Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknik dinas kesehatan Kabupaten/kota yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatna diwilayah kerjanya.Puskesmas
berperan menyelanggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
Upaya kesehatn yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan.Upaya kesehatan wajib merupakan upaya
kesehatan yang dilaskanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia.Upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui

pengingkatan

indexs

pembangunan

manusia(IPM),serta

merupakan

kesepakatan global maupun nasional.Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib


dan upaya kesehatna pengembangan harus enerapkan asas penyenggaraan puskesmas
secara terpadu yaitu asas pertanggungjawaban wilayah pemberdayaan masyarakat
,keterpaduan rujukan.
Agar

upaya

kesehatan

terselenggara

secara

optimal

,maka

haru

diselenggarakannya Lokakarya mini lintas sektor tribulan yang pertama,dengan tujuan


untuk menggalang kerjasama lintas sektor diluar bidang kesehatan,sehingga program
kesehatan yang akan berjalan dapat dikoordinasikan dengan baik kepada sektor lainnya
Kesehatan memegang peranan penting dalam menenrukan keberhasilan
pembangunan.Oleh karena itu pembangunan dibidang kesehatan sebagai salah satu
upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran ,kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk ,agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan mutu sumber daya
manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat
yang memberikan prioritas pada upaya kesehtan ,pencegahan ,penyembuhan,pemulihan
dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut serta
1

meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui


pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam
bidang medis termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oelh masyarakat.
Hal ini tidak akan tercapai bila hanya sektor kesehatan saja yang bergerak
.Dukungan dan kerjasama dari sektor-sektor lain khusunya dalam meningkatkan peran
serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pencapaian tujuan tersebut.Dukungan dari
sektor-sektor yang bersangkutan dapat terwujud bila adannya kerjasama dan saling
pengertian untuk menggalang kerjasama tersebut,dilaksankan pertemuan lintas
sektoral .Dalam pertemuan ini diharapkan akan tersusunnya rencana kegiatan
pembinaan secara terpadu sesuai dengan prioritas permasalahan kesehatan yang ada
.Untuk mendapatkan hasil yang masksimal perlu adanya salign pengertian dan
keterbukaan diantara komponen yang terkait.
B.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sekttor dalam rangka mengkaji hasil kegiatan
kerjasama lintas sektor dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya,
sehingga tergalagnnya kerjasama lintas sektor dalam ragnka pembimaam dan
pengembangan perasn serta masyarakat secara terpadu
2. Tujuan Khusus
a. Dikenalnya kegiatan pembinaan peran serta masyarakat dari masing-masing
sektor terkait di tingkat kecamatan,
b. Diketahuinya peran bantu masing-masing sector terkait yagn saling
mendukung untuk mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan.
c. Dirumuskannya rencana kerja tribulanan masing-masing sektor dalam
rangka kerjasama pengembangan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan

C. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan Loka karya Mini Lintas Sektor Tribulan pertama diikuti oleh seluruh
pihak

terkait

seperti

Dinas

Kesehatan

kabupaten/Kota,Tim

Penggerak

PKK

Kecamatan,Puskesmas diwilayah Kecamatan,Staf kecamtran,Lintas sektor dikecamtan


antara lain :Pertanian, Agama,Pendidikan,BKKBN, Sosial,serta lembaga/Organisasi
kemasyarakatan yagn ada di tingkat Kecamatan.

BAB II
PELAKSANAAN
A.PERSIAPAN
Untuk menggalang kerjasama lintas sektor dalam penyelenggaran pembangunan
terutama dalam bidang kesehatan di tingkat kecamatan diperlukan pertemuan pertemuan
antara sektor terkait di tingkat kecamatan dan aparat desa.
Tempat

: Gedung Guna Praja Kantor Camat Klungkung

Tanggal

: 27 April 2016

Waktu

: 09.00 Wita

Peserta

: 30 orang dari Kecamatan,Desa/Kelurahan,Sektor terkait dan


Puskesmas

B.PENGGALANGAN TIM
Lokakarya Mini Lintas Sektor Tribulan yang pertama merupakan Lokakarya
p e n g g a l a n g a n Ti m , ya n g d i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a pengorganisasian
untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.
Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggugn jawab dan pelaksana setiap
kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja.Seluruh program kerja dan wilayah kerja
kecamatan

dilakukan

pembagian

habis

kepada

seluruh

sektor

terkait,dengan

mempertimbangkan kewenangan pada bidang yang dimilikinya .


Pelaksanaan Lokakarya Mini Lintas Sektor tribulan pertama yang pertama adalah
sebagai berikut :
1. Masukan
a. Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok
Pada lokakarya mini tribulan yang pertama ,perlu dilakukan
dinamisasi atau bina suasana dalam rangka menggalang tim agar termotivasi
untuk saling membantu dalam program yang bermanfaat bagi masyarakat di
wilayah kecamatan.
4

b. lnformasi tentang program lintas sektor


Pada kesempatan ini disampaikan mengenai :
1) Penyampaian

kegiatan

masing-masing

sektor

dalam

mengembangkan peran serta masyarakat termasuk kesehatan.


Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat mengetahui tugas,
fungsi dan kegiatan dari masing-masing sektor dalam pembinaan
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat.Masing- masing peserta
menceritakan kegiatannya secara terpadu khususnya dalam
pembinaan UKBM.
Sektor
Camat

Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PSN Secara Rutin di
Desa/Kelurahan

dalam

rangka mencegah

penularan kasus DBD


Koordinasi untuk kunjungan warga miskin
yang memiliki masalah dalam kesehatan(cacat
bawaan dll)
Pendataan warga miskin yang memiliki
masalah kesehatan
Mengaktifkan

peran

serta

Pokja

DBD

,Rabies,Jumantik,Posyandu ,BKB dan Desa


Siaga.

PKK

Pengaktifkan peran serta dasa wisma dalam


menggerakan

pembangunan

di

bidang

kesehatan
Bersama

PKK

Desa/Kecamatan

untuk

menggerakan masyarakat sadar hidup berPHBS


Puskesmas

Pelaksanaan PIN Polio pada tgl 15 s/d 22


Ferbuari 2016

c. Informasi tentang Program kesehatan

No

Program

Target(%)

Pencapain per desa/kelurahan (%)

Pencapaian
Puskesmas

Sp.Klod

Sp.Kauh

Sp.KK

Tojan

Satra

Jumpai

Kamasan

Gelgel

Kp.Gelgel

Tangkas

Upaya KIA/KB
1.K1

100

103,77

100

105,56

100

100

100

100

100

100

101,59

101,90

2.KIV

98

95,28

89,19

99,07

102.17

88,89

92,86

95,08

90,91

112

90,48

95,33

3.Persalinan nakes

100

97,03

86,67

98,06

105,0

89,66

100

86,67

100

95,45

100

96,55

4.Deteksi resti bumil

40

47,62

100

109,09

70

80

100

100

46,67

66,67

100

80,17

60

61,9

100

54,55

30

80

116,67

84,62

93,33

100

109,04

76,77

6.Kunjungan neonatus

100

118,08

104,08

102,04

78,05

92,31

96,55

108

94,74

105

95

99,43

7.Kunjungan ibu nifas

100

8.Deteksi dini tumbuh

80

182 +17

119+96

331+213

129+33

84+1

87+36

217+44

236+63

79+22

166+13

2178(805)

80

200

51

413

75

41

35

196

79

86

72

1348(119%)

80

25,17

48,64

28,59

52,86

41,94

55,13

55,47

47,18

37,81

63,20

42,88

79,15

82,88

83,07

79,77

82,66

86,22

88,16

81,26

95,52

85,64

1.K/S.

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

2.D/S

86

79,4

88,7

85,0

93,2

80,6

90,6

92,5

93,1

84,2

83,7

87,6

oleh nakes
5..Deteksi resti bumil
oleh masyarakat

kembang kontak I
9.Deteksi

Dini

Tumbuh

Kembang

prasekolah
10.Akseptor KB Aktif
(CU)
11.Akseptor

Aktif

MKET
12.Akseptor

MKET

dengan komplikasi
II

Upaya

Kesehatan

GIZI

No

Program

Target(%)

Pencapain per desa/kelurahan (%)

Pencapaian
Puskesmas

Sp.Klod

Sp.Kauh

Sp.KK

Tojan

Satra

Jumpai

Kamasan

Gelgel

Kp.Gelgel

Tangkas

3.N/D

80

93,8

67,1

87,6

65,2

87,2

76,3

76,9

80,8

84,5

67,1

78,4

4.BBLR

T(proyeksi)

27

98

98

41

26

76

50

76

20

60

525

20

(%)

3,06

9,18

7,32

0,00

3,45

0,00

3,95

0,00

1,67

3,81

Fe I

100

100

103,77

105,56

100

100

100

100

100

100

101,59

95,33

Fe 3

96

89,19

95,28

99,07

102,17

88,89

92,86

95,08

90,91

112

90,48

95,33

5.Fe:

Distribusi Fe Ibu Nifas Tahun 2015

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sasaran
Bufas

Desa/
Kelurahan

No

Pen
capaian

Fe Bufas
(%)

SP Kauh
SP Kelod
SP Kelod Kangin
Tojan
Satra
Gelgel
Kp. Gelgel
Kamasan
Tangkas
Jumpai
Puskesmas

30
101
103
40
29
75
22
60
62
29
551

28
99
102
34
26
81
23
57
60
31
541

93,33
98,02
99,03
85,00
89,66
108,00
104,55
95,00
96,77
106,90
98,19

Distribusi Vit.A Bayi Tahun 2015


1

Desa/
Kelurahan
SP Kauh

SP Kelod

13

90

100

12

90

100

3
4

SP KK
Tojan

59
17

90
90

100
100

49
13

90
90

100
100

5
6

Satra
Gelgel

9
33

90
90

100
100

7
29

90
90

100
100

7
8
9
10

Kp. Gelgel
Kamasan
Tangkas
Jumpai
Puskesmas

7
39
15
17
229

90
90
90
90
90

100
100
100
100
100

10
16
15
14
176

90
90
90
90
90

100
100
100
100
100

No

Sasaran
20

Februari
Target
90

hasil
100

Sasaran
11

Agustus
Target
90

Hasil
100

No

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Desa/
Kelurahan

Distribusi Vit.A Anak Balita Tahun 2015


Februari
Agustus
Sasaran

Target

hasil

Sasaran

Target

Hasil

SP Kauh

126

90

100

129

90

100

SP Kelod

152

90

100

113

90

100

3
4
5
6
7
8

SP KK
Tojan
Satra
Gelgel
Kp. Gelgel
Kamasan

329
139
77
240
83
211

90
90
90
90
90
90

100
100
100
100
100
100

330
138
76
236
80
228

90
90
90
90
90
90

100
100
100
100
100
100

9
10

Tangkas
Jumpai
Puskesmas

180
91
1628

90
90
90

100
100
100

170
95
1595

90
90
90

100
100
100

Desa/
Kelurahan
SP Kauh
SP Kelod
SPKK
Tojan
Satra
Gelgel
Kp. Gelgel
Kamasan
Tangkas
Jumpai
Puskesmas

Bayi
Sasaran
31
25
108
30
16
62
17
55
30
31
405

Cakupan Distribusi Vit. A Tahun 2015


Balita

Cakupan
31
25
108
30
16
62
17
55
30
31
405

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

Sasaran
126
113
329
138
76
236
80
211
180
91
1580

Cakupan
126
113
329
138
76
236
80
211
180
91
1580

Total
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

Keterangan: Bayi = Jumlah sasaran dan cakupan bulan februari ditambah bulan agustus
Balita= Jumlah sasaran dan cakupan yang paling rendah antara bulan februari

10

Sasaran
157
138
437
168
92
298
97
266
210
122
1985

Cakupan
157
138
437
168
92
298
97
266
210
122
1985

dan bulan agustus

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Desa/
Kelurahan
SP Kauh
SP Kelod
SP Kelod Kangin
Tojan
Satra
Gelgel
Kp. Gelgel
Kamasan
Tangkas
Jumpai
Puskesmas

Distribusi Vit. A Ibu Nifas Tahun 2015


Sasaran
Bufas
Pencapaian
30
101
103
40
29
75
22
60
62
29
551

11

28
99
102
34
26
81
23
57
60
31
541

Vit. A Bufas
(%)
93,33
98,02
99,03
85,00
89,66
108,00
104,55
95,00
96,77
106,90
98,19

No

Program

Target(%)

Pencapain per desa/kelurahan (%)

Pencapaian
Puskesmas

III

Upaya P2M

Imunisasi

Sp.Klod

Sp.Kauh

Sp.KK

Tojan

Satra

Jumpai

Kamasan

Gelgel

Kp.Gelgel

Tangkas

BCG

100

93,6

78,1

95,2

127,3

125,0

87,9

86,7

101,4

125

141,9

101,1

HB 0-7 Hari

80

93,6

81,3

92,3

124,2

125

87,9

86,7

98,6

125

141,9

100,2

DPT-HB1

100

93,5

78,1

84,3

93,9

120

75,8

86,7

93,2

125

127,9

93,7

Polio 4

90

100,9

81,3

96,1

127,3

135,0

81,8

83.3

104,1

118,8

118,6

101,0

Campak

90

97,2

96,9

97,1

97,0

95,0

97,0

95,0

95,9

100

95,3

96,5

DPT-HB3

90

100,9

81,3

96,1

127,3

135,0

81,8

83,3

104,1

118,8

118,6

101,0

TT2 +Bumil

90

87,6

105,7

94,8

108,3

122,7

77,8

92,4

92,7

138,9

136,2

99,0

DT

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Td

90

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Campak

100

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

100
0

TT4

5,7

25,0

27,3

3,7

40,4

8,8

TT5

87,6

100,0

94,8

108,3

122,7

52,8

65,2

89,0

138,9

95,7

90,1

BIAS

TT1
TT2
TT3

DBD
ABJ

95

92

93

88

81

89

90

80

88

99

78

88

Penyuluhan kelompok

10x

1x

1x

1x

1x

1x

1x

1x

1x

1x

1x

100%

12

No

Program

Target(%)

Pencapain per desa/kelurahan (%)

Pencapaian
Puskesmas

Jumlah Kasus DBD

Sp.Klod

Sp.Kauh

Sp.KK

Tojan

Satra

Jumpai

Kamasan

Gelgel

Kp.Gelgel

Tangkas

29

14

24

13

108

V.Program Promosi Kesehatan


Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Masyarakat
Persentase

rumah

tangga

yang

ber-PHBS

didapatkan dari jumlah rumah tangga yang melaksanakan


10 indikator PHBS dibagi dengan rumah tangga yang
dipantau.

Sepuluh

indikator

tersebut

adalah

yaitu

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi


ASI eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan
air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah
sekali seminggu makan sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di
dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak
ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada
balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-PHBS adalah
rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Rumah tangga
yang dipantau merupakan populasi atau sampel rumah
tangga yang ada di wilayah tersebut. Data merupakan hasil
survei dan mewakili masing-masing Desa/Kelurahan

di

(cluster sample). Jumlah persentase merupakan kumulatif


dari jumlah rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun 2015.

Gb.1 Persentase Rumah tangga ber-PHBS

14

Tabel Persentase Rumah Tangga yang Ber-PHBS berdasarkan Desa /Kelurahan


Th. 2015
Desa/Kelurahan

Ber-PHBS (%)

Sp.Kauh

84,76

SP Kelod

83,80

SPKK

90,95

Tojan

86,66

Satra

87,61

Gelgel

66,66

KP Gelgel

88,09

Kamasan

91,42

Tangkas

84,28

Jumpai

77,14

Total

84.38

Persentase Rumah Tangga yang Ber-PHBS berdasarkan Desa /Kelurahan Tahun 2015 sesuai indicator
Indikator
Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Asi eksklusif
Timbang Balita
Tidak Merokok di Dalam Rumah
mengkonsumsi Sayur dan Buah Setiap Hari
Melakukan Aktivitas Fisik
Menggunakan Jamban Sehat
Menggunakan Air ersih
CTPS
PSN
Kategori RT PHBS

15

Presentase
100
74.6
96.9
84.4
97.7
99.4
99.3
99.9
100
95.8
84.14

d. Informasi tentang kebijakan ,program dan konsep baru


Program PIN Polio tahun 2016
Setelah berhasil menerima sertifikasi bebas polio
dari WHO untuk wilayah South East AsiaRegion (SEAR)
pada bulan Maret 2014, tahun 2016 akan banyak kediatan
sebagai bagian dari eradikasi polio atau polio endgame
strategi. Beberapa strategi dimaksud antara lain:
1) Maret 2016, akan dilakukan Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) Polio, dengan target seluruh anak usia 0-59 bulan
2) April 2016, penggantian jenis vaksin trivalent oral
polio vaccine (tOPV) ke bivalent oral polio vaccine
(bOPV
3) Juli 2016, Introduksi jenis vaksin Inactivated Polio
Vaccine (IPV)
4) Tahun 2020: Penghentian penggunaan seluruh oral
polio vaccine (OPV) setelah semua kasus polio liar
sudah berhasil dieradikasi.
Berdasarkan Petunjuk Teknis Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) Polio, Kementerian Kesehatan RI (2015),
disebutkan bahwa Imunisasi merupakan upaya pencegahan
yang terbukti sangat cost effective. Banyak kematian dan
kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Sementara gerakan eradikasi polio secara global
akan memberi keuntungan secara finansial. Tidak akan ada
lagi anak-anak yang menjadi cacat karena polio sehingga
16

biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi penderita polio


dan biaya untuk imunisasi polio dapat dikurangi.
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dilakasnakan
diantaranya dengan pertimbangan bahwa masih banyak
ditemukan cluster dengan banyak sasaran imunisasi tidak
lengkap atau tidak ditemukan catatan status imunisasi
polionya.
Imunisasi tambahan ini dikenal dengan Pekan
Imunisasi Nasional (PIN) yang akan dilaksanakan pada
tanggal 8 s.d 15 Maret 2016 di seluruh wilayah Indonesia,
kecuali di DI Yogyakarta (hal ini dikarenakan DIY tidak
lagi menggunakan vaksin polio tetes, sementara PIN Polio
menggunakan vaksin polio tetes),dan untuk Bali sendiri
pelaksanaannya tanggal 15 s.d 22 maret 2016 hal ini karena
adanya hari Raya Nyepi, dengan target cakupan >95%.
Sasaran kegiatan PIN adalah anak usia 0-59 bulan (balita),
yang merupakan kelompok paling rentan untuk tertular
virus polio. PIN dilaksanakan di Pos PIN, Posyandu,
Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Rumah Sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di
bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat (mis: sekolah,
pasar, terminal, pelabuhan, dan bandara).

17

2. Proses
a. Inventarisasai peran bantu masing-masing sektor

No Sektor/Unit
1

Kecamatan

Penanggung

Bentuk keterlibatan dalam

Jawab

hal :

Camat

Dukungan
Kebijakan

Memberikan
pembinaan

di

tingkat
Desa/Kelurahan
2

Kesehatan

Kepala

Puskesmas

Merencanaan
pengembangan
Posyandu
lengkapdengan
jadwal
pelaksanaanya.

Pembinaan,
pengawasan

serta

pengendalian
pelaksanan
posyandu.

Merencanakan,
melaksanakan

dan

mengevaluasi status
gizi masayakat.

PL KB

18

Pembinaan Kader
posyandu
Merencanakan

TP-PKK

Ketua PKK

posyandu lengkap
dengan BKB
Pengawasan dan
penilaian Posyandu.
Membina ibu-ibu
Balita.
Melatih Kader
Posyandu.
Penyuluhan kepada
Ibu balita.

b. Analisis masalah peran bantu dan masing-masing sektor


Berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi di desa dan
kelurahan juga menjadi pembahasan didalm pertemuan lintas sektor
No

Permasalahan

KTR di Sekolah

Peranan

Sektor
Kesehatan

Mensosialisasikan
KTR di Sekolah

Advokasi

kepada

sektor terkait

Melakukan
pembinaan

ke

sekolah

Membentuk
terpadu

di

Tim Camat
tingkat

kecamatan

Peningkatan
kerjasama di tingkat
sektoral dalam bidan

19

kesehatan

aturan Disdik

Membuat

secara tertulis untuk


dalam

menegakkan

KTR

di

tingkat

sekolah

Memberikan
himbauan

kepada

sekolah
2

DBD

Meningkatkan Peran Camat,


serta

masyarakat Desa/Kelurahan,

dalam gerakan PSN

Pemberdayaan,

Mnegaktifkan

Kesehatan

Pokjanal DBD yang


sudah ada

Sosialisasi,

siaran Puskesmas

keliling

dan

penyuluhan

Rabies

dan Dinas

Eleminasi
Vaksinasi

peternakan

Penyebarluasan

Kesehatan

informasi

Pembuatan
tertulis

aturan Desa/Kelurahan

berdasarkan

perda yang sudah ada


mengenai rabies
c. Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
20

No

Sektor

Kegiatan

Camat

Mendukung pelaksanaan peningkatan peran


serta masyarakat

Perencanaan,penggerakan ,pengawasan dan


pengendalian kegiatan peningkatan perans
erta masyarakat di tingkat kecamatan

Bertanggung jawab terhadap peningkatan


peran serta masyarakat di wilayah kerja

TP-PKK

Memotivasi

kader

dalam

pelaskanaan

Posyandu balita dan lansia

Pembinaan Ibu balita melalui dasa wisma

Penyuluhan

pemanfaatn

pekarnagan

,pentingnya posyandu untuk memantau


pertumbuhan balita

Memberikan

bantuan

dana

dalam

penyelengaraan Psoyandu

Memantau dan mengawasi pelaksanaan


posyandu

Menggerakkan masyarakat /sasaran agar


datang ke posyandu

21

Pertanian

Memberikan penyuluhan tentang UPGK


,Toga ,Karang Sari

Dinas

Melakukan pemantauan dan pengawasan

Merencanakan kegiatan upaya kesehatan

Pendidikan

sekolah

Mengkoordinir pelaksanaan pembangunan


upaya kesehatan sekolah

Mempersiapkan dan menentukan sekolah


yang maju

Kesehatan

Membina sekolah-sekolah UKS

Membuat perencanaan posyandu balita dan


lansia

Melakukan Pembinaan ,Pengawasan serta


pengendalian pelaksanaan

Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan


Peran serta masyarakat

Melatih kader Posyandu

Mengusulkan dana untuk pembinaan peran


serta

Kepala Desa

Mendukung pelaksanaan kegiatan peran


serta masyarakat

Menyiapkan

kader-kader

merencanakan

serta

tempat

dan

mengusulkan

kebutuhan dana untuk peningkatan peran


serta masyarakat

22

Bertanggung jawab terhadap peningkatan


peran serta masyarakat di wilayah kerjanya

PLKB

Pembinaan kader Posyandu

Pendataan

PUS

,Akseptor

KB

mendata memantau KK miskin

Merencanakan posyandu mandiri

Membentuk dan membina BKB

Pengawasan dan penilaian Posyandu

Menyiapkan

sarana

unutk

mendukung

kegiatna posyandu
3. Keluaran
a. Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung program
kesehatan
Seluruh peserta Loka Karya Lintas Sektor sepakat untuk
melaksanakan kegiatan sesuai perannya masing- masing yang telah
disepakati bersama dan berusaha untuk meningkatkan kinerja.
b. Rencana kegiatan masing-masing sektor
NO

SEKTOR KEGIATAN

Camat

KET

- Mengintensifkan koordinasi dengan instansi terkait


dan perbekel di wilayah Kecamatan Klungkung.
-Melakukan evaluasi dan rekapitulasi kegiatan
kesehatan (GSI-B, Posyandu, Jumantik, BKB,
KIA) yang berlangsung di Kecamatan Klungkung
untuk menyusun langkah- langkah yang diambil
bulan berikutnya.

2.

TP-PKK

- Pembinaan Posyandu masing-masing Desa.


23

- Memberikan ceramah mengenai masalah kesehatan


dan hidup sehat ke masing-masing desa.
3.

Korlap KB - Melakukan posyandu tiap bulan.


- BKB.
- Penyuluhan KB.

4.

Kader
Poskesdes

- Mengadakan penimbangan di Posyandu di masingmasing banjar dinas.


- Kunjungan bumil dan bulin ke rumah-rumah.
- Pendataan PHBS.
- Kunjungan Neonatus.
- Pemantauan jentik bersama kader jumantik.
- Pemasangan stiker di rumah bumil.
- Melaksanakan SMD, MMD.

5.

6.

Pertanian

- Penyuluhan tentang garam beryodium, rabies, flu


burung, dan ASI Eksklusif.
- Pemberian makanan tambahan pada gizi kurang dan
buruk.
- Melakukan kegiatan P2KP (Percepatan

Perbekel

Penganekaragaman Konsumsi Pangan) dengan


pemanfaatan lahan pekarangan dan sasarannya kepada
- Penyuluhan tentang jumantik di desa.
- Pemantauan HPR dan vaksinasi serta eliminasi
anjing
- Pendataan Balita yang menderita gizi kurang.
- Pemasangan dan penyebaran baliho serta pamflet
kesehatan.
- Melanjutkan program jumat bersih.
- Memaksimalkan kegiatan pembinaan lansia, remaja,
dan balita.
- Sosialisasi pelaksanaan JKBM dan Jampersal.
24

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan Loka Karya Mini Lintas Sektor Tribulan pertama yang telah
dilaksanakan ini menghasilkan peranan di masing-masing sektor terkait dalam upaya
pembinaan dan pengembangan perasn serta masyarakat secara terpadu
B. SARAN / USUL
Apa yang telah disepakati agar benar-benar dihayati, diamalkan, dan dilaksanakan
oleh masing-masing Sektor, dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga diperoleh hasil
yang maksimal.

25

Anda mungkin juga menyukai