Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

OLEH :

NI PUTU DESI SUKMAYATI P07120017093


I PUTU ERWIN EKA PURNAMA P07120017106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN HIV/AIDS

Hari/Tanggal : Senin, 8 April 2019

Waktu : 30 menit

Tempat Pelaksanaan :

Sasaran : Ny. T (Ibu nifas) & Keluarga

Topik Pembahasan : Asi Eksklusif

Sub Topik Pembahasan : 1. Pengertian ASI eksklusif

2. Manfaat ASI dan menyusui

3. Kandungan yang terdapat di dalam ASI

4. Makanan yang membantu memperlancar ASI.

5. Teknik menyusui yang benar

6. Cara menyimpan asi

7. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

A. Latar Belakang
(ASI) diberikan sejak usia dini, terutama pemberian ASI eksklusif yaitu
pemberian hanya ASI kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan.
Pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi dalam
satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, bersamaan
dengan pemberian makanan pendamping ASI dan meneruskan ASI dari 6 bulan
sampai 2 tahun, dapat mengurangi sedikitnya 20,00% kematian anak balita
(Roesli, 2008). Konsep tentang ASI eksklusif sekarang ini terasa semakin sulit
untuk dilaksanakan oleh ibu-ibu. Berdasarkan Sensus Dasar Kesehatan
Indonesia, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan menurun pada tahun 2003
menjadi 39,50%. Sementara pemakaian susu botol meningkat menjadi 32,40%.
Proporsi ini termasuk rendah dan mencerminkan ketidaktahuan mengenai ASI
eksklusif bagi perkembangan bayi pada awal pertumbuhannya (Departemen
Kesehatan RI, 2005).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di Indonesia


pemberian ASI baru mencapai 15,30% dan pemberian susu formula meningkat
tiga kali lipat dari 10,30% menjadi 32,50%. Pemberian ASI eksklusif pada bayi
usia nol hingga enam bulan di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,20%
pada 2007 menjadi 56,20% pada 2008. Sementara cakupan pemberian ASI
eksklusif pada bayi sampai enam bulan turun dari 28,60% pada 2007 menjadi
24,30% pada 2008 (Amanda, 2008). Di Desa Tlogo Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar bayi berusia 1 3 bulan hanya sebesar 52,00% yang mendapat
ASI dan yang berusia 3–6 bulan hanya 42,00%. Selain itu, 75,60% ibu yang
tidak memberikan ASI eksklusif adalah ibu dengan pendidikan tamat SD dan
berstatus sebagai pekerja lepas (buruh), 13,33% ibu yang tidak memberikan
ASI eksklusif masih mengemukakan ASI tidak bermanfaat terhadap bayinya
serta 23,02% masih membuang kolostrumnya (Puskesmas Kecamatan
Kanigoro Kababupaten Blitar,

2012).

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005) dampak dari permasalahan yang


ada saat ini adalah Kurang Energi Protein (KEP) pada bayi. Hal ini dikarenakan
rendahnya pemberian ASI Eksklusif dapat memberikan peluang bagi
penggunaan susu formula bayi atau Pengganti ASI (PASI) maupun penggunaan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu dini, mempunyai resiko
terjadinya diare, sehingga dapat menyebabkan terjadinya KEP pada anak balita.
Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal enam bulan.
Sementara peran lain dari ASI yaitu soal EQ (kemampuan sosialisasi) anak,
kedekatan dengan ibu waktu mendapat ASI dapat mempengaruhi dalam
perkembangan emosi anak (Roesli, 2008). Berdasarkan Profil Kesehatan
Propinsi Jawa Timur Emili (2008), ASI ekslusif adalah pemberian ASI pada
bayi mulai 0–6 bulan dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI dapat membentuk sistem
kekebalan tubuh atau imunitas. Sistem imun merupakan semua mekanisme
yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai
perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan di
lingkungan sekitar. Di dalam ASI, sebagian besar komponen sistem imun sudah
lengkap tersedia, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi.

B. Tujuan
1. Tujuan Insruksi Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ny. T &
keluarganya mengetahui tentang Asi Eksklusif.

2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ny. T mampu:
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI dan menyusui
3. Kandungan yang terdapat di dalam ASI
4. Makanan yang membantu memperlancar ASI.
5. Teknik menyusui yang benar
6. Cara menyimpan asi
7. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

C. Sasaran
Ny. T (Ibu pos partum) & Keluarga.

D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI dan menyusui
3. Kandungan yang terdapat di dalam ASI
4. Makanan yang membantu memperlancar ASI.
5. Teknik menyusui yang benar
6. Cara menyimpan asi
7. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Strategi Pelaksanaan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
Sasaran
Pembukaan 5 menit - Memberi salam Mendengarkan
kepada peserta
pembukaan
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan yang
tujuan
disampaikan
- Melakukan kontrak
waktu oleh moderator

Pelaksanaan 15 menit Penyampaian materi oleh Mendengarkan


penyaji serta menggali
dan memberi
pengetahuan/pengalaman
ibu mengenai : umpan balik
- Pengertian ASI
terhadap materi
eksklusif
yang
- Manfaat ASI dan
disampaikan
menyusui
- Kandungan yang
terdapat di dalam ASI
- Makanan yang
membantu
memperlancar ASI.
- Teknik menyusui
yang benar
- Cara menyimpan ASI
- Hal-hal yang
mempengaruhi
produksi ASI

Evaluasi 5 menit - Evaluasi hasil melalui - Mengajukan


pertanyaan
sesi tanya jawab
mengenai
materi yang
belum
dipahami
- Menjawab
pertanyaan
yang telah
diajukan.

Penutup 5 menit - Menyampaikan Mendengarkan


kesimpulan
dan membalas
- Mengucapkan
terimakasih atas salam
partisipasi peserta
- Memberikan salam
penutup
- Membagikan leaflet

G. Media
1. Power Point
2. Leaflet
H. WAKTU
Hari : Senin
Tanggal : 8 April 2019
Pukul : 10.00 wia – selesai

I. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa pengerian ASI eksklusif ?
2. Apa Manfaat ASI dan menyusui ?
3. Apa saja kandungan yang terdapat di dalam ASI ?
4. Apa saja makanan yang membantu memperlancar ASI ?
5. Bagaimana teknik menyusui yang benar ?
6. Bagaimana cara menyimpan ASI ?
7. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi produksi ASI ?

Jawaban :

1. Ny. T mengerti tentang ASI eksklusif


2. Ny. T mengetahui manfaat ASI dan menyusui
3. Ny. T mengetahui kandungan yang terdapat dalam ASI
4. Ny. T mengetahui makanan apa saja yang membantu memperlancar ASI
5. Ny. T mengetahui teknik menyusui yang benar
6. Ny. T mengetahui cara menyimpan ASI
7. Ny. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
Lamiran 1

ASI EKSKLUSIF

1. Pengerian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah
yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif
itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001).
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 – 6 bulan
tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi
(pengobatan penyakit). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi
seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI
mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta
anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.
Keseimbangan zat – zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik
dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda.
Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari – sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system saraf.

2. Komposisi ASI
ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti :
a. Protein
Mengandung asam amino esensial, taurin yang tinggi untuk pertumbuhan
mata.
b. Karbohidrat
c. Lemak
Lemak ASI merupakan :
- Sumber kalori
- Sumber vitamin yang larut
- Sumber asam lemak yang esensial
d. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap sampai umur 6 bulan.
e. Air
88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan rasa haus
untuk melarutkan zat-zat yang ada didalamnya.
f. Vitamin
Vitamin dalam ASI lengkap diantaranya vitamin A, D, C.
g. Kalori
90% dari karbohidrat dan lemak. 10% dari protein.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI


PROTEIN 12 gr 3,3 gr
LEMAK 3,8 gr 3,8 gr
LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr
KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal
VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI
VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr
VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr
KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr
BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

3. Keunggulan ASI

a. Mengandung semua zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk


pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi
b.ASI mengandung zat penolak (antibody) yang dapat melindung bayi dari
berbagai penyakit infeksi
c. Aman dan dapat diberikan langsung
d.Tidak menimbulkan alergi bagi bayi
e. Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
f. Membantu pertumbuhan gizi lebih baik
g.Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang sedemikian rupa
h.Ekonomis, praktis (dapat diberikan kapan saja dan dimana saja)
i. Tidak akan pernah basi (mempunyai suhu yang tepat).
j. Mudah dicerna oleh bayi (tidak memberatkan fungsi saluran cerna dan ginjal)

4. MANFAAT ASI
a. Bagi bayi
- Membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.
- Kolostrum/susu jolong/susu pertama mengandung antibodi yang kuat
untuk mencegah infeksi
- ASI mudah dicerna oleh bayi
- Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan
- komposisi sesuai kebutuhan bayi
- perkembangan psikomotorik bayi lebih cepat
- menunjang perkembangan penglihatan
- memperkuat ikatan bathin antara ibu dan anak
b. Bagi Ibu
- Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim
berkontraksi dan cepat memperlambat perdarahan.
- Mempercepat penurunan berat badan
- Ibu menyusui yang haidnya belum muncul kecil kemungkinan untuk
hamil kembali (menunda kesuburan)
- Penting bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada bayi
- Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium
- Mencegah anemia defisiensi zat besi
c. Bagi keluarga
- Mudah dalam proses pemberiannya (tidak perlu persiapan khusus)
- Mengurangi biaya rumah tangga
- Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya
untuk berobat
d. Bagi Negara
- Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan
- Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan
perlengkapan menyusui
- ASI selalu bersih dan bebas hama yang menyebabkan infeksi.
- Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI


- Perawatan payudara
- Keadaan psikologi atau kejiwaan
- Kelainan payudara, missal : kelainan bentuk putting payudara.
- Hormonal, kesehatan dan gizi ibu
Frekuensi Menyusui
- Tidak terjadwal
- Kedua payudara disusukan bergantian
- Lama menyusui tergantung pada bayi
- Usahakan tiap kali menyusui sampai payudara kosong
Kerugian bila ASI tidak diberikan
a. Bagi Bayi
- Bayi tidak dapat kekebalan
- Resiko infeksi semakin tinggi
- Mudah terserang diare dan alergi
- Pertumbuhan mulut, rahang dan gigi kurang baik
- Resiko kurang gizi
b. Bagi Ibu
- Meningkatkan kangker payudara
- Payudara akan terasa sakit karena ASI yang dihasilkan tidak keluar

5. Teknik Menyusui Yang Benar


Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak
produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
a. Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan.
b. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara
2. Memasukkan putting susu
a. Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu.
b. Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan
kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
c. Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian
yang berwarna hitam ( aerola mamae ).
d. Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
e. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
f. Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah
berwarna hitam
3. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah
isapan bayi dengan cara:
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
b. Dengan menekan dagu bayi kebawah
c. Dengan menutup lubang hidung bayi
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
4. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan
pelan sampai keluar sendawa
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya.

6. Cara Penyimpanan Asi


a. Masukan ASI dalam botol kaca steril jangan menggunakan botol dari
plastik.
b. Bisa menggunakan botol kaca bekas minuman vitamin namun
disterilkan terlebih dahulu, di rebus hingga air mendidih.
c. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
d. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan (+ 2 -3 minggu). Bila tidak ada kulkas ASI perah ini dapat
bertahan hingga 8 jam.
e. Sebelum di berikan pada bayi di rendam pada air hangat supaya bayi
tidak kedinginan saat meminum susu ASI.
f. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan),
g. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)

7. Hal Hal Yang Mempengaruhi Produksi Asi


a. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang
dibutuhkan akan membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus
memenuhi jamlah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain
itu minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan
makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang
seperti cabe, merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat
kembung seperti ubi, kol, sawi, dan bawang serta bahan makanan yang
banyak mengandung gula. Tidak disarankan untuk minum jamu setelah
melahirkan. Yang penting tidak ada makanan pantangan untuk ibu
menyusui.
b. Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya
perasaan yang tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai
ketegangan jiwa. Volume ASI akan menurun bahkan tidak ada sama
sekali.
c. Penggunaan alat konrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang
menggunakan kontrasepsi Pil
d. Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga
akan memperbanyak dan memperlancar produksi ASI
e. Pola menyusui bayi
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara
hal ini akan menambah ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15
menit di setiap payudara). Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk
disusui. Berikan hanya ASI pada bayi bukan makanan tambahan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Suradi, Rululina dkk. 2008. Manfaa Asi dan Menyusui, Fakultas Kedokeran
Universitas Indonesia, Jakarta

Roesli Utami. 2001. Asi Eksklusif, Pusaka Bunda, Jakarta.

Maryunani, Aik. 2010. Ilmu Kesehaan Anak dalam Kebidanan, Jakarta: rans Info
Media

Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif, Diva Press: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai