Anda di halaman 1dari 30

KEJAHATAN SEKSUAL

VALENTINE SENDA Y S (2110017030)


DEFINISI

Salah satu bentuk dari kejahatan yang menyangkut


tubuh, kesehatan serta nyawa manusia yang
mempunyai kaitan yang erat dengan ilmu
kedokteran forensik yaitu di dalam upaya
pembuktian bahwasannya kejahatan tersebut
memang telah terjadi
PERAN DOKTER

Attending doctor
Assessing doctor
01 Peran dokter klinis yang 02 Peran dokter untuk
umum, yaitu bertujuan membantu pencarian
mendiagnosis, mengobati bukti tindak pidana,
atau dapat khususnya dengan
menyembuhkan pasien membuat visum et
repertum
PEMERIKSAAN KORBAN KEJAHATAN
SEKSUAL

ANAMNESIS

PEMERISAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
TUJUAN PEMERIKSAAN

1. Memastikan keselamatan dan kesehatan korban


2. Membantu penyidik dalam mengungkap kejahatan melalui
pembuktian ilmiah
3. Menentukan ada/tidaknya tanda-tanda persetubuhan
4. Menentukan ada/tidaknya tanda-tanda kekerasan
5. Perkiraan umur
6. Menentukan pantas/tidaknya untuk dikawin
ANAMNESIS UMUM

1. Nama dan alamat korban


2. Umur
3. Agama dan suku bangsa
4. Status Perkawinan
5. Kehamilanan, persalinan, abortus
6. Haid (menarche, lamanya tiap haid, keteraturan siklus,
hari pertama haid terakhir)
7. Riwayat persetubuhan
ANAMNESIS KHUSUS
What & How When

Jenis Tindakan? Tanggal?


kekerasan? Jam?
ancaman? Sudah berapa kali?
perlawanan?
Apakah korban sadar?
pemberian makan, minum, obat?
penetrasi?
nyeri?
perdarahan?
Ejakulasi dimana?
Penggunaan kondom?
Tindakan korban setelah kejadian?
ANAMNESIS KHUSUS
Where Who?

Tempat kejadian? Apakah pelaku dikenal?


Jumlah pelaku?
Usia pelaku?
Hubungan pelaku dengan
korban?
PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Penampakan dan Emosi


Pakaian
Parameter Pertumbuhan
Tanda-tanda Vital
Luka-luka
Kuku Jari
Benda Asing
Rambut Pubis
Rambut Kepala
Kulit
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

1. Pemeriksaan baju korban


− Ada yg hilang
− Ada robekan-robekan
− Ada kancing yg hilang
− Ada bekas-bekas tanah,
pasir, lumpur, bahan lain
− Ada noda darah
− Ada noda sperma
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

2. Pemeriksaan tubuh korban


a. Pemeriksaan tubuh secara
umum  Tanda-tanda
kekerasan
b. Pemeriksaan tubuh secara
khusus Tanda-tanda
persetubuhan
TANDA-TANDA KEKERASAN

 Bekas kekerasan pd tubuh korban : goresan, garukan, gigitan,


luka lecet, luka memar di daerah :
 Sekitar mulut sewaktu korban dibungkam
 Sekitar leher sewaktu korban dicekik
 Pergelangan tangan, lengan sewaktu korban disergap
 Payudara sewaktu digigit atau diremas-remas
 Punggung sewaktu korban dipaksa tidur
 Pemeriksaan rektum & kavum oris utk melihat apakah juga
terjadi coitus per anum
 Pemeriksaan toksikologi utk menentukan ada atau tidaknya obat-
obat atau racun yg membuat korban pingsan
 Perubahan-perubahan pd alat kelamin korban.
 Ada atau tidak benda asing, perdarahan, luka,
robekan & pembengkakan pd daerah pubis, vulva,
vagina, forniks anterior & posterior.
 Keadaan hymen
 Pemeriksaan pubis : perlekatan rambut atau benda
asing.
TANDA-TANDA PERSETUBUHAN 15

Tanda-tanda
langsung
• Robeknya selaput
dara akibat
Tanda-tanda tak penetrasi penis
langsung • Lecet atau memar
• Terjadinya akibat gesekan-
kehamilan gesekan penis
• Terjadinya penularan • Adanya sperma
penyakit kelamin akibat ejakulasi
PEMERIKSAAN TUBUH PELAKU

Untuk mengetahui apakah seorang pria


baru melakukan persetubuhan, dapat
dilakukan pemeriksaan ada tidaknya sel
epitel vagina pada glans penis. Perlu
juga dilakukan pemeriksaan sekret
uretra untuk menentukan adanya
penyakit kelamin.
CONTOH HYMEN PADA KORBAN KEJAHATAN
SEKSUAL
19
Laserasi dan Kemerahan pada
Perianal
Pada persetubuhan oral, periksa lecet,
bintik perdarahan / memar pada palatum
Pemeriksaan
laboratorium pada
korban kejahatan
seksual
Pengambilan swab vagina
 Bahan : cairan vagina
 Metode I (Pemeriksaan langsung)
PEMERIKSAAN  Sediaan basah tanpa pewarnaan : 1 tetes
ADANYA cairan vagina ditaruh di objek glass &
SPERMATOZOA ditutup  periksa mikroskop pembesaran
500x. Hasil : spermatozoa yang bergerak
(motilitas)
26
Pewarnaan Malachite - green

 Metode II (Pewarnaan Malachite – green)


Sediaan kering dgn pewarnaan gram, giemsa atau
methylene blue atau pengecatan Malachite-green

 Sediaan apusan cairan vagina pd objek gelas,


keringkan diudara, fiksasi dgn api, warnai dgn
Malachite-green 1% dlm air, tunggu 10-15
menit, cuci dgn air, warnai dgn eosin-yellowish
1% dlm air, tunggu 1 menit, cuci dgn air,
keringkan, periksa di mikroskop.
 Hasil : (positif jika ditemukan paling sedikit 1
sperma yg utuh)
 Pengecatan Malachite-green : basis kepala
sperma waran ungu, bagian leher merah
muda
 Pewarnaan gram : kepala warna merah,
leher dan ekor warna biru.
Pewarnaan Baechhi

 Bahan : pakaian.
 Pemeriksaan sinar UV : ada flouresensi warna
putih kebiruan  tidak spesifik.
 Pewarnaan Baeechi (acid fuchsin 1% (1ml) +
Methylene blue 1% (1ml) + HCl 1% (40ml))
• Ambil pakaian bagian tengah noda (uk 2x2
cm), warnai dgn Baeechi 2-3 menit, cuci dgn
HCl 1% 5 detik, dehidrasi dgn alkohol 70%,
85% & absolut, bersihkan dgn xylol &
keringkan, letakkan di kertas saring. Ambil 1-
2 helai benang dgn jarum pd daerah yg
bernoda, diuraikan menjadi serabut pd objek
gelas, teteskan Canada balsem, tutup dgn
penutup, lihat dgn pembesaran 500x 
Hasil : kepala sperma merah, ekor biru muda,
kepala menempel pd serabut benang.
 Penentuan asam fosfatase :
• Bahan : cairan vagina
• Metode : cairan vagina ditaruh pd kertas saring
(Whatmann) yg dibasahi akuades, diamkan sampai
kering, semprot reagensia, lihat warna ungu yg timbul
 Warna ungu timbul <30 detik  asam fosfatase
asal dari prostat  indikasi besar
 Waran ungu timbul <65 detik  indikasi sedang

 Penentuan kristal kholin :


• Bahan : cairan vagina
• Metode : cairan vagina ditetes larutan yodium 
terbentuk kristal, dilihat dgn mikroskop  kristal-
kristal kholin peryodida tampak bentuk jarum-jarum
warna coklat
Bahan : pakaian 29
Metode :
a. Inhibisi asam fosfatase dgn L(+) asam
tartrat
o Pakaian dipotong kecil & diekstrak dgn
beberapa tetes akudes. Dua helai kertas
saring diletakkan masing2 1 tetes
ekstrak, kertas saring I disemprot
reagen I, yg kedua disemprot reagen II
 jika timbul warna ungu pd kertas
saring pertama dlm waktu menit & pd
kedua tidak timbul  (+) air mani
b. Reaksi dgn asam fosfatase
o kertas saring dibasahi akuades
diletakkan pd pakaian selama 5-10
menit, diangkat & keringkan, semprot
reagen, jika timbul warna ungu  (+) air
mani
c. Sinar UV, visual, taktil & penciuman
o UV : fluoresensi (+)
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai