Pembimbing :
Ernawati, S.Kep
Oleh :
Linnatul Rosyidah
(2012020930)
TAHUN AJARAN
2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Kewirausahaan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam terselesaikannya laporan ini, antara lain :
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dalam
penyusunan laporan berikutnya. semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang pada
khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II Kewirausahaan
2.1 Definisi Kewirausahaan
2.2 Karakteristik kewirausahaan
2.3 Potensi Kewirausahaan
BAB III TINJAUAN KASUS (Usaha Sampingan Mainan Anak)
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau
diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan
perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu
menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai
prestasimaksimal.
Stoner, James: kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-
lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa
baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh
eksekutif bisnis lain. Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah
kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan struktur
prioritas kewirausahaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :
1. Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu
dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi
budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan
kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari
bangsa itu sendiri.
Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan
kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang
positif terhadap pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan
keberhasilan wirausahawan.
Otak wirausahawan merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu
beberapa saat setiap hari untuk renungan pikiran wirausahawan yang akan memungkinkan
wirausahawan terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.
Pikiran wirausahawan haruslah terorganisasi dengan baik sekali dan mampu
memfokuskan pada pelbagai problem. Wirausahawan haruslah mampu memindahkan
perhatian wirausahawan dari satu problem ke problem lain dengan upaya yang minim.
2. Kepemimpinan.
Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang
lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu
keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo
seliro.
Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan
sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain
dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
a. Perilaku Pemimpin
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai
sasaran. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan
manusiawi.Orientasi Tugas Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung
menunjukan perilaku :
Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya.Menentukan tujuan-
tujuan yang sukar tapi dapat dicapai.Melaksanakan kepemimpinan secara aktif dalam
merencanakan, mengarahkan, membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada tujuan.
Berminat mencapai peningkatkan produktivitas.
Berorientasi Orang,Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung akan
menunjukan perilaku sebagai berikut :
Menunjukan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan
menghilangkan ketegangan, jika timbul.Menunjukan perhatian pada orang sebagai
manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.Menunjukan pengertian dan rasa hormat
pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide
karyawan. Mendirikan komunikasi timbal balik dengan staf. Menerapkan prinsip
penekanan ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan.
Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif. Menciptakan
suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
b. Tindakan Kepemimpinan
Saran-saran berikut akan dapat membantu wirausahawan meningkatkan kemampuan
kepemimpinan wirausahawan :
Sekali wirausahawan telah mengambil keputusan, ambil tindakan secepat mungkin
Upaya-upaya wirausahawan dapat dilipat gandakan melalui bakat dan kemampuan staf
wirausahawan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, wirausahawan harus
mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan kemampuan ini dari orang-orang yang
mampu disekitar wirausahawan dan menyokong serta percaya pada wirausahawan sebagai
pemimpin.
Wirausahawan akan memperoleh kepercayaan pada kemampuan kepemimpinan
wirausahawan, jika wirausahawan memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan
kekuatan-kekuatan wirausahawan. Jauhilah situasi dimana kelemahan-kelemahan
wirausahawan akan tampak. Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan-
kesalahan dan mengubah rencana-rencana. Wirausahawan haruslah sadar bahwa keadaan
selalu berubah dan penyesuaian-penyesuaian haruslah dibuat sewaktu-waktu.
3. Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang
perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja.
Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu
rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata
laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk
menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik
dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi
nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau
sikap mental dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip
ketrampilan teknis.
Manajemen mempunyai arti yang amat luas. Kegunaannya juga sangat universal dan
semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Banyak sekali kasus yang
membuktikan bahwa bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi
kacau dan morat marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bisa dipastikan akan
mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang
ingin memulai usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah
kegiatan manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun
ukurannya.
4. Ketrampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas keWirausahaan adalah ketrampilan. Banyak
pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa
diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah
terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit
dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi
yang cukup besar.
Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata
keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata,
melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang
bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang, baik trampil maupun tidak untuk bisa
tampil sebagai tokoh yang sukses, atau orang yang berkecukupan yaitu :
1. Memanfaatkan ledership yang berasal dari diri sendiri.
2. Memanfaatkan ledership orang lain.
3. Faktor keberuntungan ( luck atau hoki )
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan
dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas
akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
Keuntungan berwirausaha :
1. Otonomi. Pemgelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang
“bos” yang penuh kepuasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi
yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan
konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Control financial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa
kekeyaan milik sendiri.
Kerugiaan berwirausaha :
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama
dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia untuk kepentingan keluarga.
2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran,
keungan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan
sumber dana miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relative
kecil.
BAB III
Dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan selain berProfesi sebagai Bidan kita bisa
mencari laba di luar profesi dengan membuka usaha sebagai penghasilan tambahan sebagai
salah satu contohnya adalah usaha berjualan “Mainan (anak-anak)” Dan mainan anak yang
diperjual belikan bisa berupa mainan edukatif yang sifatnya mendidik. Untuk memulai usaha
Mainan kita mulai dari tekad kita. Bahwa ini bukan sekedar bisnis tapi ini adalah pilihan yang
akan mempengaruhi masa depan banyak anak-anak di wilayah tempat kita menjual. Semua
mulai dari kita, apakah kita mencintai bisnis ini atau tidak.
METODOLOGI PELAKSANAAN
Untuk merealisasikan usaha mainan anak-anak dilaksanakan tahapan kerja sebagai
berikut :
3. Persiapan Usaha
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
usaha, peralatan tersebut antara lain :
4. Penataan
Bahan atau mainan yang akan diperjualan di tata secara rapi dalam rak atau etalase.
5. Perengkrutan pegawai
Merengkrut pegawai yang jujur dan terampil yang bisa menarik perhatian pembeli serta
pandai dalam hal pemasaran.Dengan memberikan kenyamanan kepada pelanggan
merupakan salah satu cara yang ampuh dan dapat menarik minat anak.
6. Mempunyai Karakter:
Ada "musim" ada suatu masa dimana satu jenis produk akan laku keras dan banyak
orang mencarinya di sinilah masa dimana bisnis terasa saat indah. Namun sebaliknya
akan ada masa dimana bisnis terlihat sepi seperti masa mendekati awal masuk sekolah
misalnya. Semua merupakan bagian dari bisnis yang perlu kita alami.
Adanya Barang sisa, semua bisnis punya barang sisa stok jualan yang tidak laku. Kita
perlu bijak dalam menghadapi ini. Meskipun mainan tidak memiliki tanggal expired,
namun mainan memiliki trend dan kita perlu waspada, karena dengan banyaknya
barang yang sisa berarti ada uang yang tertahan dalam bentuk barang. Ini bisa diatasi
dengan program cuci gudang atau dijadikan sebagai hadiah untuk menyenangkan
pelanggan. Bila anda memiliki keuangan yang kuat anda dapat menyimpan mainan
tersebut hingga trendnya kembali naik, trend tersebut belum tentu dapat diprediksi.
Menyayangi pelanggan, Pelanggan kita ada tiga yaitu anak-anak, remaja dan orang
dewasa. Kita harus memahami untuk siapa mainan itu. Apakah ada manfaat mainan itu
bagi mereka ataukah hanya sekedar merusak. Memang ada mainan tertentu yang enak
dimainkan dan mahal namun tidak mendidik namun ada juga yang sederhana dan
terjangkau tapi bermanfaat. Selain itu perhatikan pelayanan anda terhadap pelanggan,
barang yang bagus dan murah akan sia-sia bila pelayanan kita kurang menyenangkan
dan tidak berkesan.
Menghargai supplier, terhadap supplier kita harus paham bahwa hal paling vital dari
relasi dengan supplier adalah "pembayaran". Semua komitemen pembayaran ditepati
maka supplier akan balik menghargai. Jangan kaget saat musim mainan tertentu dan
stok barang langka tetapi supplier mau memberi anda jatah lebih banyak dari pelanggan
dia yang lain.
1. RANCANGAN BIAYA
PEMASUKAN
NO. SUMBER PEMASUKAN
jumlah Rp.3,500,000.00
Analisis Usaha Mainan
A. Biaya Tetap (Fix Cost)
Uraian Jumlah Harga Satuan Besarnya(Rp)
(Rp.)
Peralatan :
Etalse/rak mainan 3 buah 700,000 2,100,000
Kipas angin 2 buah 100,000 200.000
Meja 1 buah 200,000 200,000
Kursi 4 buah 50.000 200,000
Total 2,700,000
B. Variable Cost (dalam 30 hari )
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Besarnya (Rp.)
(Rp.)
1. Biaya tenaga kerja : 30 hari 350,000 700,000
Penjaga (2 0rang)
Total 700,000
Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga yang ditetapkan adalah
dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas usaha (kelancaran dan kecepatan
mengakses internet), dengan kata lain harga diusahakan lebih rendah bila dibandingkan
dengan pesaing.
Jika kita berhasil belanja mainan dengan harga yang cukup rendah dan kompetitif serta
bisa menitipkan mainan tersebut ke toko-toko yang lokasinya didekat sekolah maka kita
akan lebih santai dalam menjalankan usaha tersebut.
Perlu diketahui bahwa peluang usaha menjual mainan anak seakan tidak ada matinya,
setiap saat selalu diburu oleh anak-anak dan ini merupakan salah satu peluang usaha yang
bisa dicoba.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha
secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang
sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam
inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi.
Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk
pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.
DAFTAR PUSTAKA
http://infoterbaru013.blogspot.com/2012/12/makalah-kewirausahaan-lengkap.html
http://revolsirait.com/definisi-kewirausahaan/
http://gumiraputradesign.blogspot.com/2013/02/contoh-makalah-kewirausahaan.html
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/09/makalahkewirausahaan.html
psb2011.wordpress.com/2012/07/25/kumpulan-makalah-kewirausahaan-semester-dua/
http://amirsyampa.blogspot.com/2012/01/makalah-kewirausahaan.html