Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PEMERINTAH DAERAH ISTEMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2023

Tanggal : 03 Februari 2023

Sifat : Tugas Asynchronous 7 - Agenda 2

Fasilitator : Dr. Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si.

Nama Peserta : Nurtiyas Wahyuningrum, A.Md.AK


Instansi Asal Peserta : UPT Puskesmas Tegalrejo Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
Nomor Absensi Peserta : LD2.4.26.Nurtiyas Wahyuningrum
TUGAS INDIVIDU
KOLABORATIF

Tugas Individu:
Analisis penerapan WoG (best practice) dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi di
tempat tugas peserta.

Jawab:
A. Pengertian
WoG (Whole of Government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama
dalam bidang pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Ada beberapa cara dalam menerapkan WoG, diantaranya:
1. Integritas dengan pemerintahan
2. Kerjasama lintas sektor
3. Kerjasama antar instansi
4. Kolaborasi
5. Koordinasi
6. Sinergitas
WoG berdasarkan jenis, antara lain:
1. Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yan
dibutuhkan warga masyarakat.
2. Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan
lainnya.
3. Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga massyarakat,
seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan
seterusnya.
4. Pelayanan regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undangan,
maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.
B. Analisis Penerapan WoG (best practice) dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi di
UPT Puskesmas Tegalrejo sebagai berikut:
1. Melakukan kerjasama lintas program dalam upaya penemuan terduga TB
(Tuberculosis) di wilayah kerja UPT Puskesmas Tegalrejo. Kegiatannya meliputi
screening kesehatan, pengukuran antropometri, pemeriksaan rontgen dada,
pemeriksan dahak / TCM (Tes Cepat Molekuler), dan pemeriksaan TST / Mantoux.
• Lintas sektor yang terlibat: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, programmer TB,
dan Zero TB
• Peran serta laboratorium: melakukan pemeriksaan dahak / sputum dengan TCM
GeneXpert.
2. Melakukan kerjasama lintas program dengan pengelola program pengendalian
penyakit tidak menular (PTM), Lansia, dan PISPK (Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga) dalam upaya screening kesehatan.
• Lintas sektor yang terlibat: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, programmer
terkait di Puskesmas, dokter Puskesmas, kader kesehatan, dan pejabat di
masyarakat.
• Peran serta laboratorium: melakukan pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
3. Melakukan kegiatan UKS, UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), Imunisasi, dan
SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang) dengan lintas
program dan lintas sektor. Kegiatannya meliputi, pemeriksaan gigi, mengukuran
antropometri, pemeriksaan vital sign, screening riwayat penyakit, pemberian tablet
tambah darah, imunisasi sesuai program.
• Lintas sektor yang terlibat: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, sekolah dan
programmer terkait di Puskesmas.
• Peran serta laboratorium: melakukan pemeriksaan Hb pada remaja putri di
sekolah-sekolah.
4. Melakukan kerjasama lintas program dengan pengelola program deteksi dini tumbuh
kembang dalam kegiatan posyandu dalam menunjang target nasional Zero Stunting.
• Lintas sektor yang terlibat: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, PKK DIY, kader
kesehatan, dan programmer gizi.
• Peran serta laboratorium: melakukan pemeriksaan darah rutin, urin rutin, dan
feses rutin pada balita.
5. Melakukan kegiatan Mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) dalam upaya
pencarian atau penemuan penderita HIV/AIDS secara mobile/keliling yang menyasar
ke sasaran kelompok beresiko dengan lintas program dan lintas sektor.
• Lintas sektor yang terlibat: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Yayasan Vesta
Indonesia, dan programmer HIV.
• Peran serta laboratorium: melakukan pemeriksaan HIV pada kelompok beresiko.

Anda mungkin juga menyukai