A. Masalah Utama
Harga diri rendah kronis
7. Pohon masalah
HDR← Isolasi sosial : menarik diri → Halusinasi
↑
1. fase prainteraksi
kondisi: klien terlihat murung, banyak menunduk dan psimis, nada suara
lemah,mengataka malu bertemu dengan orang.
Diagnose keperawtan: gangguan konsep diri: harga diri rendah
Tujuan khusus: TUK 1,2,3,4,5
Intervensi SP!
2. Fase orientasi
:selamat pagi, perkenalkan saya cita setyo dewi.., kalua boleh tau mbaknya
nama siapa…bagaiman kedaan ,bak hari ini? “S terlihat segar”/
“bagaoamana kita bercakap-cakap entang hobi atau kegiatan yang mbak
sukai dirumah.setelh itu kita akan nilai kegiatan mana yang amsih dapat
Tdilakukan dirumah saki. Setelah kita nilai kita akan pilih satunkegiatan
untuk kita latih”
“diman kra duduk?bagaamana klau di ruang tamu?berapa lama?bagaoman
kalu 20 menit?
3. Fase kerja
“S kegiatan apa yang mabak sukai dirumah..keinginan apa yang ingin
lakukan..apa saja kemapuan yang S miliki?bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya!apa lagi kegiatan rumah tangga yag bias S lakukan? Bagaiaman
dengan merapihkan kamar ? menyapu? Mencuci piring dan
mengepel…..”wah bagus sekali ada empat kemapua dan kegiatan yang S
miliki”.
“S, dari empat/kema[uan ini, yang man ayang masih dapat dikerjakan
dirumah sakit? Coba kita lihat.yang pertama bisakah, yang
kedua………..samapi empat(misalnya ada 3 yang yang amsih bisa
dilakukan). Bagus ssekali ada 4 yang amsih bisa dikerjakan dirumah sakitini.
“sekarag coba S pilih kegiatan yang masih dapat dikerjakn dirumah sakit?
O… yang nomor satu, merapikn tempatb tidur?kalau begitu, bagiamana
kalua sekarang lita latihan merapikan tempat tdiur S” mari kita lihat tempat
tidur S\. coba lihat, sudah rapikah empat tidurnya?”
“nah kalu kita mau merapikan tempat tidur ,ari kita bpindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik.”Nah,sekarangg kita pasangb lagi spreinya, kkta mualai dari arah atas,
ya bagus!. Sekarang sebelah kaki , tarik dan masukkan, lalu dsebelah pinggir
masukkan. Sekarangbambil bantal, rapihkan dan letakkan disebelah
atas/kepala mari ita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah /kaki.bagus!”
“S sudah dirapihkan?bagus!
“S bisa merspihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan?bagus!”
“coba S lakukan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri kalua S lakukan
tanpa disuruh,tulis B)bantuan)jika diingatka bisa melakukan, dari T (tidak)
melakukan.
4. Fase termnasi
Bagaoman perasaan mbak S setelah ita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur? Yach, S ternyata banyak memiliki kemampuan
yang dilakukan dirumah sakit in. salah satuny, merapihkan tempat tidur,
yang sudah s praktekkan dengan baik sekali, nah kemampuan ini dapat
dilakukan juga dirumah setelah pulang”.
Sekarangmari kita masukkan pada jadwal harian. S mau berapa kali
merapihka empat tidur.bagus. dua kali yatu pagi-pagi jam berapa? Lalu
sehabis istirahat, jm 16.00 wita”.
“ besok pagi kta latihan lagi kemapuan yang kedua. S masih ingat kegiatan
apalagi yang mampu dilakukan dirumah sakit selain merapihka tempat tidur?
Ya bagus, cuci pring..kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok
jam 08.00 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi sampai jumpa ya”
D. Masalah dan Data yang Perlu Dikaji
No Masalah Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
1 Isolasi sosial : Mengungkapkan tidak Ekspresi wajah kosong
menarik diri berdaya dan tidak ingin Tidak ada kontak mata
hidup lagi ketika diajak bicara
Mengungkapkan enggan Suara pelan dan tidak
berbicara dengan orang lain jelas
Klien malu bertemu dan
berhadapan dengan orang
lain
2 Gangguan Mengungkapkan ingin Merusak diri sendiri
konsep diri : diakui jati dirinya Merusak orang lain
harga diri Mengungkapkan tidak ada Menarik diri dari
rendah lagi yang peduli hubungan sosial
Mengungkapkan tidak bisa Tampak mudah
apa-apa tersinggung
Mengungkapkan dirinya Tidak mau makan dan
tidak berguna tidak tidur
Mengkritik diri sendiri Perasaan malu
Tidak nyaman jika jadi
pusat perhatian
3 Berduka Mengungkapkan tidak Ekspresi wajah sedih
disfungsional berdaya dan tidak ingin Tidak ada kontak mata
hidup lagi ketika diajak bicara
Mengungkapkan sedih Suara pelan dan tidak
karena tidak naik kelas jelas
Klien malu bertemu dan Tampak menangis
berhadapan dengan orang
lain karena diceraikan
suaminya
DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr.
Amino Gondoutomo.
Balitbang. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor
Boyd MA, Hihart MA. 1998. Psychiatric Nursing : contemporary practice.
Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher.
Keliat BA. 1999. Proses Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.
Stuart GW, Sundeen SJ. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta :
EGC.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien :……………. Ruangan :…………….
No. CM :……………. Dx Medis :……………
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Harga Diri Tujuan : Klien 1. Setelah…..× inter- 1. Bina hubungan saling percaya 1. Kepercayaan dari
Rendah kronis memiliki konsep aksi klien me- dengan menggunakan prinsip klien merupakan hal
diri yang positif nunjukan tanda- komunikasi terapeutik : yang mutlak serta
tanda percaya Sapa klien dengan ramah baik akan memudahkan
SP 1 : Klien kepada perawat verbal maupun nonverbal dalam pendekatan
dapat membina : Perkenalkan nama, nama dan tindakan
hubungan saling Ekspresi wajah panggilan dan tujuan perawat keperawatan yang
percaya dengan bersahabat berkenalan akan dilakukan
perawat Menunjukan Tanyakan nama lengkap dan kepada klien
rasa senang nama penggilan yang disukai
Ada kontak klien
mata Buat kontrak yang jelas
Mau berjabat Tunjukan sikap jujur dan
tangan menepati janji setiap kali
mau berinteraksi
menyebutkan Tunjukan sikap empati dan
nama menerima apa adanya
Mau menjawab Beri perhatian kepada klien
salam dan masalah yang dihadapi
Mau duduk klien
berdampingan Dengarkan dengan penuh
dengan perawat perhatian ekspresi perasaan
klien
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Bersedia
mengungkapkan
masalah yang
dihadapi
SP 2 : Klien 2. Setelah…..× 2.1 Diskusikan dengan klien 2.1 Aspek positif
dapat interaksi klien tentang: penting untuk
mengidentifikasi menyebutkan : Aspek positif yang dimiliki meningkatkan PD
aspek positif dan aspek positif klien keluarga, lingkungan serta harga diri
kemampuan dan Kemampuan yang dimiliki
yang dimiliki kemampuan klien 2.2 Memvalidasi dan
yang dimiliki 2.2 Bersama klien buat daftar menguatkan apa
klien tantang : yang sudah
Aspek positif Aspek positif klien, disampaikan secara
keluarga keluarga, lingkungan lisan
Aspek positif Kemampuan yang 2.3 Meningkatkan harga
lingkungan dimiliki klien diri serta memancing
klien 2.3 Beri pujian yang realistis, klien untuk
hindarkan memberi mengungkapkan apa
penilaian negatif yang diinginkan oleh
klien
SP 3 : Klien 3. Setelah…..× 3.1 Diskusikan dengan klien 3. Mencari cara yang
dapat menilai interaksi klien kemampun yang dapat konstruktif dan
kemampuan menyebutkan dilakukan setiap hari sesuai menunjukan potensi
yang dimiliki kemampuan kemampuan klien yang dimiliki klien
untuk yang dapat untuk mengubah
dilaksanakan dilaksanakan dirinya menjadi
No Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
3.2 Diskusikan kemampuan yang lebih baik dan
dapat dilanjutkan berharga
pelaksanaannya