Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL PADA BAYI NY

LS USIA 24 JAM/1 HARI DI BPM “D”


TAHUN 2023

Laporan Pendahuluan

Oleh:
DEVI SETIATI
NIM : 52223039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


POLITEKNIK TIARA BUNDA
DEPOK
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL PADA BAYI NY


LS USIA 24 JAM/1 HARI DI BPM “D”

Laporan Pendahuluan

Depok, 19 Februari 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Annisa Rusdi S,Tr.Keb, M.Keb Bdn. Ira Kumalawati, S.Tr.Keb


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan
Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny.LS Usia 24 jam/1 hari Di
BPM “D” Tahun 2023”
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, keluarga dan teman-teman
terdekat lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H.EK Budi Santoso, SE., MM sebagai Ketua Yayasan Cerdas Mutiara
Bangsa
2. Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M sebagai Direktur Politeknik Tiara Bunda
3. Rut Yohana Girsang, S.SiT., M.Tr.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
4. Anissa Rusdi,S.Tr.Keb, M.Keb,.Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Teman-teman satu angkatan dan keluarga yang sudah mendukung
kelancaran pembuatan laporan pendahuluan profesi bidan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 23 januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................7
BAB IV..................................................................................................................11
BAB V....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup

bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)

yang berat. (Kukuh Rahardjo, 2014). Sedangkan, asuhan pada bayi baru lahir

normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir tersebut selama satu

jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar bayi yang baru lahir akan

menunjukkan usaha nafas spontan dengan sedikit bantuan. (Prawirohardjo,

2009).Adapun permasalahan yang terjadi pada bayi baru lahir adalah asfiksia

neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, BBLR, hipotermi, dll.

(Muslihatun, 2010)

Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan

menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup,

kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi

cold stress yangs elanjutnya dapat terjadi hipoksemia atau hipoglikemia dan

mengakibatkankerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok,

beberapa bagiantubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang. Contoh lain

misalnyakurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat

menyebabkanmasuknya cairan lambung kedalam paru-paru yang mengakibatkan

kesulitan pernafasan, kekurangan zat asam, dan apabila hal ini berlangsung terlalu 

lamadapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan otak dan kemudian

keterlambatan tumbuh kembang.


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi

normal atau tidak. Masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan

perhatian keluarga dan penolong persalinan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Bayi Baru Lahir?

2. Apa saja ciri ciri bayi baru lahir?

3. Bagaimana penanganan bayi baru lahir?

4. Bagaimana penatalaksanaanya sesuai dengan kasus yang tertera?

C. Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny.LS
Usia 24 jam/1 hari ,Di BPM “D” Tahun 2022
D. Tujuan Khusus
1. Mengkaji Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir umur 24 jam/ 1 hari Di
BPM “D” Tahun 2022
2. Mengetahui tatalaksana pada Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
umur 24 jam/ 1 hari Di BPM “D” Tahun 2022
E. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan

1. Bagi PMB (Praktik Mandiri Bidan)

Dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau informasi dalam meningkatkan

pelayanan kesehatan khususnya dalam pendokumentasian tentang Asuhan

Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny.LS Usia 24 jam/1

hari ,Di BPM “D”

2. Bagi pasien dan keluarga

Mendapatkan informasi dan ilmu Kesehatan terutama pada ibu dan ayah

yang baru saja melahirkan bayi mereka.


3. Bagi Bidan

Sebagai bahan masukan serta informasi dalam upaya mengembangkan

Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny.LS Usia

24 jam/1 hari ,Di BPM “D”

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses

kelahiran, berusia 0-28 hari. Masa Neonatal adalah masa sejak lahir sampai

dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran dimana ada tiga masa yaitu

Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah

lahir, Neonatus dini adalah usia 0-7 hari dan Neonatus lanjut adalah usia 7-28 hari

(Marmi dan Rahardjo, 2012; h.1-3).

B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir

1) Berat badan 2500 - 4000 gram.

2) Panjang badan 48 - 52 cm.

3) Lingkar dada 30 - 38 cm.

4) Lingkar kepala 33 - 35 cm.

5) Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit.

6) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.

7) Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup.

8) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.

9) Kuku agak panjang dan lemas.


10) Genetalia

Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora. Laki - laki testis

sudah turun, skrotum sudah ada.

11) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.

12) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.

13) Reflek graps atau menggenggam sudah baik.

14) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium

berwarna hitam kecoklatan.

C. Penanganan Bayi Baru Lahir

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi

tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Aspek-aspek penting dari asuhan

segera bayi baru lahir :

1) Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat

Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya sesegera mungkin.

2) Segera setelah melahirkan badan bayi lakukan penilaian sepintas :

Sambil secara cepat menilai pernapasannya (menangis kuat, bayi bergerak

aktif, warna kulit kemerahan)  letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu

3) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir dari wajah bayi

untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi

(sebagian besar bayi akan menangis atau bernapas spontan dalam waktu 30

detik setelah lahir).

4) Dan nilai APGAR SKORnya, jika bayi bernafas megap-megap atau lemah

maka segera lakukan tindakan  resusitasi bayi baru lahir.


Tabel 2.1 Penilaian Apgar Skor

Nilai
Tanda 0 1 2
Denyut Tidak
Lambat < 100 >100
jantung(pulse) ada
Usaha Tidak Lambat, tidak Menangis dengan
nafas(respisration) ada teratur keras
Fleksi pada
Tonus otot(activity) Lemah Gerakan aktif
ekstremitas
Kepekaan Tidak
Merintih Menangis kuat
reflek(gremace) ada
Tubuh merah
Biru muda, Seluruhnya merah
Warna(apperence)
pucat ekstremitas muda
biru
Sumber : Saifuddin, 2002

Klasifikasi :

a. Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)

b. Asfiksia sedang (apgar skor 4-6)

c. Asfiksia berat (apgar skor 0-3)

D. Klem dan potong tali pusat

1) Klem tali pusat dengan 2 buah klem pada klem pertama kira-kira 2 dan 3

cm dari pangkal pusat bayi

2) Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari

gunting dengan tangan kiri


3) Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Potong tali pusat

dengan gunting yang perawatan alat steril atau desinfeksi tingkat tinggi

4) Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi perdarahan

pengikatan ulang yang lebih ketat.perawatan tali pusat , jangan

membungkus punting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan

atau bahan apapun ke punting tali pusat (JNPK-KR/ POGI,APN, 2007)

E. Jagalah kehangatan bayi

Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu

badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap

hangat. Dengan cara :

1) Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi

dengan kulit ibu

2) Ganti handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan

memastikan bahwa kepala terlindungi dengan baik untuk mencegah

keluarnya panas tubuh

3) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit

yaitu : Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.

Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayi

4) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

5) Jangan segera menimbang bayi atau memandikan bayi baru lahir

(memandikan bayi setelah  6 jam)


F. Identifikasi bayi 

Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin yang persalinannya yang mungkin

lebih dari satu persalinan maka  alat pengenal harus diberikan kepada setiap bayi

baru lahir :

1) Alat yang digunakan hendaknya kebal air, tidak mudah melukai, tidak

mudah sobek, tidak mudah lepas (gelang bayi)

2) Pada alat identifikasi harus tercantum :

a. Nama bayi /Nama ibu

b. Tanggal lahir dan jam

c. Nomor bayi

d. Jenis kelamin

e. Nama ibu lengkap

G. Pemberian ASI dini

Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan

memberikan keuntungan yaitu:

1) Merangsang produksi ASI

Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut

syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon  prolaktin (hormon ini

yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI.

2) Memperkuat  reflek  menghisap

a. Reflek rooting (reflek mencari putting susu)

b. Reflek suckling (reflek menghisap)

c. Reflek swallowing (reflek menelan)


3) Mempercepat  hubungan batin ibu dan bayi (membina ikatan emosional dan

kehangatan ibu-bayi).

4) Memberikan kekebalan pasif  yang segera kepada bayi melalui kolostrum.

5) Merangsang kontraksi uterus dan mencegah terjadi perdarahan  pada ibu.

H. Perawatan mata

       Memberikan eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah penyakit

mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata diberikan pada 1 jam

pertama setelah persalinan.

I. Pemberian vitamin K

       Untuk mencegah terjadinya  perdarahan karena defisiensi vitamin K pada

bayi baru lahir lakukan hal-hal berikut :

1) Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K

peroral 1mg/hari.

2) Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM

dipaha kiri.

J. Pemberian  Imunisasi Hepatitis B

        Pemberian imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi Hepatitis  B di

berikan pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject) di suntik, IM

dipaha kanan dan selanjutnya di berikan ulangan sesuai imunisasi dasar lengkap.

K. Pemantauan lanjutan
       Tujuan pemantauan bayi baru lahir yaitu untuk mengetahui aktifitas bayi

normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang

memerlukan perhatian dan tindak lanjut dari petugas kesehatan.

Dua jam pertama sesudah lahir

Hal-hal yang di nilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah kelahiran

yaitu:

1) Kemampuan menghisap kuat atau lemah

2) Bayi tampak aktif atau lunglai

3) Bayi tampak kemerahan atau biru

Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan penyusaian

terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, yaitu:

1) Tahap pertama /periode reaktif  adalah dimulai segera setelah lahir  dan

berakhir  setelah 30 menit.

2) Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30 sampai

2 jam setelah lahir (biasanya pada priode ini banyak tidur).

3) Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang berlanjut dari dua jam

sampai enam jam.


BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari dan tanggal         : Sabtu,11 februari 2023 jam 09.50

Tempat                        : BPM Bidan D

A. Identitas

Bayi Ny.LS lahir pada Hari/Tanggal 11 februari 2023 jam 09.50WIB jenis

kelamin perempuan dengan orang tua Ny.LS (umur ), Suami Tn. S ( umur )

Agama islam, SUku/Bangsa Jawa Timur/Indonesia,Pekerjaan IRT

Wiraswasta

B. Data Subjektif

G1P0A0, UK 38 minggu, selama hamil ibu selalu memeriksakan

kehamilanya, tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan dan selama hamil

ibu tidak merokok, tidak minum jamu-jamuan, obat-obatan, alkohol, tidak

ada pantangan makanan

ANC: 4 kali di BPM bidan D

Imunisasi TT: 2 kali

Riwayat Internal Bersalin Tanggal : : Sabtu,11 februari 2023 09.50

Usia Kehamilan : 37 minggu Penolong : Bidan

Jenis Persalinan : Spontan

Lama Persalinan : 30 menit

Ketuban : Jernih

Riwayat Postnatal : Apgar Score : 9/10 Menangis kuat


Keadaan umum: ibu dan bayi baik

Terapi pasca melahirkan yang telah diberikan : - salep mata - Injeksi- Vit K -

Imunisasi Hbo (6 jam setelah melahirkan)

C. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

KU: Baik

TTV: N : 131 x / menit, RR : 42 x / menit, S : 36,5°C

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Simetris

Caput Succedaneum: Tidak ada

Cephal hematoma:

Tidak ada Moulage : Tidak ada

b. Kullit

Warna : Kemerahan

Petechie : Tidak ada

Vernie Kaseosa : Sedikit

Rambut Lanugo : Sedikit

c. Mata : Simetris

Sklera : Putih

Conjungtiva : Merah muda

Nistagmus : Tidak ada

Strabismus : Tidak ada

Perdarahan Subconjungtiva : Tidak ada


d. Hidung

PCH : Tidak ada

Atresia Koana : Tidak ada

e. Mulut

Bibir : Lembab

Labiopalatoskiziz : Tidak ada

f. Telinga : simetis, bentuk normal

Tulang rawan : ada

Webbed necle : Tidak ada

g. Dada

Bentuk : Silindris

Pernapasan : 40 x / menit

Bunyi Jantung : Normal

Retraksi Intercosta : Tidak ada

Pigeon Chest : Tidak ada

Funnel Chest : Tidak ada

h. Abdomen

Bentuk : Silindis

Cembung/Cekung : Tidak ada

Hernia diafragma : Tidak ada

Tali pusat : tidak ada pendarahan

i. Genatalia

Labia mayora terpisah,tidak rapat


Lubang uretra dan lubang vagina terpisah

i. Anus

Atresia ani : Tidak ada

Atresia recti : Tidak ada

j. Punggung

Spina bifida : Tidak ada

Skoliosile / Kifosis : Tidak ada

k. Ekstermitas : Simetris

Polidaktil / Sindaktil : Tidak ada

3. Pemeriksaan reflek

Rooting Reflek : Positif

Sucking Reflek : Positif

Reflek Moro : Positif

Reflek Menghisap : Positif

4. Pemeriksaan Antropometri

BB: 3000 gram

PB : 48 cm

LK: 33 cm

LD: 33 cm

D. Interpretasi Data Diagnosa

Neonates aterm hari ke 1, perempuan BB : 3000 gram, PB 48 cm lahir

spontan presentasi kepala


Msalah: tidak ada

Kebutuhan: - Perawatan Tali Pusat – Pemberian ASI Eksklusif

E. Antisipasi Diagnosa Dan Masalah Potensial

Identifikasi diagnosa dan masalah potensial sesuai dengan diagnosa dan

masalah yang sudah di identifikasi: Tidak ada

F. Tindakan Segera Atau Kolaborasi

Tidak ada

G. Rencana Manajemen

1) Informasikan hasil pemeriksaan

2) Observasi keadaan bayi

3) Melakukan penkes tali pusat

4) Asi ekslusif

5) Cara membedong bayi

6) Ganti popok

7) Rawat gabung bayi

H. Impementasi / Pelaksanaan

1) Observasi keadaan bayi, kesadaran compos metis suhu 36’60C, nadi

130 x/menit RR : 40 x/menit, BB : 3.000 gram, PB : 48 cm Tidak ada

sesak nafas

2) Melakukan perawatan tali pusat cukup dibersihkan bagian pangkal

tali pusat untuk tetap bersih dan kering

3) Melakukan tata cara memandikan bayi yang benar, dengan air


hangat, mandi 2x sehari - Memberikan ASI ekslusif tiap bayi lapar

4) Membedong bayi dengan kain besih untuk menghangatkan bayi

5) Mengganti popok bayi bila baah karena BAK / BAB dapat

mengganggu kenyamanan bayi

6) Lakukan rawat gabung sesegera mungkin bila tidak ada masalah

pada ibu dan bayi

I. Evaluasi

1) Ibu mengerti, karena bayi sedang adaptasi dengan lingkungan luar

2) Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat

3) Memandikan bayi

4) Ibu mengerti, karena bayi sedang adaptasi dengan lingkungan luar

5) Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat yang benar agar terhindar

dari infeksi

6) Memandikan bayi dengan air hangat dapat meminimalisirkan

terjadinya hipotermi pada bayi, dan ibu akan melakukanya.

7) Ibu akan memberikan ASI harus secara ekslusif, agar kebutuhan

bayi terpenuhi secara optimal

8) Ibu akan membedong bayi agar tidak hipotermi, karena masa

transisi, bayi akan mudah kehilangan paras

9) Ibu akan mengganti popok sesring mungkin, agar kenyamanan bayi

tidak terganggu, dan tidak iritasi kulit

10) Ibu akan melakukan rawat gabung, agar menumbuhkan rasa

kelekatan antara ibu dan bayi


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang pembahasan secara subjektif


pada pasien Ny.LS G1P0A0, UK 38 minggu, selama hamil ibu selalu
memeriksakan kehamilanya, tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan
dan selama hamil ibu tidak merokok, tidak minum jamu-jamuan, obat-
obatan, alkohol, tidak ada pantangan makanan dan ibu telah melakukan
ANC lengkap sebanyak 4x di BPM Bidan D.
Pada data objektif pada pasien Ny.LS, telah melahirkan Bayi
perempuan secara spontan dengan lama persalinan selama 30 menit
dengan hasil APGAR score baik yaitu 9/10 bayi menangis
kuat,Pemeriksaan umum KU: Baik, TTV: N : 131 x / menit, RR : 42 x /
menit, S : 36,5°C,pada pemeriksaan fisik bayi didapatkan bahwa BB :
3000 gram, PB: 48 cm, LK: 33 cm, LD, 33 cm dan secara pemeriksaan
fisik, bayi tidak ada kelainan pada bayi dengan Neonatus aterm Hari
ke-1, perempuan lahir spontan presentasi kepala dan tidak ditemukan
masalah potensial.
Bidan melakukan Observasi keadaan bayi, kesadaran compos
metis suhu 36’60C, nadi 130 x/menit RR : 40 x/menit, BB : 3.000
gram, PB : 48 cm Tidak ada sesak nafas, lalu dilanjtkan dengan
Melakukan perawatan tali pusat cukup dibersihkan bagian pangkal
tali pusat untuk tetap bersih dan kering, melakukan tata cara
memandikan bayi dengan benar dengan memakai air hangat,
memberikan ASI eksklusif pada bayi, membedong bayi dengan kain
bersih untuk menghangatkan bayi, membantu mengganti popok bayi
dan lakukan rawat gabung bila tidak ada masalah Kesehatan pada ibu
dan bayi.
Hasil evaluasi pada kasus,ditemukan ibu paham pada arahan
bidan tantang tata cara merawat bayi tentang cara memandikan bayi
dengan benar, cara memberikan ASI ekslusif yang benar, memebritahu
Teknik menysuui dengan benar, dan cara merawat tali pusat agar tetap
bersih.
Pada perawatan bayi baru lahir pada Ny. LS tetap dilakukan
penghisapan lender dengan delee meskipun bayi menangis kuat spontan
pada saat lahir, ini merupakan kesenjangan antara teori dan praktek yang
mengatakan bahwa bayi yang lahir spontan lnagsung menangis kuat tidak
boleh dilakukan suction (Asuhan Persalinan Normal. Dep. Kes RI, 2004).

Kemudian bayi dikeringkan dan dihangatkan maka bayi segera


diberikan kepada ibu untuk dilakukan bounding attachment. Setelah itu
bayi tidak diberikan tetes mata dan tidak diberikan Vit. K. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yaitu pada bayi baru lahir diberikan 1 mata tetes
untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum terutama pencegahan
terhadap penyakit menular seksual yang diberikan dalam waktu satu
jam pertama setelah kelahiran dan pemberian Vit. K 1 mg/ hari selama
3 hari untuk mencegah terjadinya perdarahan akibat defisiensi VIt. K
terhadap resiko trauma pada kepala bayi pada saat melalui jalan lahir
(Saifuddin, 2002). Hal ini sudah dinyatakan kapada BPS dengan alasan
pemberian Vit. K diberikan jika ada indikasi/perdarahan saja. Solusi
yang diberikan penulis yaitu menganjurkan pemberian Vit. K 1
mg/hari kepada semua bayi baru lahir normal maupun bayi dengan
resiko karena sudah merupakan standar pelayanan kebidanan yang
harus diberikan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami

proses kelahiran, berusia 0-28 hari. Masa Neonatal adalah masa sejak lahir

sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran dimana ada tiga masa

yaitu Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1

bulan sesudah lahir, Neonatus dini adalah usia 0-7 hari dan Neonatus

lanjut adalah usia 7-28 hari (Marmi dan Rahardjo, 2012).

Berdasarkan kasus diatas, asuhan kebidanan yang diberikan pada

Bayi Baru Lahir Normal Ny.LS umur 2jam bayi lahir normal, spontan

langsung menangis kuat, gerakan aktif, dan warna kulit kemerahan. ibu

mengetahui keadaan bayinya saat ini dan bersedia mengikuti anjuran

unruk

merawat bayinya seharihari sesuai dengan asuhan yang sudah diberikan ol

eh tenaga kesehatan. Kemudian ibu sudah mengerti tanda bahaya bayi

baru

lahirdan bersedia kembali ke tenaga kesehatan apabila bayinya mengalami 

salah satu tanda bahaya tersebut.

B. Saran

1. Bagi Bidan Praktek Mandiri(BPM)

Bidan praktek mandiri diharapkan mampu memberikan asuhan yang

tepatkepada pasien dengan menggabungkan pengetahuan, pengalaman


dan teori teori hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabka

nkebenarannya. Diperlukan juga ketrampilan komunikasi yang

baikagar terjalin komunikasi yang baik dengan pasien.

2. Bagi Mahasiswa

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih

banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,

untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan laporan kasus ini.

Mahasiswa bisa mengkaji dan melakukan asuhan kebidanan pada ibu

bersalin normal.
DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan ibu-bayi baru lahir.Jakarta: EGC.BARBARA. 2005. PANDUAN


Belajar keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir.Jakarta: EGC.Winknjsastro, Hanifa.
(2005.Ilmu Kebidanan Ed 3.
Jakarta: Yayasan BinaPustakaStaf Pengajar IKA-FKUI, (1Ilmu Kesehatan Anak).
Jakarta : EGCBehrman, dkk.(2000). Ilmu kesehatan Anak Nelson Vol3. Jakarta:
EGC
Depkes RI. 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai