Anda di halaman 1dari 11

Faktor Yang Berhubungan dengan Ketidakpatuhan Peserta Program Rujuk

Balik (PRB) di Wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin Tahun 2020

Gina Maulida1, Asrinawaty, S.Kom.,M.Kes 2, M.Febriza Aquarista,SKM.,M.Kes 3


1
Mahasiswa Prodi Fakultas Kesehatan Masyarakat 13201 Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin 16070087
2
Dosen Prodi Fakultas Kesehatan Masyarakat 13201 Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin 061004717
3
Dosen Prodi Fakultas Kesehatan Masyarakat 13201 Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin 061509862
E-mail: ginamaulida98@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi penulis secara langsung terhadap beberapa peserta program rujuk
balik di wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin, bahwa peserta rujuk balik yang tidak patuh
melakukan kunjungan ke puskesmams setiap bulan masih mendominasi daripada peserta program
rujuk balik yang patuh melakukan kunjungan setiap bulan ke puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, mutu pelayanan, dan dukungan keluarga terhadap
ketidakpatuhan peserta program rujuk balik di wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin Tahun
2020. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel proportional random sampling dengan jumlah sampel 53 orang menggunakan
alat ukur kuesioner jenis angket dan analisi data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat
kepercayaan α = 0.01. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketidakpatuhan peserta program rujuk
balik di wilayah Puskesmas Pelambuan Banjarmasin memiliki tingkat ketidakpatuhan sebesar (66%)
dan yang patuh sebesar (34%). Hasil analisis terdapat tidak ada hubungan pengetahuan P Value 0.959
> α 0.05 dan terdapat hubungan sikap P Value 0.007 < α 0.05, mutu pelayanan P Value 0.004 < α 0.05
dan dukungan keluarga P Value 0.000 < α 0.05. Diharapkan agar peserta patuh terhadap program rujuk
balik sehingga kesehatan agar tetap terkontrol dan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin agar meningkatkan perannya juga sebagai pemberi edukasi dengan menekankan peserta
bahwa patuh mengikuti program rujuk balik merupakan hal yang penting dalam menjaga kesehatan.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, Mutu Pelayanan dan Dukungan Keluarga

ABSTRACK

Based on observation results writer in a manner live to some program participants refer back
at the region Public health centre Pelambuan Banjarmasin, that participants refer back of
disobedience make a visit to public health centre every minth still dominates than participants referral
program which obediently do monthly visitis to the public health centre. This research aims to know
the relationship knowledge, attitude, quality service and family support towards non-compliance of
participants the referral program at Public healt service Pelambuan Banjarmasin year 2020. This
research uses the method analytic survey with apporch cross sectional. Retrieval technique random
proportional sample sampling with a sample size of 53 people use measuring devices questionnaire
type questionnaire and analysis data using the Chi-Square test with a confidence level α = 0.001. The
results of this study indicate that participants non-compliance a referral program in the region Public
health centre Pelambuan Banjarmasin have a level of non-compliance (66%) and those who comply
are (34%). There are no analysis results there is a relationship knowledge P Value 0.959 > α 0.05
and there is realitionship attitude P Value 0.007 < α 0.05, quality service P Value 0.004 < α 0.05 and
past family support P Value 0.000 < α 0.05. it is hoped participants will comply towards the referral
program so that health remains controlled and for officer health at the Public health centre
Pelambuan Banjarmasin to improve his role is also as giver aducation by emphasizing participants
that obediently follows the program reconciliation is a thing important in maintaining health.

Keywords : Knowledge, attitude, quality service, family support

PENDAHULUAN Di Indonesia, penyakit kronis pada


Sejak tahun 2004 telah dikeluarkan era JKN dapat ditangani dengan Program
Undang-Undang No. 40 tentang Sistem Rujuk Balik (PRB) yang merupakan
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang program BPJS Kesehatan dalam
menyatakan bahwa telah terdapat jaminan menjamin kebutuhan obat untuk pasien
sosial yang diwajibkan bagi seluruh yang menderita penyakit kronis. Sebagai
penduduk Indonesia yakni Jaminan salah satu program unggulan guna
Kesehatan Nasional (JKN). Jaminan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan merupaka jaminan berupa kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan
perlindungan kesehatan agar peserta serta memudahkan akses pelayanan
memperoleh manfaat pemeliharaan dan kesehatan kepada peserta penderita
perlindungan kesehatan agar peserta penyakit kronis, maka dilakukan
memperoleh manfaat pemeliharaan dan optimalisasi implementasi Program Rujuk
perlindungan kesehatan dalam memenuhi Balik (Noverdita, 2017).
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan Menurut PMK No. 28 tahun 2004
kepada setiap orang yang telah membayar tentang pedoman pelaksanaan program
iuran atau iurannya dibayarkan oleh JKN bahwa Fasilitas Kesehatan Rujukan
pemerintah (Perpres No. 12, 2013). Tingkat Lanjutan (FKRTL) penerima
Menurut UU No. 40 tahun 2004 rujukan wajib merujuk kembali peserta
jaminan sosial yang diselenggarakan oleh JKN yang sudah dalam keadaan stabil
pemerintah merupakan salah satu bentuk kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
perlindungan sosial, untuk menjamin Pertama (FKTP) yang merujuk disertai
seluruh rakyat agar dapat memenuhi surat keterangan rujuk balik yang dibuat
kebutuhan dasar hidupnya yang layak. dokter. Hal tersebut dinamakan Program
Pemberlakuan JKN yang diselenggarakan Rujuk Balik (PRB). Program Rujuk Balik
oleh BPJS Kesehatan mulai tanggal 1 (PRB) adalah pelayanan kesehatan untuk
Januari 2014 mengharapkan seluruh perawatan dan pengambilan obat yang
masyarakat Indonesia dapat ikut serta dikhususkan untuk pasien berpenyakit
sehingga seluruh masyarakat akan kronis di FKTP atas rekomendasi dari
tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional dokter spesialis di FKRTL (BPJS
(JKN). Pemerintah menyebutkan bahwa di Kesehatan, 2014).
tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia wajib Penyakit kronis yang tergolong dalam
menjadi anggota JKN karena dengan PRB antara lain diabetes mellitus,
adanya JKN masyarakat yang sakit akan hipertensi, Penyakit Jantung Koroner
merasakan dampak pelayanan kesehatan (PJK), asma, Penyakit Paru Obstruktif
yang mereka terima sebagai peserta JKN Kronik (PPOK), epilepsi,
yaitu pemeriksaan, perawatan, dan schizophrenia,stroke,dan Systemic Lupus
pengobatan dijamin oleh BPJS Kesehatan Erythematosus (SLE) (BPJS Kesehatan,
(Depkes RI, 2014). 2014).
Berdasarkan data BPJS Kesehatan Instrument penelitian yang digunakan
tahun 2016 menyatakan bahwa saat ini dalam penelitian ini menggunakan alat
baru 34,05% dari 1.18 juta peserta dengan ukur kuesioner untuk mengetahui Faktor
diagnosa rujuk balik mengikuti Program Yang Berhubungan Dengan
Rujuk Balik. Hal tersebut dikarenakan Ketidakpatuhan Peserta Program Rujuk
ketersediaan obat di apotek yang kurang Balik (PRB) di Wilayah Puskesmas
memadai, FKTP belum siap dan kriteria Pelambuan Banjarmasin Tahun 2020.
pasien stabil di setiap Rumah Sakit Penelitian ini dilakukan di wilayah
berbeda beda (BPJS Kesehatan, 2016). kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin,
Menurut hasil data yang didapatkan waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 24
penulis dari BPJS Kesehatan Cabang Juni – 29 Juni 2020.
Banjarmasin tahun 2019 bahwa Variabel Indipendent dalam penelitian
Puskesmas Pelambuan merupakan ini adalah pengetahuan, sikap, mutu
Puskesmas yang memiliki jumlah peserta pelayanan dan dukungan keluarga.
Program Rujuk Balik (PRB) terbanyak di Sedangkan variabel dependent pada
wilayah Puskesmas Banjarmasin Barat, penelitian ini adalah ketidakpatuhan
yaitu sebanyak 191 peserta sedangkan peserta program rujuk balik (PRB).
yang patuh hanya sebanyak 41 peserta.
Peserta PRB di Puskesmas Pelambuan ini HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak yang tidak patuh dalam melakukan 1. Analisis Univariat
kunjungan setiap bulan ke Puskesmas. Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Padahal dalam program rujuk balik ini Responden Berdasarkan
mengharuskan peserta agar setiap bulan Ketidakpatuhan
selalu rutin ke puskesmas untuk
memeriksakan kondisi kesehatan dan No Ketidakpatuhan N %
mengambil obat. Berdasarkan hasil 1 Ketidakpatuhan 35 66.0
wawancara peneliti kepada petugas 2 Patuh 18 34.0
kesehatan di Puskesmas, kebiasaan peserta
Total 53 100
berkunjung apabila merasa kondisi tubuh
mereka mulai memburuk baru pergi ke Berdasarkan pada tabel 1
puskesmas untuk mengambil obat. diketahui sebagian besar responden
yang memiliki tingkat ketidakpatuhan
METODE PENELITIAN pada program rujuk balik (PRB)
Penelitian ini merupakan penelitian sebanyak 35 orang (66.0%) sedangkan
survei analitik metode kuantitatif dengan pada tingkatan responden yang patuh
menggunakan pendekatan Cross pada program rujuk balik (PRB)
Sectional. sebanyak 18 orang (34.0%).
Populasi dalam penelitian ini adalah
peserta program rujuk balik penderita
Diabetes Melitus di wilayah kerja
Puskesmas Pelambuan sebanyak 115
orang.
Sampel pada penelitian ini sebanyak
53 orang. Tekhnik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah Random
Sampling.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi pelayanan kurang baik sebanyak 13 orang
Responden Berdasarkan Pengetahuan (24.5%) dan responden yang menjawab
mutu pelayanan cukup baik sebanyak 18
No Pengetahuan N %
orang (34.0%) sedangkan sebagian besar
1 Kurang 22 41.5
responden yang menjawab mutu
2 Cukup 20 37.7 pelayanan baik sebanyak 22 orang
3 Baik 11 20.8 (41.5%).
Total 53 100 Tabel 5 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan pada tabel 2 Responden Berdasarkan Dukungan
diketahui responden yang memiliki Keluarga
tingkat pengetahuan kurang sebanyak No Dukungan Keluarga N %
22 orang (41.5%) dan responden yang 1 Kurang 34 64.2
memiliki tingkat pengetahuan cukup
2 Cukup 8 15.1
sebanyak 20 orang (37.7%) sedangkan
3 Baik 11 20.8
pada responden yang tingkat
pengetahuan baik sebanyak 11 orang Total 53 100
(20.8%). Berdasarkan tabel 5 diketahui
Tabel 3 Distribusi Frekuensi sebagian besar responden yang
Responden Berdasarkan Sikap menjawab dukungan keluarga kurang
sebanyak 34 (64.2%) dan responden
No Sikap N % yang menjawab dukungan keluarga
1 Negatif 35 66.0 cukup sebanyak 8 orang (15.1%)
2 Positif 18 34.0 sedangkan responden yang menjawab
Total 53 100 dukungan keluarga baik sebanyak 11
orang (20.8%).
Berdasarkan tabel 3 diketahui ada
sebagian besar responden yang
memiliki sikap negatif sebanyak 35
orang (66.0%) sedangkan pada tingkat
responden yang memiliki sikap positif
sebanyak 18 orang (34.0%).
Tabel 4 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Mutu
Pelayanan

No Mutu Pelayanan N %
1 Kurang 13 24.5
2 Cukup 18 34.0
3 Baik 22 41.5
Total 53 100

Berdasarkan tabel 4 diketahui


responden yang menjawab mutu

3
2. Analisis Bivariat
Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Dengan Ketidakpatuhan Peserta Program
Rujuk Balik (PRB)

Ketidakpatuhan Peserta PRB


No Pengetahuan n % P
Value
Ketidakpatuhan Patuh
N % N %
1 Kurang 15 68.2 7 31.8 22 100
2 Cukup 13 65.0 7 35.0 20 100 0.959
3 Baik 7 63.6 4 36.4 11 100
Total 35 66.0 18 34.0 53 100

Dari hasil uji statistik pada tabel 6 tingkat pengetahuan baik, sebagian besar
diatas menunjukan bahwa dari 53 responden yang tidak memiliki tingkat
responden yang memiliki tingkat kepatuhan pada program rujuk balik
pengetahuan kurang, sebagian besar (PRB) sebanyak 7 responden (63.6%) dan
responden yang tidak memiliki tingkat responden yang memiliki tingkat
kepatuhan pada program rujuk balik kepatuhan pada program rujuk balik
(PRB) sebanyak 15 responden (68.2%) (PRB) sebanyak 4 responden (36.4%).
dan responden yang memiliki tingkat Dari hasil uji statistik dengan
kepatuhan pada program rujuk balik menggunakan Chi-Suare hubungan
(PRB) sebanyak 7 responden (31.8%). pengetahuan dengan ketidakpatuhan
Kemudian dari responden yang memiliki peserta pada program rujuk balik (PRB) di
tingkat kepatuhan cukup, sebagian besar peroleh nilai p Value 0.959. nilai p =
responden yang tidak memiliki tingkat 0.959 > α = 0.05 maka dari hasil tersebut
kepatuhan pada program rujuk balik dapat disimpulkan bahwa tidak ada
(PRB) sebanyak 13 responden (65.0%) hubungan yang signifikan antara
dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan dengan ketidakpatuhan
kepatuhan pada program rujuk balik Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di
(PRB) sebanyak 7 responden (35.0%). Wilayah Puskesmas Pelambuan
Kemudian dari responden yang memiliki Banjarmasin Tahun 2020.

Tabel 7 Hubungan Sikap Dengan Ketidakpatuhan Peserta Program Rujuk Balik (PRB)

Ketidakpatuhan Peserta PRB


No Sikap N % P
Value
Ketidakpatuhan Patuh
N % N %
1 Negatif 28 80.0 7 20.0 35 100
2 Positif 7 38.9 11 61.1 18 100 0.007
Total 35 66.0 18 34.0 53 100

4
Dari hasil uji statistik pada tabel 4.7 responden yang memiliki tingkat
diatas menunjukan bahwa dari 53 kepatuhan pada program rujuk balik
responden yang memiliki sikap negatif, (PRB) sebanyak 11 responden (61.1%).
sebagian besar responden yang tidak Dari hasil uji statistik dengan
memiliki tingkat kepatuhan pada program menggunakan Chi-Suare hubungan sikap
rujuk balik (PRB) sebanyak 28 responden dengan ketidakpatuhan peserta pada
(80.0%) dan responden yang memiliki program rujuk balik (PRB) di peroleh nilai
tingkat kepatuhan pada program rujuk p Value 0.007. nilai p = 0.007 < α = 0.05
balik (PRB) sebanyak 7 responden maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan
(20.0%). Kemudian dari responden yang bahwa ada hubungan yang signifikan
memiliki sikap positif, sebagian besar antara sikap dengan ketidakpatuhan
responden yang tidak memiliki tingkat Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di
kepatuhan pada program rujuk balik Wilayah Puskesmas Pelambuan
(PRB) sebanyak 7 responden (38.9%) dan Banjarmasin Tahun 2020.

Tabel 8 Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Ketidakpatuhan Peserta Program Rujuk


Balik (PRB)

No Mutu Pelayanan Ketidakpatuhan Peserta PRB N % P


Value
Ketidakpatuhan Patuh
N % N %
1 Kurang 12 92.3 1 7.7 13 100
2 Cukup 14 77.8 4 22.2 18 100 0.004
3 Baik 9 40.9 13 59.1 22 100
Total 35 66.0 18 34.0 53 100
Dari hasil uji statistik pada tabel 8 mutu pelayanan baik, sebagian besar
diatas menunjukan bahwa dari 53 responden yang tidak memiliki tingkat
responden yang menjawab mutu kepatuhan pada program rujuk balik
pelayanan kurang, sebagian besar (PRB) sebanyak 9 responden (40.9%) dan
responden yang tidak memiliki tingkat responden yang memiliki tingkat
kepatuhan pada program rujuk balik kepatuhan pada progrsm rujuk balik
(PRB) sebanyak 12 responden (92.3%) (PRB) sebanyak 13 responden (59.1%).
dan responden yang memiliki tingkat Dari hasil uji statistik dengan
kepatuhan pada program rujuk balik menggunakan Chi-Square hubungan mutu
(PRB) sebanyak 1 responden (7.7%). pelayanan dengan ketidakpatuhan peserta
Kemudian dari responden yang menjawab pada program rujuk balik (PRB) diperoleh
mutu pelayanan cukup, sebagian besar nilai p Value 0.004. nilai p = 0.004 < α =
responden yang tidak memiliki tingkat 0.05 maka dari hasil tersebut dapat
kepatuhan pada program rujuk balik disimpulkan bahwa ada hubungan yang
(PRB) sebanyak 14 responden (77.8%) signifikan antara mutu pelayanan dengan
dan responden yang memiliki tingkat ketidakpatuhan Peserta Program Rujuk
kepatuhan pada program rujuk balik Balik (PRB) di Wilayah Puskesmas
(PRB) sebanyak 4 responden (22.2%). Pelambuan Banjarmasin Tahun 2020.
Kemudian dari responden yang menjawab

5
Hasil uji statistik antara dukungan Chi Square menunjukan bahwa 2 cells
keluarga dengan ketidakpatuhan peserta (33.3%) yaitu lebih dari 20% dan tidak
Program Rujuk Balik (PRB) di wilayah sesuai dengan aturan yang berlaku pada
Puskesmas Pelambuan Banjarmasin uji Chi Square, sehingga dilakukan
Tahun 2020 diketahui bahwa dari 53 penggabungan cells pada variabel
responden, responden yang menjawab dukungan keluarga yang mana dukungan
dukungan keluarga kurang yang paling keluarga kurang digabung dengan
dominan adalah responden yang tidak dukungan keluarga cukup dan dukungan
memiliki tingkat kepatuhan sebanyak 26 keluarga baik sehingga menjadi 2 kategori
responden (76.5%) dan responden yang yaitu dukungan keluarga kurang & cukup
menjawab dukungan keluarga cukup yang dan dukungan keluarga baik kemudian
paling dominan adalah responden yang dilakukan uji Chi Square kembali.
tidak memiliki tingkat kepatuhan Setelah dilakukan penggabungan cells
sebanyak 5 responden (62.5%) kemudian maka didapatkan hasil yang masih
responden yang menjawab dukungan menunjukan bahwa 1 cells (25.0%) yaitu
keluarga baik yang paling dominan adalah lebih dari 20% dan tidak sesuai aturan
responden yang memiliki tingkat yang berlaku pada uji Chi Square,
kepatuhan sebanyak 7 responden (63.6%). sehingga dilakukan pengujian kembali
Hasil analisis dengan menggunakan uji menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Tabel 9 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Ketidakpatuhan Peserta Program


Rujuk Balik (PRB) Dengan Uji Kolmogorov Smirnov

Ketidakpatuhan Peserta PRB


No Dukungan Keluarga N % P
Value
Ketidakpatuhan Patuh
N % N %
1 Kurang & Cukup 31 73.8 11 26.2 42 100
2 Baik 4 36.4 7 63.6 11 100 0.000
Total 35 66.0 18 34.0 53 100

Dari hasil uji statistik pada tabel 9 responden yang memiliki tingkat
diatas menunjukan bahwa dari 53 kepatuhan pada program rujuk balik
responden yang menjawab dukungan (PRB) sebanyak 7 responden (63.6%).
keluarga kurang & cukup, sebagian besar Dari hasil uji statistik dengan
responden yang tidak memiliki tingkat menggunakan Kolmogorov Smirnov
kepatuhan pada program rujuk balik hubungan dukungan keluarga dengan
(PRB) sebanyak 31 responden (73.8%) ketidakpatuhan peserta pada program
dan responden yang memiliki tingkat rujuk balik (PRB) diperoleh nilai p Value
kepatuhan pada program rujuk balik 0.000 nilai p = 0.000 < α = 0.05 maka dari
(PRB) sebanyak 11 responden (26.2%). hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
Kemudian dari responden yang menjawab ada hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga baik, sebagian besar dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan
responden yang tidak memiliki tingkat Peserta Program Rujuk Balik (PRB) di
kepatuhan pada program rujuk balik Wilayah Puskesmas Pelambuan
(PRB) sebanyak 4 responden (36.4%) dan Banjarmasin Tahun 2020.

6
3. Pembahasan Penelitian Analisis daripada peserta yang
Univariat menjawab mutu pelayanan
a. Ketidakpatuhan cukup dan kurang, peserta
Dapat disimpulkan bahwa yang menjawab mutu
peserta yang tidak patuh dalam pelayanan baik tetapi tidak
program rujuk balik lebih patuh terhadap program rujuk
dominan daripada peserta yang balik di karenakan tidak
patuh dalam program rujuk balik, memiliki waktu untuk pergi
hal ini dikarenakan jarak tempuh ke puskesmas sehingga tidak
yang cukup jauh antara tempat sedikit peserta memilih
tinggal peserta dengan Puskesmas. membeli obat sendiri di luar.
Tidak sedikit peserta program e. Dukungan Keluarga
rujuk balik yang sudah lanjut usia, Dapat disimpulkan
sehingga mereka tidak bisa untuk peserta yang menjawab
selalu rutin kontrol ke puskesmas dukungan keluarga kurang
dengan alasan tidak terlalu kuat lebih dominan daripada
untuk berjalan. peserta yang menjawab
b. Pengetahuan dukungan keluarga cukup dan
Dapat disimpulkan bahwa baik, hal inilah yang
peserta yang memiliki menyebabkan peserta masih
pengetahuan kurang, lebih banyak yang tidak patuh
dominan daripada pengetahuan dalam program rujuk balik,
cukup dan baik, sehingga peserta karena peserta tidak
kurang memahami manfaat mendapatkan perhatian dari
mengikuti kegiatan program rujuk keluarga serta keluarga juga
balik, tidak sedikit peserta tidak memiliki waktu untuk
berasumsi bahwa melakukan bisa mengantarkan peserta
pekerjaan rumah sama saja rutin kontrol ke puskesmas.
dengan melakukan olahraga. 4. Pembahasan Penelitian Analisis
c. Sikap Bivariat
Dapat disimpulkan bahwa a. Hubungan Pengetahuan
sikap peserta yang negatif lebih Dengan Ketidakpatuhan
dominan daripada sikap peserta Peserta Program Rujuk
yang positif, masih banyak peserta Balik (PRB)
yang tidak setuju apabila di suruh Peserta rujuk balik yang
untuk selalu rutin kontrol dan memiliki pengetahuan kurang
mengikuti senam setiap bulan dan cukup serta tidak patuh
dengan alas an tidak memiliki terhadap program rujuk balik
waktu untuk pergi ke puskesmas (PRB), ini biasanya
karena jam pelayanan puskesmas dikarenakan dari beberapa
berbenturan dengan jam kerja faktor lain seperti faktor
mereka. dukungan keluarga, sikap dan
d. Mutu Pelayanan mutu pelayanan. Akan tetapi
Dapat disimpulkan ada beberapa peserta yang
peserta yang menjawab mutu memiliki pengetahuan baik
pelayanan baik lebih dominan tetapi tidak patuh terhadap

7
program rujuk balik (PRB). Universitas Hasanuddin
Hal ini juga bisa dikarenakan Makassar, dalam penelitian
jauhnya jarak tempuh menuju ini menunjukan ada hubungan
puskesmas. antara sikap dengan
Ada beberapa faktor yang ketidakpatuhan mengikuti
mempengaruhi pengetahuan kegiatan Prolanis di
yang peneliti temukan saat di Puskesmas Rangas Kabupaten
lapangan, seperti jarak Mamuju dengan nilai p =
tempuh, akses transfortasi, 0.000 < 0.005.
umur dan keyakinan sehingga c. Hubungan Mutu Pelayanan
bagi peneliti selanjutnya bisa Dengan Ketidakpatuhan
menambahkan faktor tersebut Peserta Program Rujuk
sebagai variabel yang akan Balik (PRB)
diteliti nantinya. Peserta rujuk balik yang
Penelitian dari Herda menjawab mutu pelayanan
Ariyani (2016) di Stikes kurang dan cukup serta tidak
Muhammadiyah Banjarmasin, patuh terhadap program rujuk
menyatakan dalam penelitian balik (PRB), ini biasanya
ini menunjukan ada hubungan dikarenakan dari beberapa
antara tingkat pengetahuan faktor lain seperti faktor
dengan kepatuhan penderita pengalaman pribadi dan
TB Paru di Puskesmas pengetahuan. Akan tetapi
Pekauman Kota Banjarmasin lebih banyak peserta yang
dengan nilai p = 0.015 < menjawab mutu pelayanan
0.005. baik dan memiliki tingkat
b. Hubungan sikap Dengan kepatuhan daripada peserta
Ketidakpatuhan Peserta yang tidak patuh terhadap
Program Rujuk Balik (PRB) program rujuk balik (PRB).
Peserta rujuk balik yang Hal ini juga bisa dikarenakan
memiliki sikap negatif serta dukungan keluarga yang baik
tidak patuh terhadap program serta perhatian yang diberikan
rujuk balik (PRB), ini petugas kesehatan ke peserta
biasanya dikarenakan dari baik.
beberapa faktor lain seperti Hasil penelitian dari Syifa
faktor pengalaman pribadi dan Munawarah (2012) di
pengetahuan. Akan tetapi ada Fakultas Kedokteran
beberapa peserta yang Universitas Syiah Kuala,
memiliki pengetahuan baik dalam penelitian ini
tetapi tidak patuh terhadap menunjukan ada hubungan
program rujuk balik (PRB). antara kualitas pelayanan
Hal ini juga bisa dikarenakan dengan kepatuhan berobat
kurangnya dukungan dari pasien hipertensi di
keluarga. Puskesmas Batoh Kecamatan
Hasil penelitian ini Lueng Bata Banda Aceh
sejalan dengan penelitian dengan nilai p = 0.002 <
Andi Harniati (2017) di 0.005.

8
d. Hubungan Dukungan Responden yang memiliki sikap
Keluarga Dengan positif sebanyak 18 orang dan
Ketidakpatuhan Peserta sikap negatif 35 orang. Responden
Program Rujuk Balik (PRB) yang menjawab mutu pelayanan
Peserta rujuk balik yang baik sebanyak 22 orang, yang
menjawab dukungan keluarga menjawab mutu pelayanan cukup
kurang dan cukup serta tidak 18 orang dan yang menjawab
patuh terhadap program rujuk mutu pelayanan kurang 18 orang.
balik (PRB), ini biasanya Responden yang menjawab
dikarenakan dari beberapa dukungan keluarga baik sebanyak
faktor lain seperti faktor 11 orang, sedangkan yang
pengetahuan dan keyakinan. menjawab dukungan keluarga
Akan tetapi ada beberapa cukup 8 orang dan yang
peserta yang menjawab menjawab dukungan keluarga
dukungan keluarga baik tetapi kurang 34 orang.
tidak patuh terhadap program Tidak ada hubungan antara
rujuk balik (PRB). Hal ini pengetahuan dengan
juga bisa dikarenakan jauh ketidakpatuhan peserta program
nya jarak tempuh menuju rujuk balik (PRB) di wilayah
puskesmas serta pengetahuan Puskesmas Pelambuan
peserta yang kurang terhadap Banjarmasin Tahun 2020 dan ada
kegiatan rujuk balik. hubungan antara sikap, mutu
Hasil penelitian ini pelayanan dan dukungan keluarga
sejalan dengan penelitian dengan ketidakpatuhan peserta
Andi Harniati (2017) di program rujuk balik (PRB) di
Universitas Hasanuddin wilayah Puskesmas Pelambuan
Makassar, dalam penelitian Banjarmasin Tahun 2020
ini menunjukan ada hubungan 2. Saran
antara dukungan keluarga Dari hasil penelitian ini
dengan ketidakpatuhan diharapkan kepada petugas
mengikuti kegiatan Prolanis di program rujuk balik (PRB)
Puskesmas Rangas Kabupaten dapat meningkatkan perannya
Mamuju dengan nilai p = sebagai educator yaitu dengan
0.000 < 0.005. memberikan edukasi tentang
penyakit gula darah dan
Penutup penyakit yang termasuk dalam
1. Kesimpulan program rujuk balik serta
Dari 53 responden, responden menekankan pentingnya ikut
yang memiliki tingkat kepatuhan aktif kegiatan program rujuk
sebanyak 18 orang sedangkan balik. Selain memberikan
yang tidak patuh 35 orang. edukasi kepada peserta,
Responden yang memiliki edukasi sebaiknya dilakukan
pengetahuan baik sebanyak 11 kepada keluarga peserta PRB.
orang sedangkan yang memiliki
pengetahuan cukup 20 orang dan
pengetahuan kurang 22 orang.

9
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan mengikuti kegiatan
Ariyani, Herda. 2016. Hubungan tingkat prolanis di puskesmas Rangas
pengetahuan dengan kepatuhan Kabupaten Mamuju. Fakultas
pada pengobatan penderita Kesehatan Masyarakat.
tuberkulosis paru di puskesmas Universitas Hasanuddin.
pekauman kota Banjarmasin. Munawarah, Syifa. 2012. Hubungan
STIKES Muhammadiyah : kualitas pelayanan kesehatan
Banjarmasin dengan kepatuhan berobat pasien
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial hipertensi di puskesmas batoh
(BPJS) Kesehatan. -2014. kecamatan lhueng bara banda
Panduan Praktis Program Rujuk aceh. Syiah kuala : Banda Aceh
Balik Bagi Peserta JKN. Jakarta: Noverdita, Tri. 2017. Faktor-Faktor Yang
BPJS Kesehatan. -2016 Kebijakan Berhubungan Dengan Kesertaan
Pelayanan dan Pembayaran Program Pengelolaan Penyakit
Dalam Program JKN. Jakarta: Kronis (PROLANIS) Pada Peserta
BPJS Kesehatan. Program Rujuk Balik di Kota
Depkes RI. 2010. Capaian Pembangunan Depok. Fakultas Kesehatan
Kesehatan Tahun 2011. Jakarta. - Masyarakat. Universitas
2014. Peraturan Menteri Indonesia.
Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Presiden No.12 tahun 2013,
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang jaminan kesehatan, Lembar
Pusat Kesehatan Masyarakat. Negara Republik Indonesia Tahun
Harniati, Andi. 2018. Analisis 2013 No.29, Jakarta.
ketidakpatuhan peserta BPJS

10

Anda mungkin juga menyukai