Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN


TINGKAT NYERI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI KELAS VIII
MTS AL- ISLAMIYAH 1 SUMBER BATU, BLUMBUNGAN

Disusun oleh :
MAISAROH
33412101046

JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK NEGERI MADURA
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja mengalami menstruasi pada usia 9-15 tahun dan berakhir di usia
50 tahun. selama remaja mengalami menstruasi muncul keluhan-keluhan yang
dirasakan seperti nyeri saat menstruasi atau biasa disebut dismenore. Dismenore
adalah nyeri pada perut bagian kiri bawah yang terjadi selama menstruasi.
seseorang yang mengalami dismenore tidak akan mengancam jiwa tetapi hal
tersebut bisa menyakitkan bagi banyak remaja yang merasakannya (Acheampong
et al., 2019).
Menurut World Health Orgaization (WHO) Tahun 2020 kejadian
dismenore di dunia sangat tinggi sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita mengalami
dismenore berat (Oktorika et al., 2020). Sementara di Indonesia prevalensi
dismenore sebesar 107.673 jiwa (64,25%), Terdiri dari 59.671 jiwa,
(54,89%) dismenore primer, dan 9.496 jiwa (9,36%) dismenore sekunder (Nur
Fadillah et al., 2021).
Berdasarkan studi pendahuluan wawancara yang dilakukan pada bulan
September 2023 kepada siswi kelas VIII MTS Al Islamiyah sebanyak 21 remaja
putri, survey awal yang di ambil secara acak terhadap 4 remaja putri, didapatkan 2
siswi nyeri sedang, 1 remaja putri nyeri berat, dan 1 remaja putri nyeri ringan.
nyeri yang dirasakan mengganggu aktivitas serta konsentrasi dalam kegiatan
pembelajaran, tidak ada penanganan yang dilakukan untuk mengurangi dismenore
dan tidak mengetahui penanganan yang tepat seperti apa.
Prinsip dari kompres hangat dengan cara konduksi dengan menempelkan
handuk kecil atau waslap yang sudah di rendam dengan air hangat dengan
temperatur 43c, dan bisa di ulangi sebanyak 3 kali dengan waktu 5-10 menit.
kemudian buli-buli air hangat akan berpindah ke bagian perut yang ditempelkan
sehingga akan menurunkan nyeri dismenore yang dirasakan Panas dapat
menyebabkan vasodilatasi atau pelebaran pada pembuluh darah, dengan terjadinya
pelebaran pembuluh darah dapat mempermudah aliran darah dan tercukupinya
suplai oksigen ke bagian tubuh yang sakit sehingga membantu relaksasi otot,
mengurangi sperma otot, dan menurunkan ketegangan otot.
Dismenore dapat diatasi dengan melakukan 2 cara terapi farmakologi dan
non-farmakologi. terapi farmakologi memiliki efek samping organ tubuh jika
digunakan dalam jangka panjang. sedangkan terapi non farmakologi dilakukan
dengan kompres air hangat, olahraga, terapi musik dan mengkonsumsi minuman
herbal seperti jamu (Widowati et al.,2020). Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengurangi tingkat nyeri dismenore dengan melakukan kompres hangat.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan tingkat
nyeri dismenore pada remaja putri di kelas VIII MTS Al-Islamiyah 1 Sumber
Batu Blumbungan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan
tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di kelas VIII MTS Al Islamiyah 1
Sumber Batu, blumbungan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
kompres hangat terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di
kelas VIII MTS Al Islamiyah 1 Sumber Batu, Blumbungan.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui nyeri dismenore pada remaja sebelum di berikan
Kompres air hangat di kelas VIII MTS Al-Islamiyah 1 sumber batu
2. Untuk mengetahui nyeri dismenore pada remaja sesudah diberikan
kompres air hangat di kelas VIII MTS Al-Islamiyah 1 sumber batu
3. Untuk melihat pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap nyeri
dismenore pada remaja putri di Kelas VIII MTS Al-Islamiyah 1 sumber
batu
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi pengembangan ilmu keperawatan
Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan kompres hangat
sebagai alternatif terapi non farmakologis untuk mengatasi nyeri dismenore
pada remaja putri.
1.4.2 Bagi tempat peneliti (MTS. Al-Islamiyah 1)
Manfaat bagi tempat peneliti yaitu memberikan informasi tentang
pentingnya kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenore.
1.4.3 Bagi peneliti
Penelitian ini disarankan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
dapat memperluas wawasan pribadi sehingga dapat dijadikan wawasan bagi
peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang kompres hangat
sebagai penurunan tingkat nyeri dismenore
1.4.4 Bagi perawat
Manfaat penelitian ini bagi perawat adalah sebagai pembelajaran dan
evaluasi diri dalam pemberian kompres hangat terhadap penurunan tingkat
nyeri dismenore agar mengurangi nyeri dismenore, perawat harus
berperan dalam memainkan peran penting untuk mendidik remaja dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai pemberian kompres hangat terhadap
penurunan tingkat nyeri
1.4.5 Bagi Responden ( Remaja Putri Kelas VIII Al-Islamiyah 1)
Manfaat penelitian ini bagi responden adalah dapat mengetahui
pentingnya kompres hangat terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore
serta meningkatkan kesadaran diri agar tidak mengkonsumsi makanan
cepat saji sehingga remaja putri tidak selalu mengeluh nyeri dismenore,
dan diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan
terhadap remaja putri betapa pentingnya kompres hangat terhadap
penurunan tingkat nyeri dismenore.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Dismenore
2.2.1 Definisi Dismenore
Dismenore adalah nyeri atau rasa sakit yang dikeluhkan secara bersamaan
saat menstruasi pada bagian perut yang berasal dari kram rahim dan disertai
dengan gejala rasa sakit yang menjalar ke punggung, rasa mual dan muntah, sakit
kepala ataupun diare. Tingkat keparahan rasa nyeri bervariasi antara satu
perempuan dengan perempuan yang lain dan juga antara siklus menstruasi pada
perempuan yang sama. Kadang kala, nyeri hampir tidak terasa. Namun bisa di saat
lainnya, nyeri juga kadang terasa sangat hebat disertai kejang, lemas, demam,
pusing dan berbagai gangguan lainnya (yekti mumpuni, 2013)
2.2.2 Tanda dan gejala
Mumpuni dan andang ( 2013) mengemukan bahwa ada tanda dan gejala
yang dialami oleh perempuan berbeda dengan tingkat keparahannya dan yang
paling umum disarakan biasanya: nyeri atau kram perut, nyeri punggung,
payudara terasa myeri, bengkak, sakit kepala, mual dan muntah.
Menurut Mumpuni dan andang ( 2013) gangguan nyeri haid (Dimenore)
ini sifatnya subjektif. Nyeri dismenore terdiri atas dua macam :
1. Dismenore primer, yaitu dismenore yang alami biasanya terdapat pada
perempuan subur yang berhubungan dengan kelainan pada alat
kandungan. Dismenore ini biasanya terdiri dari 12 bulan pertama marche
(menstrusi pertama).
2. Dismenore sekunder, yaitu dismenore yang biasanya di sebabkan karena
adanya penyakit kelainan pada alat kandungan. Rasa nyeri ini timbul
sebelum, selmama, dan sesudah haid.
2.2.3 Penyebab Dismenore
Penyebab utama serangan nyeri menstruasi ini adalah sebuah zat bernama
prostaglandin. Zat ini terdapat pada lapisan ramih yang bertugas merangsang
kontraksi otot untuk melepaskan lapisan rahim saat proses menstruasi di mulai.
Kontrakso inilah yang menyebabkan kram. Prostaglandin juga bisa menyebabkan
pelebaran pembulu darah sehingga darah menstruasi lebih mudah dikeluarkan.
Akibatnya, tubuh menjadi lemas dan kepala terasa pusing karena tekanan
darahnya menurun.
Pada beberapa perempuan, prostaglandin juga bisa memicu kontraksi otot
polos disaluran pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual, muntah dan
diare.aliran darah menstruasi juga bisa memperburuk rasa nyeri karena aliran yang
deras harus melalui bukaan leher rahim yang sempit. Namun, pada beberapa
perempuan, rasa nyeri mensruasi akan berkurang bahkan menghilang setelah
melahirkan. Hal ini dikarenakaan setelah melahirkan bukaan serviks mereka lebar

Anda mungkin juga menyukai