Oleh :
ANISA HAZARA
NIM: 1440118006
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep) pada
Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung
Oleh :
ANISA HAZARA
NIM: 1440118006
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam karya tulis ilmiah ini
merupakan hasil pemikiran saya sendiri, bukan pengutipan tulisan dari karya
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil kutipan
pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan tersebut.
Anisa Hazara
NIM: 1440118006
i
MOTTO
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan pada seminar hasil
dengan:
Judul : Gambaran Penerapan Hydrotherapy dengan Air
Garam Hangat terhadap Perfusi jaringan Perifer
pada pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung Tahun
2021
Pada Tanggal/bulan/tahun : 31 Agustus 2021
Nama Mahasiswa : Anisa Hazara
NIM : 1440118006
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini telah dipertahankan dan diperbaiki sesuai dengan masukan
dewan penguji :
Mengetahui
Mengetahui
Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung
Direktur
Ns,.Sri Suharti,.S.Kep,.M.Kep
NPP: 957700.12
KATA PENGANTAR
iv
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
petunjuk dan kemudahan dalam menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang
terhadap Perfusi Jaringan Perifer pada pasien Diabetes Melitus di wilayah Kerja
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung tahun 2021. Penyelesaian karya tulis
ilmiah ini juga terkait dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
Provinsi Lampung.
ilmiah.
6. Sarinah Sri Wulan, S.Kep.,Ns Selaku penguji dalam ujian Karya Tulis Ilmiah
7. Kedua orang tua saya selalu memberi dukungan dan do’a setiap harinya.
saya
Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan
masukan serta saran yang bersifat membangun guna penulisan yang akan datang.
v
Wassalamuaikum, Wr.Wb.
Anisa Hazara
NIM: 1440118006
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM…………………………………......……………………….......
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS KTI……………………………………........… i
LEMBAR MOTTO…………………………………………….....……………..….. ii
LEMBAR PERSETUJUAN……………......………………………………….…… iii
KATA PENGANTAR…………………........…………………………………..….. iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL…….………………………………………………………….….. ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………... x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………... xi
ABSTRAK…………………………………………………………………………… xii
ABSTRACT………………………………………………………………………..... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 4
C. Tujuan Karya Tulis Ilmiah..……………………………………………… 5
D. Manfaat Penulisan ………………………………………….................... 5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………... 52
B. Saran…………………………………………………………………. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Akademik Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung Tahun 2021
Anisa Hazara
ABSTRAK
Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya produksi dan fungsi
hormone insulin tidak berjalan dengan seharusnya. Penyakit ini mengakibatkan komplikasi
metabolic diantara kerusakan perfusi jaringan perifer. Upaya untuk mengatasi komplikasi diabetes
melitus selain penatalaksanaan Farmakologi dan Non Farmakologi , salah satunya yaitu dengan
intervensi secara langsung berupa perawatan kaki dengan melalui pemberian rendaman kaki atau
biasa disebut Hydrotherapy, yaitu metode pengobatan atau terapi menggunakan air untuk
mengobati atau meringankan kondisi yang sakit dan merupakan metode terapi dengan pendekatan
“lowtech” yang mengandalkan pada respon tubuh terhadap air. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah Mengetahui hasil gambaran tentang penerapan hydrotherapy dengan Air Garam Hangat
terhadap Perfusi Jaringan Perifer pada pasien Diabetes Melitus di wilayah Kerja Puskesmas
Gedong Air Bandar Lampung. Metode yang digunakan adalah deskriptif menggunakan metode
studi kasus dengan penerapan dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik, dokumentasi. Hasil Karya Tulis Ilmiah ini Responden 1 setelah dilakukan
penerapan hydrotherapy dengan air garam hangat didapatkan hasil meningkatnya tanda-tanda
peningkatan perfusi jaringan perifer yang baik yaitu tekanan darah dan nadi berkurang yaitu
Tekanan darah pasien 120/80 mmHg, Pernafasan 18x/menit, Kulit teraba hangat, Warna kulit
sianosis, Nadi 75x/menit, Suhu kulit 37,5 0C , Pengisian kapiler <1 detik, Nyeri pada telapak kaki
sudah terlokasi sehingga perfusi jaringan perifer meningkat selama 3x dalam 3 hari berturut-turut
sehingga sirkulasi perifer berkurang. Responden II setelah dilakukan observasi selama 3x dalam 3
hari berturut-turut didapatkan hasil Tekanan darah pasien berkurang yaitu Tekanan darah 120/80
mmHNadi 90x/menit, Pernafasan 20x/menit, Kulit teraba hangat, Warna kulit sianosis, Suhu kulit
37,50C, Pengisian kapiler < 1 detik, Nyeri pada telapak kaki sudah terlokasi. Peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak lagi, karena mengetahui
gambaran dengan cara survey responden dalam jumlah banyak.
Kata kunci :diabetes melitus, perfusi jaringan perifer, hydrotherapy, air garam
hangat.
Kepustakaan :28(2017-2020).
xi
Baitul Hikmah Nursing of Academy in Bandar Lampung Year 2021
Anisa Hazara
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a disease characterized by high production and function of the hormone
insulin that does not work properly. This disease results in metabolic complications including
impaired peripheral tissue perfusion. Efforts to overcome the complications of diabetes mellitus in
addition to non-pharmacological management, one of which is by direct intervention in the form of
foot care through the provision of foot baths or commonly called Hydrotherapy, which is a method
of treatment or therapy using water to treat or relieve painful conditions and is a method of therapy
with a “low-tech” approach that relies on the body's response to water. The purpose of this
scientific paper is to find out the results of the description of the application of hydrotherapy with
warm salt water on peripheral tissue perfusion in patients with diabetes mellitus in the Gedong Air
Public Health Center, Bandar Lampung. The method used is descriptive using a case study method
with the application of data collection through interviews, observation and physical examination,
documentation. The results of this Scientific Paper Respondent 1 after the application of
hydrotherapy with warm salt water resulted in increased signs of good peripheral tissue perfusion,
namely reduced blood pressure and pulse, namely the patient's blood pressure was 120/80 mmHg,
Breathing 18x/minute, Skin felt warm , Cyanotic skin color, Pulse 75x/minute, Skin temperature
37,50C , Capillary refill <1 second, Pain in the soles of the feet has been located so that peripheral
tissue perfusion increases for 3 times in 3 consecutive days so that peripheral circulation is
reduced. Respondent II after being observed for 3 times in 3 consecutive days, the results showed
that the patient's blood pressure was reduced, namely blood pressure 120/80 mmH, pulse
90x/minute, breathing 20x/minute, skin felt warm, skin color cyanosis, skin temperature 37.50C,
filling capillaries < 1 second, pain in the soles of the feet has been located. Further researchers can
conduct research with a larger number of respondents, because they know the picture by surveying
a large number of respondents.
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DM dari dokter atau mengalami gejala seperti mudah lapar, sering haus dan
buang air kecil, berat badannya turun drastic tanpa sebab apapun, serta kadar
2019).
Konsep islam mengajarkan untuk tetap beriman dalam firman Allah SWT
ض َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْق ٰنهُ َم ۗا﴿ َو َج َع ْلنَا ِ اَ َولَ ْم يَ َر الَّ ِذي َْن َكفَر ُْٓوا اَ َّن السَّمٰ ٰو
َ ْت َوااْل َر
۟
ِم َن ْال َم ۤا ِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ۗ ٍّي﴾ اَفَاَل ي ُْؤ ِمنُ ْو ۟ َن
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan
keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air;
1
2
Diabetes Melitus sebanyak 463 juta orang dewasa di dunia yang menyandang
Jumlah penderita diabetes diperkirakan sebanyak 75% pasien yang berusia 20-
2020 sebanyak 6,2% atau 10,8 juta orang. Peningkatan kasus diabetes melitus
setelah india yang sebanyak 8.426.000 jiwa dimana 90% juta pengidap
penderita diabetes melitus yang terdiagnosis dokter sebesar 8,4% ribu orang
jumlah pasien yang di rawat inap pada bulan November 2020 sampai bulan
Januari 2021 sebanyak 60 pasien. Hal ini menjadikan kasus Diabetes Melitus
dialami pasien diakibatkan oleh adanya gangguan sirkulasi pada pasien yang
intermiten di tungkai bawah dan ulkus pada kaki, Sumbatan dan trombosis di
pembuluh darah besar, dan arteri kecil dan arteriol, serta perubahan fungsi
kaki atau biasa disebut Hydrotherapy, yaitu metode pengobatan atau terapi
menggunakan air untuk mengobati atau meringankan kondisi yang sakit dan
pada respon tubuh terhadap air. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh
4
dari terapi air yaitu untuk melihat perfusi jaringan perifer yang baik tekanan
darah dan nadi berkurang sampai normal. Terapi rendaman air dapat
mempunyai kandungan kaya akan natrium yang dapat mengikat air pada
intrasel sehingga dapat mengurangi bengkak dan radang pada kaki dengan
selama 5-10 menit akan melembutkan kaki berkerak dan kering sehingga lebih
karena kaki sering kontak dengan kotoran. Merendam kaki dengan air hangat
dapat dicampur dengan garam yang dapat memberikan manfaat baik untuk
kaki. Hasil Intervensi yang dilakukan selama 3 hari yaitu didapatkan hasil
kalus berkurang, tidak ada edema pada kaki, suhu ujung kaki teraba hangat,
CRT ≤ 3 detik. Kesimpulanya adalah perawatan kaki dengan air garam hangat
pada pasien Diabetes Melitus di wilayah Kerja Puskesmas Gedong Air Bandar
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2021 .
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
6
Manfaat dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai pembangun ilmu
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Puskesmas
diabetes melitus.
diabetes .
d. Bagi Klien
perifer.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Diabetes Melitus berasal dari bahasa yunani yaitu pancuran air sedangkan
Melitus berasal dari bahasa latin yaitu manis dikenal di Indonesia dengan
transportasi gula kedalam sel, gula yang disimpan dihati dan gula yang
Kelebihan ini keluar melalui urine. Oleh karena itu, urine menjadi banyak
mampu lagi memproduksi insulin, dan sel tidak memberi respons pada
kerja insulin sebagai kunci untuk membuka pintu sel sehingga gula tidak
7
8
karena penuaan atau karena gaya hidup yang tidak sehat. Akan tetapi,
kerusakan sel beta karena autoimun. Selain itu, ada juga beberapa
Diabetes tipe ini paling sering kita temukan, sekitar 90-95% dari
dalam darah cukup, namun sel-sel tubuh tidak bereaksi dengan baik,
dari diabetes tipe 2 adalah insulin tidak dapat direspons dengan baik
oleh sel-sel tubuh, tidak menerima glukosa yang dibawa insulin, ini
usia kehamilan sudah diatas 18 minggu. Kadar gula darahnya pun akan
kematian ibu akibat persalinan, dan kematian bayi setelah lahir akan
lebih besar.
gula darah dan lemak dalam tubuh yang akan lebih banyak dipecah,
akibatnya ibu hamil akan cepat merasa lapar, jika pola makan
Ketabolisme
Hiperglikemia protein meningkat Liposis
meningkat
Pembatasan diit Penurunan
Fleksibilitas
darah merah
Intake tdk adekuat Resiko nutrisi
kurang
Pelepasan O2
Poliuria Deficit volume cairan
Hipoksia perifer
Perfusi jaringan perifer
tidak efektif
Nyeri
a. Faktor keturunan
menderita diabetes. Namun, jika hanya salah satu orang tua saja atau
b. Jenis Kelamin
kehamilan, usia harapan hidup wanita lebih tinggi, serta angka obesitas
dan hipertensi yang lebih banyak terjadi pada wanita dari pada pria.
Kebiasaan tidak sehat tentu berdampak pada hal yang buruk, baik
e. Kegemukan
terkena diabetes, karena setiap kenaikan berat badan sebesar 1kg dapat
f. Penyakit degeneratif
g. Penyakit mental
Nefropati.
13
Tandra (2017), jika tidak cepat ditangani dalam jangka panjang penyakit
1) Kardiopati diabetic
3) Nefropati diabetic
4) Retinopati diabetic
a. Medis
2) Insulin
b. Keperawatan
1) Diit
2) Latihan
3) Pemantauan
4) Terapi insulin
5) Penyuluhan kesehatan
7. Cara pencegahannya
atau dikurangi resiko dengan menjalankan gaya hidup sehat. Gaya hidup
a. Konsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil pada semua waktu
yang manis.
c. Berhenti merokok.
badan ideal. Aktifitas fisik yang paling baik adalah olahraga aerobic
teratur juga.
e. Aktif beribadah, sehingga tercipta suasana hati yang tenang dan ikhlas,
penyemangat hidup.
tubuh. Hal ini bisa terjadi karena peningkatan mobilisasi lemak yang
a. Hiperglikemia
Apabila cairan dalam tubuh tidak seimbang, aliran darah pada perifer
deritanya.
efektif.
efektif
lelah dan mengantuk, jika hal ini sering terjadi maka akan terjadi
Adapun tanda gejala perfusi jaringan perifer tidak efektif (SDKI DPP
1) Subjektif
Tidak tersedia
2) Objektif
1) Subjektif
a) Parastesia
b) Nyeri ekstremitas
2) Objektif
18
b) Bruit fenoral
c) Edema.
Astuti (2020), Adapun dampak yang bisa terjadi pada penderita diabetes
melitus:
perifer yang mengacu pada penyakit yang menyerang semua tipe saraf
b. Retinopati diabetic
ekskremitas kaki dan kaki terlihat lebih bersih tanpa adanya kalus.
b. Pernafasan 16-20x/menit
sebagai berikut:
a. Senam kaki
b. Perawatan kaki
luka pada kaki perlu dilakukan perawatan kaki yang tepat dan
luka.
C. Konsep Garam
1. Pengertian Garam
air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada
2. Sumber Garam
produk dunia.
Sangat kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka
(Burhanuddin, 2001).
3. Fisiologi Garam
a. Garam dari air laut dan air danau asin, proses yang digunakan :
Kondisi lewat jenuh atau lewat dingin pada produk makanan diatur
berkurang.
4. Jenis Garam
a. Garam Industri
pharmaceutical salt.
b. Garam Konsumsi
yaitu 2%, dan kotoran lainnya (lumpur, pasir), yaitu 1% serta kadar air
c. Garam Pengawetan
osmotik yang tinggi dan aktivitas air rendah. Kondisi ekstrim ini
d. Garam Inggris
D. Konsep Hydrotherapy
1. Pengertian Hydrotherapy
sebagai berikut :
bagian tubuh tertentu didalam bak atau kolam yang berisi air bersuhu
b. Pusaran air Terapi ini menggunakan berbagai alat jet yang dapat
c. Pancuran air Terapi ini menggunakan pancuran air dengan tekanan dan
d. Terapi air panas dan dingin Terapi ini menggunakan dua jenis air yang
bergantian.
beban yang lebih kecil terhadap sendi. Hal ini sangat penting
akut atau kondisi kronis seperti nyeri punggung, nyeri leher, nyeri
antara lain, penyakit vaskuler perifer dan neuropati diabetik, yang dapat
28
menyebabkan luka pada kaki diabetic . Keadaan kaki diabetic kronis yang
2. Pembersihan kaki
tubuh terbawah dan sering kontak dengan kotoran, sehingga pada tahap
2019).
Widdya (2019), alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan kaki
a. Air hangat
d. Garam inggris
e. Handuk
f. Sendok makan
Widdya (2019), Langkah kerja perawatan kaki rendaman air garam hangat
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat.
h. Memberi petunjuk pada pasien cara merendam kaki dengan air garam
kaki dari telapak kaki serta batas merendam kaki yaitu 10-15 cm diatas
mata kaki
k. Melakukan pengukuran suhu air setiap 5 menit, apabila suhu air turun
suhu 36-370 C.
sama.
F. Penelitian terkait
Ayuni (2020), yang berjudul perawatan kaki dengan rendam air garam hangat
Tujuan penelitian ini mengalisa teknik perawatan kaki dengan rendam air
penelitian ini menunjukkan bahwa kalus pada kaki pasien berkurang, warna
kalus kembali normal, kaku dan kesemutan hilang, nyeri saat terkena gesekan
hilang, tidak ada edema, ujung kaki terasa hangat, CRT <3 detik sehingga
rendaman air garam hangat pada kaki diabetes melitus sangat efektif untuk
Suryadi (2020), yang berjudul perawatan kaki melalui rendam kaki dalam
asuhan keperawatan diabetes melitus. Hasil evaluasi penelitian ini bahwa nilai
melitus.
BAB III
Desain yang telah digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif
institusi(Nursalam, 2017).
Penerapan dalam karya tulis ilmiah adalah dua orang yang menderita diabetes
kriteria inklusi:
2. Perempuan
3. Kooperatif
31
32
C. Definisi operasional
membantu memperlancar aliran darah vena dan mengikat air pada sel
1. Lokasi
2. Waktu
Waktu pelaksanaan pengumpulan data karya tulis ilmiah sebagai berikut:
E. Pengumpulan data
a. Wawancara
keluarga dsb.
c. Dokumentasi
c. Format pengkajian
4) Garam inggris
5) Handuk
6) Sendok makan
a. Persiapan
garam hangat.
35
b. Pelaksanaan
1) Langkah kerja
hangat:
dan aman.
2019).
15 menit.
handuk.
c. Terminasi
1) Evaluasi
sebagai berikut:
Uji keabsahan data pada karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan
menggunakan triangulasi dari 3 sumber data utama yaitu pasien, tim medis
G. Analisa Data
Analisis data dalam karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan cara
mengemukakan fakta data tentang kondisi pasien yang mengalami kadar gula
darah yang tinggi yang dibandingkan dengan konsep teori dan dituangkan
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh akan digunakan untuk
pengembangan ilmu.
39
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
3. Confidentiality (kerahasiaan)
dirahasiakan.
BAB IV
BAB ini hasil penelitian beserta pembahasannya yang meliputi penjabaran umum
penerapan hydrotherapy dengan air garam hangat terhadap perfusi jaringan perifer
pada penderita diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Gedong Air
Bandar Lampung.
ruang poli umum, poli gigi, ruang farmasi, ruang kesehatan lingkungan,
ruang loket, ruang imunisasi, ruang gizi, dan ruang laboratorium. Visi dan
b. Misi :
konsep
40
41
dan sehat,
Responden pada karya tulis ilmiah yaitu berjumlah dua orang responden,
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan berikut ini identitas kedua
garam hangat.
42
a. Responden 1 (Ny. T)
Ny. T dengan usia 55 tahun. Berat badan 58 kg, tinggi badan 157 cm.
menghindari makan nasi yang baru matang. Dalam keluarga Ny. T ada
b. Responden 2 (Ny. R)
60 kg, TB 154 cm, status marital adalah menikah dan memiliki 1 orang
melitus sejak ± 1,5 tahun yang lalu. Ny. R pernah mempunyai riwayat
masuk rumah sakit sejak 1 tahun yang lalu. Dalam keluarga Ny. R ada
43
rutin minum obat. Ny. R mengatakan tidak rutin melakukan cek gula
Tabel 4.1
Hasil observasi perfusi jaringan perifer sebelum dan sesudah pemberian
hydrotherapy air garam hangat pada tanggal 22 s/d 24 Juni 2021
a. Responden 1
Responden Hari Tanda–tanda perfusi Tanda–tanda perfusi
jaringan perifer sebelum jaringan perifer sesudah
dilakukan penerapan dilakukan penerapan
hydrotherapy hydrotherapy
Hari ke-1 - Tekanan darah 100/90
mmHg
- Pernafasan 22x/menit
- Akral teraba Dingin
-Warna kulit sianosis
-Nadi perifer belum teraba
-Turgor kulit menurun
-Suhu kulit 39,20C
-pengisian kapiler kaki
>4detik
penerapan hydrotherapy air garam hangat pada perfusi jaringan perifer Ny.
T pada hari pertama tanda-tanda perfusi jaringan perifer yang tidak baik
39,20C, Nadi perifer belum teraba , Pengisian kapiler > 4 detik yang
diberikan hydrotherapy air garam hangat selama 15 menit pada hari kedua
sianosis, Suhu kulit 38,20C, Pengisian kapiler kaki < 2 detik. Pada hari
sianosis, Nadi 75x/menit, Suhu kulit 37,50C, Pengisian kapiler <1 detik,
b. Responden 2
perfusi jaringan perifer Ny. R pada hari pertama tanda-tanda perfusi jaringan
46
perifer yang tidak baik seperti Peningkatan perfusi jaringan yang tidak
seimbang ditandai dengan Suhu kulit diatas normal 380C, Akral teraba
dingin, Nyeri pada telapak kaki belum terlokasi, kemudian pada hari kedua
Kulit mulai teraba hangat, Warna kulit masih sianosis, Suhu kulit 37,6 0C,
Pengisian kapiler kaki < 2 detik. Pada hari ketiga kondisi perfusi jaringan
tidak baik pada perfusi jaringan perifer seperti membaiknya tekanan darah
Warna kulit sudah tidak sianosis, Suhu kulit 37,5 0C, Pengisian kapiler < 1
B. Pembahasan
air garam hangat pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil pemeriksaan
responden ( Ny. T dan Ny. R) ditemukan hasil seperti Tekanan darah dan
pengisian kapiler > 1 detik, suhu tubuh responden >37,5 0C, Nyeri pada
kaki, Sumbatan dan trombosis di pembuluh darah besar, dan arteri kecil
selama 3 hari pada kedua responden (Ny. T dan Ny.R ) didapatkan hasil
perifer yang baik yaitu tekanan darah dan nadi berkurang yaitu Tekanan
teraba hangat, Warna kulit sudah tidak sianosis, Nadi 75-100x/menit, Suhu
kulit dalam batas normal 37,50C , Pengisian kapiler <1 detik, Nyeri pada
yang baik tekanan darah dan nadi berkurang sampai normal. Terapi
48
serta garam yang mempunyai kandungan kaya akan natrium yang dapat
mengikat air pada intrasel sehingga dapat mengurangi bengkak dan radang
kooperatif yang berusia ≥40 tahun dan positif memiliki penyakit diabetes
kulit sudah sianosis, Nadi 75x/menit, Suhu kulit 37,5 0C, Pengisian kapiler
<1 detik, Nyeri pada telapak kaki sudah terlokasi. Hal ini dipengaruhi oleh
Kulit teraba hangat, Warna kulit sudah tidak sianosis, Suhu kulit 37,5 0C,
Pengisian kapiler < 1 detik, Nyeri pada telapak kaki sudah terlokasi.
mg/dl. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
49
a. Hiperglikemia
hasil pengecekan gula darah terakhir sebesar 202 mg/dl, sehingga aliran
yang dialaminnya saat ini dan mencari tau tentang cara pencegahannya
sebelumnya.
lancar karena lemak yang menumpuk di pembuluh darah, hal ini dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
perifer pada Ny. T dan Ny.R seperti tekanan darah pasien belum normal,
termasuk dalam kriteria tanda-tanda perfusi jaringan perifer tidak baik. Hal
tubuh pada hasil normal, pengisian kapiler kaki <1 detik , sirkulasi darah
52
53
kulit sudah sianosis, Nadi 75x/menit, Suhu kulit 37,5 0C, Pengisian kapiler
<1 detik, Nyeri pada telapak kaki sudah terlokasi. Hal ini dipengaruhi oleh
Kulit teraba hangat, Warna kulit sudah tidak sianosis, Suhu kulit 37,5 0C,
Pengisian kapiler < 1 detik, Nyeri pada telapak kaki sudah terlokasi. Hal
B. Saran
1. Bagi perawat
sebagai latihan mandiri pada responden diabetes mellitus tipe 2 yang bisa
hydrotherapy air garam hangat ini sebagai salah satu cara meningkatkan
3. Bagi peneliti
yang lebih banyak lagi, karena mengetahui gambaran dengan cara survey