Anda di halaman 1dari 2

 Melakukan bina hubungan saling percaya kepada keluarga klien untuk menjalin kerja sama yang

baik dan komunikasi terapeutik


 Monitor adanya suara nafas tambahan
 Memberikan 02 dengan menggunakan nasal kanul untuk memfasilitasi suction nasotrakeal
 Memonitor Vital Sign S : 35,6o C N:133x/menit RR:58 x/menit SPO2 : 93%
 Memberikan infus D10 150cc/24 jam, sukralfat 0,5cc personde
o Mengeluarkan secret dengan cara suction
o Memonitor Vital Sign S : 36O C N : 126 x/ menit RR :48x/ menit SPO2 :96 %
o Memberikan infus D10 150cc/24 jam, sukralfat 0,5cc personde
o Memonitor suara nafas dan bersihan jalan nafas
 Monitor status oksigen pasien
 Memonitor Vital Sign S :36, 3O C N:118 x/ menit R :45 x/ menit SPO2:99 %
 Memonitor suara nafas, adanya suara cuping hidung
 Mengeluarkan secret dengan bantuan suction
 Mengatur intake cairan untuk mengoptimalk an keseimbangan
 Monitor adanya suara nafas tambahan

Pemantauan respirasi :

a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas


b. Monitor pola napas ( seperti takipnea )
c. Monitor nilai AGD
d. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
e. Dokumentasikan hasil pemantauan
f. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
g. Informasikan hasil pemantauan

Terapi oksigen :

a. Monitor kecepatan aliran oksigen

b. Monitor posisi alat terapi oksigen

c. Monitor efektifitas oksigen ( mis. Analisa gas darah

d. Bersihkan secret pada, mulut Hidung

e. Pertahankan kepatenan jalan napas


f. Kolaborasi penentuan dosis oksigen

g. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas atau tidur

Secara garis besar, implementasi yang dilakukan untuk menangani gangguan pertukaran gas pada
asfiksia neonatorum yaitu:

a. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas

b. Memonitor pola napas (seperti takipnea)

c. Memonitor adanya sumbatan jalan napas

d. Melakukan pemeriksaan auskultasi bunyi napas

e. Memonitor saturasi oksigen

f. Memonitor nilai AGD

Anda mungkin juga menyukai