Anda di halaman 1dari 80

MATERI INTI-2

Diagnosis dan Terapi

Infeksi Menular Seksual


Dr. dr. Wresti Indriatmi, SpKK (K), M.Epid, FINSDS,FAADV

dr. Arlia Novita


Biodata
Nama : dr. Arlia Novita
Alamat : Jl. Ikan Kembung No. 59A, TBS
TTL : Bandar Lampung, 7 November 1982
Status : Menikah
Email : ci_pi_07@yahoo.com
No HP : 081379632424
Tempat Tugas : PKM Pasar Ambon
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan diagnosis
dan pengobatan IMS

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi peserta mampu:
• Melakukan diagnosis IMS menggunakan Bagan Alur
• Melakukan pengobatan IMS
Pokok Bahasan
• Diagnosis IMS Menggunakan Bagan Alur
• Pengobatan IMS
PEMERIKSAAN FISIK &
PENGAMBILAN SAMPEL
Alat Pemeriksaan

Pem VAGINA Pem ANUS


Pemeriksaan Fisik pada Perempuan
Daerah Inguinal dan Pubis

lnspeksi Palpasi
F

Moluskum Kontagiosum Pedikulosis Pubis


Vulva
F

lnspeksi labia mayor


dan labia minor

Apakah terdapat eritem, papul, edem, erosi, atau ulkus?


F

Eritem dan edem ➔


Candidosis
vulvovaginitis
Herpes genitalis Sifilis Chancroid
HSV 1 dan T. H. ducreyi
2 pallidum
F

Kondiloma lata Kutil anogenital


{Sifilis
F

Apakah terdapat duh tubuh? -Bila iya nilai jumlah, warna, dan konsistensi
lnspeksi dinding vagina
F

Apakah ada eritem, papul, erosi, ulkus, atau duh tubuh?


F

Kandidiasis
F

Trikomoniasis
lnspeksi serviks
F

Apakah ada eritem, edem, papul, ulkus, atau duh tubuh?


Bila ada duh tubuh catat jumlah, warna, dan konsistensi
r
F
i 4

it

,t

L
Porsio eritem, ektopi, dan tampak Cervicitis gonorrhoea
adanya duh tubuh pada OUE
Perianal
F

Papul ➔ Kutil anogenital


PEMERIKSAAN FISIS PADA LAKI-LAKI

Pemeriksaan pasien laki-laki dapat dilakukan sambil duduk/berdiri


• Perhatikan daerah penis, dari pangkal sampai ujung, serta daerah
• Perhatikan skrotum adakah duh tubuh, pembengkakan, luka/lecet atau
• Lakukan inspeksi
lesi laindan palpasi daerah genitalia, perineum, anus, dan
sekitarnya, serta abdomen
• Jangan lupa memeriksa daerah inguinal untuk mengetahui pembesaran
kelenjar getah bening setempat
• Bilamana tersedia fasilitas laboratorium, sekaligus dilakukan
pengambilan
bahan pemeriksaan

Pada pasien laki-laki dengan gejala duh tubuh genitalia disarankan untuk
tidak berkemih selama 2 jam, sebelum pemeriksaan
Palpasi daerah inguinal
F

Limfadenopati
F

Moluskum Kontagiosum Pedikulosis Pubis


F

Balanitis

\
d

4
\ / '

J
'
$

' .·:c1' I
' '
F
!

Posthitis
Fixed Drug Eruption pada glans penis
Herpes genitalis Sifilis Chancroid
HSV 1 dan T. H. ducreyi
2 pallidu
m
F

Kutil anogenital
F
Duhtubuh

Catat konsistensi, warna,


dan jumlah
PENGAMBILAN SAMPEL
WANITA, dengan SPEKULUM:
 Ambil cairan dari fornix posterior dan dinding vagina
+ lar. Saline  pem T.vag, clue cell
+ KOH 10%  bau amis, Candida
 pH

 Ambil dari endoserviks dg lidi kapas steril


+ pengecatan sederhana  DIPLOKOKUS, pmn
SEDIAAN BASAH (vagina)

Lar NaCl KOH 10%

• Trichomonas vaginalis • Pseudohifa


• Clue cell • Bau amis = sniff tes

SEDIAAN HAPUS (serviks, uretra, atau, anus)

Pengecatan Methylen Blue

• Diplokokus intraseluler
• PMN
Lanjutan.. Pengambilan sampel

LAKI-LAKI: DTU  beri penjelasan terlebih dahulu


 Cairan diambil dari uretra dengan cotton tip aplicator atau lidi kapas steril
 masukkan ke oue 1-2 cm  + pengecatan sdhn  diplo intra, pmn
 Ambil cairan dari anus dengan anuskopi (ano-genital) KY Jelly
seblmnya MSM
Diagnosis dan Pengobatan
IMS menggunakan
Bagan Alur Diagnosis
DUH TUBUH URETRA PRIA DENGAN MIKROSKOP

Pdrt. dg. keluhan dtu / nyeri saat kencing

Anamnesa, fx. Risiko


Pem genital urut uretra (milking) & pewarnaan sdhn
Suluh pdrt (KIE)
Tidak Ada PMN > Tidak Sediakan & anjurkan kondom
Ada diplococ. Intrasel? Tawarkan konseling & tes HIV/STS
5/lpb Anjurkan kembali stl 7 hr bl gej. tetap
dg. tahan kencing 3 jam sblnya
Ya Ya
Obati sbg. Uretritis gonore & non Obati sbg. Uretritis non gonore
gonore (chlamidiosis) (chlamidiosis)

Suluh penderita (KIE)


Sedia & anjurkan kondom Risiko (+) bila memp. 1 / > fx. risiko di bawah ini:
Tawarkan konseling & tes HIV/STS
Obati mitraseksual = pdrt 1. Pasangan seksual >1 dlm 1 bln terakhir
2. Berhub. seks dg. PSK dlm 1 bln terakhir
3. Alami 1/> episode IMS dlm 1 bln terakhir
Perbaikan dlm 7 Tidak
Rujuk 4. Perilaku istri/pasangan seks risti
hr?
Ya

Pengobatan selesai
Duh Tubuh
Vagina –
Pendekatan
Sindrom
Duh Tubuh
Vagina –
Pemeriksaan
inspekulo
Duh Tubuh
Vagina –
Pemeriksaan
inspekulo
mikroskop
Trichomonas vaginalis

CLUE CELL (pengecatan MB)

Diplokokus intrasel & PMN


CLUE CELL (pengecatan Gram) (pengecatan MB)
infeksi gonokokal konjungtivis

infeksi gonokokal uretra

infeksi gonokokal lesi pada kaki infeksi gonokokal arthritis


Diagram Alur diagnostik dan Pengobatan
berdasarkan Gejala DTV

 DTV :

* Pendekatan sindrom (faktor resiko)

* Pemeriksaan inspekulo (duh tubuh serviks mucopurulent)

* Pemeriksaan inspekulo + mikroskop (sediaan kering dan basah)


Diagnosis BV dan Servisitis
BV SERVISITIS/PROKTITIS

3 dari 4 tanda/gejala : 1 dari 3 tanda/gejala


 DTV +  DTS/DTA +
 Snift Test +  Diplococcus intrasel +
 Clue Cell +  PMN +
 PH > 4,5
Follow Up
O Waktu Follow up dilakukan sesuai bagan alur
O Partner notifikasi untuk semua kontak sex dalam 60 hari
terakhir
O Presumptive terapi untuk partner sex
O Pemeriksaan ulang hari ke 14 dengan PCR untuk kasus
Oropharing
O Abstinent selama 7 hari
O Skrining HIV
Ulkus Genital-
Pendekatan
sindrom oleh
Tenaga Medis
Penatalaksanaan Sifilis dengan Tes Serologi Sifilis
RPR

(+) (-)

TPHA Neg

(+) (-)

RPR Titer Ulangi RPR & TPHA 1 minggu kmd

< 1:8 ≥ 1:8 RPR (+), RPR (+), RPR (-),


TPHA (+) TPHA (-) TPHA (-)
Lanjut Dini
Dini Pos Palsu Neg
Evaluasi bulan ke 3,6,9,12,18,24
Sifilis Primer (Primary Syphillis)
 Terbentuk ulkus primer atau chancre pada tempat inokulasi
 Manifestasi awal sekitar 3 minggu setelah paparan (10-90 hari)
 Sekitar 40% menunjukkan manifestasi yang typical atau klasik
 Menyerang penis, labia, perianal dan mulut
 Typical lesi berupa single lesi, dimulai dengan papul yang berkembang
menjadi ulcus, dasar bersih, tidak nyeri
 Disertai lymphadenopati sebagian besar bilateral
 Chancre akan hilang sendiri tanpa pengobatan sekitar 1 – 6 minggu
Sifilis Sekunder (Secondary Syphillis)

• Terjadi 4 – 6 minggu setelah timbulnya chancre


• Terjadi penyebaran melalui pembuluh darah
• Manifestasi berupa kelainan kulit dan mukosa
• Rash ( kemerahan) – terjadi 75 – 100 %, tidak gatal,
dapat berupa popular, squamosa,Pustular.
• Predileksi rash di dada, punggung, telapak tangan dan kaki.
• Lympadenopati – terjadi 50 – 80%
• Lesi oral – 6 – 30% di rongga mulut, pharing, laring, lidah
• Alopecia – angka kejadian 5 % terjadi di occipital dan bi-temporal
• Condyloma lata - angka kejadian 10 – 20 %
• Neurosyphillis – basilar meningitis, dpt disertai tuli, kelumpuhan otat fasial,
Stroke mimic syndrom
Reaksi Jarishch - Herxheimer

• Terjadi pada 24 jam pasca pemberian Benzatin Penisilin


• Biasanya terjadi pada pasien sifilis awal, karena tingginya jumlah
Treponema dalam darah
• Pasien mengeluh demam tinggi, mual muntah, kadang disertai
sifilis
• rash
Pengobatan diberikan symtomatis dan anti histamin
Skrining Sifilis
• Dilakukan rutin pada semua ibu hamil
• Pada penggunaan PrEP, data peningkatan IMS pada pengguna PrEP
• Penderita HIV
• Pasangan penderita Sifilis
• LSL

Follow Up Sifilis
• Presumptif terapi bagi pasangan yang berhubungan sex dengan penderita Sifilis
• Kontrol titer RPR untuk monitoring pengobatan
• Penggunaan Kondom
Herpes Simplex
HIV dan HSV

• 60% penderita HIV mempunyai ko-infeksi dengan HSV 2


• Gejala lebih severe dan lesi bersifat kronis
• Lebih sering asymptomatik pada waktu pelepasan virus
• Bisa menyebabkan manifestasi IRIS
• Resiko mendapatkan HIV 2 x lebih besar pada penderita HSV 2
• Re-aktivasi HSV2 akan meningkatkan viremia HIV
• Pemberian obat anti HSV tidak menurunkan transmisi HIV
• ARV dapat menurunkan viremia HIV pada saat rekuren
HSV
Tes kulit utk Benzil-Benzatin Penisilin

• Campur bubuk benzil-benzatin penisilin 2,4 juta Unit dengan


akuades steril sesuai petunjuk sehingga membentuk suspensi
• Ambil 0,1 cc suspensi menggunakan tabung injeksi 1cc (tipe
tuberkulin), tambahkan akuades atau akuabides agar terjadi
larutan 1 cc
• Suntikkan secara intradermal sebanyak 0,02 cc dengan
jarum suntik ukuran 26 atau 27 pada permukaan volar
• lengan bawah
• Tepi bentol kemerahan akibat injeksi ditandai dengan
bolpen

Amati selama 15 - 20 menit
Bila diameter bentol kemerahan meluas lebih dari 3 mm
dibandingkan lesi awal, tes kulit dinyatakan positif
Desensitisasi Benzil-Benzatin Penisilin
Tahap Waktu Dosis
1 0 menit 100 U per oral (penisilin V)
2 15 menit 200 U per oral
3 30 menit 400 U per oral
4 45 menit 800 U per oral
5 1 jam 1.600 U per oral
6 1 jam 15 menit 3.200 U per oral
7 1 jam 30 menit 6.400 U per oral
8 1 jam 45 menit 12.800 U per oral
9 2 jam 25.000 U per oral
10 2 jam 15 menit 50.000 U per oral
11 2 jam 30 menit 100.000 U per oral
12 2 jam 45 menit 200.000 U per oral
13 3 jam 400.000 U per oral
14 3 jam 15 menit 200.000 U subkutan (penisilin G)
15 3 jam 30 menit 400.000 U subkutan
16 3 jam 45 menit 800.000 U subkutan
17 4 jam 1.000.000 U intra muscular
Nyeri Perut
Bawah –
Pendekatan
Sindrom
Follow up

• Pemeriksaan hari ke 3 pasca pengobatan – penurunan demam, nyeri


abdomen, nyeri goyang berkurang significant
• Skrining HIV
• Tes kembali Chlamydia dan GO 3 bulan kemudian dengan atau tanpa
gejala
• Partner notifikasi dan pengobatan presumptive untuk Chlamydia dan
atau GO
Pembengkakan
Scrotum
Bubo
Inguinal
Konjungtivitis
Neonatorum
Vegetasi
Genital
Proktitis –
Pendekatan
Sindrom
Kesimpulan
 Pengobatan IMS harus didasarkan pada pemeriksaan dan diagnosis
yang tepat
 Pada penyuntikan Benzatin Penicilline dibutuhkan keterampilan dari
petugas
 Pentingnya konseling kepatuhan berobat dan perubahan perilaku
 Skrining IMS perlu selalu dilakukan karena terkadang tidak bergejala
EVALUASI Kasus 1.
Penugasan
Seorang wanita muda mengeluh nyeri di daerah vulva. Suaminya merupakan pasangan satu-
satunya. Ia nampak sakit dan demam. Pada pemeriksaan, nampak lepuh- lepuh kecil yang
Dibagi 2 berisi cairan jernih di labia mayor dan minor. Tidak tampak adanya ulkus.
kelompok

Presentasi Tugas kelompok:

Waktu 15 a. Mempelajari hasil diagnosis berdasarkan bagan alur pada Latihan Diagnosis IMS
b. Menetapkan pengobatan
Pertanyaan ?
c. Mempersiapkan presentasi
EVALUASI Kasus 2.

Penugasan Seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan adanya duh tubuh vagina yang tidak
normal. Penderita sudah menderita keluhan tersebut selama 2 minggu, dengan keadaan yang
semakin buruk. Dia tidak tahu apakah mitra seksualnya menderita duh tubuh atau tidak.
Dibagi 2
kelompok Sebab ia tidak berjumpa selama 2 minggu. Dari anamnesis dia tidak mengeluhkan gejala lain.

Presentasi Tugas kelompok:

Waktu 15 a. Mempelajari hasil diagnosis berdasarkan bagan alur pada Latihan Diagnosis IMS
b. Menetapkan pengobatan
Pertanyaan ? c. Mempersiapkan presentasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai