Anda di halaman 1dari 11

C.

Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

NAMA KLIEN : TN. Y NO. REGISTER : 054588 RUANGAN : Matahari

3.1 Tabel Rencana Keperawatan Gangguan Proses pikir: Waham Agama


DIAGNOSA PERENCANAAN INTERVENSI RASIONAL
HARI/TGL KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA
EVALUASI
1 2 3 4 5 6
Senin, 10 Gangguan Proses TUM:
Oktober 2016 pikir: Waham Klien secara
Agama bertahap mampu
berhubungan
dengan realitas.

TUK: 1 1.1. Setelah satu kali 1.1.1. Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
Klien dapat interaksi klien dengan menggunakan prinsip merupakan dasar keterbukaan
membina menunjukan komunikasi terapeutik dan interaksi serta menjadi
hubungan saling tanda-tanda a. Salam terapeutik; Sapa klien dasar untuk interaksi
percaya percaya kepada dengan ramah , baik verbal selanjutnya.
perawat. maupun non verbal.
1.2. Mau menerima b. Perkenalkan diri dengan sopan. Dengan mengobservasi respon
kehadiran perawat c. Tanyakan nama lengkap klien klien dapat diketahui apakah
disampingnya dan nama panggilan yang klien mau melanjutkan
1.3. Mengatakan mau disukai klien. interaksi. Respon non verbal
menerima bantuan d. Jelaskan tujuan pertemuan. yang menunjukkan bahwa
perawat e. Jujur dan menepati janji. perawat akan membantu
1.4. Tidak f. Beri perhatian kepada klien dan mengurangi kecemasan klien.
menunjukan perhatikan kebutuhan dasar

63
tanda-tanda curiga klien.
1.5. Mengizinkan 1.1.2. Jangan membantah dan
perawat duduk mendukung waham klien (tidak
disampingnya membicarakan isi waham klien).
1.1.3. Observasi apakah waham klien
mengganggu aktivitas sehari-hari
dan perawatan diri.
TUK: 2 Setelah 1 kali interaksi 2.1.1 Adakan kontak sering dan singkat Untuk meningkatkan harga
Klien dapat klien menunjukan: secara bertahap diri pasien terhadap dirinya
mengidentifikasi 2.1. Klien 2.1.2 Beri pujian pada penampilan dan sendiri dan realita.
kemampuan yang menceritakan ide- kemampuan klien yang realistis
dimiliki. ide dan perasaan 2.1.3 Diskusikan bersama klien
yang muncul kemampuan yang dimiliki pada
secara berulang waktu lalu dan saat ini yang
dalam pikirannya. realistis
2.1.4 Tanyakan apa yang biasa
dilakukan kemudian anjurkan
untuk melakukannya saat ini
(kaitkan dengan aktivitas sehari-
hari)
2.1.5 Jika klien selalu berbicara tentang
wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada.
Perlihatakan kepada klien bahwa
klien sangat penting
TUK: 3 Setelah 2 kali interaksi 3.1.1. Observasi kebutuhan klien sehari- Untuk memenuhi kebutuhan
Klien dapat klien: hari pasien yang belum terpenuhi
mengidentifikasi 3.1. Dapat 3.1.2. Diskusikan kebutuhan klien yang
kebutuhan yang menyebutkan tidak terpenuhi baik selama di
tidak dapat kejadian-kejadian rumah maupun di rumah sakit
terpenuhi. sesuai dengan (rasa sakit, cemas, marah).
urutan waktu serta 3.1.3. Hubungkan kebutuhan yang tidak
64
kebutuhan dasar terpenuhi dan timbulnya waham
yang tidak 3.1.4. Tingkatkan aktivitas yang dapat
terpenuhi seperti: memenuhikebutuhan klien dan
dapat memerlukan waktu dan tenaga
menyebutkan (buat jadwal jika mungkin)
hubungan antara 3.1.5. Atur situasi agar klien tidak
kejadian traumatis mempunyai waktu untuk
atau kebutuhan menggunakan wahamnya.
tidak terpenuhi
dengan wahamnya.
TUK: 4 Setelah dilakukan 2 4.1.1 Berbicara dengan klien dalam
Klien dapat kali interaksi klien: konteks realitas (realitas diri, Dengan berorientasi dengan
berhubungan 4.1. Klien dapat orang lain, waktu dan tempat) realita klien dapat menyatakan
dengan realitas. menyebutkan 4.1.2 Sertakan pasien dalam TAK peryataan sesuai dengan
perbedaan- orientasi realitas kenyataan
perbedaan 4.1.3 Beri pujian pada setiap kegiatan
pengalaman nyata positif yang dilakukan pasien.
dengan
pengalaman Melatih klien untuk dapat
wahamnya. memanfaatkan obat dengan
baik dan mengerti bahwa obat
penting untuk kesembuhan.

65
TUK:5 Setelah 1 kali interaksi 5.1.1 Diskusikan dengan pasien dan Untuk mengontrol kegiatan
Klien dapat klien menyebutkan: keluarga tentang obat, dosis, klien minum obat.
menggunakan 5.1. Manfaat minum frekuensi, efek samping obat, dan
obat dengan obat akibat dari penghentian obat. Mencegah pasien putus obat.
benar. 5.2. Kerugian tidak 5.1.2 Diskusikan perubahan perasaan
minum obat pasien setelah minum obat
5.3. Nama, warna, 5.1.3 Berikan obat dengan prinsip 5
dosis, efek benar dan observasi setelah
samping, efek minum obat.
terapi.
5.4. Klien dapat
mendemonstrasik
an penggunaan
obat dengan
benar.
5.5. Menyebutkan
akibat berhenti
minum obat tanpa
berkonsultasi
pada dokter.
TUK: 6 Setelah 1 kali interaksi 6.1.1. Diskusi dengan keluarga tentang Dukungan dari keluarga dapat
Klien mendapat keluarga dapat gejala waham, cara merawat membantu klien merasa aman
dukungan dari menjelaskan: lingkungan keluarga, follow up dan tidak merasa ditolak.
keluarga. 6.1. Pengertian waham dan obat.
6.2. Tanda gejala 6.1.2. Beri reinforcement atas
waham keterlibatan keluarga.
6.3. Cara merawat
klien waham

(Keliat, 2009)

66
3.2 Tabel Rencana Keperawatan Defisit perawatan diri

No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
2. Defisit TUM: klien dapat
perawatan diri mandiri dalam
perawatan diri
TUK:
1. Klien dapat membina 1. Dalam … kali interaksi 1. Bina hubungan saling percaya : Hubungan yang baik antara
hubungan saling klien menunjukkan tanda-  Beri salam setiap klien dan perawat dapat
percaya dengan tanda percaya kepada berinteraksi. menunjang dalam pelaksanaan
perawat perawat:  Perkenalkan nama, nama asuhan keperawatan
o Wajah cerah, panggilan perawat dan
tersenyum tujuan perawat berkenalan
o Mau berkenalan  Tanyakan nama dan
o Ada kontak mata panggilan kesukaan klien
o Menerima kehadiran  Tunjukkan sikap jujur dan
perawat menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaannya  Tanyakan perasaan dan
masalah yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang
jelas
 Dengarkan ungkapan
perasaan klien dengan
empati
 Penuhi kebutuhan dasar
klien
2. Klien mengetahui 2. Dalam … kali interaksi 2. Diskusikan dengan klien: Pengetahuan klien yang adekuat
pentingnya klien menyebutkan:  Penyebab klien tidak tentang kebersihan dapat
perawatan diri o Penyebab tidak merawat diri meningkatkan partisipasi klien

67
merawat diri  Manfaat menjaga perawatan dalam pemberian therapy
o Manfaat menjaga diri untuk keadaan fisik,
perawatan diri mental, dan sosial.
o Tanda-tanda bersih  Tanda-tanda perawatan diri
dan rapi yang baik
o Gangguan yang  Penyakit atau gangguan
dialami jika kesehatan yang bisa dialami
perawatan diri tidak oleh klien bila perawatan
diperhatikan diri tidak adekuat
3. Klien mengetahui 3.1. Dalam … kali interaksi 3.1. Diskusikan frekuensi Klien mampu mengidentifikasi
cara-cara melakukan klien menyebutkan menjaga perawatan diri selama cara yang tepat dalam
perawatan diri frekuensi menjaga ini melakukan perawatan diri.
perawatan diri:  Mandi
o Frekuensi mandi  Gosok gigi
o Frekuensi gosok gigi  Keramas
o Frekuensi keramas  Berpakaian
o Frekuensi ganti  Berhias
pakaian  Gunting kuku
o Frekuensi berhias 3.2.Diskusikan cara praktek
o Frekuensi gunting perawatan diri yang baik dan
kuku benar :
3.2. Dalam … kali  mandi
interaksi klien  gosok gigi
menjelaskan cara  Keramas
menjaga perawatan diri:  Berpakaian
o Cara mandi  Berhias
o Cara gosok gigi  Gunting kuku
o Cara Keramas 3.2. Berikan pujian untuk setiap
o Cara Berpakaian respon klien yang positif
o Cara berhias
o Cara gunting kuku
4. Klien dapat 4. Dalam … kali interaksi 4.1.Bantu klien saat perawatan diri Klien mampu melakukan
68
melaksanakan klien mempraktekkan : kemampuan perawatan diri
perawatan diri perawatan diri dengan  Mandi dengan bantuan
dengan bantuan dibantu oleh perawat:  Gosok gigi
perawat o Mandi  Keramas
o Gosok gigi  Ganti pakaian
o Keramas  Berhias
o Ganti pakaian  Gunting kuku
o Berhias 4.2. Beri pujian setelah klien
o Gunting kuku selesai melaksanakan
perawatan diri
5. Klien dapat 5. Dalam … kali interaksi 5.1. Pantau klien dalam Klien mampu melakukan
melaksanakan klien melaksanakan melaksanakan perawatan diri: perawatan diri secara mandiri
perawatan diri secara praktek perawatan diri  Mandi
mandiri secara mandiri  Gosok gigi
o Mandi 2 X sehari  Keramas
o Gosok gigi sehabis  Ganti pakaian
makan  Berhias
o Keramas 2 X  Gunting kuku
seminggu 5.2. Beri pujian saat klien
o Ganti pakaian 1 X melaksanakan perawatan diri
sehari secara mandiri.
o Berhias sehabis
mandi
o Gunting kuku setelah
mulai panjang
6. Klien mendapatkan 6.1. Dalam … kali interaksi 6.1 Diskusikan dengan keluarga: Dukungan keluarga dalam
dukungan keluarga keluarga menjelaskan  Penyebab klien tidak mendukung perawatan diri klien
untuk meningkatkan cara-cara membantu klien melaksanakan perawatan merupakan hal yang sangat
perawatan diri dalam memenuhi diri penting karena mampu
kebutuhan perawatan  Tindakan yang telah menumbuhkan motivasi klien
dirinya dilakukan klien selama di dalam melakukan perawatan diri
6.2. Dalam … kali interaksi rumah sakit dalam menjaga
69
keluarga menyiapkan perawatan diri dan
sarana perawatan diri kemajuan yang telah
klien: sabun mandi, pasta dialami oleh klien
gigi, sikat gigi, shampoo,  Dukungan yang bisa
handuk, pakaian bersih, diberikan oleh keluarga
sandal, dan alat berhias untuk meningkatkan
6.3. Keluarga mempraktekan kemampuan klien dalam
perawatan diri pada klien perawatan diri
6.2. Diskusikan dengan keluarga
tentang:
 Sarana yang diperlukan
untuk menjaga perawatan
diri klien
 Anjurkan kepada keluarga
menyiapkan sarana tersebut
6.3. Diskusikan dengan keluarga
hal-hal yang perlu dilakukan
keluarga dalam perawatan diri
:
 Anjurkan keluarga untuk
mempraktekkan perawatan
diri (mandi, gosok gigi,
keramas, ganti baju, berhias
dan gunting kuku)
 Ingatkan klien waktu mandi,
gosok gigi, keramas, ganti
baju, berhias, dan gunting
kuku.
 Bantu jika klien mengalami
hambatan dalam perawatan
diri
 Berikan pujian atas

70
keberhasilan klien

3.3 Tabel Rencana Keperawatan Harga Diri Rendah Kronik

DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL


KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Harga Diri Rendah Kronik TUM :
Klien memiliki
konsep diri yang
positif
TUK 1 : Ekspresi wajah bersahabat, Bina hubungan saling percaya : Membina hubungan saling
Klien dapat membina menunjukkan rasa senang, ada  Sapa klien. percaya untuk
hubungan saling kontak mata, mau berjabat  Beri salam/panggil nama kelancaran hubungan
percaya dengan tangan, mau menyebutkan klien. interaksi selanjutnya.
perawat. nama, mau menjawab salam,  Tanyakan nama panggilan
klien mau duduk berdampingan kesukaan klien.
dengan perawat, mau  Sebutkan nama perawatan
mengutarakan masalah yang sambil berjabat tangan.
dihadapi.  Jelaskan maksud hubungan
interaksi.
 Jelaskan kontrak yang akan
dibuat.
 Beri rasa aman dan sikap
empati.
 Beri perhatian pada klien dan  Diskusikan tingkat
TUK 2 : perhatikan kebutuhan dasar kemampuan klien seperti
Klien dapat Klien mengidentifikasi klien . menilai realita, kontrol diri,
mengidentifi kasi kemampuan & aspek positif yg atau integritas ego, diperlukan
kemampuan & aspek dimiliki : sebagai dasar asuhan kepera
positif yang dimiliki.  Kemampuan yang dimiliki. watan.

71
1.1. Diskusikan kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki klien.
 Reinforcement akan
meningkatkan harga
diri klien.

 Pujian realistik tdk


 Aspek positif keluarga. menyebabkan klien melakukan
TUK 3 : 1.2. Setiap bertemu klien kegiatan hanya karena ingin
Klien dapat menilai hindar kan dari memberi mendapatkan pujian
kemampun yang penilaian negatif.
digunakan.
1.3. Utamakan memberi pujian  Keterbukaan dan pengertian
yang realistik. tentang kemampuan yg di
miliki adalah prasa rat untuk
TUK 4 : berubah.
Klien dapat  Aspek positif lingkungan
merencanakan yang dimiliki klien.
kegiatan sesuai
dengan kemampuan
 Pengertian tentang
yang dimiliki.
kemampuan yg di miliki diri
Klien menilai kemampuan 3.1. Diskusikan dengan klien
memoti vasi untuk tetap
yang dapat digunakan. kemampuan yang masih
mempertahankan
dapat dilakukan.
penggunaannya.
TUK 5 :
Klien dpt melakukan 3.2. Diskusikan kemampuan
kegi atan sesuai dgn yg dapat dilanjutkan.
kondisi sakit dan Klien membuat rencana
kemampuannya. kegiatan harian.
 Klien adalah indivi du yg
bertanggung jawab thdp
1.1. Rencanakan bersama
dirinya sendiri.
klien aktivitas yang dapat
72
dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan.  Klien perlu bertindak secara
1.2. Tingkatkan kegiatan realistis dalam kehidupan.
Klien melakukan kegiatan yang sesuai dengan
sesuai dengan kondisi sakit toleransi dan kondisi klien.
nya. 1.3. Beri contoh  Contoh peran yang dilihat
pelaksanaan kegiatan yang klien akan memotivasi klien
boleh klien lakukan. untuk melakukan kegiatan.
1.1. Beri kesempatan pada 
klien untuk mencoba  Memberi kesempatan kepada
kegiatan yang telah klien mandi ri dapat
direncanakan. meningkat kan motivasi harga
diri.
1.2. Beri pujian atas
keberhasil an klien.  Pujian dpt mening katkan
harga diri.
1.3. Diskusikan
kemungkinan pelaksanaan  Memberi kesempatan pada
di rumah. klien untuk melakukan
kegiatan yg biasa dilakukan.

(Keliat, 2009)

73

Anda mungkin juga menyukai