Di Susun oleh :
NAMA : RUSNIWATI
NIM : 017231041
Evarida Simamora (48), wanita asal Tapanuli Tengah (Tapteng) diduga menjadi korban
malpraktik oleh dokter Rumah Sakit Murni Teguh, Medan. Akibat dari itu, Evarida pun tak
bisa berjalan hingga kini. Kaki kirinya didiagnosa sakit, namun malah kaki kanannya yang di
operasi oleh dokter. Namun, dugaan salah operasi itu pun dibantah oleh pihak rumah sakit.
Baca artikel lebih lengkap pada detiksumut, "Sederet Fakta Pasien Salah Operasi di RS Murni
Teguh" selengkapnya https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-
6502292/sederet-fakta-pasien-salah-operasi-di-rs-murni-teguh.
1. Apa jenis insiden keselamatan pasien yang terjadi sesuai kasus? Berikan
penjelasannya!
2. Uraian dengan penyebab insiden keselamatan tersebut dengan melihat pada
minimal 3 aspek!
3. Apakah perawat memiliki andil dalam kasus tersebut? Jelaskan!
4. Apa yang perlu diperhatikan oleh perawat agar insiden tersebut tidak terjadi lagi?
5. Prosedur (tahap demi tahap) apa yang seharusnya dilakukan oleh perawat dan
dokter agar tidak terjadi insiden keselamatan pasien tersebut?
Batasan
Baca artikel detik sumut, "Kasus Salah Operasi, Dokter RS Murni Teguh Mangkir
Panggilan Polisi" selengkapny https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-
6508411/kasus-salah-operasi-dokter-rs-murni-teguh-mangkir-panggilan-polisi.
1. Jenis insiden keselamatan pasien yang terjadi sesuai kasus adalah KTD (kejadian
tidak diharapkan) insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien
2. Penyebab insiden keselamatan dari kasus tersebut adalah
Tidak adanya penandaan pada bagian mana yang akan dilakukan tindakan
operasi. kesalahan dalam kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat
operasisesuai dengan 6 sasaran keselamatan pasien. Sehingga yang
seharusnya kaki kiri yang sakit yang dioperasi ini kaki sebelah kanan yang
dilakukan operasi.
Tidak ada persetujuan tindakan operasi dari pihak keluarga.sebelum dilakukan
operasi seharusnya ada informent consent atau pun persetujuan dari pasien
dan keluarga untuk melakukan tindakan operasi
Kurang nya komunikasi terapeutk kepada pasien di rumah sakit
tersebut.komunikasi efektif tidak berjalan sebagaimana mestinya.tidak
melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan prinsip
keselamatan pasien.
3. Perawat memiliki andil dalam kasus tersebut. Peran perawat dalam keselamatan
pasien diantaranya sebagai pemberi pelayanan keperawatan. Perawat mematuhi
SOP keselamatan pasien.menerapkan prinsip etik dalam memberikan pelayanan
kesehatan di rumah sakit., memberikan pendidikan edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang asuhan keperawatan. Dalam kasus tersebuat perawat tidak
mematuhi SOP keselamatan pasien.
4. Yang dilakukan perawat agar insiden itu tidak terjadi lagi. Perawat harus melakukan
Pengidentifikasian pasien yang benar adalah salah satu kunci keberhasilan program
keselamatan pasien di rumah sakit, sehingga kejadian cedera atau tidak diharapkan dapat
dihindari. Dengan identifikasi pasien secara benar dan tepat, perawat akan dapat
memahami kebutuhan dan keinginan pasien. Pengetahuan dan Motivasi Perawat penting
dalam Patient Safety . Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak
setiap orang terutama dalam pelayanan kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu dan aman.
5. Prosedur (tahap demi tahap) apa yang seharusnya dilakukan oleh perawat dan
dokter agar tidak terjadi insiden keselamatan pasien
A. Melakukan Pelaksanaan “Patient safety” atau “Keselamatan Pasien” meliputi :
1) Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS (WHO Collaborating Centre for Patient Safety,
2 May 2007), yaitu:
Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names)
Pastikan identifikasi pasien
Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
Kendalikan cairan elektrolit pekat
Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
Hindari salah kateter dan salah sambung slang
Gunakan alat injeksi sekali pakai
Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.