Anda di halaman 1dari 9

Hal: 23-

154
32

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEGIATAN KUNJUNGAN


LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI DESA KORLEKO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KORLEKO

THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH THE ACTIVITY OF


ELDERLY VISITS TO ELDERLY POSYANDU IN KORLEKO VILLAGE,
WORKING AREA OF KORLEKO PUBLIC HEALTH CENTER

Maruli Taufandas1*, Ririnsahawaitun1, Baiq Rumilang1, Dina Alfiana Ikhwani1,


Muh. Jumaidi Sapwal1
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Hamzar, Lombok Timur
*Email: marta86lombok@gmail.com

ABSTRAK

Lansia memiliki permasalahan yang mencakup berlangsungnya proses menua


yang berakibat timbulnya masalah fisik, mental maupun sosial, rendahnya produktivitas
kerja lansia, banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan cacat, adanya dampak negatif
dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia. Salah satu
upaya untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut ialah melalui posyandu lansia.
Persentase tingkat keaktifan kunjungan lansia ke Posyandu di Desa Korleko Wilayah
Kerja Puskesmas Korleko masih tergolong rendah, dimana kehadiran lansia masih jauh
dari target. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga
dengan keaktifan kunjungan lansia ke posyandu lansia di Desa Korleko Wilayah Kerja
Puskesmas Korleko tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah correlational study dengan
pendekatan crosssectional. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2022 – Januari
tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang terdaftar di
posyandu lansia di Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko yaitu sebanyak 35 orang dan
seluruhnya dijadikan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang
digunakan ialah kuesioner dan evaluasi dengan metode pengumpulan data sekunder. Uji
statistik yang digunakan ialah analisis bivariat dengan menggunakan uji Spearman Rank.
Hasil penelitian didapatkan dukungan keluarga sebagian besar kurang yaitu sebanyak22
orang (62,8%) dan keaktifan kunjungan lansia ke posyandu adalah sebagian besar tidak
aktif yaitu sebanyak 26 orang (74,2%). Hasil analisa bivariat menggunakan uji Spearman
Rank didapatkanada hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan kunjungan
lansia ke posyandu lansia di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko denganp-
value = 0,000 dan nilai koefisien korelasi 0,884 (88,4%), yang artinya memiliki hubungan
yang sangat kuat. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan kunjungan
lansia ke posyandu lansia di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Keaktifan Lansia, Posyandu Lansia.


Hal: 154-162 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kegiatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia Di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko
155

ABSTRACT

The elderly have problems which include the ongoing aging process which
results in physical, mental and social problems, low work productivity of the elderly,
many elderly people who are poor, neglected and disabled, the negative impact of the
development process which can interfere with the physical health of the elderly. One
effort to overcome these health problems is through the elderly posyandu. The percentage
of the active level of elderly visiting Posyandu in Korleko Village, Working Area of
Korleko Public Health Center is still relatively low, where the attendance of the elderly is
still far from the target. This study aims to analyze the relationship between family
support and the activeness of elderly visits to the elderly Posyandu in Korleko Village,
Working Area of Korleko Public Health Center in 2023. This type of research is
correlational study with a cross sectional approach. This research was conducted from
August 2022 – January 2023. The population in this study were all elderly registered at
the elderly Posyandu in Dusun Gubuk Timuk, Korleko Village, namely 35 people and all
of them were sampled using the total sampling technique. The instruments used were
questionnaires and evaluation with secondary data collection methods. The statistical test
used was bivariate analysis using the Spearman Rank test. The results showed that most
of the family support was lacking, namely 22 people (62.8%) and the activeness of elderly
visits to posyandu were mostly inactive, namely as many as 26 people (74.2%). The
results of bivariate analysis using the Spearman Rank test found that there was a
relationship between family support and the activeness of elderly visits to the elderly
posyandu in Korleko Village, Korleko Public Health Center Work Area with p-value =
0.000 and the correlation coefficient value is 0.884 (88,4%), which means it has a very
strong relationship. There is a relationship between family support and the activeness of
elderly visits to the elderly Posyandu in Korleko Village, Working Area of Korleko Public
Health Center

Keywords : Family Support, Elderly Activeness, Elderly Posyandu.

Pendahuluan Menurut World Health


Mengenali masalah kesehatan Organization (WHO), lansia
pada lansia perlu dilakukan dan dimengerti adalah seseorang yang telah memasuki
oleh siapa saja yang banyak berhubungan usia 60 tahun keatas. Menurut Organisasi
dengan perawatan lansia agar dapat Kesehatan Dunia (WHO), ada empat
memberikan perawatan sesuai dengan tahapan yaitu: 1) Usia pertengahan (middle
kebutuhan mereka untuk mencapai derajat age) usia 45-59 tahun. 2) Lanjut
kesehatan lansia yang seoptimal mungkin. usia(elderly) usia 60-74 tahun. 3) Lanjut
Masalah kesehatan yang terjadi usia tua (old) usia 75-90 tahun. 4) Usia
pada lansia adalah sebagai berikut: Kurang sangat tua (very old) usia> 90 tahun.
bergerak: gangguan fisik, jiwa dan faktor (WHO, 2019). Menurut Kemenkes 2020,
lingkungan dapat menyebabkan lansia sasaran langsung lansia adalah pra lanjut
kurang beraktifitas. Penyebab yang paling usia (45-59 tahun), lanjut usia (60-69
sering adalah gangguan tulang, sendi dan tahun), dan lanjut usia risiko tinggi (lanjut
otot, gangguan saraf, penyakit jantung dan usia >70 tahun atau usia >= 60 tahun
pembuluh darah. Gangguan kesehatan dengan masalah kesehatan). (Depkes,
yang terjadi pada lansia merupakan akibat 2017).
dari proses alami karena adanya penurunan Menurut BPS 2021 di Nusa
beberapa fungsi dalam tubuh lansia itu Tenggara Barat jumlah penduduk
sendiri. (Azizah, 2017). mencapai 5.320.092 jiwa sedangkan
156 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (2) Agustus 2023 ISSN. 2407-7232

jumlah lansianya sebesar 30,63% dari saja diperlukan kesadaran sendiri dalam
jumlah penduduk. Menurut BPS di menjaga kondisi badan agar hasil yang
Lombok Timur tahun 2021 jumlah dicapai bisa maksimal. (Azizah, 2017)
penduduknya mencapai 1.325.240 jiwa Duval dan Logan (1986 dalam
sedangkan jumlah lansianya mencapai Zakaria, 2017) mengatakan keluarga
20,11% dari jumlah penduduknya. (BPS adalah sekumpulan orang dengan ikatan
NTB 2021). Berdasarkan data pada tahun perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
2022 di Desa Korleko jumlah bertujuan menciptakan, mempertahankan
penduduknya sekitar 23.192 jiwa yang budaya dan meningkatkan pertumbuhan
lansianya sekitar 2.386 jiwa. Berdasarkan fisik, mental, emosional serta sosial dari
hasil studi pendahuluan pada bulan tiap anggota keluarganya. Keluarga adalah
Agustus 2022, jumlah lansia yang terdaftar kelompok terkecil dalam kehidupan sosial
mengikuti kegiatan posyandu lansia di dan masyarakat. Memang benar jika
Desa Korleko sekitar 745 orang, atau responden mengatakan bahwa fungsi
setara dengan 31,22% dan yang aktif keluarga adalah tempat pertama untuk
sebulan terakhir sekitar 113 orang atau berbagi kasih dan mencurahkan segala isi
setara dengan 15,16%. (Dikes Kab. hati atau permasalahan (Azizah, 2017).
Lotim). Peran keluarga sangat penting
Di Posyandu lansia, ada susunan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan
kepengurusan yang akan menjalankan kualitas hidup lansia, peran tersebut
program-program yang telah dirancang. meliputi peran perawatan keluarga,
Program-program tersebut umumnya pendorong, inisiator - kontributor,
dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan penghubung keluarga dan pencari nafkah.
pencegahan penyakit. Melihat hal tersebut, Selain itu peran keluarga dapat juga
peran Posyandu lansia bisa lebih krusial dilakukan melalui perubahan prilaku
dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kearah perilaku hidup bersih dan sehat
inilah unit pelayanan kesehatan terkecil dalam tatanan keluarga, perbaikan
yang paling dekat dengan keseharian lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya
warga. Dengan adanya Posyandu, kualitas dan ekonomi) membantu penyelenggaraan
hidup warga senior diharapkan bisa terus yankes (promotif, preventif, kuratif dan
meningkat (Depkes, 2017). rehabilitatif) ikut dalam proses kontrol dan
Tujuan umum dari posyandu lansia evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan (Depkes, 2017).
lansia, baik fisik maupun psikologis, Oleh karenanya, peran
melalui kegiatan posyandu lanjut usia yang keluarga/dukungan keluarga dalam
mandiri dalam masyarakat. Tujuan merawat lanjut usia sangat penting untuk
khususnya meliputi: Meningkatkan menjaga kesehatan dan kesejahteraan usia
kesadaran para usia lanjut untuk membina lanjut. Begitu juga dengan lansia, dengan
sendiri kesehatannya, baik kesehatan fisik adanya dukungan keluarga akan
dan psikologis. Pelayanan yang diberikan memberikan motivasi dalam diri lansia
oleh Posyandu lansia melalui program dan untuk menjaga kesehatannya dan teratur
kadernya pada dasarnya bertujuan untuk datang ke posyandu lansia. Dengan
meningkatkan kualitas hidup para orang demikian derajat kesehatan lansia akan
tua yang lebih rentan terhadap penyakit. Di meningkat sehingga tercapai masa tua
daerah yang memiliki Posyandu lansia, yang bahagia dan sejahtera (Azizah, 2017).
kadernya akan memantau kesehatan lansia Dukungan keluarga terhadap
yang ada di daerah itu secara individual lansia masih belum maksimal disebabkan
dan detail. Umumnya, akan ada kartu atau karena kesibukan keluarga dalam bekerja
buku yang digunakan untuk mencatat dan kepedulian yang masih kurang akan
status kesehatan dan pola hidup para pentingnya dukungan keluarga bagi lansia,
lansia. Meski Posyandu bisa memfasilitasi sedangkan dukungan keluarga sangat
berbagai kegiatan dan program untuk berperan dalam mendorong minat atau
menjaga kesehatan para lansia, tapi tetap kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan
Hal: 154-162 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kegiatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia Di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko
157

posyandu lansia. Hal ini dikarenakan digunakan ialah kuesioner dan uji statistic
fungsi ingatan, penglihatan, pendengaran, yang digunakan adalah uji Spearman Rank.
daya konsentrasi dan kemampuan fisik Hasil Penelitian
secara umum mulai menurun, sehingga 1. Analisis Univariat
lansia memerlukan orang lain untuk Analisis bivariat yang dilakukan
memenuhi keperluannya dalam terhadap dua variabel yang diduga
mempertahankan keaktifan mengikuti berhubungan atau berkorelasi. Maka
posyandu lansia (Handoko, 2008 dalam diperoleh data sebagai berikut :
Ginting D, 2017). Tabel 1 Distribusi frekuensi
Hasil studi pendahuluan yang berdasarkan umur lansia yang mengikut
dilakukan di Puskesmas Korleko, bahwa kegiatan posyandu lansia di Puskesmas
jumlah kunjungan lansia di posyandu Korleko
lansia dari kelima wilayah, Desa Korleko Usia Jumlah Prsentase
memiliki cakupan kunjungan lansia di 45-59 0 0
posyandu lansia yang paling rendah yaitu 60-70 28 80
25 % (yaitu sejumlah 186 orang dari total 71-80 7 20
745 orang lansia). Dibandingkan dengan Total 35 100
wilayah yang lainnya seperti Tirtonadi
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
33%, Korleko Selatan 47%, Ijobalit 39%,
sebagian besar dari lansia yang mengikuti
Geres 30%. Dari hasil wawancara dengan
kegiatan posyandu di Puskesmas Korleko
kader di desa Korleko, 10 orang keluarga
memiliki usia 60-70 tahun sebanyak 28
yang ditemui pada saat posyandu lansia,
orang (80%).
yang mendapat dukungan keluarga hanya 3
orang dan 7 orang tidak mendapatkan
Tabel 2 Distribusi frekuensi
dukung dari keluarga. Dari beberapa desa berdasarkan pekerjaan lansia yang
di wilayah kerja puskesmas Korleko,
mengikuti kegiatan posyandu lansia di
ternyata desa Korleko memiliki kunjungan
Puskesmas Korleko.
lansia yang paling sedikit, karena
Pekerjaan Jumlah Prsentase
disebabkan lansia kurang mendapatkan
Buruh 6 17,1
dukungan informasional dari keluarga. Hal
itu terlihat dari lansia yang datang sendiri Pegawai Negeri 0 0
ke tempat pelayanan posyandu lansia. Pegawai Swasta 0 0
Wiraswasta 1 2,9
Metodologi Penelitian Tidak Bekerja 28 80
Jenis penelitian ini adalah analitik Total 35 100
dengan pendekatan cross sectional, dengan Pada tabel 2 menunjukkan bahwa
tujuan untuk mengetahui hubungan sebagian besar lansia yang, mengikuti
dukungan keluarga dengan keaktifan lansia kegiatan posyandu di Puskesmas Korleko
mengikuti kegiatan posyandu lansia di adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 28
Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas orang (80%).
Korleko tahun 2022. Teknik sampling pada
penelitian ini menggunakan total Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan
sampling, yaitu metode pengambilan tempat tinggal lansia yang mengikuti
sampel dengan mengambil keseluruhan kegiatan posyandu lansia di Puskesmas
populasi sebagai sampel. Sampel dalam Korleko.
penelitian ini adalah lansia yang berusia 60 Tinggal Jumlah Prsentase
tahun atau lebih yang terdaftar di Posyandu di Rumah
Lansia Dusun Gubuk Timuk, Desa Suami/Istri 8 22,9
Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Anak 24 68,6
Korleko kecamatan Labuhan Haji yaitu 35 Sendiri 3 8,5
orang keluarga yang memiliki lansia Total 35 100
(Sugiyono, 2021). Instrumen yang
158 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (2) Agustus 2023 ISSN. 2407-7232

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa 4 4


sebagian besar dari lansia yang mengikuti Kurang 0 0 2 62, 2 62,
kegiatan posyandu lansia di Puskesmas 2 8 2 8
Korleko tinggal bersama anak sebanyak 24 Total 9 25,
orang (68,60%). 8
P-value = 0,000
Tabel 4 Peran keluarga dalam Berdasarkan hasil test statistik
mendukung lansia untuk mengikuti spearman rank didapatkan p-value 0,000
kegiatan posyandu lansia di puskesemas dan nilai koefisien korelasi 0,884 (88,4%),
Korleko yang artinya memiliki hubungan yang
Dukungan Jumlah Prsentase sangat kuat. Apabila nilai alpha (a) = 0,05,
Keluarga maka nilai p-value (0,000) < dari nilai
Baik 9 25,8 alpha (0,05), maka Ha diterima yang
Cukup 4 11,4 artinya ada hubungan dukungan keluarga
Kurang 22 62,8 dengan keaktifan lansia dalam megikuti
Total 35 100 kegiatan posyandu lansia di Puskesmas
Pada tabel 4 diatas, menunjukkan Korleko.
bahwa sebagian besar keluarga lansia
kurang mendukung kegiatan posyandu Pembahasan
lansia di Puskesmas Korleko yaitu 1. Dukungan Keluarga
sebanyak 22 orang (64,8%). Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa dukungan
Tabel 5 Keaktifan lansia dalam keluarga di Posyandu Lansia di
mengikuti kegiatan posyandu lansia di Puskesmas Korleko tahun 2023
Puskesmas Korleko mayoritas kurang mendukung, yaitu
Keaktifan Jumlah Prsentase dengan persentase 62,8% (22 orang),
Lansia mendukung dengan baik sebanyak 9
Aktif 9 25,8 orang (25,7%) dan mendukung dengan
Tidak Aktif 26 74,2 nilai yang cukup sebanyak 4 orang
Total 35 100 (11,4%). Hal ini diketahui dari jawaban
Pada tabel 5 meunjukkan bahwa responden dalam kuesioner dimana
sebagian besar dari lansia kurang aktif banyak lansia yang mengatakan bahwa
mengikuti kegiatan posyandu lansia di keluarga tidak mengantar keluarga ke
puskesmas Korleko yaitu sebanyak 26 posyandu, keluarga tidak memberikan
orang (74,2%). nasihat agar lansia selalu mengikuti
kegiatan posyandu, keluarga tidak
2. Analisis Bivariat mengingatkan jadwal kegiatan
Tabel 6 Tabulasi silang hubungan posyandu, keluarga tidak memeberikan
dukungan keluarga dengan keaktifan informasi tentang manfaat mengikuti
lansia di Puskesmas Korleko tahun 2023. kegiatan poysandu, keluarga tidak
menanyakan masalah yang dihadapi
lansia selama mengikuti kegiatan
posyandu dan keluarga juga tidak
memberikan semangat kepada lansia
agar mengikuti kegiatan posyandu.
Dukunga Keaktifan F % Masyarakat dusun Gubuk
n Aktif Tidak Timuk, Desa Korleko sebagian besar
Keluarga Aktif tinggal bersama anak yaitu sebanyak 24
N % N % orang (68,6%). Sebagian besar lansia
Baik 9 25, 0 0 9 25, memiliki masalah utama yaitu
8 8 kekurangan informasi, keluarga lebih
Cukup 0 0 4 11, 4 11, mementingkan pekerjaannya daripada
Hal: 154-162 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kegiatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia Di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko
159

memberikan dukungan dalam bentuk Agar dapat memberikan


mengingatkan jadwal posyandu kepada dukungan yang baik, keluarga harus
lansia. mempunyai keyakinan serta kesadaran
Dukungan keluarga merupakan bahwa lansia membutuhkan dukungan
sikap, tindakan dan penerimaan keluarga yang baik dari keluarga, petugas
untuk mendukung dan memberikan kesehatan melibatkan keluarga untuk
bantuan dalam bentuk dukungan mendukung lansia mengikuti posyandu.
emosional, informasional, instrumental dan Hal ini diperkuat pada hasil penelitian
dukungan penilaian. Dukungan keluarga Sulistio Rini (2020) yang sebagian
dapat memberikan pengaruh yang positif besar lansia mendapat dukungan
terhadap kesehatan lansia. Bentuk keluarga sebesar 63,2% dan didapatkan
dukungan ini dapat diberikan melalui 2 hubungan yang signifikan terhadap
cara, yaitu secara langsung dan tidak keaktifan lansia dalam mengikuti
langsung. Secara langsung dukungan ini posyandu lansia di Sleman Utara
akan memberikan dorongan kepada Yoygakarta.
keluarganya untuk berperilaku sehat,
sedangakn secara tidak langsung dukungan 2. Keaktifan Kunjungan Lansia ke
yang diterima dari orang lainmakan Posyandu Lansia
mengurangi ketegangan atau depresi Hasil penelitian menunjukkan
sehingga tidak menimbulkan gangguan bahwa keaktifan kunjungan lansia ke
(Kaplan, 2012). posyandu lansia di Dusun Gubuk
Dukungan keluarga sangat Timuk, Desa Korleko Tahun 2023
berperan dalam mendorong minat atau mayoritas dalam kategori tidak aktif
kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan sebanyak 74,2% . Hal ini diperoleh
posyandu. Keluarga bisa menjadi berdasarkan daftar hadir lansia setiap
motivator kuat bagi lansia apabila selalu bulannya, bahwa kategori keaktifan
menyediakan diri untuk mendampingi atau lansia yang paling dominan yaitu yang
mengantar lansia ke posyandu, mengikuti kegiatan posyandu hanya 9
mengingatkan lansia jika lupa jadwal orang dengan rata-rata kehadiran 5 kali
posyandu lansia dan berusaha membantu dalam 6 bulan kegiatan posyandu.
segala permasalahan bersama lansia dan Dimana lansia yang dikatakan aktif
ada beberapa hal yang dapat dilakukan apabila mengikui kegiatan posyandu
oleh anggota keluarga dalam minimal 75% dalam 6 bulan terakhir
melaksanakan perannya terhadap lansia (Ratnawati, 2017).
yaitu melaksanakan pembicaraan terarah, Berdasarkan hasil observasi
memberi dorongan untuk tetap mengikuti peneliti secara langsung dengan lansia
kegiatan di masyarakat, memeriksakan yang tidak aktif mengikuti kegiatan
kesehatannya secara teratur, membantu posyandu diperoleh alasan mereka tidak
dalam hal transportasi, membantu dalam aktif mengikuti kegiatan posyandu
hal keuangan, memberikan kasih sayang, karena sering lupa jadwal kegiatan
menyediakan waktu dan perhatian posyandu, diamana hal tersebut
(Erpandi, 2016). disebabkan faktor usia lansia yang
Menurut peneliti bahwa pemberian sudah mencapai 60 sampai 80 tahun.
dukungan keluarga terhadap lansia masih Tidak ada yang mengantar lansia ke
belum maksimal disebabkan karena posyandu, mereka tidak sanggup
kesibukan keluarga dalam bekerja dan berjalan kaki dari rumah ke tempat
kepedulian yang masih kurang akan posyandu dikarenakan banyak lansia
pentingnya dukungan keluarga bagi lansia, mengalami masalah kesehatan seperti
mereka bekerja setiap harinya dari pagi asam urat, reumatik, osteoporosis, dan
sampai sore bahkan ada sebagian buruh juga mudah mengalami kelelahan.
yang harus lembur sehingga keluarga lebih
mementingkan pekerjaan mereka.
160 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (2) Agustus 2023 ISSN. 2407-7232

Mereka sering tidak mengikuti harus mempunyai dukungan dari keluarga


posyandu karena lupa dengan jadwal yang yang baik, serta kondisi fisik lansia yang
telah ditetapkan. Jarak posyandu yang sehat, dan juga harus ada motivasi dari diri
dekat akan membuat lansia mudah sendiri.
menjangkau posyandu tanpa harus
mengalami kelelahan fisik karena 3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
penurunan daya tahan atau kekuatan fisik Keaktifan Lansia Mengikuti Kegiatan
tubuh. Hal tersebut juga didapatkan dalam Posyandu
penelitian Elis Agustina (2017), yaitu Pengujian Hipotesis penelitian
kurangnya keaktifan lansia mengikuti tentang adanya hubungan dukungan
posyandu lansia sebesar 57,3% di keluarga dengan keaktifan lansia dalam
Puskesmas Kumpai Batu Atas, Kecamatan mengikuti kegiatan posyandu lansia di
Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko
Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. dengan hasil uji Spearman Rank
Sejalan dengan Sunaryo (2016), menunjukkan bahwa p-value = 0,000
kendala pelaksanaan posyandu lansia yaitu dan nilai koefisien korelasi 0,884
pengetahuan yang rendah tentang manfaat (88,4%), yang artinya memiliki
posyandu lansia, jarak rumah yang jauh hubungan yang sangat kuat. Maka
dari lokasi posyandu dan kurangnya diperoleh kesimpulan analisis adalah
dukungan keluarga.Kemudahan dalam ada hubungan signifikan dukungan
menjangkau lokasi posyandu ini kelurga dengan keaktifan kunjungan
berhubungan dengan faktor keamanan atau lansia ke posyandu lansia di Dusun
keselamatan bagi lansia, jika lansia merasa Gubuk Timuk, Desa Korleko Wilayah
aman atau merasa mudah untuk Kerja Puskesmas Korleko Kecamatan
menjangkau lokasi posyandu tanpa harus Labuhan Haji, Kabupaten Lombok
menimbulkan kelelahan atau masalah yang Timur Tahun 2023.
serius, maka hal ini dapat mendorong Hasil analisis hubungan
minat atau motivasi lansia untuk mengikuti dukungan keluarga dengan keaktifan
kegiatan posyandu.Keamanan ini lansia mengikuti kegiatan posyandu di
merupakan faktor eksternal dari Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko
terbentuknya motivasi untuk menghadiri Wilayah Kerja Puskesmas Korleko
kegiatan posyandu lansia. Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten
Menurut Erpandi (2016), bahwa Lombok Timur Tahun 2023, diperoleh
faktor-faktor yang mempengaruhi lansia hasil, responden yang mendapat
aktif mengikuti kegiatan posyandu salah dukungan keluarga kategori kurang
satunya adalah kondisi fisik lansia. sebanyak 62,8% dimana sebagian besar
Menurut peneliti ketidakaktifan lansia mereka tidak aktif mengikuti posyandu
mengikuti kegiatan posyandu disebabkan dan responden yang memiliki dukungan
karena beberapa hal. Dari faktor lansia bisa keluarga baik sebagian besar aktif
saja karena kondisi fisik yang tidak mengikuti kegiatan posyandu. Hal
memungkinkan untuk mengikuti kegiatan tersebut menunjukkan bahwa keluarga
posyandu, kurangnya motivasi dari diri yang tidak mendukung dalam
sendiri misalnya lansia merasa posyandu mengikuti kegiatan posyandu
tidak begitu bermanfaat untuk dirinya menyebabkan lansia tidak aktif dalam
karena tidak semua pemeriksaan kesehatan mengikuti kegiatan posyandu.
dilakukan setiap bulannya, lansia merasa Responden yang aktif mengikuti
kurang tertarik dengan kegiatan posyandu. posyandu lansia adalah mereka yang
Dari faktor lain yang paling keteraturan dan keterlibatannya aktif
penting adalah kurangnya dukungan dari dalam kegiatan yang diadakan di
keluarga baik berupa instrumental, posyandu lansia mencangkup upaya-
informasional, emosional dan juga upaya perbaikan dan peningkatan
penilaian. Maka agar lansia aktif mengikuti kesehatan masyarakat.Lansia yang aktif
kegiatan posyandu, yang terutama lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia
Hal: 154-162 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kegiatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia Di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko
161

minimal mereka mengikuti kegiatan 5 kali dengan p-value = 0.000 dan tingkat
(≥75%) dalam 6 bulan kegiatan posyandu. kepercayaan 95%.
Menurut hasil penelitian tujuan Menurut asumsi peneliti
posyandu lansia adalah meningkatkan semakin baik dukungan keluarga maka
jangkauan pelayanan kesehatan lansia di tingkat keaktifan lansia mengikuti
masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kegiatan posyandu akan semakin baik,
kesehatan yang terbentuk sesuai dengan sebaliknya apabila semakin rendah
kebutuhan lansia, mendekatkan pelayanan dukungan keluarga maka tingkat
dan meningkatkan peran serta masyarakat keaktifan kunjungan lansia ke posyandu
dan swasta dalam pelayanan kesehatan juga akan semakin rendah. Apabila
disamping meningkatkan komunikasi lansia aktif dalam mengikuti setiap
antara masyarakat usia lanjut dan kegiatan yang dilaksanakan posyandu
meningkatkan mekanisme pelayanan lansia, maka akan dapat menurunkan
posyandu lansia. Namun sebagian besar angka kesakitan pada lansia (Depkes
lansia mendapatkan dukungan keluarga RI, 2007). Lansia yang aktif dalam
yang kurang, baik yang bersifat beraktifitas pada kegiatan poyandu
instrumental, informasional, emosional dan seperti Range of Motion mampu
penghargaan seperti keluarga tidak meningkatkan kondisi fisik yang lebih
mengantarkan lansia keposyandu, keluarga baik dan mengurangi terjadinya nyeri
tidak memberikan informasi tentang akibat osteoartiritis (Taufandas M, dkk,
manfaat posyandu lansia, keluarga tidak 2018).
memberikan semangat agar lansia rajin
mengikuti posyandu, sehingga lansia Kesimpulan
kurang termotivasi mengikuti posyandu 1. Dukungan keluarga pada lansia di
lansia (Friedman dan Marilyn, 2017) posyandu lansia di Puskesmas Korleko
Dukungan keluarga sangat sebagian besar pada kategori kurang, 22
berperan dalam mendorong minat atau orang (62,80%).
kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan 2. Keaktifan kunjungan lansia ke
posyandu lansia. Dimana faktor usia posyandu lansia di Puskesmas Korleko
mempengaruhi lansia karena semua fungsi sebagian besar tidak aktif, 26 orang
ingatan, penglihatan, pendengaran, daya (74,20%).
konsentrasi dan kemampuan fisik secara 3. Ada hubungan dukungan keluarga
umum mulai menurun sehingga dengan keaktifan kunjungan lansia ke
memerlukan orang lain untuk memenuhi posyandu lansia di Desa Korleko
keperluannya dalam mempertahankan Wilayah Kerja Puskesmas Korleko,
keaktifan mengikuti posyandu lansia. dengan p-value 0,000.
(Friedman dan Marilyn,2017)
Hasil uji Spearman Rank
didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 dan Daftar Pustaka
nilai koefisien korelasi 0,884 (88,4%).
Maka dapat disimpulkan ada hubungan Agustina, Elis. 2017. Hubungan
dukungan keluarga dengan keaktifan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan
kunjungan lansia ke posyandu lansia di Lansia dalam Mengikuti Kegiatan
Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko Posyandu Lansia.
Wilayah Kerja Puskesmas Korleko pada
tahun 2023 dengan tingkat hubungan yang Azizah (2017). Keperawatan
sangat kuat yaitu sebesar 0,884 (88%). Lanjut Usia Edisi I. Yogyakarta : Graha
Hasil penelitian ini diperkuat penelitian Ilmu.
Wa Ode Dian Ekawati (2017) bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga Badan Pusat Statistik NTB, 2021.
dengan keaktifan lansia ke posyandu lansia Persentase Lansia di Nusa Tenggara Barat.
di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas NTB.BPS-Statistics Indonesia.diunduh
Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara dari: www.bps.go.id.
162 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (2) Agustus 2023 ISSN. 2407-7232

Depdiknas, 2017. Pedoman Setiadi.(2017). Konsep & Proses


Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha
Petugas Kesehatan. Jakarta. ilmu

Effendi, F. 2017. Keperawatan Suardiman, S. 2017. Psikologi


Kesehatan Komunitas : Teori Dan Praktik Usia Lanjut. Yogyakarta: Gajah Mada
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba University Press.
Medika.
Sugiyono. (2021). Metode
Erpandi, 2016. Posyandu Lansia. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Jakarta: EGC. Bandung: Alfabeta.

Friedman. 2017. Buku Ajar Sunaryo dkk, 2016. Asuhan


Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Andi.
Praktik. Jakarta : EGC.
Taufandas, M., Rosa, E. M., &
Friedman, M. Marilyn. (2017). Afandi, M. (2018). Pengaruh range of
Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. motion untuk menurunkan nyeri sendi
Jakarta: EGC. pada lansia dengan osteoartritis di wilayah
puskesmas godean i sleman
Kaplan, 2012. Buku Ajar Psikiatri Yogyakarta. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu
Klinis. Jakarta: EGC. Kesehatan, 6(1), 36-45.

Kartinah. 2018. Masalah WHO. (1996). World Health


Psikososial Pada Lanjut Usia. Berita Ilmu Organization Quality of Life. WHO
Keperawatan. Diakses pada 10 November
2022.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id

Kementrian Kesehatan RI. 2016.


Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di
Indonesia. Diakses pada tanggal 12
November 2022, www.depkes.go.id

Kementrian Kesehatan RI 2017.


Analisis Lansia di Indonesia 2017. Diakses
pada tanggal 12 November 2022,
www.depkes.go.id

Kemenkes RI, (2017). Pelayanan


dan Peningkatan Kesehatan Usia Lanjut.
Diakses 13 November 2022.
http://www.depkes.go.id/article/view/pelay
anan-danpeningkatan-kesehatan-usia-
lanjut.html-

Puskesmas Korleko. 2022.


Laporan Kegiatan Posyandu Lansia.

Ratnawati, E. 2017. Asuhan


Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai