PADA LANSIA
PREPTI SERRA MARDHOTILLA
G1A216052
Definisi
Disfungsi seksual dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana yang meliputi
berkurangnya respon erotis terhadap orgasme, ejakulasi prematur, dan sakit pada alat kelamin
sewaktu masturbasi.
Sejalan dengan bertambahnya usia, masalah seksual merupakan masalah yang tidak kalah
pentingnya bagi pasangan usia lanjut. Masalah ini meliputi ketakutan akan berkurangnya atau
bahkan tidak berfungsinya organ sex secara normal sampai ketakutan akan kemampuan secara
psikis untuk bisa berhubungan sex.
Alexander dan Allison mengatakan bahwa pada dasarnya perubahan fisiologik yang
terjadi pada aktivitas seksual pada usia lanjut biasanya berlangsung secara bertahap dan
menunjukkan status dasar dari aspek vaskular, hormonal dan neurologiknya.
Perubahan fisiologik aktivitas seksual
1. Fase desire
Dipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan
kultural, kecemasan akan kemampuan seks. Hasrat pada lansia wanita mungkin
menurun seiring makin lanjutnya usia, tetapi bias bervariasi. Interval untuk
meningkatkan hasrat seksual pada lansia pria meningkat serta testoteron menurun
secara bertahap sejak usia 55 tahun akan mempengaruhi libido.
2. Fase arousal
a. Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat;
penurunan produksi sperma sejak usia 40tahun akibat penurunan testoteron;
elevasi testis ke perineum lebih lambat.
b. Lansia wanita : pembesaran payudara berkurang; terjadi penurunan flushing,
elastisitas dinding vagina, lubrikasi vagina dan peregangan otot-otot; iritasi
uretra dan kandung kemih
Lanjutan
3. Fase orgasmic
a. Lansia pria : kemampuan mengontrol ejakulasi membaik; kekuatan dan
jumlah konstraksi otot berkurang; volume ejakulat menurun.
b. Lansia wanita : tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit
konstraksil kemampuan mendapatkan orgasme multipel berkurang.
4. Fase pasca orgasmic
Mungkin terdapat periode refrakter dimana pembangkitan gairah sampai
timbulnya fase orgasme berikutnya lebih sukar terjadi.
Tabel perubahan fisiologi dari aktivitas
seksual (Kaplan)
Lanjutan
Masalah umum yang sering timbul dalam
gangguan seksual pada lansia
a. Gangguan hasrat
b. Tahap pemanasan
c. Orgasme
d. Rasa nyeri
e. Sakit fisik
f. Obat dan alcohol
g. Gangguan yang tidak khusus
Perubahan seksualitas pada pria lansia
Andropause berasal dari kata Andro = kejantanan dan pause = istirahat. Andropause
dapat diartikan sebagai perubahan akibat proses menua pada sistem reproduksi pria mungkin
di dalamnya termasuk perubahan pada jaringan testis, produksi sperma dan fungsi ereksi.
Etiologi andropause
Mulai sejak kira-kira usia 30 tahun, kadar testoteron dalam tubuh menurun kurang lebih
10% setiap dekadenya. Pada saat yang sama Sex Binding Hormone Globulin (SHBG)
meningkat. SHBG ini akan menangkap banyak testoteron yang bersirkulasi dan membuat
testoteron tidak tersedia untuk digunakan pada jaringan tubuh khususnya untuk terjadinya
perilaku seksual yang normal dan terjadinya ereksi.
Lanjutan
Terapi
Terapi yang dapat diberikan pada andropause yaitu dengan testoterone replacement therapy
baik secara injeksi maupun oral.
Perubahan seksualitas wanita lansia
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.
Berlangsung 6 tahun sebelum menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopause.
Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang
perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya usia. Seorang wanita yang
sudah menopause akan mengalami berhentinya haid. Fase ini terjadi karena ia tidak lagi
menghasilkan esterogen yang cukup untuk mempertahankan jaringan yang responsive dalam
suatu cara yang fisiologi.
Etiologi Menopause
Akibat dari kadar hormon esterogen, progerseteron dan hormon ovarium yang berkurang
akan menyebabkan perubahan fisik, psikologis dan seksual yang menurun pada wanita pasca
menopause
Lanjutan
Gejala dan efek menopause
Banyak yang dikeluhkan seorang perempuan pada tahun-tahun menjelang berhentinya haid. Gejala-gejala
yang dikeluhkan diantaranya adalah perubahan dalam gairah seksual. Berkurangnya cairan vagina, akan
timbul rasa sakit kalau terjadi hubungan badan, selain itu rasa takut kehilangan suami, anak dan
ditinggalkan sendiri dapat menyebabkan keinginan seks menurun dan sulit untuk dirangsang.
Lanjutan