Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partisipasi warganegara dan pergaulan antar warganegara dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peran yang penting dalam

kegiatan penyelenggaraan negara. Pada hakekatnya, warganegara adalah

orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota dari

suatu negara tertentu atau dengan kata lain, warga suatu negara yang

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Sebagai warganegara, hendaknya kita memiliki kepribadian yang

mantap agar tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh bangsa lain dan dapat

berpikir kritis terhadap masalah sosial, pemerintahan, religi, maupun terhadap

diri sendiri. Selain berkepribadian mantap dan berpikir kritis, sebagai warga

negara kita harus bersikap rasional dalam memberikan saran atau

pengambilan keputusan, bersikap etis dan saling menghargai antar sesama

warga negara akar tercipta kerukunan, bersikap estetis, dan dapat bersifat

dinamis atau mudah menyesuaikan diri agar dapat diterima oleh masyarakat.

Oleh karena itu, akan dibahas secara lebih lanjut dalam makalah ini,

apa yang dimaksud dengan “Warganegara yang berkepribadian mantap,

berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis” secara menyeluruh

guna diaplikasikan pembaca agar dapat menjadi manfaat bagi bangsa dan

negara.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini membahas rumusan masalah,

antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan warganegara yang berkepribadian mantap?

2. Apa yang dimaksud dengan warganegara yang bepikir kritis?

3. Apa yang dimaksud dengan warganegara yang dapat bersikap rasional, etis,

estetis dan dinamis?

4. Seperti apakah warganegara yang memiliki kepribadian mantap?

5. Seperti apakah warganegara yang memiliki pemikiran kritis?

6. Sikap seperti apa yang dimaksud dengan sikap rasional, etis, estetis dan

dinamis itu?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, makalah ini di buat

dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan warganegara yang

berkepribadian mantap.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan warganegara yang dapat

berpikir kritis.

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan warganegara yang dapat

bersikap rasional, etis, estetis dan dinamais.

2
4. Untuk mengetahui seperti apa warganegara yang memiliki kepribadian

mantap.

1.4 Manfaat Penulisan

Setelah penulis memahami makna dari warganegara yang berkepribadian

mantap, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis, maka penulis

pun tersadar akan pentinganya mengetahui sikap warganegara yang

berkepribadian mantap, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis

dalam mengaplikasikan nya di kehidupa bermasyarakat dan bernegara.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Warganegara

Warganegara menurut para ahli:

1. UU No. 62 Tahun 1958 telah disebutkan bahwa negara republik

Indonesia adalah orang- orang yang berdasarkan peraturan perundang-

undangan terikat oleh perjanjian-perjanjian yang berlaku sejak proklamasi

kemerdekaan 17 agustus 1945 sudah menjadi warganegara republik

Indonesia. Jadi warga negara dapat diungkapkan sebagai suatu komunitas

yang membentuk negara itu sendiri sesuai dengan perjanjian-perjanjian

dan perundang-undangan serta memiliki sifat yang timbal balik antara

hak dan kewajiban.

2. Koerniatmanto S mengungkapkan warga negara sebagai anggota negara

yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai

hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap

negaranya.

3. A.S. Hikam juga menyebutkan bahwa warga negara terjemahan dari

“citizenship” yakni anggota dari sebuah kelompok/ komunitas yang

membentuk negara itu sendiri. Menggunakan istilah tersebut menurutnya

lebih pas dan lebih berarti daripada kawula negara yang artinya objek/

4
orang- orang yang dimiliki negara dan mengabdi kepada pemiliknya

(Negara).

Menurut kelompok kami:

Warganegara adalah warga yang menetap di suatu wilayah tertentu di

Indonesia. Seorang warganegara diakui kewarganegaraannya dalam undang-

undang atau perjanjian dan bisa juga dengan proses naturalisasi. Warganegara

merupakan subjek-subjek hukum yang memiliki hak serta kewajiban dari dan

juga terhadap Negara.

2.2 Warganegara Berkepribadian Mantap

Seorang warganegara pertama-tama perlu memiliki pengetahuan

kewarganegaraan yang berkepribadian mantap, memiliki keterampilan

intelektual maupun partisipatif, dan pada akhirnya pengetahuan serta

keterampilan itu akan membentuk suatu karakter atau watak yang mapan,

sehingga menjadi sikap dan kebiasaan sehari-hari. Watak yang mencerminkan

warga negara yang berkepribadian mantap itu misalnya sikap religius, toleran,

jujur, adil, demokratis, taat hukum, menghormati orang lain, memiliki

kesetiakawanan sosial dan lain-lain.

Kepribadian yang mantap bagi warganegara yaitu yang menjalankan

kewajiban dan hak dengan seimbang, mempunyai rasa cinta tanah air, sadar

bela Negara, dan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara. Tentunya

tugas tersebut tidak hanya dilaksanakan secara teoritis sebagai formalitas saja,

5
tetapi agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi Hak dan Kewajiban.

2.3 Warganegara yang Berpikir Kritis

Warganegara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, kritis

tarhadap masalah sosial, pemeritahan maupun kritis religius. Sikap kritis juga

harus ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu

disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini

harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang harus

dikritisi. Senantiasa memecahkan masalah dengan diskusi dan musyawarah

Negara yang terdiri dari berbagai ras dan suku ini, mengakibatkan

berbagai macam pendapat bermunculan yang menjadikan konflik. Untuk

meminimalisasikan konflik yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka

lebih baik dilaksanakan dengan berdiskusi dan bermusyawarah.

Berpikir kritis mengandung aktivitas mental dalam hal memecahkan

masalah, menganalisis asumsi, memberi rasional, mengevaluasi, melakukan

penyelidikan, dan mengambil keputusan. Dalam proses pengambilan

keputusan, kemampuan mencari, menganalisis dan mengevaluasi informasi

sangatlah penting. Orang yang berpikir kritis akan mencari, menganalisis dan

mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan berdasarkan fakta kemudian

melakukan pengambilan keputusan. Ciri orang yang berpikir kritis akan selalu

mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan dengan

6
masalah atau pengalaman lain yang relevan. Berpikir kritis juga merupakan

proses terorganisasi dalam memecahkan masalah yang melibatkan aktivitas

mental yang mencakup kemampuan: merumuskan masalah, memberikan

argumen, melakukan deduksi dan induksi, melakukan evaluasi, dan

mengambil keputusan.

2.4 Warganegara yang Bersikap Rasional, Etis, Estetis dan Dinamis

Sebelum kita dapat mengetahui apa arti warganegara yang dapat

bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis, kita harus mengetahui masing

masing arti dari sifat tersebut.

a. Sikap rasional adalah melakukan tindakan yang berdasarkan rasio atau

akal pikiran yang sehat. Dapat diterima akal dan pikiran dapat dipahami

sesuai dengan kemampuan otak.

b. Etis adalah berkaitan dengan atau berurusan dengan moral atau prinsip-

prinsip moralitas, berkaitan dengan benar dan salah dalam perilaku. Etis

berarti yang sesuai dengan aturan atau standar atau praktek perilaku yang

benar. Contoh dalam kehidupan sehari harinya adalah berfikir yang dapat

diterima oleh akal sehat dan kemampuan otak dan juga harus berfikiran

positif agar menjadi sugesti dalam kehidupan kita agar selalu

mendapatkan kebaikan di setiap harinya. Sikap etis atau biasanya disebut

etika adalah suatu sikap atau perilaku yang sesuai dengan nilai nilai yang

7
berlaku pada suatu masyarakat yang menjadi standar moral masyarakat

tersebut.

c. Estetis adalah suatu nilai nilai yang membentuk keindahan yang dapat

dirasakan. Maka, sikap estetis adalah orang yang mempunyai sikap

membentuk keindahan. Rasa keindahan yang berkaitan dengan kejiwaan

Dinamisme merupakan kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan

memelihara sikap positif, sekalipun berada dalam kesulian.

d. Dinamisme adalah pendekatan yang positif terhadp kehidupan sehari-hari

untuk mencapai keberhsilan yang berguna bagi kehidupan. Sikap dinamis

adalah orang yang selalu bersemangat di dalam bergerak dan berubah

sehingga selalu dapat memenuhi perubahan yang diharapkan atau

dibutuhkan.

Dari pengertian masing masing point tersebut maka kita dapat

menyimpulkan pengertian dari warganegara yang dapat bersikap rasional, etis,

estetis dan dinamis, yaitu warga negara yang selalu berfikir dan bertindak

sesuai dengan nilai estetik dan dinamis yakni selalu bersemangat di dalam

bergerak dan bertindak dalam membuat keindahan berdasarkan nilai nilai

rasional dan etis yakni melakukan tindakan yang berdasarkan akal sehat dan

bersesuaian dengan nilai yang berlaku pada suatu masyarakat yang menjadi

standar moral masyarakat tersebut.

8
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Warganegara adalah warga yang menetap di suatu wilayah tertentu di

Indonesia. Seorang warganegara diakui kewarganegaraannya dalam undang-

undang atau perjanjian dan bisa juga dengan proses naturalisasi. Warganegara

merupakan subjek-subjek hukum yang memiliki hak serta kewajiban dari dan

juga terhadap negara.

Warganegara yang berkepribadian yang mantap ialah warganegara

yang menjalankan kewajiban dan hak dengan seimbang, mempunyai rasa

cinta tanah air, sadar bela negara, dan sikap rela berkorban demi bangsa

dan negara. Warganegara yang berpikir kritis ialah warganegara yang

memiliki kemampuan berpendapat secara terorganisir, sehingga

menghasilkan berbagai ketrampilan-ketrampilan yang dapat digunakan

dalam pengambilan keputusan. Warganegara yang bersikap rasional, etis,

estetis dan dinamis ialah sikap yang dapat diterima akal pikiran dengan

memperhatikan aturan perilaku yang benar beserta rasa keindahan dan

melihat sisi positif dari segala hal bahkan ketika dalam kesulitan.

Jadi, warganegara yang berkepribadian mantap, berpikir kritis,

bersikap rasional, etis, estetis, dan dinamis ialah warganegara yang

menjalankan kewajiban dan hak dengan seimbang, memiliki kemampuan

9
berpendapat secara teroganisir dalam mengambil keputusan yang dapat

diterima akal pikiran serta memiliki rasa keindahan dan melihat sisi positif

dari segala hal bahkan ketika dalam kesulitan.

3.2 Saran

Menjadi warganegara yang baik itu tidak berbeda dengan menjadi

anak yang baik. Tidak perlu meniru sikap orang lain sebagai warganegara,

cukup mengikuti aturan yang ada di Negara tersebut.

Untuk menjadi warganegara yang baik, tentunya kita harus menjadi

orang yang baik. Untuk belajar menjadi orang yang baik kita perlu

memahami peraturan yang sakral dan wajib yaitu mematuhi kedua oranng

tua. Banyak orang diluar sana yang menyepelekan hal ini dan akibatnya

akan berdampak pada lingkungan luar.

Sebagai warganegara yang baik kita harus mengenal budaya kita.

Seperti sejarah budaya kita terutama sejarah budaya di Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai