DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
1. Willy Febrianti, S.Kep 5. Irma Latania, S.Kep
2. Nadya Aida Fardila, S.Kep 6. Fanny Zarani, S.Kep
3. Che-Che Kirani, S.Kep 7. Desvita Novriadi, S.Kep
4. Taupik Muslim, S.Kep 8. Widya Rahma Syari, S.Kep
I. Latar Belakang
Saat ini banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui pentingnya gizi yang tepat bagi ibu
yang sedang menyusui. Gizi yang tepat sangat diperlukan bagi ibu menyusui karena zat
makanan yang dimakan oleh ibu akan berpengaruh bagi perkembangan bayi. Gizi ibu
menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak, mineral, air,
dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui.
Gizi pada ibu menyusui sangat berhubungan dengan produksi air susu yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidak terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Ibu yang telah melahirkan akan memasuki masa postpartum. Masa postpartum
merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI
sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat
mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi yang baru lahir. Ibu menyusui
memiliki kebutuhan gizi yang banyak yang terkandung di dalam setiap makanan yang
dikonsumsinya. Pendidikan tentang gizi sangat penting diberikan untuk memberikan
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui, sehingga dengan demikian pola makannya
akan lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizi.
RSU Aisyiyah ini adalah rumah sakit umum swasta tipe C dan akreditasi perdana pada
Desember 2017. RSU Aisyiyah mempunyai visi adalah Rumah Sakit Islam yang dicintai oleh
masyarakat, sementara misi dari RSU Aisyiyah adalah meningkatkan citra Rumah Sakit yang
Islami, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengembangkan dan memperkuat
pelayanan medis yang professional, meningkatkan promosi rumah sakitdan mewujudkan tata
kelola Rumah Sakit yang akuntabeldan mempunyai tujuan terwujudnya pelayanan kesehatan
yang profesional dan berkualitas berazaskan dakwah bilhal.Indikator mutu pelayanan RSU
Aisyiyah tahun 2016 dari total tempat tidur 62 tempat tidur yang dimiliki adalah diperolehnya
BOR 55,25%, ALOS 3 hari, TOI 6 hari dan BTR 6 kali.
Jumlah ibu post partum di Rsu Aisyiyah padang dalam 3 bulan terakhir dari bulan
november 2020 – januari 2021 sebanyak 148 orang terdiri dari 145 orang melahirkan secara
seksio sesarea / SC dan 3 orang melahirkan dengan partus spontan. Diet yang diberikan pada
ibu post partum ini adalah MB TKTP. Rata-rata ASI pada ibu post partum di Rsu Aisyiyah
padang ada setelah melahirkan.
II. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan setelah dilakukan penyuluhan pada ibu menyusui dan semua peserta
yang diharapkan dapat memahami tentang kebutuhan-kebutuhan nutrisi yang harus
dipenuhi pada ibu yang sedang menyusui.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu–ibu diharapkan mampu memahami :
Keterangan :
: Layar : Pembimbing
: Observer
: Moderator : klien
: Penyaji : Fasilitator
6. Orientasi dan Uraian Tugas
1) Moderator : Che-Che Kirani S.Kep
Tugas : Membuka Acara Penyuluhan, Membantu presenter dalam
menjalankan Penyuluhan dari awal hingga akhir, menjawab pertanyaan dari audien.
2) Presenter : Willy Febrianti S.Kep
Tugas : Menjelaskan tujuan penyuluhan, Mengarahkan proses kegiatan pada
anggota kelompok, Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan, menjawab
pertanyaan dari audiens.
3) Fasilitator :
1. Desvita novriadi, S.Kep
2. Irma latania, S.Kep
3. Fanny zarani, S.Kep
4. Taufik muslim, S.Kep
5. Widya rahma syari, S.Kep
Tugas :
- Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai
- Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan
- Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
- Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
- Memotivasi klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
- Memotivasi klien untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
- Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
- Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4. Observer : Nadya Aida Fardila, S.Kep
Tugas :
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan
- Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlansung
- Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil penyuluhan
7. STRATEGI PELAKSANAAN
- memperhatikan
- mengemukakan
pendapat
3. 5 Menit Penutup
- melakukan evaluasi - menjawab
- Menanyakan kepada pertanyaan
peserta tentang materi - memperhatikan
yang telah diberikan, - memperhatikan
dan memberikan
reward kepada ibu-ibu
yang dapat menjawab
pertanyaan.
- menyimpulkan dan
menutup diskusi
- mengucapkan salam
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti
“makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu
yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh,
mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta
gigi yang sehat pula.
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang , terutama kebutuhan protein
dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi , Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaska. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya , yang terpenting
adalah makanan yang mnjamin pembentukn air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memnuhi kebutuhan bayinya. (Vivian Nany Lia dkk, 2011 hal 71)
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
a) Pengaruh makanan erat kaitanya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
b) Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
c) Suplementasi, jika makanan sehari seimbang. Suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
d) Aktifitas
1. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa
memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan
kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
2. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara
dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt,
120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
3. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan
kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari.
Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara
dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan
sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan
memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi setara dengan 1/8
semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang
telah dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari.
Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu
iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers,
½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian
utuh.
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang
tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua
sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang
goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan
saus salad.
8. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin
seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
9. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
10. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara
lain:
a) Vitamin A
b) Vitamin B1 ( Thiamin )
c) Vitamin B2 ( Riboflavin )
d) Vitamin B3 ( Niacin )
e) Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g) Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan
produksi inti sel. Sumber: hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
h) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk
penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi,
serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon,
brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
i) Vitamin D
j) Vitamin K
k) DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur,
otak, hati dan ikan.
Tabel Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa
dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.Jakarta
:SalembaMedika.
Sulistyawati, Ari.2009. Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : C.V. ANDI GFFSET.
Yanti, Damai. Dian Sundawati. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung : PT Refika Aditama
2.
Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar : Salemba medika
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. (hlm: 56- 57).
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 71-72).
N ALAMAT TTD
NAMA
O
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
TERIMAK
Petunjuk untuk mengolah ASIH
makanan sehat
1) Pilih sayur-sayuran,
buah – buahan, daging
dan ikan yang segar
2) Cuci tangan samapai
bersih sebelum dan
sesudah mengolah
makanan
3) Cuci bahan makanan
sampai bersih lalu
potong – potong
4) Olah makanan sampai
matang
5) Hindari pemakaian zat
pewarna, pengawet
( vetsin )
6) Jangan memakai minyak
yang sudah berkali – kali
dipakai
7) Perhatikan kadaluarsa
dan komposisi zat gizi
makanan. Jika dikemas
dalam kaleng, jangan