Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh :
Dandi Dwi Pamungkas
C.0105.19.003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus (diagnosa utama)

Harga Diri Rendah

II. Proses terjadinya masalah :

a. Definisi :

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai ideal (Stuart & Sundeen, 1995). Harga diri
rendah adalah individu merasa kenyataan dirinya menjadi mendekati ideal diri,
mempunyai harga diri tinggi, sedangkan individu yang merasa dirinya jauh dari titik
kesesuaian antara ideal diri dengan kenyataan akan mempunyai harga diri rendah (Iis
Comone & Taylore, 1998).
Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya
diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, dalam Fitria, 2009). Harga
diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima lingkungan dan
gambaran-gambaran negatif tentang dirinya (Barry, dalam Yosep, 2009).

b. Faktor Predisposisi :

a. Adanya penolakan orang tua.


b. Harapan orang tua yang tidak realistik
c. Ideal diri yang tidak realistik
d. kegagalan berulang kali
e. kurang mempunyai tanggung jawab personal
f. ketergantungan pada orang lain (Fitria, 2009)

c. Faktor Presipitasi :

a. Hilangnya sebagian anggota tubuh


b. Berubahnya penampilan atau bentuk tubuh
c. Mengalami kegagalan
d. Menurunnya produktivitas (Fitria, 2009)

d. Tanda dan Gejala :

Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pada pasien harga diri rendah
adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya diri.
b. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalaam meraih sesuatu.
c. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.
d. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak
ingin bertemu orang lain.
e. Rasa percaya diri kurang , merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
f. Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih sesuatu.
g. Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan.
h. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
i. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.
j. Ketegangan peran yang dirasakan.
k. Pandangan hidup pesimis.

l. Keluhan fisik
1) Penolakan terhadap kemampuan personal
2) Destruktif terhadap diri sendiri
3) Menarik diri secara social
4) Penyalahgunaan zat
5) Menarik diri dari realitas
6) Khawatir

III. a. Pohon Masalah

b.Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Wawancara
a. Tanyakan identitas klien
b. Tanyakan masalh klien
c. Tanyakan ideal diri klien
d. Tanyakan gambaran diri klien
e. Tanyakan peran klien
f. Tanyakan harga diri klien
g. Tanyakan keinginan klien
h. Tanyakan mengapa dia mengatakan hal yang negatif tentang dirinya
i. Tanyakan apa yang menjadi penyebab klien bersikap malu, minder, nerasa bersalah j.
Tanyakan kemampuan apa saja yang bisa klien lakukan
k. Tanyakan tentang sikap keluarganya

2. Pengkajian
a. Kontak mata kurang, tidak ada
b. Pasif dan hipoaktif
c. Bimbang dan ragu – ragu
d. Lesu
e. Tidak aktif
f. Bergantung pada orang lain
g. Selalu menyalahkan diri sendiri
h. Memgatakan hal yang negatif tentang dirinya
i. Mengatakan minder, malu, bersalah
j. Menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik negatif mengenai dirinya
k. Pengkajian fisik persistem, TD, BB

3. Pemeriksaan diagnostik
a. EKG
b. Psikotes
c. Laboratorium
d. MRI
ANALISA DATA
N DATA MASALAH
O
1 DS: Harga Diri Rendah
 Ungkapan yang menegatifkan diri
 Mengevaluasi diri yang tak mampu untuk
menghadapi berbagai peristiwa
 Menolak umpan balik yang positif,
menyebutkan umpan balik negatif tentang
dirinya
 Mengungkapka rasa malu, minder &
menyalahkan diri
 Rasionalisasi kegagalan pribadi
DO:
 Kontak mata kurang, tidak ada
 Tidak asertif
 Pasif dan hipoaktif
 Bimbang dan ragu-ragu
 Lesu
 Minder
 Penolakan partisipasi therapi
 Tergantung pada orang lain
 Menangis berlebihan, bergantian dengan
ekspresi marah
2. DS: Isolasi Sosial : Menarik
 Klian mengatakan dirinya tidak ingin Diri
dimengerti oleh perawat
 Ada ungkapan tidak ingin berbicara dengan
orang lain karena tidak nyaman dalam situasi
sosial
 Meminta untuk sendiri
 Mengalami perasaan berbeda dengan orang
lain
 Merasa tidak aman ditengah orang banyak
DO:
 Sedih, afek tumpul
 Menjadi tidak komunikatif, menarik diri,
kosong, kontak mata kurang
 Asik dengan pikiran-pikiran sendiri, menolak
tindakan yang bermakna
 Mengekspresikan perasaan kesedihan
 Tidak kooperatif
 Disfungsi interaktif dengan teman sebaya,
keluarga, orang lain

IV. Diagnosa Keperawatan

1. Harga Diri Rendah berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif


2. Isolasi Sosial : Menarik Diri
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN
TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI
Harga Diri Rendah TUM :
Kronik Klien memiliki
konsep diri yang
positif
TUK 1 Setelah interaksi selama 1 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling
Klien dapat membina x 15 menit diharapkan: percaya dengan percaya menjadi dasar
hubungan saling Ekspresi wajah klien menggunakan prinsip keterbukaan klien
percaya. bersahabat, menunjukkan komunikasi terapeutik : kepada perawat.
rasa senang, ada kontak a. Sapa klien dengan nama baik a. Memulai pertemuan
mata, mau berjabat verbal maupun non verbal. dengan menyapa klien
tangan,mau menyebutkan b. Perkenalkan diri dengan dengan sopan.
nama, mau menjawab sopan. b. Saling berkenalan
salam, mau duduk akan menimbulkan
berdampingan dengan rasa keakraban
perawat, mau c. Tanyakan nama lengkap klien dengan klien.
mengutarakan masalah dan nama panggilan yang c. Menimbulkan rasa
yang dihadapi disukai klien. kenyamanan klien saat
berinteraksi.
d. Jelaskan tujuan pertemuan d. Klien mengerti
maksud perawat
melakukan interaksi
e. Jujur dan menepati janji dengannya.
e. Menambah rasa
f. Tunjukkan sikap empati dan percaya klien kepada
menerima klien apa adanya. perawat.
f. Menimbulkan
g. Berikan perhatian kepada kenyamanan klien
klien dan perhatikan karena perawat
kebutuhan dasar menerima keadaan
mereka.
g. Dengan memberi
perhatian, klien akan
merasa nyaman saat
berinteraksi.

TUK 2 Setelah interaksi selama 1. Diskusikan kemampuan dan 1. Mengetahui


Klien dapat 1x15 menit diharapkan aspek positif yang dimiliki kemampuan yang
mengidentifikasi klien menyebutkan aspek klien. dimiliki klien
kemampuan dan positif dan kemampuan 2. Bersama klien buat daftar 2. Mengetahui berbagai
aspek positif yang di yang dimiliki klien tentang aspek positif dan macam kemampuan
milikinya. kemampuan yang dimiliki yang dimiliki klien.
klien. 3. Pujian akan
3. Beri pujian yang realistik dan menambah motivasi
hirdarkan memberi penilaian klien untuk
yang negatif. mengungkapkan
kemampuannya.
TUK 3 Setelah interaksi selama 1. Diskusikan dengan klien 1. Mengetahui
Klien dapat menilai 1x15 menit diharapkan kemampuan yang masih kemampuan apa saja
kemampuan yang klien menilai kemampuan dapat digunakan selama sakit. yang masih bisa
digunakan. yang dapat digunakan di 2. Diskusikan kemampuan yang dilakukan selama
RSJ, klien menilai dapat dilajutkan di rumah dirawat.
kemampuan yang dapat sakit 2. Merencanakan
digunakan dirumah kemampuan yang
3. Beri reinforcement positif akan dilakukan di
rumah
3. Pujian akan
menambah notivasi
klien beraktifitas.
TUK 4 Setelah interaksi selama 1 1. Meminta klien untuk memilih 1. Merencanakan
Klien dapat x 15 menit diharapkan satu kegiatan yang mau kegiatan yang dapat
menetapkan dan klien memiliki dilakukan di rumah sakit. dilakukan di rumah
merencanakan kemampuan yang akan 2. Bantu klien melakukannya sakit.
kegiatan sesuai dilatih, klien mencoba jika perlu beri contoh. 2. Mempermudah klien
dengan kemampuan sesuai jadwal harian. 3. Beri pujian atas keberhasilan dalam memahami
yang dimiliki. klien. kegiatannya.
3. Menambah motivasi
4. klien untuk
Diskusikan jadwal kegiatan harian melakukan kegiatan
atas kegiatan yang telah dilatih. lain
4. Membuat jadwal
kegiatan sesuai
kemampuan klien.
TUK 5 Setelah interaksi selama 1. Beri kesempatan pada klien 1. Mengetahui
Klien dapat 1x30 menit diharapkan untuk mencoba kegiatan yang kemampuan klien
melakukan kegiatan Klien melakukan kegiatan telah direncanakan. dalam melakukan
sesuai kondisi sakit yang telah dilatih, mampu 2. Beri pujian atas keberhasilan suatu kegiatan.
dan kemampuannya. melakukan beberapa klien. 2. Menambah motivasi
kegiatan secara mandiri klien untuk melakuan
Diskusikan kemungkinan kegiatan lain.
pelaksanaan di rumah. 3. Bertukar pikiran
tentang kegiatan yang
akan dilakukan
dirumah.
TUK 6 Setelah interaksi selama 1 1. Beri pendidikan kesehatan 1. Menambah
Klien dapat x 15 menit diharapkan pada keluarga tentang cara pengetahuan keluarga
memanfaatkan sistem Keluarga memberi merawat klien dengan harga tentang cara merawat
pendukung yang ada. dukungan dan pujian, diri rendah. klien dengan harga
keluarga memahami diri rendah.
jadwal kegiatan harian 2. Bantu keluarga memberikan 2. Membantu keluarga
klien dukungan selama klien untuk memotivasi
dirawat. klein selama dirawat
di rumah sakit jiwa.
3. Jelaskan cara pelaksanaan 3. Keluarga mengerti
jadwal kegiatan klien di tentang beberapa
rumah. kegiatan yang akan
dilakukan klien
4. Anjurkan keluarga memberi dirumah
pujian pada klien setiap 4. Pujian akan
berhasil. menambah motivasi
klien untuk
melakukan berbagai
aktifitas lain.
DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo.
Boyd MA, Hihart MA. 1998. Psychiatric Nursing: Contemporary Practice.
Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher.
Carpenito, Lynda Jual. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC, Jakarta.
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Riyadi, S. Dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Stuart and Sundeen. 1995. Buku Keperawatan (Alih Bahasa) Achir Yani S. Hamid.
Edisi 3. Jakarta : EGC
Stuart GW, Sundeen SJ. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Yosep, I. 2009. Keperawatan Jiwa. Jakarta: Refika Aditam

Anda mungkin juga menyukai