Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
IV. Metode dan Media
1. Leafleat
2. Banner
3. Ceramah
4. Tanya jawab
5. Diskusi
2
V. Media dan alat bantu :
Leftlet, Banner
VI. Setting tempat
VII. Rancangan kegiatan :
Uraian Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Respon pasien
3
1 Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
Menyampaikan topik- memperhatikan
topik yang akan
dijelaskan
2 Kegiatan inti 20 Menjelaskan materi Menyimak dan
menit penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur :
1. 1. Definisinutrisi/gizi
Zat gizi yang
dibutuhkan ibu masa
nifas dan menyusui
3. Manfaat gizi pada ibu
nifas
4. Dampak jika gizi ibu
nifas tidak terpenuhi
5. Contoh menu ibu nifas
dan menyusui - Bertanya
- Memberi kesempatan
kepada ibu untuk - Mendengarkan
bertanya
- Menjawab pertanyaan
ibu
3 Penutup 10 5 Membuat kesimpulan Mendengarkan
Menit Mengadakan evaluasi Memberikan
secara lisan pendapatMenjawab salam
Mengucapkan salam
4
VIII. Pengorganisasian
Penyuluh : Vera Febriani, S.Kep
Moderator : Tika Wahyuni, S.Kep
Documentasi : Sherly Nur Anggraeni, S.Kep
Fasilitator : 1. Salma Silviani, S.Kep
2. Shilda Nurlaelasari, S.Kep
3. Defta aprizal, S.Kep
4. Ulfah Nur Fadhilah, S.Kep
5. Selvi Juliana Sari, S.Kep
6. Venta Yolanda
IX. Evaluasi
1. Apakah ibu-ibu mampu menyebutkan defenisi nutrisi
2. Apakah ibu-ibu mampu menyebutkan manfaat gizi pada ibu post partum?
3. Apakah ibu-ibu bisa menyebutkan dan mengulang kembali menu seimbang ibu
menyusui?
·
5
LAMPIRAN MATERI
6
cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak
mengandung alkohol, nikotin dan bahan pengawet dan pewarna.
2. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal
ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang
dianjurkan . Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari
protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur,
daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu, protein
nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan
lain-lain.
3. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Ibu menyusui dianjurkan minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air
putih, susu dan jus buah (anjurkan ibu minum tiap kali menyusui).
Mineral, air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme didalam
tubuh. Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh dari semua
jenis sayur dan buah-buahan segar.
4. Vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan
metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air
susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang
mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
5. Zat besi
Zat besi dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Sumber zat besi antara lain hati, telur, sumsum tulang dan
sayuran hijau. Kebutuhan zat besi sebanyak 28 mg per hari. Pil zat besi
(Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40
hari pasca bersalin.
7
6. Iodium
Iodium dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber
iodium yaitu garam beriodium. Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg
per hari.
7. Vitamin C dan A
Vitamin C digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan
tubuh, produksi ASI. Sumber vitamin C antara lain buah-buahan atau
sayuran berwarna hijau kuning. Kebutuhan vitamin C sebanyak 85 mg
per hari. Vitamin A sebanyak 850 mg per hari.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada
1 jam setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya agar dapat
memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
C. Manfaat Gizi pada Ibu Post Partum
1. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi
2. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
D. Dampak jika Gizi Ibu Post Partum Tidak Terpenuhi
1. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
2. Kelelahan dan gangguan kesehatan
3. Berkurangnya produksi ASI.
E. Contoh Susunan Menu ibu Nifas
JenisMakanan UsiaBayi 0-6 Bulan UsiaBayi> 6 Bulan
Nasi 5 piring 4 piring
Ikan 3 potong 2 potong
Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk
Buah 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok 5 sendok
Susu 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas
8
Ada beberapa makanan yang sebenarnya merupakan pantangan ibu
menyusui yang harus dihindari atau sebaiknya dikurangi selama ibu
memberikan ASI kepada bayinya, yaitu:
a. Minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol
harus dihindari, karena alkohol dapat disalurkan ke bayi
melalui ASI. Kelebihan alkohol akan memberikan dampak
yang buruk terhadap perkembangan syaraf bayi. Bayi akan
tampak lemas, lunglai, mengantuk dan tidur lebih lama. Selain
itu juga alkohol juga terbukti dapat mengurangi jumlah ASI
yang diproduksi ibu.
b. Makanan yang berasal dari laut ikan-ikan laut yang besar
seperti ikan hiu, ikan tuna, ikan todak dan sejenisnya sebaiknya
dikurangi, karena ikan besar ini mengandung mercury yang
dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kelebihan mercury akan
memberikan dampak terhadap perkembangan syaraf bayi.
c. Minuman yang mengandung kafein. Minuman berkafein
seperti kopi, soda dan the sebaiknya dikurangi, karena kafein
yang terdapat dalam minuman tersebut dapat disalurkan ke bayi
melalui ASI. Kafein dapat menyebabkan bayi menjadi susah
tidur dan rewel, selain itu kafein juga terbukti dapat
menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi
d. Makanan yang mengiritasi saluran pencernaan. Beberapa bahan
makanan seperti kubis, brokoli, paprika merupakan makanan
yang menghasilkan gas dan membuat kembung, maka dari itu
makanan tersebut menjadi makanan pantangan dan sebaiknya
dikurangi pada saat ibu menyusui, karena makanan-makanan
tersebut juga dapat menyebabkan saluran pencernaan bayi
menjadi tidak nyaman. Buah-buahan yang mengandung bahan
sitrus seperti jeruk, lemon dan sejenisnya serta makanan yang
pedas sebaiknya dikurangi karena makanan-makanan tersebut
juga dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi.
9
e. Makanan yang menimbulkan alergi produk olahan dengan
bahan dasar susu, kedelai, gandum, telur, kacang-kacangan,
jagung, es krim, keju, yoghurt, dan sejenisnya sebaiknya
dikurangi pada ibu yang menyusui, karena produk olahan
tersebut adakalanya pada beberapa bayi dapat menimbulkan
gejala alergi seperti diare, bercak kemerahan, sakit perut, dan
muntah. Oleh karena itu ibu harus selalu memperhatikan
sensitivitas bayi terhadap makanan-makanan tersebut. Ketika
terbukti bahwa bayi sensitif, makanan tersebut menjadi
pantangan.
f. Makanan yang mengurangi produksi ASI beberapa dedaunan
seperti papermint, petersely, parsley yang merupakan campuran
pada the, sop, obat-obatan herbal sebaiknya tidak dikonsumsi
berlebihan karena dedaunan mint tersebut apabila dikonsumsi
dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi jumlah ASI yang
diproduksi ibu. Beberapa makanan tersebut merupakan
makanan pantangan ibu menyusui, yang apabila dikonsumsi
berlebihan dapat mempengaruhi ASI yang diberikan pada bayi,
dan pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bayi. Oleh
karena itu penting bagi ibu untuk memperhatikan makanan
yang dimakannya agar bayi yang disusuinya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,Eni.Wulandari,Dyah.2009. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogj
akarta: MitraCendikia zasPress.
Marmi. 2012. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta:
pustaka pelajar
Saleha, siti. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Makasar :
Salemba medika
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Andi : Yogyakarta
Smeltzer, Suzanne C., Bare, B.G., 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner Dan Suddarth. EGC, Jakarta, Vol 12.
11