Dysmenorrhea is menstrual pain that results from an imbalance in the production of progesterone in the blood,
resulting in severe pain. The purpose of this research is to determine the effectiveness of effleurage massage with
aromatherapy oil for dysmenorrhea adolescents girls. The research design used Quasi Eksperimental with Non-
Equivalent Control Group. This research conducted in SMPN 1 Ujungbatu, Rokan Hulu towards 34 respondents with
17 people as the experimental group and 17 people as the control group which taken by used non-probability sampling
techniques with a type of purposive sampling. The measuring instrument used in both groups is the observation sheet.
The analysis used was univariate analysis to determine frequency distribution and bivariate using the alternative test
Wilcoxon and Mann-Whitney. The results of this research is the p value (0,000) < α (0,05). This result means that
effleurage massage with lemon aromatherapy oil can reduce dysmenorrhea with non pharmacologically which can be
practiced independently, this it is expected that students who have other family members or the surrounding community
can use effleurage massage with lemon aromatherapy oil.
PENDAHULUAN
Remaja atau adolescence merupakan otot uterus (Judha, Sudarti & Fauziah, 2012).
masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju Dismenorea diklasifikasikan menjadi dua yaitu
masa dewasa yang umumnya terjadi antara dismenorea primer dan dismenorea sekunder.
usia 13 dan 20 tahun (Potter & Perry, 2010). Dismenorea primer merupakan
Masa remaja didefenisikan juga sebagai menstruasi yang disertai rasa sakit yang
proses orientasi diri serta adaptasi yang diakibatkan dari peningkatan produksi
dilakukan untuk menghadapi perubahan fisik, prostaglandin serta tidak terdapat kelainan
kognitif dan psikologis untuk mencapai penyakit khusus yang menjadi penyebabnya,
identitas diri (Sarwono, 2010). Karakter sementara dismenorea sekunder adalah nyeri
seorang wanita yang telah menduduki usia yang terjadi akibat kelainan ginekologi atau
pubertas adalah dengan terjadinya menarche karena terdapat abnormalitas pada alat
(menstruasi pertama) (Yusuf, 2011). reproduksi seperti endometriosis, infeksi
Menstruasi merupakan peristiwa rahim, kandungan kista/polip, tumor sekitar
pengeluaran darah, mukus, dan sel-sel epitel atau abnormalitas keadaan rahim yang dapat
pada uterus yang terjadi secara teratur. mengganggu organ dan jaringan disekitarnya.
Perdarahan ini terjadi sekitar 14 hari setelah Dismenorea dapat menyebabkan tubuh
terjadinya ovulasi (Fitri, 2017). Meskipun menjadi lemah tidak bertenaga,
menstruasi sering dialami oleh wanita setiap mengakibatkan ketidaknyamanan, penurunan
bulannya pada usia reproduksi, banyak dari konsentrasi, pucat, sehingga mengakibatkan
wanita merasakan ketidaknyamanan fisik saat dampak buruk bagi fisik, psikologis, serta
menjelang atau selama menstruasi terjadi. kehidupan sosial bagi wanita. Seperti kegiatan
Ketidaknyamanan fisik yang dirasakan adalah sehari-hari menjadi terganggu, bahkan yang
nyeri/kram saat menstruasi atau dalam istilah menjadi suatu alasan utama wanita dapat
medisnya yaitu dismenorea (Novie, 2012). meninggalkan aktifitas seperti sekolah, kerja,
Dismenorea merupakan nyeri yang dan lain-lain (Khotimah, 2014).
terjadi saat menstruasi akibat dari Angka kejadian dismenorea di dunia
ketidakseimbangan produksi prostaglandin sangat besar, sekitar 50% wanita mengalami
dalam darah sehingga menimbulkan nyeri dismenorea. Sebesar 1.769.425 jiwa (90%)
yang sangat hebat yang selalu terjadi pada wanita di dunia yang mengalami dismenorea
wanita saat mesntruasi. Produksi prostaglandin dengan kisaran 10 - 15% mengalami
mengakibatkan meningkatnya kerja kontraksi dismenorea berat (WHO, 2013). Angka
JOM FKp, Vol. 6 No. 1 (Januari-Juni) 2019 237
kejadian dismenorea primer di Indonesia dan sumber informasi terkait masalah
sangat tinggi yaitu sekitar 54,89%. Sekitar 60- dismenorea.
75% remaja mengalami dismenorea primer,
sementara itu selebihnya mengalami METODOLOGI PENELITIAN
dismenorea sekunder (Utari, 2016). Penelitian ini merupakan penelitian
Strategi penatalaksanaan yang dapat kuantitatif dengan menggunakan metode
dilakukan secara non farmakologis penelitian Quasy Eksperimental. Dengan
diantaranya adalah terapi kompres panas pada rancangan penelitian Non-Equivalent Control
abdomen, pijat effleurage, teknik relaksasi, Group. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
olahraga, istirahat, dan tidur. Penatalaksanaan 34 responden. Teknik pengambilan sampel
secara non farmakologis sangat aman pada penelitian ini adalah dengan Non
dilakukan karena tidak menyebabkan dampak Probability Sampling dengan metode
negatif serta efek samping karena strategi Purposive Sampling. Instrument penelitian ini
penatalaksanaan yang dilakukan menggunakan menggunakan lembar observasi menggunakan
proses secara fisiologis (Reeder, Martin & Numerik Rating Scale (NRS).
Griffin, 2011). Terapi yang paling efektif Analisa data menggunakan analisa
untuk mengurangi nyeri dismenorea adalah univariat dan analisa bivariat. Analisa bivariat
relaksasi dalam bentuk pijatan atau massage. dalam penelitian ini akan menjelaskan
Pijat effleurage adalah suatu gerakan dengan distribusi frekuensi usia, suku, serta intensitas
menggunakan kedua telapak tangan yang nyeri dismenorea. Analisa bivariat digunakan
ditempelkan pada abdomen dengan memberi untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
gosokan secara lembut dan menenangkan yang signifikan antara 2 variable yaitu pijat
dilakukan secara berulang. Teknik pijat effleurage menggunakan minyak aromaterapi
effleurage bertujuan untuk meningkatkan lemon dengan dismenorea.
sirkulasi darah, menghangatkan otot abdomen,
dan meningkatkan relaksasi fisik dan mental HASIL PENELITIAN
(Trisnowiyanto, 2014). 1. Analisa Univariat
Penggunaan metode pijat effleurage dengan Hasil analisa dalam penelitian ini dapat
mengaplikasikan minyak aromaterapi lemon dilihat pada tabel berikut:
dapat digunakan sebagai media untuk Tabel 1
mengatasi nyeri dan kecemasan. Minyak Distribusi Karakterisitik Responden
aromaterapi lemon mempunyai kandungan Kelempok Kelompok
Eksperimen Kontrol Jumlah
limeone 66-80 geranil asetat, netrol, terpine 6- Karakteristik
(n=17) (n=17)
14%, α pinene 1-4% dan mrcyne (Young, n % n % n %
2011). Kandungan limeone merupakan Umur
komponen utama pada senyawa kimia jeruk 13 Tahun 2 11,8 1 5,9 3 8,8
yang mampu menghambat sistem kerja 14 Tahun 14 82,4 15 88,2 29 85,3
prostaglandin sehingga mampu mengurangi 15 Tahun 1 5,9 1 5,9 2 5,9
Suku
nyeri saat menstruasi (Namazi, dkk., 2014). Melayu 12 70,6 11 64,7 23 67,6
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti Jawa 1 5,9 2 11,8 3 8,8
melakukan penelitian mengenai efektifitas Minang 4 23,5 4 23,5 8 23,5
pijat effleurage menggunakan minyak
aromaterapi lemon terhadap dismenorea pada Tabel 1 diketahui bahwa dari 34
remaja putri. Tujuan dari penelitian ini adalah responden yang telah diteliti, distribusi
untuk mengetahui pengaruh pijat effleurage responden berdasarkan umur yang paling
menggunakan minyak aromaterapi lemon banyak adalah 14 tahun dengan jumlah 29
terhadap penurnan dismenorea pada remaja orang responden (85,3%). Sementara distribusi
putri. Manfaat penelitian dalam penelitian ini responden berdasarkan suku yang terbanyak
diharapkan dapat menjadi data bagi ilmu adalah suku melayu dengan jumlah 23
keperawatan terkait pengaruh pijat effleurage responden (67,6%). sebagian besar responden
menggunakan minyak aromaterapi lemon berusia 14 tahun sebanyak 14 responden, dan
terhadap dismenorea, menjadi bahan acuan