Anda di halaman 1dari 15

TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA HIDUP LANS IA DENGAN

HIPERTENS I

ARTIKEL

Oleh :

ANGELA EVILINA BULU

NIM. 010115A014

PROGRAM S TUDI S -1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KES EHATAN

UNIVERS ITAS NGUDI WALUYO

2022
HALAMAN PENGES AHAN

Artikel berjudul :

TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA HIDUP LANS IA DENGAN

HIPERTENS I

Disusun oleh :
Angela Evilina Bulu

NIM . 010115A014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing skripsi, program


studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo.

Ungaran, Februari 2022


Pembimbing

Ns. Zumrotul Choiriyah, S.Kep., M .Kes


NIDN. 0611067101
TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA HIDUP LANS IA DENGAN
HIPERTENS I
Angela Evilina Bulu, Zumrotul Choiriyah
S1 Keperawatan, Universitas Ngudi Waluyo
Angelaevelyne16@gmail.com
zumrotulnwu@gmail.com

ABS TRAK

Latar Belakang : Pola hidup sehari-hari seperti mengkonsumsi makanan yang


tinggi garam, stres, merokok, jarang berolahraga, dan minum-minuman
beralkohol menjadi pemicu timbulnya penyakit hipertensi. Pengetahuan yang baik
tentang hipertensi akan mempermudah lansia melaksanakan pola hidup yang sehat
yang dapat menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya hipertensi,
meningkatkan efektivitas obat anti hipertensi dan menurunkan resiko terjadinya
penyakit kardiovaskuler.
Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif, dengan
pendekatan cross sectional. Populasi semua lansia di Desa Nyatnyono Ungaran
Barat Kabupaten Semarang yaitu sejumlah 297 lansia yang memiliki riwayat
hipertensi. Sampel sebanyak 75 responden dengan teknik purposive sampling
menggunakan uji korelasi Chi Square.
Hasil : Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang memiliki tingkat
pengetahuan tentang hipertensi dalam kategori kurang yaitu sebesar 36 responden
(48%), sebagian besar responden memiliki pola hidup sehat yang baik yaitu
sebesar 49 responden (65,3%), dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang hipertensi terhadap pola hidup sehat lansia yang memiliki riwayat
hipertensi (nilai p-value 0,000).
S aran : Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar pemahaman pengetahuan dan
informasi bagi lansia mengenai hipertensi dan memfasilitasi lansia untuk menjaga
pola hidup sehat sehingga lansia memiliki riwayat hipertensi bisa
mengaplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pola Hidup, Lansia,


THE RELATIONS HIP OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT
HYPERTENS ION ON HEALTHY LIFES TYLE OF ELDERLY WITH
HIS TORY OF HYPERTENS ION IN NYATNYONO VILLAGE, WES T
UNGARAN, S EMARANG REGENCY

ABS TRACT

Background : The pattern of daily living such as consuming high-sodium foods,


getting stress, smoking, rarely exercising, and drinking alcoholic beverages can
trigger hypertension. Good knowledge about hypertension will make it easier for
the elderly people to carry out a healthy lifestyle that can reduce blood pressure,
prevent hypertension, increase the effectiveness of antihypertensive drugs and
reduce the risk of cardiovascular disease.
Method : This research was a descriptive correlative research type, with a cross
sectional approach. The population of all elderly people in Nyatnyono Village,
West Ungaran, Semarang Regency was a total of 297 elderly people who have a
history of hypertension. The samples were 75 respondents with purposive
sampling and technique using Chi Square statistical test.
Result : Nyatnyono Village, West Ungaran, Semarang Regency had a level of
knowledge about hypertension in the less category, indicated by 36 respondents
(48%), most of the respondents had a good healthy lifestyle as many as 49
respondents (65.3%), and there is a relationship between knowledge of
hypertension and healthy lifestyle of the elderly who have a history of
hypertension (p-value 0.000).
S uggestion : The results of this study are used as a basis for understanding
knowledge and information for the elderly people about hypertension and
facilitating the elderly people to maintain a healthy lifestyle so that the elderly
people who have a history of hypertension can apply it in their daily life.

Keyword : Knowledge Level, Healthy Lifestyle, Elderly People,


PENDAHULUAN

Indonesia sejak tahun 2015 masuk dalam negara wilayah menua (aging

population) sebab total penduduk dengan usia yang melebihi 60 tahun jauh di atas

7%. M enurut data proyeksi kependudukan diprediksi tahun 2017 ada 23,66 juta

lansia Indonesia serta totalnya pada 2020 diperkirakan sebanyak 27,08 juta, 2025

sebanyak 33,69 juta, 2030 sebanyak 40,95 juta serta 2035 sebanyak 48,19 juta

jiwa. Provinsi Jawa Tengah masuk pada daerah yang persentase peduduk

lansianya ada dalam urutan 2 yang mana presentasenya sebesar 12,59% yaitu

4.419.264 orang serta ada di posisi di belakang Provinsi D.I Yogyakarta

(Kemenkes RI, 2017).

Seiring dengan bertambahnya usia, maka sistem kardiovaskuler juga

mengalami penurunan fungsinya atau mengalami degenerasi. Akibatnya beberapa

penyakit tidak menular seperti hipertensi cenderung meningkat kasusnya pada

lansia.

Berdasarkan Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2017), hipertensi peringkat

pertama di Jateng dengan persentasenya yakni 55,76%. Saat 2016 prevalensi

orang yang menderita hipertensi sebanyak 50,76%, dari data-data itu , hipertensi

meningkat pada tahun 2017. Kota/kabupaten Jawa Tengah yang berpresentase

hipertensi paling tinggi yakni daerah Jepara serta Demak, selanjutnya yang paling

rendah yakni Kendal (1,69%). Kabupaten Semarang (10,76%) kurang dari

persentase tekanan darah pada provinsi Jawa Tengah (11,5%). (Dinkes Provinsi

Jateng, 2016).
M erebaknya pasien dengan penyakit tidak menular misalnya hipertensi

akibat tidak sehatnya gaya hidup. Kebiasaan memakan makanan dengan

kandungan garam yang tinggi, jarang olahraga, merokok, stress, serta meminum

alkohol berperan sebagai pencetus munculnya penyakit tekanan darah tinggi

(Proverawati & Rahmawati 2012).

Pola hidup sehat disebut sebagai gaya hidup melalui fokus pada berbagai

faktor yang memberikan pengaruh pada kesehatan, misalnya olahraga serta

makanan. Pola hidup sehat disebut sebagai seluruh usaha dalam

mengimplementasikan kebiasaan baik untuk mewujudkan kehidupan sehat serta

menjauhi kebiasaan kurang baik yang berpotensi berpengaruh pada kesehatan

(Proverawati & Rahmawati 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan tahun 2020 didapatkan data lansia pada

Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang sejumlah 767 orang. Studi

pendahuluan wawancara acak terhadap 10 orang respoden usia 60-74 tahun yang

mengalami hipertensi terdapat 6 orang yang memahami tentang hipertensi seperti

pengertian tentang hipertensi dan makanan yang dapat memicu terjadinya

hipertensi, sedangkan 4 lainnya belum memahami tentang hipertensi. Dari 10

responden yang di wawancara secara acak mengenai pola hidup sehat dengan

riwayat hipertensi, 7 orang diantaranya merokok, 3 responden lainnya tidak

merokok namun tidak pernah berolahraga.

Hipertensi berhubungan erat dengan pola hidup serta perilaku sehat.

Dalam mengendalikan hipertensi dilaksanakan melalui mengubah tingkah laku

misalnya menjauhi asap rokok , aktivitas fisik secara rajin, diet sehat, serta tidak
meminum alkohol. Pada Kabupaten Semarang sejak Januari hingga Juli 2018

terdapat 2577 penderita tekanan darah tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah

munculnya komplikasi tersebut yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat

(Dinkes Kabupaten Semarang, 2018).

Kesenjangan dalam penelitian ini dengan penelitian yang yang terdahulu

yaitu penelitian ini berbeda berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

M usthofa (2013) yang menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara

pengetahuan dengan perilaku penderita hipertensi dalam pencegahan stroke.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Brahmantio dkk (2014) menemukan

adanya hubungan pengetahuan lansia tentang hipertensi dengan perilaku lansia

dalam pencegahan hipertensi di Posyandu Lansia Desa Tegal Wangi Kecamatan

Umbulsari Kabupaten Jember.

Dari uraian fenomena yang ada, dengan demikian peneliti tertarik dalam

melaksanakan penelitian yang berjudulkan “tingkat pengetahuan dan pola hidup

lansia dengan hipertensi”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Waktu penelitian dilakukan pada 13 November 2021. Penelitian

ini dilakukan di Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Populasi

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 297 lansia yang memiliki riwayat hipertensi.

Sampel dalam penelitian ini sejumlah 75 responden dengan teknik purposive

sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dan analisis data


menggunakan analisis univariat distribusi frekunsi dan analisis bivariat dengan uji

Chi Square .

HAS IL DAN PEMBAHAS AN


1. Karakteristik Responden
a. Gambaran Karakteristik Responden Lansia di Desa Nyatnyono
Ungaran Barat Kabupaten S emarang
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Gambaran Karakteristik Responden Lansia
Karakteristik Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 26 34.7
Perempuan 49 65.3
Pekerjaan
Petani 10 13.3
Wiraswasta 12 16.0
IRT 38 50.7
Swasta 10 13.3
PNS 5 6.7
Pendidikan
SD 7 9.3
SM P 26 34.7
SM A 35 46.7
D3/S1 7 9.3
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, memperlihatkan dari 75 responden
penelitian, mayoritas responden penelitian di Desa Nyatnyono Ungaran
Barat Kabupaten Semarang jenis kelaminnya yaitu perempuan sebesar 49
responden (65,3%), dengan sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai
IRT yaitu sebesar 38 responden (50,7%), dan mayoritas berpendidikan
SM A yakni sebesar 35 responden (46,7%) dan SM P sebesar 26 responden
(34,7%).

2. Analisis Univariat
a. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi pada Lansia
pada Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten S emarang
Tabel 4.2 Gambaran tingkat pengetahuan tentang hipertensi lansia di Desa
Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Tingkat Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)
Tentang Hipertensi
Kurang 36 48.0
Cukup 30 40.0
Baik 9 12.0
Total 75 100.0
M enurut tabel 4.2 tersebut, memperlihatkan dari 75 responden

penelitian, sebagian besar responden di Desa Nyatnyono Ungaran Barat

Kabupaten Semarang memiliki tingkat pengetahuan terkait hipertensi

dalam kategori kurang yaitu sebesar 36 responden (48%). pengetahuan

responden yang kurang tidak bisa lepas dari kapabilitas dalam mengingat

kembali pengetahuan terkait hipertensi yang sebetulnya responden pernah

dijelaskan saat kegiatan penyuluhan. M enurunnya daya ingat menjadi

suatu akibat dari tahap.

Responden yang sebagian besar adalah perempuan dan memiliki

pekerjaan sebagai IRT mempengaruhi tingkat pengetahuan responden

dalam penelitian ini karena saat berada di rumah dapat mengakses televisi

untuk mengisi waktu istirahatnya sehingga responden mendapatkan

informasi dari acara televisi. Hal lainnya yaitu responden yang bekerja

sebagai Ibu rumah tangga lebih nyaman mengakses informasi melalui

handphone yang dengan mudah dan cepat dapat memberikan informasi

mengenai pola hiup sehat terutama makanan-makanan yang harus

diperhatikan untuk orang yang memiliki riwayat hipertensi.

Berdasarkan Darmodjo (2015), diamati berdasarkan aspek psikologis

kemunduran daya untuk mengingat, otak yang terdegenerasi serta orientasi

yang semakin mundur. Disamping hal tersebut menurunnya kemampuan

pengingatan, pendidikan turut memberikan juga pengaruh pada

kemampuan responden dalam melakukan pengisian kuesioner. M enurut

Viera, et al (2012), meningkatnya pengetahuan perihal hipertensi dengan


cara pararel mampu dipakai dalam hal wawasan terkait usahanya untuk

mencegah kambuhnya hipertensi misalnya melalui mengatur pola makan

dan juga beraktivitas secara tepat, lain halnya dengan pengetahuan yang

kurang perihal hipertensi mayoritas memperlihatkan rendahnya

pengendalian ataupun kontrol tekanan darah rendah.

b. Gambaran Pola Hidup Lansia yang memiliki Riwayat Hipertensi di


Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten S emarang
Tabel 4.3 Gambaran pola hidup sehat lansia dengan riwayat hipertensi di
Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang
Pola Hidup Lansia dengan Frekuensi (f) Persentase (%)
Hipertensi
Tidak Sehat 26 34.7
Sehat 49 65.3
Total 75 100.0
Dari tabel 4.3 tersebut, menunjukkan dari 70 responden penelitian

pada Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang, mayoritas

respondennya berpola hidup sehat berkategori baik yakni sebesar 49

responden (65,3%).

Ditujukkan dari jawaban responden dimana 92% responden menjawab

„Ya‟ pada item „Saya tidak mengkonsumsi beralkohol‟, sebesar 85,3%

menjawab „Ya‟ pada item „Saya mengkonsumsi daging > 3kali dalam

seminggu‟, dan sebesar 85,3% menjawab „Ya‟ pada item „Saya tidak suka

makanan yang asin (seperti : ikan asin, udang kering) > 3 kali dalam

seminggu‟.

M enurut Nugroho (2012) pola hidup amat memberikan pengaruh pada

penampilan supaya panjang umur ataupun berkebalikan. M engontrol pola

makan saat menginjak 40 tahun keatas perlu diperhatikan. Seimbangnya


asupan gizi tubuh dibutuhkan apabila berkeinginan untuk sehat selalu.

Tidak dapat disangka tidak sedikit rintangan sewaktu masuk dalam usia

lansia. Terutama apabila semenjak mudanya tidak melakukan penerapan

pola hidup secara sehat ataupun telah terkena penyakit misalnya

hipertensi, stroke, gagal jantung serta yang lainnya. Dan juga ketajaman

indera mata manusia mengalami degenerasi apabila sudah menginjak usia

40 tahun.

3. Analisis Bivariat

a. Tingkat Pengetahuan dan Pola Hidup Lansia dengan Hipertensi di

Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten S emarang

Tabel 4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi

Terhadap Pola Hidup Lansia dengan Riwayat Hipertensi

Tingkat Pola Hidup Lansia dengan Hipertensi p-value


Pengetahuan Tidak Sehat Sehat Total
Tentang Hipertensi f % f % f %
Kurang 21 58.3 15 41.7 36 100
0,000
Cukup 4 13.3 26 86.7 30 100
Baik 1 11.1 8 88.9 9 100
Total 26 34.7 49 65.3 75 100
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam tabel 4.4,

memperlihatkan dari 75 responden, sebanyak 21 responden (58,3%)

memiliki pengetahuan tentang hipertensi kategori kurang dan memiliki

pola hidup sehat yang buruk. M enurut asumsi peneliti, kurangnya

pengetahuan tentang hipertensi juga disebabkan karena informasi yang

keluarga berikan pada responden perihal penyakit hipertensinya beserta


cara mengendalikannya juga kurang. Kurangnya pengetahuan penderita

beserta keluarganya ini, menurut peneliti memiliki korelasi dengan tingkat

pendidikan responden yang mana mayoritas responden pendidikan

terakhirnya yakni SM A (46,7%). Tingkat pendidikan responden

memberikan pengaruh pada tingkat pengetahuan yang dimiliki. Dengan

pengetahuan yang tinggi, maka pengetahuan informasi terkait hipertensi

juga tinggi. Perolehan pengetahuan perihal hipertensi harus dilakukan

dengan demikian mampu melakukan pencegahan atas munculnya

hipertensi, sebab di samping tingginya strata pendidikan masih tetap

memerlukan gaya hidup sehat.

Berdasarkan uji Chi Square didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05),

maka dengan demikian kesimpulannya ada korelasi pengetahuan

hipertensi terhadap pola hidup lansia yang memiliki riwayat hipertensi di

Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Pengetahuan

menjadi suatu hal yang amat penting dalam pengaturan pola hidup sehat.

apabila seseorang berpengetahuan tinggi terkait kesehatannya dengan

demikian tindakan dalam mendapatkan hidup sehat mampu dilalui secara

optimal. namun, jika seseorang tidak berpengetahuan tinggi terkait

kesehatannya terkait pola hidup sehat dengan demikian perilakunya juga

tidak akan baik. M asyarakat pada wilayah desa, mempunyai tingkatan

stress rendah sebab melakukan interaksi sosial Bersama tetangganya

secara kuat, akan tetapi mereka beraktifitas fisik lebih disebabkan oleh

profesinya setiap hari sebagai Ibu rumah tangga dan petani, asupan protein
hewani atau susu rendah lemak yang kurang, menjadi penyebab responden

beresiko terkena penyakit kardiovaskuler.

Hasil tersebut mendapat dukungan dari penelitian Alvilita (2017)

dimana hasilnya menujukkan Padukuhan Somorai berpola hidup sehat

yang tinggi dibandingkan tiga Padukuhan lainnya. Perihal tersebut

mendapatkan pengaruh dari tingkat kesadaran tentang pola hidup sehat,

perekonomian, tempat/ lokasi tinggal, serta berdasarkan aspek

kependidikannya. Suatu studi menyebutkan responden yang bertingkat

pendidikan tinggi cenderung lebih menyadari perihal kesehatan serta

mampu mengendalikan tekanan darah yang dimilikinya (Khanam et al,

2014).

Di dalam penelitian ini, terdapat responden yang tinggal bersama

keluarga besar tidak hanya dengan suami/ istri. Semakin banyak orang

yang ada di dalam rumah semakin mempengaruhi pola pikir dan tingkat

pengetahuan yang dimiliki oleh responden. Keberagaman tingkat

pendidikan orang-orang yang satu rumah dengan responden sangat

membantu memberikan informasi tambahan mengenai pola makan sehat.

Namun dalam penelitian ini tidak diteliti lebih jauh mengenai faktor

lingkungan yang ada disekitar responden.


KES IMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebesar 36 responden

(48%) memiliki tingkat pengetahuan tentang hipertensi dalam kategori kurang,

sebesar 49 responden (65,3%) memiliki pola hidup sehat yang baik, dan ada

hubungan antara pengetahuan hipertensi terhadap pola hidup lansia yang memiliki

riwayat hipertensi di Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang, nilai

p-value sebesar 0,000 (<0,05).


DAFTAR PUS TAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, (2016). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.

Dinkes Jateng. 2018. Profil Kesehatan Jawa Tengah.

Kemenkes RI. 2017 . Profil Kesehatan Indonesia 2016. Keputusan M enteri

Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Khanam, M . A., Lindeboom, W., Razzaque, A., Niessen, L., & M ilton, A. H.

2015. Prevalence and determinants of prehypertension and hypertension

among the adults in rural Bangladesh : findings from a community -based

study.

M usthofa, Khoiril. 2013. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Penderita

Hipertensi Dalam Pencegahan Stroke Di Puskesmas Ponorogo Utara

Kabupaten Ponorogo. Prodi D III Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas M uhammadiyah Ponorogo.

Nugroho. (2012). Keperawatan gerontik & geriatrik, edisi 3. Jakarta : EGC.

Tobias, Brahmantio., Kiswati., Said M ., Akhmad EA. 2014. Hubungan

Pengetahuan Tentang Hipertensi dengan Perilaku Lansia dalam

Pencegahan Hipertensi di Posyandu Lansia Desa Tegal Wangi Kecamatan

Umbulsari Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan dr. Soebandi, Vol. 3, No. 2.

Viera, N, Black, H. R. (2008). Seventh Report of Joint National Committee in

Prevention, detection, Evaluations and Treatment in High Blood Pressure.

JAM A.

Anda mungkin juga menyukai