Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP


DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KUNTI
RSJ PROVINSI BALI

OLEH

NATALIA KAHI WONJI


NIM. 1502116014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN B


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017

1
KONSEP DASAR GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

I. MASALAH UTAMA
Harga diri rendah yaitu suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya, dan rasa pesimis
(Dermawan & Rusdi, 2013).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan
yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya. Gangguan konsep diri adalah
orang-orang dengan konsep diri tidak sehat yang menyatakan perasaan tidak
berharga, perasaan dibenci, dan selalu merasakan kesedihan yang mendalam dan
putus asa (Stuart & Laraia, 2005 dalam Dermawan & Rusdi, 2013).
Konsep diri dapat dipengaruhi oleh:
1. Reaksi dari orang lain terhadap tubuh seseorang
2. Persepsi secara terus-menerus reaksi dari seseorang terhadap diri
3. Hubungan antara diri dan orang lain
4. Struktur kepribadian
5. Persepsi terhadap rangsangan yang berakibat pada diri
6. Pengalaman masa lalu dan masa kini
7. Perasaan saat ini tentang fisik, emosi dan sosial diri
8. Harapan tentang diri (Potter & Perry, 2005)

2
III.RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif rendah identitas

Harga diri adalah nilai, harga atau manfaat dari diri sendiri yang berasal dari
kepercayaan positif atau negatif seorang individu akan dirinya. Harga diri rendah
adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
sebagai akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri
(Dermawan & Rusdi, 2013; Keliat & Akemat, 2012).
Gangguan harga diri rendah ditandai dengan adanya sikap mengkritik diri sendiri,
perasaan tidak mampu, pandangan hidup yang pesimis, penurunan produktivitas,
penolakan terhadap kemampuan diri. Orang dengan masalah harga diri rendah
biasanya juga menampakkan perilaku kurang memperhatikan perawatan diri,
berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, bicara lambat dan nada suara lemah
(Keliat & Akemat, 2012).

IV. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


1. Masalah Keperawatan
a. Resiko isolasi sosial: menarik diri.
b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
c. Berduka disfungsional.

2. Data yang Perlu Dikaji


a. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan

3
ideal diri yag tidak realistis, faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi identitas diri.
b. Faktor presipitasi
1) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalami frustrasi.
2) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
3) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian
tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh,
perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.
4) Ancaman fisik terhadap pemakaian oksigen, kelelahan,
ketidakseimbangan biokimia, gangguan penggunaan obat, dan lain-lain.
c. Data lain yang perlu dikaji:
Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

4
V. POHON MASALAH

Kerusakan interaksi sosial

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Core problem

Tidak efektifnya koping individu

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kerusakan interaksi sosial
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Koping individu tidak efektif

5
VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl No.Dx Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Harga diri TUM:
rendah Klien dapat
meningkatkan
aktualisasi diri

TUK 1: 1. Setelah 1 x 30 menit 1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
Klien dapat selama 8 jam, klien dengan menggunakan prinsip merupakan dasar untuk kelancaran
membina menunjukkan ekspresi komunikasi terapeutik: hubungan interaksi selanjutnya
hubungan saling wajah bersahabat,  Sapa klien dengan ramah, baik
percaya dengan menunjukkan rasa verbal maupun non verbal.
perawat senang, ada kontak  Perkenalkan diri dengan sopan
mata, mau berjabat  Tanyakan nama lengkap dan
tangan, mau nama panggilan kesukaan klien
nenyebutkan nama,  Jelaskan tujuan pertemuan
mau menjawab salam,  Jujur dan menepati janji
klien mau duduk  Tunjukkan sikap empati dan
berdampingan dengan menerima klien apa adanya
perawat, mau  Beri perhatian dan perhatikan
mengutarakan masalah kebutuhan dasar klien
yang dihadapi.

6
TUK 2: 2. Setelah 1 x 30 menit 2.1 Diskusikan dengan klien tentang: Diskusikan tingkat kemampuan
Klien dapat selama 8 jam, klien  Aspek positif yang dimiliki klien seperti menilai realitas, kontrol
mengidentifikasi menyebutkan : klien, keluarga, lingkungan diri atau integritas ego sebagai dasar
aspek positif dan  Aspek positif dan  Kemampuan yang dimiliki asuhan keperawatan
kemampuan yang kemampuan yang klien
dimiliki. dimiliki klien 2.2 Bersama klien buat daftar tentang :
 Aspek positif  Aspek positif klien, keluarga Reinforcement positif akan
keluarga dan lingkungan meningkatkan harga diri. Pujian
 Aspek positif  Kemampuan yang dimiliki yang realistis tidak menyebabkan
lingkungan klien klien melakukan kegiatan hanya karena
2.3 Beri pujian yang realistis, ingin mendapat pujian.
hindarkan memberi penilaian negatif
TUK 3: 3. Setelah 1 x 30 menit 3.1 Diskusikan dengan klien Keterbukaan dan pengertian tentang
Klien dapat selama 4 jam, klien kemampuan yang dapat kemampuan yang dimiliki adalah
menilai menyebutkan dilaksanakan. prasyarat untuk berubah.
kemampuan yang kemampuan yang dapat 3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat Pengertian tentang kemampuan
dimiliki untuk dilaksanakan. dilanjutkan pelaksanaannya. yang dimiliki diri merupakan
dilaksanakan motivasi untuk tetap
mempertahankan pelaksanaannya.
TUK 4: 4. Setelah 1 x 30 menit 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas Klien adalah individu yang
Klien dapat selama 4 jam, klien, yang dapat dilakukan setiap hari bertanggung jawab terhadap diri
merencanakan membuat rencana sesuai kemampuan klien : sendiri.
kegiatan sesuai kegiatan harian  Kegiatan mandiri
dengan  Kegiatan dengan bantuan
kemampuan yang sebagian
dimiliki  Kegiatan dengan bantuan total Klien perlu bertindak realistik dalam
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kehidupannya.
kondisi klien Contoh peran yang dilihat klien
4.3 Beri contoh cara pelaksanaan akan memotivasi klien melakukan
kegiatan yang dapat klien lakukan kegiatan.

7
TUK 5: 5. Setelah 1 x 30 menit 5.1 Anjurkan klien untuk melaksanakan Memberikan kesempatan pada klien
Klien dapat selama 4 jam, klien kegiatan yang telah direncanakan untuk mandiri di rumah dan
melakukan dapat melakukan 5.2 Pantau kegiatan yang dilaksanakan memberikan kesempatan kepada
kegiatan sesuai kegiatan sesuai jadwal klien klien untuk tetap melakukan
rencana yang yang dibuat sesuai 5.3 Beri pujian atas usaha yang kegiatan yang biasa dilakukan.
dibuat dan sesuai kondisi sakit dan dilakukan klien Reinforcement positif akan
kondisi sakit kemampuannya 5.4 Diskusikan kemungkinan meningkatkan harga diri.
pelaksanaan kegiatan setelah pulang
TUK 6 : 6. Setelah 1 x 30 menit 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada Mendorong keluarga untuk mampu
Klien dapat selama 4 jam, klien keluarga tentang cara merawat klien merawat klien mandiri di rumah.
memanfaatkan memanfaatkan sistem dengan harga diri rendah kronik
sistem pendukung pendukung yang ada di 6.2 Bantu keluarga memberikan Support system keluarga akan
yang ada. keluarga dukungan selama klien dirawat sangat berpengaruh dalam
6.3 Bantu keluarga menyiapkan mempercepat proses penyembuhan
lingkungan di rumah Meningkatkan peran serta keluarga
dalam merawat klien di rumah.

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, D. & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Keliat, B.A. & Akemat. (2012). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses &


Praktek. Edisi 4. Jakarta: EGC

10

Anda mungkin juga menyukai