Abstract
Background: The government has determined to provide maximum basic health services to the
community by establishing technical standards for fulfilling service quality in accordance with
minimum standards of service in the health sector. Puskesmas as an institution in the health sector
is expected to improve and improve public health.
Purpose: to determine the internal factors that influence the patient's perception of the treatment
center of the New Public Health Center, Way Kanan Regency in 2021
Method: This type of research is a quantitative research with a cross sectional design. The study
population was outpatients who visited the health center as many as 821 respondents. The number
of samples calculated by the sample size obtained as many as 246 samples. The data analysis
technique used univariate, bivariate (chi square) and multivariate (multiple logistic regression)
analysis.
Results: more positive patient perceptions of services (57.7%). The results of the chi-square
analysis prove that there is a relationship between knowledge (pv=<0.001; OR=2.8), expectations
(pv=0.001 OR=2.4), needs (pv=<0.001 OR=2.7), (pv=0.012 OR =2.0), emotion (pv=0.005 OR=2.1)
and culture (pv=0.001 OR=2.4) with the patient's perception of the New Public Health Center
Medical Center Way Kanan Regency in 2021. The most dominant factor is related to perception
patient is need (pv=0.001; OR=2.5).
Conclusion: There is a relationship between expectations and patient perceptions, there is a
relationship between expectations and patient perceptions, there is a relationship between
motivation and patient perceptions, there is a relationship between emotions and patient
perceptions, and there is a cultural relationship with patient perceptions.
Keywords: Internal Factors, Perception, Service
Abstrak
18
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
Way Kanan Tahun 2021. Adapun faktor paling dominan berhubungan dengan persepsi pasien
adalah kebutuhan (pv=0,001; OR=2,5).
Simpulan: Ada hubungan harapan dengan persepsi pasien, Ada hubungan harapan dengan
persepsi pasien, Ada hubungan motivasi dengan persepsi pasien, Ada hubungan emosi dengan
persepsi pasien, Ada hubungan budaya dengan persepsi pasien
Kata Kunci : Faktor Internal, Persepsi, Pelayanan
53,7% dan tahun 2020 adalah 47,1%. Trend
PENDAHULUAN kunjungan tersebut menggambarkan
Pemerintah telah bertekad bagaimana pelayanan Puskesmas direspon
memberikan pelayanan kesehatan dasar masyarakat (Kemenkes RI, 2020).
secara maksimal kepada masyarakat
dengan ditetapkannya standar teknis Gambaran pelayanan kesehatan di
pemenuhan mutu pelayanan sesuai dengan Puskesmas diketahui dari jumlah
standar minimal pelayanan di bidang Puskesmas di Kabupaten Way Kanan
kesehatan. Puskesmas sebagai lembaga sebanyak 15 unit Puskesmas Rawat Inap
dalam bidang kesehatan diharapkan dapat dan 5 unit Puskesmas non rawat inap
memperbaiki dan meningkatkan kesehatan dengan jumlah kunjungan rawat jalan di
masyarakat. Dimana para petugas atau Puskesmas Kabupaten Way Kanan Tahun
tenaga kesehatan Puskesmas (dokter dan 2019 sebanyak 203 ribu pasien dan rawat
perawat) mempunyai peran dan tanggung inap sebanyak 2.587 dan cakupan
jawab yang besar mengenai masalah persentase kunjungan rawat jalan adalah
kesehatan masyarakat. Terutama dalam hal 67.3% dan rawat inap hanya 4,5% seluruh
pemberian pelayanan kesehatan terhadap data tersebut masih jauh dari target
masyarakat. Puskesmas adalah suatu persentase capaian kunjungan di
organisasi fungsional yang langsung Kabupaten Way Kanan (Dinkes Kabupaten
memberikan pelayanan secara menyeluruh Way Kanan, 2019). Kunjungan ke
kepada masyarakat dalam suatu wilayah Puskesmas merupakan indikator partisipasi
kerja tertentu dalam bentuk usaha masyarakat untuk berobat dan memperoleh
kesehatan pokok. layanan kesehatan dari Puskesmas,
Terkait dengan pelayanan publik di rendahnya kunjungan mengindikasikan
Indonesia, Governance and persepsi masyarakat tentang layanan
Desentralization Survey (GDS) melaporkan kesehatan di Puskesmas (Kementrian
tentang penilaian Bank Dunia tentang Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
pelayanan publik di Indonesia yang masih Puskesmas Negeri Baru merupakan
sangat rendah termasuk di dalamnya Puskesmas Non Rawat Inap yang berada di
pelayanan kesehatan. Pernyataan cukup jalan utama lintas tengah. Artinya
beralasann karena trend Puskesmas ini berada di tengah keramaian,
kunjungan/cakupan pelayanan rawat jalan oleh karenanya jumlah sasaran pelayanan
dan rawat inap di Puskesmas secara Puskesmas relatif besar. Namun, sesuai
nasional selama tahun 2012-2019 sebesar dengan statusnya sebagai Puskesmas non
53,24% dan rawat inap sebesar 0,54% rawat inap, layanan Upaya Kesehatan
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
2020). Perseorangan (UKP) lebih banyak di
Data trend kunjungan pasien laksanakan di balai pengobatan atau
Puskesmas/100.000 penduduk di Provinsi fasilitas rawat jalan. Eksistensi balai
Lampung tahun 2017 adalah 50,4%, tahun pengobatan tidak hanya strategis tetapi
2018 adalah 37,4%, tahun 2019 adalah menjadi ujung tombak layanan kesehatan
19
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
20
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
promotif dan preventif di wilayah kerjanya faktor internal ini lebih dinamis
tidak berjalan maksimal karena minimnya dibandingkan faktor yang bersifat fisik
kunjungan pasien ke Puskesmas. (Gilorkar, 2020; Pickens, 2018). Penelitian
Temuan masalah dan potensi dampak sebelumnya membuktikan pengaruh faktor
yang ditimbulkan dari masalah yang terjadi internal dan faktor eksternal terhadap
di Balai Pengobatan Puskesmas Negeri persepsi. Faktor faktor yang berhubungan
Baru inilah yang menjadi justifikasi objek dengan persepsi merupakan dimensi-
penelitian. Permasalahan tersebut akan dimensi yang dapat dinilai dari pelayanan
dibuktikan melalui analisis psikologi kesehatan di Puskesmas (Sagay, Kusuma,
kesehatan dengan melibatkan variabel & Hidayat, 2015). Faktanya masalah mutu
persepsi sebagai titik tolaknya. Persepsi pelayanan di Balai Pengobatan Puskesmas
merupakan isu penting karena menjadi Negeri Baru masih mendapatkan persepsi
gerbang terbentuknya perilaku. Persepsi yang kurang baik dari masyarakat,
yang tertanam pada individu merupakan beberapa masalah yang dapat menjadi
hasil dari dua proses psikologis mulai dari indikator persepsi pasien terhadap
kognisi sampai afeksi. Oleh karenanya sifat pelayanan kesehatan di Balai Pengobatan
persepsi berlangsung lebih lama seperti Puskesmas Negeri Baru. Oleh karenanya
halnya persepsi positif tentang pelayanan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
balai pengobatan di Puskesmas Negeri faktor internal yang mempengaruhi persepsi
Baru dapat berlangsung lama dan sulit pasien tentang pelayanan balai pengobatan
berubah. Standar baku layanan Puskesmas Puskesmas Negeri Baru Kabupaten Way
semestinya terealisasi dalam bentuk Kanan tahun 2021
pelayanan paripurna dan meminimalisir
keluhan atau komplain dari pelayanan METODE
tersebut karena yang dipersepsi oleh pasien Jenis penelitian kuantitatif. Desain
adalah mutu pelayanan yang diterimanya. penelitian yang digunakan pada penelitian
Faktor yang menyebabkan stimulus ini adalah observasional dengan
dapat masuk dalam bagian yang pendekatan cross sectional (potong lintang).
membentuk persepsi. Faktor penyebab ini Penelitian dilaksanakan di balai pengobatan
adalah faktor eksternal dan faktor internal. Puskesmas Negeri Baru Kabupaten Way
Faktor eksternal terdiri dari kontras, Kanan. Waktu penelitina adalah bulan
perubahan intensitas, pengulangan Maret – Juni 2021. Populasi penelitian ini
(repetition), sesuatu yang baru (novelty) adalah pasien yang berkunjung untuk rawat
artinya faktor ini bersifat fisik (tampak oleh jalan atau rawat inap di Balai Pengobatan
indera). Adapun faktor Internal terdiri dari Puskesmas Negeri Baru Kabupaten
pengetahuan, harapan, kebutuhan, Waykanan. Data pasien diperoleh dari data
motivasi, emosi dan budaya yang bersifat register sampai bulan Desember 2020
psikis (tidak tampak oleh indera). Definisi ini adalah 821 orang setiap bulan. Besar
yang secara otomatis mendorong penelitian sampel penelitian ini ditentukan dengan
hanya memfokuskan pada faktor internal software sample size dan diperoleh jumlah
saja untuk dikaji lebih mendalam karena sampel sebanyak 246 responden.
21
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
HASIL
Tabel factor internal
Persepsi n %
Positif 142 57.7
Negatif 104 42.3
Pengetahuan
Baik 121 49,2
Kurang 125 50,8
Harapan
Baik 131 53,3
Kurang 115 46,7
Kebutuhan
Terpenuhi 127 51,6
Tidak Terpenuhi 119 48,4
Motivasi
Baik 149 60,6
Kurang 97 39,4
Emosi
Baik 147 59,8
Kurang 99 40,2
Budaya
Mendukung 151 61,4
Tidak mendukung 95 38,6
Total 246 100,0
Diketahui bahwa dari 246 responden yang ada di Balai Pengobatan Puskesmas Negeri Baru
yaitu sebanyak 142 responden (57,7%) memiliki persepsi positif terhadap pelayanan Balai
Pengobatan Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak 104 responden (42,3%) memiliki
persepsi negatif terhadap pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru. Terdapat
sebanyak 121 responden (49,2%) berpengetahuan baik terhadap pelayanan balai pengobatan
Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak 125 responden (50,8%) memiliki berpengetahuan
kurang terhadap pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru. Pada variabel harapan
terdistribusi sebanyak 131 responden (53,3%) memiliki harapan baik terhadap pelayanan balai
pengobatan Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak 115 responden (46,7%) memiliki
harapan kurang baik terhadap pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru. Kebutuhan
pasien terdistribusi sebanyak 127 responden (51,6%) menyatakan terpenuhi dalam pelayanan
balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak 119 responden (48,4%)
menyatakan kebutuhan belum terpenuhi oleh pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri
Baru.
Diketahui bahwa dari 246 responden yang ada di Balai Pengobatan Puskesmas Negeri Baru
yaitu sebanyak 149 responden (60,6%) memiliki motivasi baik untuk mengakses pelayanan balai
pengobatan Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak 97 responden (39,4%) menyatakan
kurang termotivasi untuk mendapatkan pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru.
Terdistribusi sebanyak 147 responden (59,8%) menyatakan memiliki emosi baik terhadap
pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak 99 responden (40,2%)
memiliki emosi kurang baik terhadap pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru.
22
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
Adapun pada varibel budaya terdistribusi sebanyak 151 responden (61,4%) menyatakan
mendukung budaya pelayanan balai pengobatan Puskesmas Negeri Baru, sedangkan sebanyak
95 responden (39,7%) menyatakan kurang mendukung budaya pelayanan di balai pengobatan
Puskesmas Negeri Baru.
Persepsi OR
Total p
Variabel Positif Negatif 95% CI
value
n % n % n %
Pengetahuan
Baik 85 70,2 36 29,8 121 100 0,000 2,81
Kurang 57 45,6 68 54,4 125 100 (1,6-4,7)
Harapan
Baik 89 67,9 42 32,1 131 100 0,001 2,4
Kurang baik 53 46,1 62 53,9 115 100 (1,4-4,1)
Kebutuhan 0,000
Terpenuhi 88 69,3 39 30,7 127 100 2,7
Tidak terpenuhi 54 45,4 65 54,6 119 100 (1,6-4,5)
Motivasi
Baik 96 64,4 53 35,6 149 100 0,012 2,0
Kurang 46 47,4 51 52,6 97 100 (1,1-3,3)
Emosi
Baik 96 65,3 51 34,7 147 100 0,005 2,1
Kurang 46 46,5 53 53,5 99 100 (1,2-3,6)
Budaya
Mendukung 100 66,2 51 33,8 151 100 0,001 2,4
Kurang 42 44,2 53 55,8 95 100 (1,4-4,1)
mendukung
Total 142 57,7 104 42,3 246 100
23
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
24
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
25
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
26
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
27
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
28
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
internal (penilaian diri, tingkat pendidikan hubungan emosi dengan persepsi pasien
dan motivasi) dan eksternal (lama rawat Balai Pengobatan Puskesmas Negeri Baru
inap, proses pengambilan keputusan Kabupaten Way Kanan Tahun 2021
bersama) dianggap mempengaruhi asuhan (p=0,005). Nilai OR=2,1 (1,2-3,6),
individual. Peringkat kesehatan yang lebih menunjukkan bahwa responden yang
tinggi dan rawat inap yang lebih lama memiliki emosi baik berpeluang memiliki
berkorelasi dengan peningkatan persepsi persepsi positif sebesar 2,1 kali
asuhan keperawatan individual. Proses dibandingkan dengan responden dengn
pengambilan keputusan bersama yang emosi kurang baik.
dirasakan tentang asuhan keperawatan Hasil penelitian sejalan dengan teori
secara positif mempengaruhi persepsi sebelumnya merumuskan emosi sebagai
asuhan keperawatan yang disesuaikan suatu keadaan yang terangsang dari
dengan kebutuhan individu (Koberich, organisme mencakup perubahan-
Feuchtinger, & Farin, 2016). perubahan yang disadari, yang mendalam
Berdasarkan pemaparan tersebut jika sifatnya, dan perubahan perilaku. Emosi
dihubungkan dengan perilaku pasien cenderung terjadi dalam kaitannya dengan
dalam memanfaatkan pelayanan perilaku yang mengarah (approach) atau
kesehatan adalah dimana motivasi yang menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu.
positif dari pasien untuk memanfaatkan Perilaku tersebut pada umumnya disertai
pelayanan kesehatan itu akan timbul dari adanya ekspresi kejasmanian sehingga
bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak orang lain dapat mengetahui bahwa
puskesmas, kepuasan pasien atas seseorang sedang mengalami emosi. Jika
pelayanan kesehatan dan bagaimana seseorang mengalami ketakutan mukanya
pasien diperlakukan oleh petugas menjadi pucat, jantungnya berdebar-debar,
kesehatan pada saat memeriksakan jadi adanya perubahan-perubahan
kesehatan di puskesmas. Pasien akan kejasmanian sebagai rangkaian dari emosi
memiliki motivasi yang positif untuk yang dialami oleh individu yang
kembali menggunakan pelayanan bersangkutan (Muninjaya, 2015; Pickens,
kesehatan di Puskesmas jika merasakan 2015). Hasil penelitian ini sejalan dengan
kepuasan atas bentuk pelayanan yang hasil penelitian sebelumnya dalam
didapatkan selama menggunakan jasa disertasinya yang berjudul faktor-faktor
kesehatan pihak puskesmas dan yang mempengaruhi persepsi pasien
bagaimana pelayanan yang diberikan terhadap kualitas dan perilaku pencarian
dokter dan petugas kesehatan dapat kesehatan menyimpulkan bahwa tidak ada
membangun komunikatif yang bersahabat bukti dampak kausal dari pelatihan pada
dengan pasiennya. persepsi pasien tentang kualitas perawatan.
Hasil peneltiian ini juga menunjukkan tren
Pengaruh Emosi dengan Persepsi waktu dengan peningkatan persepsi positif
terhadap Pelayanan tentang kualitas dari waktu ke waktu yaitu;
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi, waktu konsultasi, dan
bahwa proporsi responden yang memiliki keterlibatan pengambilan keputusan
emosi baik lebih banyak yang memiliki pengobatan (Ogbouji, 2018).
persepsi positif (65,3%) dibandingkan Berdasarkan pemaparan tersebut jika
dengan responden memiliki emosi kurang dihubungkan dengan perilaku pasien
(46,5%). Perolehan distribusi proporsi ini dalam memanfaatkan pelayanan
selaras dengan pembuktian hasil analisis kesehatan adalah Sikap seseorang dalam
chi square yang menunjukkan ada menilai suatu unit pelayanan kesehatan
29
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
30
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
31
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
dirinya. Hasil analisis diketahui tingkat dengan pelayanan ramah, sopan, dan sabar
kebutuhan responden sangat sebagai budaya mutu yang harus dipatuhi
mempengaruhi persepsi. Pengaruh positif sehingga dapat membentuk pesepsi positif
tingkat kebutuhan terhadap persepsi ini pada pasien terhadap pelayanan.
menunjukan bahwa semakin tinggi Membekali petugas frontline yang
kebutuhan semakin mempersepsikan berhubungan langsung dengan pasien
keberadaan objek semakin positif . untuk mendapatkan pelatihan service
excellent untuk meningkatkan kompetensi
SIMPULAN dan keterampilan pelayanan kepada pasien
Ada hubungan pengetahuan dengan sehingga dapat memberikan pelayanan
persepsi pasien (pv=0,000; OR=2,8). Ada yang baik dan pengalaman dari
hubungan harapan dengan persepsi pasien pengalaman pasien tersebut dapat
(pv=0,001; OR=2,4). Ada hubungan membentuk persepsi positif pasien tentang
kebutuhan dengan persepsi pasien pelayanan di Balai Pengobatan Puskesmas
(pv=0,000; OR=2,7). Ada hubungan Negeri Baru.
motivasi dengan persepsi pasien (pv=0,012;
OR=2,0). Ada hubungan emosi dengan DAFTAR PUSTAKA
persepsi pasien (pv=0,005; OR=2,1). Ada
hubungan budaya dengan persepsi pasien Agus, R. (2015). Aplikasi Metodologi
(pv=0,001). Faktor paling dominan Penelitian Kesehatan, Nuha Medika,
berhubungan dengan persepsi pasien Balai Yogyakarta
Pengobatan adalah variabel
kebutuhan(pv=0,001; OR=2,5) Ahmadi, A. (2009). Psikologi Umum, edisi
revisi 2009.
SARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian,
masyarakat tentang layanan Puskesmas Suatu Pendekatan Praktek.Rineka
maka Puskesmas Negeri Baru memperluas Cipta. Jakarta.
dan meningkatkan jangkauan dan kualitas
promosi kesehatan dan promosi layanan Azwar. 2017. Sikap manusia dan
kesehatan secara proaktif misalnya dengan pengukurannya. Pustaka Pelajar,
menginformasikan tentang pelayanan Jakarta.
gratis, kehadiran dokter jaga, kecepatan
pelayanan, keramahan, kenyamanan dan Dewi, M. L. P., Listyowati, R., & Karmaya,
lain sebagainya. N. M. (2020). External and Internal
Melaksanakan evaluasi dan monitoring Customer Perceptions on Quality of
secara bertahap, konsisten dan Health Services at the Dental and Oral
berkesinambungan, menumbuhkan rasa Hospital of Mahasaraswati University
tanggung jawab pada tenaga kesehatan, Denpasar. WMJ (Warmadewa Medical
meningkatkan kedisiplinan waktu, Journal), 5(2), 48-59.
kedisiplinan kerja dan kedisiplinan
pelayanan hal itu dimaksudkan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan,
membentuk persepsi positif tentang layanan 2019. Profil Kesehatan Tahun 2019.
balai pengobatan di Puskesmas. Dinkes Kabupaten Way Kanan
Meningkatkan kepercayaan dengan
sikap loyal dan perhatian kepada pasien Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan.
serta menetapkan budaya pelayanan 2020. Indikator Standar Pelayanan
32
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
33
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues, Volume 1, No.1, April, 2021: 18-33
Analisis faktor internal yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang pelayanan balai pengobatan
34