TERINTEGRASI
Biokompabilitas Pasak
Pertimbangan Endodontik
2
Rencana Perawatan
3
Sebelum gigi dilakukan restorasi mahkota, gigi yang telah dilakukan
perawatan saluran akar harus dievaluasi dan dengan kondisi baik,
yaitu:
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
sensitivitas
fistula inflamasi aktif
apikal
4
Panduan dalam melakukan restorasi pada
masing-masing gigi :
Empat gigi anterior membutuhkan restorasi dengan mahkota pasak atau minimal
menggunakan empat pin dengan composite buildup pada mahkota gigi
Gigi premolar yang struktur mahkotanya telah rusak mencapai lebih dari 50% perlu restorasi
dengan mahkota pasak
Seluruh gigi yang akan dikurangi struktur mahkotanya karena mengalami ekstrusi sehingga
kemungkinan akan mencapai pulpa sebaiknya restorasi menggunakan mahkota pasak
Gigi molar yang kehilangan struktur mahkota gigi lebih dari 60% atau dipertimbangkan
sebagai abutment maka perlu restorasi mahkota pasak
5
• Morfologi akar dan struktur gigi yang tersisa
mempengaruhi pemilihan perawatan mahkota pasak.
6
Peroz I et al mengklasifikasikan anatomi gigi
setelah perawatan endodontik :
Kelas I memiliki empat dinding rongga yang tersisa dan tidak perlu menggunakan
pasak.
Kelas II dan III memiliki dua dan tiga dinding rongga yang tersisa dan tidak
memerlukan pasak.
7
Kelas IV memiliki satu dinding mahkota yang tersisa dan membutuhkan
perawatan pasak.
8
Pasak Prefabricated prosedur dua tahap
Tahapan yang kedua yaitu, setelah selesai melakukan preaparasi pada inti
dan mahkota gigi yang akan direstorasi, maka dilakukan pencetakan pada
gigi tersebut untuk dibuatkan mahkota.
9
Ukuran pasak inti sebaiknya < diameter kanal agar pasak mendapatkan
kedudukan internal yang optimal
10
Pertimbangan Gigi Anterior
11
• Gigi anterior yang telah dirawat saluran akarnya tidak selalu membutuhkan restorasi
mahkota tiruan kecuali apabila pasak plastik yang akan digunakan dapat membatasi
prognosisnya (contoh; jika gigi terdapat restorasi komposit pada proksimal yang besar
dan stuktur labial gigi tidak dapat mendukung dengan baik).
• Pada penelitian laboratorium, menunjukkan bahwa gigi yang tidak dirawat PSA dan gigi
telah dirawat PSA sama-sama menunjukkan resisten terhadap fraktur.
12
Jika kehilangan giginya sudah besar atau gigi direncakan akan
menjadi penyangga pada gigi tiruan cekat maupun lepasan
sebaiknya direncakan pembuatan mahkota tiruan.
13
Pertimbangan Gigi
Posterior
14
Gigi posterior merupakan gigi yang cenderung menerima beban oklusi
yang besar dibanding gigi anterior karena gigi ini berada dekat dengan
sumbu horizontal tranversal.
Bentuk Resistensi
16
Konservasi Struktur Gigi
Preparasi pada Saluran Akar
Ketika ruang pasak dibuat, struktur gigi yang dibuang pada saluran akar harus
minimal.
17
Saluran akar harus dilebarkan dengan cukup
sehingga pasak dapat masuk dengan baik Penggunaan pasak prefebricated memerlukan
pembesaran saluran akar ukuran satu atau dua file
diatas diamater bahan pengisi untuk mendapatkan fit
yang baik pada kedalaman yang sudah ditentukan. A,
salah; pasak terlalu kecil, B, salah, pasak tidak
mencapai panjang kerja, C benar, pasak fit dengan
sedikit membesarkan saluran akar
18
Preparasi Saluran Akar
Plugger endodontik yang dipanaskan mengambil guttapercha segera setelah obturasi tanpa mengganggu apical
instrumen seal,
mekanis Minimal terdapat 3-5 mm gutta percha yang harus ditinggalkan pada ujung apikal untuk mempertahankan apical
seal.
instrumen Diameter saluran akar tidak boleh lebih dari ⅓ diameter akar atau minimal meninggalkan 2 mm jaringan sehat
disekeliling saluran akar, pada saluran akar kecil sampai normal.
yang
dipanaskan Setelah pengambilan gutta-percha, saluran akar harus dibesarkan dengan reamer endodontik.
pelarut kimia, Peeso reamers dan gates glidden drills (GGD) untuk preparasi pasak.
yang dilakukan
dengan file
GGD untuk mengeluarkan isi saluran akar.
Peeso reamer untuk menghaluskan dinding saluran akar, menghaluskan undercut, membuang sisa-sisa pengisi
atau kombinasi saluran akar
dari metode ini
19
Preparasi Jaringan Mahkota
Gigi yang telah di PSA seringkali telah kehilangan banyak struktur jaringan mahkota karena beberapa alasan: karies,
ukuran restorasi yang sebelumnya, atau preparasi untuk mendapatkan akses endodontik.
Jika menggunakan pasak inti, reduksi lainnya diperlukan seperti pada internal untuk menghilangkan undercut dari kamar
pulpa dan dinding saluran akar dan pada eksternal untuk menyediakan mahkota tiruannya.
Prosedur ini akan menyebabkan dinding yang tipis dan dentin pada mahkota yang sangat sedikit.
Jika gigi direncanakan akan direstorasi dengan pasak inti dinding tersebut harus memiliki struktur mahkota yang
adekuat mencegah fraktur selama proses try-in dan evaluasi mahkota pasak.
20
Preparasi Jaringan Mahkota
Jika gigi sama tingginya dengan gusi (A),
pembuatan inti mahkota pasak tanpa
melingkari struktur gigi normal (B),
menyebabkan fraktur (C).
21
Efek Ferrule
Ferrule dengan diameter 1,5 mm direkomendasikan untuk
daerah labial dan lingal
Mahkota yang menyisakan
jaringan gigi setinggi 1-2 mm
Ferrule dengan diameter 1 mm direkomendasikan untuk
daerah mesial dan distal karena stress berkurang pada arah
setelah preparasi menunjukkan
mesiodistal. daya tahan terhadap fraktur
dengan baik.
22
Retensi Pasak pada Akar
Retensi pasak dipengaruhi oleh :
bahan
bahan
desain pasak pembuatan tipe semen
obturasi
pasak
23
Gigi Anterior
• Mahkota tiruan beserta pasak inti pada gigi anterior
seringkali terlepas perlekatannya akibat bentuk retensi
yang tidak adekuat dari gigi yang telah dipreparasi
24
Bentuk Preparasi
25
Panjang Pasak
Semakin panjang pasak yang digunakan, maka retensipun juga akan semakin baik.
Pasak yang terlalu panjang juga dapat meruisak seal pada bahan pengisi saluran akar
26
Panjang Pasak Potongan labiolingual pada gigi insisif rahang atas. A,
dengan pasak pada panjang yang benar, gaya (F)
diberikan mendekati tepi insisal mahkota sehingga
menghasilkan resultant couple (R’). B ketika pasak
terlalu pendek, couple ini akan lebih besar, yang akan
meningkatkan resiko fraktur.
27
Pedoman Menentukan Panjang Kerja agar
Mendapatkan Panjang Kerja Pasak yang Tepat
Secara umum
• Sesuai dengan panjang mahkota klinis ditambah 1-2 mm
• Dengan meninggalkan 3-5 mm bahan pengisi dari apical seal
Secara Khusus
• Untuk pasak inti penuh: ⅔ panjang akar gigi
• Untuk pasak inti sebagian: ½ panjang akar gigi + sisa jaringan
mahkota gigi, atau minimal setinggi mahkota anatomis gigi
dengan batasan harus meninggalkan bahan pengisi saluran akar
3-5 mm dari konstriksi apikal
28
Diameter Pasak
29
Tekstur Permukaan Pasak
Memberikan groove pada pasak juga dapat meningkatkan retensi pada pasak
dengan tipe berulir.
Penggunaan pasak aktif (memiliki ulir pada permukaan akar) adalah untuk
gigi dengan saluran akar pendek sehingga membutuhkan retensi yang lebih.
Pasak yang pasif (sementasi) bergantung dari adaptasi pasak yang baik pada
saluran akar untuk mendapatkan retensinya
Efek memberikan groove
horizontal terhadap retensi pada
pasak tapered.
30
Agen Sementasi
Penggunaan bahan sementasi dengan semen water-based memiliki efek yang kecil terhadap retensi pasak
atau resistensi fraktur pada dentin.
Penggunaan resin adesif sebagai bahan sementasi telah diteliti memiliki potensi untuk meningkatkan
retensi restorasi pasak inti
31
Cont.
Selama fiksasi dowel, terjadi peningkatan tekanan di sepanjang saluran akar.
Tekanan tersebut terjadi akibat tekanan hidrostatik dari semen luting disepanjang saluran akar.
Tekanan dapat menyebabkan fraktur pada akar dan mencegah penempatan dowel yang tepat.
Semakin tinggi viskositas semen, maka akan semakin tinggi tekanan hidrostatik yang terjadi.
Desain dowel dengan lubang semen direkomendasikan untuk mengurangi efek tekanan.
32
Gigi Posterior
33
Bentuk Resistensi
Distribusi Stress
34
Pengaruh desain pasak terhadap distribusi stress pada
akar :
Konsentrasi stress terbesar terdapat pada bahu margin, terutama pada interproksimal dan apikal. Sehingga dentin pada area harus
dijaga ketebalannnya sebaik mungkin
Pasak paralel dapat mendistribusikan stress sebaik mungkin dibanding pasak tapered. Namun, pasak paralel meningkatkan stress pada
apex
Sudut yang tajam harus dibuang karena hal ini akan menyebabkan meningkatkan stress selama pemasangan pasak
Stress besar dapat dipicu ketika proses insersi, terutama pada pasak paralel dengan sisi halus yang tidak memiliki celah untuk
keluarnya bahan sementasi
Pasang berulir dapat meningkatkan konsentrasi stress selama proses insersi, namun penelitian menunjukkan pasak ini dapat
mendistribusikan stress sama rata ketika pasak ditarik setengah keluar saat proses insersi
Lapisan bahan sementasi dapat menyamaratakan distribusi stress pada akar dengan konsentrasi stress yang rendah
Pasak glass fiber menunjukkan stress yang rendah selama uji in vitro, fraktur kemungkinan terjadi hanya pada pasaknya dan tidak
memengaruhi struktur gigi yang tersisa
35
Resistensi terhadap Gaya Rotasi
• Ketika dentin di mahkota sudah
hilang seluruhnya, penempatan
groove di dinding daluran akar dapat
bertindak sebagai elemen antirotasi
• Groove biasanya ditempatkan pada
daerah yang lebih menonjol,
terutama pada permukaan lingual.
Resistensi terhadap rotasi pada gigi dengan kerusakan
mahkota yang parah bisa didapatkan dari pembentukan
groove kecil di saluran akar saat dilakukan preparasi.
Groove ini harus berada pada jalur penempatan
restorasi pasak inti.
36
Biokompabilitas Pasak
Pasak dapat mengalami korosi diakibatkan interaksi elektrolit pada permukaan pasak
Produk yang mengalami korosi akan menyebabkan obliterasi tubulus dentin sehingga terjadi peningkatan tekanan intratubular.
Tekanan ini mempengaruhi kekuatan akar fraktur fraktur longitudinal atau oblik.
Pasak dan inti sebaiknya dibuat dengan paduan logam yang sama.
Pasak yang paling tahan terhadap korosi adalah yang terbuat dari titanium, high platinum, dan paduan logam cobalt-chromium-
molybdenum.
Korosi tidak akan terjadi apabila pasak dan inti tuang terbuat dari paduan logam emas nonreaktif.
Korosi paling sering terjadi pada pasak yang terbuat dari stainless steel
37
PERTIMBANGAN
ENDODONTIK
Penelitian Bachicha WS
Yang digunakan: drill, file endodontik, atau reamer sesuai Ukur besar
diameter peeso reamer pada foto ronsenJika sudah gunakan peeso
reamer terbesar yang dapat masuk fit di saluran akar.
Panjang preparasi saluran akar = panjang pasak yang telah direncanakan sebelumnya
Sterilisasi restorasi (pasak inti, mahkota tiruan penuh) dengan alkohol 70%
Sterilisasi saluran akar gigi yang dipreparasi irigasi dengan NaOCL, keringkan dengan cotton pellet
dan paper point
Masukkan semen ke dalam saluran akar dengan lentulo (atau sesuai aturan pabrik). Masukkan pasak
inti ke dalam saluran akar dengan perlahan.
Pembentukan dan penyelesaian inti
Setelah menyiapkan bahan
untuk inti, tempatkan tabung
cara direk menggunakan bahan
dari potongan sedotan
glass ionomer atau komposit
minuman sesuai dengan besar
khusus untuk inti
dan tinggi mahkota lalu
tempatkan di gigi tersebut.
Direk
pembuatan
langsung didalam
mulut pasien
Acrylic resin
Blue inlay wax
(plastic post)
Tahapan kerja Blue Inlay Wax
Pola malam dikirim ke labo untuk
Blue inlay wax dipanaskan,
dicasting. Bila hasil casting telah
dibentuk kira-kira sedikit lebih Bentuk inti sesuai dengan miniatur
selesai, pada bagian postnya dan
kecil dari bentuk saluran akar yang gigi. Periksa oklusi dan artikulasi
inti sama sekali tidak boleh
telah dipreparasi
dihaluskan
Keluarkan, periksa:
•apakah hasil cetakan sudah sampai dasar
preparasi Bila sudah memenuhi syarat-
•panjang sesuai dengan panjang kerja syarat diatas, potong inlay wax
•besar dan bentuk sesuai dengan besar dan sepanjang kurang lebih mahkota
bentuk saluran akar klinis
Acrylic Resin (Pasak Plastik)
Coba dan sesuaikan plastic
sprue yang telah tersedia Tandai bagian labial sprue Oles saluran akar dengan Campur monomer dengan
pada saluran akar yang telah dengan suatu lekukan lubricant semacam CMS polimer
dipreparasi
Sebelum polimerisasi
Setelah polimerisasi selesai, Basahi plastic sprue dengan
sempurna keluar masukkan
keluarkan pasak tersebut, monomer, masukkan kedalam Masukkan adonan acrylic
sprue sampai yakin tidak ada
periksa kembali bila ada porus saluran akar dengan inklinasi dengan alar semacam lentulo
undercut (tidak menyangkut
tutup dengan malam lunak yang sesuai
di saluran akar)
a.Tambahkan lapisan tipis wax pada a.Masukan kawat ke dalam saluran akar
pasak plastik, dan setelah mengolesi untuk memastikan kawat dapat masuk
a.Gunakan impression untuk
stone cast, tambahkan soft inlay wax a.Ambil pasak plastik yang dapat masuk ke kedalaman yang sesuai. Gunakan
mengevaluasi apakah pola malam dapat
secara bertahap, dimulai dari bagian sesuai kedalaman saluran akar dan buat syringe untuk menambah impression
diadaptasikan dengan baik ke dalam
paling apikal. Ketika pola pasak telah permukaan menjadi kasar material di sekitar gigi yang telah
saluran akar
terbentuk, wax untuk membentuk inti dipreparasi dan masukkan impression
dapat ditambahkan dan dibentuk tray
Pembuatan Mahkota Tiruan Sementara
BIOLOGIS
Melindungi pulpa
Menjaga kesehatan periodontal
Menyediakan kompatibilitas
oklusal
Menjaga posisi gigi
Melindungi dalam mencegah
fraktur
MEKANIS
ESTETIS
Melawan gaya
Mudah untuk dilakukan fungsional
kontur
Melawan gaya yang
Kompatibilitas warna dapat melepaskan
Translusensi Menjaga susunan antar
Stabilitas warna abutment
Prosedur dan
Bahan
Terdapat banyak prosedur mencakup variasi bahan yang
luas tersedia untuk membuat mahkota tiruan sementara
yang terbaik. Istilah external surface form (ESF) dan tissue
surface form (TSF) berhubungan dengan prosedur
pembuatan mahkota tiruan sementara.
External Surface Form (ESF)
Kompatibilitas kimia
dengan bahan
sementasi sementara
Prosedur
Pembuatan
Mahkota Tiruan
Sementara
Alat dan bahan yang dibutuhkan di
klinik
• Gloves • Dropper
• Eksplorer • Pensil
• Cotton rolls • Fine garnet paper disks (diameter 7/8 inchi) dengan mandrel
• Gingival displacement cord • High speed handpiece dengan sambungan air dan udara
Tang potong
Wire-bending pliers
Paper points
Tahapan prosedur
Tandai kawat dengan pensil dibagian
Letakkan sebuah kawat, seperti klip Oleskan gigi dan jaringan lunak
yang terlihat dari mulut. Kemudian,
kertas di bagian pasak. Agar tidak sekitar menggunakan petrolatum. Isi bagian ESF dengan resin
sedikit diatas oklusal tandai dengan
terjadi fraktur pada akar, kawat harus Paper pint digunakan untuk sementara.
pensil dan gunakan tang untuk
memenuhi hingga ujung ruang pasak. mengoleskan daerah pasak.
membentuk sudut 180 derajat.
Kontrol setelah sementasi tetap dilaksanakan satu minggu hingga sepuluh hari setelah
prosedur sementasi tetap.
Dokter gigi harus memperhatikan dengan baik sulkus gingiva pasien bersih dari bahan
sementasi
Selain itu, jika terdapat perubahan posisi gigi tiruan maka dibutuhkan penyesuaian oklusal
kembali. Pasien dengan perawatan gigi tiruan harus kontrol setiap 6 bulan sekali.
Hal tersebut untuk memastikan kondisi gigi dan gigi tiruan pasien tetap baik dan sehat.
KEGAGALAN
MAHKOTA PASAK
Sistem pengambilan dowel yang rusak
Pertama-tama yang harus dilakukan dengan cara komersial meliputi
adalah menjelaskan kepada pasien masseran kit, endodontic extractor
alternatif lain dapat digunakan alat
dengan segala resiko yang akan dan dowel removable system, RotoPro
penarik pasak (post puller)
terjadi, misalnya akan terjadi fraktur bur, Cevi-endo yang membantu
akar menghilangkan dowel dengan cara
memecah semen
92
Terima Kasih
Kelompok D2
• Fadiza Fadillah N 1306366496
• Namira Rositha 1306440783
• Aimatul Hidayah 1306366451
• Vinkan Priscilla 1306481043
• Hudzaifah M 1206256390