ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi penulis secara langsung terhadap beberapa peserta program rujuk
balik di wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin, bahwa peserta rujuk balik yang tidak patuh
melakukan kunjungan ke puskesmams setiap bulan masih mendominasi daripada peserta program
rujuk balik yang patuh melakukan kunjungan setiap bulan ke puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, mutu pelayanan, dan dukungan keluarga terhadap
ketidakpatuhan peserta program rujuk balik di wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin Tahun
2020. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel proportional random sampling dengan jumlah sampel 53 orang menggunakan
alat ukur kuesioner jenis angket dan analisi data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat
kepercayaan α = 0.01. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketidakpatuhan peserta program rujuk
balik di wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin memiliki tingkat ketidakpatuhan sebesar (66%)
dan yang patuh sebesar (34%). Hasil analisis terdapat tidak ada hubungan pengetahuan P Value 0.959
> α 0.05 dan terdapat hubungan sikap P Value 0.007 < α 0.05, mutu pelayanan P Value 0.004 < α 0.05
dan dukungan keluarga P Value 0.000 < α 0.05. Diharapkan agar peserta patuh terhadap program rujuk
balik sehingga kesehatan agar tetap terkontrol dan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin agar meningkatkan perannya juga sebagai pemberi edukasi dengan menekankan peserta
bahwa patuh mengikuti program rujuk balik merupakan hal yang penting dalam menjaga kesehatan.
ABSTRACK
Based on observation results writer in a manner live to some program participants refer back
at the region Public health centre Pelambuan Banjarmasin, that participants refer back of
disobedience make a visit to public health centre every minth still dominates than participants referral
program which obediently do monthly visitis to the public health centre. This research aims to know
the relationship knowledge, attitude, quality service and family support towards non-compliance of
participants the referral program at Public healt service Pelambuan Banjarmasin year 2020. This
research uses the method analytic survey with apporch cross sectional. Retrieval technique random
proportional sample sampling with a sample size of 53 people use measuring devices questionnaire
type questionnaire and analysis data using the Chi-Square test with a confidence level α = 0.001. The
results of this study indicate that participants non-compliance a referral program in the region Public
health centre Pelambuan Banjarmasin have a level of non-compliance (66%) and those who comply
are (34%). There are no analysis results there is a relationship knowledge P Value 0.959 > α 0.05
and there is realitionship attitude P Value 0.007 < α 0.05, quality service P Value 0.004 < α 0.05 and
past family support P Value 0.000 < α 0.05. it is hoped participants will comply towards the referral
program so that health remains controlled and for officer health at the Public health centre
Pelambuan Banjarmasin to improve his role is also as giver aducation by emphasizing participants
that obediently follows the program reconciliation is a thing important in maintaining health.
No Mutu Pelayanan N %
1 Kurang 13 24.5
2 Cukup 18 34.0
3 Baik 22 41.5
Total 53 100
3
2. Analisis Bivariat
Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Dengan Ketidakpatuhan Peserta Program
Rujuk Balik (PRB)
Dari hasil uji statistik pada tabel 6 tingkat pengetahuan baik, sebagian besar
diatas menunjukan bahwa dari 53 responden yang tidak memiliki tingkat
responden yang memiliki tingkat kepatuhan pada program rujuk balik
pengetahuan kurang, sebagian besar (PRB) sebanyak 7 responden (63.6%) dan
responden yang tidak memiliki tingkat responden yang memiliki tingkat
kepatuhan pada program rujuk balik kepatuhan pada program rujuk balik
(PRB) sebanyak 15 responden (68.2%) (PRB) sebanyak 4 responden (36.4%).
dan responden yang memiliki tingkat Dari hasil uji statistik dengan
kepatuhan pada program rujuk balik menggunakan Chi-Suare hubungan
(PRB) sebanyak 7 responden (31.8%). pengetahuan dengan ketidakpatuhan
Kemudian dari responden yang memiliki peserta pada program rujuk balik (PRB) di
tingkat kepatuhan cukup, sebagian besar peroleh nilai p Value 0.959. nilai p =
responden yang tidak memiliki tingkat 0.959 > α = 0.05 maka dari hasil tersebut
kepatuhan pada program rujuk balik dapat disimpulkan bahwa tidak ada
(PRB) sebanyak 13 responden (65.0%) hubungan yang signifikan antara
dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan dengan ketidakpatuhan
kepatuhan pada program rujuk balik Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di
(PRB) sebanyak 7 responden (35.0%). Wilayah Puskesmas Pelambuan
Kemudian dari responden yang memiliki Banjarmasin Tahun 2020.
Tabel 7 Hubungan Sikap Dengan Ketidakpatuhan Peserta Program Rujuk Balik (PRB)
4
Dari hasil uji statistik pada tabel 4.7 responden yang memiliki tingkat
diatas menunjukan bahwa dari 53 kepatuhan pada program rujuk balik
responden yang memiliki sikap negatif, (PRB) sebanyak 11 responden (61.1%).
sebagian besar responden yang tidak Dari hasil uji statistik dengan
memiliki tingkat kepatuhan pada program menggunakan Chi-Suare hubungan sikap
rujuk balik (PRB) sebanyak 28 responden dengan ketidakpatuhan peserta pada
(80.0%) dan responden yang memiliki program rujuk balik (PRB) di peroleh nilai
tingkat kepatuhan pada program rujuk p Value 0.007. nilai p = 0.007 < α = 0.05
balik (PRB) sebanyak 7 responden maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan
(20.0%). Kemudian dari responden yang bahwa ada hubungan yang signifikan
memiliki sikap positif, sebagian besar antara sikap dengan ketidakpatuhan
responden yang tidak memiliki tingkat Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di
kepatuhan pada program rujuk balik Wilayah Puskesmas Pelambuan
(PRB) sebanyak 7 responden (38.9%) dan Banjarmasin Tahun 2020.
5
Hasil uji statistik antara dukungan Chi Square menunjukan bahwa 2 cells
keluarga dengan ketidakpatuhan peserta (33.3%) yaitu lebih dari 20% dan tidak
Program Rujuk Balik (PRB) di wilayah sesuai dengan aturan yang berlaku pada
Puskesmas Pelambuan Banjarmasin uji Chi Square, sehingga dilakukan
Tahun 2020 diketahui bahwa dari 53 penggabungan cells pada variabel
responden, responden yang menjawab dukungan keluarga yang mana dukungan
dukungan keluarga kurang yang paling keluarga kurang digabung dengan
dominan adalah responden yang tidak dukungan keluarga cukup dan dukungan
memiliki tingkat kepatuhan sebanyak 26 keluarga baik sehingga menjadi 2 kategori
responden (76.5%) dan responden yang yaitu dukungan keluarga kurang & cukup
menjawab dukungan keluarga cukup yang dan dukungan keluarga baik kemudian
paling dominan adalah responden yang dilakukan uji Chi Square kembali.
tidak memiliki tingkat kepatuhan Setelah dilakukan penggabungan cells
sebanyak 5 responden (62.5%) kemudian maka didapatkan hasil yang masih
responden yang menjawab dukungan menunjukan bahwa 1 cells (25.0%) yaitu
keluarga baik yang paling dominan adalah lebih dari 20% dan tidak sesuai aturan
responden yang memiliki tingkat yang berlaku pada uji Chi Square,
kepatuhan sebanyak 7 responden (63.6%). sehingga dilakukan pengujian kembali
Hasil analisis dengan menggunakan uji menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
Dari hasil uji statistik pada tabel 9 responden yang memiliki tingkat
diatas menunjukan bahwa dari 53 kepatuhan pada program rujuk balik
responden yang menjawab dukungan (PRB) sebanyak 7 responden (63.6%).
keluarga kurang & cukup, sebagian besar Dari hasil uji statistik dengan
responden yang tidak memiliki tingkat menggunakan Kolmogorov Smirnov
kepatuhan pada program rujuk balik hubungan dukungan keluarga dengan
(PRB) sebanyak 31 responden (73.8%) ketidakpatuhan peserta pada program
dan responden yang memiliki tingkat rujuk balik (PRB) diperoleh nilai p Value
kepatuhan pada program rujuk balik 0.000 nilai p = 0.000 < α = 0.05 maka dari
(PRB) sebanyak 11 responden (26.2%). hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
Kemudian dari responden yang menjawab ada hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga baik, sebagian besar dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan
responden yang tidak memiliki tingkat Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di
kepatuhan pada program rujuk balik Wilayah Puskesmas Pelambuan
(PRB) sebanyak 4 responden (36.4%) dan Banjarmasin Tahun 2020.
6
3. Pembahasan Penelitian Analisis daripada peserta yang
Univariat menjawab mutu pelayanan
a. Ketidakpatuhan cukup dan kurang, peserta
Dapat disimpulkan bahwa yang menjawab mutu
peserta yang tidak patuh dalam pelayanan baik tetapi tidak
program rujuk balik lebih patuh terhadap program rujuk
dominan daripada peserta yang balik di karenakan tidak
patuh dalam program rujuk balik, memiliki waktu untuk pergi
hal ini dikarenakan jarak tempuh ke puskesmas sehingga tidak
yang cukup jauh antara tempat sedikit peserta memilih
tinggal peserta dengan Puskesmas. membeli obat sendiri di luar.
Tidak sedikit peserta program e. Dukungan Keluarga
rujuk balik yang sudah lanjut usia, Dapat disimpulkan
sehingga mereka tidak bisa untuk peserta yang menjawab
selalu rutin kontrol ke puskesmas dukungan keluarga kurang
dengan alasan tidak terlalu kuat lebih dominan daripada
untuk berjalan. peserta yang menjawab
b. Pengetahuan dukungan keluarga cukup dan
Dapat disimpulkan bahwa baik, hal inilah yang
peserta yang memiliki menyebabkan peserta masih
pengetahuan kurang, lebih banyak yang tidak patuh
dominan daripada pengetahuan dalam program rujuk balik,
cukup dan baik, sehingga peserta karena peserta tidak
kurang memahami manfaat mendapatkan perhatian dari
mengikuti kegiatan program rujuk keluarga serta keluarga juga
balik, tidak sedikit peserta tidak memiliki waktu untuk
berasumsi bahwa melakukan bisa mengantarkan peserta
pekerjaan rumah sama saja rutin kontrol ke puskesmas.
dengan melakukan olahraga. 4. Pembahasan Penelitian Analisis
c. Sikap Bivariat
Dapat disimpulkan bahwa a. Hubungan Pengetahuan
sikap peserta yang negatif lebih Dengan Ketidakpatuhan
dominan daripada sikap peserta Peserta Program Rujuk
yang positif, masih banyak peserta Balik (PRB)
yang tidak setuju apabila di suruh Peserta rujuk balik yang
untuk selalu rutin kontrol dan memiliki pengetahuan kurang
mengikuti senam setiap bulan dan cukup serta tidak patuh
dengan alas an tidak memiliki terhadap program rujuk balik
waktu untuk pergi ke puskesmas (PRB), ini biasanya
karena jam pelayanan puskesmas dikarenakan dari beberapa
berbenturan dengan jam kerja faktor lain seperti faktor
mereka. dukungan keluarga, sikap dan
d. Mutu Pelayanan mutu pelayanan. Akan tetapi
Dapat disimpulkan ada beberapa peserta yang
peserta yang menjawab mutu memiliki pengetahuan baik
pelayanan baik lebih dominan tetapi tidak patuh terhadap
7
program rujuk balik (PRB). Universitas Hasanuddin
Hal ini juga bisa dikarenakan Makassar, dalam penelitian
jauhnya jarak tempuh menuju ini menunjukan ada hubungan
puskesmas. antara sikap dengan
Ada beberapa faktor yang ketidakpatuhan mengikuti
mempengaruhi pengetahuan kegiatan Prolanis di
yang peneliti temukan saat di Puskesmas Rangas Kabupaten
lapangan, seperti jarak Mamuju dengan nilai p =
tempuh, akses transfortasi, 0.000 < 0.005.
umur dan keyakinan sehingga c. Hubungan Mutu Pelayanan
bagi peneliti selanjutnya bisa Dengan Ketidakpatuhan
menambahkan faktor tersebut Peserta Program Rujuk
sebagai variabel yang akan Balik (PRB)
diteliti nantinya. Peserta rujuk balik yang
Penelitian dari Herda menjawab mutu pelayanan
Ariyani (2016) di Stikes kurang dan cukup serta tidak
Muhammadiyah Banjarmasin, patuh terhadap program rujuk
menyatakan dalam penelitian balik (PRB), ini biasanya
ini menunjukan ada hubungan dikarenakan dari beberapa
antara tingkat pengetahuan faktor lain seperti faktor
dengan kepatuhan penderita pengalaman pribadi dan
TB Paru di Puskesmas pengetahuan. Akan tetapi
Pekauman Kota Banjarmasin lebih banyak peserta yang
dengan nilai p = 0.015 < menjawab mutu pelayanan
0.005. baik dan memiliki tingkat
b. Hubungan sikap Dengan kepatuhan daripada peserta
Ketidakpatuhan Peserta yang tidak patuh terhadap
Program Rujuk Balik (PRB) program rujuk balik (PRB).
Peserta rujuk balik yang Hal ini juga bisa dikarenakan
memiliki sikap negatif serta dukungan keluarga yang baik
tidak patuh terhadap program serta perhatian yang diberikan
rujuk balik (PRB), ini petugas kesehatan ke peserta
biasanya dikarenakan dari baik.
beberapa faktor lain seperti Hasil penelitian dari Syifa
faktor pengalaman pribadi dan Munawarah (2012) di
pengetahuan. Akan tetapi ada Fakultas Kedokteran
beberapa peserta yang Universitas Syiah Kuala,
memiliki pengetahuan baik dalam penelitian ini
tetapi tidak patuh terhadap menunjukan ada hubungan
program rujuk balik (PRB). antara kualitas pelayanan
Hal ini juga bisa dikarenakan dengan kepatuhan berobat
kurangnya dukungan dari pasien hipertensi di
keluarga. Puskesmas Batoh Kecamatan
Hasil penelitian ini Lueng Bata Banda Aceh
sejalan dengan penelitian dengan nilai p = 0.002 <
Andi Harniati (2017) di 0.005.
8
d. Hubungan Dukungan Responden yang memiliki sikap
Keluarga Dengan positif sebanyak 18 orang dan
Ketidakpatuhan Peserta sikap negatif 35 orang. Responden
Program Rujuk Balik (PRB) yang menjawab mutu pelayanan
Peserta rujuk balik yang baik sebanyak 22 orang, yang
menjawab dukungan keluarga menjawab mutu pelayanan cukup
kurang dan cukup serta tidak 18 orang dan yang menjawab
patuh terhadap program rujuk mutu pelayanan kurang 18 orang.
balik (PRB), ini biasanya Responden yang menjawab
dikarenakan dari beberapa dukungan keluarga baik sebanyak
faktor lain seperti faktor 11 orang, sedangkan yang
pengetahuan dan keyakinan. menjawab dukungan keluarga
Akan tetapi ada beberapa cukup 8 orang dan yang
peserta yang menjawab menjawab dukungan keluarga
dukungan keluarga baik tetapi kurang 34 orang.
tidak patuh terhadap program Tidak ada hubungan antara
rujuk balik (PRB). Hal ini pengetahuan dengan
juga bisa dikarenakan jauh ketidakpatuhan peserta program
nya jarak tempuh menuju rujuk balik (PRB) di wilayah
puskesmas serta pengetahuan Puskesmas Pelambuan
peserta yang kurang terhadap Banjarmasin Tahun 2020 dan ada
kegiatan rujuk balik. hubungan antara sikap, mutu
Hasil penelitian ini pelayanan dan dukungan keluarga
sejalan dengan penelitian dengan ketidakpatuhan peserta
Andi Harniati (2017) di program rujuk balik (PRB) di
Universitas Hasanuddin wilayah Puskesmas Pelambuan
Makassar, dalam penelitian Banjarmasin Tahun 2020
ini menunjukan ada hubungan 2. Saran
antara dukungan keluarga Dari hasil penelitian ini
dengan ketidakpatuhan diharapkan kepada petugas
mengikuti kegiatan Prolanis di program rujuk balik (PRB)
Puskesmas Rangas Kabupaten dapat meningkatkan perannya
Mamuju dengan nilai p = sebagai educator yaitu dengan
0.000 < 0.005. memberikan edukasi tentang
penyakit gula darah dan
Penutup penyakit yang termasuk dalam
1. Kesimpulan program rujuk balik serta
Dari 53 responden, responden menekankan pentingnya ikut
yang memiliki tingkat kepatuhan aktif kegiatan program rujuk
sebanyak 18 orang sedangkan balik. Selain memberikan
yang tidak patuh 35 orang. edukasi kepada peserta,
Responden yang memiliki edukasi sebaiknya dilakukan
pengetahuan baik sebanyak 11 kepada keluarga peserta PRB.
orang sedangkan yang memiliki
pengetahuan cukup 20 orang dan
pengetahuan kurang 22 orang.
9
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan mengikuti kegiatan
Ariyani, Herda. 2016. Hubungan tingkat prolanis di puskesmas Rangas
pengetahuan dengan kepatuhan Kabupaten Mamuju. Fakultas
pada pengobatan penderita Kesehatan Masyarakat.
tuberkulosis paru di puskesmas Universitas Hasanuddin.
pekauman kota Banjarmasin. Munawarah, Syifa. 2012. Hubungan
STIKES Muhammadiyah : kualitas pelayanan kesehatan
Banjarmasin dengan kepatuhan berobat pasien
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial hipertensi di puskesmas batoh
(BPJS) Kesehatan. -2014. kecamatan lhueng bara banda
Panduan Praktis Program Rujuk aceh. Syiah kuala : Banda Aceh
Balik Bagi Peserta JKN. Jakarta: Noverdita, Tri. 2017. Faktor-Faktor Yang
BPJS Kesehatan. -2016 Kebijakan Berhubungan Dengan Kesertaan
Pelayanan dan Pembayaran Program Pengelolaan Penyakit
Dalam Program JKN. Jakarta: Kronis (PROLANIS) Pada Peserta
BPJS Kesehatan. Program Rujuk Balik di Kota
Depkes RI. 2010. Capaian Pembangunan Depok. Fakultas Kesehatan
Kesehatan Tahun 2011. Jakarta. - Masyarakat. Universitas
2014. Peraturan Menteri Indonesia.
Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Presiden No.12 tahun 2013,
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang jaminan kesehatan, Lembar
Pusat Kesehatan Masyarakat. Negara Republik Indonesia Tahun
Harniati, Andi. 2018. Analisis 2013 No.29, Jakarta.
ketidakpatuhan peserta BPJS
10