Hari/Tanggal : Hari/Tanggal :
Tanda tangan : Tanda tangan :
STASE KMB
PROGRAM STUDI NERS (PROFESI)
HERNIA
LAPORAN PENDAHULUAN
DISUSUN OLEH:
B. Etiologi
a. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
maupun wanita. Pada Anak – anak penyakit ini disebabkan karena kurang
sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya
testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan
oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit
yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga perut .
b. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
hernia Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada
daerah selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini
disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh
pabrik. Profesi buruh yang sebagian besar pekerjaannya mengandalkan
kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga
perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut
c. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing
atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau
konstipasi kronis dan lain-lain.Kondisi ini dapat memicu terjadinya
tekanan berlebih pada abdomen yang dapat menyebabkan keluarnya usus
melalui rongga yang lemah.
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
Berat badan yang berlebihan menyebabkan tekanan berlebih pada
tubuh, termasuk di bagian perut.Ini bisa menjadi salah satu pencetus
hernia.Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya
penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
f. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi
tekanan lebih di bagian perut.Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus
terjadinya hernia.
g. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia.Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang.Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
yang terus-menerus pada otot-otot abdomen.Peningkatan tekanan tersebut
dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui
dinding organ yang lemah.
h. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna, sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi keluarnya
organ atau usus melalui kanalis inguinalis tersebut. Apabila seseorang
pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan mengalaminya lagi.
(Giri Made Kusala, 2009).
C. Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan
seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar
atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus ke daerah otot
abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan
menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis
atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak
atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal,
kemudian terjadi hernia. Karena organ– organ selalu saja melakukan pekerjaan yang
berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan
yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.Sehingga akhirnya menyebabkan
kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan.
D. Manifestasi Klinis
a. Berupa benjolan
b. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan
c. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi
d. Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia femoralis yang berisi
kandung kencing
E. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik
a. Sinar-x spinal untuk mengetahui abnormalitas tulang.
b. Tomografi komputerisasi atau MRI untuk mengidentifikasi
diskus yang terhernisiasi. Merupakan pemeriksaan non-
invasif,dapat memberikan gambaran secara seksional pada
lapisan melintang dan longitudinal.
c. Elektromiografiuntukmelokalisasiketerlibatansaraf-sarafspinal.
d. Mielogram:mungkinnormalataumemperlihatkanpenyempitandariruangdisk
us,menentukanlokasidanukuranherniasisecaraspesifik.
e. FotopolosposisiAPdanlateraldarivertebralumbaldanpanggul(send
isakroiliaka).Fotopolosbertujuanuntukmelihatadanyapenyempita
ndiskus,
penyakitdegeneratif,kelainanbawaan,danvertebrayangtidakstabil.
f. Fotorontgendenganmemalaizatkontras
terutamapadapemeriksaanmiolegrafiradikuografi,diskografi,sertakadang-
kadangdiperlukanvenografispinal.
g. Scanningtulangdilakukandenganmengggunakanbahanradioisotop(SRdanF)
.Pemeriksaaniniterutamauntkmenyingkirkankemungkinanpenyakitpaget.
h. Venogramepidural:dapatdilakukanpadakasusdimanakeakuratandarimiogra
mterbatas.
i. Pungsilumbal:mengesampingkankondisiyangberhubungan,infeksi,adanya
darah.
j. PemeriksaanUltrasonografi,dapatmembantudalampenilaianpasie
ntertentu.Ultrasonografiuntukmembedakanantarahidrokeldanher
niainguinalis.Ultrasonografimampumenemukankantungberisicair
andidalamskrotum,yangakanadekuatdengandiagnosis hidrokel.
k. Laparoskopi adalah metode yang sangat efektif untuk
menentukan adanya herniain guinalis tetapi hanya digunakan
selektif karena memerlukan anestesi dan pembedahan.
Laparoskopi dapat berguna untuk menilai sisi yang berlawanan
atauuntukmengevaluasikeberadaanherniainguinalisberulangpada
pasiendenganriwayat perbaikan operasi
F. Komplikasi
Akibat dari hernia dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut :
a. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia
tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada
keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
b. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang
masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan
gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis
incarcerata.
c. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan
pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis
lateralis strangulata.
d. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh
darah dan kemudian timbul nekrosis.
e. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah
dan obstipasi.
f. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
g. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
h. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
i. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik,
G. Penatalaksanaan
A. Secara konservatif (non operatif)
- Reposisi hernia
Hernia dikembalikan pada tempat semula bisa langsung dengan tangan
- Penggunaan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara,
misalnya pemakaian korset
b. Secara operatif
- Hernioplasti
Memindahkan fasia pada dinding perut yang lemah, hernioplasti sering
dilakukan pada anak – anak
- Herniographi
Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia di masukkan, kantong diikat,
dan dilakukan bainy plasty atau teknik yang lain untuk memperkuat
dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering dilakukan pada orang
dewasa
- Herniotomi
Seluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada
klien dengan hernia yang sudah nekrosis
DAFTAR PUSTAKA
Black, J dkk. 2002.Medical Surgical Nursing, edisi 4. Pensylvania : W.B Saunders
Girl, Made Kusala, Farid Nur Mantu. 2000.Hernia Inguinalis Lateralis pada Anak-
anak, Laboratorium Ilmu Bedah. Ujung Pandang: Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin