Anda di halaman 1dari 32

BAB 9

PRINSIP PREPARASI
GIGI
Andi Mirna Nasliah
J015211007
DosenPembimbing: Prof. drg. Moh. Dharmautama, Ph.D,
Sp.Pros(K)
5 PRINSIP DASAR PREPARASI GIGI

1 Mempertahankan Struktur Gigi

2 Retensi dan Resistensi

3 Daya Tahan Restorasi

4 Integritas Tepi Restorasi

5 Mempertahankan Jaringan Periodonsium


1. Mempertahankan Struktur Gigi

Sebuah restorasi harus mampu mempertahankan struktur gigi yang


1 masih ada

Permukaan struktur gigi yang masih utuh dan dapat dipertahankan


2 sewaktu mengerjakan sebuah restorasi retentif yang kuat harus
dipertahankan jika retensi memadai.

untuk mempertahankan struktur gigi, mungkin memerlukan


3 pengambilan struktur gigi yang masih baik dalam jumlah yang terbatas
untuk mencegah hilangnya struktur gigi dalam jumlah yang lebih besar
2. Retensi dan Resistensi

Retensi Resistensi

Mencegah terlepasnya Mencegah terlepasnya


restorasi sepanjang restorasi oleh gaya yang
arah masuk atau ditujukan ke apikal atau
sumbu panjang oblik dan mencegah
preparasi gigi pergerakan restorasi
bila terkena gaya
oklusal
Retensi

Elemen penting dari retensi adalah dua permukaan vertikal yang


berhadapan dalam preparasi yang sama

Restorasi ekstrakoronal Restorasi intrakoronal


Taper
Retensi

Retensi dapat ditingkatkan dengan Retensi di dapatkan dengan


membatasi pergerakan restorasi membatasi banyaknya arah melepas
melalui penambahan box dan groove restorasi dari preparasi gigi
Taper

Dinding aksial preparasi harus


sedikit taper agar restorasi dapat
masuk pada tempatnya
Derajat taper preparasi gigi yang optimal
Se c ar a ke s e l ur uha n
Gigi M/D F/L

Rahang atas

Gigi anterior* 10 10 10
Premolar* 14 14 14
Geraham * 17 21 19
Isthmus† NA NA 7
Box †
NA NA 7
Rahang Bawah
Gigi anterior* 10 10 10
Premolar* 16 12 14
Geraham * 24 20 22
Isthmus† NA NA 12
Box† NA NA 12

M/D, mesiodistal; F/L, fasiolingual; NA, tidak berlaku.


*Sudut konvergensi. †Sudut divergensi.
Resistensi

Dinding fasial dan lingual harus


Membatasi kebebasan pergerakan membentuk sudut mendekati 90 derajat
akibat gaya torsi pada bidang terhadap dinding pulpa sehingga dinding-
horizontal akan meningkatkan dinding ini akan tegak lurus dengan setiap
gaya yang cenderung memutarkan
resistensi restorasi.
restorasi
Panjang dinding preparasi

gambar 9.9 gambar 9.10 gambar 9.11


Substitusi dengan bentuk preparasi internal

Gbr 9-12 Bentuk preparasi internal seperti box, groove, dan pinhole, sering kali saling
menggantikan satu sama lain.
Arah insersi

Arah insersi merupakan sebuah garis imajiner yang menjadi arah penempatan atau
pelepasan restorasi dari gigi yang telah dipreparasi
Arah insersi

Untuk memeriksa adanya undercut pada


preparasi, salah satu mata harus
ditutup.
Arah insersi

Arah insersi Mahkota Terlalu ke lingual,


PFM harus sejajar preparasi pendek
dengan sumbu panjang dan menganggu pulp
gigi

Terlalu ke fasial, kontur berlebih pada


labial dan berbayangnya restorasi
Arah insersi

Arah insersi mahkota ¾ gigi


Arah insersi mahkota ¾ gigi
anterior sejajar dengan setengah
posterior harus sejajar dengan
sampai dua pertiga insisal
sumbu panjang gigi
permukaan labial
Arah insersi

Arah insersi preparasi sejajar dengan jika tidak, mahkota tidak dapat
kontak proksimal di sebelahnya dudukkan
3. Daya Tahan Restorasi

Restorasi harus memiliki ketebalan bahan yang memadai untuk


menahan gaya kunyah

Bahan tersebut harus ditempatkan pada ruang yang dihasilkan oleh


preparasi gigi

1. Reduksi oklusal

2. Bevel cusp
fungsional
3. Reduksi aksial
1. Reduksi oklusal

Pengurangan oklusal yang tidak


memadai tidak memberikan ruang
yang dibutuhkan

Untuk aloi emas = 1,5 mm


Logam keramik = 2 mm
Keramik penuh = 2 mm

Gigi yang malposisi dapat mempunyai permukaan oklusal yang tidak sejajar
dengan bidang oklusal
1. Reduksi oklusal

Dasar bidang inklinasi permukaan oklusal harus ditiru untuk menghasilkan


ruang memadai tanpa memperpendek gigi yang dipreparasi secara berlebihan
2. Bevel cusp fungsional

Jika cusp fungsional tidak dibevel,


Bevel lebar pada slope palatal cusp palatal
terciptanya daerah yang tipis atau
RA dan slope bukal cusp bukal RB
perforasi mahkota
2. Bevel cusp fungsional

Untuk mencegah perforasi mahkota, Untuk mendapatkan ruang cukup yang


dilakukan waxing mahkota hingga ketebalan normal tanpa bevel, reduksi aksial akan
yang optimal, namun menyebabkan berlebih sehingga retensi berkurang.
overcontouring dan oklusi yang tidak tepat.
3. Reduksi aksial

Reduksi aksial juga berperan penting dalam memastikan adanya ruang untuk
mendapat ketebalan bahan restorasi
4. Integritas Tepi Restorasi

• Restorasi dapat bertahan di lingkungan biologis rongga


mulut hanya jika margin disesuaikan dengan garis akhir
permukaan kavitas preparasi

• Konfigurasi garis akhiran preparasi menentukan


bentuk dan tebal bahan restorasi pada tepi
restorasi
Konfigurasi garis akhiran

Full Veener Crown Metal = Chamfer Mahkota full porselen= Heavy Chamfer
Konfigurasi garis akhiran

Mahkota full porselen = Shoulder Shoulder radial pada preparasi mahkota


klasik full porselen mengkombinasikan dukungan
maksimal dari keramik dengan sudut
gingivoaksial yang bulat dan mengurangi
tegangan
Konfigurasi garis akhiran

Shoulder dengan bevel pada oklusal Knife edge pada permukaan lingual
onlay MOD mahkota tiga perempat rahang
bawah.
Konfigurasi garis akhiran

Akhiran preparasi fasiolingual pada mahkota ¾ RA


(A) Bevel datar
(B) kontrabevel (jika estetik tidak dibutuhkan)
(C) Knife edge ketika cusp tebal,
(D) Akhiran preparasi knife edge tidak dapat digunakan jika mahkota kecil dan cusp tajam.
Keuntungan dan Kerugian Garis Akhiran

Akhiran Keuntungan Kekurangan


 Chamfer Kerusakan gigi minimal Mengurangi kekuatan mahkota
Tegangan minimal gigi (keramik)
Estetik yang buruk (keramik)
 Chamfer dalam Kerusakan gigi sedang Tegangan minimal Mengurangi kekuatan mahkota
pada gigi gigi
Berpotensi membentuk bibir
Shoulder klasik Estetik maksimal Kekuatan mahkota Kerusakan maksimal
maksimal Tegangan gigi maksimal
Mencegah kontur yang berlebihan
 Shoulder radial Estetik maksimal Kekuatan mahkota yang Kerusakan gigi
sangat baik. Lebih banyak tegangan dibanding
Lebih sedikit tegangan dibandingkan dengan chamfer
shoulder klasik
 Shoulder radial dengan Kekuatan mahkota yang sangat baik Kerusakan gigi
bevel Lebih sedikit tegangan Lebih banyak tegangan dibanding
dibanding shoulder klasik chamfer
Estetik yang buruk (memerlukan
kerah logam)
Knife edge  Kerusakan minimal Kontur berlebihan (keramik)
Estetika buruk
Tepi mahkota lebih lemah
     
5. Mempertahankan Jaringan
Periodonsium
Penempatan garis akhiran secara langsung memengaruhi kemudahan
pembuatan restorasi dan keberhasilan akhir restorasi.

Garis akhiran harus ditempatkan


1. Di daerah yang memudahkan dokter gigi menyelesaikan tepi restorasi

2. Daerah yang mudah dibersihkan oleh pasien

3. Daerah yang mudah diduplikasi oleh bahan cetak

4. Pada email jika memungkinkan untuk dilakukan


INSTRUMENTASI
Bentuk No. ISO. Gambar/ Bentuk K e g una a n
Alur orientasi
Bur intan taper kedalaman
berujung bulat 6856-016 Pengurangan oklusal
Bevel cusp fungsional
Bur intan Pemolesan oklusal
polish taper 8856-016 Pemolesan bevel cusp
berujung bulat fungsional
Reduksi aksial (MCR,
mahkota keramik
Bur intan taper 6847-016 penuh)
berujung datar Shoulder (MCR,
mahkota keramik
penuh)
Pemolesan dinding
Bur intan polish aksial (MCR, mahkota
taper berujung 8847KR-016 keramik penuh)
datar Shoulder radial (MCR,
mahkota keramik
penuh)
Bur intan taper Garis akhiran chamfer
torpedo 6877K-014 Reduksi aksial

Bur intan Pemolesan dinding


polish taper 8877K-014 aksial
torpedo Finishing chamfer
Bentuk No. ISO. Gambar/ Bentuk K e gunaa n
Reduksi proksimal
Bur intan short 852-012 awal (gigi posterior)
needle
Bur intan long Reduksi proksimal
needle 850-012 awal (gigi anterior)

Reduksi lingual (gigi


Bur intan small 6379-021 anterior)
football
Bur intan Pemolesan reduksi
polish small 8379-021 lingual (gigi anterior)
football
Flare proksimal
Bur intan flame 862-010 Bevel gingiva

Bur intan Pemolesan bevel dan


polish flame 8862-010 flare

Lekukan dudukan
Lekukan proksimal
(gigi posterior)
Bur taper Offset
fissure 171L-012 Shoulder oklusal
Isthmus
Box proksimal
Penghalusan dan
pemolesan
Bevel oklusal dan
insisal
Bur tapered 170L-010 Pensejajar groove
groove fissure 169L-009 awal
Sudut box proksimal
Penghalusan dan
pemolesan
Bevel oklusal dan
insisal
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai