Anda di halaman 1dari 3

Gangguan Gender dan Seksual

Gangguan identitas gender merupakan gangguan yang mana penderitanya merasa jika
dirinya adalah pria atau wanita, terjadi konflik aantara identitas gender nya dengan anatomi
gendernya. Identitas jenis kelamin disini adalah kondisi psikologi yang mana mencerminkan
perasaan dari dalam diri seseorang entah itu sebagai laki-laki ataupun wanita. Identitas gender ini
adalah refleksi dari dalam diri seseorang yang mana berkaitan dengan keberadaan dirinya, entah
itu sebagai pria ataupun wanita. Sehingga identitas jenis kelamin atau gender identity adalah
berkaitan dengan sikap, perilaku, serta atribut lainnya yang penentuannya dilakukan secara
kultural baik itu maskulinitas ataupun feminitas. Gangguan identitas gender ini berawal ketika masa
kanak-kanak, biasanya akan teramati pada rentang usia 2-4 tahun. Gangguan identitas gender ini sering
dikaitkan dengan perilaku lintas gender semisal sering berpakaian layaknya lawan jenisnya, lebih senang
bermain dengan lawan jenis, serta melalukan permainan yang biasanya dinggap sebagai permainan yang
dilakukan lawan jenisnya.

Cara Mengatasi:

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi gangguan identitas gender ini,
antara lain adalah:

1. Body Alternations
Dalam terapi ini, usaha yang dilakukan bertujuan untuk mengubah bentuk tubuh
seseorang agar memang sesuai dengan identitas gendernya. Untuk melakukan terapi ini,
setidaknya penderita gangguan ini harus mengikut psikoterapi 6-12 bulan dan menjalani hidup
sesuai dengan yang memang diinginkannya. Perubahan yang dapat dilakukan mulai dari bedah
kosmetik, elektrolisis untuk pembuangan rembut wajah, pengisian hormon dan lainnya.

2. Mengganti Kelamin
Meskipun cara ini cukup kontroversial dan bertentangan dengan aturan yang ada, namun
banyak penderita identitas gender yang memilih hal tersebut untuk mengatasi gangguan yang
dideritanya. Tentu sebelum memutuskan untuk melakukan operasi penggantian kelamin, benar
benar dipikirkan terlebih dahulu dengan matang. Jika penderita mengalami delusi paranoid,
maka ahli bedah bisa menolak permintaannya. Pria yang ingin mengubah dirinya menjadi wanita
biasanya akan ditingkatkan hormon estrogennya. Sedangkan wanita, ditingkatkan hormon
androgennya. Sebelum operasi dilakukan, wajib bagi pasien untuk hidup sebagai lawan jenisnya
kurang lebih satu tahun.

Gangguan Seksualitas

Sedangkan identitas seksual lebih mengarah sebagai identifikasi yang berkaitan dengan
pengetahuan objektif tentang apakah individu sorang pria atau seorang wanita didasarkan pada
tipe tipe alat kelamin yang dimilikinya. Jenis kelamin adalah atribut atribut fisiologis dan
anatomis yang membedakan laki laki dengan perempuan. Laki laki memiliki penis dan sperma,
sedangkan perempuan memiliki vagina dan ovum untuk bereproduksi melahirkan anak.

Gangguan Dysphoria

Dysphoria adalah kondisi ketika seseorang mengalami perasaan tidak nyaman atau


ketidakpuasan secara mendalam. Dysphoria merupakan kebalikan dari euforia. Kondisi ini lebih
sering terjadi pada wanita usia 25–44 tahun.       

Tanda-Tanda Dysphoria:
Orang dengan dysphoria mungkin juga mengalami gejala depresi atau kelainan mental
lainnya, mulai dari menangis, hilang nafsu makan, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, malas
bersenang-senang, hingga kehilangan gairah hidup. Mereka juga akan sering tampak sedih,
seperti terbebani, mati rasa, dan terkadang mudah tersinggung.

Pada anak, keinginan untuk mengubah gender harus nyata dan tampak, serta diutarakan
langsung dari individu tersebut. Keinginan dan keyakinan nyata yang dimaksud di atas bukan
hanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan sosial dan budaya dari jenis kelamin yang
berbeda. Keinginan tersebut datang dari dalam diri atas dasar kepercayaan bahwa mereka tidak
seharusnya berada dalam kelompok jenis kelamin tertentu. Mereka juga menunjukkan sikap dan
perilaku yang konsisten dari gender yang berseberangan.\

DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/gender-dysphoria/

https://www.docdoc.com/id/info/condition/gangguan-identitas-seksual

https://dosenpsikologi.com/gangguan-identitas-gender

Anda mungkin juga menyukai