Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

“KORBAN TRAFFICKING”

Dosen : Nasrah Halim, S.Kep., Ns., M.Kep., S.Kep.J

Disusun Oleh :
Nama :Dwi Retno Ariani
NIM :(PO.7120119007)
Semester : 5 (Lima)

Mata Kuliah : Keperawatan Kesehatan Jiwa II

JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
Tahun 2021
A. PENGERTIAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS
Harga diri rendah merupakan perasaaan tidak berharga, tidak berharga, tidak
berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri (Keliat, 2011)
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif terhadap diri sendiri, hilangmya percaya diri dan harga
diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan (Direja, 2011)
Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi
diri negatif tentang kemampuan dirinya (Fitria, 2012)
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa harga diri rendah yaitu dimana
individu mengalami gangguan dalam penilaian terhadap dirinya sendiri dan
kemampuan yang dimiliki, yang menjadikan hilangnya rasa kepercayaan diri akibat
evaluasi negatif yang berlangsung dalam waktu yang lama karena gagal dalam
mencapai keinginan.

B. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah:
1. Perasaan negatif terhadap diri sendiri.
2. Merasa tidak berguna, tidak berharga dan tidak mampu.
3. Menarik diri dari kehidupan sosial.
4. Krisis terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Mudah tersinggung.
6. Penolakan terhadap diri sendiri dan orang lain.
7. Menarik diri sendiri.

C. PENGKAJIAN
Identitas
Nama : Nn. B
Umur : 24 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : SPG
Alamat : Jayapura
Agama : Islam
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN ATAU PENANGANAN KESEHATAN
1. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan anaknya mungkin frustasi dan tidak tahan kondisi keluarga
kami
2. Faktor yang memperberat
Ibu klien mengatakan keluarga kami broken home. Anak-anak melihat orang tua tidak
akur mungkin itu yang menyebabkan dia memutuskan pergi
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
Ibu klien mengatakan bersama dengan teman lama dan sahabatnya. Klien pergi diam-
diam meninggalkan desa dan merasa mencari nafkah sendiri merupakan jawaban akan
kegalauannya.

B. POLA KOGNITIF DAN PERSEPTUAL


Tingkat Ansietas :
Ny. S mengatakan “tidak bisa saya bayangkan ketakutannya. Dia jauh dari rumah, bekerja
untuk rumah biadab itu. Dia melihat semuanya, dia jadi seperti orang lain ketika saya
pertama kali mendengar suaranya (melalui telepon) setelah sekian lama tidak
berhubungan”.

C. POLA PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI


1. Role Peran : Konflik Peran
- Menurut Ny. S “Dia magang untuk 3 bulan baru boleh dibawa keluar. Selama itu dia
kerja melayani tamu, menemani minum. Setiap hari dia disuruh memakai pakaian
seminim mungkin dan dipajang di ruang kaca. Bisa dikatakan separuh telanjang”.

2. Identity/Identitas Diri : Merasa Terkekang dan Kurang Mampu menentukan Pilihan


Menurut Ny. S “Mereka membuat perempuan menjadi binatang. Menjerat dengan
hutang yang jelas-jelas tidak akan sanggup mereka bayar”.
D. ANALISA DATA
Data Masalah
DS : Harga diri rendah
- Ny. S mengatakan anaknya magang 3 bulan baru
boleh dibawa keluar. Selama itu dia kerja
melayani tamu, menemani minum. Setiap hari
dia disuruh memakai pakaian seminim mungkin
dan dipajang di ruang kaca. Bisa dikatakan
separuh telanjang.
- Ny. S mengatakan mereka membuat perempuan
menjadi binatang. Menjerat dengan hutang yang
jelas-jelas tidak akan sanggup mereka bayar.

DO :
- Klien tampak takut dan malu saat berbicara
- Klien tampak sedih
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Harga Diri Rendah TUM : 1. Lakukan pendekatan dengan
Klien dapat melakukan baik, menerima klien apa
keputusanyang efektif untuk adanya dan bersikap empati
mengendalikan situasi 2. Cepat mengendalikan
kehidupan yang demikian perasaan dan reaksi peraatan
menurunkan perasaan rendah diri sendiri misalnya rasa
diri. marah empati
TUK 1 ; 3. Sediakan waktu untuk
Klien dapat membina berdiskusi dan bina hubungan
hubunga terapeutik dengan yang sopan
perawat. 4. Berikan kesempatan kepada
klien untuk merespon
Kriteria hasil:
● Klien mampu duduk
berdampingan dengan
perawat
● Klien mampu berbincang-
bincang dengan perawat
● Klien mampu mereespon
tindakan perawaat
TUK 2 : 1. Tunjukkan emosional yang
Klien dapat mmengenaalida sesuai
mengekspresikan emosinya. 2. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik terbuka
Kriteria Hasil : 3. Bantuklien mengekspresikan
● Klien dapaat perasaannya
mengungkapkann 4. Bantu klien
perasaannya mengidentifikasikan situasi
● Klien mampu mengeenali kehidupan yang tidak berada
emosinya dan dapat dalam kemampuan dan
mengekspresikannya mengontrolnya
5. Dorong klien untuk
menyatakan secara verbal
perasaan-perasaan yang
berhubungan dengan ketidak
mampuannya.
TUK 3 : 1. Diskusikan masalah yang
Klien dapat memodifikkasi dihadapi klien dengan
pola kognitif yang negatie memintanya untuk
menyimpulkannya
Kriteria Hasil : 2. Identifikasi pemikiran negatif
● Klien dapat klien dan bantu untuk
mengidentifikaasikan menurunkan melalui interupsi
pemikiran yang negatif dan substitusi
● Klien dapat menurunkan 3. Evaluasi ketetapan persepsi
penilaian yang negatif logika dan kesimpulan yang
pada dirinya dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien yang
negatif terhadap dirinya
5. Bantu klien menerima nilai
yang dimilikinya atau
poerilakunya atau perubahan
yang terjadi pada dirinya
TUK 4 : 1. Libatkan klien dalam
Klien dapat berpartisipasi menetapkan tujuan yang
dalam mengambil keputusan ingin dicapai
yang berkenan dengan 2. Motivasi klien untuk
perawatan dirinya. membuat jadwal aktivitas
perawaatan dirinya
Kriteria Hasil : 3. Berikan privasi sesuai
● Klien mampu kebutuhan yang ditentukan
menentukan kebutuhan 4. Berikan reinsforcement
untuk perawatan pada positif tentang pencaapaian
dirinya kegiatan yaangtelah sesuai
● Klien dapat berpartisipasi dengan keputusan yang
dalam pengambilan ditentukannya.
keputusan.
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam No. Dx Implementasi Evaluasi
22 September 1 1. Bina hubungan saling S:
2021 percaya - Klien menjawab salam dan
08.00 ● Menyapa klien mengatakan selamat pagi,
dengan ramah menyebutkan nama dan
● Memperkenalkan diri alamat
dengan sopan
● Menanyakan nama O:
lengkap serta alamat - Klien mau berjabat tangan
klien - Klien mau duduk
● Menunjukkan sikap berdampingan dengan prawat
empati, jujur dan - Klien mau mengutarakan
menempati janji masalahnya
● Menanyakan masalah
yang dihadapi A : masalah teratasi

P : intervensi dilanjutkan
23 September 1 2. Bina hubungan terapeutik S:
2021 dengan perawat, dengan : - Klien mau duduk
08.00 ● Pendekatan dengan berdampingan dengan
baik, menerima klien perawat
apa adanya
● Mengidentifikasi O:
perasaan dan reaksi - Klien mampu berbinang-
perawatan diri sendiri bincang dengan perawat
● Menyediakan waktu - Klien mampu merespon
untuk membina tindakan perawat
hubungan yang sopan
● Memberikan A : masalah teratasi
kesempatan untuk
merespon P : intervensi dilanjutkan
24 september 1 3. Mengidentifikasi S:
2021 kemampuan dan aspek - Klien mengatakan cara
08.00 positif yang dimiliki penilaian positif tidak boleh
dengan : berpikir jelek terhadap orang
● Membantu lain, sopan santun dan ramah
mengidentifikasi yang diutamakan
dengan aspek yang
positif O:
● Mendorong agar - Klien dapat mengungkapkan
berpenilaian positif perasaannya
● Membantu
mengungkapkan A : masalah teratasi
perasaannya
P : intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai