OLEH
KELOMPOK 9
A. PERSIAPAN
Sebelum penyuluhan dilakukan, mahasiswa mempersiapkan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) ASI Eksklusif dan meminta izin kepada bidan selaku pembimbing
ruangan di ruang Leci RSUD Kabupaten Klungkung. Kemudian mahasiswa bersama
pembimbing ruangan berkoordinasi agar kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana
dengan baik.
B. PELAKSANAAN
Adapun tujuan umum dari pelaksaan penyuluhan ASI Eksklusif ini untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai ASI Eksklusif yang diharapkan keluarga mampu
memahami tentang ASI eksklusif dan bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
pertama kepada bayinya.
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada
Hari/Tanggal : Rabu, 4 Mei 2022
Pukul : 11.30- 12.00 WITA
Tempat : Ruang Leci RSUD Kabupaten Klungkung
Target Sasaran : Ibu menyusui
Peserta : Ibu menyusui
Materi : ASI Eksklusif
- Pengertian ASI Eksklusif
- Manfaat ASI Eksklusif
- Keuntungan ASI Eksklusif
- Teknik Menyusui
- Tanda-Tanda Bayi Telah Mendapatkan ASI Yang Cukup
- Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja
- Cara Menyimpan ASI
Metode : Ceramahm diskusi, dan tanya jawab
Media : Leaflet
Mahasiswa yang bertugas sebagai:
1. Moderator : Ni Made Sri Meira Utami
2. Penyaji : Ni Wayan Aprilia Komala Dewi
3. Observer : Dewi Edy Tirtawati
4. Fasilitator : Ni Ketut Sriastuti
A. Latar Belakang
ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang terkandung didalam
ASI dapat menunjang tumbuh kembang bayi. Kandungan antibodi alami didalamnya
dapat membantu mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Bahkan ASI
lebih dikenal luas sebagai nutrisi lengkap yang dapat memberikan dukungan untuk
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan imunitas bayi. Sehingga dengan
demikian pemberian ASI pada bayi sangat penting untuk diberikan.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu
memahami tentang ASI eksklusif dan bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit ibu-ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif.
2. Menjelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif.
3. Kelebihan ASI dibandingkan dengan susu formula.
4. Menjelaskan teknik menyusui.
5. Menjelaskan tanda-tanda bayi telah mendapat ASI yang cukup.
6. Menjelaskan pemberian ASI pada ibu bekerja.
7. Menjelaskan cara menyimpan ASI.
D. Sasaran Target
Ibu menyusui
E. Strategi Pelaksanaan
F. Setting Tempat
MODERATOR PENYAJI
DOKUMENTASI OBSETRVER
G. Pengorganisasian
1. Moderator : Ni Made Sri Meira Utami
2. Penyaji : Ni Wayan Aprilia Komala Dewi
3. Observer : Dewi Edy Tirtawati
4. Fasilitator : Ni Ketut Sriastuti
H. Uraian Tugas
1. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan yang dimulai dari menggali
pengetahuan peserta dan sesi diskusi (tanya jawab) Audiens Audiens Audiens
Audiens Audiens Audiens Moderator Fasilitator Dokumentasi Observasi Penyaji
3. Fasilitator : Memfasilitasi jalanya acara penyuluhan dan memotivasi peserta
untuk berdiskusi agar penyuluhan dapat berjalan dengan baik
4. Observer : Mengobservasi jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir,
mengobservasi performa penyuluh, membuat catatan singkat tentang jalannya
penyuluhan, merangkum dan mencatat pertanyaan
5. Dokumentasi : Mendokumentasikan penyuluhan dari awal sampai akhir
I. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
J. Media
1. Leaflet
K. Materi (terlampir)
L. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya SAP
b. Tersedianya media: leaflet
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa Non-Reguler Ners
Stikes Wira Medika Bali di Ruang Nifas
d. Perencanaan penyelenggaraan dan pengorganisasian penyuluhan dilaksanakan
pada hari sebelumnya
e. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
f. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
e. Suasana penyuluhan tertib
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta yang datang tepat waktu
b. Peserta memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji
c. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
dengan benar yang diajukan penyaji.
Lampiran : Materi
MATERI PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF
D. Teknik Menyusui
Pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwal, bayi dapat menentukan kebutuhannya
sendiri. Normalnya bayi dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan
ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Langkah-langkah menyusui yang benar:
1. Sebelum menyusui, ibu cuci tangan, ASI dikeluarkan sedikit lalu dioleskan pada
putting susu dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan
putting. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
a. Ibu duduk atau berbaring santai, duduk lebih baik menggunakan kursi rendah
agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran
kursi.
b. Bayi dipegang dengan 1 lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
d. Telinga dan tangan terletak pada satu garis lurus.
2. Payudara dipegang dengan ibu jari yang lain menopang dibawah. Tidak hanya
menekan putting dan areola saja
3. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara:
a. Menyentuh pipi dengan putting, menyentuhsisi mulut bayi.
b. Setelah membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
ibu dengan putting susu dan areola dimasukkan ke dalammulut bayi.
c. Diusahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut.
4. Melepaskan isapan bayi
a. Jari telunjuk ibu dimasukkan ke dalam mulut bayi melalui sudut mulut atau
dagu ditekan ke bawah.
b. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan.
5. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola mammae dan dibiarkan kering dengan sendirinya.
6. Sendawakan bayi.
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya
bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui.
Cara menyendawakan bayi, bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu
ibu kemudian punggungnya ditepuk-tepuk atau bayi tengkurap di pangkuan ibu
kemudian punggungnya ditepuk-tepuk perlahan-lahan.
7. Posisi-posisi Menyusui
a. The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Pastikan pada
punggung benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut,
sampai kulitnya dan kulit ibu saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya
menghadap ke arah ibu, dan letakkan kepalanya pada siku ibu.
b. The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain
mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi pada ibu akan
memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi.
c. The football hold. Caranya, pegang bayi di samping ibu dengan kaki di
belakang ibu dan bayi terselip di bawah lengan, seolah-olah ibu sedang
memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan
dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar.
d. Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam
posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi memiliki pilek atau sakit
telinga. Caranya, bayi Ibu duduk tegak dengan kaki mengangkangi sendiri.
e. The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi lebih banyak
kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam
hari. Ibu bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi
dengan bantal.
8. Posisi khusus
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki
diatas. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada
ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak
tersedak.
Posisi menyusui balita pada kondisi normal, yang benar di ruang perawatan
Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah
Posisi menyusui bayi bila ASI penuh
Posisi menyusui pada bayi kembar. Menyusui bayi kembar, dilakukan
dengan seperti memegang bola, kedua bayi disusukan bersamaan di payudara
kanan dan kiri.
E. Tanda-tanda Bayi telah Mendapat ASI yang Cukup
1. Bayi tertidur pulas setelah menyusui.
2. Bayi tampak tenang.
3. Bayi tidak rewel atau tidak sering menangis.
4. Menyusu dengan waktu yang normal atau tidak terlalu lama atau terlalusering.
5. Berat bayi sesuai umur.
6. Kencing bayi tidak kurang dari 6 kali sehari dan urin tidak pekat.
F. Pemberian ASI pada Ibu Bekerja
Berikan ASI sebelum dan sesudah ibu bekerja. Saat di tempat kerja bila payudara
penuh, ASI diperas dan disimpan dalam botol. Pedoman waktu penyimpanan ASI
yaitu sebagai berikut.