OLEH :
ONI FORUS RAHEL KASE
(1408110)
A. MASALAH UTAMA
Isolasi sosial : menarik diri
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Menarik diri adalah suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang
karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Tawsend,
1998).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).
Gejala klinis :
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain/perawat.
d. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk.
e. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
h. Posisi janin saat tidur.
2. Etiologi
Penyebab dari Isolasi Sosial adalah harga diri rendah yaitu perasaan
negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginan, yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa
bersalah terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat,
percaya diri kurang, dan juga dapat mencederai diri (Carpenito, 1998).
Tanda dan gejala :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan
tindakan terhadap penyakit ( rambut rontok karena terapi )
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Percaya diri kurang.
3. Tanda dan Gejala
a. Aspek fisik :
1) Makan dan minum kurang
2) Tidur kurang atau terganggu
3) Penampilan diri kurang
4) Keberanian kurang
b. Aspek emosi :
1) Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
2) Merasa malu, bersalah
3) Mudah panik dan tiba-tiba marah
c. Aspek social
1) Duduk menyendiri
2) Selalu tunduk
3) Tampak melamun
4) Tidak peduli lingkungan
5) Menghindar dari orang lain
6) Tergantung dari orang lain
d. Aspek intelektual
1) Putus asa
2) Merasa sendiri, tidak ada sokongan
3) Kurang percaya diri
4. Akibat
Isolasi sosial menyebabkan klien mengalami halusinasi.
Halusinasi adalah gangguan penyerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana
terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart, 1998).
Tanda dan gejala halusinasi adalah ( Keliat, 1999):
1) Bicara, senyum dan tertawa sendiri
2) Menarik diri dan menghindar dari orang lain
3) Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata
4) Tidak dapat memutuskan perhatian
5) Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain, dan lingkungan)
6) Ekspresi muka tegang dan tersinggung
7) Kesulitan berhubungan dengan orang lain
8) Tidak mampu mengendalikan diri
C. POHON MASALAH
Resiko Gangguan Persepsi seonsori: Halusinasi
Core Problem
Isolasi
HargaSosial: Menarik diri
Diri Rendah
2) Data Objektif
a) Klien berbicara dan tertawa sendiri.
b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu.
c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu.
d) Disorientasi.
b. Isolasi sosial: menarik diri
1) Data subjektif
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi. Terkadang hanya berupa
jawaban singkat ya atau tidak.
2) Data obyektif
Klien terlihat apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri
di kamar dan banyak diam.
c. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
1) Data subjektif
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
2) Data obyektif
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri.
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.
G. DAFTAR PUSTAKA
Capernito LJ. 1998. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:
EGC.
Keliat BA. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Keliat BA. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Townsed, Mary C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri:pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Edisi ketiga. Alih
Bahasa: Novi Helera C.D. Jakarta : EGC.
Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1.
Bandung : RSJP