●
●
●
●
ETIOPATOGENESIS
BIOLOGIS
➢
➢
➢
PSIKOSOSIAL
➢ Pola asuh orangtua
➢ Dominasi peran orangtua
➢ Pengaruh lingkungan
sekitar
BIOLOGIS
HORMON
A. GENETIK
● Munculnya fenotip maskulin disebabkan oleh adanya
● Sindrom Klinefelter kadar hormon androgen yang cukup.
● Sindrom Turner ● Fenotip feminin disebabkan karena tidak adanya kadar
● Mutasi genetik yang berkaitan hormon androgen.
dengan steroid-seksual ● Hormon seksual ini akan berefek pada otak dan yang
selanjutnya akan mempengaruhi pembentukan alat
genitalia.
B. KELAINAN ANATOMI
Tipe transwoman ditemukan karakteristik seksual spesifik di
otak yang lebih menyerupai perempuan daripada laki-laki,
terutama pada bagian tengah dari nukleus stria terminalis
dan nukleus interstitial dari hipotalamus anterior yang
berukuran lebih kecil daripada pada laki-laki, sehingga lebih
menyerupai perempuan.
PSIKOSOSIAL
Pengaruh psikososial terhadap kejadian transeksual
berkaitan dengan beberapa faktor :
● Pola asuh orangtua
● Dominasi peran orangtua
● Pengaruh lingkungan sekitar
dimana terdapat gejala yang dimana terdapat gejala yang mencolok dimana terdapat gejala yang
mencolok namun tidak ada yang disertai dengan keinginan untuk mencolok yang disertai dengan
keinginan maupun usaha untuk mengubah jenis kelamin, namun tidak usaha untuk mengubah jenis
mengubah jenis kelamin ada usaha untuk mewujudkannya. kelamin.
1. Adanya identitas transeksual yang menetap selama minimal 2 tahun
dan bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa lain seperti
skizofrenia, atau berkaitan dengan kelainan interseks, genetik,
maupun kromosom.
2. Adanya hasrat untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari
kelompok lawan jenisnya, biasanya disertai perasaan risih atau
ketidakserasian dengan anatomi seksual biologisnya
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan terapi hormonal dan
pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan
jenis kelamin yang diinginkan.
A. Terdapat minimal 6 dari 8 gejala yang terjadi menetap selama minimal 6 bulan, yaitu
sebagai berikut:
➔ Adanya keinginan yang kuat untuk memiliki gender yang berbeda dengan gender biologisnya
➔ Adanya keputusan yang kuat untuk menggunakan jenis pakaian gender yang berbeda dengan gender
biologisnya
➔ Adanya keputusan yang kuat untuk melakukan peran gender yang berbeda dengan gender biologisnya
➔ Adanya keputusan yang kuat untuk memilih jenis alat permainan dan permainan gender yang berbeda
dengan gender biologisnya
➔ Adanya keputusan yang kuat untuk memilih teman bermain yang memiliki gender yang berbeda dengan
gender biologisnya
➔ Adanya penolakan yang kuat terhadap jenis alat permainan dan permainan yang sesuai dengan gender
biologisnya
➔ Adanya ketidaksukaan yang kuat terhadap sebuah anatomi seksual
➔ Adanya keinginan yang kuat untuk memiliki karakteristik seksual baik primer maupun sekunder yang dimiliki
oleh gender yang berbeda dengan gender biologisnya.
❏ Pemeriksaan fisik generalis, pemeriksaan lab rutin, yang meliputi kadar elektrolit
dan gula darah
❏ Pemeriksaan hormonal, meliputi kadar estrogen, testosteron, LH, FSH, GnRH, dan
prolaktin.
❏ Pemeriksaan genetik, berupa karyotipe. Sebagian besar pasien yang mengalami
transeksual memiliki kariotipe kromosom seks yang normal. Namun pada beberapa
pasien yang mengalami transeksual terdapat abnormalitas kromosom yang terkait
dengan kromosom X.
DIAGNOSIS BANDING
1. Body dysmorphic disorder (BDD)
2. Transvetism
3. Skizofrenia
PENATALAKSAAN
Terapi Hormonal
HORMON
Trans-woman Trans-Men
★ Estrogen ★ Induksi
★ Gonadotrophin Testosteron &
Releasing GnRHa
Hormone
Agonist
(GnRHa)
★ Antiandrogen
OPERASI PERUBAHAN KELAMIN
2. Dalam penegakan diagnosis gangguan jiwa dilakukan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan menurut PPDGJ, DSM, dan ICD serta ditunjang dengan pemeriksaan fisik,
lab rutin beserta pemeriksaan hormonal, dan genetik.
3. Terapi yang dapat dilakukan pada individu transseksualisme yaitu dapat berupa
konseling dan terapi psikologis, terapi hormonal, dan perubahan kelamin secara
operatif.
THANKYOU !