Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja, terjadi sangat pesat,

baik fisik maupun psikologis. Perubahan fisik yang cepat di tandai dengan

pertambahan berat badan,dan dalamnya suara. Salah satu tanda pubertas untuk

seorang wanita adalah terjadinya menstruasi yang biasanya terjadi pada usia 10-

17 tahun.Dismenore biasanya terjadi sebelum atau saat sedang menstruasi,

dismenore paling banyak terjadi pada masa remaja atau masa produktif

(wikipedia,2014)

Menstruasi adalah meluruhnya endometrium yang disertai dengan

pendarahan dan terjadi setiap bulan. Pada saat menstruasi,wanita kadang

mengalami dismenoria. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi,mulai dari yang

ringan hingga yang berat (hayati & agustina,2020).

Hampir seluruh perempuan pasti pernah merasakan nyeri menstruasi

dengan tingkatan yang berbeda,mulai dari sekedar pegal di penggul dari sisi

dalam rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri yang biasa terjadi

terasa dibawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi. Rasa

nyeri akanberkurang setelah keluar darah yang cukup banyak ( proverawati %

misaroh,2009)

Data WHO (World healht organization) tahun 2014 menunjukkan di

beberapa negara sepertidi Swedia sekitar 72% perempuan mengalami dismenore.


Di amerika serikat 90% wanita mengalami dismenore(jurnal occupation and

environmental medicine,2008. Angka dismenorea di dunia snagat besar, rata-rata

lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dismenorea. Di Indonesia

kejadian dismenorea terdiri dari dismenore primer 55% dan dismenorea sekunder

9,36% (Savitri et al.,2019) . Prevelensi dismenorea di asia kurang lebih sekitar

(84,2%),dengan spesifikan kejadian di asia timur laut sebanyak (68,7%) ,di asia

timur tengah sebanyak (74,8%),dan hampir (50,0%)di asia barat laut.prevelensi

di asia tenggara menunjukkan angka yang berbeda,melaysia memperkirakan

jumlah perempuan yang mengalami dismenorea primer adalah (69,4%). Di

indonesia dismenorea primer menyebabkan remaja perempuan (59,2%) terjadi

penurunan aktivitas,(5,6%) bolos sekolah tau kerja dan sebanyak (35,2%) tidak

merasa terganggu (Salamah,2019).

Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi

selama haid.dismenore terdiri dari dismenore primer dan sekunder. Sebanyak

90% dari remaja wanita diseluruh dunia mengalami masalah saat haiddan lebih

dari 50% dari wanita haid mengalami dismenore primer. Dismenore primer

merupakan nyeri haid yang tidak didasari kondisi patologis,sedangkan dismenore

sekunder merupakan nyeri haid yang didasari dengan kondisi patologis (Larasati

& Alatas,2016).

Dismenorea sangat berdampak pada remaja putri,hal ini menyebabkan

terganggunya aktivitas sehari-hari. Remaja yang mengalami dismenorea pada

saat menstruasi membatasi sktuvitas harian mereka khususnya aktivitas belajar di


sekolah. Seorang siswi mengalami dismenorea,aktivitas belajar mereka disekolah

terganggu dan tidak jarang hal ini membuat mereka tidak masuk sekolah. Selain

itu,kualitas hidup menurun.,sebagai contoh seorang siswi yang mengalami

dismenorea tidak dapat berkonsentrasi belajar dan motivasi belajar akan menurun

karena dismenorea yang dirasakan saat proses mengajar (Susanti et al, 2018).

Efek negatif pada masalah terkait kesehatan dapat dikelola dengan

mengikuti langkah-langkah non-farmakologis secara teratur (Unnisa et al.2022).

Perdarahan menstruasi berat (HMB) dan dismenore adalah gejala menstruasi

umum yang secara dramatis dapat menurunkan kualitas hidup dan menghambat

aktivitas kehidupan sehari-hari dan produktivitas kerja (Harada et al.,2022).

Dismenore adalah topik penting dalam pengobatan remaja karena dampak

besarnya terhadap kualitas hidup wanita remaja dan dewasa muda (Gutman et

al.,2022).

Permasalahan dismenore menjadi hal yang paling sering dikeluhkan oleh

perempuan. Dismenore umumnya tidak membahayakn tetapi sering mengganggu

aktivitas orang yang mengalaminya,karena beberapa mengaku bahwa dismenore

sering engganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore juga mengakibatkan gejala

seperti pusing,keringat dingin bahkan sampai pinsan. Jika hal ini tidak segera

ditangani dapat mempengaruhi tingkat kesadaran pasien sehingga mempengaruhi

irama jantung (Proverawati & Misaroh,2009)

Menurut pedoman dari Nur Najmi Laila,bahwa banyak cara untuk

meringankan nyeri dismenore. Beberapa cara yang paling sederhana seperti


mengompres,relaksasi,istirahat,mengkomsumsi obat hingga minum-minuman

herbal(Laila,Buku Pintar Menstruasi,2011)

Nyeri haid jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi fungsi mental

dan fisik individu sehingga mendesak untuk segera mengambil tindakan

secarafarmakologis atau non farmakologis. Terapi farmakologis seperti

pemberian obat-obatan anagelsik untuk meredakan nyeri dengan cara memblok

prossstaglandin. Terapi non farmakologis yang biasanya digunakan yaitu dengan

pengobatan herbal,relaksasi,dan akupuntur. Beberapa tanaman yang dapat

digunakan yaitu jahe (ginger),kayu manis,kuntit (Anurogo&Wulandari,2011)

Cara mengatasi dismenore ada bermacam-macam dari yang paling

sederhana seperti istirahat,mengkompres dengan air hangat,melakukan

hobby,minum-minuman herbal(teh,jahe,kayu manis yang diseduh)pijat,hingga

pemberian obat-obat pereda nyeri.( (Laila,Buku Pintar Menstruasi,2011)

Jahe merah merupakan salah satu minuman herbal yang dapat mengatasi

nyeri saat menstruasi sebagai anti inflamasi dengan cara kerjanya yaitu dapat

menghambat kerja enzim di dalam siklus cyclooxygenase sehingga dapat

menghambat pelepasan enzim tersebut menuju prostaglandin yang menyebabkan

inflamasi (pratiwi, 2017).

Jahe merah juga mengandung minyak astiri yang kemudian dilakukan

percobaan klinik yang menunjukkan bahwa larutan 5% minyak astiri jahe

bersifat anestesi yang cukup efektif mencegah gangguan mual dan muntah

( Achmad & dkk,2008)

Anda mungkin juga menyukai