PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti semula,seperti keadaan sebelum hamil dan
berlangsung kira- kira selama 6 minggu. ( Buku Acuhan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal 2002 : 122 )
31
Nifas adalah merupakan sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu.( Buku Obsestri Fisiologi
Universitas Padjajaran Bandung 1983 : 315)
Nifas adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ – organ kembali
seperti sebelum hamil. ( Bobak, dkk: 492)
Nifas (puerperium) periode waktu atau masa dimana organ reproduksi kembali
kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu.
(Perawatan Maternitas Edisi 2 : 225)
Nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sulaiman, 1983)
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini sekitar 6-8 minggu
(Mochtar, Rustam, 1998
1. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
32
3. Remote puerperium, waktui yang diperlkan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyaikomplikasi.
( Sinopsis Obstetri Jilid I : 115 )
SISTEM REPRODUKSI
a. Uterus
b. Lochia
33
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dalam masa nifas.
1. Lochia rubra (Cruenta ): berisi darah segar dan sisa – sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dam mekonium,
selama 2 hari post partum.
3. Lochia serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari
ke 7 – 14 post partum
c. Serviks
e. Perineum
34
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal
hari ke 5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya
sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.
f. Payudara
2. Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi Asi terjadi pada hari ke-2
atau hari ke-3 setelah persalinan.
Sistem Perkemihan
Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam
sesidah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang
bersifat menahan air akan memgalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini
menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam
tempo 6 minggu.
Sistem Gastrointestinal
35
melahirkan diberikan enema. Rasa sakit didaerah perineum dapat menghalangi
keinginan ke belakang
Sistem Kardiovaskuler
1. Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post partum.
Progesteron turun pada hari ke 3 post partum.
5. Sistem muskulosklebal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4 – 8 jam post partum. Ambulasi dini sangat
membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi.
Sistem integumen
2. Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan
akan menghilang pada saat estrogen menurun.
1. Mobilisasi
36
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8
jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring kekanan dan kekiri
ubtuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2
diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan, dan hari ke 4 atau 5 sudah
diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung
pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka.
2. Diet
3. Miksi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit
buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat diberikan
obat laksans per oral atau per rektal. Jika masih belum bisa dilakukan
klisma.
Perawatan mamma telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu
lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.
Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara :
37
Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik
untuk kesehatan bayinya.
6. Laktasi
Periode masa nifas merupakan waktu untuk terjadi stres, terutama ibu primipara.
Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi
orang tua adalah :
* Harapan / keinginan dan aspirasi ibu saat hamil dan melahirkan. Periode ini
diexpresikan oleh reva rubin yang terjadi 3 tahap yaitu :
1. Talking In period
38
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat tergantung,
fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman
melahirkan dan persalinan yang dialami, kebutuhan tidur meningkat, nafsu
makan meningkat.
39
2.8 Frekuensi Kunjungan
44
dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang
ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan itu dan untuk
melihat apakah metode tersebut bekerja dengan baik.
BAB III
DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama yang jelas dan lengkap, bila perlu ditanyakan nama panggilan sehari hari
Umur dicatat dalam tahun sebaiknya juga ditanyakan tanggal lahir klien, umur
berguna untuk mengantisipasi pasti diagnosa masalah kesehatan dari tindakan
yang akan dilakukan
Alamat perlu dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak
misalnya memerlukan bantuan keluarga, alamat juga memberikan petunjuk
keadaan lingkungan tempat tinggal klien
Pekerjaan dicatat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesehatan klien dan
juga pembiayaan
Agama perlu dicatat karena hal tsb sangat berpengaruh dalam kehidupan termasuk
kesehatan. Disampinng itu memudahkan dalam melakukan pendekatan dan
melakukan asuhan kebidanan
Pendidikan klien perlu ditanyakan untuk mengetahui intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang
Status perkawinan ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status
perkawinan terhadap masalah kesehatan
2. Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan oleh klien yang menyebabkan adanya gangguan yang
perlu ditanyakan pada klien masa nifas :
Yang dikaji apakah klien mempunyai riwayat hipertensi sebelum hamil atau pernah
mengalami pre eklamsi pada kehamilan sebelumnya
46
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit
keluarga terhadap klien maupun bayinya. Di dalam keluarga orang tua klien apakah
menderita HT atau penyakit lainnya seperti DM, jantung dan apakah ada keturunan
kembar
5. Riwayat obstetric
Yang perlu dikaji : umur kehamilan, ANC, berapa kali, dimana,TT, keluhan, jenis
persalinan, penolong, riwayat persalinan
8. Pola
Pola nutrisi
Perlu ditanyakan bagaimana pemenuhan nutrisi selama di RS, apakah kllien
,menghabiskan porsi yang disajikan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan ibu
nifas, begitu juga dengan cairan yang diberiakn
Pola eliminasi alvi dan urine
Apakah usai melahirkan sudah BAB, bagaimana konsistensinya, warna, bau, dan
kapan. Begitu juga dengan bagaimana dengan BAK nya berapa kali, apakah
mengalami kesulitan, sudah bias berangkat kekamar mandi sendiri
Dalam keadaan normal klien BAK secara spontan dalam 8 jam setelah
melahirkan, sedangkan BAB biasanya tertunda 2 sampai 3 hari setelah melahirkan
( William, 1997 : 228 )
Pola aktifitas
Ditanyakan kemampuan aktifitas setelah melahirkan sejauh mana ibu melakukan
ambulasi dini, apakah mengalami hambatan atau kesulitan. Mobilisasi hendaknya
dilakukan secepatnya 24 jam setelah persalinan ibu dianjurkan melakukan senam
47
ringan ( menggerakkan kaki dan tangan , menarik nafas ) ( Cristian S Ibrahim,
1996 : 144 )
Demikian pula mereka dapat memulai latihan peregangan otot dasar pelvic dan
otot abdomen bila kekuatannya telah kembali ( Williams ,1995 : 291 )
Pola istirahat dan tidur
Setelah melahirkan apakah klien dapat istirahat atau tidur sesuai kebutuhannya.
Berapa jam dalam sehari , dan apakah ada kesulitan sekama ibu melakukan
istirahat . kebutuhan istirahat dan tidur selama phase”taking hold “ dimana klien
ingin sekali menerima tanggung jawabnya sebagai ibu ( Reeder,Sharon J ,1997 :
678 ). Kebutuhan tidur ±8 jam pada malam hari dan 1jam pada siang hari ( Depkes
RI 1998: 90 )
Pola kebersihan diri
Setelah melahirkan apakah dapat melaksanakan mandi sendiri di kamar mandi,
bagaimana kebersihan alat kelamin apakah dicuci dengan sabun, bagaimana
mmengenai pembalut, kapan ganti dan berapa kali. Begitu pula dengan kebersihan
payudara . hal ini diperhatikan untuk mencegah sumber infeksi dan memberi rasa
nyaman. Segera setelah klien cukup kuat/ sehat boleh mandi minimal kurang lebih
6 jam PP dan dilakukan 2x sehari , begitu juga dengan kebersihan vagina 2x sehari
maksimal tiap kali BAK dan BAB dan setiap perawatan. Kebersihan payudara
juga dilakukan minimal 2xsehari selama mandi ( William1995 : 432 )
DATA OBYEKTIF
1. KEADAAN UMUM
Vital sign : suhu tubuh sedikit meningkat tidak lebih dari 38°C , tekanan darah stabil
90/60-130/90 mmHg, nadi dalam batas normal 74-88 x/menit, brakikardi ( selama 6-
10 hari PP)
Keadaan payudara ;
- Keadaan perut
TFU :
Sesudah plasenta lahir uterus mennjadi kecildan TFU kira kira 1 jari dibawah
pusat
Hari ke 1-2 : TFU 2 jari dibawah pusat
Hari ke 3 : TFU 2-3 jari dibawah pusat
Hari ke 4-5 : TFU pertengahan symfisis – pusat
Hari ke 7 : TFU 2-3 jari diatas symfisis
Hari ke 9 : TFU 1 jari diatas symfisis
Hari ke 10-12 : TFU tidak teraba diluar
- Kontraksi uterus
Rasa sakit kadang kadang klien merasa perutnya mules pada saat uterus berkontraksi
saat kontraksi yang dialami terjadi 2-3 hari pertama PP
Posisi uterus : uterus terletak ditengah tengah tetapi kadang dapat naik / jatuh kekiri
dan kekanan, misalnya pada rectum atau kandung kemih yang penuh
- Pengeluaran pervaginam
3. Pemeriksaan penunjang
Merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laborat, yang perlu
dilakukan dalam pemeriksaan laborat ini adalah pemeriksaan darah ( Hb )
49
Beberapa hari pertama setelak melahirkan terjadi fluktasi kadar Hb,
kemungkinannya karena kehilangan banyak darah. Dalam 1minggu volume
darah te;lah mendekati keadaan normal ( William 1995 ; 431 )
Diagnose kebidanan adalah hasil analis dan perumusan maslah yang diputuskan oleh
seornag bidan sesuai teori dan masalah masalah yang ditegakkan adalah :
Diagnosa :
Dasar :
3. Keterbatasan aktifitas
Dasar : - Klien mengatakan luka jahitan sakit bila dipakai duduk atau jalan
50
4. Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur
Dasar :- rasa khawatiran karena perubahan tingkat hormone, tidak nyaman dan
syok postromatik
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada hari ke3 tidak terjadi bendungan
ASI
Kriteria hasil :
51
Tidak ada tanda bendungan ( bengkak, tegang, nyeri tekan )
Rencana :
Tujuan setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 2x24 jam tidak terjadi
infeksi
Kriteria Hasil :
Tidak ada tanda tanda infeksi ( panas, bengkak, nyeri,kemerahan dan gangguan
fungsi )
Rencana :
Rasional : Infeksi nifas dapat terjadi karena kuman dan dapat berkembang pada
daerah yang tidak bersih terutama luka yang belum sembuh, sehinggga penting
menjaga kebersihan seluruh tubuh
52
- Lakukan tekhnik septic dan aseptic saat melakukan tindakan
Tahap ini merupakan langkah lanjutan dari dioagnosa kebidanan yang bertujuan unuk
membantu mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan klien. Perencanaan yang
tersusun merupakan pedoman untuk melaksanakan tindakan keperawatan kebidanan,
metode kemampuan berfikir analitik dan rasional ( Depkes RI ; 7 )
Adapun recana tindakan pada klien post partum dibuat berdasarkan diagnose dan
masalah yang timbul diagnosa
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 6-7 hari tidak terjadi
komplikasinpada masa nifas
Kriteria hasil :
- Hari ke 2 : 2 jari dibawah pusat, hari ke 3 ; 2-3 jari bawah pusat, hari ke 4-5 :
setengah pusat symfisis, hari ke 7 : 2-3 jari diatas symfisis
53
- Pengeluaran lochea normal : hari ke 1-2 :lochea rubra, hari ke 3-7 lochea
sanguinolenta
- Tidak ada timbul penyulit seperti : atonia uteri, perdarahan post partum,
bendungan ASI, retensio urine dan tidak ada infeksi nifas
- Rencana:
1. Observasi tanda tanda infeksi nifas dan gejala cardinal ( tensi, nadi, suhu,
respirasi )
Rasional
Infeksi nifas : (infeksi uka perineum, cervik, endometrium ) biasa terjadi dari
diri penolong sendiri atau dari pasien lain yang terinfeksi sehingga penting
dilakukan observasi gejala cardinal untuk deteksi dini terjadinya infeksi nifas
Rasional : deteksi dini factor resiko yang mungkin terjadi seperti sub
involusi,HPP dan sebagainya
Masalah :
54
Tujuan : setelah mendapat asuhan kebidann dalam waktu 6- 7 hari rasa
nyeri hilang, luka jahitan sembuh
Kriteria hasil :
Rencana :
Tujuan :setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 3x24 jam rasa nyeri
hilang
Kriteria hasil :
Rencana :
55
Rasional : Nyeri perut merupkan hal yang fisiologis pada masa nifas
terjadi karena kontraksi rahim pada prosese involusi
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 24 jam klien dapat
melakukan aktivitas secara bertahap sesuai dengan kondisinya
Kriteria Hasil :
Rencana :
Rasional : Dengan contoh contoh nyata akan dapat menuntun pola pikir
klien agar mudah melakukan ambulasi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidan dalam waktu 23 jam klien merasa
nyaman dan bisa tidur
Kriteria Hasil :
Klien bisa tidur tenang, Klien tidak merasa terganggu dengan perubahan situasi
yang ada, lama tidur siang 1 jam dan tidur malam 8 jam.
56
Rencana ;
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 3-4 hari rasa cemas
hilang
Kriteria hasil :
Rencana :
57
Rasional ; Suami dan keluarga merupakan orang terdekat yang bisa
dipercaya untuk bisa memberi support dalam mengatasi masalah yang
ada.
3.6 IMPLEMENTASI
3.7 EVALUASI
Hasil evaluasi merupakan langkah awal dari langkah identifikasi dan analisa
selanjutnya bila diperlukan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kegiatan
asuahan lebih lanjut bila diperlukan / sebagai bahan peninjauan terhadap langkah
langkah didalam proses manajeman kebidanan, sebelumnya oleh karena tindakan
yang dilakukan kurang berhasil.
58
BAB IV
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 06-01-2013 Jam : 06.30 WIB
1. Biodata
Istri
Nama : Ny. “P”
Umur : 25 tahun
Suku/ bamgsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Status pernikahan : sah ( menikah)
Alamat : Manyar Sidomukti
Suami
Nama : Tn “J”
Umur : 30 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
59
2. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan nyeri bahwa perutnya merasa mules.
L Meneteki/
Anak Umur Type Lama BB/ Umur Keadaan
No / Lama
Ke Hamil Pers Pers PB Sekarang Sekarang
P
4 jam 20 3600 /
1. I 9bln Spt B ♀ 1 hari Hidup
mnt 53
NIFAS INI
Keadaan plasenta :
Lahir jam/tanggal : 03.40 WIB / 06-01-2013
Sisi maternal :
- Tebal : 2 cm
- Diameter : 18 cm
- Robekan : tidak ada
- Infark : tidak ada infark
- Kelengkapan kotiledon/ selaput mmebran : Lengkap
Sisi fetal :
- Insersi : sentralis
- Panjang : 50 cm
- Simpul : tdk ada simpul tali pusat
60
- Jumlah arteri dan vena : 2 arteri dan 1 vena.
Berat : ± 500 gr
Robekan : Tidak ada robekan perineum
Kelainan-kelainan : Tidak ada
Jumlah Perdarahan : ± 150 cc
Pengobatan yang diberikan : Oksitosin
Penyulit Persalinan : Tidak ada penyulit persalinan
Keadaan Bayi :
Jenis Kelamin : Perempuan
BB/PB : 3600gr/ 53 cm
Hidup/Mati : Hidup
Apgar Score : 8-9
Kelainan : Tidak ada
61
3. Kebutuhan Ibu mengatakan jarang Tidur ± 2 jam setelah
tidur dan tidur siang, tidur malam persalinan, dg kualitas tidur
istirahat ±7-8 jam, tapi kadang terganggu karena mules pad
terbangun karena sering perutnya.
kencing
4. Aktivitas mengerjakan tugas Ibu mengatakan sudah bisa
rumah seperti biasa : miring kiri dan miring
menyapu, megepel, kanan, bisa berjalan ke
mencuci, dan memasak kamar mandi dg bantuan,
dan kadang membantu dan menggendong bayinya
suami menjaga di daam kamar.
dagangannya.
5. Personal mandi 3 x/hari, sikat gigi Ibu mengatakan ganti baju
Higiene 2x /hari, mencuci rambut setelah selesai persalinan
3 x/minggu, mengganti dan belum mandi.
baju 2-3x/hari dan
mengganti pembalut
2x/hari.
8. Ambulansi dini :
Ibu mengatakan bisa miring kanan dan miring kiri, bisa duduk dan berjlan meski hanya
di dalam kamarnya.
9. Data Psikososial : masa taking in ( masa penyesuain terhadap dirinya sendiri )
a. Komunikasi Non Verbal
Ibu terlihat meringis kesakitan bila berubah posisi dan bila berusah untuk
bergerak.
b. Komunikasi Verbal
a. Ibu mengatakan anak yang dilahirkan sekarang direncanakan alasannya
karena kelahirin anak ini sangat diharapkan oleh keluarga
b. Ibu mengatakan suami dan keluarga menerima kelahiran anak yang
sekarang
c. Ibu mengatakan akan merawat bayinya bersama suami.
d. Ibu mengatakan tinggal bersama suami
e. Ibu mengatakan akan berencana memberikan ASI eksklusif
Kapan mulai : Segera setelah ASI keluar dan keadaan pulih
Berapa Lama : 6 bulan ASI ekslusif dan 2 tahun PASI
d. Hidung
Bentuk simetris, bersih, tidak ada PCH, tidak ada polip, tidak ada sekret.
63
e. Mulut
Bersih, mukosa bibir lembab, tidak bau mulut, tidak ada stomatitis, tidak
ada gigi pasangan, tidak ada epulis, gigi lengkap, lidah bersih, tidak ada
pembesaran dan peradangan tonsil.
f. Telinga
Bersih, simetris, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada serumen yang
berlebih.
g. Dada
Bentuk simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada pernafasan cepat,
tidak ada luka bekas operasi.
h. Payudara
Bentuk simetris, puting susu menonjol, ada pembesaran kelenjar
mongomery, terdapat hiperpigmentasi areola mamae, kolostrum belum
keluar.
i. Abdomen
TFU : 2 jari dibawah pusat
Keadaan : baik
Konsistensi : keras ( baik )
j. Genetalia eksterna
Keadaan vulva : bersih, tidak ada oedema, luka jahitan masih basah.
Lokea : - Warna : merah kehitaman (rubra)
- Bau : anyir
- Jumlah : satu pembalut (±50 cc)
- Konsistensi : encer, ada stosel.
Tidak ada tanda-tanda infeksi,
- Perineum : ruptur
- Episiotomi : tidak ada
- Hemoroid : tidak ada
k. Ekstremitas atas dan bawah
Simetris, tidak oedema, tidak ada varises, pergerakan aktif.
Palpasi
a. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis
maupun pembesaran kelenjar limfe.
b. Payudara
Ada penegangan pada payyudara, belum ada peneluaran kolostrum, tidak
ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
c. Abdomen
Kontraksi : keras
TFU : 2 jari dibawah pusat.
64
Auskultasi
Tidak ada whezzing, denyut jantung teratur.
Perkusi
Refleks patella ka/ki : +/+
Tidak ada meteorismus
II. DIAGNOSA
- Diagnosa : P10001 Post partum fisiologis Hari ke 1
- Ds : Ibu mengatakan telah melahirkan anak keduanya pada hari ini tanggal 6
januari 2013 jam 03.17 WIB dengan jenis kelamin perempuan.
- Do :
- k/u : cukup
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Pengeluaran lochea : rubra
- Adanya kontraksi uterus
III.DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
V. PERENCANAAN/INTERVENSI
Tujuan Jangka Pendek :
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan selama ±30 menit diharapkan ibu mau
bersikap kooperatif dan mengerti tentang penjelasan dari Bidan.
kriteria Hasil :
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan selama ±30 menit ibu mengerti dan mampu
menjelaskan kembali penjelasan dari bidan.
Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam diharapkan ibu mengerti
bahwa keadaannya sekarang adalah normal.
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan selama 1x24 jam ekspresi wajah relaks,
kecemasan ibu berkurang terhadap keadaannya sekarang dan ibu mengatakan nyeri
berkurang.
Rencana Tindakan :
Tanggal : 06-01-2013 Jam : 06.40
WIB
65
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ dengan mencuci tangan dapat mencegah terjadinya infeksi.
- Lakukan observasi TTV, TFU, kontraksi uterus, dan jumlah perdarahan.
R/ dengan melakukan observasi dapat memenatau keadaan ibu secara konsisten
dan menilai jumlah perdarahan sehingga bila terjadi keabnormalan bisa
langsung ditangani serta deteksi dini adanya komplikasi pada masa nifas.
- Observasi tanda- tanda bahaya nifas dan gejala kardinal.
R/ dengan melakukan observasi tanda-tanda bahaya nifas dan gejala
kardinaldapat menjegah terjadinya infeksi.
- Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga
R/ dengan memberikan penjelasan tentang keadaan klien pada klien dan
keluarga ibu dan keluarga bisa mengetahui tentang keadaannya dan
perkembangan keadaannya.
- Observasi intake dan output, minum air senelum meneteki
R/ apat mengetahui keseimbaairan dan nutrisi pasien.
- Beritahu tentang pentingnya melakukan ambulansi dini
R/ dengna memberitahu ibu tentang pentingnya melakukan ambulansi dini, ibu
tidak takut lagi untuk melakukan ambulansi dini untuk mencegah terjadinya
sub involusi.
- Beri tahu ibu tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas.
R/ dengan memberikan penjelasan mengenai masa nifas, tingkat pengetahuan
ibu bertambah dan dapat mengurangi mengurangi rasa khawatir/ cemas pada
ibu dalam masa nifas.
66
VI. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Tanggal : 03-01-2013 Jam : 06.45
WIB
- Mencuci tangan dengan tekhnik 7 langkah dan membilas dengan air
mengalir dan membersihkannya dengan handuk bersih.
- Melakukan observasi TTV, TFU dan observasi luka jahitan.
k/u : cukup
TD : 110/80 mmHg
S/N : 377̊C/ 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
Kandung kemih kosong, TFU 2 jari dibawah pusat, tidak ada
perdarahan pada luka jahitan, pengeluaran lokea rubra,
- Melakukan observasi tanda – tanda bahaya nifas.
- Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga.
- Memberitahu ibu tentang pentingnya melakukan ambulansi dini :
manfaat mobilisasi dini adalah memperlancar pengeluaran lokea,
mengurangi infeksi perineum, mempercepat terjadinya infolusi uterus,
dan melancarkan peredaran darah. Mobilisasi dini bisa dilakukan
miring kanan dan miring kiri.
- Memberitahu ibu tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
nifas : pengeluaran lokea 1-2 hari berwarna merah kehitaman, dan
pada perubahan psikologis kadang ibu merasa cemas pada 1-3 hari
stelah melahirkan. Kembailnya lat-alat kandungan pada keaaan
sebelum hamil adalah ± 6 minggu.
- Memberikan HE tentang perawatan payudara dengan mengajarkan ibu
cara membersihkan payudara dan tekhnik Z untuk memperlancar ASI,
agar tidak terjadi bendungan ASI dan Ibu dapat merawat payudaranya
sendiiri, tidak terjadi bendungan ASI, dan ASI keluar dengan lancar.
- Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang. Dengan nutrisi
yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat
mempengaruhi susunan air susu. Pada masa nifas ibu membutuhkan
tambahan kalori sekitar 500 kalori tiap hari. Ibu nifas juga dianjurkan
untuk tidak tarak makan dan menghindari makanan yang berbumbu
merangsang.minum sedikitnya 3 liter setiap hari, dan mengkonsumsi
pil zat besi untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari setelah
persalinan. Dianjurkanjuga untuk mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung serat seperti sayur dan buah.
67
- Memberikan HE tentang perawatan diri dan kebersihan vulva dengan
cara :
1. Membersihkan daerah kelamin dan memberitahu untuk menganti
pembalut segera setelah penuh atau setiap 4 jam sekali.
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air dari depan kebelakang kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Menganjurkan ibu untuk membersihkan vukva setiap
selesai buang air kecil atau besar.
3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
- Mengajarkan pada ibu cara meneteki yg benar, yaitu dengan cara areola
dan puting susu ibu masuk kedalam milut bayi.
VII.EVALUASI
68
o Cara memandikan bayi
o Cara meneteki yang benar
o Kapan hubungan suami istri boleh dilakukan
o Tanda bahaya nifas
o Senam nifas
o Peran sibling
o Tanda- tanda bahaya nifas
o Kapan boleh hamil lagi
o Follow up 1 minggu lagi/ bila ada komplikasi atau tanda bahaya
nifas.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama asuhan kebidanan pada ibu nifas penulis dapat menerapkan teori pada kasus
nyata. Keberhasilan asuhan kebidanan pada ibu pada masa nifas didukung antara petugas
kesehatan maupun keluarga.
Pengkajian terhadap ibu nifas fisiologis dapat dikaji dengan baik karena adanya
kepercayaan keluarga klien kepada petugas/ bidan.
Identifikasi dan menetukan diagnosa / masalah dapat dilakukan karena adanya data
obyektif.
Evaluasi, setelah dilakukan asuhan kebidanan didapatkan keadaan umum yang baik,
TTV dalam batas normal, tidak ada kelainan, pemeriksaan fisik dalam batas normal.
69
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
- Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
70