Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG IBU POST PARTUM


(disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Maternitas)

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4

Defta Aprizal, S.Kep 4006190118


Salma Silviani, S.Kep 4006190001
Selvi Juliana Sari, S.Kep 4006190101
Sherly Nur Anggraeni, S.Kep 4006190032
Shilda Nurlaelasari, S.Kep 4006190050
Tika wahyuni, S.Kep 4006190038
Ulfah Nur Fadillah, S.Kep 4006190061
Venta Yolanda Lauren, S.Kep 4006190076
Vera Febriani, S.Kep 4006190008

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG
2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG POST PARTUM


Pokok Bahasan : Gizi seimbang

Sub Pokok Bahasan : Gizi seimbang ibu pospartum


Hari/ tanggal : Sabtu, 4 Januari 2020

Sasaran : keluarga pasien, pengunjung UPT puskesmas puter

Tempat : UPT puskesmas puter lantai 1

       I.  Tujuan umum penyuluhan       :


            Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu post partum dapat
memahami tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas dan menyusui, sehingga ibu dapat
menjalani masa nifas dengan baik tanpa mengalami masalah.

    II. Tujun khusus penyuluhan            :


Setelah mengikuti penyuluhan gizi seimbang pada ibu postpartum dini selama 1 x
30 menit dari pukul 07.30-08.00 WIB maka pasien dan keluarga mampu:
1. Ibu menyebutkan pengertian gizi/nutrisi
2. Ibu menyebutkan zat gizi yang dibutuhkan ibu nifas dan menyusui
3. Ibu mengetahui dan memahami manfaat yang didapat oleh ibu jika ibu
Mengkonsumsi makanan yang telah di anjurkan secara teratur

 III.     Materi dan pertanyaan                        


Terlampir

 IV.      Metode  dan Media
1. Leafleat
2. Banner
3. Ceramah
4. Tanya jawab
5. Diskusi

2
                                              
    V.   Media dan alat bantu :
Leftlet, Banner

 VI.      Setting tempat

VII.            Rancangan kegiatan                            :
Uraian Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Respon pasien

3
1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
 Menyampaikan topik- memperhatikan
topik yang akan
dijelaskan
2 Kegiatan inti 20  Menjelaskan materi  Menyimak dan
menit penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur :
1.    1. Definisinutrisi/gizi
Zat gizi yang
dibutuhkan ibu masa
nifas dan menyusui 
3.    Manfaat gizi pada ibu
nifas
4.    Dampak jika gizi ibu
nifas tidak terpenuhi
5.      Contoh menu ibu nifas
dan menyusui -   Bertanya
-     Memberi kesempatan
kepada ibu untuk -   Mendengarkan
bertanya
-     Menjawab pertanyaan
ibu
3 Penutup 10    5  Membuat kesimpulan  Mendengarkan
Menit  Mengadakan evaluasi  Memberikan
secara lisan pendapatMenjawab salam
  Mengucapkan salam

4
VIII.    Pengorganisasian
Penyuluh : Vera Febriani, S.Kep
Moderator : Tika Wahyuni, S.Kep
Documentasi : Sherly Nur Anggraeni, S.Kep
Fasilitator : 1. Salma Silviani, S.Kep
2. Shilda Nurlaelasari, S.Kep
3. Defta aprizal, S.Kep
4. Ulfah Nur Fadhilah, S.Kep
5. Selvi Juliana Sari, S.Kep
6. Venta Yolanda

IX. Evaluasi
1.   Apakah ibu-ibu mampu menyebutkan defenisi nutrisi
2.   Apakah ibu-ibu mampu menyebutkan manfaat gizi pada ibu post partum?
3.   Apakah ibu-ibu bisa menyebutkan dan mengulang kembali menu seimbang ibu
menyusui?

·         

5
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Gizi pada Ibu Post Partum


Gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya.Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui
meningkat menjadi 25%. Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi
seimbang, terutama kebutuhan protein dan karbohidrat.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya denganp roduksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembangbayi. Bilapemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik,
tonus otot, serta kebiasaan makanan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah
terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang penting adalah makanan yang
menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

B. Zat Gizi yang Dibutuhkan Ibu Post partum


1. Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air
susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding
selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu
dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan kira-kira  85 kal
diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu
menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu
normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika
menyusui. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan
aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI,
serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga
perlu memenuhi syarat, seperti : susunya harus seimbang, porsinya

6
cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak
mengandung alkohol, nikotin dan bahan pengawet dan pewarna.
2. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal
ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang
dianjurkan . Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari
protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur,
daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu, protein
nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan
lain-lain.
3. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air
putih, susu dan jus buah (anjurkan ibu minum tiap kali menyusui).
Mineral, air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme didalam
tubuh. Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh dari semua
jenis sayur dan buah-buahan segar.
4. Vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan
metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air
susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang
mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
5. Zat besi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Sumber zat besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan
sayuran hijau. Kebutuhan zat besi sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi
(Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 
hari pasca bersalin.

7
6. Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber
iodium yaitu garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg
per hari.
7. Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan
tubuh, produksi ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau
sayuran berwarna hijau kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg
per hari. Vitamin A sebanyak 850 mg per hari.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada
1 jam setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat
memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
C. Manfaat Gizi pada Ibu Post Partum
1. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi
2. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
D. Dampak jika Gizi Ibu Post Partum Tidak Terpenuhi
1. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
2.  Kelelahan dan gangguan kesehatan
3.  Berkurangnya produksi ASI.
E. Contoh Susunan Menu ibu Nifas
JenisMakanan UsiaBayi 0-6 Bulan UsiaBayi> 6 Bulan
Nasi 5 piring 4 piring
Ikan 3 potong 2 potong
Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk
Buah 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok 5 sendok
Susu 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas

F. Prinsip Pemberian Makanan Ibu Menyusui


1. Minuman dan Makanan Pantangan Ibu Menyusui

8
Ada beberapa makanan yang sebenarnya merupakan pantangan ibu
menyusui yang harus dihindari atau sebaiknya dikurangi selama ibu
memberikan ASI kepada bayinya, yaitu:
a. Minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol
harus dihindari, karena alkohol dapat disalurkan ke bayi
melalui ASI. Kelebihan alkohol akan memberikan dampak
yang buruk terhadap perkembangan syaraf bayi. Bayi akan
tampak lemas, lunglai, mengantuk dan tidur lebih lama. Selain
itu juga alkohol juga terbukti dapat mengurangi jumlah ASI
yang diproduksi ibu.
b. Makanan yang berasal dari laut ikan-ikan laut yang besar
seperti ikan hiu, ikan tuna, ikan todak dan sejenisnya sebaiknya
dikurangi, karena ikan besar ini mengandung mercury yang
dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kelebihan mercury akan
memberikan dampak terhadap perkembangan syaraf bayi.
c. Minuman yang mengandung kafein. Minuman berkafein
seperti kopi, soda dan the sebaiknya dikurangi, karena kafein
yang terdapat dalam minuman tersebut dapat disalurkan ke bayi
melalui ASI. Kafein dapat menyebabkan bayi menjadi susah
tidur dan rewel, selain itu kafein juga terbukti dapat
menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi
d. Makanan yang mengiritasi saluran pencernaan. Beberapa bahan
makanan seperti kubis, brokoli, paprika merupakan makanan
yang menghasilkan gas dan membuat kembung, maka dari itu
makanan tersebut menjadi makanan pantangan dan sebaiknya
dikurangi pada saat ibu menyusui, karena makanan-makanan
tersebut juga dapat menyebabkan saluran pencernaan bayi
menjadi tidak nyaman. Buah-buahan yang mengandung bahan
sitrus seperti jeruk, lemon dan sejenisnya serta makanan yang
pedas sebaiknya dikurangi karena makanan-makanan tersebut
juga dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi.

9
e. Makanan yang menimbulkan alergi produk olahan dengan
bahan dasar susu, kedelai, gandum, telur, kacang-kacangan,
jagung, es krim, keju, yoghurt, dan sejenisnya sebaiknya
dikurangi pada ibu yang menyusui, karena produk olahan
tersebut adakalanya pada beberapa bayi dapat menimbulkan
gejala alergi seperti diare, bercak kemerahan, sakit perut, dan
muntah. Oleh karena itu ibu harus selalu memperhatikan
sensitivitas bayi terhadap makanan-makanan tersebut. Ketika
terbukti bahwa bayi sensitif, makanan tersebut menjadi
pantangan.
f. Makanan yang mengurangi produksi ASI beberapa dedaunan
seperti papermint, petersely, parsley yang merupakan campuran
pada the, sop, obat-obatan herbal sebaiknya tidak dikonsumsi
berlebihan karena dedaunan mint tersebut apabila dikonsumsi
dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi jumlah ASI yang
diproduksi ibu. Beberapa makanan tersebut merupakan
makanan pantangan ibu menyusui, yang apabila dikonsumsi
berlebihan dapat mempengaruhi ASI yang diberikan pada bayi,
dan pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bayi. Oleh
karena itu penting bagi ibu untuk memperhatikan makanan
yang dimakannya agar bayi yang disusuinya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
                        

10
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,Eni.Wulandari,Dyah.2009. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogj
akarta: MitraCendikia zasPress.
Marmi. 2012. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta:
pustaka pelajar
Saleha, siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar :
Salemba medika
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Andi : Yogyakarta
Smeltzer, Suzanne C., Bare, B.G., 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner Dan Suddarth. EGC, Jakarta, Vol 12.

11

Anda mungkin juga menyukai