Oleh:
PUTRI RAHMAWATI
1740312215
Preseptor :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan lintas program dan lintas sektor
beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama2.
bagian atau bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk untuk mengambil
tindakan pada suatu masalah agar hasil yang tercapai dengan cara yang lebih
lintas sektor, dikenal juga istilah kemitraan. Kemitraan adalah suatu kerja sama
2
Sasaran dari pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan
berbagai faktor yang tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan,
melainkan juga tanggung jawab berbagai sektor terkait. Untuk mewujudkan hal
tersebut perlu diupayakan adanya suatu kerjasama yang baik antara sektor
masyarakat yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Hal ini sejalan
Sehat. Pergeseran paradigma ini memberi peluang bagi Puskesmas untuk lebih
inilah yang mendasari penulis membahas tentang pelaksananaan kerja sama lintas
Makalah ini membahas tentang kerja sama lintas sektor di wilayah kerja
3
1.3 Tujuan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
atau bagian-bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk untuk mengambil tindakan
pada suatu masalah agar hasil yang tercapai dengan cara yang lebih efektif,
sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor kesehatan
yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau
Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga ikut serta
informasi serta mengevaluasi.2 Prinsip kerja sama lintas sektor melalui pertalian
dengan program di dalam dan di luar sektor kesehatan untuk mencapai kesadaran
yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan dari keputusan kebijakan dan
5
Menurut Aprilia, tujuan dari kerjasama lintas sektor sebagai berikut8a
keseharian.
program
1. Peraturan perundang-undangan
2. Kerjasama / MOU
6
5. Saling memberikan manfaat terhadap diantara kedua belah pihak
I. Camat
pelayanan kesehatan.
II. Polsek
pelayanan kesehatan.
7
III. Koramil
(siaga bencana)
pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan.
8
V. Kepala Desa
pelayanan kesehatan.
VI. PKK
pelayanan kesehatan
VII. Kader
9
6. Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan.
VIII. UPTB-KB
akseptor baru.
pelayanan kesehatan.
IX. KUA
pelayanan kesehatan.
10
6. Koordinasi dalam upaya kesehatan sekolah( misalnya pemberian obat
11
BAB 3
ANALISIS SITUASI
oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) pada tahun 1981 dengan luas tanah 270 m2.
Gedung Puskesmas didirikan pada tahun 1983 dengan luas bangunan 140 m2.
saat itu meliputi Balai Pengobatan (BP), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
apotek. Jumlah pegawai yang ada pada saat itu sekitar 10 orang dan sampai saat
karena adanya keterbatasan lahan. Rumah dinas paramedis yang ada pada saat itu
dijadikan kantor dan juga ada penambahan beberapa ruangan pelayanan lainnya.
Pada tahun awal 2012 dan 2013 ada renovasi kembali pada gedung utama kantor
dan pada ruang pelayanan sehingga pada saat sekarang ruang pelayanan sudah
semakin baik. Saat ini, kondisi bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah
permanen yang terdiri dari beberapa ruangan kantor, seperti: P3K, Rekam Medis
12
3.2. Kondisi Geografis
Kilangan, Kota Padang yang terdiri 7 (Tujuh) kelurahan. Dengan luas wilayah +
dataran tinggi. Curah hujan ± 471 mm/bulan , temperatur antara 28 0C– 310C.
Kabung.
13
PETA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LUBUK KILANGAN TAHUN 2017
Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang tahun 2017 yang dipublikasikan pada
tahun 2017 jumlah Penduduk Kec. Lubuk Kilangan adalah sebanyak 54.792 jiwa
rata anggota keluarga 4 orang serta kepadatan penduduk 614/km². Adapun rincian
14
Tabel 3.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan Tahun 2017
Tabel 3.2. Kondisi Sarana Kesehatan Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2017
Kondisi
No Jenis Sarana dan Prasarana
Jumlah Rusak Rusak Rusak
Baik
I Sarana Kesehatan Ringan Sedang Berat
1 Puskesmas Induk 1 1
2 Puskesmas Pembantu 4 4
3 Rumah Dinas Dokter 1 1
4 Rumah Dinas Perawat - -
5 Poskeskel 7
6 Puskesmas Keliling roda. 4 1 1
15
7 Ambulance 0 0
9 Sepeda Motor 5 5
II Sarana Penunjang
1 Komputer 20 18 1
2 Laptop 10 10 1
3 Mesin Tik 1 1 1
4 Telepon 1 - 1
5 Listrik 1 1
6 Sarana Air Bersih 1 1
III Sarana dan Prasarana lain
Dalam Puskesmas
1 Laboratorium 1 1
b. Prasarana Kesehatan
Posyandu Balita : 44 Pos
Posyandu Lansia : 14 Pos
Kader Kesehatan : 176 Orang
Kader Aktif : 172 Orang
Praktek Swasta Dokter Umum : 5 Orang
Prakter Swasta Dokter Gigi : 3 Orang
Praktek Bidan Swasta : 18 Orang
Klinik Bersalin : 7 Buah
Rumah Obat/Apotik : 9 Buah
Rumah Sakit Swasta : 0 Unit
Pos UKK : 1 Pos
Pengobatan Tradisional : 109 Buah
Toga : 174 Buah
16
3.5. Gambaran Khusus
Realisasi di
No Lintas
Peran Puskesmas Lubuk Pencapaian
. Sektor
Kilangan
1. Camat - Memberikan dukungan - Musrenbang Sudah
kepada pelayanan - Mengkoordinasikan terlaksana
kesehatan di hasil kegiatan dan dengan baik
puskesmas. tindak lanjut
- Memotivasi masyarakat kegiatan yang
yang tidak mau dirujuk dilaksanakan
ke Rumah Sakit. Puskesmas.
- Memberikan masukan, - Memberikan
harapan dan kebutuhan masukan dan
masyarakat akan dukungan dalam
pelayanan kesehatan. upaya
- Anggota Muspika meningkatkan
kebutuhan
masyarakat akan
pelayanan
kesehatan.
- Ikut serta dalam
Lokakarya Mini
Triwulan.
- Muspika
2. Lurah - Dukungan pelayanan - Memberikan Sudah
puskesmas dukungan kebijakan, terlaksana
- Memotivasi sarana dan dana dengan baik
masyarakat ke RS untuk
- Menyusun jadwal penyelenggaraan
program kesehatan program Puskesmas.
- Mengkoordinasikan
puskesmas
penggerakan
- SK posyandu dan kader
masyarakat untuk
aktif dapat ikut dalam
penyuluhan tentang
program Puskesmas.
- Ikut serla dalam
Lokakarya Mini
Triwulan.
- Muspika
- Membuat SK
penetapan kader
posyandu
- Kelurahan siaga
3. Polsek - Penanganan - Berkoordinasi Sudah
17
kecelakaan dalam penanganan terlaksana
- Pembuatan VER kecelakaan, kejadian dengan baik
- Penyuluhan dan kekerasan atau
penanganan NAPZA kejadian lain yang
- Pengamatan makanan memerlukan
kadarluarsa pemeriksaan atau
penanganan
- Penanggulangan
kesehatan seperti
bencana
kejadian begal atau
- Melaksanakan PSN pelaksanaan posko
- Pelaksanaan posko pengamanan
pengamanan Lebaran Lebaran
- Berkoordinasi
dalam kegiatan
penyuluhan dan
penanganan
NAPZA.
- Berkoordinasi
dalam
penanggulangan
bencana.
- Ikut serla dalam
Lokakarya Mini
Triwulan.
- Muspika
4. Koramil/ - Penanggulangan - Berkoordinasi Sudah
Danramil dalam masalah terlaksana
bencana
keamanan dan dengan baik
- Leading sektor penanggulangan
penanganan KB bencana (Siap
- Melaksanakan PSN Bencana).
- Ikut serla dalam
- Tim akselerasi
Lokakarya Mini
penurunan AKI dan Triwulan.
AKB - Muspika
- Pelaksanaan Posko - Pelaksanaan Posko
Pengamanan
Pengamanan Lebaran Lebaran
18
melaksanakan PSN kesehatan
- UKSG
- Melaksanakan PSN
6. Keluarga Pembinaan, pembimbingan, Penyediaan alat KB Sudah
Berencana dan fasilitasi di bidang terlaksana
dan pengendalian penduduk dan dengan baik
BPMPKB penyelenggaraan keluarga
berencana.
(Perpres RI No. 62 Tahun
2010)
7. Kantor - Penyuluhan Belum
Urusan - Koordinasi pembinaan mengenai isu terkait terlaksana
Agama calon jamaah haji - Mengirim calon dengan baik
- Tim akselerasi pengantin untuk
penurunan AKI AKB imunisasi TT
- Melaksanakan PSN
- Koordinasi pelaporan
pengantin tiap bulan
- Koordinasi upaya
kesehatan sekolah
- Mengirim CWP untuk
imunisasi TT
8. - Pembinaan, Sudah
PKK - Pembinaan, memotivasi memotivasi terlaksana
(Pembina masyarakat untuk masyarakat untuk dengan baik
Kesejahteraa melaksanakan melaksanakan
n Keluarga) pembangunan kesehatan pembangunan
- Memberikan masukan, kesehatan
harapan dan kebutuhan - Memberikan
masyarakat akan masukan,harapan
pelayanan kesehatan dan kebutuhan
masyarakat akan
pelayanan kesehatan
- Bundo peduli jentik
9. - Pelaksana posyandu Sudah
Kader - Pelaksana dalam - Jumantik terlaksana
kegiatan posyandu - Penggerak dengan baik
balita dan posyandu masyarakat dalam
lansia kegiatan puskesmas.
- juru pemantau jentik - memotivasi
(Jumantik), survei masyarakat berobat
perumahan dan ke puskesmas
lingkungan
- Sebagai penggerak peran
serta masyarakat,
membantu kegiatan
puskesmas di
Masyarakat
10. Sektor Pengadaan bibit TOGA - Pengadaan bibit Sudah
Pertanian TOGA dan terlaksana
pembuatan dengan baik
19
kebun TOGA
11. Dinas Penanganan dan Pelaporan Kasus gigitan Belum
Peternakan pencegahan kasus rabies. anjing terlaksana
dan Pengadaan vaksin anti dengan baik
kehewanan rabies
20
BAB 4
PEMBAHASAN
salah satu solusi pemecahan masalah puskesmas yang belum terselesaikan karena
pemerintahan, swasta, dan unsur non pemerintahan diluar sektor kesehatan yang
lintas sektor maka usaha untuk memecahkan masalah dapat dinilai dari berbagai
melibatkan lintas sektor antara lain Lokakarya Mini Lintas sektor yang
tahunan.
21
4.1 Gambaran Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor di Puskesmas Lubuk
Kilangan
4.1.1 Camat
jamban namun tanpa septic tank sehingga pihak Puskesmas bekerja sama
Musrenbang.
22
4.1.2 Lurah
karena itu akan dilakukan kerjasama lintas sektor dengan pihak kelurahan
4.1.3 Kepolisian
bekerja sama dengan Pihak kepolisian dan Koramil turut serta dalam
23
4.1.4 Koramil
bekerja sama dengan Pihak kepolisian dan Koramil turut serta dalam
24
4.1.6 Keluarga Berencana dan BPMPKB
posyandu, dilakukan skring IVA bagi perempuan yang telah menikah dan
melahirkan.
pemateri dari Kantor Urusan Agama dalam materi imunisasi salah satunya
saat kasus vaksin palsu Kantor Urusan Agama turut serta menyampaikan
Fatwa MUI mengenai hukum vaksin, dan HIV AIDS. Kantor Urusan
25
4.1.9 PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga)
4.1.10 Kader
berobat ke puskesmas.
26
Sektor pertanian berperan dalam pengadaan bibit TOGA. Saat ini telah
yang meminta vaksin anti rabies saat digigit anjing atau kucing walaupun
4.2.1 Merokok
karena menurut badan kesehatan dunia (WHO) rokok merupakan zat adiktif
yang memiliki kandungan kurang lebih 4.000 elemen, dimana 200 elemen
27
Angka perokok di Kota Padang masih tinggi dan khususnya di
merokok pada tahun 2018 masih 22%, yang artinya 78% penduduk di
kecamatan Lubuk Kilangan masih merokok secara aktif. Target capaian ini
mengalami penurunan dari tahun 2017 yakni 42,77%, hal ini merupakan
lainnya
28
Tabel 4.1 Persentase Penduduk yang Tidak Merokok di Wilayah Kerja
Kecamatan Lubuk Kilangan pada Tahun 2018
Bulan Target Pencapaian
Januari 70% 45%
Februari 70% 48%
Maret 70% 18%
April 70% 8%
Mei 70% 10%
Juni 70% 11%
Juli 70% 13,9%
Agustus 70% 16,6%
September 70% 18,9%
Oktober 70% 30,95
Sumber : Laporan Bulanan Program Kerja Promosi Kesehatan Puskesmas Lubuk
Kilangan pada Bulan Januari – Oktober Tahun 2018.
Tabel 4.2 Jumlah Rumah Tangga yang Telah dibina PIS-PK Mengenai Edukasi
Bahaya Merokok di Kec. Lubuk Kilangan pada Bulan Januari – Oktober Tahun
2018
29
4.2.1.1 Analisis Sebab Masalah
4.2.1.1.1 Manusia
merokok.
4.2.1.1.2 Metode
4.2.1.1.3 Material
4.2.1.1.4 Lingkungan
kebiasaan merokok.
30
c. Rokok yang masih mudah didapatkan oleh siapa saja dan dimana saja.
4.2.1.2.1 Manusia
Masalah : - Kurangnya motivasi dan konsistensi masyarakat untuk
berhenti merokok.
masyarakat.
31
4.2.1.2.2 Metode
Masalah : - Penyuluhan dan diskusi tentang bahaya merokok pada
program puskesmas yang ada belum optimal.
- Metode yang digunakan dalam pendekatan merokok masih
dalam bentuk individu dan kelompok.
- Kurangnya kerjasama lintas sektor dalam upaya
peningkatan jumlah anggota keluarga yang berhenti
merokok.
Rencana : - Optimalisasi penyuluhan dan diskusi tentang bahaya
merokok melalui kegiatan penyuluhan yang menarik dan
informatif.
- Membentuk komunitas anti merokok di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan.
- Meningkatkan kerjasama lintas sektor melalui pertemuan
rutin antara petugas puskesmas pemegang program,
komunitas yang akan dibentuk serta pemerintah sebagai
lintas sektor yang terkait.
Pelaksana : - Pemegang program promosi kesehatan, dokter puskesmas,
dokter muda Puskesmas Lubuk Kilangan.
Sasaran : - Berbagai komunitas (Karang Taruna, PMI, PMR di
Kecamatan Lubuk Kilangan)
Waktu : - Setiap 3 bulan
32
4.2.1.2.3 Material
Masalah : - Belum tersedianya media pengganti rokok yang efisien
dan aplikatif.
- Belum tersedianya media komunikasi antar mayarakat,
puskesmas dan lintas sektor di Lubuk Kilangan khususnya
mengenai berhenti rokok
4.2.1.2.4 Lingkungan
Masalah : - Masih berkembangnya anggapan yang salah di masyarakat
merokok.
33
dimana saja.
34
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
lebih baik.