154
32
ABSTRAK
ABSTRACT
The elderly have problems which include the ongoing aging process which
results in physical, mental and social problems, low work productivity of the elderly,
many elderly people who are poor, neglected and disabled, the negative impact of the
development process which can interfere with the physical health of the elderly. One
effort to overcome these health problems is through the elderly posyandu. The percentage
of the active level of elderly visiting Posyandu in Korleko Village, Working Area of
Korleko Public Health Center is still relatively low, where the attendance of the elderly is
still far from the target. This study aims to analyze the relationship between family
support and the activeness of elderly visits to the elderly Posyandu in Korleko Village,
Working Area of Korleko Public Health Center in 2023. This type of research is
correlational study with a cross sectional approach. This research was conducted from
August 2022 – January 2023. The population in this study were all elderly registered at
the elderly Posyandu in Dusun Gubuk Timuk, Korleko Village, namely 35 people and all
of them were sampled using the total sampling technique. The instruments used were
questionnaires and evaluation with secondary data collection methods. The statistical test
used was bivariate analysis using the Spearman Rank test. The results showed that most
of the family support was lacking, namely 22 people (62.8%) and the activeness of elderly
visits to posyandu were mostly inactive, namely as many as 26 people (74.2%). The
results of bivariate analysis using the Spearman Rank test found that there was a
relationship between family support and the activeness of elderly visits to the elderly
posyandu in Korleko Village, Korleko Public Health Center Work Area with p-value =
0.000 and the correlation coefficient value is 0.884 (88,4%), which means it has a very
strong relationship. There is a relationship between family support and the activeness of
elderly visits to the elderly Posyandu in Korleko Village, Working Area of Korleko Public
Health Center
jumlah lansianya sebesar 30,63% dari saja diperlukan kesadaran sendiri dalam
jumlah penduduk. Menurut BPS di menjaga kondisi badan agar hasil yang
Lombok Timur tahun 2021 jumlah dicapai bisa maksimal. (Azizah, 2017)
penduduknya mencapai 1.325.240 jiwa Duval dan Logan (1986 dalam
sedangkan jumlah lansianya mencapai Zakaria, 2017) mengatakan keluarga
20,11% dari jumlah penduduknya. (BPS adalah sekumpulan orang dengan ikatan
NTB 2021). Berdasarkan data pada tahun perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
2022 di Desa Korleko jumlah bertujuan menciptakan, mempertahankan
penduduknya sekitar 23.192 jiwa yang budaya dan meningkatkan pertumbuhan
lansianya sekitar 2.386 jiwa. Berdasarkan fisik, mental, emosional serta sosial dari
hasil studi pendahuluan pada bulan tiap anggota keluarganya. Keluarga adalah
Agustus 2022, jumlah lansia yang terdaftar kelompok terkecil dalam kehidupan sosial
mengikuti kegiatan posyandu lansia di dan masyarakat. Memang benar jika
Desa Korleko sekitar 745 orang, atau responden mengatakan bahwa fungsi
setara dengan 31,22% dan yang aktif keluarga adalah tempat pertama untuk
sebulan terakhir sekitar 113 orang atau berbagi kasih dan mencurahkan segala isi
setara dengan 15,16%. (Dikes Kab. hati atau permasalahan (Azizah, 2017).
Lotim). Peran keluarga sangat penting
Di Posyandu lansia, ada susunan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan
kepengurusan yang akan menjalankan kualitas hidup lansia, peran tersebut
program-program yang telah dirancang. meliputi peran perawatan keluarga,
Program-program tersebut umumnya pendorong, inisiator - kontributor,
dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan penghubung keluarga dan pencari nafkah.
pencegahan penyakit. Melihat hal tersebut, Selain itu peran keluarga dapat juga
peran Posyandu lansia bisa lebih krusial dilakukan melalui perubahan prilaku
dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kearah perilaku hidup bersih dan sehat
inilah unit pelayanan kesehatan terkecil dalam tatanan keluarga, perbaikan
yang paling dekat dengan keseharian lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya
warga. Dengan adanya Posyandu, kualitas dan ekonomi) membantu penyelenggaraan
hidup warga senior diharapkan bisa terus yankes (promotif, preventif, kuratif dan
meningkat (Depkes, 2017). rehabilitatif) ikut dalam proses kontrol dan
Tujuan umum dari posyandu lansia evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan (Depkes, 2017).
lansia, baik fisik maupun psikologis, Oleh karenanya, peran
melalui kegiatan posyandu lanjut usia yang keluarga/dukungan keluarga dalam
mandiri dalam masyarakat. Tujuan merawat lanjut usia sangat penting untuk
khususnya meliputi: Meningkatkan menjaga kesehatan dan kesejahteraan usia
kesadaran para usia lanjut untuk membina lanjut. Begitu juga dengan lansia, dengan
sendiri kesehatannya, baik kesehatan fisik adanya dukungan keluarga akan
dan psikologis. Pelayanan yang diberikan memberikan motivasi dalam diri lansia
oleh Posyandu lansia melalui program dan untuk menjaga kesehatannya dan teratur
kadernya pada dasarnya bertujuan untuk datang ke posyandu lansia. Dengan
meningkatkan kualitas hidup para orang demikian derajat kesehatan lansia akan
tua yang lebih rentan terhadap penyakit. Di meningkat sehingga tercapai masa tua
daerah yang memiliki Posyandu lansia, yang bahagia dan sejahtera (Azizah, 2017).
kadernya akan memantau kesehatan lansia Dukungan keluarga terhadap
yang ada di daerah itu secara individual lansia masih belum maksimal disebabkan
dan detail. Umumnya, akan ada kartu atau karena kesibukan keluarga dalam bekerja
buku yang digunakan untuk mencatat dan kepedulian yang masih kurang akan
status kesehatan dan pola hidup para pentingnya dukungan keluarga bagi lansia,
lansia. Meski Posyandu bisa memfasilitasi sedangkan dukungan keluarga sangat
berbagai kegiatan dan program untuk berperan dalam mendorong minat atau
menjaga kesehatan para lansia, tapi tetap kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan
Hal: 154-162 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kegiatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia Di Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Korleko
157
posyandu lansia. Hal ini dikarenakan digunakan ialah kuesioner dan uji statistic
fungsi ingatan, penglihatan, pendengaran, yang digunakan adalah uji Spearman Rank.
daya konsentrasi dan kemampuan fisik Hasil Penelitian
secara umum mulai menurun, sehingga 1. Analisis Univariat
lansia memerlukan orang lain untuk Analisis bivariat yang dilakukan
memenuhi keperluannya dalam terhadap dua variabel yang diduga
mempertahankan keaktifan mengikuti berhubungan atau berkorelasi. Maka
posyandu lansia (Handoko, 2008 dalam diperoleh data sebagai berikut :
Ginting D, 2017). Tabel 1 Distribusi frekuensi
Hasil studi pendahuluan yang berdasarkan umur lansia yang mengikut
dilakukan di Puskesmas Korleko, bahwa kegiatan posyandu lansia di Puskesmas
jumlah kunjungan lansia di posyandu Korleko
lansia dari kelima wilayah, Desa Korleko Usia Jumlah Prsentase
memiliki cakupan kunjungan lansia di 45-59 0 0
posyandu lansia yang paling rendah yaitu 60-70 28 80
25 % (yaitu sejumlah 186 orang dari total 71-80 7 20
745 orang lansia). Dibandingkan dengan Total 35 100
wilayah yang lainnya seperti Tirtonadi
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
33%, Korleko Selatan 47%, Ijobalit 39%,
sebagian besar dari lansia yang mengikuti
Geres 30%. Dari hasil wawancara dengan
kegiatan posyandu di Puskesmas Korleko
kader di desa Korleko, 10 orang keluarga
memiliki usia 60-70 tahun sebanyak 28
yang ditemui pada saat posyandu lansia,
orang (80%).
yang mendapat dukungan keluarga hanya 3
orang dan 7 orang tidak mendapatkan
Tabel 2 Distribusi frekuensi
dukung dari keluarga. Dari beberapa desa berdasarkan pekerjaan lansia yang
di wilayah kerja puskesmas Korleko,
mengikuti kegiatan posyandu lansia di
ternyata desa Korleko memiliki kunjungan
Puskesmas Korleko.
lansia yang paling sedikit, karena
Pekerjaan Jumlah Prsentase
disebabkan lansia kurang mendapatkan
Buruh 6 17,1
dukungan informasional dari keluarga. Hal
itu terlihat dari lansia yang datang sendiri Pegawai Negeri 0 0
ke tempat pelayanan posyandu lansia. Pegawai Swasta 0 0
Wiraswasta 1 2,9
Metodologi Penelitian Tidak Bekerja 28 80
Jenis penelitian ini adalah analitik Total 35 100
dengan pendekatan cross sectional, dengan Pada tabel 2 menunjukkan bahwa
tujuan untuk mengetahui hubungan sebagian besar lansia yang, mengikuti
dukungan keluarga dengan keaktifan lansia kegiatan posyandu di Puskesmas Korleko
mengikuti kegiatan posyandu lansia di adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 28
Desa Korleko Wilayah Kerja Puskesmas orang (80%).
Korleko tahun 2022. Teknik sampling pada
penelitian ini menggunakan total Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan
sampling, yaitu metode pengambilan tempat tinggal lansia yang mengikuti
sampel dengan mengambil keseluruhan kegiatan posyandu lansia di Puskesmas
populasi sebagai sampel. Sampel dalam Korleko.
penelitian ini adalah lansia yang berusia 60 Tinggal Jumlah Prsentase
tahun atau lebih yang terdaftar di Posyandu di Rumah
Lansia Dusun Gubuk Timuk, Desa Suami/Istri 8 22,9
Korleko Wilayah Kerja Puskesmas Anak 24 68,6
Korleko kecamatan Labuhan Haji yaitu 35 Sendiri 3 8,5
orang keluarga yang memiliki lansia Total 35 100
(Sugiyono, 2021). Instrumen yang
158 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (2) Agustus 2023 ISSN. 2407-7232
minimal mereka mengikuti kegiatan 5 kali dengan p-value = 0.000 dan tingkat
(≥75%) dalam 6 bulan kegiatan posyandu. kepercayaan 95%.
Menurut hasil penelitian tujuan Menurut asumsi peneliti
posyandu lansia adalah meningkatkan semakin baik dukungan keluarga maka
jangkauan pelayanan kesehatan lansia di tingkat keaktifan lansia mengikuti
masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kegiatan posyandu akan semakin baik,
kesehatan yang terbentuk sesuai dengan sebaliknya apabila semakin rendah
kebutuhan lansia, mendekatkan pelayanan dukungan keluarga maka tingkat
dan meningkatkan peran serta masyarakat keaktifan kunjungan lansia ke posyandu
dan swasta dalam pelayanan kesehatan juga akan semakin rendah. Apabila
disamping meningkatkan komunikasi lansia aktif dalam mengikuti setiap
antara masyarakat usia lanjut dan kegiatan yang dilaksanakan posyandu
meningkatkan mekanisme pelayanan lansia, maka akan dapat menurunkan
posyandu lansia. Namun sebagian besar angka kesakitan pada lansia (Depkes
lansia mendapatkan dukungan keluarga RI, 2007). Lansia yang aktif dalam
yang kurang, baik yang bersifat beraktifitas pada kegiatan poyandu
instrumental, informasional, emosional dan seperti Range of Motion mampu
penghargaan seperti keluarga tidak meningkatkan kondisi fisik yang lebih
mengantarkan lansia keposyandu, keluarga baik dan mengurangi terjadinya nyeri
tidak memberikan informasi tentang akibat osteoartiritis (Taufandas M, dkk,
manfaat posyandu lansia, keluarga tidak 2018).
memberikan semangat agar lansia rajin
mengikuti posyandu, sehingga lansia Kesimpulan
kurang termotivasi mengikuti posyandu 1. Dukungan keluarga pada lansia di
lansia (Friedman dan Marilyn, 2017) posyandu lansia di Puskesmas Korleko
Dukungan keluarga sangat sebagian besar pada kategori kurang, 22
berperan dalam mendorong minat atau orang (62,80%).
kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan 2. Keaktifan kunjungan lansia ke
posyandu lansia. Dimana faktor usia posyandu lansia di Puskesmas Korleko
mempengaruhi lansia karena semua fungsi sebagian besar tidak aktif, 26 orang
ingatan, penglihatan, pendengaran, daya (74,20%).
konsentrasi dan kemampuan fisik secara 3. Ada hubungan dukungan keluarga
umum mulai menurun sehingga dengan keaktifan kunjungan lansia ke
memerlukan orang lain untuk memenuhi posyandu lansia di Desa Korleko
keperluannya dalam mempertahankan Wilayah Kerja Puskesmas Korleko,
keaktifan mengikuti posyandu lansia. dengan p-value 0,000.
(Friedman dan Marilyn,2017)
Hasil uji Spearman Rank
didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 dan Daftar Pustaka
nilai koefisien korelasi 0,884 (88,4%).
Maka dapat disimpulkan ada hubungan Agustina, Elis. 2017. Hubungan
dukungan keluarga dengan keaktifan Dukungan Keluarga dengan Keaktifan
kunjungan lansia ke posyandu lansia di Lansia dalam Mengikuti Kegiatan
Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko Posyandu Lansia.
Wilayah Kerja Puskesmas Korleko pada
tahun 2023 dengan tingkat hubungan yang Azizah (2017). Keperawatan
sangat kuat yaitu sebesar 0,884 (88%). Lanjut Usia Edisi I. Yogyakarta : Graha
Hasil penelitian ini diperkuat penelitian Ilmu.
Wa Ode Dian Ekawati (2017) bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga Badan Pusat Statistik NTB, 2021.
dengan keaktifan lansia ke posyandu lansia Persentase Lansia di Nusa Tenggara Barat.
di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas NTB.BPS-Statistics Indonesia.diunduh
Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara dari: www.bps.go.id.
162 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9. (2) Agustus 2023 ISSN. 2407-7232