Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PENYULUHAN ASI EKSLUSIF DI RUANG LECI

(PERINATOLOGI) RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG

OLEH
KELOMPOK 9

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
LAPORAN HASIL PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF

A. PERSIAPAN
Sebelum penyuluhan dilakukan, mahasiswa mempersiapkan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) ASI Eksklusif dan meminta izin kepada bidan selaku pembimbing
ruangan di ruang Leci RSUD Kabupaten Klungkung. Kemudian mahasiswa bersama
pembimbing ruangan berkoordinasi agar kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana
dengan baik.
B. PELAKSANAAN
Adapun tujuan umum dari pelaksaan penyuluhan ASI Eksklusif ini untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai ASI Eksklusif yang diharapkan keluarga mampu
memahami tentang ASI eksklusif dan bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
pertama kepada bayinya.
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada
Hari/Tanggal : Rabu, 4 Mei 2022
Pukul : 11.30- 12.00 WITA
Tempat : Ruang Leci RSUD Kabupaten Klungkung
Target Sasaran : Ibu menyusui
Peserta : Ibu menyusui
Materi : ASI Eksklusif
- Pengertian ASI Eksklusif
- Manfaat ASI Eksklusif
- Keuntungan ASI Eksklusif
- Teknik Menyusui
- Tanda-Tanda Bayi Telah Mendapatkan ASI Yang Cukup
- Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja
- Cara Menyimpan ASI
Metode : Ceramahm diskusi, dan tanya jawab
Media : Leaflet
Mahasiswa yang bertugas sebagai:
1. Moderator : Ni Made Sri Meira Utami
2. Penyaji : Ni Wayan Aprilia Komala Dewi
3. Observer : Dewi Edy Tirtawati
4. Fasilitator : Ni Ketut Sriastuti

Selama penyuuhan berlangsung, peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan dengan


semangat dan focus dalam memperhatikan materi yang disampaikan dan berantusias
dalam memberikan pertanyaan pada sesi tanya jawab. Terdapat 1 orang penanya.
C. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2022 yang dilaksanakan oleh
mahasiswa Non-Reguler Ners STIKes Wira Medika Bali. Sasaran penyuluhan adalah ibu
menyusui yang dilaksanakan di ruang Leci RSUD Kabupaten Klungkung. Materi yang
disampaikan adalah mengenai ASI Ekslusif. Media yang digunakan adalah leaflet. Dana
yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini berasal dari mahasiswa. Peserta hadir di
tempat penyuluhan tepat waktu.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan perkenalan oleh moderator selamat 5 menit,
kemudian dilanjutkan pemaparan materi penyuluhan oleh pemateri selama 15 menit.
Adapun materi yang disampaikan disesuaikan dengan sasaran penyuluhan dan
perencanaan, yaitu pada ibu menyusui. Materi yang disampaikan adalah mengenai ASI
Ekslusif.
Tanggapan peserta sangat baik ketika disampaikan materi, setelah penyuluhan
dilakukan tanya jawab dan diskusi untuk mengetahui pemahaman peserta tentang materi
yang disampaikan. Terdapat 1 orang yang bertanya dan dijawab oleh pemateri, peserta
mengatakan memahami materi yang disampaikan dan dapat menjawab pertanyaan dengan
benar. Suasana penyuluhan tertib dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Pada kegiatan penyuluha yang dilakukan di ruang Leci RSUD Klungkung. Peserta
yang hadir sebanyak 6 orang dengan target sasaran 10 orang. Peserta hadir tepat waktu
dan memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji.
D. KESIMPULAN
Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu menyusui mengenai pentingnya
memberikan ASI Ekslusif kepada bayi. Selain itu, ibu menyusui juga dapat mengetahui
berbagai manfaat memberikan ASI secara ekslusif kepada bayi, sehingga ibu menyusui
dapat lebih termotivasi untuk nantinya memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya.
Lampiran 1 SAP ASI Eksklusif

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ASI Eksklusif


Hari & Tanggal Pelaksanaan : 4 Mei 2022
Waktu : 11.30 WITA – 12.00 WITA
Sasaran : Ibu Menyusui
Tempat : Ruang Leci RSUD Kabupaten Klungkung

A. Latar Belakang
ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang terkandung didalam
ASI dapat menunjang tumbuh kembang bayi. Kandungan antibodi alami didalamnya
dapat membantu mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Bahkan ASI
lebih dikenal luas sebagai nutrisi lengkap yang dapat memberikan dukungan untuk
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan imunitas bayi. Sehingga dengan
demikian pemberian ASI pada bayi sangat penting untuk diberikan.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami tentang ASI eksklusif dan bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit ibu-ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif.
2. Menjelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif.
3. Kelebihan ASI dibandingkan dengan susu formula.
4. Menjelaskan teknik menyusui.
5. Menjelaskan tanda-tanda bayi telah mendapat ASI yang cukup.
6. Menjelaskan pemberian ASI pada ibu bekerja.
7. Menjelaskan cara menyimpan ASI.
D. Sasaran Target
Ibu menyusui
E. Strategi Pelaksanaan

No. Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Waktu


1. Pembukaan: - Menjawab 5 Menit
- Memberikan salam dan salam
memperkenalkan diri - Memberi
- Menggali pengetahuan salam
keluarga tentang ASI - Menyimak
Eksklusif
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan kontrak
waktu
- Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. Pelaksanaan: - Menyimak dan 15 Menit
Menjelaskan materi penyuluhan Memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi:
- Pengertian ASI Eksklusif
- Manfaat ASI Eksklusif
- Kelebihan ASI
dibandingakan susu
formula
- Menjelaskan teknik
menyusui
- Menjelaskan tanda-tanda
bayi yang telah mendapat
ASI yang cukup
- Menjelaskan pemberian
ASI pada ibu bekerja
- Menjelaskan cara
menyimpan ASI
3. Evaluasi: Memperhatikan 5 Menit
- Menyimpulkan inti dan Menjawab
penyuluhan
- Menyampaikan secara
singkat materi
penyuluhan
- Memberi kesempatan
kepada peserta
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan
- Mengevaluasi
pengetahuan peserta
tentang materi yang telah
disampaikan
4. Penutup : - Menyimak 5 Menit
- Menyampaikan terima - Menjawab
kasih atas perhatian dan salam
waktu yang telah
diberikan kepada peserta
- Mengucapkan salam

F. Setting Tempat
MODERATOR PENYAJI

AUDIEN AUDIEN AUDIEN


FASILITATOR
AUDIEN AUDIEN AUDIEN PREMATURITAS

DOKUMENTASI OBSETRVER

G. Pengorganisasian
1. Moderator : Ni Made Sri Meira Utami
2. Penyaji : Ni Wayan Aprilia Komala Dewi
3. Observer : Dewi Edy Tirtawati
4. Fasilitator : Ni Ketut Sriastuti
H. Uraian Tugas
1. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan yang dimulai dari menggali
pengetahuan peserta dan sesi diskusi (tanya jawab) Audiens Audiens Audiens
Audiens Audiens Audiens Moderator Fasilitator Dokumentasi Observasi Penyaji
3. Fasilitator : Memfasilitasi jalanya acara penyuluhan dan memotivasi peserta
untuk berdiskusi agar penyuluhan dapat berjalan dengan baik
4. Observer : Mengobservasi jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir,
mengobservasi performa penyuluh, membuat catatan singkat tentang jalannya
penyuluhan, merangkum dan mencatat pertanyaan
5. Dokumentasi : Mendokumentasikan penyuluhan dari awal sampai akhir
I. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
J. Media
1. Leaflet
K. Materi (terlampir)
L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya SAP
b. Tersedianya media: leaflet
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa Non-Reguler Ners
Stikes Wira Medika Bali di Ruang Nifas
d. Perencanaan penyelenggaraan dan pengorganisasian penyuluhan dilaksanakan
pada hari sebelumnya
e. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
f. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
e. Suasana penyuluhan tertib
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta yang datang tepat waktu
b. Peserta memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji
c. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
dengan benar yang diajukan penyaji.
Lampiran : Materi

MATERI PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI segera setelah bayi lahir sampai dengan 4-
6 bulan tanpa tambahan makanan apapun. Menurut Haryono dan Setianingsih (2014),
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6 bulan tanpa pemberian
tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim.
B. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
1. Bagi ibu
a. Aspek kesehatan ibu
Adanya hisapan bayi, rangsangan (implus) akan diteruskan ke bagian belokan
kelenjar hipofise yang melepaskan hormone oksitosin masuk ke dalam darah.
Oksitosinakan memacu kontraksi rahim sehingga proses involusi semakin
cepat dan baik.
b. Aspek keluarga berencana
Menyusui secara murni(eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Hormone
yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk ovulasi,
sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.
c. Aspek psikologis
Mendekatkan hubungan anak dan ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan
rasa yang dibutuhkan oleh sesama manusia
2. Bagi bayi
a. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi Gizi yang lengkap dan mudah
dicerna, adapun zat gizi yang terkandungdalam ASI adalah:
1) Lemak Sumber kalori utama adalah lemak, sekitar 50% kalori ASI berasal
dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5-4,5%. Walaupun kadarnya
tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih
dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang
terdapat pada ASI.
2) Karbohidrat Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa sangat
bermanfaat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
laktobasillusbifidus.
3) Protein Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI
0,9%, 60% diantaranya adalah whey. Dalam ASI terdapat 2 macam asam
amino yang tidak terdapat dalam susu sapi, yaitu sistin dan taurin.
4) Garam dan mineral Ginjal dan neonatus belum dapat mengkonsumsi air
kemih dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan
mineralrendah.
5) Vitamin ASI cukup mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin
K berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah. VitaminE
terutama di kolustrum. Vitamin D juga terdapat dalam ASI.
b. Mengandung zat protektif
1) Laktobasillusbifidus Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan
asetat yang menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
2) Lisozim Enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan antiinflamatori,
bekerja sebagai peroksida dan aksorbat untuk menyerang E. coli
dansebagian salmonella.
3) Antibodi Kolustrum mengandung immunoglobulin: IgA, IgE, IgM dan
IgG. Dalam ASI juga terdapat antigen terhadap nelicobacter.
c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada ibu, kontak kulit yang dini.
Sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Interaksi yang
timbul waktu menyusui akan menimbulkan rasa aman bayi yang penting
untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi (sence of trust).
d. Pertumbuhan menjadi baik
Bayi yang mendapatkan ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang
baik setelah lahir.
C. Kelebihan ASI dengan Susu Formula

ASI SUSU FORMULA


Susu Formula Kaya DHA dan AA untuk Kurang DHA, tidak ada kolesterol, tidak
pembentukan sel otak, mudah diserap diserap secara sempurna
usus bayi, kaya kolesterol, mengandung
enzim pencerna lemak
Mengandung lactoferin (baik untuk usus), Tidak ada lactoferin dan lisosum. Protein
lisosum (enzim anti mikroba), kaya pembangun tubuh dan otaknya kurang
protein pembangun tubuh dan otak
Kaya laktosa (karbohidrat penting untuk Kurang laktosa dan oligosakarida bahkan
perkembangan otak) dan oligosakarida dalam beberapa susu formula tidak
yang meningkatkan kesehatan usus terkandung di dalamnya
Kaya akan sel darah putih dan tidak diserap dengan baik, mengandung
immunologlubolin (untuk antibodi) Tidak antioksidan
ada sel darah putih atau sel lainnya,
sedikit immunoglobulin dan biasanya
jenis yang salah Mengandung zat besi,
zink, kalsium (zat besi mampu diserap
sekitar 50- 75%), juga mengandung
antioksidan
Kaya enzim pencerna seperti lipase dan Kurang enzim dan hormon
amilase. Kaya hormon seperti tiroid,
prolaktin, oksitosin
Rasa ASI sesuai dengan makanan yang Biayanya mahal
dikonsumsi ibu Rasa sama Biaya murah
dan praktis

D. Teknik Menyusui
Pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwal, bayi dapat menentukan kebutuhannya
sendiri. Normalnya bayi dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan
ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Langkah-langkah menyusui yang benar:
1. Sebelum menyusui, ibu cuci tangan, ASI dikeluarkan sedikit lalu dioleskan pada
putting susu dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan
putting. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
a. Ibu duduk atau berbaring santai, duduk lebih baik menggunakan kursi rendah
agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran
kursi.
b. Bayi dipegang dengan 1 lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
d. Telinga dan tangan terletak pada satu garis lurus.
2. Payudara dipegang dengan ibu jari yang lain menopang dibawah. Tidak hanya
menekan putting dan areola saja
3. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara:
a. Menyentuh pipi dengan putting, menyentuhsisi mulut bayi.
b. Setelah membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
ibu dengan putting susu dan areola dimasukkan ke dalammulut bayi.
c. Diusahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut.
4. Melepaskan isapan bayi
a. Jari telunjuk ibu dimasukkan ke dalam mulut bayi melalui sudut mulut atau
dagu ditekan ke bawah.
b. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan.
5. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola mammae dan dibiarkan kering dengan sendirinya.
6. Sendawakan bayi.
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui.
Cara menyendawakan bayi, bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu
ibu kemudian punggungnya ditepuk-tepuk atau bayi tengkurap di pangkuan ibu
kemudian punggungnya ditepuk-tepuk perlahan-lahan.
7. Posisi-posisi Menyusui
a. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Pastikan pada
punggung benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut,
sampai kulitnya dan kulit ibu saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya
menghadap ke arah ibu, dan letakkan kepalanya pada siku ibu.
b. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain
mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi pada ibu akan
memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi.
c. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping ibu dengan kaki di
belakang ibu dan bayi terselip di bawah lengan, seolah-olah ibu sedang
memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan
dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar.
d. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam
posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi memiliki pilek atau sakit
telinga. Caranya, bayi Ibu duduk tegak dengan kaki mengangkangi sendiri.
e. The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi lebih banyak
kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam
hari. Ibu bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi
dengan bantal.
8. Posisi khusus
 Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki
diatas. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada
ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak
tersedak.
 Posisi menyusui balita pada kondisi normal, yang benar di ruang perawatan
 Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah
 Posisi menyusui bayi bila ASI penuh
 Posisi menyusui pada bayi kembar. Menyusui bayi kembar, dilakukan
dengan seperti memegang bola, kedua bayi disusukan bersamaan di payudara
kanan dan kiri.
E. Tanda-tanda Bayi telah Mendapat ASI yang Cukup
1. Bayi tertidur pulas setelah menyusui.
2. Bayi tampak tenang.
3. Bayi tidak rewel atau tidak sering menangis.
4. Menyusu dengan waktu yang normal atau tidak terlalu lama atau terlalusering.
5. Berat bayi sesuai umur.
6. Kencing bayi tidak kurang dari 6 kali sehari dan urin tidak pekat.
F. Pemberian ASI pada Ibu Bekerja
Berikan ASI sebelum dan sesudah ibu bekerja. Saat di tempat kerja bila payudara
penuh, ASI diperas dan disimpan dalam botol. Pedoman waktu penyimpanan ASI
yaitu sebagai berikut.

Metode Penyimpanan Waktu Penyimpanan


Kolostrum (suhu kamar) 12 Jam
Suhu ruangan 16o C 24 jam
Suhu ruangan 19o C -22o C 10 jam
Suhu ruangan 26o C 4-6 jam
Suhu ruangan 30o C -38o C 4 jam
Lemari es (4o C-5o C) 5 hari
Freezer di lemari satu pintu 2 minggu
Freezer di lemari es dua pintu (-8 o C 3-6 bulan
sampai 20o C)
Lemari es khusus (hanya freezer) 6-12 bulan
Saat ibu bekerja ASI yang telah disimpan dapat diberikan pada bayi, dengan
cara ASI dihangatkan sesuai dengan suhu kamar. Direndam dalam mangkuk air panas
lalu ASI diberikan dengan sendok/dot.

G. Cara Menyimpan ASI


Cara menyimpan ASI di rumah yaitu sebagai berikut.
1. Di tempatsuhu ruangan 19-220 Ctahan 10 jam
2. Di dalam termos berisi es batu tahan 24 jam
3. Di lemari estahan 5 hari
4. Di freezer1 pintu tahan 2 minggu
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2014. Bayi Berat Lahir Rendah, In Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta.
2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2016. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
3. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
4. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
5. Proverati, A. 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: Nuha
Medika.
6. Pudjiadi, AH. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indoenesia,
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta.
7. Saifuddin, AB. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, 5 th edn, YBP- SP. Jakarta.
8. Bulecheck, Gloria M, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC).
Yogyakarta: Moco Media
9. Doengoes, M. Dkk. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Ed 2. Jakarta :
EGC.
10. Donna L. Wong. 2004. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1. Jakarta : EGC
11. Herdman, T Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan NANDA, Definisi dan
klasifikasi2012 – 2014. Jakarta : EGC
12. Mochtar.1998. Sinopsis Obstetri Jilid II Edisi 2. Jakarta : EGC
13. Moorhead, S, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Yogyakarta:
Moco Media
14. Nelson. 2000.Ilmu Kesehatan Anak II, Jakarta : EGC
15. Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
16. Rahayu, Sri. 2009. Auhan Keperawatan Anak dan Neonatus.Jakarta : Salemba
Medika
Lampiran 2 Leaflet ASI Eksklusif
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai