Anda di halaman 1dari 93

SEMINAR

TERINTEGRASI

GIGI TIRUAN CEKAT - DOWEL


Rencana Perawatan

Pertimbangan Gigi Anterior

Pertimbangan Gigi Posterior

Prinsip Preparasi Gigi

Biokompabilitas Pasak

Pertimbangan Endodontik

Prosedur Pembuatan Mahkota Tiruan Pasak

Kegagalan Mahkota Pasak

Faktor Klinis yang Berkaitan

2
Rencana Perawatan

3
Sebelum gigi dilakukan restorasi mahkota, gigi yang telah dilakukan
perawatan saluran akar harus dievaluasi dan dengan kondisi baik,
yaitu:

Apical seal Tidak sensitif


Tidak ada pus
baik pada tekanan

Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
sensitivitas
fistula inflamasi aktif
apikal

4
Panduan dalam melakukan restorasi pada
masing-masing gigi :
Empat gigi anterior membutuhkan restorasi dengan mahkota pasak atau minimal
menggunakan empat pin dengan composite buildup pada mahkota gigi

Gigi kaninus membutuhkan pasak inti

Gigi premolar yang struktur mahkotanya telah rusak mencapai lebih dari 50% perlu restorasi
dengan mahkota pasak

Seluruh gigi yang akan dikurangi struktur mahkotanya karena mengalami ekstrusi sehingga
kemungkinan akan mencapai pulpa sebaiknya restorasi menggunakan mahkota pasak

Gigi molar yang kehilangan struktur mahkota gigi lebih dari 60% atau dipertimbangkan
sebagai abutment maka perlu restorasi mahkota pasak

5
• Morfologi akar dan struktur gigi yang tersisa 
mempengaruhi pemilihan perawatan mahkota pasak.

• Pertimbangan mengenai ukuran akar dan panjang akar


penting  persiapan pembuatan pasak

• Apabila terjadi ketidaktepatan dalam menentukan 


perforasi akar pada apikal atau lateral.

6
Peroz I et al mengklasifikasikan anatomi gigi
setelah perawatan endodontik :
Kelas I memiliki empat dinding rongga yang tersisa dan tidak perlu menggunakan
pasak.

Kelas II dan III memiliki dua dan tiga dinding rongga yang tersisa dan tidak
memerlukan pasak.

7
Kelas IV memiliki satu dinding mahkota yang tersisa dan membutuhkan
perawatan pasak.

Kelas V tidak memiliki dinding mahkota yang tersisa dan pemilihan


perawatan pasak menjadi wajib.

8
Pasak Prefabricated  prosedur dua tahap

• Menggunakan material plastik digabungkan dengan resin komposit,


GIC, atau amalgam.

Tahapannya pertama yaitu pasak akan disementasi, kemudian buat inti


dengan menggunakan material yang telah dipilih.

Tahapan yang kedua yaitu, setelah selesai melakukan preaparasi pada inti
dan mahkota gigi yang akan direstorasi, maka dilakukan pencetakan pada
gigi tersebut untuk dibuatkan mahkota.

9
Ukuran pasak inti sebaiknya < diameter kanal  agar pasak mendapatkan
kedudukan internal yang optimal

Mahkota membutuhkan ukuran > diameter kanal  mendapatkan


kedudukan yang optimal

Keuntungan penggunakan teknik dua tahap :

1. Memudahkan operator dalam mendapatkan adaptasi margin yang


memuaskan (masing-masing laju ekspansi dari kedua bahan tersebut
dapat dikontrol dengan baik)

2. Memudahkan operator dalam membuatkan mahkota baru apabila


terjadi kegagalan (tanpa perlu mengambil pasak dan intinya)

10
Pertimbangan Gigi Anterior

11
• Gigi anterior yang telah dirawat saluran akarnya tidak selalu membutuhkan restorasi
mahkota tiruan kecuali apabila pasak plastik yang akan digunakan dapat membatasi
prognosisnya (contoh; jika gigi terdapat restorasi komposit pada proksimal yang besar
dan stuktur labial gigi tidak dapat mendukung dengan baik).

• Pada penelitian laboratorium, menunjukkan bahwa gigi yang tidak dirawat PSA dan gigi
telah dirawat PSA sama-sama menunjukkan resisten terhadap fraktur.

Eksperimen distribusi stress pada gigi


yang telah di PSA dengan pasak didalam.
Ketika gigi diberikan beban pada
permukaan lingual (A) mengalami
regangan, dan permukaan lingual (B)
mengalami peregangan. Pasak pada
tengah saluran akar berada tepat ada
sumbu panjang gigi netral (tidak
mengalami tegangan atau regangan)

12
Jika kehilangan giginya sudah besar atau gigi direncakan akan
menjadi penyangga pada gigi tiruan cekat maupun lepasan
sebaiknya direncakan pembuatan mahkota tiruan.

Retensi dan support harus didapatkan pada saluran akar, karena


sisa jaringan mahkota gigi setelah dilakukan preparasi akan
semakin sedikit.

Banyaknya struktur gigi di saluran akar yang hilang akibat


perawatan PSA yang dilakukan, menyebabkan dinding yang tersisa
menjadi lebih tipis dan rentan frakur, sehingga seringkali Potongan melintang gigi insisif satu rahang atas. Garis
yang putus-putus merupakan kontur gigi semula
diperlukan reduksi pada tinggi mahkota sebelum dilakukan preparasi untuk restorasi mahkota
metal-porselen. Walaupun dilakukan reduksi yang
minimal untuk pembuatan mahkota tiruan, dinding
bukal tetap akan melemah dan tidak dapat mendukung
mahkota dengan baik. Dinding lingual yang tajam juga
akan menyulitkan dalam pembuatan pola malam
nantinya.

13
Pertimbangan Gigi
Posterior

14
Gigi posterior merupakan gigi yang cenderung menerima beban oklusi
yang besar dibanding gigi anterior karena gigi ini berada dekat dengan
sumbu horizontal tranversal.

• Restorasi yang mencakup seluruh mahkota sangat


• Gigi sangat rentan terhadap fraktur direkomendasikan untuk gigi dengan resiko fraktur
• Membentuk kembali dinding yang besar.
permukaan oklusal dapat mengurangi • Terutama pada gigi premolar rahang atas, yang
gaya lateral yang berpotensi dapat menunjukkan resiko fraktur sangat besar jika 2-3
merusak mahkota ketika pasien permukaan direstorasi dengan amalgam.
melakukan gerakan excursive. • Apabila gigi premolar akan direstorasi dengan
mahkota tiruan dengan bahan metal-porselen,
• Gigi posterior yang telah di PSA harus pertimbangkan reduksi pada daerah bukal 
mendapatkan restorasi yang dapat menyebabkan struktur gigi semakin melemah.
menutup cusp untuk mencegah beban
oklusi yang dapat menyebabkan • Pada umumnya, apabila mahkota gigi posterior
telah mengalami kehilangan struktur mahkota yang
fraktur. besar  restorasi dengan mahkota pasak inti
sangat dibutuhkan
15
Prinsip Preparasi Gigi

Konservasi Struktur Gigi

Retensi Pasak pada Akar

Bentuk Resistensi

16
Konservasi Struktur Gigi
Preparasi pada Saluran Akar

Ketika ruang pasak dibuat, struktur gigi yang dibuang pada saluran akar harus
minimal.

Pembesaran saluran akar yang berlebih  perforasi atau melemahkan akar 


terbelahnya gigi ketika dilakukan sementasi pasak atau ketika gigi digunakan
mastikasi.

Potongan melintang arah fasiolingual pada gigi insisif


Ketebalan dentin yang tersisa merupakan variabel utama dalam menentukan rahang atas yang telah dipreparasi untuk restorasi pasak
resistensi akar terhadap fraktur. inti. 6 syarat desain yang baik: 1. apical seal adekuat, 2.
pembesaran kanal minimal (tidak ada undercut), 3.
panjang pasak yang adekuat, 4. horizontal stop positif, 5.
dinding vertikal mencegah rotasi, 6. margin restorasi pada
struktur gigi yang sehat

17
Saluran akar harus dilebarkan dengan cukup

sehingga pasak dapat masuk dengan baik Penggunaan pasak prefebricated memerlukan
pembesaran saluran akar ukuran satu atau dua file
diatas diamater bahan pengisi untuk mendapatkan fit
yang baik pada kedalaman yang sudah ditentukan. A,
salah; pasak terlalu kecil, B, salah, pasak tidak
mencapai panjang kerja, C benar, pasak fit dengan
sedikit membesarkan saluran akar

retensi dan kekuatan pasak tetap terjaga dengan baik

18
Preparasi Saluran Akar
Plugger endodontik yang dipanaskan  mengambil guttapercha segera setelah obturasi tanpa mengganggu apical
instrumen seal,
mekanis Minimal terdapat 3-5 mm gutta percha yang harus ditinggalkan pada ujung apikal untuk mempertahankan apical
seal.

instrumen Diameter saluran akar tidak boleh lebih dari ⅓ diameter akar atau minimal meninggalkan 2 mm jaringan sehat
disekeliling saluran akar, pada saluran akar kecil sampai normal.
yang
dipanaskan Setelah pengambilan gutta-percha, saluran akar harus dibesarkan dengan reamer endodontik.

pelarut kimia, Peeso reamers dan gates glidden drills (GGD)  untuk preparasi pasak.
yang dilakukan
dengan file
GGD  untuk mengeluarkan isi saluran akar.

Peeso reamer  untuk menghaluskan dinding saluran akar, menghaluskan undercut, membuang sisa-sisa pengisi
atau kombinasi saluran akar
dari metode ini

19
Preparasi Jaringan Mahkota
Gigi yang telah di PSA seringkali telah kehilangan banyak struktur jaringan mahkota karena beberapa alasan: karies,
ukuran restorasi yang sebelumnya, atau preparasi untuk mendapatkan akses endodontik.

Jika menggunakan pasak inti, reduksi lainnya diperlukan seperti pada internal untuk menghilangkan undercut dari kamar
pulpa dan dinding saluran akar dan pada eksternal untuk menyediakan mahkota tiruannya.

Prosedur ini akan menyebabkan dinding yang tipis dan dentin pada mahkota yang sangat sedikit.

Banyaknya struktur gigi yang tersisa merupakan prediktor kesuksesan perawatan.

Jika gigi direncanakan akan direstorasi dengan pasak inti  dinding tersebut harus memiliki struktur mahkota yang
adekuat  mencegah fraktur selama proses try-in dan evaluasi mahkota pasak.

Dinding ini harus dikurangi untuk mendapatkan kekuatan mahkota

20
Preparasi Jaringan Mahkota
Jika gigi sama tingginya dengan gusi (A),
pembuatan inti mahkota pasak tanpa
melingkari struktur gigi normal (B),
menyebabkan fraktur (C).

Gigi tanpa struktur mahkota (A), dapat


dibentuk dengan menempatkn batas akhir
preparasi ke arah apikal (B), untuk
mengikat gigi melawan gaya penyebab
fraktur akar (C)

21
Efek Ferrule
Ferrule dengan diameter 1,5 mm direkomendasikan untuk
daerah labial dan lingal
Mahkota yang menyisakan
jaringan gigi setinggi 1-2 mm
Ferrule dengan diameter 1 mm direkomendasikan untuk
daerah mesial dan distal karena stress berkurang pada arah
setelah preparasi menunjukkan
mesiodistal. daya tahan terhadap fraktur
dengan baik.

Ferrule meningkatkan resistensi terhadap fraktur pada gigi


dengan pasak inti
Efek ferrule terjadi ketika
Ferrule dapat didapatkan dengan baik melalui prosedur mahkota tuang mengelilingi
pemanjangan mahkota dengan bedah dan/atau ektrusi struktur gigi supragingival dan
ortodontik mengikat gigi 1-2 mm dibawah
batas inti (core), sehingga
Penentuan letak ferrule ditentukan bukan berdasarkan jumlah mencegah gigi mengalami
dinding yang tersisa pada mahkota namun ditentukan dari fraktur.
lokasi dindingnya.

22
Retensi Pasak pada Akar
Retensi pasak dipengaruhi oleh :

bahan
bahan
desain pasak pembuatan tipe semen
obturasi
pasak

23
Gigi Anterior
• Mahkota tiruan beserta pasak inti pada gigi anterior
seringkali terlepas perlekatannya akibat bentuk retensi
yang tidak adekuat dari gigi yang telah dipreparasi

• Kecembungan labiolingual yang normal pada gigi


anterior, kecilnya ukuran gigi dapat menyulitkan
operator dalam mendapatkan retensi

• Retensi pasak dipengaruhi oleh bentuk preparasi,


panjang pasak, diameter pasak, tekstur permukaan
pasak, dan bahan sementasi.

24
Bentuk Preparasi

25
Panjang Pasak

Semakin panjang pasak yang digunakan, maka retensipun juga akan semakin baik.

Pasak yang terlalu pendek akan mengalami kegagalan

Pasak yang terlalu panjang juga dapat meruisak seal pada bahan pengisi saluran akar

Meningkatkan resiko terjadinya perforasi di ⅓ saluran akar melengkung atau mengerucut

26
Panjang Pasak Potongan labiolingual pada gigi insisif rahang atas. A,
dengan pasak pada panjang yang benar, gaya (F)
diberikan mendekati tepi insisal mahkota sehingga
menghasilkan resultant couple (R’). B ketika pasak
terlalu pendek, couple ini akan lebih besar, yang akan
meningkatkan resiko fraktur.

Panjang pasak (DU harus sama dengan panjang


mahkota CL) atau ⅔ panjang akar. Namun
apabila ingin dipanjangkan kembali, minimal
menyisakan apical seal sebanyak 3 mm.

27
Pedoman Menentukan Panjang Kerja agar
Mendapatkan Panjang Kerja Pasak yang Tepat

Secara umum
• Sesuai dengan panjang mahkota klinis ditambah 1-2 mm
• Dengan meninggalkan 3-5 mm bahan pengisi dari apical seal

Secara Khusus
• Untuk pasak inti penuh: ⅔ panjang akar gigi
• Untuk pasak inti sebagian: ½ panjang akar gigi + sisa jaringan
mahkota gigi, atau minimal setinggi mahkota anatomis gigi
dengan batasan harus meninggalkan bahan pengisi saluran akar
3-5 mm dari konstriksi apikal
28
Diameter Pasak

Diameter pasak harus dikontrol untuk tetap


mempertahankan dentin pada akar dan
mengurangi potensi terjadinya perforasi.

Pendekatan ini harus melalui evaluasi pada


foto radiografis, dan membatas diameter
pasak tidak melebihi dari ⅓ diameter akar.

29
Tekstur Permukaan Pasak

Pasak yang bergerigi (serrated) lebih retentif dibanding pasak dengan


permukaan yang halus.

Memberikan groove pada pasak juga dapat meningkatkan retensi pada pasak
dengan tipe berulir.

Penggunaan pasak aktif (memiliki ulir pada permukaan akar) adalah untuk
gigi dengan saluran akar pendek sehingga membutuhkan retensi yang lebih.

Pasak yang pasif (sementasi) bergantung dari adaptasi pasak yang baik pada
saluran akar untuk mendapatkan retensinya
Efek memberikan groove
horizontal terhadap retensi pada
pasak tapered.
30
Agen Sementasi
Penggunaan bahan sementasi dengan semen water-based memiliki efek yang kecil terhadap retensi pasak
atau resistensi fraktur pada dentin.
Penggunaan resin adesif sebagai bahan sementasi telah diteliti memiliki potensi untuk meningkatkan
retensi restorasi pasak inti

Semen resin dapat diindikasi jika pasak terlepas


Semen resin dipengaruhi oleh sealer pada saluran akar yang mengandung eugenol  bahan ini harus
dibersihkan dari saluran akar dengan diirigasi menggunakan ethanol atau dietsa dengan asam fosfor 37%
agar adesif semakin efektif.
Agen luting dapat diletakkan pada permukaan dowel atau pada saluran akar yang telah dipreparasi dengan
menggunakan lentulospiral, file endodontik, eksplorer, dan kertas yang dapat menyerap cairan
Ketika agen luting diletakkan di saluran akar, dowel dilapisi dengan agen luting terlebih dahulu kemudian
dimasukkan ke saluran akar.

31
Cont.
Selama fiksasi dowel, terjadi peningkatan tekanan di sepanjang saluran akar.

Tekanan tersebut terjadi akibat tekanan hidrostatik dari semen luting disepanjang saluran akar.

Tekanan dapat menyebabkan fraktur pada akar dan mencegah penempatan dowel yang tepat.

Viskositas semen turut mempengaruhi tekanan.

Semakin tinggi viskositas semen, maka akan semakin tinggi tekanan hidrostatik yang terjadi.

Desain dowel dengan lubang semen direkomendasikan untuk mengurangi efek tekanan.

32
Gigi Posterior

Hindari pasak yang panjang pada gigi


posterior karena memiliki akar yang
melengkung dan saluran akar elips atau
bentuk pita

Retensi didapatkan dengan dua atau lebih


pasak yang pendek di saluran akar yang
berbeda

33
Bentuk Resistensi
Distribusi Stress

• Salah satu fungsi restorasi dengan pasak inti adalah untuk


meningkatkan resistensi gigi tiruan terhadap gaya yang
mengarah ke lateral dengan mendistribusikan gaya
tersebut ke daerah seluas mungkin.
• Desain pasak harus dapat mendistribusikan stress serata
mungkin pada seluruh area.

34
Pengaruh desain pasak terhadap distribusi stress pada
akar :
Konsentrasi stress terbesar terdapat pada bahu margin, terutama pada interproksimal dan apikal. Sehingga dentin pada area harus
dijaga ketebalannnya sebaik mungkin

Stress berkurang ketika panjang pasak meningkat

Pasak paralel dapat mendistribusikan stress sebaik mungkin dibanding pasak tapered. Namun, pasak paralel meningkatkan stress pada
apex

Sudut yang tajam harus dibuang karena hal ini akan menyebabkan meningkatkan stress selama pemasangan pasak

Stress besar dapat dipicu ketika proses insersi, terutama pada pasak paralel dengan sisi halus yang tidak memiliki celah untuk
keluarnya bahan sementasi
Pasang berulir dapat meningkatkan konsentrasi stress selama proses insersi, namun penelitian menunjukkan pasak ini dapat
mendistribusikan stress sama rata ketika pasak ditarik setengah keluar saat proses insersi

Lapisan bahan sementasi dapat menyamaratakan distribusi stress pada akar dengan konsentrasi stress yang rendah

Pasak glass fiber menunjukkan stress yang rendah selama uji in vitro, fraktur kemungkinan terjadi hanya pada pasaknya dan tidak
memengaruhi struktur gigi yang tersisa
35
Resistensi terhadap Gaya Rotasi
• Ketika dentin di mahkota sudah
hilang seluruhnya, penempatan
groove di dinding daluran akar dapat
bertindak sebagai elemen antirotasi
• Groove biasanya ditempatkan pada
daerah yang lebih menonjol,
terutama pada permukaan lingual.
Resistensi terhadap rotasi pada gigi dengan kerusakan
mahkota yang parah bisa didapatkan dari pembentukan
groove kecil di saluran akar saat dilakukan preparasi.
Groove ini harus berada pada jalur penempatan
restorasi pasak inti.
36
Biokompabilitas Pasak
Pasak dapat mengalami korosi diakibatkan interaksi elektrolit pada permukaan pasak

Produk yang mengalami korosi akan menyebabkan obliterasi tubulus dentin sehingga terjadi peningkatan tekanan intratubular.

Tekanan ini mempengaruhi kekuatan akar  fraktur fraktur longitudinal atau oblik.

Pasak dan inti sebaiknya dibuat dengan paduan logam yang sama.

Pasak yang paling tahan terhadap korosi adalah yang terbuat dari titanium, high platinum, dan paduan logam cobalt-chromium-
molybdenum.

Korosi tidak akan terjadi apabila pasak dan inti tuang terbuat dari paduan logam emas nonreaktif.

Korosi paling sering terjadi pada pasak yang terbuat dari stainless steel

37
PERTIMBANGAN
ENDODONTIK
Penelitian Bachicha WS

pasak dengan bahan stainless steel


dan carbon fiber tidak menyebabkan
kebocoran mikro apabila sama-sama
disementasi dengan bahan resin
adhesif dibandingkan dengan
disementasi menggunakan glass
ionomer dan zinc phosphate.
Penelitian Mannocci F et al

penggunaan zinc oxide eugenol


sebagai sealer endodontik tidak
memberikan efek merugikan Sehingga, agar lebih efektif sealer
terhadap marginal seal pada pasak tetap harus dibersihkan dengan
karbon dan inti dengan bahan ethanol atau etsa dengan 37% asam
komposit.5Namun sealer yang fosforic hingga bersih.
mengandung eugenol dapat
mempengaruhi retensi pada pasak
PROSEDUR
PEMBUATAN
MAHKOTA
TIRUAN PASAK
Preparasi Mahkota dan Saluran
Akar
Untuk Pasak Inti Sebagian (menggunakan
pasak prefebricated)

Untuk pasak prefebricated,


sebelum tahap preparasi
saluran akar ditentukan terlebih
dahulu ukuran pasaknya yang
disesuaikan dengan diameter
saluran akar dari foto ronsen.
Preparasi sisa jaringan mahkota

Jika bagian insisal tidak utuh:


lebih dari ⅓ insisal, sesuai dengan
Alat dan cara preparasi jaringan bentuknya dan preparasi insisal hanya
permukaan mahkota gigi yang masih ada menyesuaikan dan merapikan permukaan Buang restorasi yang ada, karies, basis,
sama seperti preparasi untuk mahkota yang tajam. dan dinding yang tipis pada struktur gigi.
tiruan penuh  tetap mempertahankan struktur
mahkota minimal 2mm servikoinsisal,
ketebalan minimal 2mm
Pengambilan material obturasi pada panjang
yang sesuai dan pembesaran saluran akar

oEndodontik plugger yang dipanaskan (secara manual)

oDengan rotary instrument menggunakan kecepatan rendah:

Gates Glidden Drill: hanya untuk mengeluarkan isi saluran akar


Peeso reamer: untuk menghalukan dinding saluran akar, menghaluskan
undercut, membuang sisa-sisa bahan pengisi saluran akar
Mencari panjang akar klinis
• Penentuan panjang akar klinis berdasarkan interpretasi foto rontgen
periapikal:
Mencari panjang pasak
• Panjang pasak adalah 2/3 panjang akar klinis atau minimal
setinggi mahkota anatomis gigi, dengan tambahan harus
meninggalkan 3-5 mm bahan pengisi saluran akar di apikal
Pelebaran saluran akar

Sebelum melakukan pelebaran


saluran akar, tipe pasak yang
akan digunakan harus
ditentukan terlebih dahulu.
Setiap tipe memiliki ukuran,
bentuk serta radiopasitas yang
berbeda.
Dalam pemasangan pasak prefabricated, tahap
melebarkan saluran akarnya adalah sebagai berikut

Yang digunakan: drill, file endodontik, atau reamer sesuai Ukur besar
diameter peeso reamer pada foto ronsenJika sudah gunakan peeso
reamer terbesar yang dapat masuk fit di saluran akar.

Bentuk preparasi kearah apikal

• Sesuai dengan bentuk anatomis saluran akar


• Mengecil ke apikal
• Tidak boleh konus
Bentuk penampang saluran akar
• Tidak boleh bulat
• Bentuk elips/oval
• Bila bentuk saluran akar bulat  tambah retensi berupa groove/slot pada salah satu dinding saluran akar
yang tertebal
Tujuannya mencegah rotasi.

Panjang preparasi saluran akar = panjang pasak yang telah direncanakan sebelumnya

Besar preparasi saluran akar:


• Minimal menyisakan ½ dari diameter akar akar besar , 2 mm jaringan sehat disekeliling saluran akar
akar kecil- normal.
Tidak mengambil jaringan dentin di apikal lebih dari yang diperlukan
Cobakan pasak siap pakai, perhatikan

• panjang pasak apakah sesuai dengan hasil preparasinya


• retensi dan resistensinya,

Finishing: Bevel pada sisa permukaan insisal

sementasi pasak sesuai dengan aturan pabrik bahan


semen yang dipilih dan diteruskan dengan pembuatan
inti dari bahan resin atau glass ionomer.
Untuk Pasak Inti Penuh
(menggunakan pasak inti tuang)
Preparasi sisa jaringan mahkota Bila sisa gigi tinggal kurang dari ⅓
mahkota:

Pemotongan sisa mahkota setinggi Bevel sudut-sudut tajam pada


interdental papil yang menghasilkan permukaan servikal dan mulut
bidang yang rata dan datar lubang preparasi saluran akar

Pengasahan permukaan akar/atap


akar yang menghasilkan 2 bidang.
Sedapat mungkin mempertahankan
yaitu bidang palatal dan labial.
struktur mahkota minimal setinggi
Kedua bidang ini bertemu di garis
1-2 mm dari margin gingival untuk
tengah melalui tengah foramen
mendapatkan efek ferul
arah mesial-distal dan membentuk
sudut 120o.
Pengambilan material obturasi pada panjang
yang sesuai dan pembesaran saluran akar
Prinsip sama dengan pasak inti
sebagian, dimana yang menjadi
pertimbangan adalah faktor retensi
dan resistensi untuk mahkota
tiruannya. Namun, pada pasak inti
penuh panjang kerja pasak
diusahakan untuk memenuhi kriteria
standar yaitu ⅔ panjang akar.
PROSEDUR
PEMBUATAN
MAHKOTA
TIRUAN PASAK
Penggunaan Pasak
Pada pasak inti siap pakai
Pemasangan pasak siap pakai

Sterilisasi restorasi (pasak inti, mahkota tiruan penuh) dengan alkohol 70%

Sterilisasi saluran akar gigi yang dipreparasi irigasi dengan NaOCL, keringkan dengan cotton pellet
dan paper point

Isolasi daerah kerja dengan cotton roll

Manipulasi semen sesuai dengan aturan pabrik

Masukkan semen ke dalam saluran akar dengan lentulo (atau sesuai aturan pabrik). Masukkan pasak
inti ke dalam saluran akar dengan perlahan.
Pembentukan dan penyelesaian inti
Setelah menyiapkan bahan
untuk inti, tempatkan tabung
cara direk menggunakan bahan
dari potongan sedotan
glass ionomer atau komposit
minuman sesuai dengan besar
khusus untuk inti
dan tinggi mahkota lalu
tempatkan di gigi tersebut.

Aduk bahan inti secara


Setelah mengeras,
homogen, kemudian masukkan
buka/gunting sedotan tersebut,
ke dalam tabung dengan
kemudian dipreparasi untuk
spatula semen atau plastis
pembuatan mahkota tiruan
instrumen secara bertahap
penuh.
sampai penuh dan padat
Pada pasak inti tuang
• Pembuatan pola malam pasak inti tuang

Direk 
pembuatan
langsung didalam
mulut pasien

Acrylic resin
Blue inlay wax
(plastic post)
Tahapan kerja Blue Inlay Wax
Pola malam dikirim ke labo untuk
Blue inlay wax dipanaskan,
dicasting. Bila hasil casting telah
dibentuk kira-kira sedikit lebih Bentuk inti sesuai dengan miniatur
selesai, pada bagian postnya dan
kecil dari bentuk saluran akar yang gigi. Periksa oklusi dan artikulasi
inti sama sekali tidak boleh
telah dipreparasi
dihaluskan

Masukkan paper clip yang


dipanaskan, ketengah-tengah pola
malam dalam saluran akar dengan
Cetakan kedalam saluran akar
posisi sesuai dengan inklinasi gigi,
tunggu sampai dingin dan
mengeras, keluarkan dan periksa

Keluarkan, periksa:
•apakah hasil cetakan sudah sampai dasar
preparasi Bila sudah memenuhi syarat-
•panjang sesuai dengan panjang kerja syarat diatas, potong inlay wax
•besar dan bentuk sesuai dengan besar dan sepanjang kurang lebih mahkota
bentuk saluran akar klinis
Acrylic Resin (Pasak Plastik)
Coba dan sesuaikan plastic
sprue yang telah tersedia Tandai bagian labial sprue Oles saluran akar dengan Campur monomer dengan
pada saluran akar yang telah dengan suatu lekukan lubricant semacam CMS polimer
dipreparasi

Sebelum polimerisasi
Setelah polimerisasi selesai, Basahi plastic sprue dengan
sempurna keluar masukkan
keluarkan pasak tersebut, monomer, masukkan kedalam Masukkan adonan acrylic
sprue sampai yakin tidak ada
periksa kembali bila ada porus saluran akar dengan inklinasi dengan alar semacam lentulo
undercut (tidak menyangkut
tutup dengan malam lunak yang sesuai
di saluran akar)

Kembalikan pasak ke saluran


akar (sebelumnya lubrikasi Setelah akrilik mengeras
kembali), tambahkan adonan bagian inti dipreparasi sesuai
kedua untuk pembuatan dengan bentuk yang
intinya (dengan teknik diinginkan
penambahan malam)
Indirek

a.Gunakan lentulo untuk mengisi


a.Pastikan ukuran kawat sesuai dengan
a.Potong kawat ortodontik dan bentuk saluran akar dengan elastomeric
ukuran saluran akar yang telah a.Lapisi kawat dengan tray adhesive
menjadi seperti huruf J impression material dalam gerakan
dipreparasi
searah jarum jam

a.Tambahkan lapisan tipis wax pada a.Masukan kawat ke dalam saluran akar
pasak plastik, dan setelah mengolesi untuk memastikan kawat dapat masuk
a.Gunakan impression untuk
stone cast, tambahkan soft inlay wax a.Ambil pasak plastik yang dapat masuk ke kedalaman yang sesuai. Gunakan
mengevaluasi apakah pola malam dapat
secara bertahap, dimulai dari bagian sesuai kedalaman saluran akar dan buat syringe untuk menambah impression
diadaptasikan dengan baik ke dalam
paling apikal. Ketika pola pasak telah permukaan menjadi kasar material di sekitar gigi yang telah
saluran akar
terbentuk, wax untuk membentuk inti dipreparasi dan masukkan impression
dapat ditambahkan dan dibentuk tray
Pembuatan Mahkota Tiruan Sementara

BIOLOGIS
Melindungi pulpa
Menjaga kesehatan periodontal
Menyediakan kompatibilitas
oklusal
Menjaga posisi gigi
Melindungi dalam mencegah
fraktur

MEKANIS
ESTETIS
Melawan gaya
Mudah untuk dilakukan fungsional
kontur
Melawan gaya yang
Kompatibilitas warna dapat melepaskan
Translusensi Menjaga susunan antar
Stabilitas warna abutment
Prosedur dan
Bahan
Terdapat banyak prosedur mencakup variasi bahan yang
luas tersedia untuk membuat mahkota tiruan sementara
yang terbaik. Istilah external surface form (ESF) dan tissue
surface form (TSF) berhubungan dengan prosedur
pembuatan mahkota tiruan sementara.
External Surface Form (ESF)

ESF custom ESF preformed


• Berbagai macam mahkota preformed tersedia
• dapat dilakukan dengan secara komersial
menggunakan lembaran • mahkota proformed tidak dapat memenuhi syarat
mahkota tiruan sementara yang sesuai dengan
termoplastik yang dipanaskan ketentuan
dan diadaptasikan ke model • Kebanyakan bentuk mahkota ini membutuhkan
modifikasi lanjutan (internal relief, rekontur aksial,
kerja menggunakan vakum atau penyesuaian oklusal) sebagai prosedur tambahan.
• Ketika dibutuhkan banyak modifikasi, maka ESF
tekanan udara saat bahan dalam custom lebih diutamakan karena tidak memakan
banyak waktu.
kondisi melunak • Bahan-bahan EFS diantaranya berasal dari
polikarbonat, asetat selulosa, alumunium, tin-
silver, dan nickel-chromium. Bahan-bahan ini
tersedia dengan berbagai macam tipe dan ukuran
gigi.
Tissue Surface Form (TSF)

Teknik indirect Prosedur Direct


• Tidak terdapat kontak dari monomer bebas dengan • digunakan ketika pihak laboratorium tidak
gigi atau gingiva yang dapat menyebabkan mampu untuk membuat restorasi indirect
kerusakan dan reaksi alergi atau sensitisasi secara efisien.
• Mencegah gigi yang telah dipreparasi terkena • kekurangan berupa terdapat kemungkinan
panas dari polimerisasi resin. trauma jaringan akibat resin polimerisasi dan
kesesuaian batas tepi yang lebih buruk.
• Kesesuaian batas tepi dari mahkota tiruan
sementara yang tidak memiliki gangguan selama • Oleh karena itu, teknik direct tidak disarankan
polimerisasi di model kerja lebih baik dibandingkan jika teknik indirect masih dapat dilakukan.
mahkota tiruan sementara yang dilepaskan dari
mulut sebelum mengeras
• Ketika digunakan cetakan elastomer pada TSF,
cetakan tersebut dapat digunakan kembali untuk
ESF.
Bahan-Bahan
Mahkota Tiruan
Sementara
Karakteristk ideal untuk bahan mahkota
sementara
Penanganannya
mudah: waktu kerja Biokompatibilitas: tidak Stabilitas dimensi
Mudah untuk dibentuk
yang adekuat, mudah toksik, tidak alergi, tidak selama tahapan
dan dipoles
untuk dibentuk, waktu eksotermis pengerasan
pengerasan cepat

Tampilan yang baik: Mampu diterima oleh


Kekuatan yang adekuat Mudah untuk dilakukan
translusen, warna yang pasien: tidak
dan tahan terhadap penambahan atau
dapat dikontrol dan menyebabkan iritasi,
abrasi perbaikan
stabil tidak berbau

Kompatibilitas kimia
dengan bahan
sementasi sementara
Prosedur
Pembuatan
Mahkota Tiruan
Sementara
Alat dan bahan yang dibutuhkan di
klinik
• Gloves • Dropper

• Masker wajah • Three dappen dishes

• Pelindung mata • Spatula semen

• Kaca mulut • Backhaus towel clamp forceps

• Eksplorer • Pensil

• Probe periodontal • Straight slow-speed handpiece

• Saliva evacuator • Carborundum disks dengan mandrels

• Cotton rolls • Fine garnet paper disks (diameter 7/8 inchi) dengan mandrel

• Kasa • Bur tungsten carbide

• Gingival displacement cord • High speed handpiece dengan sambungan air dan udara

• Larutan astringent • Bur bulat no. 4

• Cotton-roll pliers • Bur tungsten carbide 12-fluted finishing

• Plastic filling • High volume evacuation

• Cotton pellets • Articulating ribbon dan pegangannya

• Petrolatum • Disposable brush

• Resin autopolimerisasi • Segelas air hangat


Restorasi Pasak
dan Inti
Sementara
Alat dan bahan tambahan
Kawat

Tang potong

Cylindrical green stone

Wire-bending pliers

Paper points
Tahapan prosedur
Tandai kawat dengan pensil dibagian
Letakkan sebuah kawat, seperti klip Oleskan gigi dan jaringan lunak
yang terlihat dari mulut. Kemudian,
kertas di bagian pasak. Agar tidak sekitar menggunakan petrolatum. Isi bagian ESF dengan resin
sedikit diatas oklusal tandai dengan
terjadi fraktur pada akar, kawat harus Paper pint digunakan untuk sementara.
pensil dan gunakan tang untuk
memenuhi hingga ujung ruang pasak. mengoleskan daerah pasak.
membentuk sudut 180 derajat.

Ketika permukaan resin tidak lagi


terlihat mengkilap, letakkan kawat di
Lepaskan ESF ketika resin masih Tandai batas tepi dengan pensil
ruang pasak dan letakkan ESF
berada ditahapan rubbery atau kemudian asah dan bentuk restorasi
diatasnya. Upaya perlindungan Evaluasi restorasi did alam mulut
sekitar dua hingga dua setengah menggunakan disks atau straight-
pasien agar kawat tidak tertelan
menit sejak diletakkan resin. handpiece carbide burs.
dapat dilakukan dengan meletakkan
kasa di bagian tenggorokan.

Poles, bersihkan, dan sementasi


restorasi.
Sementasi

Alat dan bahan Tahapan Prosedur


• Bahan sementasi sementara • Agar semen yang berlebih dapat
dibersihkan dengan mudah, olesi
• Mixing pad permukaan eksternal dari restorasi yang
telah dipoles dengan petrolatum.
• Spatula semen • Campurkan dua bahan bersamaan
• Plastic filling dengan cepat dan aplikasikan dalam
jumlah sedikit hanya pada bagian oklusal
• Petrolatum ke batas tepi cavosurface.
• Letakkan restorasi dan biarkan semen
• Kaca dan eksplorer hingga mengeras
• Dental floss • Secara perlahan bersihkan sementasi
yang berlebih menggunakan eksplorer
• Gauge dan dental floss
Proses sementasi sementara. (A) permukaan eksternal dilapisi dengan petrolatum. (B) secara hati-hati
diletakkan bahan sementasi sementara di batas tepi restorasi. (C) restorasi diletakkan pada gigi
dengan tekanan dari jari atau untuk gigi posterior pasien dapat menggigit cotton roll. (D dan E)
eksplorer digunakan untuk membersihkan bahan sementasi yang berlebihan. (F) daerah sulkus dan
kontak proksimal dibersihkan menggunakan dental floss diikuti dengan irigasi menggunakan air-water
syringe
Pemasangan
pasak inti logam
dan sementasi
Penyelesaian dan pemasangan pasak inti tuang
Bila ada bintil-bintil halus Setelah itu pasak inti dicobakan
Setelah hasil tuangan dilepaskan disepanjang pasak yang dapat ke dalam saluran akar sampai
dari bahan tanam, diperiksa mengganggu masuknya pasak ke mendapatkan kedudukan yang
terlebih dahulu apakah hasilnya dalam saluran akar atau bintil- tepat sebelumnya mengoleskan
baik/tidak bintil pada inti, dihilangkan correcting ink atau pensil lunak
dengan round steel bur pada permukaan pasak.

Memeriksa inklinasi dan ruangan


Bila ada hambatan, hasil olesan
inti, apakah sudah sesuai dengan
akan terhapus. Kurangi daerah
inklinasi yang sebenarnya dan gigi Inti tidak perlu dipoles, cukup
tersebut dengan bur ukuran
tetangga dan ruangan yang dihaluskan saja
sesuai sampai didapat kedudukan
tersedia untuk mahkota
yang tepat
tiruannya.
Sementasi pasak inti tuang

Dalam hal ini, pengaturan


sebagian lagi dengan plastic
rasio bubuk/likuid, cara dan Masukkan sebagian adonan
instrument dioleskan pada
waktu mengaduk, semen ke dalam saluran akar
pasaknya (kecuali bagian
ZnPO4 harus sesuai dengan dengan jarum lentulo
ujung pasak).
anjuran pabrik

Masukkan pasak segera


kedalam saluran akar Setelah smeen keras
dengan posisi yang benar, (setting), buang
tekan bertahap hingga kelebihannya dengan
kelebihan semen mengalir sonde/ekskavator.
keluar.
Pencetakan
Model Kerja
Pemilihan Sendok Cetak Bahan Cetakan Elastik
• Reversible hydrocolloid • Irreversible hydrocolloid
membutuhkan sendok cetak
khusus yang didinginkan dengan • Reversible hydrocolloid
air. • Polimer polisulfida
• Irreversible hydrocolloid dan
kebanyakan bahan cetak elastomer • Silikon kondensasi
untuk gigi tiruan cekat yang tidak • Silikon adhisi
sulit membutuhkan sendok cetak
prefabricated. • Polieter
• Sendok cetak custom dibuat
khusus untuk masing-masing
pasien dengan menggunakan
model kerja.
Prosedur pencetakan Teknik Kombinasi Heavy Body
– Light Body
*Aplikasikan adhesif sendok *Pada tatakan yan terpisah,
*Evaluasi sendok cetak ke
cetak untuk memperpanjang *Isolasi gigi abutment dan satu untuk sendok cetak dan
mulut pasien untuk
beberapa milimeter ke bagian letakkan gingival displacement satu untuk bahan cetak,
memastikan sendok cetak
permukaan eksternal sendok cord letakkan basis dan akselerator
tersebut sesuai.
cetak dengan jumlah yang seimbang.

*Campurkan kedua pasta.


*Ketika mencampurkan
Gerakan spatula selama
polimer polisulfida, ambil *Lepaskan displacement cord
pengadukan kearah vertikal *Gunakan syringe untuk
katalis cokelat terlebih dahulu dan keringkan secara perlahan
kemudian perlahan menjadi memasukkan bahan.
dibandingkan bahan basis daerah preparasi
horizontal ketika kedua bahan
putih
sudah mulai tercampur.

*Letakkan ujung dari syringe


*Tambahkan bahan ke daerah
hingga menyentuh batas tepi *Letakkan sendok cetak dan
yang tidak bergigi, cekungan di
dan injeksikan bahan secara jangan bergerak selama bahan
daerah lingual dari gigi
perlahan. Ujung syringe harus sedang melalui polimerisasi
anterior, dan permukaan
dimasukkan ke daerah paling sekitar 6-12 menit.
oklusal gigi posterior.
distal terlebih dahulu
Pembuatan
Coping Logam
dan Try-in Logam
Pembuatan Coping Logam
batas garis servikal tahap waxing, jangan lupa
Model gigi yang telah dibuat
Kemudian gigi abutement diperjelas, lalu model untuk memberikan separator
dipasang pada articulator
diukir untuk memperjelas abutment tersebut dilapisi agar wax tidak menempel
agar posisi gigi sesuai dengan
garis servikalnya. dengan lem pada pada model pada model gigi abutment
garis median.
satu lapis. dan dapat dilepas pasang.

Bahan tanam tuang


Setelah dituangkan bahan
(phosphate bonded) Tanam model di dalam Selanjutnya dilakukan tahap
tanam tuang, tunggu sekitar
dituangkan terlebih dahulu casting ring sebelum spruing. Sprue dipasang
satu sampai dua jam agar
ke dalam model malam dilakukan proses casting dengan kemiringan 400
bahan tanam tersebut
untuk mengisi bagian logam. sampai 450 .
setting.
servikal.

Setelah setting lelehkan


malam di dalam cetakan
tersebut.
Setelah logam dilelehkan, bagian
Lalu cetakan diletakkan dalam Setelah proses pengovenan
luar cetakan dipanaskan dengan
oven kurang lebih sekitar 200 C – selesai, Logam tersebut lalu
api, casting sampai warna cetakan
9200 C selama 30 menit. dilelehkan.
memerah.

Setelah cetakan terisi logam,


Setelah satu jam, bahan tanam cetakan tersebut ditunggu hingga
tuang yang sudah dingin tadi dingin sekitar kurang lebih selama Setelah itu cetakan di mesin
dihancurkan untuk mengeluarkan satu jam, agar logam tersebut casting logam untuk dimasukkan
cetakan dari coping (kerangka) benar-benar mengeras dan logam cair.
logam tersebut. membentuk koping (kerangka)
secara sempurna.

Setelah di sandblasting, segera


Setelah coping (kerangka) diambil, potong bagian sprue yang masih
lakukan sandblasting (penggunaan menempel pada coping logam
kekuatan angin dan pasir halus) dengan disk logam. Bagian luar
untuk pembersihan koping logam tidak boleh dipoles
halus.
Try-in Mahkota
Tiruan Pasak
Pada prosedur ini dilakukan evaluasi awal
sebelum gigi tiruan dilakukan sementasi
tetap. Evaluasi tersebut mencakup evaluasi
pada facing dan coping
Evaluasi coping

Evaluasi tepi servikal coping


Kecekatan (fitness), coping harus
dengan menggunakan sonde
Coping tidak boleh mencapai bisa terpasang pada posisinya
Ketepatan tepi mahkota tiruan halfmoon yang digerakan ke arah
daerah titik kontak tanpa jatuh dan memiliki self-
serviko-oklusal dan mengelilingi
retention.
servikal gigi.

Tepi yang terlalu panjang terlihat


dari gusi yang pucat karena
Kedudukan coping pada gigi tetap,
tertekan. Perbaikan dilakukan Coping harus menyediakan ruang
tepat, tidak goyang, tidak berputar
dengan mengurangi bagian yang cukup untuk facing porselen.
dan tidak terungkit.
servikal coping menggunakan
stone halus bertekanan ringan
Evaluasi facing

Evaluasi hasil porselen, apabila


terdapat fissured pada
permukaanya, dapat di grinding Hilangkan kelebihan material
terlebih dahulu. Bentuk dari dengan ceramic-bound stones
restorasi harus sesuai dengan
kondisi klinis gigi.
Sementasi
Sementara dan
Sementasi Tetap
Tahapan Prosedur
Mahkota tiruan tetap harus
dibersihkan dengan baik
Bersihkan sisa sementasi sementara Aplikasikan cavity varnish untuk
Periksa permukaan preparasi untuk menggunakan ultrasonik atau dicuci
yang masih ada menggunakan pumis mengurangi iritasi pulpa akibat
melihat kebersihannya. dengan alkohol. Isolasi daerah kerja
atau hidrogen peroksida. semen znk fosfat.
menggunakan cotton roll dan letakan
saliva evacuator.

Varnish tidak digunakan pada bahan


Slab yang dingin dapat mencegah Dinginkan glass slab dibawah air
Kondisi ini menghasilkan kekuatan adesif seperti resin, GIC, atau
pengerasan dan memungkinkan mengalir, keringkan, dan letakkan
kompresif yang lebih tinggi dan polikarboksilat karena dapat
bubuk untuk lebih berikatan dengan bahan sementasi berupa bubuk dan
mengurangi solubilitas semen. mencegah bahan untuk adesi ke
cairan. cairan.
dentin

Pada kondisi digunakannya GIC atau


semen polikarboksilat, glass slab
dilapisi dengan paper mixing pad.
Evaluasi dan Kontrol

Kontrol setelah sementasi tetap dilaksanakan satu minggu hingga sepuluh hari setelah
prosedur sementasi tetap.

Dokter gigi harus memperhatikan dengan baik sulkus gingiva pasien bersih dari bahan
sementasi

Selain itu, jika terdapat perubahan posisi gigi tiruan maka dibutuhkan penyesuaian oklusal
kembali. Pasien dengan perawatan gigi tiruan harus kontrol setiap 6 bulan sekali.

Hal tersebut untuk memastikan kondisi gigi dan gigi tiruan pasien tetap baik dan sehat.
KEGAGALAN
MAHKOTA PASAK
Sistem pengambilan dowel yang rusak
Pertama-tama yang harus dilakukan dengan cara komersial meliputi
adalah menjelaskan kepada pasien masseran kit, endodontic extractor
alternatif lain dapat digunakan alat
dengan segala resiko yang akan dan dowel removable system, RotoPro
penarik pasak (post puller)
terjadi, misalnya akan terjadi fraktur bur, Cevi-endo yang membantu
akar menghilangkan dowel dengan cara
memecah semen

selain itu juga dapat dengan bantuan


jika pasak masih cukup panjang maka instrumen energi ultrasonik yang
dalam pengambilan dapat digunakan dapat melemahkan sementasi
forsep dengan thin-beaked, sehingga dapat memudahkan
pengambilan dowel
FAKTOR-FAKTOR
KLINIS YANG
BERKAITAN
Rotasi retensi dapat diperoleh
dengan menyediakan parit kecil pada
Penggunaan dowel tidak menjadi
saluran akar. Gigi yang dirawat dengan Microleakage dapat diminimalisir
suatu yang wajib untuk gigi yang tidak
dowel menunjukan infeksi periapkal pada saat persiapan dowel dilakukan
vital, kecuali retensi dari inti pasak
lebih sering dibandingkan gigi yang segera setelah obturasi saluran akar.
tidak mencukupi.
dirawat dengan perawatan
endodontik lainnya.

Mengenai microleakage Sebelum disementasi kanal harus


menggunakan dowel febricated secara Radiografi diagnostik sangat penting dibersihkan dengan 17%
langsung memiliki keunggulan. untuk mengevaluasi ruang akar dan ethylenediaminetetraacetic acid
Exposure time reming pada saluran ruang dowel untuk menentukan (EDTA) kemudian dibilas dengan 5.2%
akar dapat diminimalisir dan resiko panjang, diameter dan jenis dowel sodium hypochlorite kemudian dibilas
kontaminasi bakteri masif dapat yang akan digunakan. denngan air dan dikeringkan dengan
berkurang. paper point.

Zinc phosphate, glas ionomer dan


Dengan semen kontenporer,
semen resin sangat banyak digunakan
lentulospiral dikontraindikasikan
sebagai dowel luting cement. Adhesive Lentulospiral adalah metode
karena dapat mempercepat proses
resin cement adalah yang paling unggulan penempatan semen
pengerasan. getarkan dowel sedikit
direkomendasikan untuk sementasi konvensional pada saluran akar.
selama penyisipan untuk menghindari
dowel pada gigi dengan struktur yang
masuknya gelembung udara.5
lemah.
Referensi
• Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics 5th Ed. Louis: Mosby Inc. 2006. Page 209-
285: 336-378; 431-525; 902-927
• Shillingburg, et al. Fundamentals of Fixed Prosthodontics 3rd ed. Quintessesnce Pbl Co 1997. Page 119-154, 194-
206; 225-334; 385-418
• Malone, W., Koth, D., Cavazos, E., Kaiser, D., Morgano, S. and Tylman, S. (2001). Tylman's theory and practice of
fixed prosthodontics. St. Louis: Ishiyako EuroAmerica.
• Dangra, Z. and Gandhewar, M. (2017). All About Dowels - A Review Part I Considerations Before Cementation.
Journal of Clinical and Diagnostic Research, 11(10), pp.6-11.
• Dangra, Z. and Gandhewar, M. (2017). All About Dowels - A Review Part II Considerations After Cementation.
Journal of Clinical and Diagnostic Research, 11(10), pp.6-11.
• drg. Roselani W. Odang, MSDc, Sp Pros, drg Moh Arifin Sp Pros, dan Prof Dr. drg. Tri Budi w. Rahardjo, MS. Ilmu Gigi
Tiruan Cekat (Teori dan Klinik). Departemen Prostodonsia FKG UI. 2004
• Buku Penuntun Skill’s Lab Gigi Tiruan Cekat IKGK 3
• Dorothy McComb. Restoration of the Endodontically Treated Tooth. Royal College of Dental Surgeons of Ontario.
2008
• Cohen S, Hargreaves KM. Cohen’s Pathway of The Pulp. 10th Ed. Missouri: Mosby Elsevier. 2011

92
Terima Kasih
Kelompok D2
• Fadiza Fadillah N 1306366496
• Namira Rositha 1306440783
• Aimatul Hidayah 1306366451
• Vinkan Priscilla 1306481043
• Hudzaifah M 1206256390

Anda mungkin juga menyukai