( PMR WIRA )
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memahami maksud perawatan keluarga
2. Siswa memahami tujuan perawatan keluarga
3. Siswa memahami fungsi perawatan keluarga
4. Siswa memahami Langkah-langkah perawatan keluarga
C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai kegiatan
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh,
D. Asesmen (Penilaian)
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru BK
MATERI PMR:
PERAWATAN KELUARGA \
Pengertian
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu
sendiri dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan
sederhana tetapi hasilnya memuaskan.
1. Persiapan
Pelaksanaan Perawatan
Merawat orang sakit di rumah
a. Mencuci Tangan
1. Suatu keharusan bagi setiap perawat termasuk pelaku PK yang dilakukan:
Sebelum dan sesudah merawat orang sakit
Sebelum menyiapkan makanan dan minuman
Sesudah memegang barang-barang kotor dan memegang binatang
Sesudah buang air besar (b.a.b) atau buang air kecil (b.a.k)
2. Tujuan
Membersihkan tangan dari segala kotoran
Menjaga kesehatan pelaku
Mencegah penularan penyakit
Melatih suatu kebiasaan yang baik
b. Memakai Celemek
1. Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu
menolong merawat si sakit, tanpa mengganggu gerak si pelaku.
2. Tujuan:
Melindungi pakaian pelaku dari kotoran
Mencegah penularan penyakit
Mengukur suhu
a. Mengukur suhu
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Menurut skalanya ada 2 macam,
yaitu: termometer celcius (lazim dipakai di Indonesia) dan termometer Fahrenheit
(lazim dipakai di Amerika)
1. Bagian dari termometer
Tabung gas panjang, berbentuk persegi gepeng bundar atau persegi
Pipa gelas tempat turun naik air raksa
Skala yang menunjukkan derajat suhu
Reservoir tempat air raksa
2. Tujuan
Mengetahui suhu badan si sakit
Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
Mengetahui perkembangan penyakit
Sebagai salah satu penyokong dalam membantu dokter dalam menentukan diagnose
3.1. Ketiak
Cuci tangan
Siapkan termometer
Beritahu si sakit
Keringkan ketiak dengan handuk/waslap
Tempatkan pangkal termometer di tengah ketiak di minta si sakit menjepitnya 10-15
menit, tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang menjepit termometer
Setelah 10-15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai di mana naiknya air
raksa dan dicatat.
Termometer dibersihkan, lalu disimpan
Cuci tangan
3.2. Dubur
Pengukuran suhu di dubur dilakukan:
- Pada bayi, anak, orang sakit parah
- Pada keadaan tertentu, misalnya:patah lengan,bagian ketiak di balut
- Atas petunjuk dokter
Pengukuran suhu di dibibir tidak boleh dilakukan pada:
- Orang sakit yang luka pada daerah dubur
- Orang sakit yang berpenyakit kelamin
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan termometer dan minyak kelapa/vaselin
3. Beritahu si sakit
4. Miringkan si sakit,bebaskan pakaian yang menutupi bokong
5. Kaki yang sebelah atas ditekuk kearah perut
6. Oleskan pangkal termometer dengan minyak kela[a/vaselin untuk
memudahkan memasukkan ke dalam anus. Hati-hati bila ada wasir
7. Pisahkan bokong si sakit agar dubur terlihat, lalu pangkal termometer di
masukkan
8. Pegang termometer selama berada dalam anus selama 3 menit
9. Keluarka termometer, baca dan catat di buku catatan harian
10. Termometer dibersihkan lalu disimpan
11. Cuci tangaN
3.3. Mulut
Dilakukan pada orang sakit bila pada kedua tempat di atas tidak memungkinkan
pemasangan thermometer.
Pengukuran suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada:
- Orang sakit yang tidak sadar atau gelisah
- Orang yang berpenyakit milit,batuk pilek atau sesak nafas
- Bayi/anak yang masih kecil
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan termometer
3. Beritahu si sakit
4. Si sakit diminta untuk membuka mulut
5. Letakkan pangkal termometer di bawah lidah agak ke samping, di minta si sakit
untuk menutup mulut dan bernafas melalui hidung
6. Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat di buku catatan harian
7. Termometer dibersihkan lalu disimpan
8. Cuci tangan
9.
Menghitung Denyut Nadi
Menghitung denyut nadi adalah sama penting dengan mengukur suhu. Denyut nadi
menjadi lebih cepat bila berada dalam ketakutan, gelisah, demam dan sesudah gerak
badan.
a. Denyut nadi dapat diraba pada :
1. Leher
2. Bagian muka telinga
3. Dekat ujung tulang selangkang
4. Sisi dalam dari lengan atas
5. Lipatan paha
6. Pergelangan tangan
7. Denyut bayi sampai umur 1 tahun dapat diraba di ubun-ubun
b. Tujuan mengukur denyut nadi
1. Mengetahui keadaan umum si sakit
2. Mengetahui keadaan jantung
3. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit
4. Membantu menentukan diagnosa
c. Jumlah denyut nadi rata-rata permenit
1. Bayi baru lahir : + 130 - 160
2. Bayi : + 110 - 130
3. Anak umur 4-7 tahun : + 80 - 120
4. Anak umur lebih 7 tahun : + 80 - 90
5. Pria dewasa : + 60 - 80
6. Wanita lebih banyak antara 10-15 denyutan.
Umumnya kecepatan denyut nadi meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap
kenaikan suhu 1 derajat C, denyut nadi akan bertambah 10-15 denyutan.
d. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Beritahu si sakit
3. Si sakit duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan ibu jari di sebelah
atas. Cari nadinya dengan 3 jari si pelaku dipergelangan tangan si sakit kea
rah ibu jari si sakit diantara urat-urat
4. Hitung denyut nadi selama ½ menit, hasilnya dikalikan 2 dan dicatat dalam
buku catatan harian
5.
Menghitung Pernafasan
Satu kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas dan 1 kali mengeluarkan nafas
a. Tujuan menghitung pernafasan :
1. Membantu menentukan diagnosa
2. Mengetahui keadaan umum si sakit
b. Pelaksanaan
1. Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. Jangan diberitahu si sakit
akan dihitung pernafasannya dengan pergelangan si sakit tetap dipegang
seolah-olah masih menghitung denyut nadi
2. Diperhatikan apakah kedua sisi dada bergerak seirama, apakah terlihat adanya
kesukaran dalam bernafas
3. Hitung pernafasan selama ½ menit dan hasilnya dikali 2, catat dalam buku
catatan harian
c. Jumlah pernafasan permenit
1. Bayi baru lahir : 30-60
2. Anak umur 1 tahun : 25-30
3. Anak umur 2 tahun : 20-25
4. Anak umur 15 tahun : 18 -20
5. Pria dewasa : 16-18
6. Wanita dewasa : 18-20
d . Perbandingan jumlah pernafasan dengan denyut nadi adalah 1: 4
7. Penataan Tempat Tidur Orang Sakit
a. Maksud dan tujuan
1. Mempercepat penyembuhan
2. Mencegah penyakit bertambah parah
3. Memperkecil bahaya penularan
b. Syarat tempat tidur si sakit
1. Panjang tempat tidur harus sepadan dengan panjang badan si sakit
2. Ditempatkan pada bagian kamar yang tak banyak kena hembusan angin
3. Terhindar dari cahaya yang menyilaukan, bau yang merangsang dan keributan
4. Barang tenun (seprei,sarung bantal dsab) hendaknya diganti paling sedikit 2
kali seminggu, kecuali bila basah atau kotor maka harus segera diganti.
c. Peralatan
1. Tempat tidur + kasur + bantal
2. Kain seprei + sarung bantal
3. Kain perlak + kain alas perlak
4. Selimut
Perawatan Bayi
a. Kondisi bayi
1. Nadi : Kurang lebih 140 denyutan permenit pada waktu lahir
2. Pernafasan : Kurang lebih 33 – 40 gerakan permenit
3. B.a.b : 3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. Warnanya
hitam dan agak lengket, akan berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila
si bayi mulai menetek
4. Berat badan : Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sekitar 3 kg
waktu lahir. Dalam waktu beberapa hari ia akan kehilangan berat sampai 300
gram, tapi dalam waktu 2 minggu diharapkan berat badannya akan kembali
seperti pada waktu dilahirkan.
5. Kulit : Pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliputi lemak putih kekuning-
kuningan, warna kulitnya merah muda
6. Penglihatan : Baru mampu pada awal bulan ke 2
7. Pendengaran : Baru mampu pada awal bulan ke 4
8. Tidur : Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari, kalau basah
atau haus/lapar ia akan bangun dan menangis
b. Makanan
Makanan yang terbaik adalah ASI yang akan membuat bayi tumbuh baik dan sehat.
Bila ASI kurang, maka dokter akan menambah dengan susu buatan yang cocok
c. Pemeriksaan
Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau bidan untuk diperiksa berat
badannya dan apakah keadaan pusarnya baik. Juga untuk menerima nasihat
mengenai pertumbuhan bayi, kekebalan dan makanan tambahan.
d. Memandikan Bayi
Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah pegunungan cukup sekali
sehari misalnya sore saja. Sebaiknya waktu mandi ditentukan, agar tidak seorangpun
dapat mengganggu pelaksanaan tugas ini.
Peralatan
1. Satu buah handuk
2. Dua buah waslap
3. Ember / baskom berisi air hangat kuku
4. Pakaian untuk ganti
5. Sabun
6. Bedak
7. Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk komprse (untuk bayi yang belum lepas
tali pusarnya)