegahan Covid-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan
virus Corona.
Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau
keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.
https://www.kemkes.go.id
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pEKFKZiLNaA
Nebulizer sering direkomendasikan untuk pasien yang kesulitan menggunakan inhaler karena
masalah kesehatan,atau pasien yang tidak mampu Tarik napas cukup dalam untuk perangkat
lain.
Nebulizer terdiri dari bagian :
Gelas obat, bagian atas atau topi untuk melampirkan masker atau corong ke cangkir obat..
tabung plastik tipis menghubungkancorong ke mesindan mesin udara yang disebut
kompresor,
yang dapat dicolokkan ke stopkontak listrik untuk penggunaan dalam ruangan,
atau dioperasikan dengan baterai untuk penggunaan portabel saat tidak di rumah.
Pelaksanaan :
1. tangan bersih,
2. minum obat sesuai resep dokter,dan tuangkan ke dalam cangkir obat.
3. Pasang bagian atas ke cangkir obat,dan kemudian corong mulut atau topeng.
4. Hubungkan tabung dari kompresor ke cangkir obat.
5. Letakkan simple masker di wajah Anda,
6. atau menempatkan corong di mulut Anda di antara gigi Anda,
7. dan tutup bibir Anda dengan erat di sekitarnya.
8. Nyalakan kompresor Anda.
9. Pegang nebulizer dalam posisi tegak untuk mencegah tumpah
10. dan untuk memastikan obat didistribusikan dengan benar.
11. Ambil napas teratur normal melalui mulut
12. sehingga obat bisa masuk jauh ke paru-paru
13. Lanjutkan sampai semua obat hilang dari cangkir.
PERAWATAN LUKA DIABETES
Dr.Oz di kutip : youtube.com/watch?v=cyVvugEpVaY
Pengkajian
1. Salam terapeutik, sapa klien dengan namanya
2. Kaji kebutuhan klien akan perawatan luka ganggren
Persiapan klien pasien
1. Memberian informasi tentang tindakan perawatan luka ganggren menggunakan
prinsip steril
2. Menciptakan likgkungan yang aman dan nyaman
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Pelaksanaan Luka diabetes yg kering
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan steril
3. Buka balutan
4. Identifikasi luka
5. Berikan cairan nacl 0,9
6. Keringkan dengan kassa
7. Berikan salep obat dan ratakan dengan kassa steril
8. Tutup luka dengan balutan
9. Evaluasi
10. Memberi tahu pasien, tindakan selesai
11. Evaluasi tindakan
Injeksi intramuscular adalah tindakan untuk memasukkan obat melalui jarum ke jaringan otot
pasien.
Persiapan alat
1. Spuit sesuai kebutuhan
2. Obat sesuai order dokter
3. Alcohol swab
4. Perlak
5. Handscoon
6. Nierbeken
Langkah-langkah
1. Pastikan order dokter (obat, dosis, waktu), pastikan 6 benar
2. Salam terapeutik
3. Cuci tangan
4. Siapkan obat
5. Cuci tangan
6. Posisikan tangan
7. Lihat bagian deltoid
8. Pasang handscoon
9. Desinfeksi area injeksi
10. Cubit area injeksi
11. Tusukkan jarum dengan sudut 90o
12. Aspirasi
13. Suntikkan obat perlahan
14. Cabut spuit perlahan dengan menahan area injeksi dengan alcohol swab
15. Buang spuit ke safety box
16. Lepaskan handscoon
17. Bereskan alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasi tindakan