Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan
kebidanan kebidanan suatu negara ialah kematian. Hingga kini angka kematian
bayi dan ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan menempati urutan
pertama di ASEAN, yakni /1000 kelahiran hidup dan
52
/100.000 kelahiran hidup.
334

Salah satu factor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut adalah
penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat
dengan masyarakat (Sarwono,2005)
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin didalam uterus.
Kualitas dan pengawasan antenatal. Penyakit-penyakit ibu waktu penanganan
persalinan dan perawatan sesudah lahir. Penggulangan bayi tergantung pada
keaadaanya, apakah ia normal atau tidak. Diantara bayi yang normal ada yang
membutuhkan pertolongan medik segera.
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan.
Melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu, berbagai bentuk upaya
pencegahan dan penanggulangan dini, terdapat factor-faktor yang menyebabkan
kematian prenatal yang meliputi perdarahan, hipotermia, infeksi, kelahiran
preterm/bayi berat lahir rendah, asfiksia.
Pada umunya kelahiran bayi normal ditolong oleh bidan yang diberi
tanggug jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalian normal.
Oleh karena itu kelainan pada bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya
persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui
dengansegera mengetahui timbulnya perubahan-perubahan pada bayi dan bila
perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan,
membersihkan jalan nafas, memberika oksigen dan melakuakan pernafasan buatan
sampai bayi tersebut mendapat perawatan yang memiliki perlengkapan yang
lengkap serta perawaan yang baik, sehigga pengawasan dan pengobatan dapat
dilakukan sebaik-baiknya.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal diharapkan
mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan secara komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
diharapkan meliputi:
1. Melakukan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi masalah dan diagnosa.
3. Mengidentifikasi masalah protein yang terjadi.
4. Berikan kebutuhan segera.
5. Merumuskan dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan.
6. Melaksanakan asuhan kebidanan.
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan.

1.3 Ruang Lingkup


Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan beberapa
perubahan yang fisiologis maupun pada tumbuh kembang bayi baru lahir normal.

1.4 Metode Penulisan


1.4.1 Wawancara/ Anamnesa
Mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung antara
petugas dengan keluarga.
1.4.2 Observasi
Melakukan pengamat langsung terhadap perubahan yang terjadi pada
klien.
1.4.3 Praktek
Dapat memberikan suatu masukan dalam upaya peningkatan mutu dan
pelayanan pada bayi baru lahir atau pada BBL.
1.4.4 Study Pustaka
Mempelajari buku-buku makalah tentang BBL.

2
1.5 Sistematika Penulisan
Judul
Kata pengantar
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II: TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
2.2 Penanganan Bayi Baru Lahir
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan
BAB III: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Data Dasar
3.3 Identifikiasi Diagnosa dan Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Pengembangan Rencana (Intervensi)
3.6 Pelaksanaaan (Implementasi)
3.7 Evaluasi
BAB IV: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


2.1.1 Definisi
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran. (Saifuddin, 2002)
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu. (Donna, 2003)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
(Depkes RI, 2005)
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan)
yang berat. (Kosim, 2007)
2.1.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
a. Berat badan 2500 - 4000 gram.
b. Panjang badan 48 - 52 cm.
c.  Lingkar dada 30 - 38 cm.
d.  Lingkar kepala 33 - 35 cm.
e. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit.
f. Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
g.  Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup.
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i. Kuku agak panjang dan lemas.
j.  Genetalia
-  Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
-  Laki - laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.
k.  Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
m. Reflek graps atau menggenggam sudah baik.

4
n.  Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan. (Sarwono, 2002)
2.1.3 Reflek-reflek Bayi Baru Lahir
1. Morro Refleks
Dapat dilihat bila bayi dikagetkan atau digerakkan tiba-tiba, maka akan
terlihat refleks berupa abduksi atau ekstensi, lengan dan tangan trebuka, diakhiri
dengan lengan.
2. Grasping Refleks
Bila telapak tangan dirangsang, maka tangan akan memberi refels seperti
menggenggam.
3. Rooting Refleks
Rangsanagna pada ujung mulut mengakibatkan kepala menoleh kearah
rangsangan bibir bawah merendah menuju rangsangan demikian pula lidah,
rangsangan ini mengakibatkan mulut terbuka.
4. Sucking Refleks
Bila ada objek disentuhkan atau dimasukkan ke mulut, maka langsung
melakukan gerakan seperti mrnghisap.
5. Babinsky Refleks
Bila telapak kaki digoyang atau disentuh jari-jari kaki akan membuka.
6. Tonick neck Refleks
Reaksi spontan oto kuduk pada bayi normal dimana bayi bila
ditelentangkan maka secara spontan akan memiringkan kepala.
7. Steping Refleks
Bila tubuhnya diangkat dan diposisikan berdiri diatas permukaan lantai,
kakinya akan mengejak-jejak seperti akan berjalan.
8. Blinking Refleks
Bayi akan menutup kedua matanya jika ada kilatan cahaya atau hembussan
udara.
9. Swimming Refleks
Secara otomatis tubuh bayi akan membuat gerakan- gerakan berenang jika
ditelentangkan di dalamm air.

5
2.2 Penanganan Bayi Baru Lahir
2.2.1 Klem dan Potong Tali Pusat
a. Klem tali pusat dengan 2 buah klem pada klem pertama kira-kira 2 dan 3 cm
dari pangkal pusat bayi.
b. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari
gunting dengan tangan kiri.
c. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Potong tali pusat
dengan gunting yang perawatan alat steril atau desinfeksi tingkat tinggi.
d. Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi perdarahan
pengikatan ulang yang lebih ketat. perawatan tali pusat, jangan
membungkus punting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun ke punting tali pusat. (JNPK-KR/POGI, APN, 2007)
2.2.2 Penilaian pada Bayi Baru Lahir
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir :
a.  Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya sesegera
mungkin.
Segera setelah melahirkan badan bayi lakukan penilaian sepintas :
a.  Sambil secara cepat menilai pernapasannya (menangis kuat, bayi bergerak
aktif, warna kulit kemerahan)  letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu.
b. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir dari wajah bayi
untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi
(sebagian besar bayi akan menangis atau bernapas spontan dalam waktu 30
detik setelah lahir).
c.  Dan nilai APGAR SKORnya, jika bayi bernafas megap-megap atau lemah
maka segera lakukan tindakan  resusitasi bayi baru lahir.

6
Penilain Apgar Score
Tanda 0 1 2
Denyut jantung
Tidak ada Lambat < 100 >100
(pulse)
Usaha nafas Lambat, tidak Menangis dengan
Tidak ada
(respisration) teratur keras
Fleksi pada
Tonus otot (activity) Lemah Gerakan aktif
ekstremitas
Kepekaan reflek
Tidak ada Merintih Menangis kuat
(gremace)
Tubuh merah
Seluruhnya merah
Warna (apperence) Biru pucat muda, ekstremitas
muda
biru
(Saifuddin, 2002)
Klasifikasi:
a. Bayi normal (apgar score 7-10)
b. Asfiksia ringan-sedang (apgar score 4-6): memerlukan resusitasi dan pemberian
O2 sampai bayi dapat bernafas normal kembali.
c. Asfiksia berat (apgar score 0-3): memerlukan resusitasi segera secara aktif dan
pemberian O2 terkendali.
2.2.3 Jagalah Kehangatan Bayi
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap
hangat, dengan cara :
a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu.
b. Ganti handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan
memastikan bahwa kepala terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya
panas tubuh.
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit
yaitu:
1. Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.

7
2. Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayi.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
e. Jangan segera menimbang bayi atau memandikan bayi baru lahir (memandikan
bayi setelah  6 jam).
2.2.4 Identifikasi Bayi 
Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin yang persalinannya yang
mungkin lebih dari satu persalinan maka  alat pengenal harus diberikan kepada
setiap bayi baru lahir:
a. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, tidak mudah melukai, tidak mudah
sobek, tidak mudah lepas (gelang bayi).
b. Pada alat identifikasi harus tercantum:
1. Nama bayi /Nama ibu.
2. Tanggal lahir dan jam.
3. Nomor bayi.
4. Jenis kelamin.
5. Nama ibu lengkap
2.2.5 Pemberian ASI Dini
Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan
memberikan keuntungan yaitu:
a.  Merangsang produksi ASI
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut
syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon  prolaktin (hormon ini
yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI.
b.  Memperkuat  reflek  menghisap
1. Reflek rooting (reflek mencari putting susu)
2. Reflek suckling (reflek menghisap)
3. Reflek  swallowing (reflek menelan)
c. Mempercepat  hubungan batin ibu dan bayi (membina ikatan emosional dan
kehangatan ibu-bayi).
d.  Memberikan kekebalan pasif  yang segera kepada bayi melalui kolostrum.
e. Merangsang kontraksi uterus dan mencegah terjadi perdarahan  pada ibu.

8
2.2.6 Perawatan Mata
Memberikan eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata diberikan
pada 1 jam pertama setelah persalinan.
2.2.7 Pemberian Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya  perdarahan karena defisiensi vitamin K pada
bayi baru lahir lakukan hal-hal berikut:
a. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral
1mg/hari.
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
dipaha kiri.
2.2.8. Pemberian  Imunisasi Hepatitis B
Pemberian imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi Hepatitis  B
di berikan pada usia 0 (segera setelah lahir menggunakan uniject) di suntik, IM
dipaha kanan dan selanjutnya di berikan ulangan sesuai imunisasi dasar lengkap.
2.2.9 Pemantauan Lanjutan
Tujuan pemantauan bayi baru lahir yaitu untuk mengetahui aktifitas bayi
normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian dan tindak lanjut dari petugas kesehatan. Dua jam pertama
sesudah lahir.
Hal-hal yang di nilai  waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah
kelahiran yaitu:
1. Kemampuan menghisap kuat atau lemah.
2. Bayi tampak aktif atau lunglai.
3. Bayi tampak kemerahan atau biru.
Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan
penyusaian terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, yaitu:
1. Tahap pertama/ periode reaktif  adalah dimulai segera setelah lahir  dan
berakhir  setelah 30 menit.
2. Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30 sampai 2
jam setelah lahir (biasanya pada priode ini banyak tidur).

9
3. Tahap ketiga/ periode reaktif kedua adalah yang berlanjut dari dua jam
sampai enam jam.

2.3 Konsep Asuhan Kebidanan


2.3.1 Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah aktivitas/intervensi yang dilaksanakan oleh
bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dalam bidang KIA/KB.
Manajemen kebidanan adaalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk organisasi pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan
suatu keputusan yang berfokus pada klien.
2.3.2 Langkah-langkah Asuhan Kebidanan
Tanggal Pengkajian : tanggal dilakukannya saat pengkajian.
Jam : waktu dilakukannya pengkajian.
Tempat : tempat dilakukan pengkajian.
I. Mengumpulkan Data (Pengkajian)
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah
berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan khusus yang dihadapi akan
menentukan proses interpretasi benar / tidak dalam tahap selanjutnya sehingga
pendekatan ini harus meliputi:
a. Data Subyektif
Data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan pasien atau dengan
seseorang yang mengetahui dengan seluk beluk keadaan pasien selama ini.
1. Biodata
- Bayi
Nama anak : ditanyakan dengan tujuan agar dapat untuk dapat mengenali /
memanggil pasien dan tidak keliru dengan pasien lain.
Umur : untuk mengetahui keadaan klien, apakah klien termasuk bayi
atau balita.
Jenis kelamin : untuk mengetahui jenis kelamin anak.

10
- Orang Tua
Nama orang tua : ditanyakan untuk mengenali dan memanggil tidak keliru
dengan pasien lain.
Umur : untuk mengetahui keadaan klien, umur klien.
Agama : untuk mengetahui berhubungan kepercayaan klien terhadap
agama yang dianutsehingga memudahkan dalam melakukan
asuhan dan pendekatan.
Suku/Bangsa : ditanyakan untuk mengetahui asal daerah klien.
Pekerjaan : ditanyakan untuk mengetahui status sosial ekonomi sebagai
dasar konseling dan pengobatan yang diberikan.
Pendidikan : ditanyakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan suami/
istri sebagai dasar memberikan KIE.
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga
kemungkinan bila ada pasien yang namanya sama.
2. Keluhan Utama / Alasan Datang
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh klien saat ini atau yang
menyebabkan klien datang ke polindes.
3. Riwayat Kesehatan
Penting dikaji adanya penyakit jantung, asma, hipertensi, DM, dan
hepatitis. Riwayat tersebut dapat mempengaruhi kehamilan atau proses persalinan
dan dapat menyebabkan bertambah beratnya penyakit.
a. Riwayat kesehatan prenatal.
Untuk mengetahui keadaan / kesehatan ibu selama hamil karena dapat
mempengaruhi kehamilan dan terjadi komplikasi.
b. Riwayat kesehatan intranatal
Untuk mengetahui keadaan / kesehatan ibu selama proses persalinan
karena dapat mempengaruhi proses persalinan dan terjadi komplikasi.
c. Riwayat kesehatan postnatal
Untuk mengetahui keadaan / kesehatan ibu selama postnatal karena dapat
mempengaruhi masa nifas dan terjadi infeksi.

11
4. Pola Kebutuhan Sehari – hari
- Pola nutrisi
Untuk mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi ibu supaya siap
dalam proses persalinan nanti.
- Pola eliminasi
BAK : keluhan saluran kencing sering kali menyertai dalam kehamilan,
oleh karena itu perlu ditanyakan rasa nyeri.
BAB : beberapa kali penyakit yang berasal dari rectum kolon sering
menimbulkan kesulitan dalam diagnosis penyakit genekologi.
- Pola aktifitas
Untuk mengetahui aktifitas sehari – hari yang dilakukan ibu selama hamil
yang sangat berpengaruh pada kondisi ibu.
- Pola istirahat
Untuk mengetahui seberapa lama ibu beristirahat selama hamil sehingga
ibu dapat diketahui kondisi dan keadaan ibu.
- Personal hygiene
Untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi ibu.
5. Refleks
Untuk menilai adanya reflek atau tidak pada bayi dan segera diberikan
penanganan.

b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : ditujukan untuk pemeriksaan pada postur tubuh,
gerak tubuh dan ekspresi pada wajah.
b. Kesadaran : composmentis / delirium / samnolen/ koma.
c. Tanda-tanda Vital
- Nadi : denyut nadi dihitung berdasarkan frekuensi
permenit (normal systole: 110-140 mmHg,
diastole: 60-80 mmHg).
- Suhu : untuk mengetahui temperatur tubuh (normal
36 ºC-37,5 ºC ).

12
- Pernapasan : untuk mengetahui frekuensi pernafasan/menit
(normal: 16-24 cm).
(Kathleen Hoerth Belland, 1986)
d. Antropometri
- Berat badan bayi : untuk mengetahui apakah bayi termasuk BBLR
atau tidak, berat badan normal 2500-4000 gram.
- Panjang badan bayi : untuk mengetahui panjang badan bayi
normalnya antara 48 cm- 50 cm.
- Lingkar kepala : untuk mengetahui lingkar kepala yang meliputi
3 bagian yang di ukur seperti:
Circumferensia fronto occipitalis : hasil normalnya 34 cm.
Circumferensia sub occipito bregmatika : hasil normalnya 32 cm.
Circumferensia mento bregmatika : hasil normalnya 35 cm.
- Lingkar dada : untuk mengetahui lingkar dada bayi yang
normalnya 33 cm- 35 cm.
- Lingkarlengan atas : untuk mengetahui normalnya adalah 9,5 cm
yang diukur seperdua lingkar lengan atasa bayi.
2. Pemeriksaan Fisik
Untuk melihat tumbuh kembang pada bayai baru lahir fisiologis,
perbandingan bagiab kepala, tubuh, dan anggota tubuh lainnya dengan
memperhatikan apakah ada oedem dengan cara IIPA.
3. Pemeriksaan Penunjang : merupakan salah satu hal yang di anggap penting
yang perlu di lakukan.
II. Interpretasi Data Dasar
1. Subyektif : apa yang telah dikatakan ibu atau keluhan.
2. Obyektif : data yang didapatkan dari hasil pengkajian.
3. Diagnosa
- Neonatus
- Umur bayi
4. Masalah
Timbul setelah dilakukan pengkajian pada data subyektif dimana dapat
mengganggu kelanjutan kesehatan ibu.

13
5. Kebutuhan
Hal – hal yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang timbul.
III Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Setelah data subyektif dan data obyektif terkumpul, langkah selanjutnya
adalah analisa data untuk merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah–
langkah sebagai berikut:
1. Mencari hubungan antara data yang satu dengan yang lainnya untuk mencari
sebab akibat.
2. Menentukan masalah dan apa masalah utamanya.
3. Menentukan penyebab utamanya.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Setelah diagnosa dilakukan dan ditemukan maka kebutuhan yang utama
dapat segera dilakukan untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya, supaya tidak
terjadi komplikasi selanjutnya.
V. Pengembangan Rencana (Intervensi)
Dalam hal ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya, langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah diagnosa yang telah didentifikasi.
Tujuan:
- Agar keadaan umum ibu dan bayinya baik.
- Agar bayi lahir dengan selamat.
- Agar proses persalinan dapat berjalan lancar.
- Agar his berlangsung secara adekuat.
- Agar pembukaan tidak ada hambatan.
Kriteria hasil:
- Proses persalinan berjalan lancar.
- Keadaan umum ibu dan bayinya baik.
- Bayi lahir dengan selamat.
- His berkembang adekuat.
- Pembukaan tidak ada hambatan.
- Denyut jantung janin, 120 – 160 x/menit.

14
VI. Pelaksanaan (Implementasi)
Dalam tahap ini dilakukan observasi sesuai dengan keriteria evaluasi yang
direncanakan. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian di dalam tahap
pelaksanaan tindakan ini adalah:
- Perencanaan yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim
dilakukan.
- Pengamatan dilakukan secara cermat dan tetap sesuai dengan kriteria
evaluasi yang ditetapkan.
- Pengendalian keadaan pasien sehingga secara berangsur – angsur menuju
kesehatan yang diharapkan.
VII. Evaluasi
S : subyektif data, menurut perspektif klien, data ini diperoleh melalui
anamnesa.
O : obyektif data yaitu hasil pemeriksaan fisik klien serta pemeriksaan
diagnostik dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medik pasien
yang lain.
A : analisis atau interpretasi berdasarkan data yang terkumpul, dibuat
kesimpulan berdasarkan segala sesuatu yang dapat di idntifikasi misalnya :
diagnosa.
P : merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan (implementasi)
dan evaluasi rencana berdasarkan pada langkah 5, 6, 7 pada manajemen
varney.
Planning termasuk:
- Asuhan mandiri oleh bidan.
- Kolaborasi/ konsultasi dengan dokter/ nakes lain.
- Penyuluhan.

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 10-06-2021


Jam : 09.00 WIB
Nama mahasiswi : SITI HASANAH
NIM : 412319016

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Bayi
Nama : bayi Ny. “M”
Umur : 3 hari
Tanggal/ jam lahir : 07 Juni 2021/ 20:15 wib
Jenis kelamin : laki-laki
b. Orang tua
Nama : Ny. “M” Nama : Tn. “A”
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : islam Agama : islam
Bangsa/ suku : indonesia/ madura Bangsa/ suku : indonesia/ madura
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Angsokah Alamat : Angsokah
2. Keluhan utama atau alasan kunjungan
Ibu mengatakan bayi lahir 3 hari yang lalu dengan keadaan normal dan
ingin melakukan kontrol.
3. Riwayat kesehatan ibu
a. Riwayat kesehatan maternal
1. Penyakit jantung : tidak ada
2. Diabetes mellitus : tidak ada
3. Penyakit ginjal : tidak ada

16
4. Penyakit hati : tidak ada
5. Hipertensi : tidak ada
6. Penyakit kelamin : tidak ada
7. Riwayat abortus : tidak ada
b. Riwayat kesehatan prenatal
1. HPHT : tidak terkaji
2. ANC : 6 kali
3. Imunisasi TT : tidak terkaji
4. Keluhan
Trimester I : mual muntah
Trimester II : tidak ada
Trimester III : nyeri pinggang
5. Pendarahan : tidak ada
6. Pre eklamsia : tidak ada
7. Eklamsia : tidak ada
8. Gestation diabetes : tidak ada
9. Polihidramnion/ oligohidramnion : tidak ada
10. Infeksi : tidak ada
c. Riwayat kesehatan intranatal
1. Tanggal lahir : 07-06-2021
2. Tempat : Polindes Angsokah
3. Penolong : Bidan
4. Jenis persalinan : normal
5. Penyulit : tidak ada
6. Penggunaan obat selama persalinan : oxitosin 10 UI (IM)
d. Riwayat kesehatan postnatal
1. Usaha nafas : tanpa bantuan
2. Apgar score :9
3. Kebutuhan resuitasi : tidak ada
4. Trauma lahir : tidak ada
5. Obat/ injeksi : vit K1, IM (paha kiri)
HB0, IM (paha kanan)

17
4. Pola kebutuhan sehari – hari
- Pola nutrisi : ±2 jam sekali minum ASI.
- Pola eliminasi
BAB : ± 2x/ hari, konsistensi lembek, warna kuning.
BAK : ± 4-5x/ hari, warna kuning jernih, berbau pesing.
- Pola aktifitas : menangis jika merasa haus dan, gerakan aktif, menangis
kuat.
- Pola istirahat : tidur siang ± 4-5 jam/ hari, malam sesekali terbangun
karena lapar.
- Personal hygiene : ganti popok setiap kali BAB/ BAK, mandi 2x/ hari dengan
menggunakan shampo dan sabun.
5. Refleks
a. Blinking : (+) mata bayi berkedip saat diberi cahaya.
b. Babinski : (+) kaki bayi mengembang saat disentuh.
c. Grasping : (+) tangan bayi mengganggam saat disentuh.
d. Moro : (+) bayi terkejut saat tempat tidur ditepuk.
e. Rooting : (+) bayi menoleh saat pipinya disentuh.
f. Steping : tidak terkaji.
g. Sucking : (+) bayi menghisap saat diberi ASI.
h. Swimming : tidak terkaji.
i. Tonick Neck : (+) kepala bayi menoleh saat diposisikan terlentang.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 130x/ menit.
Suhu : 36,6 ᵒC.
RR : 38x/ menit.

18
d. Antopometri
BB : 3200 gram
PB : 50 cm
LK
- Fronto Occipito : 35 cm
- Mento Occipito : 34 cm
- Occipito Bregmatika : 33 cm
LD : 33 cm
LILA : 10 cm
2. Pemeriksaan Fisik (status present)
a. Kepala
- Bentuk (simetris/ tidak)
- Sutura mollase : tidak ada
- Caput succenium / cephal hematoma (ada/ tidak)
- UUB : membuka
- UUK : membuka
- Perdarahan intra kranial : tidak ada
b. Muka
- Bentuk (simestris/ tidak)
- Paralisis : tidak ada
- Pucat (ada/ tidak)
- Sembab (ada/ tidak)
c. Mata
- Bentuk (simestris/ tidak)
- Conjutiva (anemis/ tidak)
- Sklera (ikterus/ tidak)
- Palpebra (odema/ tidak)
d. Hidung
- Polip (ada/ tidak)
- Mukosa : lembab
- Sekresi : tidak ada
- Atresia koana : tidak ada

19
- Pernafasan cuping hidung : tidak ada
e. Telinga
- Bentuk : simestris
- Sekresi : tidak ada
f. Mulut
- Bibir (kering/ normal)
- Stomatitis (ada/ tidak)
- Epolipsh (ada/ tidak)
- Labio skisis (ada/ tidak)
- Lidah (kotor/ tidak)
- Tonsilitis (ada/ tidak)
g. Leher
- Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
- Pembendungan vena jugularis : tidak ada
h. Dada
- Bentuk : simestris
- Putting susu : menonjol
- Bunyi nafas : normal
- Bunyi jantung : normal
- Retraksi : tidak tampak
i. Aixilla
- Pembesaran kelenjar axilla : tidak ada
j. Abdomen
- Bentuk : silindris
- Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis : tidak ada
- Perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah tali pusat : tidak ada
(1 vena, 2 arteri)
- Benjolan : tidak ada
k. Punggung
- Bentuk : normal
- Spina bifida (ada/ tidak)

20
l. Kulit
- Warna : kemerah- merahan
- Tugor : elastis
- Lanogo : tidak ada
- Vernix ceseosa : tidak ada
- Odema : tidak ada
m. Genetalia
- Laki-laki
Testis berada dalam skrotum : ada
Penis berlubang dan letaknya di ujung penis : ada
- Perempuan
Vagina berlubang
Uretra berlubang
Labia mayora dan labia minora
n. Anus : berlubang,bersih, tidak ada hemoroid.
o. Ektrermitas
Atas : pergerakan aktif, tidak oedema, tidak ada polydactil dan
sindatil.
Bawah : pergerakan aktif, tidak oedema, tidak ada polydactil dan
sindatil.
3. Pemeriksaan Penunjang : tidak ada

II. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Data Subyektif : ibu mengatakan bayi lahir 3 hari yang lalu dengan
normal
2. Ddata Obyektif
- Keadaan umum : baik
- Gerakan : aktif
- Tangis bayi : kuat
- Reflek isap : kuat
- Tanda-tanda vital
Nadi : 130x/ menit

21
Suhu : 36,6 ᵒC
RR : 38x/ menit

- Antopometri
BB : 3200 gram
PB : 50 cm
LK
- Fronto Occipito : 35 cm
- Mento Occipito : 34 cm
- Occipito Bregmatika : 33 cm
LD : 33 cm
LILA : 10 cm
3. Diagnosa : bayi Ny. “M” umur 3 hari dengan neonates
fisiologis
4. masalah : tidak ada
5. kebutuhan : 1. Menjaga kehangatan lingkungan
2. Memberi ASI eksklusif sesuai kebutuhan
3. Perawatan tali pusat
4. Sendawakan bayi setiap selesai menyusu
5. Personal hygiene yang baik
6. Observasi TTV

III. IDENTIfIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

22
V. PENGEMBANGAN RENCANA ( INTERVENSI )
Tanggal Diagnosa/ Tujuan
& Masalah & Intervensi Rasional

Waktu Kriteria
Tanggal: Bayi Tujuan: 1. Beritahu ibu 1. Ibu dan
10-06-21 Ny. “M” Setelah tentang keluarga
umur 3 hari dilakukan tindakan mengetahui
Waktu: dengan asuhan yang akan tindakan yang
09.05 WIB neonates kebidanan dilakukan. akan
fisologis. pada bayi baru dilakukan.
lahir 2. Jaga 2. Termagulator
diharapkan kehangatan pada bayi baru
keadaan bayi bayi. lahir masih
baik. belum stabil
dan mudah
Kriteria : kehilangan
- Keadaan bayi panas pada
baik. 3. Berikan ASI tubuh bayi.
- Refleks hisap eksklusif 3. Memantau
(+) pada bayi pemunuhan
- Gerak aktif sesuai metabolism
- Bayi sehat kebutuhan. bayi dan agar
dengan kulit nutrisi bayi
kemerahan. dapat
- TTV dalam 4. Rawat tali
terpenuhi.
batas normal. pusat dengan
4. Mencegah
Nadi : 130- baik.
terjadinya
160x/ menit. infeksi pad tali
Suhu : 36 ,5- pusat.
37, 5ᵒC.
RR : 30- 60 x/ 5. Sendawakan
menit. bayi setiap
5. Menyendawak

23
- Antropometri selesai an bayi dapat
BB : 2500- menyusu. membantu
4000 gram. pengeluaran
PB : 50 cm udara yang
ikut masuk
saat pemberian
6. Jaga personal
ASI.
hygiene bayi.
6. Personal
hygiene yang
buruk dapt
menjadi media
perkembangbi
akan kuman
bakteri
sehingga dapat
7. Observasi mempengaruhi
TTV. imunisasi
bayi.
7. Pada bayi
baru lahir
sering terjadi
8. Anjurkan perubahan
pada ibu adaptasi yang
untuk berunaah-
memberikan ubah.
imunisasi 8. Memberikan
pada kekebalan
bayinya. pada tubuh
9. Anjurkan bayi.
pada ibu
untuk kontrol
ulang

24
bayinya 4 9. Memantau
hari atau keadan bayi.
segera
periksa jika
ada keluhan.
VI. PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI)
Tanggal
& Implementasi

Waktu
Tanggal: 1. Memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilkukan.
10-06-21 2. Menjaga kehangatan tubuh bayi, dengan cara tidak menghidupkan
AC/ kipas angin diruangan.
Waktu: 3. Memberikan ASI ekslusif sesuai kebutuhan, setiap 2 jam sekali.
09.10 WIB 4. Merawat tali pusat dengan baik supaya tidak terjadi infeksi pada tali
pusat.
5. Menyendawakan bayi setiap selesai menyusu, dengan cara
menepuk punggung bayi secara perlahan- lahan.
6. Menjaga personal hygiene bayi, dengan cara :
a. mengganti popok bayi tiap kali BAB/ BAK.
b. Mengganti gedong dan baju tiap kali kotor atau terkena muntah.
7. Mengobservasi TTV bayi secara bertahap.
8. Menganjurkan pada ibu untuk mengimunisasi bayinya secara rutin.
9. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 4 hari lagi atau segera
periksa jika ada keluhan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 10-06-2021
Waktu : 09.15 WIB
Dangnosa : Bayi Ny. “M” umur 3 hari dengan neonates fisiologis.

25
S : ibu mengerti atas penjelasan yang diberikan oleh bidan.
O : ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan oleh bidan.
A : Bayi Ny. “M” umur 3 hari dengan neonates fisiologis.
P : - Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif.
- Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene bayi.
- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 4 hari lagi atau segera periksa
jika ada keluhan.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

26
Bayi baru lahir adalah bayi yang dilahirkan dari kehamilan 37- 42 minggu
dengan berat badan lahir 2500- 4000 gram. (Depkes RI, 1993)
Pada saat bayi lahir, akan dilakukan penanganan dan penilaian segera pada
bayi. Dalam kasus ini didapatkan data bahwa bayi baru lahir dengan keadaan
umum baik, menangis kuat, gerak aktif, kulit kemerahan. Melalui data- data ini
didapatkan suatu diagnosa masalah bayi baru lahir dengan persalinan spontan
pada masa transisi pertama, maka sesuai dengan teori yang ada dengan kasus tidak
terjadi kesenjangan.

4.2 Saran
1. Pembimbing Akademik
Pembimbing lebih memberikan motivasi dan lebih meningkatkan
materi bimbingan kepada mahasiswa agar pengetahuan mahasiswa
semakin luas.
2. Pembimbing Praktek
Pembimbing harus memberikan kesempatan lebih pada mahasiswa
dalam melakukan prasat agar mahasiswa lebih terampil di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

27
Bagian obstetri dan gynekologi fk. UNPAD – BANDUNG.Prawirohardjo,
Sarwono, Prof. dr. 2003. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : YBP – SP.
Dep kes, 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Jakarta: Depkes RI.
MNH, JNPK- KR dan Depkes, 2002. Buku Acuan Persalinan Normal, Jakarta:
Depkes. RI.
Saifuddin, Abdul bari. 2002 “ Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal”, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.

28

Anda mungkin juga menyukai