Anda di halaman 1dari 94

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

Link: https: //www.youtube.com/watch?v=ET4rMHQ0TpE&t=6s

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama Pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Selasa, 2 april 2019

Hari ke / Pertemuan : 1/1

Fase : Sp 1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data subjektif :

1) klien mengatakan bahwa ia minder dan mencemaskan saudara-

saudara merasa malu

2) Pasien mengatakan tidak puas dengan perannya saat ini

3) Klien mengatakan bahwa dirinya kurang berharga

4) klien mengatakan bahwa ibunya sempat melakukan penolakan

terhadap pekerjaannya

5) klien mengatakan adanya penolakan di lingkungan rumahnya

setelah ia pulang dari RSMM


b. Data objektif :

1) pasien tampak bisa berinteraksi dengan orang lain sesekali

2) klien tampak lebih sering berada dikamar saat tak ada aktivitas

2. Diagnosa Keperawatan

Harga Diri Rendah

3. Tujuan Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

c. Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan

d. Membantu klien menetapkan/memilih kegiatan yang akan dilatih

4. Tindakan Keperawatan

a. Melatih kemampuan yang telah dipilih bersama-sama

b. Mengevaluasi perasaan klien

c. Menanyakan kembali kegiatan yang telah dilakukan

d. Memasukan pada jadwal harian klien

B. Strategi Komunikasi Terapeutik

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Assalamualaikum selamat pagi. Dengan Dilah ya? Sebelumnya

masih ingat dengan saya? Lupa yah, perkenalkan Dil saya Galuh

perawat dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sebelumnya kita


sudah kontrak kemarin hari ini jam 10.00 WIB kita akan

berbincang-bincang.

b. Topik Umum

“Bagaimana perasaan Dilah hari ini? Sudah makan? Makannya

habis apa masih ada sisanya?”

c. Validasi kontrak

“Dilah masih ingat kemarin kontrak kita tentang apa dan berapa

lama?baik kalau begitu kita mulai yah. Kita akan

mengidentifikasi aspek dan kegiatan posistif yang dimiliki Dilah,

kita akan memilih 4 kegiatan lalu dilatihkan sebagai kegiatan

harian, kita akan berbincang selama 30 menit, diruang makan.

Dilah sudah nyaman?”

2. Fase Kerja

“ Baiklah kita langsung saja mulai pembicaraan kita dari sekarang ya

Dilah. Saya ingin bertanya Dilah sehari-hari suka melakukan

aktifitas apa saja? Coba tuliskan disini yah, nah dari 6 kegiatan itu

coba dilah pilih yang sering dilakukan sehari-hari yang mana. Berarti

memebrsihkan tempat tidur, mencuci pakaian, dan mengepel lantai.

Karena Dilah sudah memilih 4 kegiatan saya akan jelaskan dulu

tujuannya. Jadi, tujuan ini dari latihan ini agar kemampuan positif

Dilah dapat bertambah dan mempersiapkan Dilah agar mempunyai

kegiatan yang baik saat sudah pulang kerumah.” Sekarang kita latih

kegiatan 1 dulu yah, bagaimana kalau kita lihat tempat tidur Dilah.
Siapa yang membereskan? Bagaimana kalu dilah lakukan sendiri ya,

Dilah mau?kita belajar caranya yah. Pertama kita simpan bantalnya

dikasur samping yah sebentar, lalu kita tarik sprainya yang baru dan

bersihkan kasurnya dari kotoran. Ambil sprainya yang baru dan

sarung bantalnya. Nuat simpul disetiap ujung sprai dan mulai dari

bagian atas lalu bagian kaki. Masukan kesela antara kasur. Nah

begitu benar Dil bagaimana? Sudah lebih rapihkan sekarang? Enak

dilihatnyakan? Sekarang apakah Dilah masih ingat urutannya? Coba

ulangi kembali. Wah hebat Dilah masih bisa mengingatnya dengan

baik. Mulai besok rapihkan tempat tidurnya sendiri yah.

3. Fase Terminasi

Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan Dilah setelah tadi kita berbincang-

bincang?”

Evaluasi Objektif

“Dilah masih ingat tidak tadi kita melakukan kegiatan apa?”

4. Rencana Tindak Lanjut

“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih

sekarang saya masukan pada jadwal kegiatan harian ya Dil”

5. Kontrak

“Untuk besok bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi

untuk melatih kegiatan yang kedua ya pak. Bapak mau jam

berapa? Untuk tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?
Sama seperti hari ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit

lagi pa. Karena waktunya sudah hampir habis kita akhiri saja

bincang-bincang hari ini ya pak saya pamit dulu

Assalamualaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama Pasien : Tn.A

Hari/Tanggal : Rabu, 3 april 2019

Hari ke / Pertemuan : 2/3

Fase : Sp 2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data Subjektif :

1) Klien mengatakan merindukan ibunya

2) Pasien mengatakan ingin cepat pulang

3) Klien mengatakan malu karna sering menyusahkan ibunya

b. Data objekrif :

1) klien tampak diam

2) klien tampaak sedih

2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah

3. Tujuan Keperawatan

a. Klien mampu menyebutkan kembali aspek positif yang telah

dilakukan

b. Klien mampu melatih kemampuan yang telah dipilih

c. Klien dapat memasukkan pada jadwal kegiatan

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan beri pujian

b. Bantu memilih kegiatan kedua yang akan dilatih (mencuci pakaian)

c. Latih kegiatan kedua-duanya.

d. Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan 2 masing-

masing 2x sehari

B. Strategi Komunikasi Terapeutik

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“ Assalamualaikum selamat pagi. Masih ingat dengan saya Dilah?

Iya benar pa saya Galuh perawat dari Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya yang hari ini berniat berbincang-bincang lagi sesuai

dengan kontrak yang telah kita sepakati kemarin”

b. Topik Umum

“Bagaimana perasaan Dilah hari ini ? apakah Dilah sudah makan?”

c. Evaluasi
“Sesuai konrak kemarin ya pak hari ini kita berbincang-bincang

kembali sekitar 10-15 menit ditempat ini lagi ya Dilah untuk

membahas aspek positif yang Dilah miliki yang ke dua”

2. Fase Kerja

“ Baiklah kita langsung saja mulai pembicaraan kita dari sekarang ya

Dil. Sekarang kita lakukan kegiatan yang kedua yaitu mencuci pakaian .

Dilah tahu tidak alat-alat yang dibutuhkan apa saja?dan cara

melakukannya bagaimana? Alat yang dibutuhkan yaitu pakaian kotor

Dilah, sikat cuci dan juga sabun ya Dil untuk caranya isikan air ke

dalam ember dan masukkan sabun cucinya secara bersamaan tunggu

terisi kemudian masukkan baju Dilah lalu kucek-kucek di dalam

embernya, setelah itu ambil salah satu pakaian dilah ambil sikatnya

kemudian sikat dari mulai bagian atas sampai bawah yah Dil. Begitu

juga yang lainnya kalo sudah bilas dengan air hingga tidak

mengeluarkan busa di pakaiannya, kemudian jemur di tempat

penjemuran pakaian. Wah Dilah pintar sekali bisa melakukannya

dengan baik dan benar kalau begitu kita masukkan ke jadwal harian ya

Dil.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan Dilah setelah tadi kita berbincang-bincang?”


b. Evaluasi Objektif

“Dilah masih ingat tidak tadi kita melakukan kegiatan apa?”

c. Rencana Tindak Lanjut

“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih

sekarang saya masukan pada jadwal kegiatan harian ya Dil”

d. Kontrak

“Untuk besok bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi

untuk melatih kegiatan yang ketiga ya Dil. Dilah mau jam berapa?

Untuk tempatnya mau disini lagi Dil atau mau dimana?Sama

seperti hari ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil.

Karena waktunya sudah hampir habis kita akhiri saja bincang-

bincang hari ini ya Dil saya pamit dulu Assalamualaikum”


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama Pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Selasa, 2 april 2019

Hari ke / Pertemuan : 1/2

Fase : Sp 1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data subjektif

1) Klien mengatakan dulu dia pernah marah-marah sehingga dibawa

ke RSMM

2) Klien mengatakan sering merasa kesal dan marah yang ada di

ruangnnya

b. Data objektif
1) Sorot mata klien tampak tajam

2) Suasana/perasaan klien tampak berubah-ubah (kadang diam,

kesal, senang)

3) Suara klien kadang terdengar meninggi

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan

a. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

b. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

c. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah

dialaminya

d. Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasanya

4. Tindakan keperawatan

a. Mengidentifikasi penyebab, tanda gejala perilaku kekerasan yang

dilakukan, akibat perilaku kekerasan.

b. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan: fisik, obat,

verbal, spiritual.

c. Membantu klien mempraktikan latihan cara mengontrol fisik: tarik

nafas dan pukul kasur

d. Menganjurkan klien memasukan jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum selamat pagi. Masih ingat dengan saya Dil? Iya

benar saya Galuh perawat dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

yang hari ini berniat berbincang-bincang lagi sesuai dengan kontrak

yang telah kita sepakati kemarin”

b. Topik umum

“Bagaimana perasaan Dilah hari ini ? apakah Dilah sudah makan?

Tidurnya nyenyak tidak?”

c. Evaluasi

“Sesuai konrak kemarin ya Dil hari ini kita berbincang-bincang

kembali sekitar 10-15 menit ditempat ini lagi ya Dil untuk

membahas aspek positif yang bapa miliki yang ke dua”

2. Fase  kerja          

“Apa yang menyebabkan Dilah marah? Apakah sebelumnya

Dilah  pernah marah? Terus penyebabnya apa? Samakah dengan yang

sekarang? Pada saat penyebab marah itu ada, seperti ada yang gannguin,

ada yang berisik lagi tidur, atau ada yang jail ke Dilah,apa yang Dilah

rasakan? Apakah Abdilah merasa kesal, kemudian dada Abdilah

berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan

mengepal? Apa yang Abdilah lakukan selanjutnya? Apakah dengan

Abdilah marah-marah, keadaan jadi lebih baik? Menurut Abdilah adakah

cara lain yang lebih baik selain marah-marah? Maukah Abdilah belajar
mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? Ada

beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar

satu cara dulu, begini pak, kalau tanda- marah itu sudah Abdilah rasakan

Abdilah berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan

secara perlahan-lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba

lagi pak dan lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali Abdilah  sudah dapat

melakukan nya. Nah sebaiknya latihan ini Abdilah  lakukan secara rutin,

sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Abdilah  sudah

terbiasa melakukannya dan cara yang kedua dengan melampiasakan

marah Abdilah dengan memukul bantal atau kasur”.

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Abdilah setelah berbincang-bincang tentang

kemarahan Abdilah?

b. Evaluasi Objektif

“Coba Abdilah sebutkan penyebab Abdilah marah dan yang Abdilah

rasakan  dan apa yang Abdilah lakukan serta akibatnya.”

“coba bagaimana cara mengontrol marah Abdilah saat Abdilah sedang

marah?”

4. Rencana tindak lanjut klien

“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih sekarang

saya masukan pada jadwal kegiatan harian ya Dil”


5. Kontrak

“Untuk besok bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi untuk melatih

kegiatan yang kedua ya pak. Dilah mau jam berapa? Untuk tempatnya mau

disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari ini tidak akan lama

hanya sekitar 10-15 menit lagi pa. Karena waktunya sudah hampir habis

kita akhiri saja bincang-bincang hari ini ya pak saya pamit dulu

Assalamualaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama Pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Kamis, 4 april 2019

Hari ke / Pertemuan : 3/7

Fase : Sp 2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data subjektif

1) Klien mengatakankesal apabila odol atau deodorannya dipakai

oleh temannya

2) Klien mengatakan jika kesal ia selalu menyampaikannya

langsung
b. Data objektif

1) Nada suara klien terdengar meninggi

2) Mata klien tampak tajam

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan

Mampu mengontrol/mencegah perilaku kekerasan dengan minum obat

teratur

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi kegiatan mengontrol perilaku kekrasan dengan

latihan fisik : nafas dalam dan pukul bantal

b. Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat

c. Memasukan kegiatanpada jadwal kegiatan

B. Strategi Komunikasi

1. fase orientasi

a. Salam terapeutik

“ Assalamualaikum selamat pagi. Masih ingat dengan saya Dil? Iya

benar saya Galuh perawat dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

yang hari ini berniat berbincang-bincang lagi sesuai dengan

kontrak yang telah kita sepakati kemarin”


b. Topik umum

“Bagaimana perasaan Dilah hari ini ? apakah Dilah sudah makan?

Tidurnya nyenyak tidak?”

c. Evaluasi

“Sesuai konrak kemarin ya Dil hari ini kita berbincang-bincang

kembali sekitar 10-15 menit ditempat ini lagi ya Dil untuk

membahas cara mengontrol amarah yang ke dua”

2. Fase kerja

“Abdilah sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang

Abdilah minum? warnanya apa saja? Bagus, jam berapa di minum?

Bagus. Obatnya ada 3 macam, yang warnanya oranye namanya CPZ

gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya THP agar rileks dan

tidak tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP rasa marah

berkurang. Semuanya ini harus Abdilah minum 3x sehari jam 7 pagi,

jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut

Abdilah terasa kering, untuk membantu mengatasinya Abdilah bias

mengisap-isap es batu. Bila terasa berkunang-kunang, Abdilah

sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Nanti dirumah

sebelum minum obat ini Abdilah lihat dulu label di kotak obat apakah

benar nama Abdilah tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum,

jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah

benar? Disini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah
benar obatnya. Jangan penah menghentikan minum obat sebelum

berkonsultasi dengan dokter ya, karena dapat terjadi kekambuhan.

Sekarang kita masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya”.

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Abdilah setelah berbincang-bincang tentang

amarah Abdilah?

b. Evaluasi Objektif

“coba bagaimana cara mengontrol marah Abdilah saat Abdilah sedang

marah?”

c. Rencana tindak lanjut klien

“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih

sekarang saya masukan pada jadwal kegiatan harian ya Dil”

d. Kontrak

“Untuk besok bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi untuk

melatih kegiatan yang kedua ya Dil. Dilah mau jam berapa? Untuk

tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari

ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil. Karena

waktunya sudah hampir habis kita akhiri saja bincang-bincang hari

ini ya saya pamit dulu Assalamualaikum”


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama Pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Selasa, 9 april 2019

Hari ke / Pertemuan : 7/12

Fase : Sp 3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data Subjektif :

1) Klien mengatakan jika marah klien selalu melakukan apa yang

diajarkan.

b. Data Objektif

1) Klien tampak tenang


2) Klien tampak masih suka bicara dengan nada tinggi

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan

a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan fisik

kedua

b. Mengevaluasi latihan nafas dalam

c. Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak

dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan

dengan baik

d. Menyusun jadwal kegiatan cara ketiga

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi kegiatan mengontrol perilaku kekrasan dengan

latihan fisik : nafas dalam dan pukul bantal, dan minum obat

b. Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal

c. Memasukan kegiatanpada jadwal kegiatan

B. Strategi Komunikasi

1. fase orientasi

a. Salam terapeutik

“ Assalamualaikum selamat pagi. Masih ingat dengan saya Dil?

Iya benar saya Galuh perawat dari Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya yang hari ini berniat berbincang-bincang lagi sesuai

dengan kontrak yang telah kita sepakati kemarin”


b. Topik umum

“Bagaimana perasaan Dilah hari ini ? apakah Dilah sudah makan?

Tidurnya nyenyak tidak?”

c. Evaluasi

“Sesuai konrak kemarin ya Dil hari ini kita berbincang-bincang

kembali sekitar 10-15 menit ditempat ini lagi ya Dil untuk

membahas cara mengontrol amarah yang ke tiga”

2. Fase kerja

“Sekarang kita latihan cara bicara  Abdilah baik untuk mencegah

marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau

pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan

orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya:1.Meminta dengan

baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan

kata-kata kasar. Kemarin Abdilah mengatakan penyebab marahnya

karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, Coba Abdilah

minta sediakan makan dengan baik:” tolong sediakan makan dan

bereskan rumah” Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju,

minta obat dan lain-lain. Coba Abdilah praktekkan. Bagus pak.

2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan Abdilah tidak

ingin melakukannya, katakan: ‘maaf saya tidak bisa melakukannya

karena sedang ada kerjaan. Coba Abdilah praktekkan. Bagus Dil.

3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang


membuat kesal Abdilah dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marah

karena perkataan mu itu’. Coba praktekkan. Bagus.”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Abdilah setelah berbincang-bincang tentang

amarah Abdilah?

b. Evaluasi Objektif

“coba bagaimana cara mengontrol marah Abdilah saat Abdilah sedang

marah?”

c. Rencana tindak lanjut klien

“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih sekarang

saya masukan pada jadwal kegiatan harian ya Dil”

d. Kontrak

“Untuk besok bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi untuk

melatih kegiatan yang kedua ya Dil. Dilah mau jam berapa? Untuk

tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari ini

tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil. Karena waktunya

sudah hampir habis kita akhiri saja bincang-bincang hari ini ya saya

pamit dulu Assalamualaikum”


STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN  DENGAN RESIKO PRILAKU

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama Pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Rabu, 10 april 2019

Hari ke / Pertemuan : 8/13

Fase : Sp 4

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data Subjektif :

1) Klien mengatakan jika marah klien selalu melakukan apa yang

diajarkan.

b. Data Objektif
1) Klien tampak tenang

2) Klien tampak berbicara secara baik-baik pada temannya jika

temannya melakukan kesalahan yang membuatnya marah

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan

a. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan secara

fisik dan verbal

b. Latihan beristighfar

c. Buat latihan beristighfar

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi kegiatan mengontrol perilaku kekrasan dengan

latihan fisik : nafas dalam dan pukul bantal, obat, cara verbal

b. Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual

( beristighfar )

c. Memasukan kegiatanpada jadwal kegiatan

B. Strategi Komunikasi

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

“ Assalamualaikum selamat pagi. Masih ingat dengan saya Dil? Iya

benar saya Galuh perawat dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

yang hari ini berniat berbincang-bincang lagi sesuai dengan

kontrak yang telah kita sepakati kemarin”


b. Topik umum

“Bagaimana perasaan Dilah hari ini ? apakah Dilah sudah makan?

Tidurnya nyenyak tidak?”

c. Evaluasi

“Sesuai konrak kemarin ya Dil hari ini kita berbincang-bincang

kembali sekitar 10-15 menit ditempat ini lagi ya Dil untuk

membahas cara mengontrol amarah yang ke empat”

2. Fase kerja

“Coba Abdilah lakukan istighfat! Bagus, Nah kalau Abdilah sedang

marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam kemudian

beristighfar. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar

rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat”.

“Abdilah bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan

kemarahan.Coba Abdillah sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba

yang mana? Coba sebutkan caranya?”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Abdilah setelah berbincang-bincang tentang

amarah Abdilah?

b. Evaluasi Objektif
“coba bagaimana cara mengontrol marah Abdilah saat Abdilah

sedang marah?”

c. Rencana tindak lanjut klien

“Dilah tadi kan bisa melakukan kegiatan yang telah kita latih

sekarang saya masukan pada jadwal kegiatan harian ya Dil”

d. Kontrak

“Untuk besok bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi untuk

melatih kegiatan yang kedua ya Dil. Dilah mau jam berapa? Untuk

tempatnya mau disini lagi pak atau mau dimana?Sama seperti hari

ini tidak akan lama hanya sekitar 10-15 menit lagi Dil. Karena

waktunya sudah hampir habis kita akhiri saja bincang-bincang hari

ini ya saya pamit dulu Assalamualaikum”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Rabu, 3 April 2019

Hari, pertemuan ke- : 2/5

Fase : SP 1 Halusinasi

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data subjektif
1) Klien mengatakan dulu ia pernah mengalami halusinasi

2) Klien mengatakan bahwa halusinasi yang ia alami berawal dari

mengkonsumsi NAPZA dan minuman beralkohol

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko gangguan sensori persepsi : Halusinasi

3. Tujuan Keperawatan

a. Tujuan Umum

Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara-cara yang telah

diajarkan.

b. Tujuan Khusus

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

2) Klien dapat mengenal halusinasinya

3) Klien dapat melakukan cara menghardik

4) Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol

halusinasinya

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon

klien terhadap halusinasi

b. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi denhan cara pertama yaitu

dengan menghardik

c. Melatih cara menghardik

d. Memasukan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Assalamualaikum A, selamat pagi.” “Perkenalkan nama saya

Galuh, senang di panggil Galuh, saya bertugas merawat aa mulai

hari ini sampai 8 hari kedepan. Kalau nama aa siapa ya ? senang

dipanggil apa ?

b. Evaluasi /validasi

“Bagaimana kabarnya hari ini Dilah ? apakah Dilah sudah makan ?

Bagaimana tidurnya apakah nyenyak ?

c. Kontrak

“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai apa yang

pernah Dilah rasakan, mengenai Dilah pernah mengalami

halusinasi itu?” “waktu yang diperlukan sekitar 15 menit, dimana

kita akan berbincang-bincang ? bagaimana kalau disini saja ?”

“Nah, Dilah tujuan dari perbincangan kita ini yaitu agar apa yang

Dilah alami itu dapat berkurang dan terkontrol”

2. Fase kerja

“Dilah mengatakan pernah merasakan berhalusinasi, nah kapan saja

Dilah halusinasi itu ada? seberapa sering Dilah merasakan ?

“Apa yang selalu Dilah lakukan apabila Halusinasi itu muncul ? apa

dengan cara itu suara tersebut hilang ?” nah, sekarang kita akan belajar
cara-cara mengontrol agar halusinasi itu tidak muncul lagi.” “nah

untuk mengontrol halusinasi tersebut ada 4 cara, cara yang pertama

adalah dengan cara menghardik, cara yang kedua dengan meminum

obat, cara yang ketiga dengan bercakp-cakap dancara yang terakhir

yaitu dengan melakukan aktivitas.”

“Hari ini kita akan belajar cara mengontrol halusinasi dengan latihan

yang pertama yaitu menghardik, caranya yaitu apabila halusinasi itu

muncul lagi yakinkan dalam hati Dilah bawa halusinasi itu palsu dan

tidak nyata, lalu tutup telinga dan pejamkan mata ibu setelah itu

ucapkan “itu palsu, itu tidak nyata pergi....pergi..!” lakukan cara itu

beberapa kali sampai halusinasi itu hilang.”

“Coba sekarang Dilah peragakan apa yang tadi sudah saya ajarkan”

“Wah bagus Dilah sudah bisa melakukannya.” “Kalau begitu mari kita

masukan ke dalam jadwal kegiatan harian.”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Dilah setelah tadi kita berlatih cara

mengontrol halusinasi yang pertama dengan cara menghardik?”

b. Evaluasi objektif

“Apakah Dilah bisa memahami apa yang tadi saya sampaikan ?

coba sekarang Dilah ulangi lagi cara menghardik !”

c. Rencana tindak lanjut


“Dilah bisa melakukan cara menghardik itu secara rutin, atau

apabila Dilah mendengar suara-suara yang selalu mengganggu

Dilah, agar suara itu tidak terus mengganggu Dilah”

d. Kontrak waktu

“Nah, Dil pertemuan kali ini saya cukupkan sekian, besok saya

akan kembali lagi untuk berlatih cara mengontrol halusinasi Dil

yang kedua yaitu dengan meminum obat. “

"Untuk waktunya bagaimana kalau jam 13.00 ? untuk tempatnya

bagaimana kalau dsini lagi saja ?”

“Baik kalau begitu saya pamit ya Dil, wassalamualaikum wr.wb”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN

Nama mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : sabtu, 6 April 2019

Hari, pertemuan ke- : 5/9

Fase : SP 2 Halusinasi

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data subjektif

1) Klien mengatakan halusinasinya tidak muncil lagi

2) Klien mengatakan dulu pernah muncul halusinasinya

b. Data objektif

1) Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasinya

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko ganggunan persepsi sensori : Halusinasi

3. Tujuan Keperawatan

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengevaluasi kegiatan menghardik


b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan obat

c. Mengendalikan klien memasukan kedalam jadwal harian

B. Strategi Pelaksanaan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Assalamuaikum, selamat pagi. Bagaimana kabarnya hari ini?

Masih ingat dengan saya ? Iya benar sekali. Apakah tidurnya

nyenyak ? Apakah Dilah sudah makan ?”

b. Evaluasi

“Nah Dil, sesuai janji kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk

latihan cara mengatasi halusinasi yang kedua, apakah Dilah masih

ingat ?” “Apakah Dilah suka menghardiknya apabila halusinasi itu

datang ?” “Coba Dilah pratikan lagi cara menghardik” “Ya bagus

sekali, Nah sekarang kita latihan yang kedua yaitu meminum

obat.”

2. Fase kerja

“ Dilah apakah Dilah punya obat? Apakah Dilah tahu itu obat apa?

“Barapa banyak Dilah meminum obatnya ?” “Dilah tahu warna obat

tersebut?” “Nah Dil, Dilah tahu tidak apabila Dilah tidak atau malas

meminum obat ?” “Baik Dil, jika tidak atau malas meminum obat

maka halusinasi yang Dilah rasain itu akan selalu ada, tetapi jika Dilah

meminum obatnya secara teratur , halusinasi yang pernah Dilah alami


itu akan menghilang.” “Nah maka dari itu, Dilah harus teratur ya

meminum obatnya.”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Dilah setelah tadi berbincang-bincang

dengan saya tentang penggunaan obat?”

b. Evaluasi objektif

“Apakah Dilah memahami apa yang tadi di sampaikan? Coba

Dilah ulangi lagi tadi yang saya sampaikan!”

c. Rencana tindak lanjut

“Jangan lupa Dilah meminum obat secara teratur sesuai dengan

jadwal yang sudah kita buat ya Dil.”

d. Kontrak

“Besok saya akan kembali lagi kesini ya Dil, untuk bercakap cakap

lagi yah Dil.”

“Besok Dilah mau jam berapa?” “Baiklah dil, untuk waktunya

sekitar 10 – 15 menit. Untuk tempatnya bagaimana kalau disini

saja?”

“Kalau begitu saya pamit ya Dil, wassalamualaikum.”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Nama Mahasiswa : Muhamad Galuh Estu Putra

Nama pasien : Tn. A

Hari/Tanggal : Selasa, 2 April 2019

Hari, pertemuan ke- : 1/2

Fase : SP 1&2 Isolasi Sosial

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data subjektif

1) Klien mengatakan sering berada di dalam kamar saat tak ada aktivitas atau

bila tidak ada yang mengajaknya ngobrol klien memilih diam dikamar

tiduran

2) Klien mengatakan sekarang ia mau berkenalan dengan orang lain.

b. Data objektif

1) klien tampak diam menyendiri dikamar

2. Diagnosa Keperawatan

Isolasi Sosial

3. Tujuan Keperawatan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien mampu mengidentifikasi penyebab isolasi sosial

c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian

tidak berhubungan sosial dengan orang lain.


d. Klien mampu melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

e. Klien mampu berkomunikasi dengan tetangganya dan bersosialisasi dengan

orang lain.

f. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Menjelaskan tujuan pertemuan

c. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang

dekat dan yang tidak dekat dengan klien, serta apa penyebabnya.

d. Mendiskusikan keuntungan memiliki teman dan bercakap – cakap.

e. Mendiskusikan kerugian tidak memiliki teman dan tidak bercakap – cakap.

f. Menjelaskan dan melatih cara berkenalan yang baik dan benar.

g. Melatih klien cara berbicara saat melakukan kegiatan harian

h. Mengajurkan klien untuk berkenalan dengan dua orang

i. Memberi klien pujian atas usaha dan tindakan yang telah dilakukan

j. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Assalamualaikum, apakah Dilah ,masih ingat dengan saya ?” “Bagaimana

tidurnya, apakah nyenyak ?” “Apakah Dilah sudah makan?

b. Evaluasi/validasi & kontrak

Nah Dil, hari ini kita akan bercakap – cakap tentang keluarga dan

teman Dilah, alasan Dilah tidak berhubungan social dengan orang


lain, manfaat memiliki teman dan kerugian tidak memiliki teman

serta cara berinteraksi dengan orang lain? Bagaimana setuju? Untuk

waktunya pukul sekarang ya Dila yaitu pukul 11.00 WIB dengan

lama kurang lebih 30 menit sampai satu jam. Tempatnya mau

dimana a? Bagaimana kalau disisni saja?

2. Fase kerja

Baiklah Dil, kita mulai bercakap – cakapnya, saya mau tanya dengan

siapa Dilah tinggal di rumah? Siapa orang yang paling dekat dengan

Dilah? Mengapa Dilah dekat dengan orang tersbut? Siapa yang tidak

dekat dengan Dilah? Kenapa Dilah tidak dekat dengan orang tersebut/

orang lain? Apa yang menghambat Dilah dalam berteman atau

bercakap – cakap dengan orang lain? Menurut Dilah, apa saja manfaat

kita memiliki teman dan kerugian bila kita tidak memiliki teman Dil?

Jadi lebih baik memiliki teman atau tidak Dil? Iya bagus sekali Dil.

Kalau begitu bagaimana kalau kita belajar berkenalan dengan orang

lain Dil? Begini ya Dil, berkenalan dengan orang lain, kita ulurkan

tangan kita sambil menyebutkan nama kita, nama panggilan yang kita

sukai, alamat dan umur kita. Contohnya seprti ini Dil: perkenalkan

nama saya Muhamad Galuh Estu Putra senang dipanggil Asep, saya

tinggal di Cilacap, umur saya 20 tahun, jangan lupa Dilah memberi

senyuman dan mata Dilah melihat ke orang yang sedang diajak

berbicara/ berkenalan oleh Dilah. Ayo dicoba Dil! Misalnya saya

belum kenal dengan Dilah, coba praktekkan bagaimana caranya Dilah

berkrnalan dengan saya! Iya bagus, Dilah memang hebat. Nah, hari

ini saya membawa dua teman saya, coba Dilah berkenalan dengan
teman saya! Wah Dilah memang hebat! Setelah Dilah berkenalan,

Dilah dapat melanjutkan bercakap – cakap mengenai hal – hal yang

menyenangkan, seperti membicarakan hobi, apa yang sedang

dikerjakan, ataupun menanyakan kabar masing – masing. Seperti itu

Dil, bagaimana, Dilah paham? Nah sekarang kegiatan apa yang akan

kita lakukan sambil bercakap – cakap. Baik Dil mari kita lakukan

kegiatannya. Wah aa memang hebat. Kalau begitu, bagaimana kalau

kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian Dilah? Bagus Dil.

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan aa setelah kita bercakap – cakap dan berlatih berkenalan

tadi? Tadi, Dilah sudah mempraktekannya dengan baik Dil.

b. Evaluasi objektif

Sekarang coba Dilah jelaskan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi? Iya,

bagus Dil.

c. Rencana tindak lanjut

Untuk selanjutnya, apabila saya tidak ada, coba Dilah ingat – ingat lagi cara

berkenalan dengan orang lain, seperti yang telah kita pelajari tadi, dan coba

Bapak latih/ praktekkan dengan orang lain! Bagus Dil. Nah sekarang

bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Dilah?

d. Kontrak waktu

Baiklah Dilah, kita telah belajar cara berkenalan dengan orang lain, dan

berbincang - bincang sambil melakukan kegiatan ya. Bagaimana kalau nanti

hari senin kita bertemu dan bercakap – cakap lagi, nanti kita akan latihan lagi

untuk berkenalan dengan 3 orang. Bagaimana Dil? Iya bagus Dil. Untuk besok
kita bercakap – cakapnya mau jam berapa dan berapa lama? Tempatnya mau

dimana? Baik kalau begitu Dil, untuk pertemuan hari ini, saya cukupkan

sekian dulu ya, besok kita bertemu dan bercakap – cakap lagi sesuai kontrak

yang kita buat. Selamat beristirahat Dil, Assalamu’alaikum.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN VIRUS KORONA

Link: https://www.youtube.com/watch?v=Yc55cApVU0U

A. IDENTITAS

Pokok Bahasan : COVID-19

Sasaran : Warga Dusun Bojong

Hari, tanggal : Rabu, 3 Juni 2020

Jam : 09.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Ny. T

Nama penyuluh : Muhamad Galuh Estu Putra

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan warga Dusun Bojong mengetahui dan

memahami tentang virus covid 19.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga mampu :

a) Keluarga memahami pengertian virus covid 19

b) Keluarga mengetahui tanda dan gejala covid 19

c) Keluarga mengetahui dan memahami mengenai langkah untuk mencegah

penyebaran virus covid 19


C. MATERI

Terlampir

D. METODE

1. Diskusi

2. Tanya Jawab

E. MEDIA

1. Poster

F. PELAKSANAAN

NO MATERI KEGIATAN SASARAN


1 Pembukaan 1. Memberi salam terapeutik - Peserta
(5 menit) 2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
3. Kontrak waktu menjawab
4. Memberikan ulasan singkat salam
mengenai materi yang akan - Peserta
disampaikan penyuluhan
mengerti
tentang
penjelasan
singkat dari
materi yang
akan
disampaikan
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang - Mendengarkan
(15 menit) pengertian virus covid 19 Memperhatikan
2. Menjelaskan tanda dan gejala Bertanya
virus covid 19
3. Menjelaskan 7 langkah untuk
mencegah penyebaran virus
covid 19

3 Evaluasi 1. Membuka sesi tanya jawab - Peserta mampu


(5 menit) kepada peserta menanyakan
2. Peserta dapat mengulangi apa mengenai
yang telah dijelaskan tadi. penyuluhan yang
belum di
mengerti
- Peserta
memahami
materi yang
disampaikan
4 Penutup Mengakhiri pertemuan - Mengakhiri
(5 menit) 1. Menutup pertemuan serta penyuluhan
mengucapkan terimakasih dengan baik
atas perhatian peserta - Peserta
2. Mengucapkan salam dan menjawab salam
penutup penutup

G. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a) Persiapan media dan tempat yang akan digunakan

b) Kontrak waktu

c) Persiapan SAP

2. Evaluasi Proses

a) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan

b) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Evaluasi Hasil Akhir

a) Keluarga memahami pengertian virus covid 19

b) Keluarga memahami tanda dan gejala virus covid 19

c) Keluarga memahami 7 langkah mencegah penyebaran virus covid 19


MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan virus korona yang baru-baru ini

ditemukan. Virus dan penyakit baru ini baru diketahui setelah wabah ini menjangkit

Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019.

B. Tanda dan Gejala

1. Demam

2. Sesak nafas

3. Kelelahan

4. Batuk kering

5. Nyeri

6. Sakit tenggorokan

7. Hidung tersumbat

8. Pilek

9. Diare

C. Pencegahan

1. Cuci tangan sesering mungkin

2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

3. Tutup mulut ketika batuk atau bersin dengan siku atau tisu

4. Hindari tempat yang ramai dan kontak dekat dengan siapapun yang mengalami demam

atau batuk

5. Tetaplah dirumah jika merasa tidak sehat


6. Jika menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, segera minta pertolongan medis

dengan menghubungi nomer tim penanggulangan covid 19 melalui 119

7. Dapatkan informasi dari sumber terpercaya.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Penularan covid-19
Link: https: //www.youtube.com/watch?v=Yc55cApVU0U

Materi penyuluhan : Kenali Virus Corona


Pokok bahasan : Kenali lebih dekat tentang Covid-19
Sasaran : masyarakat
Hari/ Tanggal : Rabu/ 3 juni 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : dirumah Ny.T

1. LATAR BELAKANG
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease
2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat
29 negara yang telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020).
Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak
dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi
perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19
yang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara untuk
mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baru COVID-19. Maka
dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada masyarakat seputar penyakit ini dan
cara pencegahannya.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui dan
memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh tentang COVID-19.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
1) Defenisi Covid-19
2) Penyebab Covid-19
3) Tanda dan Gejala Covid-19
4) Cara pencegahan Covid-19

3. RENCANA KEGIATAN
1. Metode : Diskusi, dan Tanya jawab
2. Media dan Alat Bantu : Lembar Balik & Flyer
3. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Di rumah Ny.T
b. Hari/Tanggal : Rabu, 3 Juni 2020
4. Materi dan Pemateri : Muhamad Galuh Estu Putra
5. Peserta : Klien di Majenang
6. Waktu : 30 menit

4. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 1. Diskusi
( 5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 2. Tanya jawab
3. Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan penyuluhan 3. Menyampaikan
4. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
peserta tentang materi yang materi yang
akan disampaikan disampaikan
Penyajian dan Menjelaskan - Memperhatikan 1. Diskusi
diskusi 1. Defenisi Covid-19 - Mendengarkan 2. Tanya jawab
( 20 menit) 2. Penyebab Covid-19 keterangan penyaji 3. Leaflet
3. Tanda dan Gejala Covid-19
4. Cara pencegahan Covid-19

Penutup 1. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya jawab


(5 menit) menanyakan kembali materi pertanyaan,
yang telah disampaikan pada memperhatikan dan
peserta menjawab salam
2. Menyimpulkan kembali
materi yang telah
disampaikan
3. Memberi salam penutup

5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya dalam
penyiapan leaflet.
c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan klien di
sekitar Puskesmas Sindangkasih.
2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar
melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara mencegahnya, dan
perawatan covid-19 (75%).

6. MATERI PENYULUHAN (Lampiran 1)


7. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Pneumonia Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah peradangan pada
parenkim paru yang disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2). Sindrom gejala klinis yang muncul beragam, dari mulai tidak
berkomplikasi (ringan) sampai syok septik (berat).
B. Penyebab
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan
pneumonia.Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

C. Tanda dan Gejala


Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya
mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
 Demam
 Batuk
 Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.

D. Diagnosis Covid-19

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah
endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis COVID-19,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

E. Pengobatan Covid-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:

 Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.

F. Komplikasi Covid-19

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

G. Pencegahan Covid-19

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan
virus Corona.
 Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau
keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
 Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang tisu
ke tempat sampah.      

Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.

https://www.kemkes.go.id

Susanto, AD., dkk. (2020). Pneumonia covid-19 Diagnosis dan Penatalaksanaan di


Indonesia. Jakarta : PDPI.
World Health Organization (2020). Coronavirus.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN VIRUS KORONA

Link: https: //www.youtube.com/watch?v=2HCwbR-KqCY

G. IDENTITAS

Pokok Bahasan : COVID-19

Sasaran : Warga Dusun Bojong

Hari, tanggal : Senin, 8 Juni 2020

Jam : 09.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Tn.A

Nama penyuluh : Muhamad Galuh Estu Putra

H. TUJUAN INSTRUKSIONAL

3. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan warga Dusun Bojong mengetahui dan

memahami tentang virus covid 19.

4. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga mampu :

d) Keluarga memahami pengertian virus covid 19

e) Keluarga mengetahui tanda dan gejala covid 19

f) Keluarga mengetahui dan memahami mengenai langkah untuk mencegah

penyebaran virus covid 19


I. MATERI

Terlampir

J. METODE

3. Diskusi

4. Tanya Jawab

K. MEDIA

2. Poster

L. PELAKSANAAN

NO MATERI KEGIATAN SASARAN


1 Pembukaan 5. Memberi salam terapeutik - Peserta
(5 menit) 6. Menjelaskan tujuan penyuluhan
7. Kontrak waktu menjawab
8. Memberikan ulasan singkat salam
mengenai materi yang akan - Peserta
disampaikan penyuluhan
mengerti
tentang
penjelasan
singkat dari
materi yang
akan
disampaikan
2 Pelaksanaan 4. Menjelaskan tentang - Mendengarkan
(15 menit) pengertian virus covid 19 Memperhatikan
5. Menjelaskan tanda dan gejala Bertanya
virus covid 19
6. Menjelaskan 7 langkah untuk
mencegah penyebaran virus
covid 19

3 Evaluasi 3. Membuka sesi tanya jawab - Peserta mampu


(5 menit) kepada peserta menanyakan
4. Peserta dapat mengulangi apa mengenai
yang telah dijelaskan tadi. penyuluhan yang
belum di
mengerti
- Peserta
memahami
materi yang
disampaikan
4 Penutup Mengakhiri pertemuan - Mengakhiri
(5 menit) 3. Menutup pertemuan serta penyuluhan
mengucapkan terimakasih dengan baik
atas perhatian peserta - Peserta
4. Mengucapkan salam dan menjawab salam
penutup penutup

G. EVALUASI

4. Evaluasi Struktur

d) Persiapan media dan tempat yang akan digunakan

e) Kontrak waktu

f) Persiapan SAP

5. Evaluasi Proses

c) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan

d) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.

6. Evaluasi Hasil Akhir

d) Keluarga memahami pengertian virus covid 19

e) Keluarga memahami tanda dan gejala virus covid 19

f) Keluarga memahami 7 langkah mencegah penyebaran virus covid 19


MATERI PENYULUHAN

D. Pengertian

Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan virus korona yang baru-baru ini

ditemukan. Virus dan penyakit baru ini baru diketahui setelah wabah ini menjangkit

Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019.

E. Tanda dan Gejala

10. Demam

11. Sesak nafas

12. Kelelahan

13. Batuk kering

14. Nyeri

15. Sakit tenggorokan

16. Hidung tersumbat

17. Pilek

18. Diare

F. Pencegahan

8. Cuci tangan sesering mungkin

9. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

10. Tutup mulut ketika batuk atau bersin dengan siku atau tisu

11. Hindari tempat yang ramai dan kontak dekat dengan siapapun yang mengalami

demam atau batuk

12. Tetaplah dirumah jika merasa tidak sehat


13. Jika menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, segera minta pertolongan medis

dengan menghubungi nomer tim penanggulangan covid 19 melalui 119

14. Dapatkan informasi dari sumber terpercaya.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN

Link: https: //www.youtube.com/watch?v=qRyeAAfj0QM

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan

Sasaran : Ny.S dan Keluarga

Metode : Ceramah, Diskusi

Media : Poster

Waktu : 15 menit

Tempat : Rumah keluarga Tn. S

Hari dan tanggal : Senin, 8 Juni 2019

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan

memahami cara mencuci tangan dengan baik.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Nn. N dan keluarga mampu mengetahui:

1. Apa yang dimaksud dengan mencuci tangan

2. Tujuan mencuci tangan

3. Langkah mencuci tangan

4. 5 waktu penting cuci tangan

C. MATERI

1. Definisi mencuci tangan


Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan pengontrolan dan

pencegahan infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan kotoran

dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun atau

pembersih lainnya dan dibilas dengan air bersih (Ardhiyanti,dkk, 2014).

2. Tujuan mencuci tangan

a. Menghilangkan kotoran dan debu.

b. Mengurangi jumlah mikroorganisme yang menempel pada telapak tangan.

c. Untuk mencegah transmisi mikroorganisme.

3. 5 waktu penting mencuci tangan

a. Setelah dari jamban.

b. Setelah membersihkan anak BAB.

c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah

memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.

d. Sebelum dan setelah makan.

e. Setelah memegang hewan atau benda kotor.

4. Langkah mencuci tangan


.

a. Basuh tangan dengan air

b. Tuangkan sabun secukupnya

c. Ratakan dengan kedua telapak tangan


d. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya

e. Gosok kedua telapak dan sela - sela jari

f. Jari-jari dalam dari kedua tangan saling mengunci

g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan

sebaliknya

h. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan

kiri dan sebaliknya

i. Keringkan menggunakan handuk.


SATUAN ACUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)

Link: https://www.youtube.com/watch?v=SGccsNPzQvM

Topik : Kecemasan (Ansietas)

Sub Topik : Cara mengatasi kecemasan

Hari/Tanggal : Senin, 8 juni 2020

Waktu : 10.00-10.30 (30 menit)

Peserta : Ny. N dan keluarganya

Tempat : Rumah Ny. N

Nama Penyuluh : Muhamad Galuh Estu Putra

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, klien dan keluarga mampu memahami
dan mengetahui cara mengatasi kecemasan

B. Tujuan Khusus
Klien dan keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian kecemasan


2. Menguraikan tingkatan kecemasan.
3. Menguraikan tanda dan gejala cemas.
4. Menguraikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress.
5. Mempraktikkan cara mengatasi kecemasan
6. Melakukan perawatan pasien di rumah

C. Materi
1. Pengertian Kecemasan
2. Tingkat Kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress
5. Cara mengatasi kecemasan
6. Cara melakukan perawatan pasien dirumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik

F. Strategi pendidikan kesehatan


No Kegiatan Pendidikan Kesehatan Waktu

Fasilitaror Peserta (klien)

1 Pembukaan: 1. Menjawab salam 5 menit


2. Mengajukan pertanyaan
1. Memberi salam dan
3. Menjawab pertanyaan
memperkenalkan diri
4. Menyimak
2. Memberikan pertanyaan
apersepsi
3. Mengkomunikasikan pokok
bahasan
4. Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti : 1. Menyimak 15 menit
2. Mengajukan pertanyaan
1. Menjelaskan materi
3. Memperhatikan dan
2. Memberi kesempatan
mengikuti saran yang
bertanya
diberikan
3. Menjawab pertanyaan
4. Melakukan redemonstrasi
4. Memberikan reinforcement
5. Menyimak dan menjawab
5. Melakukan demonstrasi
pertanyaan
3 Penutup : 1. Menyimak 10 menit
2. Menjawab pertanyaan
1. Menyimpulkan materi
3. Menjawab salam
2. Melaksanakan evaluasi
3. Mengucapkan salam penutup
G. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan diakhir pendidikan kesehatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : lisan
4. Jumlah soal :6
5. Jenis soal : Essay
6. Butir soal /pertanyaan :
a. Apakah yang dimaksud dengan kecemasan ?
b. Sebutkan tingkat kecemasan dan jelaskan?
c. Sebutkan tanda dan gejala dalam kecemasan ?
d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi?
e. Bagaimana cara mengurangi cemas?
f. Bagaimana cara merawat pasien dirumah?

H. Sumber

NANDA. 2010. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2009-2011. Jakarta: EGC.

Stuart, G.W & Sundeen. 1990. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri. Jakarta.

Erwan Trisnanto. 2014. Satuan Acara Penyuluhan Ansietas.


https://www.academia.edu/9729276

/sap_ansietas. Diakses pada tanggal 27 April 2015.

Rizki Kurniadi. 2012. Penyuluhan Kesehatan Peran Keluarga Dalam Penanganan Pasien

Gangguan Jiwa.
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/penyuluhan-kesehatan-
peran-keluarga.html
I. Lampiran

1. Materi Penyuluhan Ansietas

Materi Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan didukung oleh situasi
(Videbeck, 2008).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar dialam dan terkait
dengan perasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan an
ketidakamanan juga hadir (Stuart, 2006)
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak
mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu
tetapi masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).

B. Tingkat Kecemasan
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek membahayakan,
yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas yang dialami, dan seberapa baik
individu melakukan koping terhadap ansietas. Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008)
ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik.

Gambar Rentang Respon Ansietas (Stuart & Sundeen, 1990)

1. Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan
perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu
memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak,
merasakan, dan melindungi diri sendiri. Menurut Videbeck (2008), respons dari
ansietas ringan adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik: ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks atau sedikit
gelisah, penuh perhatian dan rajin
b. Respon kognitif : lapang persepsi luas, terlihat tenang, percaya diri, perasaan
gagal sedikit, waspada dan memperhatikan banyak hal, mempertimbangkan
informasi, tingkat pembelajaran optimal
c. Respons emosional : perilaku otomatis, sedikit tidak sadar, aktivitas menyendiri,
terstimulasi dan senang

2. Ansietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi. Menurut Videbeck
(2008), respons dari ansietas sedang adalah sebagai berikut :
a. Respon fisik : ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat, pupil
dilatasi, mulai berkeringat, sering mondar-mandir, memukul tangan, suara
berubah ; bergetar, nada suara tinggi, kewaspadaan dan ketegangan menigkat,
dan sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung
b. Respons kognitif: lapang persepsi menurun, tidak perhatian secara selektif, fokus
terhadap stimulus meningkat, rentang perhatian menurun, penyelesaian masalah
menurun, pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional : tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri goyah,
tidak sabar dan gembira

3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan
respons takut dan distress. Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas berat
adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak mata buruk,
pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat, nada suara tinggi, tindakan tanpa
tujuan dan serampangan, rahang menegang, mengertakan gigi, mondar-mandir,
berteriak, dan meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif : lapang persepsi terbatas, proses berpikir terpecah-pecah, sulit
berpikir, penyelesaian masalah buruk, tidak mampu mempertimbangkan
informasi, hanya memerhatikan ancaman, preokupasi dengan pikiran sendiri,
egosentris
c. Respons emosional : sangat cemas, agitasi, takut, bingung, merasa tidak adekuat.
menarik diri, penyangkalan dan ingin bebas
4. Panik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena hilangnya
kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. Menurut
Videbeck (2008), respons dari panik adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : flight, fight, atau freeze, ketegangan otot sangat berat, agitasi
motorik kasar, pupil dilatasi, tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun,
tidak dapat tidur, hormon stress dan neurotransmiter berkurang, wajah
menyeringai, mulut ternganga
b. Respons kognitif : persepsi sangat sempit. pikiran tidak logis, terganggu,
kepribadian kacau, tidak dapat menyelesaikan masalah, fokus pada pikiran
sendiri, tidak rasional, sulit memahami stimulus eksternal, halusinasi, waham,
ilusi mungkin terjadi
c.  Respon emosional : merasa terbebani, merasa tidak mampu, tidak berdaya,
lepas kendali, mengamuk, putus asa, marah, sangat takut, mengharapkan hasil
yang buruk, kaget, takut, lelah

C. Tanda dan gejala kecemasan


1. Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih, pegal,
sakit kepala, sakit leher.
2. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis
ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare, parestesia dll.
3. Khawatir: rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum
terjadi seperti mau mendapat musibah.
4. Kewaspadaan berlebihan.: kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur
terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.

D. Faktor-faktor yang menimbulkan stress


1. Lingkungan yang asing
2. Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan
bantuan orang lain
3. Berpisah dengan pasangan dan keluarga
4. Masalah biaya
5. Kurang informasi
6. Ancaman akan penyakit yang lebih parah
7. Masalah pengobatan

E. Cara mengatasi kecemasan


1. Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):
a. Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,
b. Tahan napas selama 3 detik
c. Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut
d. Ulangi selama 3 kali
2. Teknik guided imagery
a. Diri dalam keadaan rileks
b. Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan
dan lembut)
c.  Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara
hatinya.
d. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan
mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih
siap menghadapinya.
e. Hindari kafein, alkohol dan rokok
f. Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan
yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut
sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas seseorang.
3. Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan.
Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita
banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif
sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga
bisa membantu mengurangi rasa cemas.
4. Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa
sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada
dalam benak Anda, seperti "Saya cemas karena...", "Saya nggak yakin kalau
harus...', atau "Saya takut ketika..."
5. Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya.
Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan
bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun
mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi
rasa cemas.
6. Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan
mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup anda
yang menyenangkan.

F. Cara melakukan perawatan pasien dirumah


Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam
merawat pasien di rumah antara lain :
1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari
2. selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan suatu
kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll.
3. meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien mulai menyendiri atau
berbicara sendiri
4. mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya :
pengajian, kerja bakti dll
5. berikan pujian, umpan balik  atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat
dilakukan pasien
6.  mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter
7. jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan emapti.
Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.
8. kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah
9.  mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan
10.  segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang
atau obat habis.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Penularan covid-19
Link: https: https://www.youtube.com/watch?v=vfa-JhDaaq4

Materi penyuluhan : Kenali Virus Corona


Pokok bahasan : Kenali lebih dekat tentang Covid-19
Sasaran : masyarakat
Hari/ Tanggal : Rabu/ 3 juni 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : dirumah Ny.I

8. LATAR BELAKANG
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease
2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat
29 negara yang telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020).
Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak
dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi
perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19
yang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara untuk
mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baru COVID-19. Maka
dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada masyarakat seputar penyakit ini dan
cara pencegahannya.

9. TUJUAN
c. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui dan
memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh tentang COVID-19.
d. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
5) Defenisi Covid-19
6) Penyebab Covid-19
7) Tanda dan Gejala Covid-19
8) Cara pencegahan Covid-19

10. RENCANA KEGIATAN


7. Metode : Diskusi, dan Tanya jawab
8. Media dan Alat Bantu : Lembar Balik & Flyer
9. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Di rumah Ny.I
b. Hari/Tanggal : Rabu, 3 Juni 2020
10. Materi dan Pemateri : Muhamad Galuh Estu Putra
11. Peserta : Klien di Majenang
12. Waktu : 30 menit

11. KEGIATAN PENYULUHAN


Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan 5. Salam pembuka 4. Menjawab salam 3. Diskusi
( 5 menit) 6. Memperkenalkan diri 5. Mendengarkan 4. Tanya jawab
7. Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan penyuluhan 6. Menyampaikan
8. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
peserta tentang materi yang materi yang
akan disampaikan disampaikan

Penyajian dan Menjelaskan - Memperhatikan 4. Diskusi


diskusi 5. Defenisi Covid-19 - Mendengarkan 5. Tanya jawab
( 20 menit) 6. Penyebab Covid-19 keterangan penyaji 6. Leaflet
7. Tanda dan Gejala Covid-19
8. Cara pencegahan Covid-19

Penutup 4. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya jawab


(5 menit) menanyakan kembali materi pertanyaan,
yang telah disampaikan pada memperhatikan dan
peserta menjawab salam
5. Menyimpulkan kembali
materi yang telah
disampaikan
6. Memberi salam penutup

12. KRITERIA EVALUASI


4. Evaluasi terstruktur
d) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
e) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya dalam
penyiapan leaflet.
f) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan klien di
sekitar Puskesmas Sindangkasih.
5. Evaluasi proses
d) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
e) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
f) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..

6. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar
melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara mencegahnya, dan
perawatan covid-19 (75%).

13. MATERI PENYULUHAN (Lampiran 1)


14. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
H. Pengertian

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Pneumonia Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah peradangan pada
parenkim paru yang disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2). Sindrom gejala klinis yang muncul beragam, dari mulai tidak
berkomplikasi (ringan) sampai syok septik (berat).
I. Penyebab
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan
pneumonia.Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

J. Tanda dan Gejala


Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya
mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
 Demam
 Batuk
 Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.

K. Diagnosis Covid-19

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah
endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis COVID-19,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

L. Pengobatan Covid-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:

 Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.

M. Komplikasi Covid-19

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

N. Pencegahan Covid-19

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan
virus Corona.
 Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau
keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
 Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang tisu
ke tempat sampah.      

Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.

https://www.kemkes.go.id

Susanto, AD., dkk. (2020). Pneumonia covid-19 Diagnosis dan Penatalaksanaan di


Indonesia. Jakarta : PDPI.
World Health Organization (2020). Coronavirus.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN

Link: https://www.youtube.com/watch?v=2HCwbR-KqCY

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan

Sasaran : Tn.A

Metode : Ceramah, Diskusi

Media : Poster

Waktu : 15 menit

Tempat : Rumah keluarga Tn. A

Hari dan tanggal : Senin, 8 Juni 2019

D. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan

memahami cara mencuci tangan dengan baik.

E. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Nn. N dan keluarga mampu mengetahui:

5. Apa yang dimaksud dengan mencuci tangan

6. Tujuan mencuci tangan

7. Langkah mencuci tangan

8. 5 waktu penting cuci tangan

F. MATERI

1. Definisi mencuci tangan

Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan pengontrolan dan

pencegahan infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan kotoran


dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun atau

pembersih lainnya dan dibilas dengan air bersih (Ardhiyanti,dkk, 2014).

2. Tujuan mencuci tangan

d. Menghilangkan kotoran dan debu.

e. Mengurangi jumlah mikroorganisme yang menempel pada telapak tangan.

f. Untuk mencegah transmisi mikroorganisme.

3. 5 waktu penting mencuci tangan

f. Setelah dari jamban.

g. Setelah membersihkan anak BAB.

h. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah

memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.

i. Sebelum dan setelah makan.

j. Setelah memegang hewan atau benda kotor.

4. Langkah mencuci tangan


.

j. Basuh tangan dengan air

k. Tuangkan sabun secukupnya

l. Ratakan dengan kedua telapak tangan

m. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya
n. Gosok kedua telapak dan sela - sela jari

o. Jari-jari dalam dari kedua tangan saling mengunci

p. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan

sebaliknya

q. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan

kiri dan sebaliknya

r. Keringkan menggunakan handuk.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Penularan covid-19
Link: https: https://www.youtube.com/watch?v=ggjWicuDyH4

Materi penyuluhan : Kenali Virus Corona


Pokok bahasan : Kenali lebih dekat tentang Covid-19
Sasaran : masyarakat
Hari/ Tanggal : senin/ 8 juni 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : dirumah Tn.P

15. LATAR BELAKANG


Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease
2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat
29 negara yang telah terjangkit virus satu ini. (Data WHO, 15 Februari 2020).
Penyebaran COVID-19 terjadi cepat dan meluas karena dapat menular melalui kontak
dari manusia ke manusia. Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi
perhatian utama semua negara untuk waspada dan tetap siaga menghadapi COVID-19
yang belum ditemukan obat dan vaksinnya.
Penyakit COVID-19 ini mendorong pihak berwenang di banyak negara untuk
mengambil tindakan pencegahan.. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa dunia harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baru COVID-19. Maka
dari itu, diperlukan penambahan wawasan kepada masyarakat seputar penyakit ini dan
cara pencegahannya.

16. TUJUAN
e. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui dan
memahami bagaimana pentingnya mengenal lebih jauh tentang COVID-19.
f. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
9) Defenisi Covid-19
10) Penyebab Covid-19
11) Tanda dan Gejala Covid-19
12) Cara pencegahan Covid-19

17. RENCANA KEGIATAN


13. Metode : Diskusi, dan Tanya jawab
14. Media dan Alat Bantu : Lembar Balik & Flyer
15. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : Di rumah Tn.P
b. Hari/Tanggal : Senin, 8 Juni 2020
16. Materi dan Pemateri : Muhamad Galuh Estu Putra
17. Peserta : Klien di Majenang
18. Waktu : 30 menit

18. KEGIATAN PENYULUHAN


Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan 9. Salam pembuka 7. Menjawab salam 5. Diskusi
( 5 menit) 10. Memperkenalkan diri 8. Mendengarkan 6. Tanya jawab
11. Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan penyuluhan 9. Menyampaikan
12. Menggali pengetahuan pengetahuan tentang
peserta tentang materi yang materi yang
akan disampaikan disampaikan
Penyajian dan Menjelaskan - Memperhatikan 7. Diskusi
diskusi 9. Defenisi Covid-19 - Mendengarkan 8. Tanya jawab
( 20 menit) 10. Penyebab Covid-19 keterangan penyaji 9. Leaflet
11. Tanda dan Gejala Covid-19
12. Cara pencegahan Covid-19

Penutup 7. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya jawab


(5 menit) menanyakan kembali materi pertanyaan,
yang telah disampaikan pada memperhatikan dan
peserta menjawab salam
8. Menyimpulkan kembali
materi yang telah
disampaikan
9. Memberi salam penutup

19. KRITERIA EVALUASI


7. Evaluasi terstruktur
g) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
h) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya dalam
penyiapan leaflet.
i) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan klien di
sekitar Puskesmas Sindangkasih.
8. Evaluasi proses
g) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
h) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
i) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
9. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan benar
melalui pertanyaan lisan meliputi pengertian covid-19 , cara mencegahnya, dan
perawatan covid-19 (75%).

20. MATERI PENYULUHAN (Lampiran 1)


21. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
O. Pengertian

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Pneumonia Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah peradangan pada
parenkim paru yang disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2). Sindrom gejala klinis yang muncul beragam, dari mulai tidak
berkomplikasi (ringan) sampai syok septik (berat).
P. Penyebab
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan
pneumonia.Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda
yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

Q. Tanda dan Gejala


Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya
mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri
tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
 Demam
 Batuk
 Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah terpapar virus Corona.

R. Diagnosis Covid-19

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke wilayah
endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis COVID-19,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

S. Pengobatan Covid-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya, yaitu:

 Memberikan obat pereda demam dan nyeri. Namun, dokter tidak akan memberikan aspirin
kepada penderita COVID-19 yang masih kanak-kanak.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier
(pelembab udara), untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah untuk
mencegah penyebaran virus.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih guna menjaga kadar
cairan tubuh.

T. Komplikasi Covid-19

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

U. Pencegahan Covid-19

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan
virus Corona.
 Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau
keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
 Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang tisu
ke tempat sampah.      

Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
Referensi
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus
in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.

https://www.kemkes.go.id

Susanto, AD., dkk. (2020). Pneumonia covid-19 Diagnosis dan Penatalaksanaan di


Indonesia. Jakarta : PDPI.
World Health Organization (2020). Coronavirus.
NEBULIZER / HOW TO PROPERLY USE NEBULIZER

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pEKFKZiLNaA

Nebulizer sering direkomendasikan untuk pasien yang kesulitan menggunakan inhaler karena
masalah kesehatan,atau pasien yang tidak mampu Tarik napas cukup dalam untuk perangkat
lain.
Nebulizer terdiri dari bagian :
Gelas obat, bagian atas atau topi untuk melampirkan masker atau corong ke cangkir obat..
tabung plastik tipis menghubungkancorong ke mesindan mesin udara yang disebut
kompresor,
yang dapat dicolokkan ke stopkontak listrik untuk penggunaan dalam ruangan,
atau dioperasikan dengan baterai untuk penggunaan portabel saat tidak di rumah.
Pelaksanaan :
1. tangan bersih,
2. minum obat sesuai resep dokter,dan tuangkan ke dalam cangkir obat.
3. Pasang bagian atas ke cangkir obat,dan kemudian corong mulut atau topeng.
4. Hubungkan tabung dari kompresor ke cangkir obat.
5. Letakkan simple masker di wajah Anda,
6. atau menempatkan corong di mulut Anda di antara gigi Anda,
7. dan tutup bibir Anda dengan erat di sekitarnya.
8. Nyalakan kompresor Anda.
9. Pegang nebulizer dalam posisi tegak untuk mencegah tumpah
10. dan untuk memastikan obat didistribusikan dengan benar.
11. Ambil napas teratur normal melalui mulut
12. sehingga obat bisa masuk jauh ke paru-paru
13. Lanjutkan sampai semua obat hilang dari cangkir.
PERAWATAN LUKA DIABETES
Dr.Oz di kutip : youtube.com/watch?v=cyVvugEpVaY

Pengkajian
1. Salam terapeutik, sapa klien dengan namanya
2. Kaji kebutuhan klien akan perawatan luka ganggren
Persiapan klien pasien
1. Memberian informasi tentang tindakan perawatan luka ganggren menggunakan
prinsip steril
2. Menciptakan likgkungan yang aman dan nyaman
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Pelaksanaan Luka diabetes yg kering
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan steril
3. Buka balutan
4. Identifikasi luka
5. Berikan cairan nacl 0,9
6. Keringkan dengan kassa
7. Berikan salep obat dan ratakan dengan kassa steril
8. Tutup luka dengan balutan
9. Evaluasi
10. Memberi tahu pasien, tindakan selesai
11. Evaluasi tindakan

Pelaksanaan Luka diabetes basah :


1. Memakai sarung tangan
2. Memakai masker
3. Buka balutan
4. Identifikasi luka diabetes basah
5. Bersihan menggunkan cairan nacl
6. Ada jaringan mati di gunting
7. Kompres menggunakan cairan madu asli pada saat mengganti perban
8. Tutup dengan kassa dengan menjaga kelembapan menggunakan kassa streril
9. Plester perban
10. Evaluasi
11. Memberi tahu pasien, tindakan selesai
12. Penkes luka diabetes
PROSEDUR TINDAKAN INJEKSI INTRAMUSKULAR
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=qPPXRhBmouI

Injeksi intramuscular adalah tindakan untuk memasukkan obat melalui jarum ke jaringan otot
pasien.
 Persiapan alat
1. Spuit sesuai kebutuhan
2. Obat sesuai order dokter
3. Alcohol swab
4. Perlak
5. Handscoon
6. Nierbeken

 Langkah-langkah
1. Pastikan order dokter (obat, dosis, waktu), pastikan 6 benar
2. Salam terapeutik
3. Cuci tangan
4. Siapkan obat
5. Cuci tangan
6. Posisikan tangan
7. Lihat bagian deltoid
8. Pasang handscoon
9. Desinfeksi area injeksi
10. Cubit area injeksi
11. Tusukkan jarum dengan sudut 90o
12. Aspirasi
13. Suntikkan obat perlahan
14. Cabut spuit perlahan dengan menahan area injeksi dengan alcohol swab
15. Buang spuit ke safety box
16. Lepaskan handscoon
17. Bereskan alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasi tindakan

Anda mungkin juga menyukai