Anda di halaman 1dari 32

Seks bukanlah sebuah kemewahan,

seks hanyalah sebuah aktivitas


sederhana, tapi berdampak luar biasa
dalam kehidupan.Selain sebagai
kebutuhan mendasar, kebahagian dan
kesehatan, ternyata seks juga
dijadikan simbul kesuksesan dan
harga diri.

PKB, Denpasar 14-15 desember 2017


DISFUNGSI SEKSUAL WANITA
PADA KEHAMILAN DN PASCA
PERSALINAN

I.W.Megadhana
Sub,Lab Uroginekologi dan Rekonstruksi
Lab/SMF Obstetri & ginekologi FK
UNUD/RSUP Sanglah

PKB, Denpasar 14-15 desember 2017


PENDAHULUAN

Kehamilan dan persalinan merupakan kontribusi terjadinya


disfungsi seksual wanita dan berdampak buruk terhadap
QOL.

Seksualitas merupakan proses yg kompleks: Psikologis,


neurologis, vaskuler, dan sistim endokrin. Dipengaruhi oleh
faktor agama, budaya dan pengalaman seksual sebelumnya.

Disfungsi seksual wanita adalah: individu yang tak mampu


untuk berpartisipasi dalam hubungan seksual yang dia
inginkan
(ICD-10 WHO) atau Disfungsi seksual merupakan kelompok
kelainan heterogen yang biasanya ditandai dengan
gangguan klinis yang bermakna terhadap kemampuan
seseorang untuk merespon fase-fase siklus seksual atau
merespon pengalaman kenikmatan seksual ( DSM-5)

Jeste,Dilip V M.D.Kupfer,David J M.D. Reiger,Darrel A M.D.2013. Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorders Fifth Edition DSM-5. USA:
American Psychiatric Association. p 423-450
PERMASALAHAN
Masalah seksualitas sangat komplek karena penyebabnya
multifaktor dan multidisipliner

Mitos ?
- Berhubungan saat hamil berdampak buruk pada janin.
- Kalau tak pernah berhubungan bayi kekurangan vitamin.

Lebih dari 50% pasien mengalami gangguan seksual, tapi


enggan untuk menyampaikannya, hal ini karena :
Rasa malu, menganggak hai ini normal,rasa takut, sudah takdir,
sudah cukup anak, tak bisa diobati, tabu, anmoralitas,
kewajiban melayani suami dan bingung kemana harus
mengadu
Lebih dari 50 % dokter tidak peduli dengan adanya gangguan
fungsi seksual wanita, hal ini karena :
Dokter tidak cukup waktu.
Sulit untuk memulai pertanyaan masalah seksual
Kurangnya pengetahuan tentang gangguan
fungsi seksual.
Untuk itu perlu pengetahuan tentang bagaimana mengenali
adanya gangguan fungsi seksual?

Dokter dituntut untuk pro aktif menggali adanya gangguan


tersebut, karena wanita pemalu yang butuh dimengerti
DISFUNGSI SEKSUAL WANITA
PADA KEHAMILAN DAN PASCA PERSLINAN

Terjadi karena adanya perubahan fisiologis dan psikologis


Sebanyak 30-40 % wanita takut berhubungan dgn berbagai
alasan :
1. tidak ada hasrat
2. cacat pada bayi
3. tidak mampu memuaskan pasangan.
4. Kasihan pada istri
5. rasa lelah
6. takut jahitan robek
7. lupa menanyakan kepada dokter
Dampak dari semua ini angka hubungan seksual dengan
pasangan lain meningkat.
Ada 86 % wanita mengalami gangguan seksual terutama
dispareunia 3 bulan pasca perslinan dan 40% menetap sampai
6 bulan .
Lev-Sagie, A., 2011. Post Partum Dyspareunia Resulting From Vaginal Atrophy. Available at :
http://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT01319968 accessed on : Tuesday, 11th September 2012.
EPIDEMIOLOGI
International Conference on sexual Medicine (ICSM),
2015 prevalensi DSW sebesar 40% - 50%.

Megan dkk, 2016 prevalensi DSW di Asia: 40,2%,


gangguan gairah: 32,7%, gangguan orgasme:
27,5%, gangguan nyeri: 22,1 %. hanya 7-13% yg
datang mencari pengobatan,

Burri dan Spector, Inggris, 2017 melaporkan DSW


25,8% - 91,0%.

Clayton,Anita H MD., Valladare,Margarita Juarez MD. 2017. Female


Sexual Function. USA;Psychiatry Clin N Am.
ETIOLOGI
Organik
• Gangguan neurologi psikologi
• Penyakit • Depresi/cemas
cardiovaskuler • Riwayat seksual buruk
• Kanker ginekologi • Stress
• Kelainan uroginekologi • Kecanduan alkohol /obat
• Kelainan hormonal
• obat2an

DISFUNGSI SEKSUAL
WANITA

Faktor sosiokultural
Tingkat hubungan
• Pendidikan tak adekuat
• Performen pasangan
• Konflik agama
• Kehilangan pasangan
• Sosial tabu
• Kuwalitas hubungan
• Anmoralitas
• Kehilangan keistimewaan
William Masters and Virginia
Johnson (1966)
In their book : “ Human Sexual Response”
4 Stages :

1. Excitement
2. Plateau
3. Orgasm
4. Resolution
Kaplan 1976. membagi siklus respons seksual
wanita menjadi 3 dan sebagian besar ahli seksiologi
menganut pendapat ini

1.Keinginan (Desire)
2.Rangsangan (Arousal)
3.Orgasmus (Orgasm)

Bila ada masalah dalam fase-fase siklus ini dan nyeri


bersenggama disebut dengan Disfungsi Sekual
Wanita
ANATOMI
Rangsangan
Tanpa rangsangan

Perubahan fisiologis pada genitalia wanita selama reaksi siklus seksual


KLASIFIKASI
(DSM-IV-TR)
HYPOACTIVE SEXUALDESIRE DISORDER

SEXUAL DESIRE
DISORDER
SEXUAL AVERSION DISORDER

SEXUAL AROUSAL
DISORDER
FEMALE SEXUAL
DISORDER
(FSD) SEXUAL ORGASMIC
DISORDER DYSPAREUNIA

VAGINISMUS
SEXUAL PAIN
DISORDER
NON COITAL PAIN
DISORDER
DSM-5 FEMALE SEXUAL DYSPUNCTIONS

Hypoactive seual Desire


Disorder 1 Female Sexual
Sexual arousal Diisorder Interest/Arousal Disorder

Sexual Aversion Disorder


2 Female Orgasm Disorder
Sexual Pain Disorder
• Dyspareunia 3 Genito-Pelvic
• Vaginismus Pain/Penetration disorder
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Pasien datang bukan dengan keluhan seksual,
Anamnesis haruslah diarahkan agar dapat
Ditentukan
 Jenis disfungsi yang dirasakan oleh pasien

 Sebab dari disfungsi tersebut

 Obat-obat yang mempengaruhi disfungsi

 Kelainan ginekologi

 Informasi Psikological
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik
untuk mengetahui kelainan organik,
psikologik dan sosiokultural
Pemeriksaan ginekologi
dapat mengetahui bentuk kelainan serta
lokasi keluhan serta memberikan pendidikan
pada pasien tentang fungsi organ-organ
genital.

Kuesioner: FSFI,
Diagnosis Algorithm for Women Sexual
Dysfunction
Approach to Management

Complete
the Assess Treat
Use a team
evaluation patient’s associated
approach
and goals conditions
diagnosis
Comprehensive Throughout Selective
History Taking Physical Laboratory
Examination testing
• Generalized or
situational • Vulvar/vaginal trophism • When infection is
• Lifelong or acquired • Genital inflammatory suspected, tests
• Level of distress conditions done to identify
• Partener’s problems • Pelvic floor possible
• Sexual history • Vaginal pH pathogens
• Relationship history • outcomes of genital • Hormonal status
• Psychosisial surgery can be checked
• Underlying disease • Signs of STIs
• History of medication • History of genital
• Current medication mutilation
use • Signs and symptoms of
• FSFI Urge, stress or mixed UI

8. Graziottin A, Serafini A, Palacio S. Aetiology, diagnostic algorithms and prognosis of female sexual dysfunction. Maturitas 2009; 63(2): 128-134.
9. Maurice, William L. Intercourse difficulties in women : Pain, discomfort, and fear. Sexual medicine in primary care 1999:277-298
10. Maurice, William L. Sexual dysfunctions in primary care: diagnosis, treatment, and referral. Sexual medicine in primary care 1999:153-158
TOP Model of management

Teaching Sexual Responses


Genital anatomy
Sexual response: desire, arousal, and orgasm

Orienting Women toward Sexual Health


Sexuality; physiology; Common sex practices;
Orgasm and sexual satisfaction

Permitting and Stimulating Sexual Pleasure


Myths and mistaken beliefs; reformulate
concept;
Sharing on experiences
SEXUAL
PAIN
DISORDERS
Etiology of
Superficial and vaginal dyspareunia

 vulvovaginal infections
 Vulvovaginal congenital anomalies
 Obstetric causes (episiotomy scars, vulvar varicosities)
 Vulvovaginal atrophy
 Urologic disorders (interstitial cystitis, urethritis)
 Neurologic disorders (pudendal nerve lesions)
 Muscular disorders (pelvic floor hypertonus, fibromyalgia)
 Sjögren syndrome
 Iatrogenic and traumatic causes
Non-Organic Pain

Inadequate Lack of
PAIN
Arrousal LubricLlation
Vaginismus is Highly Curable

1. History of sexual trauma


When Should I 2. Anxiety, phobic
Refer? resistance to
examination, or other
mental health or
relationship problems.

Sexual therapists
Psychiatrists, or
Psychotherapists.
Management Plan for Vaginismus
Topical Lidocain
Anti anxiety Exploration of Anatomy
Radio Frequency anxiety/phobia Physiology
False beliefs

Other Sex
Modalities Education

Botulinum Control of
Toxin Muscles

Systematic
Vaginal
desensitizatio
n
PENCEGAHAN

Kepercayaan dan pengertian yg salah bahwa tidak boleh


berhubungan saat hamil harus diluruskan.Sehingga rasa
takut dan cemas hilang.
Larangan berhubungan hanya pada kondisi:
1. Inkompetensi serviks
2. Plasenta previa
3. Ancaman keguguran
4.Ketuban pecah dini
5.infeksi alat genital bagian bawah.

Puncak terjadinya gangguan fungsi seksual pada


Trimester ke III, karena perut sudah besar,merasa tidak
menarik lagi,dan rasa takut tidak bisa memuaskan
pasangan.... Untuk mencegah hal ini perlu atur posisi
hubungan bisa : women on top, side by side, standing
position dan rear entry.
 Hindari trauma jalan lahir dengan
cara:
1. melakukan pijat perineum
mulai umur kehamilan 35
minggu dan saat kala II
persalinan
2. Episiotomi atas indikasi
TAKE HOME MASSAGE

Kehamilan dan persalinan sebagai kontribusi terjadinya gangguian fungsi


seksual.
Dokter dituntut untuk pro aktif menggali adanya gangguan tersebut, karena
wanita malu untuk menyampaikannya dengan berbagai alasan.
Berhubungan seksual saat hamil dan setelah masa nifas relatif aman
Diagnosis DSW berdasarkan anamnesis yg teliti, pemeriksaan fisik dan
ginekologi.

Female sexual function index (FSFI),merupakan alat ukur yg valid dan akurat
terhadap fungsi seksual wanita.

Dispareunia adalah jenis gangguan seksual paling sering terjadi pasca


persalinan.
Penatalaksanaan gangguan fungsi seksual dengan metode TOP.

Anda mungkin juga menyukai