Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK RISIKO

HARGA DIRI RENDAH (HDR)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II

Dosen Pengampu : Eriyono Budi Wijoyo, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh :

Nurhayati (2114201018)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2023
I. KASUS (MASALAH UTAMA)

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Kasus :

Ny. B berusia 55 tahun dirawat di RS Harta Sehat selama 3 hari. Ny. B di bawa ke rumah sakit
setelah mengalami kecelakaan yang juga merengut nyawa suaminya. Sejak saat itu Ny. B selalu
menyalahkan dirinya atas kematian suaminya, mengganggap dirinya tidak berguna, dan merasa
bahwa dia tidak pantas hidup. Ketika didatangi oleh anak-anaknya, Ny. B terkesan menarik diri
dan tidak ingin diperhatikan, klien terlihat sedih dan sesekali menangis tanpa sebab.

II. DEFINISI
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak barharga, tidak berarti,
rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri
(Keliat, 2011).
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan
diri yang negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
dalam mencapai keinginan (Direja, 2011).
Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri
negatif tentang kemampuan dirinya (Fitria, 2012).
A. Faktor Predisposisi
1. Faktor Biologis
Pengaruh faktor biologis meliputi adanya faktor herediter anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala.
2. Faktor Psikologis
Pada pasien yang mengalami harga diri rendah, dapat ditemukan adanya
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti penolakan dan harapan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang; kurang mempunyai
tanggungjawab personal; ketergantungan pada orang lain; penilaian negatif pasien
terhadap gambaran diri, krisis identitas,peran yang terganggu, ideal diri yang tidak
realistis; pengaruh penilaian internal individu.
3. Faktor Sosial dan Budaya
Pengaruh sosial budaya meliputi penilaian negatif dari lingkungan terhadap pasien
yang mempengaruhi penilaian pasien,sosial ekonomi rendah, riwayat penolakan
lingkungan pada tahap tumbuh kembang anak, dan tingkat pendidikan rendah.
B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan
bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas yang
menurun. Secara umum gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi
secara situasional atau kronik. Secara situsional misalnya karena trauma yang muncul
tiba-tiba, sedangkan yang kronik biasanya dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum
dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif dan memingkat saat dirawat (yosep,
2009).
Menurut Kemenkes RI (2012) faktor presipitasi harga diri rendah antara lain :
1. Trauma
Penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam
kehidupan.
2. Ketegangan Peran
Berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu
mengalaminya sebagai frustasi.
a. Transisi Peran Perkembangan :
Perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan.
b. Transisi Peran Situasi :
Terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahiran atau kematian.
3. Transisi Peran Sehat-Sakit :
Sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat dan keadaan sakit. Transisi ini dapat
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh; perubahan ukuran, bentuk, penampilan
atau fungsi tubuh; perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang
normal; prosedur medis dan keperawatan.

III. PENGKAJIAN HARGA DIRI RENDAH


1. Identitas Pasien
Melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang nama perawat, nama
panggilan perawat, nama klien, nama panggilan klien, tujuan, waktu, tempat
pertemuan, dan topik yang akan dibicarakan. Tanyakan dan catat usia klien dan nomor
rekam medis, tanggal pengkajian dan sumber data yang didapat.
2. Alasan Masuk
Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang, atau dirawat di rumah sakit,
apakah sudah tahu penyakit sebelumnya, dan apa yang sudah dilakukan keluarga
untuk mengatasi masalah ini.
3. Faktor Predisposisi
Menanyakan apakah keluarga mengalami gangguan jiwa, bagaimana hasil
pengobatan sebelumnya, apakah pernah melakukan atau mengalami penganiayaan
fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga, dan tindakan
kriminal Menanyakan kepada klien dan keluarga apakah ada yang mengalami
gangguan jiwa, menanyakan kepada klien tentang pengalaman yang tidak
menyenangkan Pada klien dengan perilaku kekerasan faktor predisposisi, faktor
presipitasi klien dari pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, adanya
riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa dan adanya riwayat penganiayaan.
4. Pemeriksaan Fisik
Memeriksa tanda-tanda vital, tinggi badan, berat badan, dan tanyakan apakah ada
keluhan fisik yang dirasakan klien. Memeriksa apakah ada kekurangan pada kondisi
harga diri rendah terjadi peningkatan tekanan darah, peningkatan fisiknya.
5. Psikososial
Mengkaji genogram yang menggambarkan klien dengan keluarga, konsep diri
(gambaran diri, identitas diri, fungsi peran, ideal diri, dan harga diri), hubungan sosial,
dan spiritual.
6. Status Mental
 Penampilan
 Pembicaraan
 Aktivitas motorik
 Klien dan Emosi
 Interaksi selama wawancara
 Persepsi
 Proses Pikir
 Isi pikir
 Tingkat kesadaran
 Memori
 Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Kemampuan penilaian
 Daya tarik diri
7. Kebutuhan persiapan pulang
8. Mekanisme Koping
9. Masalahan Psikosis dan lingkungan
10. Pengetahuan : Data didapatkan melalui wawancara pada klien. Pada tiap item yang
dimiliki oleh klien simpulkan dalam masalah.
11. Aspek Medik : Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter
yang merawat. Tuliskan obat – obatan klien saat ini, baik obat fisik , psikofarmaka
dan terapi lain.
12. Daftar Masalah Keperawatan :
 Tuliskan semua masalah disertai data pendukung, yaitu data subjektif dan objektif
 Buat pohon masalah dari data yang telah dirumuskan.
13. Daftar Diagnosis Keperawatan
 Rumuskan diagnosis dengan rumusan P (permasalahan) dan E (etiologi)
berdasarkan pohon masalah
 Urutkan diagnosis sesuai dengan prioritas pada akhir pengkajian ini. Tulis tempat
dan tanggal pengkajian ini serta tanda tangan dan nama jelas mahasiswa.

IV. POHON MASALAH

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan Konsep Diri :

Harga diri rendah


Gangguan Citra Tubuh

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi

Harga diri rendah Klien


situasional b.d Setelah dilakukan asuhan
1. Identifikasi kemampuan dan aspek
perasaan diabaikan keperawatan selama 2 × 24 jam,
positif yang masih dimiliki klien
sekunder akibat : diharapkan harga diri rendah
dengan cara mendiskusikan bahwa
Kematian oarng situasional yang dialami klien
klien masih memiliki kemampuan dan
terdekat (Suami) dapat berkurang dengan kriteria
aspek positif seperti kegiatan di
hasil:
rumah, adanya keluarga dan
1. Klien dapat
lingkungan terdekat klien dan beri
mengidentifikasi
pujian yang relistik
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
2. Bantu klien agar dapat menilai
kemampuan yang dapat digunakan
2. Klien dapat menilai
dengan cara mendiskusikan dengan
kemampuan yang
klien kemampuan yang masih dapat
digunakan
digunakan, bantu klien menyebutkan
dan beri penguatan, beri respon yang
3. Klien dapat
kondusif dan menjadi pendengar yang
menetapkan/memlilih
aktif
kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan
3. Bantu klien memilih/menetapkan
kegiatan yang sesuai dengan
4. Klien dapat melatih
kemampuan dengan cara
kegiatan yang sudah
mendiskusikan dengan klien beberapa
dipilih, sesuai
aktifitas yang dapat dilakukakan dan
kemampuan
dipilih sebagai kegiatan yang akan
dilakukan klien sehari-hari.
5. Klien dapat
merencanakan kegiatan
4. Latih kegiatan klien yang sudah dipilih
yang sudah dilatihnya
sesuai kemampuan

5. Bantu klien agar dapat merencanakan


kegiatan sesuai kemampuanya dan
menyusun rencana kegiatan
Keluarga
Setelah dilakukan pendidikan
1. Jelaskan pada keluarga tentang harga
kesehatan selama 3 × 24 jam,
diri rendah yang ada pada klien
diharapkan keluarga dapat
membantu klien sembuh dari
2. Diskusikan dengan keluarga
harga diri rendah situasional
kemampuan yang dimiliki klien dan
yang dialami klien, dengan
memuji klien atas kemampuanya
kriteria hasil:
1. Keluarga dapat
3. Anjurkan keluarga untuk memotivasi
membantu klien
klien dalam melakukan kegiatan yang
mengidentifikasi
sudah dilatihkan klien dengan
kemampuan yang
perawat
dimiliki

4. Ajarkan keluarga cara mengamati


2. Keluarga memfasilitasi
perkembangan perubahan perilaku
aktifitas klien sesuai
klien
kemampuan

3. Keluarga memotivasi
klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan
latihan yang dilakukan,
dan memberikan pujian
atas keberhasilan klien

4. Keluarga mampu menilai


perkembangan
perubahan kemampuan
klien

VI. TINDAKAN KEPERAWATAN


 Klien
1) Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien dengan cara
mendiskusikan bahwa klien masih memiliki kemampuan dan aspek positif seperti
kegiatan di rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien dan beri pujian
yang relistik
2) Bantu klien agar dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara
mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan, bantu klien
menyebutkan dan beri penguatan, beri respon yang kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif
3) Bantu klien memilih/menetapkan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dengan
cara mendiskusikan dengan klien beberapa aktifitas yang dapat dilakukakan dan
dipilih sebagai kegiatan yang akan dilakukan klien sehari-hari.
4) Latih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
5) Bantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuanya dan
menyusun rencana kegiatan
 Keluarga
1) Jelaskan pada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada klien
2) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien dan memuji klien atas
kemampuanya
3) Anjurkan keluarga untuk memotivasi klien dalam melakukan kegiatan yang sudah
dilatihkan klien dengan perawat
4) Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku klien

VII. EVALUASI TINDAKAN

No. Dx Evaluasi hasil

1. S:
1. Klien mengatakan bahwa kejadian yang dialaminya adalah
takdir dari tuhan, sehingga ia harus menerimanya dengan
ikhlas
2. Klien mengatakan bahwa masih ada anak-anaknya yang
mencintai dan mempedulikannya
3. Klien mengatakan bahwa ia harus mulai menata kehidupanya
dari awal lagi
O:
1. Klien tampak sudah dapat menerima kenyataan yang telah
terjadi
2. Klien tidak lagi mengritik dirinya sendiri
3. Klien mulai memperhatikan perawatan dirinya
4. Keluarga mengatakan bahwa selera makan klien telah pulih
dank lien dapat tidur dengan tenang
5. Keluarga mengatakan, klien tidak lagi berusaha menarik diri
saat didekati
6. Klien dapat berbicara dengan tenang dan mulai menjalin
kontak mata
A:
Tujuan tercapai seluruhnya

P:
Intervensi dipertahankan hingga klien dapat pulih sepenuhnya dari
harga diri rendah situasional yang dialaminya

DAFTAR PUSTAKA

Layar, Mutiara. 2011. “Harga Diri Rendah”, https://www.scribd.com/book/58364086


diakses pada 21 Juni 2011.

https://repository.ump.ac.id/8276/3/Lisva%20Dewi%20Marmono%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai