Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH KOPING ADAPTIF DAN MAL ADAPTIF

TERHADAP DISMENOREA PADA MAHASISWI


D III KEPERAWATAN, JAKARTA, TAHUN 2014
Yuli Mulyanti, Sri Maryani, Ermawati
yuli.mulyanti@yahoo.com
(Poltekkes Jakarta III, Prodi Keperawatan)

Abstrak

Angka kejadian dismenore berkisar 45-95 persen. Wanita yang mengalami


dismenore sampai parah dapat mencapai 15 %. Dismenore merupakan salah satu
masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai tingkat usia.
Dismenore primer dialami oleh 60-75 % wanita muda. Dari tiga perempat jumlah
wanita tersebut mengalami dismenore dengan intensitas ringan atau sedang.
Sedangkan seperempat bagiannya mengalami dismenore intensitas berat dan
terkadang membuat penderitanya tidak dapat menahan rasa nyeri yang dialami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi pengaruh koping adaptif dan mal
adaptif terhadap dismenore. Disain penelitian adalah deskripif dengan pendekatan
Cross sectional, lokasi penelitian di Prodi D III Keperawatan. Pengambilan
sampel dengan purposive sampling, jumlah sampel 71 responden..
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berusia 19 tahun 62,5%,
menstruasi pertama kali usia 13 tahun sebanyak 34,7%, mengalami dismenore
84,7%, dengan skala nyeri sedang 73,6%, lokasi nyeri terbanyak adalah nyeri
perut 86,7%, Sedangkan koping adaptif terbanyak adalah mengeluh ke teman/
orang tua 66,7%, dan koping mal adaptif marah-marah 40%. Dengan uji statistik
Chi square, didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna atau terdapat
pengaruh koping mal adaptif (marah-marah) dan koping menangis terhadap sakit
kepala pada saat menstruasi dengan p value 0,002 dan 0,021 dengan nilai OR =
17,5 dan 7,656. Terdapat hubugan antara koping mal adaptif terhadap dismenore.

Kata kunci : dismenore, koping adaptif dan mal adaptif

208
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
INFLUENCE OF MAL ADAPTIVE AND ADAPTIVE COPING
TO DYSMENORRHEA
Yuli Mulyanti, Sri Maryani, Nurmilah
yuli.mulyanti@yahoo.com
(Jakarta III Health Politechnic, Major of Nursing)

Abstrac

The incidence of dysmenorrhea ranges from 45-95 percent . Women who


experience severe dysmenorrhea to be able to reach 15 percent . Dysmenorrhea
or painful menstruation is one of the most common gynecological problems
experienced by women of all ages .
Primary dysmenorrhea is experienced by 60-75 % of young women . Three
quarters of women experience dysmenorrhea with mild or moderate intensity .
While a quarter share of experiencing severe dysmenorrhea intensity and
sometimes makes the sufferer unable to withstand the pain experience .
This study aimed to identify the influence of mal adaptive coping and adaptive to
dysmenorrhea . Design research is a descriptive cross sectional approach ,
research sites in Prodi D III Nursing .The Sampling with purposive sampling ,
sample number 71 respondents .. The results showed most respondents
experienced dysmenorrhea 84.7 % , with 73.6 % moderate pain scale , the
location of pain is abdominal pain 86.7 % , 19 -year -old 62 , 5 % , the
menareche of age 13 years as much as 34.7 % . While most adaptive coping was
complaining to a friend / parent 66.7 % , and mal adaptive coping 40 % . Chi -
square statistical test , it was found that there was a significant relationship or
there are significant mal adaptive coping ( angry ) and cry to headache during
menstruation with p value 0.002 and 0.021 with OR = 17.5 and 7.656
There are relationship between mal adaptive coping to dysmenorrhea.

Key words : dysmenorrhea, mal adaptive and adaptive coping

209
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Pendahuluan November 2006). Wanita yang
Menurut Prawirohardjo mengalami dismenorea sampai parah
(2007), Dismenore atau nyeri haid dapat mencapai 15 persen.
merupakan suatu rasa tidak enak di Dismenorea atau menstruasi yang
perut bawah sebelum dan selama menimbulkan nyeri merupakan salah
menstruasi dan sering kali disertai satu masalah ginekologi yang paling
rasa mual. Dismenorea merupakan umum dialami wanita dari berbagai
gangguan saat mentruasi yang tingkat usia.
ditandai dengan adanya nyeri yang Dismenorea dibedakan
luar biasa sehingga tidak dapat menjadi dua yaitu dismenorea primer
melakukan aktivitas. Gejala yang dan dismenorea sekunder.
mungkin terjadi adalah dengan Dismenorea primer biasanya terjadi
adanya rasa nyeri yang seperti dari mulai pertama haid kurang lebih
tertarik pada paha bagian dalam, usia 10-15 tahun (menarche) sampai
mual-mual hingga muntah, sakit usia 25 tahun atau setelah wanita
kepala dan pusing. hamil dan melahirkan per vaginam.
Dismenorea disebabkan Nyeri pada dismenorea primer lebih
karena rahim mengalami kontraksi. dikarenakan karena kontraksi uterus.
Reaksi dari otot akan mempengaruhi Dismenoreaa primer terjadi
prostaglandin. Prostaglandin akan beberapa waktu setelah menarke,
mengalami peningkatan ketika awal biasanya sesudah menarke,
menstruasi kemudian menurun umumnya sesudah 12 bulan atau
setelah terjadi menstruasi sehingga lebih (Hanifa, 2005). Nyeri ini
mengakibatkan adanya rasa nyeri timbul sejak menstruasi pertama dan
yang berkurang setelah hari pertama akan pulih sendiri dengan berjalanya
menstruasi. waktu, tepatnya saat hormon tubuh
Keluhan yang sering dialami lebih stabil atau perubahan posisi
adalah sakit atau ketidaknyamanan rahim setelah menikah dan
ketika mengalami haid. Angka melahirkan anak.
kejadian (prevalensi) dismenorea Dismenorea primer dialami
berkisar 45-95 persen (sumber: USA, oleh 60-75 % wanita muda. Dari tiga

210
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
perempat jumlah wanita tersebut teratur 41,82% dan nyeri pinggang
mengalami dismenorea dengan 34,55%.
intensitas ringan atau sedang. Kurniawati, 2008, hasil
Sedangkan seperempat bagiannya penelitiannya didapatkan bahwa
mengalami dismenorea intensitas dismenorea mempengaruhi aktivitas
berat dan terkadang membuat siswi SMK Batik 1 Surakarta. Dari
penderitanya tidak dapat menahan 85 siswi yang menjadi responden
rasa nyeri yang dialami. Dismenorea penelitian 61, 7% di antaranya
kongestif dapat diketahui beberapa mengalami penurunan aktivitas
hari sebelum haid datang. Gejala sedangkan sisanya sebanyak 38,3%
yang ditimbulkan berlangsung 2 dan tidak mengalami penurunan
3 hari sampai kurang dari 2 minggu. aktivitas.
Pada saat haid datang, tidak terlalu Nyeri dismenorea jika tidak
menimbulkan nyeri. Bahkan setelah segera diatasi akan mempengaruhi
hari pertama haid, penderita fungsi mental dan fisik individu
dismenorea kongestif akan merasa sehingga mendesak untuk segera
lebih baik. Gejala yang ditimbulkan mengambil tindakan/terapi secara
pada dismenorea kongestif, antara farmakologis atau non farmakologis.
lain Pegal (pegal pada paha), Sakit Penanganan dismenorea dapat
pada payudara, lelah, mudah dengan obat-obatan. Obat-obatan
tersinggung, kehilangan yang sering digunakan untuk
keseimbangan, ceroboh, gangguan mengatasi dismenorea adalah jenis
tidur, timbul memar di paha dan obat NSAID (Non-streoid anti
lengan atas. inflammantory drugs). Pengguna
Hasil penelitian Hendrik, kontrasepsi pil biasanya digunakan
2006, pada buruh wanita usia untuk mengatasi nyeri haid. Bahkan
produksi keluhan (responden 55 kontrasepsi akan digunakan
orang), didapatkan antara lain nyeri bersmaan dengan obat-obatan
haid 58,18%, nyeri perut bagian lainnya. Hal ini bertujuan untuk
bawah 16,36%, haid yang tidak dapat mengurangi kadar estrogen.
Adapula dismenorea yang

211
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
disebabkan oleh fibroid maka akan yoga. Yoga dapat menjadi cara anda
dilakukan pengangkatan (operasi). mendapatkan relaksasi sehingga
Operasi uterine artery embolization. menanggulangi rasa nyeri.
Pada kasus yang lebih parah, Cara yang dilakukan individu
mungkin saja diperlakukan dalam menyelesaikan masalah ,
histerektomi. Tindakan histerektomi menyesuaikan diri dengan perubahan
berupa pembedahan untuk serta respon terhadap situasi yang
mengangkatan seluruh uterus. menngancam disebut dengan koping
Adapula cara penanganan lain (Keliat, 1999).
dengan konsumsi suplemen vitamin Lazarus, 1985 koping adalah
B1, pemijatan dan akupuntur. perubahan kognitif dan perilaku
Cara yang lainnya dilakukan secara konstan dalam upaya untuk
untuk mengurangi nyeri haid antara mengatasi tuntutan internal dan atau
lain adalah : 1. Olahraga merupakan eksternal khusus yang melelahkan
alternatif untuk anda meredakan atau melebihi sumber individu.
nyeri. Lakukan olahraga rutin seperti Koping adalah cara yang dilakukan
jalan kaki, jongging, bersepeda dan individu dalam mengatasi masalah,
berenang yang ternyata akan mengatasi perubahan yang terjadi
membantu anda menghasilkan dan situasi yang mengancam baik
senyawa kimia untuk menghambat secara kognitif maupun perilaku.
nyeri yang luar biasa. 2. Berendam, Stuart dan Sunden, 1995
Mandi dengan menggunakan air membagi koping dalam dua kategori
hangat atau dapat juga menggunakan yaitu koping yang adaptif dan
botol yang diisi dengan air panas maladaptif. Koping yang adaptif
untuk dapat mengatasi nyeri anda. 3. adalah mekanisme koping yang
Istirahat cukup, Istirahat dapat anda mendukung fungsi integrasi
lakukan dengan membiasakan tidur pertumbuhan, belajar dan mencapai
cukup sebelum dan selama periode tujuan. Kategorinya ialah berbicara
menstruasi untuk membantu anda pada orang lain, memecahkan
mengatasi rasa nyeri. 4. Relaksasi, masalah secara efektif, tehnik
Latihan yang dilakukan bisa berupa relaksasi, latihan seimbang dan

212
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
aktivitas konstruktif. Sedangkan sectional. Tempat penelitian
koping yang maladaptif adalah dilakukan di Program Studi
koping yang menghambat fungsi Keperawatan Persahabatan,
integrasi, memecah pertumbuhan, Poltekkes Jakarta III. Waktu
menurunkan otonomi dan cenderung penelitian bulan Oktober sampai
menguasai lingkungan. Kategorinya dengan Nopember 2014.
adalah makan berlebihan/tidak Populasi penelitian ini adalah
makan, bekerja berlebihan, mahasiswi D III Keperawatan Jalan
menghindar. Tujuan penelitian ini Persahabatan, berjumlah 185 orang.
adalah diperolehnya pengaruh koping Perhitungan sampel, dengan rumus
adaptif dan maladaptif terhadap (Notoatmodjo, 2007) di dapatkan
dismenorea pada mahasiswi Prodi D jumlah sampel 65 orang. Untuk
III Keperawatan Persahabatan. mengantisipasi drop out ditambahkan
Belum diketahuinya seberapa 10%, sehingga jumlah sampel
banyak perempuan yang mengalami seluruhnya adalah 71 responden.
dismenorea, bagaimana pengaruh Kriteria inklusi adalah mahasiswi
koping yang digunakan terhadap yang sudah menstuasi dan bersedia
kejadian dismenorea pada mahasiswi menjadi responden, sedangkan
DIII Prodi Keperawatan kriteria eksklusi adalah mahasiswi
Persahabatan? Apakah koping yang tidak hadir dan mengalami
tersebut cukup efektif?. Oleh karena gangguan kesehatan pada saat
itu, untuk menjawab pertanyaan penelitian berlangsung. Tehnik
tersebut, maka akan dilakukan sampling yang digunakan dengan
penelitian tentang pengaruh koping purposive sampling. Instrumen
adaptif dan maladaptif terhadap penelitian berupa kuesioner.
dismenorea pada mahasiswi Prodi D Analisa data mencakup analisa
III Keperawatan. univariat dan bivariat. Analisa
univariat dilakukan untuk
Metodologi mendeskripsikan setiap variabel yang
Disain penelitian ini adalah diukur dalam penelitian yaitu dengan
deskriptif, dengan pendekatan Cross melihat distribusi data pada semua

213
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
variat. Sedangkan Uji bivariat yang disajikan merupakan hasil
dilakukan untuk melihat pengaruh analisis univariat dan bivariat.
koping adaptif dan maladaptif Analisis univariat dilakukan
terhadap dimenorea. Uji statistik untuk mengetahui distribusi
yang digunakan dengan uji Chi responden berdasarkan beberapa
square variabel. Variabel dependen adalah
dismenorea (skala nyeri dan lokasi
Hasil nyeri) dan variabel independen
Pada penelitian ini, hasil adalah koping adaptif, koping mal
pengumpulan dan pengolahan data adaptif. Berikut ini adalah hasil dari
analisis univariat.

1. Analisis Univariat

Tabel 1.1
Distribusi Responden Menurut Keluhan Dismenorea dan Karakteristiknya

Variabel Kategori Jumlah Persen (%)


No
1 Usia 17 5 6,9
18 19 26,4
19 45 62,8
20 3 4,2
. Dismenorea Ya 61 87,4
Tidak 11 15,3
. Siklus mens Teratur 41 56,9
Tidak teratur 31 43,1
Skala nyeri Tidak nyeri 11 15,5
Sedang 53 74,6
Berat 7 9,9
Lokasi nyeri Nyeri perut :
1. Y 52 86,7
2. Tidak 8 13,3
Nyeri pinggang :
1. Ya 45 75
2. Tidak 15 25
Tertekan daerah kemaluan
1. Ya 24 40
2. Tidak 36 60
Sakit kepala
1. Ya 9 15
2. Tidak 51 85

214
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas menstruasi teratur 56,9%,
diketahui bahwa, sebagian besar dengan skala nyeri sedang 74,6%
responden berusia 19 tahun dan lokasi nyeri terbanyak adalah
sebanyak 62,8%, mengeluh pada daerah perut 86,7%.
dismenorea 87,4%, siklus
Tabel 1.2
Distribusi Responden Menurut Coping Adaptif
No. Variabel Katego ri Jumlah Persen (%)
1. Koping adaptif Mengeluh ke teman/orang tua
1. Ya 40 66,7
2. Tidak 20 33,3
Tindakan yang dilakukan : nyeri perut
1. Kompres hangat 8 11,1
2. Massage 4 5,6
3. Minum obat 14 19,4
4. Istirhat /tidur 28 38,9
5. Lainnya 2 2,8
Efektifitas :
1. Ya 53 94,6
2. Tidak 3 5,4

Tindakan yang dilakukan : nyeri pinggang :


1. Kompres hangat
2. Massage 2 4,4
3. Minum obat 7 15,6
4. Istirhat /tidur 1 2,2
5. Lainnya 34 75,6
Efektifitas : 1 2,2
1. Ya
2. Tidak 44 97,8
1 2,2
Tindakan yan dilakukan : tertekan area
kemaluan
1. Minum obat 4 5,6
2. Istirahhat/tidur 17 23,6
3. Lainnya 2 2,8
Efektifitas :
1. Ya 21 91,3
2. Tidak 2 8,7
Tindakan yan dilakukan pada Nyeri kepala
:
1. Kompres hangat -
2. Massage 1 11,1
3. Minum obat 1 11,1
4. Istirhat /tidur 7 77,8
Efektifitas :
1. Ya 9 12,5
2. Tidak 63 87,5

215
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Tabel 1.3
Distribusi Responden Menurut Coping Mal Adaptif
No. Variabel Katego ri Jumlah Persen (%)

Kopin g mal adaptif :


1. Berteriak 1. Ya 8 13,3
2. Tidak 52 86,7
2. Marah-marah 1. Ya 24 40
2. Tidak 36 60
3. Menangis 1. Ya 23 38,3
2. Tidak 37 61,7
4. Didiamkan 1. Ya 35 58,3
2. Tidak 25 41,7

2. Analisis Bivariat Uji statistik yang digunakan adalah


dengan uji Chi Square dengan
Analisis bivariat digunakan
tingkat kemaknaan 5% (ᾳ = 0,05).
untuk menguji hubungan antara
Hubungan dikatakan bermakna bila
variabel independen (koping adaptif
diperoleh nilai p < 0,05. Hasil
dan mal adaptif dengan variabel
analisis bivariat dapat dilihat pada
dependen yaitu dismenorea
tabel di bawah ini.

Tabel 2.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Koping Adaptif Terhadap
Lokasi Dismenorea
No. Koping P value
Adaptif Nyeri Nyeri Nyeri Sakit kepala
perut pinggang tertekan
daerah
kemaluan
Melakukan 0,075 0,965 0,365 0,852
tindakan
(Kompres hangat,
Massage, Minum
obat/jamu,
Istirahat/tidur)
Mengeluh ke 1,235 0,912 1,373 0,249
teman/ orang tua
Berdasarkan data tersebut, bahwa melakukan tindakan terhadap
tidak terdapat hubungan dismenore dengan p value > 0,05
bermakna antara koping adaptif

216
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Tabel 2.2
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Koping Mal Adaptif Terhadap
Dismenorea /Nyeri Perut
No. Koping Nyeri perut Jumlah P OR
Ya Tidak (%) Value
Jumlah % Jumlah %
1. Berteriak
 Ya 8 15,4 44 84,6 100 0,582 1,122
 Tidak 0 8 100 100
2. Marah-marah
 Ya 22 42,3 30 57,7 100 0,457 2,200
 Tidak 2 25 6 75 100
3. Menangis
- Ya 23 44,2 29 55,8 100 0,019 0,558
- Tidak 0 8 100 100
4. Di diamkan
- Ya 29 55,8 23 44,2 100 0,449 0,420
- Tidak 6 75 2 25

Berdasarkan hasil analisis value = 0,019 dengan OR =


bivariat, menunjukkan bahwa 0,558 artinya menangis
variabel koping mal adaptif / digunakan sebagai koping pada
menangis berhubungan secara saat dismenorea.
bermakna dengan dismenorea, p

Tabel 2.3
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Koping Mal Adaptif Terhadap
Dismenorea/ Nyeri Pinggang
No. Koping Nyeri Pinggang Jumlah P OR
Ya Tidak (%) Value
Jlh % Jlh %
1. Berteriak
 Ya 6 13,3 39 86,7 100 1,000 1,000
 Tidak 2 13,3 13 86,7 100
2. Marah-marah
 Ya 21 46,7 24 53,3 100 0,78 3,500
 Tidak 3 20 12 80 100

217
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
3. Menangis
- Ya 16 35,6 29 64, 100 0,544 0,631
4
- Tidak 7 46,7 8 53, 100
3
4. Di diamkan
- Ya 26 57,8 19 42, 100 0,449 0,420
2
- Tidak 9 60 6 40

Berdasarkan data tersebut, bahwa adaptif terhadap skala nyeri


tidak terdapat hubungan pada nyeri pinggang dengan p
bermakna antara koping mal value > 0,05

Tabel 2.4
Distribusi Responden berdasarkan variabel Koping Mal adaptif terhadap
Dismenorea/ Tertekan daerah Kemaluan
No. Koping Tertekan daaerah kemaluan Jumlah P OR
Ya Tidak (%) Value
Jumlah % Jumlah %
1. Berteriak
 Ya 5 20,8 3 8,3 100 0,247 2,895
 Tidak 3 8,3 33 91,7

2. Marah-marah
 Ya 9 37,5 15 62,5 100 0,457 2,200
 Tidak 15 41,7 21 58,3

3. Menangis
- Ya 11 45,8 13 54,2 100 0,419 1,692
- Tidak 12 38,3 24 66,7

4. Di diamkan
- Ya 14 58,3 10 41,7 100 0,000 1,000
- Tidak 21 58,3 15 41,7

218
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Berdasarkan data tersebut, bahwa adaptif terhadap nyeri tertekan
tidak terdapat hubungan pada daerah kemaluan dengan p
bermakna antara koping mal value > 0,05

Tabel 2.5
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Koping Mal Adaptif Terhadap
Dismenorea/ Sakit Kepala
No. Koping Sakit Kepala Jlh P OR
Ya Tidak (%) Value
Jlh % Jlh %
1. Berteriak
 Ya 2 22,2 7 77,8 100 0,593 2,143
 Tidak 6 11,8 45 88,2

2. Marah-marah
 Ya 8 88,9 1 11,1 100 0,002 17,500
 Tidak 16 31,4 35 68,6

3. Menangis
- Ya 7 77,8 2 22,2 100 0,021 7,656
- Tidak 16 31,4 35 68,6

4. Di diamkan
- Ya 4 44,4% 5 55,6 100 0,470 0,516
- Tidak 31 60,8 20 39,2

Berdasarkan tabel di atas menangis terhadap nyeri kepala


didapatkan, bahwa terdapat dengan p value masing-masing
hubungan bermakna antara 0,002 dan 0,021.
koping marah-marah dan

Pembahasan

Koping adalah cara yang menyelesaikan masalah,


digunakan individu dalam menyesuaikan diri dengan perubahan

219
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
serta respon terhadap situasi yang berkumpul bersama kelompoknya
mengancam. Stuart dan Sunden, dan lebih terbuka dengan
1995 membagi koping dalam dua kelompoknya dibandingkan dengan
kategori yaitu koping yang adaptif orang tua.
dan maladaptif.
Sedangkan dari segi tindakan
Koping yang adaptif adalah yang dilakukan, sebagian besar
mekanisme koping yang mendukung responden lebih memilih untuk
fungsi integrasi pertumbuhan, belajar beristirahat atau tidur untuk
dan mencapai tujuan. Kategorinya mengatasi rasa nyeri yang datang
ialah berbicara pada orang lain, saat menstruasi mencapai 50%.
memecahkan masalah secara efektif, Sedangkan koping mal adaptif yang
tehnik relaksasi, latihan seimbang banyak digunakan pada saat nyeri
dan aktivitas konstruktif. haid adalah marah-marah sebanyak
40% dan koping menangis
Sedangkan koping yang
sebanyak 38,3%
maladaptif adalah koping yang
menghambat fungsi integrasi, Sebagian besar responden
memecah pertumbuhan, menurunkan mengalami dismenorea sebanyak
otonomi dan cenderung menguasai 84,7%, usia saat haid pertama kali
lingkungan. Kategorinya adalah pada usia 13 tahun sebanyak 34,7%.
makan berlebihan/tidak makan, Adapun karakteristik dismenorea
bekerja berlebihan. pada responden didapatkan, bahhwa
sebagian besar responden mengalami
Hasil penelitian didapatkan
nyeri haid dengan skala nyeri
koping adaptif yang banyak
sedang sebesar 73,6%, siklus haid
digunakan adalah mengeluh ke
teratur 55.6% dan ditinjau dari
teman sebanyak 66,7%. Usia
jumlah haid sebagian besar jumlah
responden berkisar antara 17-20
haidnya adalah sedang 54%. Lokasi
tahun, pada usia tersebut merupakan
nyeri haid terbanyak adalah nyeri
usia remaja akhir, dimana pada usia
perut sebesar 86,7%.
tersebut remaja lebih sering

220
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Studi epidemiologi pada teratur 41,82% dan nyeri pinggang
populasi remaja (berusia 12-17 34,55%.
tahun) di Amerika Serikat, Klein dan Dari data tersebut menunjukan
Litt melaporkan prevalensi bahwa sebagian besar responden
dismenorea mencapai59,7%. Dari mengalami dismenorea sebanyak
mereka yang mengeluh nyeri, 12% 84,7%.
berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Ditinjau dari lokasi nyeri
Puncak insiden dismenorea primer terdapat perbedaan penelitian
terjadi pada akhir masa remaja hendrik lokasi nyeri terbanyak
(adolescence) dan di awal usia 20-an, adalah nyeri pinggang sedangkan
insiden dismenorea pada remaja hasil penelitian ini didapatkan,
(adolescence) dilaporkan sekitar bahwa sebagian besar responden
92%. Insiden ini menurun seiring merasakan nyeri pada area perut
dengan bertambahnya usia dan sebanyak 86,7%.
meningkatnya kelahiran (Anurogo, Penelitian menunjukkan
2008). bahwa dismenorea memiliki dasar
biokimia dan terjadi akibat pelepasan
Lowdermilk, 2013 wanita
prostaglandin, Selama fase luteal
dewasa muda usia 17-24 tahun
dan aliran menstruasi berikutnya,
adalah yang paling sering
prostaglandin F2 alfa (PG F2ᾳ) yang
melaporkan haid yang terasa nyeri.
berlebihan meningkatkan amplitudo
Sekitar 75% wanita melaporkan
dan frekuensi kontraksi uterus,
berbagai derajat ketidaknyamanan
sehingga menyebabkan vasopasme
yang berhubungan dengan
arteriol uterus, sehingga
menstruasi.
mengakibatkan iskemia dan kram
Hasil penelitian Hendrik, abdomen bawah yang bersifat siklik.
2006, pada buruh wanita usia Respon iskemik PG F2ᾳ meliputi
produksi keluhan (responden 55 nyeri punggung, kelemahan,
orang), didapatkan antara lain nyeri pengeluaran keringat, gejala saluran
haid 58,18%, nyeri perut bagian cerna ( anoreksia, mual, muntah dan
bawah 16,36%, haid yang tidak diare)dan gejala sistem saraf pusat

221
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
(pusing, sinkop, nyeri kepala dan terasa seperti kram (Helen Verney
konsentrasi buruk), namun dkk, 2006)
pengeluaran prostaglandin yang Dismenorea atau nyeri haid,
berlebihan tidak diketahui gangguan ini sifatnya subjektif, berat
penyebabnya. (Bobak, 2005). atau intensitasnya sukar dinilai.
Selama menstruasi, sel-sel Walaupun frekuensi dismenorea
endometrium yang terkelupas, cukup tinggi dan penyakit ini sudah
melepaskan prostaglandin, yang lama dikenal, namun sampai
menyebabkan iskemia uterus melalui sekarang patogenesisnya belum
kontraksi miometrium dan dapat dipecahkan dengan
vasokonstriksi. Peningkatan kadar memuaskan (Hanifa, 2008).
prostaglandin telah terbukti Faktor kejiwaan juga merupakan
ditemukan pada cairan haid salah satu faktor yang mempengaruhi
(menstrual fluid) pada wanita dengan dismenorea pada wanita muda yang
dismenoreaa berat. Kadar ini secara emosional tidak stabil, apalagi
memang meningkat terutama selama jika mereka tidak mendapat
dua hari pertama menstruasi. pengetahuan yang baik tentang
Vasopressin juga memiliki peran proses haid, akan mudah mengalami
yang sama (Anugroho, 2008). dismenorea.
Yang menjadi fokus perhatian
Hasil uji bivariat didapatkan
adalah seberapa rendah atau
terdapat hubungan yang bermakna
tingginya ambang nyeri dalam tubuh
antara koping mal adaptif marah-
dalam merespon kenaikan
marah dan menangis terhadap
prostaglandin tersebut. (Yusi, 2009)
dismenorea, dengan p value masing-
Dismenorea adalah nyeri selama
masing 0,002 dan 0, 021 artinya
menstruasi yang disebabkan kejang
terdapat pengaruh koping marah-
otot uterus (Sylvia Anderson, 2005).
marah dan menangis terhadap
Menstruasi yang menyakitkan,
dismenorea pada mahasiswa DIII
terutama terjadi pada perut bagian
Keperawatan Jakarta.
bawah dan punggung, biasanya

222
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Hal ini berbeda dengan hasil Mekanisme pertahanan tidak
penelitan Haryani, 2012 dan Saidah, dapat disadari, akan dapat disadari
2012 koping yang digunakan saat melalui refleksi diri yang terus
menstruasi adalah koping adaptif. menerus. Dengan cara begitu
individu bisa mengetahui jenis
Ditinjau dari metode koping
mekanisme pertahanan diri yang
yang digunakan responden yaitu
biasa dilakukan dan kemudian
marah-marah dan menangis
menggantikannya dengan koping
merupakan metode jangka pendek,
yang lebih konstruktif.
cara ini digunakan untuk mengurangi
Penataan dismenorea primer
stress atau ketegangan psikologis dan
tergantung pada beratnya masalah
cukup efektif untuk waktu
dan respons individual wanita
sementara, tetapi tidak efektif untuk
terhadap berbagai pengobatan.
di gunakan dalam jangka panjang.
Komponen penting dari asuhan
Pada dasarnya mekanisme
keperawatan adalah informasi dan
pertahanan diri terjadi tanpa disadari
dukungan. Karena menstruasi sangat
dan bersifat membohongi diri sendiri
berhubungan dengan reproduksi dan
terhadap realita yang ada, baik realita
seksualitas. Masalah menstruasi
yang ada diluar (fakta atau
seperti dismenore dapat memberi
kebenaran) maupun realita yang ada
pengaruh negatif bagi seksualitas dan
di dalam ( dorongan atau impuls atau
penghargaan diri. Mitos-mitos dan
nafsu). Mekanisme pertahanan
informasi yang salah tentang
bersifat menyaring realita yang ada
menstruasi dan dismenore dapat
sehingga individu bersangkutan tidak
dikurangi dengan memberikan fakta-
bisa memahami hakekat dari
fakta tentang proses menstruasi dan
keseluruhan realita yang ada. Ini
merupakan hal yang normal terjadi
membuat sebagian besar ahli
bagi setiap wanita.
menyatakan koping jenis mekanisme
pertahanan diri merupakan yang
tidak sehat kecuali sublimasi

223
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
Simpulan mengatasi rasa nyeri yang datang
saat menstruasi mencapai 50%.
Karakteristik responden, usia
berkisar antara 17-20 tahun. Koping yang banyak
Sebagian besar responden digunakan saat menstruasi adalah
mengalami dismenorea sebanyak koping mal adaptif yaitu marah-
84,7%, usia saat haid pertama kali marah sebanyak 40% dan koping
pada usia 13 tahun sebanyak 34,7%. menangis sebanyak 38,3%
Sebagian besar responden
Terdapat pengaruh koping
mengalami nyeri haid dengan skala
marah-marah dan menangis terhadap
nyeri sedang sebesar 73,6%, siklus
nyeri kepala pada saat dismenorea.
haid teratur 55.6% dan ditinjau dari
Mekanisme pertahanan tidak dapat
jumlah haid sebagian besar jumlah
disadari, akan dapat disadari melalui
haidnya adalah sedang 54%. Lokasi
refleksi diri yang terus menerus.
nyeri haid terbanyak adalah nyeri
Dengan cara begitu individu bisa
perut sebesar 86,7%.
mengetahui jenis mekanisme
Koping adaptif yang banyak pertahanan diri yang biasa dilakukan
digunakan adalah mengeluh ke dan kemudian menggantikannya
teman sebanyak 66,7%. Dari segi dengan koping yang lebih
tindakan yang dilakukan, sebagian konstruktif. Terdapat hubungan
besar responden lebih memilih untuk antara koping mal adaptif terhadap
beristirahat atau tidur untuk dismenore.

Saran dismenore menjadi positif, sehingga


koping yang digunakan digantikan
Perawat dapat memberikan
dengan koping yang lebih
informasi dan dukungan tentang
konstruktif. Disarankan perlu
dismenorea. Dengan adanya
dilakukan penelitian tentang
informasi yang adekuat serta
penanganan yang efektif terhadap
penanganannya, persepsi terhadap
dismenorea.

224
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015
d/sites/default/files/BAB%20I
-V.pdf
Daftar Pustaka
Kristina agustiningsih.
Alimul, H. aziz. 2007. Riset https://www.blogger.com/prof
Keperawatan & Teknik ile/17383112810771483980.
Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika Kurniawati. 2011.
Journal.unnes.ac.id › Home ›
Bobak, Irene. M. 2005.Keperawatan Vol 6, No 2 (2011) ›
Maternitas. Jakarta : EGC
Lowdermilk, Perry and Cashion.
Brockopp and Tolsma. 2000. Dasar- 2013. Keperawatan
dasar Riset Keperawatan. Maternitas. Jakarta : Salemba
Jakarta : EGC Medika

Dismenore, Gangguan Saat Manuaba, Ida Bagus Gede. 2001.


Menstruasi Kapita Selekta
http://bidanku.com/dismenore- Penatalaksanaan Rutin
gangguan-saat- Obstetri Ginekologi dan KB.
menstruasi#ixzz2wTRt30UG Jakarta : EGC

Gail W. Stuart. 2006. (Ed. 5.Cet 1). Nursalam. 2011. (Edisi 2). Konsep
Buku Saku Keperawatan Jiwa. dan Penerapan Metodologi
Jakarta : EGC Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Hanifa, 2005. Ilmu Kebidanan
.Jakarta : Yayasan Bina Rasmun, 2004. Stres, Koping dan
Pustaka Sarwono Adaptasi, Sagung Seto,
Jakarta.
Prawirohardjo

Hendrik, 2006. Siswanto.2004 Kesehatan Mental,


konsep, cakupan dan
http://keperawatan.unsoed.ac.i
perkembangannya. CV. Andi
Offeset, Yogyakarta

225
Jurnal Medikes,Volume 2, edisi 2, November 2015

Anda mungkin juga menyukai