SEKSUALITAS
Kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang
berhubungan dengan alat reproduksi (Sunaryo dkk, 2016)
The Archieve of sexual behaviour
report among 80-102 year olds :
30% of females and 63% of males have intercourse
10% of females and 29% of males have intercourse often
71% of females and 88% of males have fantasized in the past
year
40% of females and 72% of males masturbate
14% of females are married and 25% have regular sex
partner
29% of males are married and 53% have regular sex partner
Pasca
Desire Arousal Orgasmic
Orgasmic
Perubahan Fisiologis akibat proses
menua menurut Kaplan (1997)
Fase tanggapan seksual Pada wanita lansia Pada pria lansia
Fase orgasmik (fase muskular) Tanggapan orgasmik mungkin Kemampuan mengontrol
kurang intens disertai sedikit ejakulasi membaik;
kontraksi; kekuatan kontraksi otot
kemampuan untuk dirasakan berkurang;
mendapatkan orgasme multipel jumlah kontraksi menurun;
berkurang dengan makin volume ejakulat menurun.
lanjutnya usia.
- Berkeringat
- Neuralgia
2. Menopause
Definisi : berhentinya haid yang terjadi
karena tidak lagi menghasilkan esterogen
yang cukup.
Akibat dari kadar hormon esterogen, progesteron dan hormon ovarium yang
berkurang akan menyebabkan perubahan fisik, psikologis dan seksual yang
menurun pada wanita pasca menopause (Hacker & Moore, 2001).
Menurut Andra (2007), efek berkurangnya hormon
estrogenpenipisan pada dinding vaginaepitel vagina menjadi
atrofi dan tidak adanya darah kapilerpermukaan vagina
menjadi pucat.
Selain itu, rugae-rugae (kerut) vagina akan jauh
berkurangpermukaannya menjadi licinsering sekali wanita
mengeluhkan dispareunia (nyeri sewaktu senggama)malas
berhubungan seksual.
Perubahan dalam gairah seksual; berkurangnya cairan
vagina, akan timbul rasa sakit kalau terjadi hubungan
badan.
Gejala psikologis yang menonjol ketika menopause
adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup,
kesepian, tidak sabar, cemas, depresi, dan merasa
kehilangan daya tarik fisik dan seksual, sehingga dia takut
ditinggalkan suaminya (Purwoastuti, 2008).
3. Senium
Senium yaitu masa sesudah pasca menopause. Ditandai
dengan telah tercapainya keseimbangan baru dalam
kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif
maupun psikis.
Penatalaksanaan Masalah Seksual
pada Lansia
Manajemen yang dilakukan tenaga kesehatan untuk mengatasi
gangguan seksual pada lansia adalah sebagai berikut :
1. Anamnesa Riwayat Seks
Gunakan bahasa yang saling menguntungkan dan
memuaskan
Gunakan pertanyaan campuran antara terbuka dan tertutup
Mendapatkan gambaran yang akurat tentang apa yang
sebenarnya salah
Uraikan dengan panjang lebar permasaIahanya
Dapatkan latar belakang medis mencakup daftar lengkap
tentang obat-obatan yang dikonsumsi oieh pasien
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan dihadapan pasangannya.
Anamnesis harus rinci, meliputi awitan, jenis maupun
intensitas gangguan yang dirasakan. Juga anamnese tentang
gangguan sistemik maupun organik yang dirasakan.
Pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
Pemeriksaan testis : Mengukur kadar
konsistensi, ukuran, testosteron bebas dalam
Dicari kemungkinan darah
terdapat ginekomasti, Menghitung indeks
distribusi rambut androgen bebas ( free
Peneriksaan colok dubur : androgen index, FAI ) =
BPH / kanker prostat Total testosterone x 100/
SHBG
2. Pengobatan yang diberikan mencakup :
Konseling Psikoseksual
Terapi Hormon
Pria Lansia: Penggunaan suplemen testosteron untuk menyembuhkan
Viropause/andropause pada pria (pemanasan dan ejakulasi).
Wanita lansia: Terapi pengganti hormon (HRT) dengan pemberian
estrogen pada klimakterium
Penyembuhan dengan obat-obatan
Penempatan intra-uretral prostaglandin menghentikan perdarahan
Calcitonin, calcitriol, calcium osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
National Institute of Agisng (2013), www.nia.nih.gov
Kessel, Belinda. British Geriatric Society Journal. Age and Ageing.
British : 2001 ; 30: 121 124
A. Palha, M. Esteves, J. Azevedo. Sexuality of Elderly. 2009
Watson, Roger. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC 2003