Keperawatan
i
ii
ABSTRAK
Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan dengan rentan waktu antara 21-35 hari
setiap kali periode menstruasi. Menstruasi pada wanita teratur setelah mencapai usia
18 tahun. Hasil penyelidikan terhadap 4000 wanita, hanya 3% diantaranya yang
mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Hampir semua wanita mengalami siklus
mentruasi kurang teratur dari bulan yang satu kebulan yang lain. Banyak dampak
yang mempengaruhi ketidakteraturan siklus menstruasinya yaitu kesulitan hamil,
kesuburan terganggu.
Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan stres dan aktivitas fisik dengan
Keteraturan Siklus Menstruasi Pada siswi di SMA Negeri 1 Kuala Lempuing Kota
Bengkulu .
Metode Penelitian ini Desain Deskriftif dengan pendekatan cross sectional populasi
dalam penelitian ini yaitu siswi di SMA Negeri 1 Kuala Lempuing Kota Bengkulu .
Hasil penelitian : 43 (62,3%) responden mengalami stress berat, 19 (27,8%) memiliki
Aktivitas Fisik berat, 47 (68,1%) mengalami siklus menstruasi tidak normal. Ada
Hubungan bermakna antara Stress dengan Siklus Menstruasi dengan nilai p value =
0,001 nilai < α = 0,05. AdaHubungan bermakna antara Aktivitas Fisik dengan
Keterauturan Siklus Menstruasi dengannilai p value = 0,022 < α =0,05.
Kesimpulan : penelitian ini adalah Ada Hubungan antara Stres dengan keteraturan
siklus menstruasi pada mahasiswi Akbid Dehasen Bengkulu tahun 2016, nilai p value
= 0,001< α = 0,05. Ada Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Keteraturan Siklus
Menstruasi pada Mahasiswa Dehasen Bengkulu tahun 2016, nilai p value = 0,022 < α
= 0,05. Saran :Diharapkan kepada Mahasiswi untuk selalu menjaga kesehatan dan
melakukan kebiasaan sehari-hari dengan baik karena apabila stressor muncul akan
sangat berpengaruhterhadap siklus menstruasi yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan reproduksi muncul.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian
yang berjudul “Stress, Aktivitas Fisik dan Regularisasi Siklus Menstruasi Fase
Remaja Pertengahan di SMA Negeri 1 Kuala Lempuing Kota Bengkulu”
Pada hasil penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dra. Bando Amin C Kader, MM selaku BPH Yayasan Dehasen Bengkulu
2. Bapak Prof. Dr. agr. Ir. Johan Setianto selaku Rektor Universitas Dehasen
Bengkulu.
3. Ibu Dr. Rita Prima Bendriyanti, Msi selaku Wakil Rektor II Universitas Dehasen
Bengkulu.
4. Bapak Ir. H. Jusuf Wahyudi, M.Kom selaku Ketua LPPM Universitas Dehasen
Bengkulu.
5. Ibu Dr.Ida Samidah,SKp,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Dehasen Bengkulu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda atas
mereka yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk menyusun penelitian
ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan dan penyusunan laporan
penelitian ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan penelitian ini. Dan semoga hasil laporan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi peneliti dan kita semua khususnya bagi remaja putri.
Bengkulu, Januari 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya
Penggolongan remaja ini terbagi menjadi 3 tahap, yaitu remaja awal (usia 12-15
tahun), remaja tengah (usia 15-17 tahun) dan remaja akhir (usia18-21 tahun)
(Proverawati, 2009)
merupakan pendarahan teratur diuterus sebagai tanda bahwa alat kandungan telah
sebagai kelainan yang terjadi pada wanita yang sudah mengalami menstruasi.
Gangguan tersebut dapat berupa gangguan pada siklus, dan banyaknya darah
Siklus menstrusi idealnya teratur setiap bulan dengan rentang waktu antara 21-35
hari setiap kali periode menstruasi. Siklus menstruasi normal secara fisiologis
Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi
2
mengalami siklus menstruasi yang kurang teratur dari bulan yangsatu kebulan
lain, pasti ada perubahan sedikit. Siklus haid yang tidak teratur tidak memiliki
pola tertentu seperti siklus menstruasi yang memanjang atau lebih dari 35 hari
(oligomenore), siklus menstruasi yang pendek kurang dari 21 hari atau dalam
hormonal. Dampaknya yaitu jadi lebih sulit hamil (infertilitas). Siklus pendek
yang terjadi pada wanita dapat mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu
matang sehingga sulit untuk dibuahi. Siklus panjang pada wanita menandakan sel
telur jarang sekali diproduksi atau wanita mengalami ketidaksuburan yang cukup
panjang. Apabila sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat
mencari kapan masa subur dan tidak. Wanita yang memiliki siklus 28 hari hanya
sekitar 10-15 %.
Hasil studi penelitian dijepang yang dilakukan Fujiwara (2007) terhadap 522
wanita usia 18-20 tahun yang belajar di Ashiya College di dapatkan 33 % wanita
mengalami haid tidak teratur dan 66,7% melaporkan menstruasi normal. Menrut
para ahli Epigee, 30 % wanita usia reproduksi mengalami siklus menstruasi tidak
gangguan dalam siklus menstruasi bisa menimpa wanita mulai remaja (sudah
Kejadian ini bisa dialami oleh wanita remaja dan wanita muda sekitar 20 %,
sedangkan 40% pada wanita paruh baya (lebih dari 40 tahun) yang diakibatkan
oleh stress. Suatu studi kecil yang menarik melaporkan bahwa insiden kegagalan
hamil yang tinggi pada wanita disebabkan oleh tingkat stress yang sudah tinggi
Menurut Tambing (2012) dalam Pandu (2012) Perbedaan siklus ini ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu salah satunya adalah stress yang merupakan penyebab
menstruasi.
Aktivitas fisik yang teratur akan berpengaruh pada kebugaran fisik, kapasitas
kerja dan kesehatan seseorang. Selain itu Aktivitas fisik juga memiliki
keterkaitan yang erat dengan masalah reproduksi pada wanita yang meliputi
Menurut Huriyati (2004) dalam Nurlaila (2015) Dewasa ini Aktivitas fisik yang
melakukan Aktifitas sehari-hari seperti remote control, komputer, lift dan tangga
menunjukkan bahwa bahwa remaja usia 10-19 bisa menghabiskan waktu >5 jam
per hari untuk menonton televisi. Hasil penelitian longitudinal pada remaja yang
penurunan energy expenditure persatuan berat otot tubuh dan penurunan Aktivitas
masalah yang ada pada remaja berasal dari hubungan dengan teman dan
keluarga, tekanan dan harapan dari diri mereka sendiri dan orang lain,
tekanan disekolah oleh guru dan pekerjaan rumah, tekanan ekonomi dan
tragedi yang ada dalam kehidupan mereka misalnya kematian, perceraian dan
Stress itu sendiri sebenarnya tidak selalu bermakna negatif, karena itu
2010).
Manusia mengalami dari tiga sumber utama yaitu lingkungan, fisiologik dan
standar prestasi, ancaman terhadap rasa aman dan harga diri serta
fisiologik (dari tubuh) antara lain perubahan kondisi tubuh seperti masa
remaja, haid, proses menua, kecelakaan, kurang gizi, kurang tidur. Stress
2008).
dari semua penyakit akhirnya berkaitan dengan stress. Juliet Scor dalam
6
tingkat tinggi.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah penelitian “Adakah
hubungan stress dan Aktivitas fisik dengan keteraturan siklus menstruasi SMA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Menstruasi
(Proverawati, 2009).
2. Anatomi fisiologi
kehamilan.
dindingnya.
satu janin.
3) Siklus menstruasi
pula setiap 21 hari dan 30 hari), yaitu pada hari 1-14 terjadi
pertumbuhan
Pada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan
(menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau
4) Macam-macam menstruasi
5) Pola Menstruasi
lamanya adalah 2-8 hari dan jumlah darah yang dikeluarkan kira-kira
20-80 ml per hari. Pola menstruasi yang tidak normal atau disebt juga
wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya
dari hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari yang
13
21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari
dengan lama menstruasi 3-5 hari, ada yang 7-8 hari. Setiap hari ganti
usia, berat badan, aktivitas fisik, tingkat setress, genetik dan gizi.
yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinilitik lokal yang aktif
yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus
6. Fase-fase menstruasi
menstruasi terjadi dalam satu siklus terdiri atas 4 fase antara lain :
a. Fase folikuler/proliferasi
Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seseorang wanita.
dan proses
fase ini.
c. Fase menstruasi
menimbulkan keputihan.
7. Gangguan menstruasi
darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim
gangguan menstruasi :
a. Hipermenorea (minerogea)
normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab
waktu haid.
b. Hipomenorea
c. Polimenorea
Pada Polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari
d. Oligomenorea
berkurang.
e. Amenorea
diatas.
g. Mastalgia
atau neoplasma.
h. Mittelschmerz
terjadi mungkin ringan, tetapi pada beberapa kasus 2-3 hari. Rasa
biasa.
20
i. Disminore
(Sarwono P, 1999).
adalah:
terganggu.
b. Stress
amonerrhea
c. Kelenjar gondok
kesuburan ibu. Pada kasus ini tidak masalah, justru sangat baik
reproduksinya.
e. Berat badan
berat badan yang kurang atau kurus dan anorexia nervosa yang
f. Aktifitas fisik
fungsi menstruasi.
22
1. Pengertian
atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak mengatasi tugas yang
dengan baik, maka orang itu tidak mengalami stress (Hidayat, 2008).
oleh sesuatu yang dinamakan stressor. Bentuk stressor ini dapat dari
dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa. Stress juga dikatakan sebagi
respon artinya dapat merespon apa yang terjadi, juga disebut juga
2008) .
23
2. Sumber stress
psikososial dapat berupa suara atau sikap kesehatan atau orang yang
Selain sumber stresor diatas stres yang dialami manusia dapat berasal
3. Tahapan stress
Pada stress tahap kedua ini seseorang memiliki ciri sebagai berikut
tidak tenang, gangguan pola tidur seperti sukar untuk mulai tidur,
penyebabnya.
antara lain :
a. Sifat stresor
tubuh terhadap stresor.sifat stresor ini dapat berupa tiba tiba tau
b. Durasi stresor
juga kan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh
yang lain.
27
c. Jumlah stresor
e. Tipe kepribadian
A.
f. Tingkat perkembangan
mengatasinya.
sering sakit kepala dan pusing, expresi wajah tampak tegang, mulut
29
dan bibir terasa kering, kulit reaksi yang dapat dijumpai sering
daerah pembuluh, darah perifer seperti pada jari tangan atau kaki,
buang air kecil yang sering, pada otot dan tulang terjadi ketegangan
6. Macam-macam Stress
a. Stress fisik
c. Stress kimiawi
obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas dan
d. Stress mikrobiologik
atau parasit.
e. Stress fisiologik
dan lain-lain.
lanjut usia.
keagamaan.
7. Manajemen stress
Olahraga atau latihan yang teratur adalah salah satu cara untuk
d. Berhenti merokok
g. Pengaturan waktu
h. Terapi psikofarmaka
i. Terapi somatik
j. Psikoterapi
k. Terapi psikologis
TABEL 2.1
Pengukuran Stress (Dass 42)
NO Aspek Penilaian 0 1 2 3
15. Kelelahan
2: Sering di alami
saraf pusat yaitu limbic system melalui tranmisi saraf, selanjutnya melalui
biokimia dan seluler seluruh tubuh termasuk otak dan psikologis. Pengaruh
ovarium yang meliputi multi efek dan mekanisme kontrol umpan balik.
Pada keadaan stress terjadi aktivasi pada amygdala pada sistem limbic.
polimenorea, atau amenore. Gejala klinis yang timbul ini tergantung pada
sementara dan biasanya akan kembali normal apabila stress yang ada dapat
diatasi.
menstruasi.
1. Pengertian
kualitas hidup yang lebih sehat dan bugar.Aktivitas fisik yang teratur
energi.
energi untuk mengantarkan zat zat gizi dan oksigen keseluruh tubuh
Keterangan:
Ringan 1,40-1,69
Sedang 1,70-1,99
Berat 2,00-2,40
aktivitas fisik yang terlalu berat. Paksaan pada fisik perempuan ini bisa
mendapatkan haid. Terlebih lagi, ketika wanita kala haid mengalami sakit
yang luar biasa. Haid yang tak teratur dan rasa sakit itu merupakan
berakibat kemandulan.
telur dan gangguan hormon. Tak hanya polwan atau alet yang menjalani
latihan fisik yang berat rumah tangga maupun perempuan karir dapat
BAB III
TUJUAN LUARAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN
A. Tujuan Luaran
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah Mengetahui hubungan stress dan
Aktivitas fisik dengan keteraturan siklus menstruasi di SMA Negeri 1
Kuala Lempuing Kota Bengkulu
2. Tujuan Khusus
B. Konstribusi Penelitian
1. Praktis
2. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, dapat diambil suatu
Stress
Keteraturan siklus
menstruasi
Aktivitas fisik
B. Hipotesis Penelitian
Ha. Ada hubungan stress dengan keteraturan siklus menstruasi pada siswi SMA
Ha. Ada hubungan aktivitas fisik dengan keteraturan siklus menstruasi pada siswi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 1
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti yang atau sebagian
dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Sampel dalam penelitian adalah siswi SMA Negeri 1 Kuala Lempuing Kota
dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap satu objek atau
tenaga
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat
untuk mengetahui apa saja Hubungan Stress dan Aktivitas Fisik dengan
H. Analisa Data
a. Analisis Univariat
keterangan :
p = persentase
n = besar sampel
b. Analisis Bivariat
hubungan yang dilihat dari hasil analisis (Nilai x2 dan p – value), dengan
Chi-square dapat dilihat pada kotak Chi-square test, dengan aturan yang
berlaku:
2) Bila tabel 2x2 tidak dijumpai atau tidak ada nilai expacted
Bengkulu.
52
Kota Bengkulu.
I. Pelaksanaan Penelitian
J. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti selalu berpedoman pada norma dan etika
penelitian yaitu:
diajukan peneliti. Jika subyek menolak diteliti maka peneliti tidak akan
3. Confidentially (kerahasiaan)
53
BAB V
A. Hasil Penelitian
kuesioner apakah terdapat kekurangan atau tidak. Setelah itu tahap selanjutnya
1. Analisis Univariat
Ringan 18 26,1
Sedang 8 11,6
Berat 43 62,3
Jumlah 69 100.0
1. Ringan 17 24.6
Sedang 33 47.8
2. Berat 19 27.8
3.
Jumlah 69 100.0
Normal 22 31.9
Tidak Normal 47 68.1
Jumlah 69 100.0
2. Analisis Bivariat
Lempuing.
Siklus Menstruasi
Total P
tidak normal.
Dari hasil uji chi-squere didapatkan nilai p = 0,001 (< α 0,05), ini
berarti Ha diterima yang artinya ada Hubungan antara Stres dengan Siklus
Siklus Menstruasi
Total p
berarti Ha diterima yang artinya ada hubungan antara stres dengan siklus
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
emosi seperti marah- marah yang tidak jelas, mudah kesal, mudah
respon tubuh yang yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan
stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi
orang tersebut tidak mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh
yang dengan beban tugas yang berat tetapi mampu mengatasi beban
tersebut dengan tubuh berespon dengan baik, maka orang itu tidak
dalam diri tersebut maupun faktor dari luar seperti lingkungan. Hasil
dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa. Stress juga dikatakan sebagi
respon artinya dapat merespon apa yang terjadi, juga disebut juga
2008).
sakit yang luar biasa. Haid yang tak teratur dan rasa sakit itu
saluran telur dan gangguan hormon. Tak hanya polwan atau atlet yang
yang berat tiap hari yang menimbulkan kelelahan fisik dan psikologis.
oleh Pristiana Adi (2014) yang berjudul hubungan asupan zat gizi,
gangguan menstruasi.
Bengkulu
(68.1%) orang.
sekitar 21- 35 hari, walaupun hal ini berlaku umum tetapi tidak semua
empat minggu sekali. Bila di luar siklus tersebut dapat dikatakan ada
80).
Hal ini sangatlah sesuai dengan teori karena faktor utama dari
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan stress dengan keteraturan siklus menstruasi siswi SMAN
I Lempuin
normal.
Bengkulu.
Hal ini sesuai dengan teori yang berarti stress seringkali membuat
siklus mentruasi yang tidak teratur. Hal ini terjadi karena stress sebagai
2007).
STIKes wira medika dengan nilai p = 0,001. Penelitian ini juga sejalan
=0,016.
65
tidak normal.
menstruasi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang stres, aktivitas fisik dan regularisasi dengan
B. Saran
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
selanjutnya
menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu. 2014. Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Stikes Wira
Medika. Diakses pada tanggal 30 Desember 2018.
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta : Salamba
Medika
Nurlaila et all. 2015. (Jurnal husada mahakam). Hubungan stress dengan siklus
menstruasi pada mahasiswa usia 18-21 tahun. Diakses pada tanggal 30
Desember 2018.
Pandu et all. 2012. Hubungan tingkat aktivitas fisik terhadap siklus menstruasi pada
mahasiswi fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan universitas
soedirman purwokerto. Diakses pada tanggal19 Januari 2019.
Pristiana. 2014. Hubungan Asupan Gizi, Aktiviats Fisik dan Presentase Lemak tubuh
dengan Gangguan Siklus Menstruasi. Diakses pada tanggal 23 Juni 2016
Sukraini. 2010. Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi. Diakses pada tanggal 19
Januari 2019.
Taduho. 2014. Hubungan Stres Psikologis dengan Siklus Menstruasi pada Siswi di
SMA di Manado. Diakses pada tanggal 19 Januari 2019.
Wiknjosastro. 2007. Ilmu Kebi-danan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Jakarta.
Wangsa. 2010. Menghadapi Stress Dan Depresi, Seni Menikmati Hidup agar Selalu
Bahagia. Oryza. Jakarta.
Welana. 2013. Hubungan status gizi dan Aktivitas fisik dengan keteraturan siklus
menstruasi siswi SMA Negeri 10 Banda Aceh. Diakses pada tanggal 19
Januari 2019.
PERSONALIA PENELITIAN
Seminar Proposal √
Perbaikan Proposal √
Persiapan Penelitian √
Pelaksanaan Penelitian √
Pengumpulan Data √
Analisa Data √
Penyusunan Laporan √ √
Publikasi Ilmiah √
Lampiran 3
No Rincian Biaya
1 Alat Tulis Kantor Rp. 700.000,-
2 Foto Copy kuesioner Rp. 400.000,-
3 Konsumsi Khalayak Sasaran Rp. 500.000,-
4 Konsumsi Rapat Persiapan Rp. 500.000,-
5 Transport Kegiatan Rp. 900.000,-
Jumlah Rp. 3.000.000,-
Lampiran 4
Ns.Murwati,S.Kep,M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(..........................................)
LEMBAR KUESIONER
A. Identitas Responden
1. Nama responden (inisial) :
2. Jenis kelamin :
3. Siklus menstruasi :
a. Normal (21-35 hari) :
Nama :
Keterangan :
2 : Sering di alami
NO PERNYATAAN 0 1 2 3
15. Kelelahan
41. Gemetar
Nama :
Jenis Kelamin :
Keterangan :
Aktivitas selama 24 jam
No Jenis Aktivitas dalam sehari Lama waktu
Aktivitas(menit/jam)
4 Berdiri diam,beribadah,menunggu
(berdiri),berhias, menyisir dan mandi
5 Makan dan minum
6 Jalan santai
9 Menjaga adek
12 Kegiatan berkebun
15 Badminton
16 Joging, lari jarak jauh
17 Bersepeda
Frequencies
Statistics
Kat.Stres Sik.Mens
N Valid 69 69
Missing 0 0
Frequency Table
Kat.Stres
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sik.Mens
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
Sik.Mens
sedang Count 3 5 8
berat Count 7 36 43
Total Count 22 47 69
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 69
a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
2,55.
Risk Estimate
Value
(ringan / sedang)
Frequencies
Statistics
K.Aktivitas Sik.Mens
N Valid 69 69
Missing 0 0
8
Frequency Table
K.Aktivitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sik.Mens
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
Sik.Mens
Sedang Count 8 25 33
Berat Count 4 15 19
Total Count 22 47 69
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 69
Risk Estimate
Value
(Ringan / Sedang)