Pendahuluan
Periodontitis destruksi tulang gigi tanggal Normalnya formasi & resorpsi tulang dlm keadaan seimbang pengaruh lokal & sistemik resorpsi melebihi formasi ketinggian & densitas tulang berkurang
Periodontitis predominan sel leukosit PMN, resorpsi alveolar crest oleh osteoklas Perluasan inflamasi ke struktur penyangga gigi dimodifikasi kemampuan patogenik plak atau resistensi host Jalan masuk penyebaran infeksi mempengaruhi pola destruksi tulang pd penyakit periodontal
Histopatologi
Pada interproksimal - inflamasi menyebar ke jar ikat kendor sekitar pembuluh darah serabut transseptal masuk tulang melalui perforasi pembuluh darah di puncak septum interdental - inflamasi menyebar dari ggv ligamen periodontal septum interdental
Pada fasial & lingual - inflamasi dari ggv menyebar sepanjang permukaan luar periosteal tulang penetrasi ke ruang sumsum melalui pembuluh darah dlm korteks luar - sepanjang perjalanan dari ggv smp tulang inflamasi merusak serabut transseptal & ggv
- stl inflamasi menyebar ke ruang sumsum sumsum digantikan leukosit, cairan eksudat, pembuluh darah baru, fibroblas yg proliferasi, osteoklas multinuklear & fagosit mononuklear meningkat, permukaan tulang dilapisi Howships lacunae
- TFO pelebaran puncak ligamen periodontal berbentuk corong disertai resorpsi tulang di dekatnya bentuk angular
Trauma dg inflamasi
pola kerusakan tulang bentuk bizzare
Periodontal bone loss dapat dijumpai pd px osteoporosis, osteopenia, gangguan keseimbangan skeletal (spt : hyperparathyroidism, leukemia atau Langerhans cell histyocitosis)
kesejajaran gigi geligi anatomi akar posisi akar dlm prosesus alveolaris kerapatan dg permukaan gigi yg lain
Eksostosis
- pertumbuhan tulang yg berlebih bervariasi bentuk & ukurannya - eksostosis palatal 40%
Juvenile periodontitis pola destruksi tulang vertikal/angular molar pertama Trauma from occlusion - mrp faktor yg menentukan dimensi & bentuk deformitas tulang - menyebabkan penebalan margin servikal dari tulang alveolar atau perubahan morfologi tulang (contoh: defek angular & buttressing bone)
Food impaction
- defek tulang interdental sering tjd pd kontak proksimal yg abnormal atau tdk ada - relasi proksimal yg buruk mungkin akibat bergesernya posisi gigi krn destruksi tulang yg berlebihan mendahului food impaction - tekanan & iritasi dari food impaction kontribusi arsitektur tulang inverted
lubang di dlm tulang sepanjang akar - dasar defek terletak di apikal mengelilingi tulang - defek angular biasanya menyertai infrabony pocket - klasifikasi berdasarkan jml dinding tulang 1, 2 atau 3 dinding
- defek vertikal 1 dinding disebut juga hemiseptum - defek vertikal pd interdental dpt dilihat scr radiografis; defek angular pd permukaan fasial & lingual/palatal tdk dpt dilihat scr radiografis tetapi perlu pembedahan
- jml dinding pd bagian apikal lbh besar dari bagian oklusal combined osseus defect
Crater
- mrp konkavitas puncak tulang interdental yg dibatasi dinding facial & lingual - 35,2% dari semua defek; 62% dari semua defek mandibula & umumnya dijumpai pd posterior
- interdental crater frekuensi tinggi krn: @ interdental tmp terkumpulnya plak & sulit dibersihkan @ bentuk normal septum interdental molar RB pada fasiolingual yg flat atau bahkan konkav mendukung pembentukan crater
Bulbous
- mrp pembesaran tulang krn: eksostosis, adaptasi fungsi atau buttressing bone formation - lbh sering dijumpai pd maksila daripada mandibula
Ledge
margin tulang yg spt plateau krn resorpsi pd plate tulang yg tebal
Reversed
- defek ini disebabkan hilangnya tulang interdental termasuk plate fasial, lingual atau keduanya tanpa disertai hilangnya tulang radikular - lbh banyak pd maksila