Anda di halaman 1dari 49

DISFUNGSI SEKSUAL PADA

WANITA

dr.I Gede Mega Putra,SpOG(K)


Divisi Uroginekologi & Rekonstruksi
Bag / SMF Obgin FK UNUD / RSUP Sanglah
Denpasar
Hubungan seks
 Alami
› Untuk mendapatkan keturunan
› Kewajiban sebagai istri
› Untuk kesenangan
 Kualitas hidup
› Sosial ekonomi membaik
› Batas jumlah anak yg diinginkan
 Masalah hubungan seks
› Malu menyampaikan keluhan
› Dokter kurang perhatian
› Dokter kurang waktu
Siklus respon seksual pada wanita
~ Master Johnson (1966)
 Excitement
 Plateu
 Orgasm
 Resolution
Siklus respon seksual pada wanita
~ Kaplan (1976)
 Desire
 Arousal
 Orgasm
 Resolution
 Desire : Perasaan ingin untuk melakukan aktivitas
seks
 Arousal : Terdapat perubahan fisik, vagina dan
vulva menjadi sangat basah dan otot-otot vagina relasasi dan
terbuka klitoris membengkak dan membesar. Rahim
tertarik keatas, vagina menjadi dalam dan
lebar
 Orgasm : Merupakan puncak dari respons seksual,
otot-otot vagina dan uterus berkontraksi dan mungkin juga oto-
otot rektum yang menciptakan rasa yang sangat
menyenangkan (nikmat). Rangsang
klitoris juga dapat menimbulkan Orgasmus
 Resolution : Vagina klitoris dan uterus kembali dalam
keadaan normal
Disfungsi seksual wanita :

Bila ada masalah dalam fase-fase siklus diatas


dan nyeri bersanggama
Siklus Disfungsi seksual wanita

Gangguan
Nyeri seks keinginan

Gangguan
arousal Gangguan
orgasmus

Disfungsi
seksual
Prevalensi : 3 - 50%
25

20 22%
21%

15
14%
10

7%
5 5% 5%

Low Problems Experienced Premature Erectile Low


sexual with pain during ejaculation dysfunction desire
desire arousal intercourse

More women reported sexual dysfunction than men


1999 Consensus Classification of
Female Sexual Dysfunction

I. Sexual desire disorder


A. Hypoactive sexual desire disorder
B. Sexual aversion disorder
II. Sexual arousal disorder
III. Orgasmic disorder
IV. Sexual pain disorder
A. Dyspareunia
B. Vaginismus
C. Other sexual pain disorders
Dorongan (Gairah) Seksual

“Desire” adalah interaksi yang kompleks dari


faktor biologi ( neuro endokrin), psikologi
( kognitif dan affektif), sosial dan kultural antara
seseorang dan pasangannya yang saling tertarik
dan berkeinginan untuk melakukan hubungan
seksual.
1999 Consensus Classification System

SEXUAL DESIRE DISORDER


– Hypoactive sexual desire disorder
– Sexual aversion disorder
HYPOACTIVE SEXUAL DESIRE DISORDER
( GANGGUAN DORONGAN SEKSUAL
HIPOAKTIF)
 Berkurangnya atau tidak adanya fantasi
seksual dan/atau keinginan untuk
melakukan aktivitas seksual secara
menetap atau berulang, yang menyebabkan
distress personal
SEXUAL AVERSION DISORDER
( GANGGUAN PENOLAKAN SEKSUAL)

 Penolakan atau menghindari kontak


seksual dengan pasangannya secara
menetap atau berulang, yang
menyebabkan distress personal
PREVALENSI

 Laumann dkk. (1999) melaporkan gangguan dorongan


seksual pada wanita 22% dan pria 5%.

 Segraves (1991) gangguan dorongan seksual pada wanita


dan pria berbeda 11 tahun, dimana wanita terjadi pada
usia lebih muda dan angka kejadiannya 41 % wanita dan
47 % pria.
DEFINISI GANGGUAN RANGSANGAN SEKSUAL
(AROUSAL)

Ketidakmampuan yang menetap atau


berulang untuk mencapai atau
mempertahankan perangsangan seksual
yang adekuat seperti lubrikasi dan
pembengkakan genital yang
menyebabkan distress personal
Tanpa rangsangan Rangsangan

Perubahan fisiologis pada genitalia wanita selama reaksi siklus seksual


PREVALENSI

Chandariah 1991 : 21 %
Rosen 1993 : 43 %
Lauman 1999 : 14 %
Kepuasan seksual (orgasm)

 Dari pandangan fisiologik, kepuasan


seksual wanita adalah ditandai oleh otot-
otot sepertiga atas vagina dan uterus
yang mulai berkontraksi.
1. Tonus otot dan denyut jantung serta tekanan
darah meningkat

2. Putingsusu menjadi tegang

3. Klitoris menjadi tegang karena penuh berisi


darah

4. Labia majora dan labia minora


membengkak dan lubrikasi meningkat
5. Vagina memanjang dan melebar dan payudara menjadi
tegang
6. Kemudian klitoris jadi memendek dan warna labia menjadi
lebih tua
7. Otot-otot, termasuk sfingter ani terus menegang dan
kemudian berkontraksi, kadang-kadang terjadi spasmus
8. Tercapai kepuasan seksual (orgasm), atau berulang kembali
(kontraksi meningkat setiap 8 detik), kepuasan seksual ini
bisa besar atau kecil dan bisa lama atau singkat
Gangguan Orgasmus
 Gangguan orgasmus adalah kesulitan menetap
atau berulang, tertunda atau tidak pernah
memperoleh orgasmus sesudah terdapatnya
keinginan seksual yang cukup dan arousal, yang
menyebabkan seseorang stres
Prevalensi : 3 - 40%
Nyeri
Penurunan
Bersanggama
(DYSPAREUNIA gairah seksual Ketidakpuasan
VAGINISMUS) (DESIRE)

Penurunan
kepuasan seksual
(ORGASM)

Rangsangan yang tidak


adekuat
Etiologi
› Biologik
› Psikologik
Biologik (Fisik)
Beberapa kelainan fisik (biologik) yang dapat mempengaruhi atau
menimbulkan disfungsi seksual pada wanita antara lain:

› Diabetes melitus
› Sakit jantung
› Kelainan saraf
› Operasi panggul
› Trauma panggul
› Sakit ginjal kronik
› Peminum alkohol
› Penyimpangan pemakaian obat
› Atritis
› Inkontinensia
› Ketidak seimbangan hormonal
› Disparenia (nyeri bersanggama )
› Side Efek obat
Beberapa contoh kelainan biologik
yang mempengaruhi nyeri seksual
Radang panggul
Radang alat genital lainnya
Kelainan letak uterus
Endometriosis
Masa dipelvis
Sistitis
Proktitis
Kelainan bawaan alat genital
Tumor alat genital
Contoh obat-obatan yang menyebabkan disfungsi
seksual wanita :
Obat yang menyebabkan disfungsi keinginan seksual
(desire disorder)
Obat Psychactive
• Antipsikotik
• Barbiturat
• Benzodiazapines
• Selektive serotonin reuptake inhibitors
• Lithium
• Tricyclic antidepressant
Obat kardiovaskuler dan antihipertensi
• Obat antilip
• Beta blockers
• Clonidine
• Digoxin
Contoh obat-obatan yang menyebabkan disfungsi
seksual wanita :

Obat yang menyebabkan disfungsi keinginan seksual


(desire disorder)

Hormonal
• Danocrine
• GnRh agonists
• Oral contracetives

Lain
• Indomethacine
• Phenytoin sodium
• ketoconazole
Contoh obat-obatan yang menyebabkan
disfungsi arousal (rangsangan)
o Anticholinergics
o Antihistamines
o Antihypertensives
o Psychoactive medications
o Benzodiazepines
o Selective serotonin reuptake inhibitors
o Monoamine axidase inhibitors
o Tricyclic antidepressants
Contoh obat-obatan yang menyebabkan
disfungsi orgasmus

 Methyldopa
 Amphetamines dan related anorexic drugs
 Antipsychyotics
 Benzodiazepines
 Selective serotonin reuptake inhibitors
 Narcotics
 Trazadone
 Tricyclic antidepressants*
Psikologik :
Contoh kelainan Psikologik yang menyebabkan
disfungsi Seksual
 Interpersonal conflicts
 Religious tabbos, social restrictions, sexual indentity conflicts, guilty
 Relationship conflicts; extra-marital affairs; current physical, verbal or
sexual abuse; sexual libido; desire or practices different from partner;
poor sexual communication
 Historical factors
 Past or current abuse, (sexual, verbal, physical) rape, sexual
inexperience
 Life stressors
 Financial, family or job problems, family illness or death, depression
Diagnostik disfungsi seksual
dapat dibuat dengan

 Anamnesis yang teliti


 Pemeriksaan fisik
Anamnesis
Anamnesis haruslah diarahkan agar dapat
ditentukan

 Jenis disfungsi yang dirasakan oleh pasien


 Sebab dari disfungsi tersebut
 Obat-obat yang mempengaruhi disfungsi
 Kelainan ginekologi
 Informasi Psikological
Fisik
Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk
mengetahui kelainan - kelainan diatas yang
cukup berpengaruh pada disfungsi seksual dan
juga pemeriksaan ginekologi dapat mengetahui
bentuk kelainan serta lokasi keluhan serta
memberikan pendidikan pada pasien tentang
fungsi organ-organ genital.
Pengobatan
 Bila sebab tidak diketahui maka diberikan terapi
secara global
› Memberikan informasi dan pendidikan tentang
 Anatomi alat seksual yang normal
 Fungsi seksual
 Pengaruh perubahan umur
 Kehamilan dan menopause
 Memberikan buku-buku bacaan
 Mendiskusikan tentang masa seksual dan keadaan medik
yang ditemukan
Pengobatan

› Memberikan stimulasi dan mengurangi faktor-faktor


rutin yang membosankan
 Penggunaan materi yang erotik seperti video, buku-buku,
posisi bersanggama, mengadakan komunikasi selama
aktifitas seksual

 Menentukan tempat dan waktu untuk melakukan


hubungan seksual
Pengobatan

 Menghilangkan atau memperkecil rasa sakit


(dispareunia)
› Seperti penggunaan lubrikan dll

 Konsultasi pada unit penangulangan masalah


seksual
Terapi medikamentosa pada FSD

 Methyl testosteron
 Sildenafil
 L-Arganine
 Prostaglandin E1
 Phentolamine
 Apomorphine
Tempat rangsangan seksual pada
wanita

Untuk mencapai kepuasan seksual tidak


selalu dengan persetubuhan saja tetapi
juga dapat dilakukan dengan stimulasi
lain.
Ada tempat perangsangan seksual
dimana wanita dapat mencapai
kepuasan seksual (orgasm) :

 Klitoris
 Vagina dan serviks
 Forniks anterior
 Urethra
 Payudara/ putingsusu
 Mulut
1. Kepuasan seksual klitoral

Kepuasan seksual klitoral adalah merupakan


kepuasan seksual terbanyak dan paling kuat pada
wanita; beberapa wanita membutuhkan cara-cara
stimulasi klitoris untuk mendapatkan kepuasan
seksual.
Kepuasan seksual klitoral

Kepuasan seksual klitoral terjadi apabila klitoris


dirangsang sampai puncak eksitasi. Sensasi
rangsangan dimulai dari area sekitar klitoris dan
meluas secara radial. Sistem saraf yang terlibat adalah
sistem saraf pudendus yang mempunyai serabut-
serabut saraf yang sangat sensitif.
2. Kepuasan seksual
vaginal/ servikal

 Kepuasan seksual vaginal meliputi vagina,


servik dan uterus itu sendiri. Pada kepuasan
seksual vaginal berbeda dengan kepusan
seksual klitoral, disini uterus tidak bangkit
kedepan.

Anda mungkin juga menyukai